Claim Missing Document
Check
Articles

Found 37 Documents
Search

Institutional Capacity of Forest Village Community of Meru Betiri National Park Diah Puspaningrum; Ati Kusmiati
Wacana Journal of Social and Humanity Studies Vol. 21 No. 4 (2018)
Publisher : Sekolah Pascasarjana Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The empowerment of community at buffer zone of conservation area is an effort to improve community capacity, as individual and group, in managing resources potential as well as their problems in order to improve independency, prosperity and life quality of the community at buffer zone of conservation area by maintaining the sustainability of the area. The aims of the research were: (1) to find out the capacity of Conservation Forest Village Community Institution (Lembaga Masyarakat Desa Hutan Konservasi-LMDHK) as an entry point in empowerment; and (2) to find out community participation especially the members of institution in empowerment program. The research used qualitative approach to analyze empowerment conducted on forest village community institution at conservation area of Meru Betiri National Park. Primary and secondary data sources were used with data collection method of observation, in-depth interview and focus group discussion (FGD) and RRA (Rapid Rural Appraisal) method. Data analysis method used was interactive model from Miles and Hubberman (1992). Research result indicates that (1) the condition of institutional capacity of village community at buffer zone of conservation area based on: a) leadership in the institution; b) specification of values and goals; c) operational method and action in the implementation of program related to the function of institutions; and d) the formation of internal structure and institutional maintenance had not achieved as expected; (2) the form of participation of village community of buffer zone of conservation area was in the level of consultation and the highest was in the level of placation. Manipulation and therapy were in the level of “non-participation”, whereas, the level of participation of the community was in the level of tokenism.
Dukungan Kelembagaan Sistem Agribisnis dalam Pengembangan Usahatani Sayur di Kabupaten Jember Tazkia Nurfauziana; Diah Puspaningrum
JURNAL TRITON Vol 14 No 2 (2023): JURNAL TRITON
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Manokwari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47687/jt.v14i2.440

Abstract

Desa Sukorambi merupakan salah satu wilayah yang memiliki potensi usahatani sayur dapat terlihat dari produksi sayur yang cukup tinggi, mayoritas masyarakat berprofesi sebagai petani sayur, pemasok terbesar tanaman sayur di Kabupaten Jember. Potensi tersebut seharusnya memberikan keuntungan kepada petani namun keadaan di lapang menunjukkan bahwa terjadi permasalahan fluktuasi harga karena kesamaan jenis dan musim yang menyebabkan oversuplay sehingga petani mengalami kerugian karena pembuangan hasil panen yang tidak terjual namun keterlibatan kelembagaan agribisnis masih belum memberikan dukungan seperti dalam permodalan dan pengolahan hasil. Fokus permasalahan dari penelitian ini yaitu bagaimana dukungan kelembagaan sistem agribisnis dalam mengembangkan usahatani sayur di Desa Sukorambi. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis dukungan kelembagaan sistem agribisnis dalam pengembangan usahatani sayur di Desa Sukorambi. Pemilihan lokasi dan informan penelitian menggunakan purposive method. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan pengumpulan data melalui metode observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi dan dianalisis menggunakan analisis data Miles dan Huberman (2009), yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Uji keabsahan data dilakukan dengan triangulasi sumber dan teknik. Hasil penelitian menunjukkan kelembagaan sistem agribisnis di Desa Sukorambi memberikan 4 dukungan dalam pengembangan usahatani sayur yaitu emotional support, informational support, instrumental support dan social companionship. Beberapa kelembagaan tidak memberikan semua dukungan yaitu kelompok tani pada subsistem produksi, petani dan tengkulak pada subsistem pasca panen dan pengolahan hasil, serta pemerintah desa pada subsistem pendukung. Dukungan yang dibutuhkan oleh petani adalah emotional support dan instrumental support sedangkan yang tidak terlalu dibutuhkan adalah social companionship.
Edukasi Budidaya Organik Tanaman Obat di Pekarangan Rumah bagi Perempuan Kelurahan Kranjingan Widya Kristiyanti Putri; Joni Murti Mulyo Aji; Diah Puspaningrum; Susan Barbara Patricia; Nurul Dwi Novikarumsari; Sri Subekti
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 7 No 1 (2024): Januari - Maret
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmpi.v7i1.8110

