Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Distribution of Volume Backscattering Strength of Fish using Acoustic Method in Toba Lake, North of Sumatra Titi Syafura; Arthur Brown; Isnaniah Isnaniah
Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. 25 No. 2 (2020): June
Publisher : Faculty of Fisheries and Marine, Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/jpk.25.2.123-128

Abstract

Toba in the past few years has declined in fish catching populations. In order to find out the fisheries of lake Toba with quickly used the acoustic method using the detected backscattering strength volume of fish. The aims of this research is to determine the distribution of spatial backscattering strength of fish in the lake toba. The research was carried out in the lake toba using scientific echosounder DT-X split beam re-cording device 38-1000 KHz during six days in September. The results of the acoustic data processing showed that the highest Sv value was at depth of 50-75 m which is -32.29 (dB) and the average is -55.82 (dB), Sv was detected on the eastern edge of lake toba waters, while the lowest Sv was detected at depth of 25-50 m which is 60.00 (dB) with the mean is -57.93 (dB) spread over the edge of the southern part of lake toba. This is influenced by the condition of the aquatic environment and habits of fish in the lake toba.
Analysis of the Potential and Utilization Rate of Longtail Tuna (Thunnus tonggol) Landed at the Bungus Ocean Fishing Port (PPS), Padang City, West Sumatra Province Arthur Brown; Alit Hindri Yani; Yolanda Aidina Putri
Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. 29 No. 2 (2024): June
Publisher : Faculty of Fisheries and Marine, Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/jpk.29.2.211-216

Abstract

Fish resources have limits; therefore, it is necessary to carry out appropriate management so that resource utilization is sufficient for a long time. Areas used as fishing businesses need to know how the level of utilization. For this reason, clear information is needed on the potential and level of utilization of marine fisheries resources to support the management policy of tuna resources for optimal management and utilization and to prevent the reduction of fish stocks in the future. This research was conducted for three weeks in July 2023 at Bungus Ocean Fishing Port (PPS), Padang City, West Sumatra Province. The method used in this research is a survey method or direct review of the field. The maximum sustainable potential value was obtained at 572.36 tons with an optimum utilization effort value of 330 trips. The allowable catch of longtail tuna is 457.89 tons, with an average utilization rate of 97.41%. Based on the average value of the utilization rate obtained from 2018 to 2019, the number of allowable catches, and the MSY value, it is concluded that the longtail tuna caught by bagan boats and Tonda fishing rods at PPS Bungus has experienced overfishing. There is a need for more action and monitoring of the amount of catch obtained each year, as well as limiting the amount of catch allowed for each fisherman so that the utilization rate of longtail tuna can return to optimal catch and prevent overfishing and maintain fish stocks for the future.
The Selection of Eco-Friendly Tuna Fishing Technology (Euthynnus affinis) at Fish Landing Bases (PPI) Kuala Langsa Aceh Province Muhammad Zikri Imanullah; Bustari Bustari; Arthur Brown
Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. 29 No. 1 (2024): February
Publisher : Faculty of Fisheries and Marine, Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/jpk.29.1.11-17

Abstract

This study aims to identify and determine environmentally friendly tuna fishing gear and the priority for developing fishing gear at PPI Kuala Langsa. The method used in this research is a survey method. Moreover, purposive sampling was chosen as a sampling technique in selecting respondents as the sample. The data obtained were processed using the scoring and analytical hierarchical processes (AHP) methods. Based on the eco-friendly level, the longline scored 82.71%, the surface gill net scored 79.38%, the bottom gill net scored 76.04%, and the purse seine scored 74.79%. Based on the results of the AHP analysis, the fishing gears that became the main priority were longline with a value of 0.311, purse seine with a value of 0.293, surface gill nets with a value of 0.220, and bottom gill net with a value of 0.176. The government must reoptimise the catch of tuna based on environmentally friendly criteria. Also, it is necessary to conduct further research related to environmentally friendly fishing gear for other types of fish, and it is necessary to apply regulations regarding environmentally friendly fishing gear.
Kajian Selektivitas Gillnet pada Penangkapan Ikan Biang (Ilisha elongata ) di Desa Alai Kabupaten Kepulauan Meranti Feliz Nafidad Ginting; Arthur Brown; Nofrizal Nofrizal
Jurnal Ilmu Perairan (Aquatic Science) Vol. 11 No. 1 (2023): Maret
Publisher : LPPM Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/

