Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

PENGARUH pH TERHADAP SENYAWA ANTIOKSIDAN DAN KEMAMPUAN ANTIOKSIDAN BERAS MERAH ENDE VARIETAS ARE NDOTA DAN PARE LAKA Merlina S Sigi; Utma Aspatria; Herianus J.D. Lalel
Jurnal Pangan Gizi dan Kesehatan Vol. 3 No. 2 (2011): Jurnal Pangan Gizi dan Kesehatan
Publisher : Pergizi Pangan DPD NTT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51556/ejpazih.v3i2.125

Abstract

Are Ndota and Pare Laka red rice are good source of food antioxidant. The processing including acid or base treatment can influence the compounds and the ability of red rice antioxidant. This study aims to determine the effect of pH on antioxidant compounds and antioxidant capacity of Ende red rice varieties Are Ndota and Pare Laka. This research using completely randomized design with eleven treatments and two replication. Anthocyanin content was tested by using spectrophotometric method, the phenol content was tested by using Folin-Ciocalteu method, the ability to capture the free radicals was tested by using the Kim method and the protective power by using Thiocyanate method. The statistical result tests on the anthocyanin content of both types of red rice showed no significant different (P≥ 0.05) among the eleven treatment, but the phenol content of red rice Pare Laka was significant different (P≥ 0.05) among the eleven treatments. The ability of free radicals from both types of red rice showed no significant (P≤0.05) among the eleven treatments, ability protective power for five days from Are Ndota rice, showed no significant difference (P≥0.05).
PEMBERDAYAAN INDUSTRI KOPRA PUTIH DI NUSA TENGGARA TIMUR YANG BERKUALITAS DAN BERDAYA SAING TINGGI Adrianus Amheka; Sulche Ifone Nafi; Herianus Justhianus D. Lalel
Abdimas: Jurnal Pengabdian Masyarakat Universitas Merdeka Malang Vol 3, No 2 (2018): December 2018
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/abdimas.v3i2.2367

Abstract

Beberapa kendala industri kopra di Provinsi NTT tidak berkembang baik oleh karena menurunnya produktivitas dengan menerapkan sistim konvensional selain kurangnya kapasitas masyarakat dalam memahami kondisi optimal produk guna menjaga kualitas dan daya saing produk. Untuk menjaga peningkatan dan keberlanjutan produk tersebut sekaligus menjawab permasalahan masyarakat usaha kopra perlu adanya dukungan majamen yang kuat selain upaya menumbuh kembangkan semangat inovasi dan keunikan produk berdaya saing tinggi. Obyek pengabdian dilakukan pada Industri kopra ”Bangun Mandiri” yang berlokasi di Kota Kupang, Provinsi NTT guna berdampak pada intensitas produk serta kapasitas pekerja yang jauh lebih efisien. Adapun tujuan program untuk memperluasan pemasaran antar pulau guna meningkatkan kualitas dan daya saing produk sekaligus penopang kesejahteraan masyarakat. Solusi penyediaan mesin dan peralatan pendukung serta rehabilitasi rumah produksi dan manajemen menjadi fokus aktivitas program. Adapun hasil yang dicapai sesuai tujuan dan target dalam bentuk realisasi pemecahan masalah antara lain peningkatan kualitas dan kuantitas produk kopra putih; peningkatan investasi fasilitas pendukung pemasaran; peningkatan omzet penjualan mencapai 30% pertahun serta stimulasi jiwa inovasi mitra industri yang mengashilkan diversifikasi produk olahan kopra yang unik, berdaya saing tinggi yang berdampak pada perluasan wilayah pemasaran antar pulau secara professional. DOI: https://doi.org/10.26905/abdimas.v3i2.2367
KEBERAGAMAN SIFAT FISIK, KANDUNGAN GIZI DAN KADAR ASAM SIANIDA BEBERAPA KACANG ARBILA (Phaseolus lunatus L) TIMOR Ratna Wati Marina Theon; Herianus J. D. Lalel; Yuliana Tandi Rubak
Partner Vol 27, No 2 (2022): Edisi November 2022
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35726/jp.v27i2.837

