Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Kewarganegaraan

EKSPLORASI KEKAYAAN KULINER MASYARAKAT SUKU DAYAK NGAJU DI DESA MANDOMAI KALIMANTAN TENGAH Septo, Septo; Wulandari, Lala Aprilia; Tiwo, Caroline Yunita; Yanti, Eri; Karliani, Eli; Tryani, Tryani
Jurnal Kewarganegaraan Vol 5, No 2 (2021): Desember 2021 ( In Press )
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (935.668 KB) | DOI: 10.31316/jk.v5i2.1729

Abstract

AbstrakIndonesia merupakan salah satu negara multikultural terbesar di dunia. Hal ini dapat dilihat dari kondisi sosio-kultural, agama maupun geografis yang begitu beragam dan luas. Sekarang ini, jumlah pulau yang ada di wilayah Negara Kesatuan republik Indonesia (NKRI) sekitar 13.000 pulau besar dan kecil. Populasi penduduknya berjumlah lebih dari 200 juta jiwa, terdiri dari 300 suku yang menggunakan hampir 200 bahasa yang berbeda. Kebudayaan yang biasa menjadi perhatian masyarakat adalah kebuadayaan makanan suatu daerah. Makanan seperti yang kita tahu merupakan suatu kebutuhan utama bagi manusia. Selain sebagai sumber energi dan tenaga, makanan juga memiliki makna dan nilai budaya tersendiri. Sistem Kuliner atau makanan khas dari setiap daerah memiliki keunikan tersendiri yang berbeda dari tiap daerah begitu pula di daerah Kalimantan Tengah. Hal inilah yang membuat makanan kami mangangkat Eksplorasi Kekayaan Kuliner Masyarakat Suku Dayak Kalimantan Tengah. Tujuan dari Penelitian ini untuk mengetahui apa saja ragam  kekayaan kuliner Masyarakat Suku Dayak Ngaju di Desa Mandomai Kalimantan Tengah. Sebagai syarat menyelesaikan mata kuliah Seminar PPKn. Untuk mengetahui bagaimana upaya masyarakat dalam mempertahankan Kekayaan Kuliner Masyarakat Suku Dayak Ngaju Kalimantan Tengah. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan selama 1 bulan, untuk di presentasikan dan diseminarkan. Kegiatan observasi kami laksanakan di daerah yang kami tentukan, untuk mewawancarai narasumber serta mengali informasi tentang rasa Kekayaan Kuliner Masyarakat Suku Dayak Ngaju di Desa Mandomai Kalimantan Tengah di daerah tersebut. Kalimantan Tengah merupakan Provinsi terbesar kedua setelah Papua, yang didominasi oleh penduduk Dayak, Jawa dan juga Banjar. Selain memiliki potensi alam yang indah, yang bisa dijadikan destinasi wisata, Kalimantan Tengah juga memiliki potensi wisata kuliner yang bisa dikenalkan hingga pelosok dunia. Berikut adalah beberapa daftar makanan khas Kalimantan Tengah: juhu umbut sawit, Kalumpe/kaluang, wadi, juhu taya, juhu umbut rotan, keripik kelakai, lemang, kue gagatas, dan masih banyak masakan atau ragam kuliner di daerah Kalimantan Tengah, yang masih dipertahankan dan masak dari dulu sampai sekarang ini.Kata Kunci: Kuliner Dayak Ngaju, Masakan Tradisional Kalimantan