Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search
Journal : JSTT (Jurnal Sains Ternak Tropis)

Efektivitas Suplementasi Jahe (Zingiber officinale) Dalam Air Minum Terhadap Peningkatan Kualitas Karkas Ayam Pedaging Ervandi, Mohamad
Jurnal Sains Ternak Tropis Vol 1, No 2 (2023): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31314/jstt.1.2.77-84.2023

Abstract

The research aims to assess the effectiveness of ginger (Zingiber officinale) supplementation in drinking water on improving broiler carcass quality. This study used a completely randomised design (CRD) consisting of 4 treatments and 5 replicates. The treatments consisted of: P0= No ginger in drinking water, P1= 1 gram of ginger flour in 1000 ml of drinking water, P2 = 2 grams of ginger flour in 1000 ml of drinking water, P3= 3 grams of ginger flour in 1000 ml of drinking water. The results of the analysis of variance showed that the provision of ginger flour in drinking water of broilers gave a significant effect (P <0.05) on the percentage of carcasses, gave a very significant effect (P <0.01) on abdominal fat and had no significant effect (P>0.05) on the components of broiler carcasses. P3 treatment is the best treatment which gives the highest carcass percentage and the lowest abdominal fat.Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji efektivitas suplementasi jahe (Zingiber officinale) dalam air minum terhadap peningkatan kualitas karkas ayam pedaging.  Penelitian ini  menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri dari 4 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan tersebut terdiri dari  Adapun perlakuan yang dicobakan adalah : P0=Tanpa pemberian jahe dalam air minum, P1=1 gram  tepung jahe dalam 1000 ml air minum, P2=2 gram  tepung jahe dalam 1000 ml air minum, P3= 3 gram  tepung jahe dalam 1000 ml air minum. Hasil penelitian menunjukkan pemberian tepung jahe dalam air minum ayam pedaging memeberikan pengaruh yang nyata (P<0,05) terhadap persentase karkas, memberikan pengaruh yang sangat nyata (P<0,01) terhadap lemak abdominal dan tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap komponen karkas ayam pedaging. Perlakuan P3 merupakan perlakuan yang terbaik dimana memberikan persentase karkas tertinggi dan lemak abdominal yang terendah.
Pengaruh Penambahan Tepung Jahe (Zingiber Officinale) Dalam Ransum Terhadap Performans Burung Puyuh Hikmawati, Hikmawati; Ervandi, Mohamad
Jurnal Sains Ternak Tropis Vol 1, No 1 (2023): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31314/jstt.1.1.1-10.2023

Abstract

Quail is one of the poultry that grows relatively fast and the maintenance process does not require a long time. Optimal growth is determined by genetic and environmental factors because it can affect the overall appearance and productivity of an animal. Ginger is one of the medicinal plants that can increase the endurance of livestock, so that it can increase productivity and quality of livestock products. The purpose of this study was to determine the effect of ginger flour added to the ration on the growth of quail. The research design used was a completely randomized design (CRD) with 4 treatments and 5 replications, namely: R0= without adding ginger flour in the ration; R1 = 100% Ration added with 0.5% Ginger flour; R2= 100% Ration added with 1% Ginger flour; R3= 100% Ration added with 1.5% Ginger flour. The results of the analysis of variance showed that the addition of ginger flour in the ration had a very significant effect (P<0.01) on ration consumption, body weight gain and quail ration conversion during the study. The R3 treatment (1.5% addition of ginger flour) was the best treatment for body weight gain and quail ration conversion.Burung puyuh merupakan salah satu ternak unggas yang pertumbuhannya relatif cepat dan proses pemeliharaannya tidak membutuhkan waktu yang lama. Pertumbuhan yang optimal, ditentukan oleh faktor genetik dan lingkungan karena dapat mempengaruhi seluruh penampilan dan produktivitas seekor ternak. Jahe merupakan salah satu tanaman obat-obatan yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh ternak, sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil ternak. Tujuan untuk mengetahui pengaruh tepung jahe yang ditambahkan dalam ransum terhadap pertumbuhan burung puyuh. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan 5 ulangan yaitu : R0= tanpa ditambahkan tepung jahe dalam ransum ; R1= 100% Ransum ditambahkan dengan 0,5% tepung Jahe ; R2= 100% Ransum ditambahkan dengan 1% tepung Jahe ; R3= 100% Ransum ditambahkan dengan 1,5% tepung Jahe. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa penambahan tepung jahe dalam ransum memberikan pengaruh yang sangat nyata (P<0,01) terhadap konsumsi ransum, pertambahan bobot badan dan konversi ransum burung puyuh selama penelitian. Perlakuan R3 (penambahan 1,5% tepung jahe) merupakan perlakuan yang terbaik terhadap pertambahan bobot badan dan konversi ransum burung puyuh
Telaah Kritis Permasalahan Peternakan Sapi Potong Di Kabupaten Probolinggo Maskur, Camal Adi; Afikasari, Dian; Ervandi, Mohamad
Jurnal Sains Ternak Tropis Vol 1, No 2 (2023): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31314/jstt.1.2.54-64.2023