Abstract

Arbila beans (Phaseolus lunatus L.) are one of the wild beans found on Timor Island. Local people utilize the beans even though they contain cyanide acid toxic. To underpin the nutritive as well as the toxic content of the bean, a study has been conducted using four types of the bean found in Timor i.e. red bean, black bean, white bean, and brown bean.  The red bean has a middle size and looks a bit swollen; the black bean is a lengthy middle size; the white bean is also lengthy but looks flat; while the brown bean is a bit broad and enlarged. All bean types contain protein of about 17%, calcium 39-42.5 mg per 100 g; while the highest lipid content (10.86%) was found in the brown beans. Cyanide acid content was found very high in the black bean (244.71 ppm), on the contrary, its lowest content was found in the white bean (34.30 ppm).   Keywords:  Arbila bean (Phaseolus lunatus L.), nutritive value, cyanide acid.
PENGARUH PROPORSI DAGING AYAM DAN TEPUNG BELALANG KEMBARA TERHADAP SIFAT FISIKO-KIMIA DAN ORGANOLEPTIK NUGGET Annastasia Milenia Mako Usfinit; Herianus Justhianus Dominggus Lalel; Zainal Abidin; Yuliana Tandi Rubak; Melycorianda Hubi Ndapamuri
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 11 No. 2: April 2023
Publisher : Department of Food Science and Biotechnology, Faculty of Agriculture Technology, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jpa.2023.011.02.4

Abstract

Belalang kembara merupakan hama yang sangat merugikan pertanian pada beberapa kabupaten di NTT setiap tahunnya. Pengendalian belalang melalui pemanfaatan potensi pangan serangga ini dapat menjadi solusi ekonomis bagi masyarakat. Belalang diketahui merupakan salah satu sumber pangan kaya protein. Konsumsi belalang dalam bentuk produk olahan seperti nugget dapat menjadi introduksi awal pemanfaatan belalang.  Penelitian pengembangan nugget dilakukan dengan 5 perlakuan, yaitu A1 (100% daging ayam), A2 (75%daging ayam, da:25% tepung belalang, tb), A3 (67.5% da:32.5% tb), A4 (50% da:50% tb), dan A5 (100% tb) dalam rancangan acak lengkap dengan 3 ulangan untuk dipelajari sifat fisiko-kimia dan organoleptiknya. Nugget perlakuan A2 memiliki prospek yang baik, terlihat dari respon panelis suka (skor 4) untuk semua sifat organoleptik, dengan kandungan gizi yang setara dengan nugget 100% daging ayam (A1), serta sifat fisik berupa warna dan tekstur yang baik. Peningkatan proporsi tepung belalang meningkatkan kandungan gizi terutama protein dari nugget, namun menurunkan skor kesukaan panelis dan warna internal nugget semakin gelap.
Optimasi Budidaya Jeruk dan Sayuran di Kelompok Tani Sion, Desa Oelbubuk, Kecamatan Mollo Tengah Kabupaten Timor Tengah Selatan Mayavira V. Hahuly; Agnes V. Simamora; Petronela S. Nenotek; Agustina Etin Nahas; Yosep Seran Mau; Herianus J. D. Lalel; Widasari Bunga
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Undana Vol 17 No 1 (2023): JUNI 2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/jpkmlppm.v17i1.12034

