Claim Missing Document
Check
Articles

Found 36 Documents
Search

PENGARUH INFEKSI KECACINGAN TERHADAP STATUS GIZI PADA ANAK DI SDN 2 BARABAI DARAT KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2015 Aulia Azizaturridha; Istiana Istiana; Lisda Hayatie
Berkala Kedokteran Vol 12, No 2 (2016)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (95.331 KB) | DOI: 10.20527/jbk.v12i2.1864

Abstract

Abstract: Worm infection is an infectious disease caused by one or more intestinal parasitic worms from the class of intestinal nematodes. Worm infection can disruption of nutrients such as deficiency calories, protein, and blood loss. The aim of research is to know the effect of worm infection on nutritional status in SDN 2 Barabai Darat's children South Kalimantan 2015. This research is an observational analytic with cross sectional approach. The total samples is 85 children from class 3 and 4, obtained by purposive sampling fit the inclusion criteria. Data collected by stool examination and measurement of nutritional status, the data were analyzed by Fischer's Exact test. The results showed were 5,9% children with worm infections. Statistical analysis showed that there was not any effect of worm infection  on nutritional status based on BB/U (p = 1,000), based TB/U (p = 0,154), and based on BMI/U (p = 1,000). Conclusion from this research is not any effect of worm infection on nutritional status in children at SDN 2 Barabai Darat (p> 0,05). Keywords: worm infection, nutritional status, SDN 2 Barabai Darat Abstrak: Infeksi kecacingan adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh satu atau lebih cacing parasit usus dari golongan nematoda usus. Infeksi kecacingan dapat menimbulkan gangguan zat gizi berupa kekurangan kalori, protein, dan kehilangan darah. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh infeksi kecacingan terhadap status gizi pada anak di SDN 2 Barabai Darat Kalimantan Selatan tahun 2015. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 85 anak dari kelas 3 dan 4, didapat secara purposive sampling  sesuai kriteria inklusi. Pengumpulan data dilakukan dengan pemeriksaan feses dan pengukuran status gizi, sedangkan analisis data dilakukan dengan menggunakan uji Fischer's Exact. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 5,9% anak yang positif terinfeksi cacing. Analisis statistik menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh infeksi kecacingan terhadap status gizi berdasarkan BB/U (p=1,000), berdasarkan TB/U (p=0,154), dan berdasarkan IMT/U (p=1,000). Kesimpulan penelitian ini adalah tidak terdapat pengaruh infeksi kecacingan terhadap status gizi pada anak di SDN 2 Barabai Darat (p>0,05). Kata-kata kunci: kecacingan, status gizi, SDN 2 Barabai Darat
PERBEDAAN KEJADIAN DISFUNGSI SEKSUAL PADA WANITA DENGAN DIABETES MELITUS DAN TANPA DIABETES MELITUS Helna Amelia; Husnul Khatimah; Istiana Istiana
Berkala Kedokteran Vol 12, No 2 (2016)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (272.01 KB) | DOI: 10.20527/jbk.v12i2.1861