Abstract

Konsumsi ikan setiap tahun akan meningkat diiringi semakin padatnya jumlah manusia. Kebutuhan akan ikan sangat tinggi karna ikan mengadung banyak protein yang baik untuk tubuh manusia, hal ini menjadi faktor sehingga minat untuk konsumsi ikan sangat tinggi. Penelitian ini bertujuan mengukur tingkat selektivitas jaring biang, menganalisis tingkat selektivitas gillnet, serta mengetahui hubungan antara ukuran morfometrik tubuh ikan dengan cara tertangkapnya ikan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari s/d Februari 2021. Metode yang digunakan adalah metode experimental fishing. Adapun hasil yang didapat yaitu gillnet alat tangkap selektif terhadap ikan biang. Pada mesh size 3 inci semakin tinggi ukuran hasil tangkapan (di atas 20 cm) semakin rendah rasio penangkapan sedangkan pada mesh size 4 inci semakin tinggi ukuran hasil tangkapan (di atas 20 cm) semakin tinggi rasio penangkapan. Kategori hubungan terkuat yaitu hubungan body girth dan cara tertangkap gilled, dari hasil regresi fork length dan cara tertangkap, kategori hubungan terkuat yaitu fork length dengan snagged dan pada hubungan antara body girth dan cara tertangkap sangat rendah dan juga hubungan antara fork length dan cara tertangkap sangat rendah dan hampir tidak memiliki hubungan.
Pengaruh Perbedaan Jenis Mata Pancing Terhadap Hasil Tangkapan Rawai di Perairan Sungai Raya Kecamatan Meral Kabupaten Karimun Provinsi Kepulauan Riau Anuar Hidayat; Arthur Brown; Jonny Zain
Jurnal Ilmu Perairan (Aquatic Science) Vol. 11 No. 1 (2023): Maret
Publisher : LPPM Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/

Abstract

Rawai merupakan alat tangkap sederhana dengan konstruksi ukuran dan bentuk mata pancing serta berbagai jenis umpan buatan sebagai faktor utama keberhasilan pengoperasian alat tangkap. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil tangkapan dari kedua jenis mata pancing yang digunakan pada alat tangkap rawai serta manfaatnya yaitu memberikan data dan informasi tentang efektivitas penggunaan mata pancing rawai di perairan Sungai Raya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dalam bentuk eksperimental, untuk mengetahui adanya perbedaan hasil tangkapan alat tangkap rawai pada 2 jenis mata pancing yang berbeda dalam jumlah berat (kg), maka digunakan analisis data dengan uji-t. Hasil Uji-T yang dilakukan terhadap data jumlah hasil tangkapan menurut jumlah individu (ekor) diperoleh Ttab 1,833 sedangkan nilai Thit 0,73, Maka Thit < Ttab, dapat disimpulkan bahwa H0 diterima dan H1 ditolak, berarti tidak terdapat banyak perbedaan hasil tangkapan dengan menggunakan mata pancing Tipe J dan Tipe O’shsugnessy. Uji-T terhadap hasil tangkapan menurut jumlah berat (kg) diperoleh Ttab 1,833 sedangkan nilai T hit 0,11, Maka Thit < Ttab, dapat disimpulkan bahwa H0 diterima dan H1 ditolak, berarti tidak terdapat banyak perbedaan hasil tangkapan dengan menggunakan mata pancing Tipe J dan Tipe O’shsugnessy.
Analisis Potensi dan Tingkat Pemanfaatan Sumberdaya Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis) yang didaratkan di Pelabuhan Perikanan Pantai Carocok Tarusan Yoshua Satria Yudha Prawira; Polaris Nasution; Arthur Brown
Jurnal Ilmu Perairan (Aquatic Science) Vol. 12 No. 1 (2024): Maret
Publisher : LPPM Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/