Abstract

Kegiatan Program Kemitraan Masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anggota Kelompok Tani Sion dalam budidaya tanaman Jeruk dan sayuran. Kelompok tani “Sion” berada di Dusun Upan, Desa Oelbubuk, Kecamatan Mollo Tengah, Kabupaten Timor Tengah Selatan. Kondisi budidaya tanaman jeruk pada umumnya sudah cukup baik, misalnya sudah dipasang perangkap lalat buah. Namun demikian, habitus pohon jeruk cukup rimbun karena tidak dipangkas. Petani masih belum menyadari pentingnya pemangkasan pembentukan kanopi. Kondisi budidaya sayuran masih perlu dioptimalkan, antara lain dengan membuat tempat rambatan dalam budidaya labu siam. Petani juga belum memanfaatkan mulsa plastik dalam budidaya sayuran semusim guna efisiensi sumber daya air dan tenaga kerja dalam pengendalian gulma. Berdasarkan kondisi di kelompok tani Sion tersebut, maka melalui kegiatan PKM ini dilakukan kegiatan pelatihan dan pendampingan pemangkasan tanaman jeruk, memperbaiki budidaya labu siam melalui pembuatan tempat merambatnya tanaman tersebut, penyuluhan tentang peranan mulsa dalam budidaya sayuran, dan pengaplikasiannya. Pada akhir kegiatan, para anggota kelompok tani telah mendapat pengetahuan dan keterampilan dalam hal pemangkasan dan perawatan tanaman jeruk, perbaikan budidaya labu siam melalui pembuatan tempat merambat tanaman dari bambu, serta penyadaran petani tentang manfaat mulsa plastik serta aplikasinya dalam budidaya sayuran. Secara keseluruhan, petani sangat antusias dan menerima introduksi teknologi yang disampaikan
KARAKTERISTIK FISIK, KADAR AIR, DAN KANDUNGAN GLUKOMANAN TEPUNG PORANG (Amorphophallus muelleri Blume) MELALUI BEBERAPA TEKNIK PERENDAMAN Lince Mukkun; Kladius Songgor; Herianus L. Lalel; Yuliana Tandi Rubak; Effy Roefaida; Anthonius S. J. Adu Tae; N.L.P.R. Cakswindryandani; Ryan P. I. Nalle
JURNAL AGRISA Vol 11 No 2 (2022): Jurnal Agrisa
Publisher : Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/agrisa.v11i2.9300

Abstract

Porang merupakan tanaman semak dengan umbi tunggal yang belum banyak dibudidayakan dan ditemukan tumbuh liar di hutan. Porang merupakan salah satu komoditas ekspor yang bernilai ekonomi tinggi namun memerlukan pengolahan yang baik untuk dapat diekpor. Permasalahan yang dihadapi dalam ekspor porang adalah tingginya kandungan glukomanan pada tepung porang sehingga diperlukan teknologi pengolahan untuk menurunkan kandungan glokumanan. Salah satu teknologi yang dapat digunakan adalah perendaman. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui karakteristik fisik, kadar air dan kandungan glukomanan tepung porang dengan beberapa teknik perendaman. Penelitian dirancang dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan 4 perlakuan. Perlakuan yang dicobakan yaitu: P1 (tanpa perendaman), P2 (perendaman dengan air panas suhu 40OC selama 4 jam), P3 (perendaman dengan abu dapur 20% selama 24 jam), P4 (perendaman dengan garam 4.5% selama 2.30 jam). Hasil analisis karakteristik fisik tepung porang melalui beberapa teknik perendaman menunjukan rendemen sebesar 4,4%-5,25% dan densitas kamba sebesar 0,51 g/mL–0,63 g/mL. Hasil analisis kadar air adalah sebesar 8,40 %-11,93 % dan hasil analisis kadar glukomanan adalah sebesar 39,25 %-58,72 %. Perlakuan terbaik adalah perendaman abu dapur 20 % selama 24 jam yang menghasilkan tepung dengan kadar glukomanan tertinggi (58.72%), densitas kamba tertinggi (0.63) dan kadar air agak rendah (8.76%).
KAJIAN SEBARAN DAN KONDISI LINGKUNGAN POHON GEWANG (Corypha utan Lamk.) DI KABUPATEN KUPANG Herianus J. D. Lalel; Norman P. L. B. Riwu Kaho; Lince Mukkun
JURNAL AGRISA Vol 11 No 1 (2022): Jurnal Agrisa
Publisher : Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/agrisa.v11i1.9318