Abstract

The economic welfare of breeders is one of the government's goals in implementing various development programs in the livestock secto. In implementing the program, there are problems faced by beef cattle breeders in Probolinggo Regency. This study aims to examine and study in depth the problems faced by beef cattle breeders in Probolinggo Regency. This research was conducted in Probolinggo Regency. This research uses a descriptive method with a qualitative approach. The data collection method used Focus Group Discussion (FGD) with groups of beef cattle breeders and documentation to collect secondary data. The analysis tool used is the Problem Tree Analysis. The results showed that the problems faced by breeders in Probolinggo Regency included nurseries, inadequate infrastructure, limited access to capital, human resources who did not master technology, uncertain natural conditions and the lack of ability of breeders to handle livestock healthKesejahateraan merupakan salah satu tujuan pemerintah dalam pelaksanaan berbagai program. Dalam pelaksanaan program terdapat permasalahan yang dihadapi peternak sapi potong di Kabupaten Probolinggo. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah dan mengkaji secara mendalam permasalahan yang dihadapi peternak sapi potong di Kabupaten Probolinggo. Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Probolinggo. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode pengumpulan data menggunakan Focus Group Discussion (FGD) dengan kelompok peternak sapi potong dan dokumentasi untuk menghimpun data sekunder. Alat analisis yang digunakan adalah Analisis Pohon Masalah (Problem Tree Analysis). Hasil penelitian menunjukan bahwa permasalahan yang dihadapi peternak di Kabupaten Probolinggo meliputi Pembibitan, Infrastrukur belum memadai, akses modal terbatas, Sumber daya manusia tidak menguasai teknologi,kondisi alam tidak menentu dan Kurangnya kemampuan peternak dalam penanganan kesehatan ternak.  
Kajian Literatur Tentang Strategi Pemasaran Susu : Tantangan dan Peluang Maskur, Camal Adi; Ervandi, Mohamad
Jurnal Sains Ternak Tropis Vol 3, No 1 (2025): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31314/jstt.3.1.75-80.2025

Abstract

The dairy industry is an important sector in the global economy, which faces various challenges and opportunities in its marketing strategy. This research aims to review the literature related to dairy marketing strategies, highlighting trends, innovations and challenges faced by industry players. Based on the results of the literature review and research, it shows that factors such as changing consumer preferences, technological innovation, and sustainability play an important role in determining the success of dairy marketing strategies. The article also discusses various marketing approaches, including digital marketing, branding, and product diversification, as well as challenges such as intense competition, regulation, and fluctuating raw material prices. Industri susu merupakan salah satu sektor penting dalam perekonomian global, yang menghadapi berbagai tantangan dan peluang dalam strategi pemasarannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengulas literatur terkait strategi pemasaran susu, dengan menyoroti tren, inovasi, serta tantangan yang dihadapi oleh pelaku industri. Berdasarkan hasil kajian literatur dan penelitian menunjukkan bahwa faktor seperti perubahan preferensi konsumen, inovasi teknologi, dan keberlanjutan memainkan peran penting dalam menentukan keberhasilan strategi pemasaran susu. Artikel ini juga membahas berbagai pendekatan pemasaran, termasuk pemasaran digital, branding, dan diversifikasi produk, serta tantangan seperti persaingan yang ketat, regulasi, dan fluktuasi harga bahan baku.
Suplementasi Tepung Kunyit (Curcuma Longa Linn) Dalam Ransum Terhadap Performan Perumbuhan Burung Puyuh (Coturnix Coturnix Japonica) Syarifah, Ifah; Ervandi, Mohamad
Jurnal Sains Ternak Tropis Vol 1, No 1 (2023): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31314/jstt.1.1.11-20.2023