Abstract

Abstract: Sexual dysfunction in woman with diabetes mellitus has received less attention from the doctors. The study about sexual dysfunction in female is relatively less than sexual dysfunction in male. The aim of this study was to analyze the difference of sexual dysfunction in diabetes and non-diabetes female at Ulin and Dr. H. Moch. Ansari Saleh Hospitals Banjarmasin. This study was an observational analytic study with case control approach. Diabetes and non-diabetes female that came to the subspecialist polyclinic in Ulin hospital and to the internal medicine polyclinic in Dr. H. Moch. Ansari Saleh hospital period July-September 2015 that meet to the inclusion criteria were included as sample of this study. Female sexual dysfunction was assessed using the Female Sexual Function Index (FSFI) questionnaire. From 30 diabetes females, there were 19 females (63,3%) had sexual dysfunction and from 30 non-diabetes females there were 14 females (46,7%) had sexual dysfunction. The data analysis using chi-square was resulted p=0,299 that means there was no significant difference. It was concluded that there was no significant difference of sexual dysfunction in diabetes and non-diabetes female. Keywords:sexual dysfunction, female, diabetes mellitus Abstrak: Disfungsi seksual pada wanita dengan diabetes melitus (DM) belum banyak mendapat perhatian dari dokter. Penelitian tentang disfungsi seksual pada wanita juga relatif sedikit jika dibandingkan dengan disfungsi seksual pada laki-laki. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan kejadian disfungsi seksual pada wanita dengan DM dan tanpa DM di RSUD Ulin dan RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan case control.Pasien wanita DM dan tanpa DM yang datang ke poliklinik subspesialis RSUD Ulin dan poliklinik penyakit dalam RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin periode Juli-September 2015 yang memenuhi kriteria inklusi menjadi sampel pada penelitian ini. Disfungsi seksual wanita dinilai dengan menggunakan kuesioner the Female Sexual Function Index (FSFI). Dari 30 wanita DM yang menjadi subjek penelitian, terdapat 19 orang (63,3%) yang mengalami disfungsi seksual dan dari 30 wanita tanpa DM yang menjadi subjek penelitian, terdapat 14 orang (46,7%) mengalami disfungsi seksual. Analisis data dengan menggunakan uji chi-square didapatkan nilai p=0,299 yang berarti tidak terdapat perbedaan yang bermakna.  Berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kejadian disfungsi seksual pada wanita DM dan tanpa DM. Kata-kata kunci: lingkar pinggang, obesitas sentral, diabetes melitus, disfungsi ereksi
Studi Interaksi Farmakodinamik Efek Analgesik Kombinasi Perasan Buah Mengkudu (Morinda citrifolia) dengan Parasetamol: Kajian terhadap waktu reaksi nyeri menggunakan metode hot plate pada mencit (Mus musculus) Firda Wirasari; Mohammad Bakhriansyah; Istiana Istiana
Berkala Kedokteran Vol 10, No 1 (2014)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jbk.v10i1.927

Abstract

ABSTRACT: Mengkudu (Morinda citrifolia) has been proven in  possessing the analgesic effect. The similarity of analgesic activity of mengkudu and paracetamol enable the existence of analgesic effect interaction synergistically when they are both combined. The objective of this research is to find out the pharmacodynamic interaction between the juice of mengkudu and paracetamol. The research was an experimental research with posttest-only with control group design. The control group consists of 6 groups, and each group had 5 mice. The 1st group was given aquadest 0.5 ml; the 2nd group was given the juice of mengkudu 0.042 mg/g BB; the 3rd group was given paracetamol 0.065 mg/g BB; while the 4th , 5th, 6th groups were given the combination of mengkudu juice 0.042 mg/g BB and paracetamol with the dosages 0.01625 mg/g BB; 0.0325 mg/g BB; 0.065 mg/g BB, respectively. Treatments were given 10 minutes before mice were painly induced by using hot plate. The average of onset of pain for group I, II, III, IV, V, VI were 5.36; 8.28; 8.02; 9.67; 10.5 and 11.74 seconds, respectively. Statistical anaysis using Kruskal Wallis showed that there was significance difference among groups (p = 0.000) while the very potential effect was in group with paracetamol dosage on 0,065 mg/g BB. Based on this research, it can be concluded that there is sinergycal interaction between the combination of mengkudu juice with paracetamol on mice. Keywords : analgesic effect, mengkudu, paracetamol, onset of pain, synergycal interaction ABSTRAK: Mengkudu (Morinda citrifolia) telah terbukti memiliki efek analgesik. Kesamaan aktivitas analgesik buah mengkudu dan parasetamol memungkinkan adanya interaksi efek analgesik yang sinergis ketika keduanya dikombinasikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui interaksi farmakodinamik efek analgesik kombinasi perasan buah mengkudu dengan parasetamol. Penelitian ini bersifat eksperimental dengan pendekatan posttest-only with control group design, terdiri dari 6 kelompok. Setiap kelompok memiliki 5 ekor mencit. Kelompok I diberikan aquadest 0,5ml, kelompok II diberikan perasan buah mengkudu dengan dosis 0,042 mg/g BB, kelompok III diberikan parasetamol 0,065 mg/g BB sedangkan, kelompok IV, V, VI diberikan kombinasi perasan buah mengkudu 0,042 mg/g BB dan parasetamol dengan dosis masing-masing: 0,01625 mg/g BB; 0,0325 mg/g BB; 0,065 mg/g BB, diberikan 10 menit sebelum dilakukan induksi nyeri di atas hot plate. Rerata waktu reaksi nyeri mencit pada kelompok  I, II, III, IV, V, dan VI berturut-turut adalah 5,36; 8,28; 8,02; 9,67; 10,5 dan 11,74 detik. Hasil analisis statistik Kruskal-Wallis menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara berbagai kelompok dengan nilai p = 0,000, dengan dosis kelompok kombinasi yang paling potensial memberikan efek analgesik adalah kelompok dengan dosis parasetamol 0,065 mg/g BB. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat interaksi yang sinergis pada kombinasi perasan buah mengkudu dengan parasetamol pada mencit. Kata-kata kunci: efek analgesik, buah mengkudu, parasetamol, waktu reaksi, interaksi.
DERAJAT INFILTRASI LIMFOSIT PADA PENDERITA KANKER KOLOREKTAL SUB-TIPE ADENOKARSINOMA Muhammad Sahal Imaduddin; Ika Kustiyah Oktaviyanti; Istiana Istiana
Berkala Kedokteran Vol 11, No 2 (2015)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (306.136 KB) | DOI: 10.20527/jbk.v11i2.141

