Claim Missing Document
Check
Articles

Bacterial Cellulose From Rice Waste Water With Addition Chitosan, Glycerol, And Silver Nanoparticle Eli Rohaeti; Endang WLFX; Anna Rakhmawati
Molekul Vol 11, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1210.44 KB) | DOI: 10.20884/1.jm.2016.11.1.190

Abstract

This study aimed to prepare silver nanoparticles chemically, deposite silver nanoparticles on bacterial cellulose-chitosan-glycerol composite based rice waste water, as well as test the antibacterial activity of bacterial cellulose and its composite. Preparation of silver nanoparticles was conducted by chemical reduction of silver nitrate solution, as well as trisodium citrate as the reductor. Bacterial cellulose from rice waste water is fermented by the bacteria Acetobacter xylinum for 7 days. The dried bacterial cellulose was composited with chitosan and glycerol by immersion method on 2% of chitosan solution and 0.5% of glycerol solution. UV-Vis spectroscopy is used to determine the formation of silvernanoparticles and Particle Size Analyzer to test the size and particle size distribution. Characterization was conducted to bacterial cellulose and its composite included functional groups by FTIR, the mechanical properties by Tensile Tester, crystallinity by XRD, surface photograph by SEM, and antibacterial test against S. aureus and E. coli by the shake flask turbidimetry method. Silver nanoparticle characterization indicated that silver nanoparticles are formed at a wavelength of 421.80 nm, yellow, diameter particle size of 61.8 nm. SEM images showed that the surface of bacterial cellulose had deposited silver nanoparticles and antibacterial test showed an inhibitory effect of bacterial cellulose, bacterial cellulose-chitosan composite, and bacterial cellulose-chitosan-glycerol composite which are deposited silver nanoparticles against the growth of S. aureus and E. coli bacteria.
PELATIHAN PEMBUATAN KOMPOS DAN BARANG KERAJINAN SEBAGAI UPAYA OPTIMASI PENGOLAHAN LIMBAH DAUN SISA ECOPRINT DI KELURAHAN BUGEL, KAPANEWON PANJATAN, KULONPROGO, DIY Tien Aminatun; Kun Sri Budiasih; Suhartini Suhartini; Bernadetta Octavia; Anna Rakhmawati; Rizka Apriani Putri
Jurnal Pengabdian Masyarakat MIPA dan Pendidikan MIPA Vol 7, No 1 (2023): Vol 7, No 1 (2023)
Publisher : Yogyakarta State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpmmp.v7i1.56764

Abstract

Berdasarkan analisis situasi, diketahui bahwa kelompok pengrajin Ecoprint di Kalurahan Bugel, Kulonprogo memerlukan pengenalan teknologi sederhana  untuk mengatasi adanya limbah hasil industri yang dihasilkan selama proses pembuatan kerajinan ecoprint. Walaupun limbah yang dihasilkan merupakan limbah organik dan dapat terdegradasi secara alami, namun timbunan limbah yang tidak dikelola dengan baik dikhawatirkan dapat menimbulkan dampak buruk bagi lingkungan sekitar . Oleh karena itu, tujuan dari kegiatan PkM ini adalah; (1) mengenalkan masyarakat pengrajin Ecoprint Kalurahan Bugel dengan teknologi sederhana pengolahan limbah yang dapat dilakukan pada tingkat rumah tangga atau usaha kecil menengah yaitu dengan pembuatan kompos dengan bahan dasar limbah daun hasil ecoprint; dan (2) mengadakan pelatihan pembuatan kerajinan dengan memanfaatkan limbah serta mengolahnya menjadi bentuk yang memiliki kegunaan atau bernilai jual.Melihat permasalahan tersebut maka solusi yang ditawarkan melalui Program pengabdian ini adalah; (1) Pengolahan limbah daun menjadi kompos yang dapat dipergunakan warga sebagai pupuk organik alami.. dan (2) Pengelolaan limbah daun menjadi barang kerajinan bernilai jual. Limbah daun sisa hasil industri dapat digunakan sebagai material dalam pembuatan kerajinan lainnya. Dari pelatihan ini, peserta diharapkan dapat menghasilkan produk dari limbah ecoprint yang fungsional serta memiliki nilai jual.Dari hasil analisis terhadap angket kepuasan yang diberikan kepada peserta, maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan ini telah berhasil; (1) Mengenalkan masyarakat pengrajin Ecoprint Kalurahan Bugel dengan teknologi sederhana pengolahan limbah yang dapat dilakukan pada tingkat rumah tangga atau usaha kecil menengah yaitu dengan pembuatan kompos dengan bahan dasar limbah daun hasil ecoprint; dan (2) Melaksanakan pelatihan pembuatan kerajinan dengan memanfaatkan limbah daun sisa ecoprint menjadi ornament gerabah yang terkesan etnis dan tradisional, yang dapat dihakciptakan.
PENYUSUNAN MODUL PENGAYAAN UNTUK MATERI FUNGI KELAS X SMA BERDASARKAN STUDI KEANEKARAGAMAN MAKROFUNGI DI HUTAN TURGO Ayu Natasya FR; Yuni Wibowo; Anna Rakhmawati
Jurnal Edukasi Biologi Vol 7, No 4 (2018): Jurnal Prodi Pendidikan Biologi
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/edubio.v7i4.13722

