p-Index From 2020 - 2025
6.172
P-Index
Eri Kurniawan
Department of English Education, Faculty of Language and Literature Education, Indonesia University of Education, Indonesia

Published : 52 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : BAHASA DAN SASTRA

ENGLISH WRITING SKILL ANALYSIS OF FIRST YEAR INDONESIAN TERTIARY STUDENTS IN A UNIVERSITY IN BANDUNG Yuliana, Dian; Imperiani, Ernie D.A.; Kurniawan, Eri
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol 16, No 1 (2016): Volume 16, Nomor 1, April 2016
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/bs_jpbsp.v16i1.3061

Abstract

Abstract This article reports a study on English writing skill of Indonesian tertiary students. The purpose of the study is to examine students’ initial ability in writing English compositions.  The subjects of the study are 22 university students in their first year at English Language and Literature study program at one university in Bandung. The data are taken from students’ descriptive essays written in the classroom. The texts are then analyzed based on writing rubrics developed by Lane and Lange (1999) to see the recurrent global and local errors, supported by analytic writing rubrics proposed by Jacobs et al. (1981) to see the students’ writing ability in general. The results of the study show that the recurrent errors made in twenty-two English descriptive essays are singular/plural nouns for local errors and sentence structure for global errors. In terms of analytic view, errors in language use are the most frequent errors made by the students. The findings provide useful information for constructing teaching materials for English writing in this study program.Keywords: writing skill, descriptive text, composition scoring technique, analytic scoring technique, global and local errors. Abstrak Artikel ini melaporkan hasil kajian mengenai keterampilan menulis bahasa Inggris mahasiswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk memotret kemampuan awal menulis mahasiswa dalam bahasa Inggris. Adapun subjek penelitian adalah 22 orang mahasiswa tingkat I di Program Studi Bahasa dan Sastra Inggris, di sebuah universitas di Bandung  yang dipilih untuk mengetahui kemampuan awal mereka. Data diperoleh melalui karangan deskriptif yang ditulis di kelas.Teks dianalisis dengan menggunakan rubrik penilaian yang dikembangkan oleh Lane and Lange (1999) untuk tataran global dan lokal (global and local errors); dan rubrik penilaian analitik yang dikembangkan oleh Jacobs (1981) untuk melihat keterampilan menulis mahasiswa secara umum. Analisis data menunjukkan bahwa kesalahan yang paling banyak dilakukan mahasiswa pada tataran lokal terkait pemarka nomina tunggal dan jamak (singular/plural nouns), sedangkan pada tataran global, kesalahan pada struktur kalimat (sentence structure) merupakan kesalahan yang paling sering dilakukan oleh mahasiswa. Dari sisi analitik, kesalahan pada penggunaan bahasa merupakan kesalahan yang paling sering ditemukan dalam kebanyakan tulisan mahasiswa.Hasil temuan ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi penyusunan bahan ajar matakuliah menulis di lingkungan program studi. Kata kunci: keterampilan menulis, teks deskriptif, teknik penilaian tulisan, teknik penilaian analitik, kesalahan global dan local.
GORDON RAMSAY’S POLITENESS STRATEGIES IN MASTERCHEF AND MASTERCHEF JUNIOR US Safa, Annisa Friska; Kurniawan, Eri
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol 15, No 1 (2015): Volume 15, Nomor 1, April 2015
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/bs_jpbsp.v15i1.797

Abstract

AbstractThis research aims to investigate the types of politeness strategies that are performed by Gordon Ramsay in judging the Masterchef US and Masterchef Junior US contestants’ dishes and to reveal whether Gordon Ramsay performs any different politeness strategies between the Master chef and Masterchef Junior contestants. The data spring from Gordon Ramsay utterances, taken from the elimination test of two episodes of Masterchef season 4 (episode 9 and 12) and the elimination test of two episodes of Masterchef Junior US season 1 (episode 2 and 6). The framework of Brown Levinson’s (1987) politeness strategies is adopted. Findings reveal that Gordon Ramsay performed bald on-record strategy, positive politeness, and off record strategy. Furthermore, Ramsay performed diferent varieties of politeness strategies in Masterchef; and performed only positive politeness strategy in Masterchef Junior.Keywords: politeness strategies, masterchef, masterchef junior, Gordon RamsayAbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menyelidiki tipe strategi kesopanan yang dilakukan oleh Gordon Ramsay saat menilai masakan dari kontestan Masterchefdan Masterchef Junior US dan untuk mengungkapkan adakah perbedaan strategi kesopanan yang dilakukan Gordon Ramsay kepada kontestan Masterchef US dan Masterchef Junior US. Data penelitian ini berupa tuturan Gordon Ramsay yang diambil dari tes eliminasi dalam dua episode Masterchef US musim ke-4 (episode 9 dan 12), dan dua episode Masterchef Junior US musim pertama (episode 2 dan 6). Teori yang digunakan adalah teori strategi kesopanan milik Brown dan Levinson (1987). Hasil temuan menunjukkan bahwa Gordon Ramsay melakukan strategi kesopanan bald-on record, strategi kesopanan positif, danstrategi kesopanan off record. Lebih lanjut, Gordon Ramsay melakukan lebih banyak variasi strategi kesopanan di Masterchef, sebaliknya, Gordon Ramsay hanya melakukan strategi kesopanan positif di Masterchef Junior.Kata-kata kunci: Strategi Kesopanan, Masterchef, Masterchef Junior,                    GordonRamsay
PEMEROLEHAN HONORIFIK BAHASA KOREA OLEH PEMELAJAR INDONESIA Mardhiyah, Ghina; Syihabuddin, Syihabuddin; Kurniawan, Eri; Samsudin, Didin
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol 18, No 2 (2018): OKTOBER 2018
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/bs_jpbsp.v18i2.15507