Abstract

Cancer is the second leading cause of death which contributes 13% of deaths from a total of 22% of deaths from non-communicable diseases in the world. One contributor to the number of cancer deaths in the world is colorectal cancer. The prognosis of colorectal cancer depend on the stage of cancer at time of diagnosis. However, the prognosis of colorectal cancer can also be determined by looking at the degree of infiltration of lymphocytes in cancer. The purpose of this research is to find out the degree of lymphocytes infiltration in patients with colorectal cancer in Laboratory of Anatomical Pathology Banjarmasin from January to December 2013. The method uses descriptive research by observing the colorectal cancer tissues were obtained from the Laboratory of Pathology Banjarmasin. From a study of 32 samples, found the degree of mild lymphocytic infiltration occurred in 12 patients (37.5%), moderate lymphocytic infiltration occurred in 12 patients (37.5%), and severe lymphocyte infiltration occurred in 8 patients (25%). From this study, found that there are differences in the degree of infiltration of lymphocytes in patients with colorectal cancer. Keywords: Colorectal Cancer, Lymphocyte Infiltration, Prognosis
EFEK KOMBINASI PARASETAMOL DAN KODEIN SEBAGAI ANALGESIA PREEMPTIF PADA PASIEN DENGAN ORIF EKSTREMITAS BAWAH Sahurrahmanisa Sahurrahmanisa; Kenanga Marwan Sikumbang; Istiana Istiana
Berkala Kedokteran Vol 13, No 1 (2017)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (175.435 KB) | DOI: 10.20527/jbk.v13i1.3445

Abstract

Abstract: Postoperative pain is a complex pain response which often occurred in post-operative patient. Effective pain management is conducted by giving preemptive analgesia, preventive analgesia and multimodal. The purpose of this study was to analyze the effect combination of paracetamol 325 mg and codeine 10 mg in a patient with ORIF inferior extremity. This was an observational analytic study with a cross sectional method and 32 respondents were included by consecutive sampling method. The result of this study, in group with the combination of paracetamol and codeine there are 4 respondents (25.0%) of mild pain, 12 respondents (75.0%) of moderate pain, and there’s none had severe pain, and the group without combination therapy there’s no mild pain, 7 respondents (43.8%) of moderate pain, and 9 respondents (56.2%) of severe pain. The statistic analyses with Kolmogorov Smirnov p-value <0.05, it can be concluded that in this study a combination of paracetamol and codeine are effective as a preemptive analgesia. Keywords: postoperative pain, preemptive analgesia, visual analog scale (VAS), paracetamol, codeine Abstrak: Nyeri pasca bedah merupakan respon nyeri yang sering dirasakan pasien setelah pembedahan dengan respon yang kompleks. Penanganan nyeri yang efektif dilakukan dengan pemberian analgesia preemptif, analgesia preventif, dan analgesia multimodal. Tujuan penelitian ini untuk menganalisi efek kombinasi parasetamol 325 mg dan kodein 10 mg sebagai analgesia preemptif pada pasien dengan ORIF ekstremitas bawah. Penelitian ini menggunakan rancangan observasional analitik cross sectional dengan teknik consecutive sampling didapatkan 32 sampel. Hasil penelitian, pada kelompok yang diberikan kombinasi parasetamol dan kodein sebanyak 4(25.0%) nyeri ringan, 12 (75.0%) nyeri sedang dan tidak didapatkan nyeri berat, sedangkan pada kelompok yang tidak diberikan kombinasi parasetamol dan kodein tidak ditemukan nyeri ringan, sebanyak 7 (43.8%) nyeri sedang dan 9 (56.2%) nyeri berat. Analisa statistik menggunakan Komogorov Smirnov didapatkan perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok dengan nilai p value < 0,05 sehingga dapat disimpulkan pada penelitian ini kombinasi parasetamol dan kodein dapat digunakan sebagai analgesia preemptif. Kata-kata kunci: nyeri paska bedah, analgesia preemptif, visual analog scale (VAS) , parasetamol, kodein.
Efektifitas Pyriproxyfen terhadap Larva Aedes aegypti yang Diambil dari Wilayah Banjarmasin Timur Ali Akbar; Istiana Istiana; Nelly Al Audhah
Berkala Kedokteran Vol 10, No 1 (2014)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jbk.v10i1.928