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) potensi makrofungi dan persoalan biologi yang teridentifikasi sebagai sumber belajar, (2) kualitas penyusunan modul makrofungi di Hutan Turgo. Penelitian ini terbagi menjadi 2 tahapan, yang pertama adalah penelitian biologi mengenai keanekaragaman makrofungi di Hutan Turgo dengan metode analisis kualitatif. Tahap penelitian kedua adalah penelitian pendidikan biologi yang termasuk dalam penelitian Research and Development (RD) dengan model ADDIE sampai tahap development. Penelitian dilakukan dengan menganalisis potensi hasil penelitian sebagai sumber belajar diikuti dengan pengemasannya menjadi modul. Hasil penelitian biologi menunjukkan terdapat 43 spesies makrofungi ditemukan di Hutan Turgo. Analisis potensi hasil penelitian menunjukkan bahwa, penelitian tersebut berpotensi dikembangkan menjadi sumber belajar. Kualitas modul pengayaan makrofungi Hutan Turgo secara umum dikategorikan baik menurut tinjauan ahli materi dengan persentase sebesar 98,78% konsep benar, ahli media dikategorikan baik dengan persentase sebesar 77,55%. Hasil penilaian guru biologi dikategorikan baik sebesar 67,39% dan tanggapan siswa dikategorikan sangat baik sebesar 50,30%.Kata kunci: Hutan Turgo, keanekaragaman makrofungi, modul pengayaan
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI SENYAWA 5,7-DIHIDROKSIFLAVANON DARI EKSTRAK ETHANOL TEMU KUNCI (Boesenbergia pandurata) TERHADAP BAKTERI Escherichia coli ATCC 11229 DAN Staphylococcus epidermidis FNCC 0048 SECARA IN VITRO Hajidah Musyayyadah; Anna Rakhmawati
Kingdom (The Journal of Biological Studies) Vol 7, No 5 (2018): Jurnal Prodi Biologi Vol 7 No 5 Tahun 2018
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/kingdom.v7i5.13004