Tengah, Kuliner Masyarakat Dayak Ngaju, Desa Mandomai AbstractIndonesia is one of the largest multicultural countries in the world. This can be seen from the socio-cultural, religious and geographical conditions that are so diverse and broad. Currently, the number of islands in the territory of the Unitary State of the Republic of Indonesia (NKRI) is around 13,000 large and small islands. Its population is more than 200 million people, consisting of 300 tribes who speak almost 200 different languages. The culture that usually gets people's attention is the food culture of an area. Food as we know it is a basic need for humans. Apart from being a source of energy and energy, food also has its own cultural meaning and value. Culinary system or typical food from each region has its own uniqueness that is different from each region as well as in the Central Kalimantan area. This is what makes our food promote the Exploration of Culinary Wealth of the Central Kalimantan Dayak Tribe. The purpose of this study is to find out what are the various culinary riches of the Ngaju Dayak Tribe in Mandomai Village, Central Kalimantan. As a condition for completing the Civics Seminar course. To find out how the community's efforts in maintaining the Culinary Wealth of the Ngaju Dayak Tribe, Central Kalimantan. This research activity was carried out for 1 month, for presentation and seminars. Our observation activities were carried out in the areas that we determined, to interview sources and gather information about the taste of the Culinary Wealth of the Ngaju Dayak Tribe in Mandomai Village, Central Kalimantan in the area. Central Kalimantan is the second largest province after Papua, which is dominated by the Dayak, Javanese and Banjar people. Besides having beautiful natural potential, which can be used as a tourist destination, Central Kalimantan also has the potential for culinary tourism that can be introduced to all corners of the world. The following is a list of typical Central Kalimantan foods: palm umbut juhu, Kalumpe/kaluang, wadi, juhu taya, rattan umbut juhu, kalakai chips, lemang, gagatas cake, and many other dishes or culinary varieties in the Central Kalimantan area, which are still preserved and preserved. cook from the past until now.Keywords: Ngaju Dayak Culinary, Central Kalimantan Traditional Cuisine, Culinary of the Ngaju Dayak Community, Mandomai Village
EKSPLORASI KEKAYAAN SENI DAYAK NGAJU DI DESA TUMBANG MANGGU KABUPATEN KATINGAN Agel, Pepe Rusmitha; Khasanah, Nur; Muslimah, Muslimah; Wulan, Hernes Demar; Karliani, Eli; Tryani, Tryani
Jurnal Kewarganegaraan Vol 5, No 2 (2021): Desember 2021 ( In Press )
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1119.315 KB) | DOI: 10.31316/jk.v5i2.1732