Abstract

Ketahanan pangan dimulai dari tingkat organisasi terkecil yaitu rumah tangga yang secara umum dipelopori oleh kemampuan perempuan dalam rumah tangga untuk mengatur kebutuhan pangan dan kesehatan keluarga. Tanaman obat seringkali ditemukan dalam pekarangan rumah yang dimanfaatkan ibu rumah tangga sebagai obat alternatif. Budidaya tanaman obat di pekarangan rumah warga kelurahan Kranjingan masih dilakukan secara tradisional, sehingga hasil produksi tidak menentu. Sementara itu untuk memenuhi kebutuhan tanaman obat, warga masih membeli di pasar. Pengabdian yang dilakukan oleh Keris-Dimas EMAS Universitas Jember bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat perempuan kelurahan Kranjingan dalam berbudidaya tanaman obat secara organik. Pengabdian yang dilakukan melibatkan gabungan PKK dan MOSS (Mother School of Sumbersari). Pengabdian dilakukan dalam beberapa tahap yaitu: survei awal, sosialisasi, dan timbal balik. Hasil dari pengabdian ini yaitu sebanyak 96% warga memahami tentang budidaya organik tanaman obat dan 80% warga mampu melakukan budidaya tanaman obat organik di pekarangan rumah mereka.
GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI PEKERJA PADA CV. DUA PUTRI SHOLEHAH DI DESA TEGALREJO KECAMATAN DRINGU KABUPATEN PROBOLINGGO Dyah Aulia Febrianti; Diah Puspaningrum
Sosio Agri Papua Vol 11 No 1 (2022): Juni
Publisher : Department of Social Economic Agriculture, Faculty of Agriculture, University of Papua, Manokwari, West Papua, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30862/sap.v11i01.251

Abstract

CV. Dua Putri Sholehah merupakan usaha agroindustri pengolahan bawang merah yang terletak di Desa Tegalrejo Kecamatan Dringu Kabupaten Probolinggo. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gaya kepemimpinan dan motivasi pekerja yang ada pada CV. Dua Putri Sholehah. Metode penentuan daerah penelitian menggunakan purposive method. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif. Metode penentuan informan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu purposive sampling, dan pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode wawancara mendalam, observasi, serta dokumetasi. Penelitian ini menggunakan analisis Miles and Huberman. Gaya kepemimpinan pada CV. Dua Putri Sholehah diidentifikasi melalui kegiatan disana. Hasil penelitian menunjukkan, terdapat tujuh kegiatan pada CV. Dua Putri Sholehah yang menggunakan gaya kepemimpinan otokratik sekaligus demokratik, diantaranya 1) pembagian divisi kerja, 2) rekrutmen, 3) penyediaan bahan baku, 4) proses pengupasan, 5) proses produksi, 6) proses pengemasan, dan 7) pemasaran. Terdapat pula dua kegiatan pada CV. Dua Putri Sholehah yang menggunakan gaya kepemimpinan demokratik, yaitu 1)penyelesaian masalah, 2) rapat dan evaluasi. Motivasi pekeja pada CV. Dua Putri Sholehah dianalisis berdasarkan teori motivasi dua faktor Frederick Herzberg, yang terdiri dari faktor motivator dan faktor hygiene. Faktor motivator pada teori Herzberg terdiri atas beberapa poin, diantaranya 1) perasaan pencapaian 2) pekerjaan yang berarti 3) kesempatan untuk maju 4) tanggung jawab yang meningkat 5) pengakuan, dan 6) kesempatan untuk berkembang. Terdapat pula faktor hygiene dalam teori Herzberg yang terdiri atas 1) gaji 2) status 3) keamanan kerja 4) kondisi kerja 5) tunjangan 6) kebijakan dan prosedur, dan 7) hubungan interpersonal. Keberadaan faktor motivator dan hygiene tersebut terbukti dapat membuat pekerja lebih semangat dan dapat menunjang kepuasan pekerja.
Peran Penyuluh Pertanian dalam Pembuatan Pupuk Organik melalui Budidaya Maggot di Desa Sukamakmur Kecamatan Ajung Kabupaten Jember Candra, Mohammad Wiki; Sofia, Sofia; Puspaningrum, Diah; Luthfiyah, Lenny
AGRITEXTS: Journal of Agricultural Extension Vol 48, No 2 (2024): November
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/agritexts.v48i2.95269