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri senyawa 5,7-dihidroksiflavanon dari  ekstrak ethanol Temu Kunci (Boesenbergia pandurata) terhadap bakteri Escherichia coli ATCC 11229 dan Staphylococcus epidermidis FNCC 0048 serta untuk mengetahui konsentrasi senyawa 5,7-dihidroksiflavanon yang memiliki aktivitas antibakteri optimum terhadap kedua bakteri. Uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi agar paper disc (Kirby Bauer). Aktivitas antibakteri dibuktikan dengan adanya zona hambat bening di sekitar paper disc. Konsentrasi senyawa 5,7-dihidroksiflavanon yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 0,5 ppm, 5 ppm, 50 ppm, 250 ppm, dan 500 ppm. Kontrol positif menggunakan kloramfenikol dan kontrol negatif menggunakan DMSO. Kekuatan zona hambat senyawa 5,7-dihidroksiflavanon terhadap Escherichia coli ATCC 11229 tergolong kuat sedangkan Staphylococcus epidermidis FNCC 0048 memiliki kekuatan zona hambat sedang sampai dengan kuat. Konsentrasi optimum senyawa 5,7-dihidroksiflavanon untuk E. coli ATCC 11229 pada konsentrasi 500 ppm dan S. epidermidis FNCC 0048 pada konsentrasi 0,5 ppm.Kata kunci : Antibakteri, 5,7-dihidroksiflavanon, temu kunci, Escherichia coli ATCC 11229, Staphylococcus epidermidis FNCC 004.
PENGARUH VARIASI DOSIS KMnO4 pada BUAH TOMAT (Lycopersico lycopersicum .L) VARIETAS SERVO PASCAPANEN terhadap KEBERADAAN YEAST Eny Purwanti; Anna Rakhmawati; Yuliati Yuliati
Kingdom (The Journal of Biological Studies) Vol 5, No 5 (2016): Jurnal Prodi Biologi
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/kingdom.v5i5.5871

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian variasi dosis KMnO4 terhadapmutu buah terdiri dari kadar air, total asam, dan keberadaan yeast sebagai mikroba pembusuk buah tomat varietas Servo pascapanen.Jenis penelitian adalah eksperimen dengan rancangan acak lengkap. Objek penelitian berupa buah tomat varietas Servo berjumlah 90 buah dengan kriteria berat ± 20 - 70 gr dan warna buah kuning kehijauan menuju merah yang telah dipanen ke-6 kali. Tomat disimpan dengan perlakuan variasi dosis KMnO4 (0 ppm, 115 ppm, 120 ppm, 125 ppm, 130 ppm 135 ppm)dengan 3 kali pengamatan (2, 4, dan 6 hari selama perlakuan), serta dilakukan 5 kali ulangan tiap dosis. Tomat dibungkus dengan plastik jenis High Density Polyethylene (HDPE). Hasil yang diperoleh dianalisis dengan analisis univariat dan dilanjut dengan uji DMRT (Duncan’s Multiple Range Test) untuk mengetahui beda nyata antar perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian variasi dosis KMnO4 dibandingkan perlakuan kontrol cenderungmempertahankan kadar air buah tomat pada 6 hari penyimpanan, sedangkan kadar asam total cenderung berfluktuatif baik pengamatan 2-6 hari. Pemberian KMnO4 buah tomat antar perlakuan juga cenderung mempertahankan kadar air dan kadar asam total pada dosis 125 ppm dan 115 ppm, serta keberadaan yeast buah tomat varietas Servo dengan perlakuan pemberian variasi dosis KMnO4 teridentifikasi genus Candida sp, Pichia sp dan Ambrosiozyma sp. Melihat hasil tersebut, maka dosis efektif yang digunakan untuk mutu buah tomat yaitu 125 ppm, karena dosis ini merupakan nilai terbaik perbandingan dari hasil beberapa uji yang dilakukan. Kata kunci: mutu tomat varietas Servo, kadar air, asam total tertitrasi, keberadaan yeast.
Isolasi Dan Identifikasi Mikoriza Yang Berasosiasi Dengan Akar Acriopsis Javanica, Bulbophyllum Angustifolium, Dan Dendrobium Flafensen Di Kebun Raya Baturraden Ria Dewi Dili Hastuti Ria Dewi Dili Hastuti; Lili Sugiyarto Lili Sugiyarto; Anna Rakhmawati Anna Rahmawati
Kingdom (The Journal of Biological Studies) Vol 5, No 1 (2016): Jurnal Prodi biologi
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/kingdom.v5i1.1011