Abstract

Abstrak Suku Dayak Ngaju memiliki kekayaan dalam hal kesenian. Suatu ciri yang dijumpai dalam kebudayaan Dayak Ngaju adalah kemampuan menyerap kebudayaan dari luar. Bahkan proses perpaduan dan pembauran kebudayaan tersebut dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak dapat disangkal bahwa ada juga kelompok - kelompok dari orang Dayak Ngaju yang meninggalkan kebudayaannya sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui macam - macam kesenian yang terdapat di Desa Tumbang Manggu, bagaimana kesenian tersebut dibuat dan apa saja manfaat serta kegunaannya, upaya apa saja yang dilakukan oleh masyarakat Desa Tumbang Manggu untuk tetap menjaga kesenian tersebut agar tidak hilang seiring zaman. Pendekatan yang digunakan dalam penelian ini adalah kualitatif deskriftif dan metode yang digunakan adalah wawancara, dokumentasi dan observasi. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa  Suku Dayak Ngaju yang ada di Desa Tumbang Manggu Kecamatan Sanaman Mantikei Kabupaten Katingan Kalimantan Tengah, memiliki kesenian yang beragam. Mulai dari kesenian tari, musik, menganyam, memahat dan melukis. Seiring berkembangnya zaman dan teknologi yang semakin canggih nilai-nilai kesenian daerah mulai pudar dan perlahan hilang. Untuk mencegah hal itu terjadi masyarakat Desa Tumbang Manggu membentuk sebuah sanggar dan memperkenalkan kesenian daerah kepada pelajar yang ada di daerah tersebut, agar kesenian tidak dilupakan oleh generasi penerus dan ada hingga masa yang akan datang. Dari sanggar yg didirikan ini lah para pelajar mempelajari kesenian tari, musik, meganyam, memahat dan melukis serta memperkenalkan kepada masyarakat luas dengan cara mengikuti lomba-lomba yang ada. Kata kunci :Kesenian; Adat Istiadat Dayak; Suku Dayak Ngaju; Desa Tumbang Manggu AbstractThe Ngaju Dayak tribe has a wealth of art. A characteristic found in the Ngaju Dayak culture is the ability to absorb culture from outside. In fact, the process of cultural integration and assimilation is carried out in such a way that it cannot be denied that there are also groups of Ngaju Dayak people who have left their own culture.This study aims to find out the various arts found in Tumbang Manggu Village, how the art is made and what are the benefits and uses, what efforts are made by the people of Tumbang Manggu Village to keep the art from being lost over time. The approach used in this research is descriptive qualitative and the methods used are interviews, documentation and observation. The results of this study indicate that the Ngaju Dayak tribe in Tumbang Manggu Village, Sanaman Mantikei District, Katingan Regency, Central Kalimantan, has a variety of arts. Starting from the arts of dance, music, weaving, sculpting and painting. Along with the development of the times and increasingly sophisticated technology, the values of regional art began to fade and slowly disappear. To prevent this from happening, the people of Tumbang Manggu Village formed a studio and introduced local arts to students in the area, so that the arts were not forgotten by the next generation and existed for the future. From the studio that was established, the students learned the arts of dance, music, weaving, sculpting and painting and introduced them to the wider community by participating in existing competitions.Keywords: Art; Dayak Customs; Ngaju Dayak Tribe; Fallen Manggu Village
EKSPLORASI KEKAYAAN KULINER MASYARAKAT SUKU DAYAK NGAJU DI DESA MANDOMAI KALIMANTAN TENGAH Septo Septo; Lala Aprilia Wulandari; Caroline Yunita Tiwo; Eri Yanti; Eli Karliani; Tryani Tryani
Jurnal Kewarganegaraan Vol 5 No 2 (2021): 1 Juli - 31 Desember 2021
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (935.668 KB) | DOI: 10.31316/jk.v5i2.1729