Abstract

Gewang merupakan tanaman serbaguna bagi masyarakat Timor. Berbagai bagian dari tanaman ini telah digunakan untuk bahan bangunan, peralatan rumah, makanan, dan pakan; namun berbagai aktivitas alih lahan menyebabkan populasinya secara umum berkurang. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji sebaran dan kondisi lingkungan tanaman gewang dengan lokasi tinjau Kabupaten Kupang pada dua Kecamatan. Pengambilan data lapangan pohon Gewang dilakukan dengan metode sensus sehingga populasi pohon Gewang terambil seluruhnya pada semua lokasi penelitian. Adapun pohon Gewang yang menjadi obyek studi didefinisikan berdasarkan diameter yaitu hanya Gewang dengan diameter > 10 cm yang diambil datanya. Berdasarkan tujuh desa sampel pada Kecamatan Kupang Timur dan Kecamatan Nekamese, Kabupaten Kupang tercatat 3.132 pohon gewang. Jumlah pohon Gewang terbanyak terdapat pada Desa Nunkurus dengan jumlah 792 pohon (25% dari total pohon Gewang) dan paling sedikit di Desa Taloetan dengan jumlah 276 pohon (9%). Sebagian besar pohon Gewang ditemukan pada formasi semak belukar (44%) dan areal pertanian (35%) dengan total akumulasi mencapai 79 %. Tutupan bervegetasi padat (termasuk hutan Gewang) pada Kecamatan Kupang Timur berkecenderungan (trend) semakin berkurang dari waktu ke waktu yaitu dari luasan 4.150 ha pada tahun 1988 menjadi 2.476 ha pada tahun 2017, yaitu dengan laju penurunan 410 ha per dasawarsa (10 tahun) atau sekitar 41 ha setiap tahunnya.
PENGARUH PERKECAMBAHAN TERHADAP KANDUNGAN NUTRISI DAN ASAM SIANIDA BEBERAPA KACANG ARBILA (Phaseolus lunatus L.) LOKAL TIMOR Gemma G. K. Karangora; Herianus J.D. Lalel; Zainal Abidin; Yuliana Tandi Rubak
JURNAL AGRISA Vol 10 No 2 (2021): Jurnal Agrisa
Publisher : Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/agrisa.v10i2.10361

Abstract

Lima beans (Phaseolus lunatus L.) of local Timor mostly are wildly grown and being used with a long process to reduce their cyanide acid content. Germination has been reported can reduce the anti-nutrition of beans. This research aimed to know the germination effect on nutrition and cyanide acid (HCN) content of several local Timor lima beans, including the black bean, brown bean, white bean, and brownly white bean. The beans were germinated for four days and analyzed for their water content, lipid content, ash content, protein content, carbohydrate content, and HCN content. Results show that after germinating for four days the water content of black bean was 83.43±0.86%, brown bean was 82,10±1,93%, red bean was 81,26±0,66%, and brownly white bean was 82,73±0,69%; lipid content of the black bean was 2,59±0,16%, brown bean was 1,81±0,04%, red bean was 2,17±0,0%, and the brownly white bean was 2,71±0,03%; ash content of the black bean was 0,78±0,03%, brown bean was 0,71±0,01%, red bean was 0,65±0,06%, and the brownly white was 0,80±0,12%; protein content of the black bean was 24,17±0,36%, brown bean was 20,00±0,54%, red bean was 24,49± 0,18%, and the brownly white bean was 23,12±0,71%; the carbohydrate content of black bean was 41,29±2,31%, brown bean was 37.65±0.92%, red bean was 45.15±1.15%, and brownly white bean was 41.77±0.26%. Germination reduced HCN content of beans; after for days of germination, the HCN in back bean, brown bean, red bean, and brownly white bean decreased to be 22.46 ppm, 18.59 ppm, 23.33 ppm, 24.19 ppm, respectively.
KARAKTERISTIK FISIKO-KIMIA, MIKROBIOLOGI DAN SENSORI SELAI JAMBU BIJI MERAH ASAL PULAU TIMOR, NUSA TENGGARA TIMUR YANG DITAMBAHKAN AGAROSA Lince Mukkun; Yuliana Tandirubak; Herianus J.D. Lalel; Mersiana Darti
JURNAL AGRISA Vol 12 No 1 (2023): Jurnal Agrisa
Publisher : Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/agrisa.v12i1.11603