Abstract

Anggrek merupakan tanaman hias yang banyak digemari pecinta tanaman, karena bentuk bunga dan daunnya unik.Kebun Raya Baturraden merupakan sarana konservasi tumbuhan hutan, salah satunya adalah konservasi anggrek hutan.Biji-biji anggrek hanya terdiri dari embrio dibungkus oleh lapisan testa dan tidak mengandung endosperm.Sehingga biji anggrek sulit atau bahkan tidak mampu untuk berkecambah. Oleh sebab itu dalam proses perkecambahan, perkembangan dan pertumbuhan anggrek memerlukan infeksi hifa fungi yang dikenal dengan  istilah mikoriza anggrek (orchid mycorrhiza). Tujuan penelitian untuk mengetahui genus jamur mikoriza yang berasosiasi pada akar anggrek Acriopsis javanica, Bulbophyllum angustifolium, dan Dendrobium flafensen di Kebun Raya Baturraden, mengetahui persentase kepadatan infeksi mikoriza pada akar anggrek epifit, mengetahui bagian jaringan akar yang umum ditempati jamur mikoriza, dan mengetahui faktor lingkungan dan ketinggian tempat terhadap keberadaan genus mikoriza.Metode yang digunakan yaitu pengambilan sampel akar anggrek epifit dengan metode transek, pengamatan fungi mikoriza menggunakan metode pemanasan akar dengan KOH dan freehand sections, isolasi dan identifikasi jamur mikoriza berdasarkan buku Identifications of Mikoriza dan INVAM.Hasil penelitian menunjukkan spora FMA pada akar tanaman anggrek di Kebun Raya Baturraden didominasi oleh genus Glomus sp, diikuti Rhizoctonia sp, Sclerocytis sp, dan Gigaspora  sp. Persentase kepadatan infeksi mikoriza tidak merata pada setiap jaringan akar. Bagian akar yang paling umum ditempati mikoriza adalah jaringan korteks.Faktor lingkungan berpengaruh terhadap keberadaan genus mikoriza, tetapi ketinggian tempat tidak berpengaruh terhadap keberadaan genus mikoriza pada jaringan akar anggrek. Kata Kunci : Anggrek Epifit, Mikoriza Anggrek, Kebun Raya Baturraden
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI KAPANG ENDOFIT DARI POHON SENGON PROVENAN KEPULAUAN SOLOMON BERDASARKAN MORFOLOGI DAN MOLEKULER (ANALISIS rDNA ITS (INTERNAL TRANSCRIBED SPACER) Wahyu Nuryadi H; Anna Rakhmawati; Istiana Prihatini
Kingdom (The Journal of Biological Studies) Vol 5, No 6 (2016): Jurnal Biologi Vol 5 No 6 tahun 2016
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/kingdom.v5i6.5938

Abstract

Kapang endofit merupakan organisme yang memiliki potensi sebagai agen hayati pengendali hama patogen pada tanaman. Perlu adanya penelitian untuk mengisolasi dan mengidentifikasi kapang endofit dari jaringan tanaman yang diketahui memiliki tingkat resistensi terhadap suatu penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengidentifikasi kapang endofit dari pohon sengon provenan Kepulauan Solomon menggunakan analisis rDNA ITS, serta mempelajari karakter morfologi isolat yang berhasil diisolasi. Isolasi kapang endofit dilakukan dengan cara menanam bagian bagian daun, tangkai daun, ranting dan kulit batang pohon sengon pada media MEA, kultur tunggal isolat kapang endofit diidentifikasi berdasarkan morfologi dan molekuler pada sekuen rDNA ITS (ITS1-5.8S-ITS2). Hasil penelitian ini mendapatkan 28 isolat kapang endofit, namun hanya 26 isolat yang menunjukkan hasil sequencing yang baik dan digunakan untuk proses analisis filogenetik. Hasil identifikasi diperoleh sebanyak 4 isolat teridentifikasi sebagai genus Lasiodiplodia, 4 isolat sebagai famili Didymellaceae, 11 isolat teridentifikasi sebagai genus Phompopsis, 5 isolat sebagai genus Colletotrichum, 1 isolat sebagai genus Nemania, dan 1 isolat sebagai genus Xylaria. Kata kunci: Kapang Endofit, Morfologi Kapang, Analisis rDNA ITS, Sengon Provenan Kepulauan Solomon. 
AKTIVITAS ANTIBAKTERI BERBAGAI POLIMER ANTIMIKROBA TERHADAP BAKTERI YANG DIISOLASI DARI PERMUKAAN LENSA KONTAK SECARA IN VITRO Nur Fathurahman Ridwan; Anna Rakhmawati; Bidhari Pidhatika
Kingdom (The Journal of Biological Studies) Vol 5, No 7 (2016): Jurnal Biologi Vol 5 No 7 tahun 2016
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/kingdom.v5i7.6031