Abstract

ABSTRACT: Dengue Haemorraghic Fever disease (DHF) is dangerous contagious disease which is caused by dengue virus which is brought by Aedes aegypti mosquito. Controling DHF depends on the control of the mosquito and its larvae. One of alternative larvacide that can control Aedes aegypti larvae is larvacide with active ingredient pyriproxyfen as Insecth Growth Regulator (IGR) which does not influece the hygiene of water, safety and does not increase the resistancy. The purpose of the study is to study and calculate efficacy of an IGR pyriproxyfen against Aedes aegypti larvae which was only collected from East Banjarmasin. The research is an experimental research that used seven kind dozes of IGR: follows 0,1 ppm, 0,05 ppm, 0,01 ppm, 0,008 ppm, 0,005 ppm, 0,003 ppm, and control. Each doze used four replications. The research results showed that IGR was effective to kill more than 70% larvae after seven days. The results of probit analysis were 0,001 ppm ana 0,065 ppm to kill 50% and 90% larvae. Keywords: Dengue Haemorraghic Fever, pyriproxyfen, Aedes aegypti ABSTRAK: Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit menular berbahaya yang disebabkan oleh virus dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti. Pengendalian DBD bergantung pada pengendalian nyamuk dan larvanya. Salah satu larvasida alternatif yang dapat digunakan untuk mengendalikan larva nyamuk Aedes aegypti adalah larvasida yang berbahan aktif pyriproxyfen dan berasal dari golongan Insect Growth Regulator (IGR) yang tidak mempengaruhi kebersihan air, aman, dan tidak meningkatkan resistensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menghitung efikasi IGR berbahan aktif pyriproxyfen terhadap larva Aedes aegypti yang berasal dari Kecamatan Banjarmasin Timur. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang menggunakan tujuh macam dosis 0,1 ppm, 0,05 ppm, 0,01 ppm, 0,008 ppm, 0,005 ppm, 0,003 ppm, dan kontrol. Setiap dosis menggunakan empat kali pengulangan. Hasil penelitian menunjukan bahwa IGR efektif untuk membunuh 70% larva uji setelah tujuh hari pemaparan. Berdasarkan analisis probit dosis yang diperlukan untuk membunuh 50% (LC50) dan 90%(LC90) larva uji adalah berturut-turut sebesar 0,001 ppm dan 0,065 ppm. Kata kunci : Demam Berdarah Dengue,  pyriproxyfen, Aedes aegypti
AKTIVITAS LARVASIDA EKSTRAK ETANOL DAUN BINJAI (Mangifera caesia) TERHADAP LARVA Aedes aegypti Isfarani Nadila; Istiana Istiana; Erida Wydiamala
Berkala Kedokteran Vol 13, No 1 (2017)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (333.356 KB) | DOI: 10.20527/jbk.v13i1.3441