Abstract

Bahasa Korea termasuk ke dalam bahasa aglutinatif, yaitu pemakaian afiksasi untuk berbagai tujuan ekspresif, di antaranya untuk menerapkan prinsip kesantunan berbahasa. Persoalannya, apakah para pemelajar bahasa Korea memiliki kemampuan untuk menerapkan prinsip kesantunan melalui proses morfologis bagi tujuan honorifik?  Untuk menjawab pertanyaan ini dikumpulkanlah data yang diperoleh  dari sekelompok pemelajar bahasa Korea di  kota Bandung. Mereka berjumlah 20 orang, berlatar belakang budaya Sunda, berusia antara 18-31 tahun, sebagian berprofesi sebagai penerjemah  bahasa Korea,  dan dikelompokkan  sebagai pemelajar tingkat lanjut. Hasil tes menunjukkan nilai rata-rata sebesar 70,5 dan belum mencapai skor ideal tingkat lanjut yang ditetapkan peneliti, yaitu 81-100. Menurut para ahli, standar pencapaian pemelajar tingkat lanjut terbagi dalam empat kategori, salah satunya ialah pemelajar dapat menggunakan dan menjelaskan interpretasi aspek-aspek tatabahasa, serta aspek konteks dari sintak suatu bahasa. Hasil penelitian ini belum menunjukkan adanya kemampuan pada kategori tersebut. Pemerolehan honorifik tanpa imbuhan (Kondisi 1) dan cukup didasarkan pada konteks lebih sulit diperoleh pemelajar daripada honorifik dengan imbuhan (Kondisi 4). Untuk mengatasi kesulitan tersebut dan untuk meningkatkan kemahiran, para pemelajar  memanfaatkan  media hiburan berbahasa Korea.  
Co-Authors Aceng Ruhendi Syaifullah Adrian, Merry Afif, Deyaha Akbar, Fadhly Amalia, Fuji Nurizka Amalia, Wafa Amsyah, Ridwan Annisa Friska Safa Antari, Addinda Maulidita AYU LESTARI Budi Hermawan Cahyowati, Avika Candraningsih, Made Dewi Dallyono, Ruswan Delpani Selpia Denarti, Rizki Dian Yuliana, Dian Didi Sukyadi Elis Homsini Maolida Ernie D.A. Imperiani, Ernie D.A. Fasya, Mahmud Fazri Nur Yusuf Firdausiyah, Kanaya Salsabila Firman Giantari, Khinanti Ginanjar, Regiana Haerunisa, Zahra Fadillah Hafiz Nurulhaq, Gulam Hikmawan, Ihsan Husein, Imelda Wahyuni Indah Rahmawati Islamiy, Jiaul Haque Juanda, Mochammad Rizki Juwintan, Juwintan Kemal, Taufiq Khikmah, Lailatul L. Lebedeva, Alexandra Latifa, Syifa Hajar Liza Zakiyah Lubis, Arif Husein Lukman Hakim Lulu Laela Amalia Lutfiyana, Faza Mardhiyah, Ghina Mardiant, Raniah Mauludini, Yalma Rifqiya Meftahi, Maria Mia Nurmala Mochammad Imron Awalludin Mubarok, Ahmad Muslima, Alfia Tawaffani Nabilla, Salma Nabilla, Siti Nurzihan Nur Septianti, Yulia Parwati, Eka Permatasari, Cicih Pramono, Satrio Aji Putri, Raudhah Diara Putri, Tara Devina Qodri, Asri Nurul R. Dian Dia-an Muniroh Ramadhani, Nida Tsania Ramadhini, Tasya Maharani Retty Isnendes RR. Ella Evrita Hestiandari Sabila, Nurul Aini Akrima Safrina Noorman, Safrina Samsudin, Didin Sasnitya, Raden Solehuddin, M. Sri Novianti Sudana, Dadang Suherdi, Didi Sulis Triyono Supian Supriadi, Rinaldi Syihabuddin Syihabuddin Tema, Nurul Huda Gus Utami, Amalia Dwi Wahyuni, Isti Tri Wawan Gunawan Wening Sahayu Wibowo, Enggar Pangesti Yudhiantara, Rully Agung Yuningsih, Epi