Claim Missing Document
Check
Articles

Growth Performance of Starter Phase Crossbred Native Chickens Fed Silage of Banana Peel Koni, Theresia Nur Indah; Foenay, Tri Anggarini Yuniwaty; Chrysostomus, Hieronymus Yohanes
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 9, No 2 (2022): JITRO, May
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.233 KB) | DOI: 10.33772/jitro.v9i2.21770

Abstract

Banana peel is one of the non-conventional feed ingredients, but its utilization is still limited due to high content of crude fiber and tannins. The usage of 10% tapioca and 21 days of fermentation time in silage production was able to reduce crude fiber and tannin levels of kepok banana peel. A four-week dietary treatment was conducted with 160 day old of joper strain, a cross-bred native chickens, to determine the utilization silage of banana peel (SBP). The birds were randomly assigned to four dietary treatments with five replication of eight chicks each in a completely randomized design. The treatments consisted of banana peel silage inclusion at 0, 10, 20, and 30% in the diet. Data were analyze by analysis of variance (ANOVA) and means were compared using Duncan’s Multiple Range Test. The results showed that inclusion of SBP had significant effect (p<0.05) on weight gain and feed conversion, but had no significant effect (p>0.05) on feed intake. It was concluded that the optimal growth response of broilers was indicated in the inclusion of SBP up to 10% of the diet.Keywords:  feed conversion, feed intake, silage banana peel, silage weight gain
Pembuatan pakan babi fase grower di Desa Bipolo Kecamatan Sulamu Kabupaten Kupang: Grower phase pig feed making at Bipolo Village, Sulamu District, Kupang District Koni, Theresia Nur Indah; Paga , Agustinus; Aoetpah , Aholiab; Vertigo , Stormy; Laisnesi, Melkisua
IGKOJEI: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 4 (2024): IGKOJEI: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46549/igkojei.v5i4.498

Abstract

ABSTRACT  Three factors influence a livestock business's success: genetics, feed, and management. About sixty to seventy percent of production costs are for procuring feed. Generally, pig feed in East Nusa Tenggara consists of agricultural waste and household food scraps, causing low pig productivity. Generally, pig feed in East Nusa Tenggara consists of agricultural waste and household food scraps, causing low pig productivity. Pig breeders' knowledge about how to make pig feed correctly and according to pig feed needs is still low, therefore community service activities are carried out aimed at increasing the knowledge of the Tiberias ImanTap farmer group, Bipolo Village, Sulamu District, Kupang Regency about making and giving pig feed. The method of implementing activities is through counseling and demonstrations. The results of this activity show an increase knowledge 66.67% of partner group's about making pig feed so that it can be a factor in increasing the productivity of livestock raised by the partner group  Keywords: Community service; Feed production; Knowledge improvement; Livestock management; Pig productivity   ABSTRAK  Ada tiga faktor yang mempengaruhi keberhasilan usaha peternakan: genetika, pakan, dan manajemen. Sekitar enam puluh hingga tujuh puluh persen biaya produksi untuk pengadaan pakan. Umumnya pakan babi di Nusa Tenggara Timur terdiri dari limbah pertanian dan sisa makanan rumah tangga sehingga menyebabkan rendahnya produktivitas babi. Pengetahuan peternak babi tentang cara pembuatan pakan babi yang benar dan sesuai kebutuhan pakan babi masih rendah, oleh karena itu dilakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan kelompok peternak Tiberias ImanTap Desa Bipolo Kecamatan Sulamu Kabupaten Kupang tentang pembuatan dan pemberian pakan ternak babi. Metode pelaksanaan kegiatannya melalui penyuluhan dan demonstrasi. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan adanya peningkatan sebesar 66,7% pengetahuan kelompok mitra tentang pembuatan pakan babi sehingga dapat menjadi salah satu faktor untuk meningkatkan produktivitas ternak yang dipelihara kelompok mitra Kata kunci: Manajemen peternakan; Pembuatan pakan; Pengabdian masyarakat;  Peningkatan pengetahuan;  Produktivitas babi
PENERAPAN MANAJEMEN PEMELIHARAAN TERNAK BABI RAMAH LINGKUNGAN DI KELURAHAN KAYU PUTIH KOTA KUPANG Randu, Melkianus Dedimus Same; Suek, Ferdinan Suharjono; Wea, Redempta; Koni, Theresia Nur Indah; Jehemat, Antonius; Abineno, Jemseng Charles; Paga, Agustinus
Jurnal Pengabdian Masyarakat Peternakan Vol 9, No 2 (2024): Jurnal Pengabdian Masyarakat Peternakan
Publisher : Jurusan Peternakan Politeknik Pertanian Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35726/jpmp.v9i2.7252