Abstract

Abstract: Binjai leaf is known to have effective secondary metabolites as larvacide. The aim of this study was to recognize larvacidal effectivity of Binjai leaf ethanol extract toward Aedes aegypti larva. This was experimental study with posttest only control group design by using 7 treatment and 4 replication. Treatment was available from preliminary test which were 1000, 5000, 10.000, 15.000 and 20.000 (mg/L), negative xontrol (water) and positive control (themephos 100 mg/L). Probit test resulted in LC50 value=5493.390 mg/L and LC90 value=14988.861mg/L Kruskal-Wallis test resulted in p=0,000 which meaned there was an effect of binjai leaf ethanol extract toward Aedes aegypti larva. Meanwhile, Mann-Whitney test resulted in p=0,371 which meaned there was no significant difference between concentration of 20.000 mg/L and temephos 100 mg/L. In conclusion, binjai leaf (Mangifera caesia) ethanol extract have larvacidal activity as effective as temephos toward Aedes aegypti larva. Keywords: Larvacide, Binjai leaves, Aedes aegypti Abstrak: Daun binjai diketahui memiliki kandungan metabolit sekunder yang berpotensi sebagai larvasida. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas larvasida ekstrak etanol daun binjai terhadap larva Aedes aegypti. Penelitian ini menggunakan jenis eksperimental dengan metode posttest only contol grup design menggunakan tujuh kelompok perlakuan dan 4 replikasi. Tujuh kelompok perlakuan tersebut adalah 5 serial konsentrasi yang diperoleh dari uji pendahuluan: 1000, 5000, 10.000, 15.000 dan 20.000 (mg/L), kontrol negatif (air) dan kontrol positif (temephos 100 mg/L). Hasil uji probit didapatkan  nilai LC50 dan LC90 sebesar 5493.390 dan 14988.861 (mg/L). Uji kruskal-Wallis didapatkan  nilai p=0,000, terdapat pengaruh ekstrak etanol daun binjai terhadap larva Aedes aegypti. Hasil uji Mann-whitney didapakan nilai  p=0,371, tidak terdapat perbedaan signifikan antara konsentrasi 20.000 mg/L dengan kontrol positif. Kesimpulan dari penelitian ini ekstrak etanol daun binjai memiliki aktivitas larvasida dan efektivitas setara dengan temephos 100 mg/L terhadap larva Aedes aegypti. Kata-kata kunci :  Larvasida, daun binjai, Aedes aegypti
MEMBANGUN KEMITRAAN DAN KELEMBAGAAN EKONOMI MASYARAKAT PESISIR MELALUI KLINIK IPTEK MINA BISNIS DI KABUPATEN TAKALAR Achmad Zamroni; Istiana Istiana
Buletin Ilmiah Marina Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Vol 3, No 2 (2017): DESEMBER 2017
Publisher : Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/marina.v3i2.7204

Abstract

Partisipasi masyarakat lokal merupakan komponen utama yang mendukung keberhasilan pembentukan kelembagaan usaha di Kabupaten Takalar. Makalah ini mempunyai tiga tujuan utama,yaitu: 1) Mengidentifikasi informasi sosial ekonomi masyarakat pesisir dalam pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan; 2) Mengidentifikasi unsur-unsur mitra dalam membentuk kelembagaan; dan 3) Membentuk konsep model kelembagaan bisnis masyarakat pesisir. Survey dilakukan di Desa Laikang Kecamatan Mangarabombang, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan. Data primer diperoleh dari hasilwawancara informan kunci dengan menggunakan kuesioner semi-struktur yang menggunakan teknik Focus Group Discussion (FGD). Hasil penelitian menunjukkan bahwa potensi perikanan di Desa Laikangmeliputi perikanan tangkap (pelagis kecil, rajungan, kakap, kerapu, dan lain-lain), perikanan budidaya (rumput laut, udang, bandeng), dan produk kelautan (garam dan wisata bahari). Usaha perikanan tersebut dilakukan secara mandiri oleh nelayan dan pembudidaya ikan/ rumput laut dan untuk beberapa kegiatan dilakukan secara berkelompok. Namun, semua jenis usaha/bisnis tersebut belum dikelola oleh kelembagaan bisnis secara baik. Oleh karena itu, konsep kelembagaan bisnis yang mengutamakan partisipasi masyarakat masih menjadi pilihan utama dalam mengelola usaha perikanan “satu pintu” di Desa Laikang. Bentuk lembaga yang dibentuk adalah koperasi perikanan yang mengelaborasi kelompok kelompok usaha menjadi unit-unit usaha koperasi yang dibentuk tersebut.Title: Building Partnership and Economic Institution for Coastal  Community through Science and Technology Clinic of Fisheries Business in Takalar DistrictLocal community participation is main component of developing business institution in Takalar District. This study aims to; 1) Identify socio-economics information of coastal community on marine and fisheries resource usage, 2) Identify the components of partnership to perform the business institution, and 3) Create the concept of business institution model for coastal community. Survey was conducted in Laikang Village, Mangarabombang Sub Village, Takalar District South Sulawesi. Primary data were gathered through interview and Focus Group Discussion (FGD) by using semi-structured questionnaires. The result shows that potency of fisheries in Laikang Village are capture fisheries (small pelagics, crabs,groupers, and seabass etc), culture fisheries (seaweed, shrimp and milkfish), marine product (salt and marine tourism). Various marine and fisheries activities are conducted independently by fishermen, andsome of them are using collective way. However, all of those marine and fisheries activities have not been well managed. Therefore, the concept of business institution based on community participation is a main option to manage fisheries business in Laikang Village under “one direction”. One of the best alternative of institution is developing fisheries cooperative, which is an evolution among business groups to become business units in fisheries cooperative.
PERBEDAAN HARGA DIRI REMAJA DITINJAU DARI STATUS KELUARGA PADA SMA AL - ULUM MEDAN Istiana Istiana
PSIKOLOGI KONSELING Vol 8, No 1 (2017): Jurnal Psikologi Konseling
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/konseling.v10i1.9630