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai daya hambat, potensi relatif dan nilai kadar hambat minimum dari polimer Poli L-Lisin (PLL), Peptida Antimikroba (PAM), Poli L-Lisin-graft- Poli Etilen Glikol (PLL-g-PEG), dan Poli L-Lisin-graft-Poli 2-Metil-2-Oxazolin (PLL-g-PMOXA) terhadap bakteri yang telah diisolasi dari lensa kontak. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen rancangan acak lengkap (RAL) 2 faktor dengan 5 ulangan. bakteri yang diujikan adalah Staphylococcus sp., Neisseria sp., Aeromonas sp, dan Enterobacter sp. Data dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan PLL dan AMP kadar lebih rendah (50 ppm-250 ppm) dibandingkan dengan PLL-g-PEG dan PLL-g-PMOXA (250 ppm-500 ppm) pada berbagai bakteri yang diujikan. PLL dan AMP memiliki potensi relatif yang lebih tinggi dibandingkan dengan PLL-g-PEG dan PLL-g-PMOXA jika dibandingkan dengan kloramfenikol. Terdapat kebocoran sel pada membran plasma dari sel bakteri yang diujikan dari perlakuan polimer PLL, AMP dan PLL-g-PEG, PLL-g-PMOXA sedangkan kerusakan dinding sel dari nilai N-Ag memiliki perbedaan hasil perlakuan PLL dan AMP cenderung menyebabkan kerusakan dinding sel namun polimer PLL-g-PEG dan PLL-g-PMOXA cenderung tidak menyebabkan kerusakan peptidoglikan.Kata kunci: Antibakteri, AMP, daya hambat, Lensa Kontak.
Pelatihan Pembuatan Aneka Produk Olahan Cabai dan Bawang Merah sebagai Upaya Peningkatan Nilai Jual Hasil Pertanian dan Pemberdayaan Ibu Rumah Tangga Di Kalurahan Bugel, Kapanewon Panjatan, Kulonprogo, DIY Tien Aminatun; Fitri Rahmawati; Anna Rakhmawati; Rizka Apriani Putri; Budiwati Budiwati; Tutiek Rahayu
Jurnal Pengabdian Masyarakat MIPA dan Pendidikan MIPA Vol 7, No 2 (2023): Vol 7, No 2 (2023)
Publisher : Yogyakarta State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpmmp.v7i2.59846