Abstract

Pelabuhan perikanan Carocok merupakan tempat bagi para nelayan untuk mendaratkan hasil tangkapannya setelah selesai melakukan kegiatan penangkapan. Salah satu hasil perikanan laut yang ada di Unit Pelaksana Teknis Daerah Pelabuhan dan Penyeberangan (UPTD) Carocok Tarusan adalah ikan cakalang (Katsuwonus pelamis). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis potensi, tingkat pemanfaatan dan jumlah tangkapan yang diperbolehkan untuk sumberdaya ikan cakalang di UPTD Carocok Tarusan. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah konsep hasil maksimum lestari (Maximum Sustainable Yield) atau MSY. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh model produksi surplus yang cocok digunakan yaitu model Schaefer, nilai potensi tangkapan lestari adalah sebesar 120.014,8 kg dengan upaya penangkapan optimum (F-opt) sebanyak 122 trip/tahun. Nilai jumlah tangkapan yang diperbolehkan yaitu sebesar 96.011,86 kg. Hasil tangkapan ikan cakalang yang didaratkan di UPTD Carocok Tarusan secara keseluruhan berada dibawah nilai MSY. Nilai rata-rata tingkat pemanfaatan yang diperoleh sebesar 61.82%. Hasil penelitian ini juga menunjukkan tingkat pemanfaatan ikan cakalang di UPTD Carocok Tarusan berstatus moderate yang berarti bahwa masih terbuka peluang besar untuk memanfaatkan kegiatan penangkapan ikan cakalang secara optimal.
Pengaruh Umpan Terhadap Hasil Tangkapan Traps di Sungai Nilo Kecamatan Pangkalan Kuras Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau Ayu Wulandari; Alit Hindri Yani; Arthur Brown
Jurnal Ilmu Perairan (Aquatic Science) Vol. 10 No. 3 (2022): November
Publisher : LPPM Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di Sungai Nilo, Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau selama 10 hari penelitian pada tanggal 17-27 Januari 2022. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian umpan yang berbeda terhadap hasil tangkapan bubu. Umpan yang digunakan adalah inti sawit dan daging buah kelapa yang mudah didapatkan di Desa Kesuma sehingga dapat digunakan sebagai umpan dalam pengoperasian bubu. Kedua jenis umpan tersebut digunakan untuk melihat keefektifan umpan yang diujikan terhadap hasil tangkapan bubu. Kedua jenis umpan tersebut berpengaruh terhadap hasil tangkapan. Pada daging buah kelapa (U1) diperoleh hasil 210 ekor dengan berat 1235,8 g, inti sawit (U2) sebanyak 279 ekor dengan berat 1636,5 g dan alat tangkap tanpa umpan (K) sebanyak 133 ekor dengan berat 711,8 g. Ikan Selais dan Baung merupakan tangkapan dominan dari dua jenis umpan yang digunakan. Umpan inti sawit merupakan umpan yang mendapatkan hasil tangkapan paling banyak. Analisis Varians menunjukkan bahwa semua umpan memiliki pengaruh terhadap hasil tangkapan. Kemudian dilakukan pengujian lebih lanjut dengan menggunakan BNT, hasilnya menunjukkan bahwa umpan kelapa sawit memiliki pengaruh tertinggi terhadap hasil tangkapan dengan nilai rata-rata 46,5 sedangkan pengaruh terendah adalah bubu tanpa umpan dengan nilai 22,16.
Analisis Kebutuhan Perbekalan Melaut pada Kapal Purse Seine di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Sibolga, Sumatera Utara Yemima Hotmaida; Isnaniah Isnaniah; Arthur Brown
Jurnal Ilmu Perairan (Aquatic Science) Vol. 12 No. 3 (2024): November
Publisher : LPPM Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/jipas.12.3.p.441-448