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan harga diri remaja yang memiliki status keluarga broken home dan tidak broken home. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, subjek penelitian adalah remaja pada siswa SMA Swasta Al-Ulum Medan, usia 15 – 18 tahun, status keluarga broken home dan tidak broken home. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 70 orang siswa, sebanyak 35 orang sampel yang dari keluarga  broken home dan 35 orang sampel yang dari keluarga tidak broken home. Teknik pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini, menggunakan purposive sampling. Dengan melihat nilai rata-rata diketahui bahwa remaja yang memiliki status keluarga yang tidak broken home memiliki harga diri yang tinggi dengan nilai rata-rata 94,200 dibandingkan remaja yang memiliki status keluarga yang broken home memiliki harga diri yang rendah dengan nilai rata-rata 80,400. Hasil penelitian ini diketahui dengan melihat nilai atau koefisien perbedaan dari anava satu jalur dengan koefisien F = 19426 dengan p = 0.000, < 0,010. Berdasarkan hasil ini maka hipotesis yang diajukan yang berbunyi ada perbedaan harga diri remaja ditinjau dari status keluarga pada SMA Swasta Al-Ulum Medan, dinyatakan diterima.
HUBUNGAN EMPATI DENGAN PERILAKU PROSOSIAL PADA RELAWAN KSR PMI KOTA MEDAN Istiana Istiana
Jurnal Diversita Vol 2, No 2 (2016): JURNAL DIVERSITA DESEMBER
Publisher : Faculty of Psychology, Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/diversita.v2i2.262

Abstract

This study aims to determine the relationship of empathy and prosocial behavior in KSRPMI volunteers Medan. Subjects in this study were volunteers KSR PMI Medan whichnumbered 60 people. Aspects that are used as a measuring tool prosocial behavior, usethe opinion of Baron and Bryne, namely Helping a Stanger Distress, deterring awrongdoer and Resist. Aspects that are used as a measure of empathy, using the Davisopinion, namely Perspective taking, Emphatic Concern, Personal Distress, and Fantasy.Measuring instrument used is a Guttman scale consists of 36 items prosocial behavior(α = 0.936) and a Likert scale consists of 42 items empathy (α = 0.932). Data analysisusing techniques r Product Moment. Based on data analysis, found that the hypothesisproposed in this study received, that there is a relationship between empathy andprosocial behavior in KSR PMI volunteers Medan. This is evidenced by the value orcoefficient of correlation (rxy = 0.328, p> 0.05), as well as empathy influence prosocialbehavior in KSR PMI volunteers in Medan by 10.8%, further views from the calculationof hypothetical mean and the empirical mean and standard deviation is known that thelevel of prosocial behavior and empathy in KSR PMI volunteers Medan is high seen bythe average empirical value is higher than the average value of the hypothetical empathyand prosocial behavior.