Abstract

AbstrakIndonesia merupakan salah satu negara multikultural terbesar di dunia. Hal ini dapat dilihat dari kondisi sosio-kultural, agama maupun geografis yang begitu beragam dan luas. Sekarang ini, jumlah pulau yang ada di wilayah Negara Kesatuan republik Indonesia (NKRI) sekitar 13.000 pulau besar dan kecil. Populasi penduduknya berjumlah lebih dari 200 juta jiwa, terdiri dari 300 suku yang menggunakan hampir 200 bahasa yang berbeda. Kebudayaan yang biasa menjadi perhatian masyarakat adalah kebuadayaan makanan suatu daerah. Makanan seperti yang kita tahu merupakan suatu kebutuhan utama bagi manusia. Selain sebagai sumber energi dan tenaga, makanan juga memiliki makna dan nilai budaya tersendiri. Sistem Kuliner atau makanan khas dari setiap daerah memiliki keunikan tersendiri yang berbeda dari tiap daerah begitu pula di daerah Kalimantan Tengah. Hal inilah yang membuat makanan kami mangangkat Eksplorasi Kekayaan Kuliner Masyarakat Suku Dayak Kalimantan Tengah. Tujuan dari Penelitian ini untuk mengetahui apa saja ragam  kekayaan kuliner Masyarakat Suku Dayak Ngaju di Desa Mandomai Kalimantan Tengah. Sebagai syarat menyelesaikan mata kuliah Seminar PPKn. Untuk mengetahui bagaimana upaya masyarakat dalam mempertahankan Kekayaan Kuliner Masyarakat Suku Dayak Ngaju Kalimantan Tengah. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan selama 1 bulan, untuk di presentasikan dan diseminarkan. Kegiatan observasi kami laksanakan di daerah yang kami tentukan, untuk mewawancarai narasumber serta mengali informasi tentang rasa Kekayaan Kuliner Masyarakat Suku Dayak Ngaju di Desa Mandomai Kalimantan Tengah di daerah tersebut. Kalimantan Tengah merupakan Provinsi terbesar kedua setelah Papua, yang didominasi oleh penduduk Dayak, Jawa dan juga Banjar. Selain memiliki potensi alam yang indah, yang bisa dijadikan destinasi wisata, Kalimantan Tengah juga memiliki potensi wisata kuliner yang bisa dikenalkan hingga pelosok dunia. Berikut adalah beberapa daftar makanan khas Kalimantan Tengah: juhu umbut sawit, Kalumpe/kaluang, wadi, juhu taya, juhu umbut rotan, keripik kelakai, lemang, kue gagatas, dan masih banyak masakan atau ragam kuliner di daerah Kalimantan Tengah, yang masih dipertahankan dan masak dari dulu sampai sekarang ini.Kata Kunci: Kuliner Dayak Ngaju, Masakan Tradisional Kalimantan Tengah, Kuliner Masyarakat Dayak Ngaju, Desa Mandomai AbstractIndonesia is one of the largest multicultural countries in the world. This can be seen from the socio-cultural, religious and geographical conditions that are so diverse and broad. Currently, the number of islands in the territory of the Unitary State of the Republic of Indonesia (NKRI) is around 13,000 large and small islands. Its population is more than 200 million people, consisting of 300 tribes who speak almost 200 different languages. The culture that usually gets people's attention is the food culture of an area. Food as we know it is a basic need for humans. Apart from being a source of energy and energy, food also has its own cultural meaning and value. Culinary system or typical food from each region has its own uniqueness that is different from each region as well as in the Central Kalimantan area. This is what makes our food promote the Exploration of Culinary Wealth of the Central Kalimantan Dayak Tribe. The purpose of this study is to find out what are the various culinary riches of the Ngaju Dayak Tribe in Mandomai Village, Central Kalimantan. As a condition for completing the Civics Seminar course. To find out how the community's efforts in maintaining the Culinary Wealth of the Ngaju Dayak Tribe, Central Kalimantan. This research activity was carried out for 1 month, for presentation and seminars. Our observation activities were carried out in the areas that we determined, to interview sources and gather information about the taste of the Culinary Wealth of the Ngaju Dayak Tribe in Mandomai Village, Central Kalimantan in the area. Central Kalimantan is the second largest province after Papua, which is dominated by the Dayak, Javanese and Banjar people. Besides having beautiful natural potential, which can be used as a tourist destination, Central Kalimantan also has the potential for culinary tourism that can be introduced to all corners of the world. The following is a list of typical Central Kalimantan foods: palm umbut juhu, Kalumpe/kaluang, wadi, juhu taya, rattan umbut juhu, kalakai chips, lemang, gagatas cake, and many other dishes or culinary varieties in the Central Kalimantan area, which are still preserved and preserved. cook from the past until now.Keywords: Ngaju Dayak Culinary, Central Kalimantan Traditional Cuisine, Culinary of the Ngaju Dayak Community, Mandomai Village
EKSPLORASI KEKAYAAN SENI DAYAK NGAJU DI DESA TUMBANG MANGGU KABUPATEN KATINGAN Pepe Rusmitha Agel; Nur Khasanah; Muslimah Muslimah; Hernes Demar Wulan; Eli Karliani; Tryani Tryani
Jurnal Kewarganegaraan Vol 5 No 2 (2021): 1 Juli - 31 Desember 2021
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1119.315 KB) | DOI: 10.31316/jk.v5i2.1732