Abstract

Peternakan babi skala rumah tangga memainkan peran penting dalam ketahanan pangan perkotaan. Namun demikian, jumlah penduduk yang terus meningkat turut memengaruhi secara negatif terhadap keberlanjutan budidaya ternak babi skala rumah tangga khususnya di Kelurahan Kayu Putih, Kota Kupang. Hal tersebut berkaitan dengan masalah bau yang mencemari lingkungan. Kegiatan bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peternak mitra tentang manajemen pemeliharaan ternak babi yang ramah lingkungan. Metode pengabdian dilakukan melalui penyuluhan, diskusi kelompok, demonstrasi plot (demplot)/praktek lapang, dan pendampingan terstruktur. Kegiatan pengabdian telah berhasil merenovasi 2 (dua) unit kandang babi milik peternak mitra, memproduksi 19 liter pupuk organik cair (POC) dan 35 kg pupuk bokashi dari limbah urine maupun feses babi yang dipelihara oleh peternak mitra. Pada aspek pengetahuan, peternak mitra mengetahui teknik melakukan pembuatan POC dan bokashi. Kegiatan pengabdian ini merupakan salah satu langkah strategis yang memberikan manfaat bagi peternak babi di wilayah perkotaan untuk tetap mempertahankan keberlanjutan usaha maupun pendapatannya.Kata Kunci: Babi, Limbah, Ramah Lingkungan.
Komponen Nutrien dan Fraksi Serat Putak yang Difermentasi Menggunakan Nira Lontar Koni, Theresia Nur Indah; Sabuna, Cytske; Asrul, Asrul; Ndolu, Devi Anthonia Juliana
Jurnal Peternakan Vol 22, No 1 (2025): Februari 2025
Publisher : State Islamic University of Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jupet.v22i1.28870