Abstract

This research aims to determine the role of agricultural extensionist in making organic fertilizer through maggot cultivation in Sukamakmur Village, Ajung Sub-district, Jember Regency. This research uses qualitative descriptive approach. Data collection uses observation, in-depth interviews, and documentation. Data analysis uses Miles and Huberman model. The research results show that role of agricultural extensionist in making organic fertilizer through maggot cultivation is divided into three processes, namely planning, management and results of maggot cultivation. In planning, extension workers carry out role of analysts in identifying environment through site surveys, checking tools, materials and feed. Extension agents as facilitators help provide tools and materials, capital and look for market opportunities. Extension agents as organizers carry out coordination, communication and evaluation. As an extension dynamist, mobilizes members of Tirto Bakti II farmer group to actively participate in comparative studies and bazaars. The role of motivator is carried out by motivating in verbal communication and plot demonstration. Extensionist as initiator provides suggestions in making derivative products such as fish feed, creating new packaging and labels. In management, extensionist as teachers/mentors carry out socialization and training activities. As a liaison, extensionist helping in preparing proposals of request assistance and facilities to the government. As advisors, extensionist advise on maintaining sustainability of maggot cultivation so that it continues to operate and increases the targets to be achieved. In the results of maggot cultivation, as agents of change, extensionist influence communities’ mindset to utilize waste through maggot cultivation and meet fertilizer needs with organic fertilizers.
PELATIHAN WIRAUSAHA PETANI MUDA MELALUI BUDIDAYA HIDROPONIK SISTEM WICK DAN NFT UNTUK MENDUKUNG PEMBANGUNAN DESA BERKELANJUTAN BERBASIS POTENSI DESA Puspaningrum, Diah; Putri, Widya Kristiyanti; Aji, Joni Murti Mulyo; Subekti, Sri; Novikarumsari, Nurul Dwi; Patricia, Susan Barbara
INTEGRITAS : Jurnal Pengabdian Vol 8 No 2 (2024): AGUSTUS - DESEMBER
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat - Universitas Abdurachman Saleh Situbondo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36841/integritas.v8i2.4909

Abstract

Suci Village, Panti District, is one of the villages fostered by Jember University which has very good agricultural potential. The young generation of the village needs to be given education and mentoring to become more familiar with the concept of modern agriculture and realize it in cultivation and entrepreneurship practices. The community service in Suci Village aims to train the Karang Taruna "Tunas Muda" youth to cultivate and become hydroponic vegetable entrepreneurs using the wick and NFT systems. The stages of community service include education, installation construction, cultivation practice, and evaluation. Community service is carried out for 5 months. The results of this community service are that the youth of Suci Village who are members of the training know about cultivating and becoming entrepreneurs of hydroponic vegetable products. It is hoped that this community service will be able to increase village food security and support sustainable village development.
Analysis Of The Utilization Of Mindmeister Visual Organizer Application In Building Students' Critical Thinking In Islamic Religious Education Learning Dwi, Dwi Susanti; Diah Puspaningrum; Bakti Fatwa Anbiya
Journal of Teacher Training and Educational Research Vol. 1 No. 2 (2023): Desember 2023
Publisher : Yayasan Sahabat Literasi Edukasi dan Publikasi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71280/jotter.v1i2.84

Abstract

This study aims to evaluate MindMeister, a visual organizer app, in the context of learning Islamic Religious Education. Through a qualitative approach with a literature study method, this research analyzes the app in helping students strengthen critical thinking. Data from books and relevant scientific articles were collected and analyzed using the Miles and Huberman model. The results show that the utilization of MindMeister positively influences students' critical thinking, improving the effectiveness and efficiency of Islamic Religious Education learning. Data validation was conducted through triangulation to ensure the completeness and validity of the information. This study can serve as an important foundation in developing ways to utilize MindMeister to enrich Islamic Religion learning as well as improve students' critical thinking.
Penerapan Model Pengembangan Masyarakat Lokal Melalui Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) Wisata Rengganis dalam Program Perhutanan Sosial di Desa Pakis Kecamatan Panti Kabupaten Jember Puteri, Whimas Jessica Ayudia; Puspaningrum, Diah
Jurnal Agribest Vol. 8 No. 1 (2024): Maret
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/agribest.v8i1.1700