Abstract

Salah satu alat tangkap yang digunakan di pelabuhan perikanan nusantara Sibolga adalah alat tangkap Purse seine. Perikanan pukat cincin (Purse seine) merupakan alat tangkap yang paling banyak digunakan di perairan Sibolga. Selain dari alat tangkap proses pengisian perbekalan melaut adalah salah satu aktivitas penting di pelabuhan perikanan. Hal ini disebabkan oleh aktivitas tersebut akan sangat menentukan dalam keberhasilan operasi penangkapan ikan oleh nelayan. Kebutuhan perbekalan melaut yang diperlukan oleh nelayan antara lain BBM, air tawar, pengisian es, kebutuhan logistik berupa bahan makanan dan lain-lain. Sehingga perlu mengidentifikasi jenis kebutuhan perbekalan melaut kapal Purse seine, menghitung jumlah aktual kebutuhan perbekalan, serta menentukan sistem penanganan perbekalan melaut pada kapal Purse seine. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni-Juli 2023 di Pelabuhan Perikanan Nusantara Sibolga. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dengan melakukan pengamatan langsung di lapangan. Survei yang dilakukan dengan melakukan observasi lapangan dan wawancara. Hasil selama penelitian kebutuhan solar sebanyak 75.004 ton/tahun, air bersih sebanyak 112.908 ton/tahun, oli sebanyak 871.124 L/tahun dan perbekalan konsumsi sebanyak 1390 ton/trip. Saran dari penelitian ini yakni perlu pengoptimalan komponen jumlah perbekalan dan biaya pengadaan perbekalan melaut pada kapal Purse seine.
Composition Analysis of Bubu Catches in the Napangga River, Tanjung Medan District, Rokan Hilir Regency Robby Septian; Isnaniah Isnaniah; Arthur Brown
Tropical Marine Enviromental Sciences Vol. 1 No. 2 (2023)
Publisher : Department of Marine Science, Faculty of Fisheries and Marine Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/tromes.1.2.36-41

Abstract

This study aims to determine the types of main catches and bycatch and to identify the dominant types and sizes of fish caught. This research was conducted from January to February 2023 in the waters of the Napangga River, Tanjung Medan Village, Tanjung Medan District, Rokan Hilir Regency. The method used in this study was a survey method by directly observing the catch of bubu and then identifying the type of fish, the number of individuals, and the weight of the fish. The results showed that the main catches were two types of fish, namely Kissing gourami (Helostoma temminckii) totaling 30 individuals, and Ompok hypophthalmus totaling 24 individuals. Bycatch caught were 8 types of fish with a total of 47 individuals
Fishery Harbor Needs Analysis for Fishery Vessel Activities in Ocean Bungus Fishery, West Sumatra Province Azandy Bamesyah; Nofrizal Nofrizal; Arthur Brown
Tropical Marine Enviromental Sciences Vol. 2 No. 1 (2023)
Publisher : Department of Marine Science, Faculty of Fisheries and Marine Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/tromes.2.1.8-11

Abstract

The size of the harbor pool will affect the number of ships that will dock. The purpose of this research is to determine the size of the port pool needs and determine the depth of the port pool needed for smooth activities at PPS Bungus. Data collection is done directly in the field to see the maximum number of ships anchored the port pool area (m2), the depth of the port pool (m), data on the width, length, and depth of the largest ship (m), the maximum tide in the port pool (m), and the squat or height of the oncoming ship (m). The results concluded that the existing harbor pool is no longer able to accommodate all ships that dock. The current harbor pool area is 40,000 m2 with 348 vessels, requiring a pool area of 458,762.06 m2. The current average harbor pool depth is 2.75 m, and it is safe for ships to anchor in the harbor pool