Abstract

This study aims to determine the effect of the percentage of agarose in the physico-chemical, microbiological and organoleptic properties of the right amount of flour gelatin addition on the manufacture of local red guava jam and find out the right percentage of agarose to produce quality red guava jam products. This study used a Complete Randomized Design (RAL) with 5 treatments of gelatinous addition of flour (0%, 1%, 1.5% and 2%) with 3 repeats. The results were analyzed statically using ANOVA and further testing of Ducan's New Multiple at a level of 5%. For organoleptic data using the Friedman test and the Least Significant Difference (LSD) advanced test. The parameter for the observed physical properties of the jam is texture. Parameter for the chemical properties of jam observed is water content, sugar content, and vitamins while the observed microbiological parameters are calculating the total microbes. Organoleptic parameter for organoleptic test i.e. aroma, taste, texture and color. The results of this study show that the addition of agarose has a significant effect on physico-chemical properties, namely texture, water content, sugar content, vitamin C, total microbes and organoleptic tests, namely color and texture. Based on physical, chemical, microbiological and organoleptic analysis, the best product was obtained, namely with the addition of gelatin powder 1.5%. The score of the values obtained in the organoleptic test was a score of aroma (4.30 likes), taste (4.12), texture (4.40) and color (4.40). The value of the physical properties analysis is 359 grams of texture. While the chemical analysis is water content of 14.9%, sugar content of 21.2%, vitamin C of 10.48 mg and analysis of total microbes, which is 0.66 x 10 2 CFU / mL.
PENINGKATAN KECAKAPAN JEMAAT GMIT KOTA BARU DALAM PENGOLAHAN PANGAN Ni Luh Putu Ravi Cakswindryandani; Lince Mukkun; Herianus J.D Lalel; Zainal Abidin
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 4 (2023): Volume 4 Nomor 4 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i4.18905

Abstract

Kegiatan PKM ini bertujuan untuk memberikan solusi terhadap permasalahan yang selama ini dihadapi oleh Jemaat GMIT Kota Baru yang kurang mampu yaitu jemaat mitra belum memanfaatkan potensi yang ada sebagai sumber pangan keluarga terutama dalam bidang pengolahan. Untuk meningkatkan ketahanan pangan keluarga maka diusulkan pengolahan bahan pangan yang ada sehingga setiap keluarga mampu menyediakan kebutuhan pangan sendiri tepat waktu, tepat jumlah, dan bergizi. Salah satunya dengan pelatihan pembuatan instan jahe dan keripik pare. Metode pendekatan yang ditempuh yaitu (1) pelatihan dan praktek langsung tentang metode pembuatan jahe instan dan kripik pare (2) pelatihan dan praktek langsung tentang pengemasan produk, (3) pelatihan dan praktek langsung tentang proses pelabelan, (4) penyuluhan tentang manfaat jahe dan pare, (5) membantu mencari pasar bagi produk yang dihasilkan misalnya supermarket yang ada di Kota Kupang. Kegiatan dilaksanakan melibatkan jemaat di gereja GMIT Kota Baru dan merupakan penerima program Diakonia gereja. Praktek pengolahan dilakukan pada 17 Juni 2023 di Gereja GMIT Kota Baru Jl. P. Kemerdekaan III No 23 Kelapa Lima Kota Kupang NTT diikuti oleh 30 orang peserta. Kegiatan PkM hingga tahap ini berjalan dengan baik sesuai dengan rencana yang ditetapkan. Komunikasi antar anggota tim pelaksana bahkan dengan peserta kegiatan masih terjalin guna melakukan pendampingan terutama terkait desain dan kemasan produk.