Abstract

Abstrak Suku Dayak Ngaju memiliki kekayaan dalam hal kesenian. Suatu ciri yang dijumpai dalam kebudayaan Dayak Ngaju adalah kemampuan menyerap kebudayaan dari luar. Bahkan proses perpaduan dan pembauran kebudayaan tersebut dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak dapat disangkal bahwa ada juga kelompok - kelompok dari orang Dayak Ngaju yang meninggalkan kebudayaannya sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui macam - macam kesenian yang terdapat di Desa Tumbang Manggu, bagaimana kesenian tersebut dibuat dan apa saja manfaat serta kegunaannya, upaya apa saja yang dilakukan oleh masyarakat Desa Tumbang Manggu untuk tetap menjaga kesenian tersebut agar tidak hilang seiring zaman. Pendekatan yang digunakan dalam penelian ini adalah kualitatif deskriftif dan metode yang digunakan adalah wawancara, dokumentasi dan observasi. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa  Suku Dayak Ngaju yang ada di Desa Tumbang Manggu Kecamatan Sanaman Mantikei Kabupaten Katingan Kalimantan Tengah, memiliki kesenian yang beragam. Mulai dari kesenian tari, musik, menganyam, memahat dan melukis. Seiring berkembangnya zaman dan teknologi yang semakin canggih nilai-nilai kesenian daerah mulai pudar dan perlahan hilang. Untuk mencegah hal itu terjadi masyarakat Desa Tumbang Manggu membentuk sebuah sanggar dan memperkenalkan kesenian daerah kepada pelajar yang ada di daerah tersebut, agar kesenian tidak dilupakan oleh generasi penerus dan ada hingga masa yang akan datang. Dari sanggar yg didirikan ini lah para pelajar mempelajari kesenian tari, musik, meganyam, memahat dan melukis serta memperkenalkan kepada masyarakat luas dengan cara mengikuti lomba-lomba yang ada. Kata kunci :Kesenian; Adat Istiadat Dayak; Suku Dayak Ngaju; Desa Tumbang Manggu AbstractThe Ngaju Dayak tribe has a wealth of art. A characteristic found in the Ngaju Dayak culture is the ability to absorb culture from outside. In fact, the process of cultural integration and assimilation is carried out in such a way that it cannot be denied that there are also groups of Ngaju Dayak people who have left their own culture.This study aims to find out the various arts found in Tumbang Manggu Village, how the art is made and what are the benefits and uses, what efforts are made by the people of Tumbang Manggu Village to keep the art from being lost over time. The approach used in this research is descriptive qualitative and the methods used are interviews, documentation and observation. The results of this study indicate that the Ngaju Dayak tribe in Tumbang Manggu Village, Sanaman Mantikei District, Katingan Regency, Central Kalimantan, has a variety of arts. Starting from the arts of dance, music, weaving, sculpting and painting. Along with the development of the times and increasingly sophisticated technology, the values of regional art began to fade and slowly disappear. To prevent this from happening, the people of Tumbang Manggu Village formed a studio and introduced local arts to students in the area, so that the arts were not forgotten by the next generation and existed for the future. From the studio that was established, the students learned the arts of dance, music, weaving, sculpting and painting and introduced them to the wider community by participating in existing competitions.Keywords: Art; Dayak Customs; Ngaju Dayak Tribe; Fallen Manggu Village
Co-Authors Agel, Pepe Rusmitha Ahmad Saefulloh Ahmad Satria Ali Sunarno Ali Sunarno Anak Agung Istri Sri Wiadnyani Anderini, Ninin Andi Kristanto Anggun Anggraini Anjani, Mutia Anugerah Putera, Rezky Artasoma, Putu Asmina Bualiku Caroline Yunita Tiwo Cionita , Tezara Cionita, Tezara Cyndi Natalya Hutagalung Davi Lana Dewi Rakhmawati DONY KURNIAWAN Dotrimensi Dotrimensi . Dotrimensi, Dotrimensi Eddy Lion Eri Yanti Eri Yanti Eriawaty, Eriawaty Ermi Maria Sihombing Feri Wagiono Fernanda Fajeri, Mochammad Firman Fiteli Waruwu Gunawan, Vincentius Abdi Hariatama, Fendy Hernes Demar Wulan Ikbal, Asep Ikhsan, Ibnu Indrawati, Lala Kurniawan, Dony Lala Aprilia Wulandari Lana, Davi Lina Sari Lion Nanda Murya Sallom Lion, Eddy Manalu, Rifan Andika Maryam Mustika Misnawati Misnawati Muh. Safwan Muslimah Muslimah Muslimah Muslimah Musthafa, Ahmad Irfan Mustika, Maryam Nor Khadijah Nur Hapipah Nur Khasanah Nur Khasanah Offeny Offeny Ibrahim Offeny Offeny Pepe Rusmitha Agel Pernandes, Pernandes Pransiska, Anita Putra, Leonardus Sandy Ade R Siagian, Enika Rahman , Abdul Renold Aprilando Simamora Rinto Alexandro Sakman Salsabila Sangalang, Ronald Hadibowo Santy Permata Sary Sihombing Sekar Dwianti Septo Septo Septo, Septo Sihotang, Sesilia Stefania Sinaga, William Joshua Suryadi Suryadi Tardimanto, Yuyuk Tiwo, Caroline Yunita Triyani Triyani , Triyani Triyani Triyani Triyani Triyani Triyani, Triyani Tryani Tryani Tryani, Tryani Uda, Tonich vera anggraini, vera Wina Anjelina Wulan, Hernes Demar Wulandari, Lala Aprilia Yetwirani Lampe Yetwirani Lampe Yulianie, Putri Yuyuk Tardimanto