Abstract

ABSTRAK. Putak merupakan bahan pakan sumber energi, dan biasa digunakan dalam pakan ternak, namun serat kasar yang tinggi menyebabkan pembatasan pemanfaatannya dalam pakan unggas. Fermentasi dapat meningkatkan nilai nutrien bahan pakan. Penelitian bertujuan untuk mengevaluasi komposisi nutrien dan komponen fraksi serat (Neutral Detergent Fiber, Acid Detergent Fiber, dan lignin) putak yang difermentasi dengan nira lontar pada kadar yang berbeda. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan empat perlakuan dan lima ulangan. Perlakuan yang diberikan adalah PN0: putak difermentasi tanpa nira lontar; PN1: putak difermentasi dengan 10% nira lontar; PN2: putak difermentasi dengan 20% nira lontar; PN3: putak difermentasi dengan 30% nira lontar. Data dianalisis menggunakan analisis sidik ragam  dan bila terdapat pengaruh yang nyata dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan. Parameter yang diamati pada penelitian ini adalah bahan kering, protein kasar, lemak kasar, serat kasar, komponen serat (Neutral Detergent Fiber, Acid Detergent Fiber, dan lignin). Hasil penelitian menunjukkan fermentasi menggunakan nira lontar dengan kadar berbeda memberikan pengaruh nyata (P<0,05) terhadap kadar protein kasar, serat kasar, Neutral Detergent Fiber, Acid Detergent Fiber, dan lignin, namun tidak memberikan pengaruh nyata (P>0,05) pada bahan kering dan kadar lemak kasar. Penggunaan nira lontar dalam fermentasi dapat meningkatkanprotein kasar dan menurunkan lignin putak sebagai pakan ternak. Disimpulkan bahwa penggunaan nira lontar hingga 30% meningkatkan kadar protein kasar, dan menurunkan lignin putak.Kata kunci:  Fermentasi, nira lontar, putak, pakanNutrients and  Fiber Fraction Components of  Fermented Putak Using Palmyra SapABSTRACT. Putak is an energy source feedstuff commonly used in livestock feed, but the high crude fiber limits its use in poultry feed. Fermentation can increase the nutritional value of feed ingredients. The research was to evaluate the nutrient composition and components of the fiber fraction (Neutral Detergent Fiber, Acid Detergent Fiber, and lignin) of putak fermented at different levels with palmyra sap. This study was used a completely randomized design with four treatments and five replications. The treatments were PN0: fermented putak without palmyra sap; PN1: putak fermented with 10% palmyra sap; PN2: putak fermented with 20% palmyra sap; PN3: putak fermented with 30% palmyra sap. Data were analyzed using analysis of variance and if there was a significant effect, it was continued with Duncan's Multiple Range Test. The parameters in this study were dry matter, crude protein, crude fat, crude fiber, and fiber components (Neutral Detergent Fiber, Acid Detergent Fiber, and lignin). The results showed that fermentation using different levels of palmyra sap had a significant effect (P<0.05) on the crude protein, crude fiber, Neutral Detergent Fiber, Acid Detergent Fiber, and lignin, but did not have a significant effect (P>0, 05) on dry matter and crude fat content of putak. Palmyra sap in fermentation can increase crude protein, and reduce lignin of putak as animal feed. It was concluded that using palmyra sap up to 30% increased crude protein levels and reduced palm lignin.
PELATIHAN PENGOLAHAN BAHAN PAKAN AYAM KAMPUNG DI PETERNAKAN BAPAK APRISIANUS DI KELURAHAN TEUN BAUN AMARASI BARAT Koni, Theresia Nur Indah; Foenay, Tri Anggarini Yuniwati; Asrul, Asrul; Paga, Agustinus; Randu, Melkianus Dedy Same
Jurnal Pengabdian Masyarakat Peternakan Vol 10, No 1 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat Peternakan
Publisher : Jurusan Peternakan Politeknik Pertanian Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35726/jpmp.v10i1.7449

Abstract

Bapa Aprianus Adu adalah seorang peternak ayam kampung KUB dan menjadi penggurus UMKM Elssaday. Tujuan dari kegiatan  pengabdian ini agar peternak mitra dapat mengolah dedak padi sebelum digunakan sebagai pakan ayam kampung. Dalam kegiatan pengabdian ini menggunakan metode penyuluhan,diskusi dan demonstrasi plot. Pada Kegiatan ini peternak diberi pengetahuan dan dilatih tentang cara pengolahan dedak padi melalui proses fermentasi dengan menggunakan starter mikroorganisme yang ada dalam nira lontar. Pengetahuan peternak meningkat setelah diberikan penyuluhan, pengetahuan tentang fermentasi dedak padi menggunakan nira lontar meningkat 100% dan peternak dapat melakukan pengolahan dedak padi melalui fermentasi.
Effects of Different Processing Methods on Nutrient Digestibility in Broiler Chickens Sabuna, Cytske; Deko, Maria Karolina; Koni, Theresia Nur Indah
Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan Vol. 35 No. 2 (2025): August 2025
Publisher : Faculty of Animal Science, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jiip.2025.035.02.1

Abstract

This research aimed to study the effects of different herb processing methods on the nutrient digestibility of broilers chickens. The herbs were processed via two methods: the boiling method and the water and steam distillation method. In this study, 135 broiler chickens were divided into 3 treatment groups: control (without herb processing), boiled, and water and steam distillation. The data obtained were analysed by one-way analysis of variance. The results revealed that the herbs produced via the boiling method and the herbs produced via the water and steam distillation methods presented increased organic matter digestibility and crude protein digestibility but decreased crude fibre digestibility in broilers compared with those produced without herbs. Thus, the herbs produced via the boiling method and the herbs produced via the water and steam distillation method can be recommended to farmers.