Abstract

Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) Wisata Rengganis menjadi bagian kontribusi LMDH Rengganis dalam memajukan taraf ekonomi dan mengoptimalkan potensi hutan di wilayah Desa Pakis. Permasalahan yang sering terjadi pada KUPS Wisata Rengganis yaitu lemahnya pelaksanaan administrasi dan pengelolaan wisata dikarenakan secara umum, pengelola KUPS Wisata Rengganis belum sepenuhnya memahami dan memiliki wawasan prospek wisata sebagai produk jasa yang menguntungkan. Model pengembangan masyarakat lokal pada KUPS Wisata Rengganis menjadi pihak utama dan aktif dalam mengambil keputusan atas apa yang terbaik dengan bermusyawarah, mengusulkan, dan memberikan keputusan. Tujuan penelitian untuk menganalisis model pengembangan masyarakat lokal melalui KUPS Wisata Rengganis dalam Program Perhutanan Sosial di Desa Pakis Kecamatan Panti Kabupaten Jember. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan menggunakan purposive method. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Hasil penelitian menggunakan dua belas indikator model pengembangan masyarakat lokal yang dapat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan tujuan yang dibentuk. Melalui 12 indikator model pengembangan masyarakat lokal dapat dikategorikan menjadi dua bagian yaitu indikator yang cukup untuk dipertahakan dan indicator yang perlu peningkatan pengembangan wisata agar dapat berkelanjutan dan mensejahterakan masyarakat.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA ANTIROGO MELALUI PENINGKATAN KAPASITAS KELEMBAGAAN DESA BERMUTU Kusmiati, Ati; Puspaningrum, Diah; Furqon, Muhammad Ariful; Yanuarti, Rizky; Diartho, Herman Cahyo
INTEGRITAS : Jurnal Pengabdian Vol 9 No 1 (2025): JANUARI - JULI
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat - Universitas Abdurachman Saleh Situbondo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36841/integritas.v9i1.6075

Abstract

Pembangunan berkelanjutan dalam lingkup pedesaan adalah upaya ekstensif dalam mewujudkan pembangunan desa dimana seluruh masyarakat desa harus merasakan dan menikmati hasil dari manfaat SDGs. Pemberdayaan Masyarakat melalui Implementasi SDG’s Desa Berbasis Potensi Lokal dapat menjadi pendekatan efektif untuk keberlanjutan Pembangunan desa termasuk di Kelurahan Antirogo Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember. Salah satu potensi lokal yang dimiliki adalah kelembagaan Kampung Keluarga Berkualitas (KKB). Namun aktivitas KKB kurang optimal dan partisipasi aktif anggotanya masih sedikit. Oleh karenanya penting untuk meningkatkan kapasitas kelembagaan tersebut untuk mencapai Indeks Ketahanan Sosial (IKS) sehingga tujuan SDG’s Desa No 3 (Desa Sehat dan Sejahtera) dapat terwujud. Adapun tujuan kegiatan pengabdian ini yaitu meningkatkan kapasitas kelembagaan Kampung Keluarga Berkualitas (KKB). Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah Focus Group Discussion (FGD). Hasil yang diperoleh dalam pengabdian ini antara lain (1) peningkatan kapasitas kelembagaan Kampung Keluarga Berkualitas (KKB) melalui penyuluhan kepada Tribina untuk meningkatkan ketahanan keluarga dan dan status kesehatan masyarakat secara keseluruhan; (2) adanya promosi Lingkungan Desa yang Sehat dan Bersih dengan memperindah bantaran Sungai melalui kegiatan pengecatan dan menjaga kebersihan Sungai. Kegiatan ini sangat mendukung keberhasilan program Open Defecation Free (ODF) sehingga diharapkan adanya perubahan perilaku Masyarakat.
PELATIHAN PETANI DALAM MEMPRODUKSI JAMUR TRICHODERMA SP UNTUK MENGELOLA PENYAKIT LAYU PADA TANAMAN CABAI Subekti, Sri; Puspaningrum, Diah; Sunartomo, Aryo Fajar; Mustapit, Mustapit; Nurcahyanti, Suhartiningsih Dwi; Masnilah, Rachmi
MIMBAR INTEGRITAS : Jurnal Pengabdian Vol 4 No 2 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : Biro Administrasi dan Akademik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36841/mimbarintegritas.v4i2.6522

Abstract

Penyakit layu pada tanaman Cabai merupakan menyakit yang mematikan tanaman. Penyakit layu masih sulit diatasi oleh petani. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat bertujuan untuk mengajari petani memproduksi jamur Trichoderma sp yang menjadi musuh alami bagi penyalit layu Fusarium. Kegiatan dilaksanakan di desa Sukowiryo, Kecamatan Jelbuk, Kabupaten Jember. Pelatihan dikhususkan kepada petani yang tergabung dalam kelompok tani Hidayah Tani. Peserta kegiatan adalah petani laki-laki dan perempuan. Hasil pelaksanaan menunjukkan bahwa petani semangat mengikuti kegiatan pelatihan. Trichoderma sp merupakan inovasi bagi petani karena petani belum mengenal Trichoderma sp sebagai musuh alami bagi jamur lain. Kegiatan pelatihan mampu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dalam mengelola penyakit layu pada tanaman cabai.