Abstract

Bugel is one of districts in Kulon Progo Regency that uses Surjan Method in planting rice  as their local agricultural system. One of major problems faced by the farmer during harvest season is the drop of the yields’price which then lead to the financial loss for the farmers. In order to anticipate the same issue happens in the next harvest season, farmers in subdistrict Bugel, District of Panjaten, Kulon progo Regency want to have a training in regard to process the food such as Red Chilli and Shallot,   therefore rotten and damaged yields due to the longer time of storage can be reduced or even avoided. After being processed through the postharvest techniques, those yields are expected to increase in prices thus they will bring profit and more income for the citizens. This training aims to introduce postharvest techniques that can be used to store the yields longer and also to train citizens on food processing  which resulted in finer product and  ultimately can be sold in  higher price. Red Chilli and Shallots are the main yields harvested during the harvest season outside Rice. Two types of Sambal made from red Chilli and processed food of Shallots (Fried Shallot) are made during the practice. These products hopefully will last longer in storage and also can be sold in higher price compared to the fresh ones.Customer satisfactory surveys results showed that attendance were responded positively towards the training. Based on the evaluation, citizens wish for  similar training in the future with topic regarding the health and safety of the products as well as the marketing aspect of them.
Keanekaragaman Cacing Tanah Pada Lahan Sawah Tercemar Residu Pestisida Nur Rizki Putri Ramadhanti; Tien Aminatun; Anna Rakhmawati; Bernadetta Octavia; Suhartini Suhartini
Jurnal Sains Dasar Vol 12, No 1 (2023): April 2023
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Science, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jsd.v12i1.58953

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui kondisi fisikokimia dan keanekaragaman cacing tanah pada lahan sawah tercemar residu pestisida di Wonokerto, Turi, Sleman, Yogyakarta. Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasi yang mendeskripsikan keanekaragaman cacing tanah di lahan tercemar residu pestisida terutama golongan organofosfat. Lahan penelitian meliputi lahan A dengan umur penggunaan pestisida organofosfat lebih dari 1 tahun dan lahan B berumur kurang dari 1 tahun. Pengambilan sampel menggunakan teknik handsorting pada petak 25x25x25cm. Sampel diidentifikasi di Laboratorium Lingkungan FMIPA UNY. Analisis data secara deskriptif berdasarkan hasil indeks keanekaragaman Shannon–Wienner. Hasil uji kandungan pestisida golongan organofosfat lahan A dan lahan B adalah tidak terdeteksi. Namun berdasarkan paparan petani, lahan A dan lahan B menggunakan pestisida golongan organofosfat dengan bahan aktif profenofos selama lebih dari 1 tahun. Untuk itu, ke dua lahan diperkirakan tercemar pestisida golongan organofosfat. Hasil uji fisikokimia tanah lahan A bertekstur geluh pasiran dengan kandungan bahan organik dan C organik lebih rendah serta pH, KTK, N total, P tersedia, dan K tersedia lebih tinggi dibanding lahan B bertekstur pasir geluhan. Tingkat keanekaragaman cacing tanah adalah rendah pada ke dua lahan dengan indeks keanekaragaman tertinggi 0,617 pada lahan B berumur kurang dari 1 tahun penggunaan pestisida golongan organofosfat.Kata kunci: keanekaragaman, cacing tanah, cemaran, residu pestisida.This research aims to discover physicochemical conditions of soil and diversity of earthworms in fields contaminated pesticide residues in Wonokerto, Turi, Sleman, Yogyakarta. This research is observational research describes earthworms’ diversity in fields contaminated pesticide residues, especially organophosphate. Research area includes field A, with exposure to organophosphate pesticides for more than 1 year, and field B less than 1 year. The handsorting was employed as a sampling technique in plots of 25x25x25cm. Samples were identified at Environmental Laboratory FMIPA UNY. Data analysis was conducted descriptively based on results Shannon–Wienner diversity index. The test results show pesticide organophosphate content in two fields was undetected. However, based on the explanation from farmers in field A and B, used organophosphate pesticides with active ingredient profenophos more than 1 year. It is estimated, both fields will remain contaminated organophosphate pesticides. The soil physicochemical tests indicate field A, a sandy loam texture, had lower organic matter content and organic C with higher pH, CEC, total N, available P, and available K compared to field B with a loamy sand texture. Diversity level of earthworms is low in both fields with highest index being 0,617 in field B, less than 1 year using organophosphate pesticides.Keywords: diversity, earthworms, contamination, pesticide residue.