Abstract

Turmeric is a plant that contains essential oils and curcumin, which can be used as a medicine that can increase the immune system of livestock and help the digestive process. This study aims to examine the growth of quails using turmeric flour in rations. The research material used was 100 female quails aged 1 week. The study was designed using a completely randomized design (CRD) which consisted of 4 treatments with 5 replications, namely: R0 = without the use of turmeric flour as a control; R1 = ration using 1% turmeric flour; R2 = ration using 2% turmeric flour; R3 = ration with the use of 3% turmeric flour. The variables observed were ration consumption, body weight gain, and ration conversion. The results showed that the treatment had a significant effect (P<0.05) on consumption and conversion rations, and a very significant effect (P<0.01) on body weight gain. Based on the results of the study, the use of turmeric flour (Curcuma Longa Linn) in rations at a level of 1% could provide the best results for ration consumption, changes in body weight and ration conversion in quail livestock.Kunyit merupakan salah satu tanaman yang mengandung minyak atsiri dan curcumin, dapat digunakan sebagai obat yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh ternak dan membantu proses pencernaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pertumbuhan burung puyuh dengan penggunaan tepung kunyit dalam ransum. Materi penelitian yang digunakan adalah 100 ekor burung puyuh betina umur 1 minggu. Penelitian didesain dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dengan 5 ulangan yaitu: R0 = tanpa penggunaan tepung kunyit sebagai kontrol ; R1 = ransum dengan penggunaan tepung kunyit 1% ; R2 = ransum dengan penggunaan tepung kunyit 2% ; R3 = ransum dengan penggunaan tepung kunyit 3%. Peubah yang diamati yaitu konsumsi ransum, pertambahan bobot badan, dan konversi ransum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan memberikan pengaruh yang nyata (P<0,05) terhadap konsumsi dan konversi ransum, dan berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap pertambahan bobot badan. Berdasarkan hasil penelitian bahwa penggunaan tepung kunyit (Curcuma Longa Linn) dalam ransum pada level 1 % dapat memberikan hasil yang terbaik terhadap konsumsi ransum, pertabahan bobot badan dan konversi ransum pada ternak puyuh.
Review : Desain Standar Pemberdayaan Ternak Sapi Potong Sebagai Tenaga Kerja Dalam Sistem Usahatani Aryanto, Aryanto; Ervandi, Mohamad
Jurnal Sains Ternak Tropis Vol 3, No 1 (2025): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31314/jstt.3.1.29-40.2025

Abstract

Cattle labour is very important, especially in areas where the application of mechanical agricultural equipment is technically and socio-economically difficult to apply. In practice, the use of cattle labour often does not pay attention to the needs and suitability between the volume of work (processed area, load weight), duration of work, and the needs of the cattle. This situation is often overlooked because the main target that becomes the focus of farmers' attention is the production of their farms (corn, rice, coconut and others). Meanwhile, sluggish productivity in the agricultural, plantation and livestock sectors is an unavoidable problem. This is because the soil lacks organic matter, partly due to the continuous use of agrochemicals. The concept of empowering cattle as farm labour can be started by modifying farmers' habits that position cattle as an integral part of their farms in terms of utilisation as labour. an integral part of the farm in terms of the use of livestock as labour. Modifications are made by introducing several technologies such as the introduction of superior forages on the side of food crop areas and plantation crop areas, processing livestock manure and food waste into organic fertiliser and processing agricultural waste into quality animal feed. This concept is the minimum standard design for empowering cattle as farm labour. Some of the benefits obtained from the application of this concept are increased productivity and increased income and have an impact on the sustainability of the production system. Tenaga kerja ternak sapi dirasakan sangat penting keberadaannya, terutama di daerah-daerah dimana aplikasi alat-alat mekanis pertanian secara teknis dan sosial ekonomi sulit untuk diterapkan. Dalam prakteknya, penggunaan tenaga sapi seringkali tidak memperhatikan kebutuhan dan kesesuaian antara volume pekerjaan (luas olahan, berat muatan), lama kerja, dengan kebutuhan dari ternak sapi tersebut. Keadaan ini seringkali terabaikan oleh karena sasaran utama yang menjadi fokus perhatian petani adalah produksi dari usahataninya (Jagung, padi, kelapa dan lain-lain). Sementara itu pelandaian produktivitas pada sektor pertanian, perkebunan dan sektor peternakan merupakan masalah yang tak terhindarkan. Hal ini disebabkan oleh karena tanah kekurangan bahan organik yang antara lain diakibatkan pemakaian agrokimia secara terus-menerus. Solusi yang dapat ditempuh untuk mengantisipasi masalah-masalah tersebut adalah dengan memberdayakan ternak sapi dan tanaman dalam satu pengelolaan secara terpadu. Konsep pemberdayaan ternak sapi sebagai tenaga kerja usahatani dapat dimulai dengan memodifikasi kebiasaan petani yang memposisikan ternak sapi sebagai bagian integral dari usahataninya dalam hal pemanfaatan sebagai tenaga kerja ternak. Modifikasi yang dilakukan adalah dengan mengintroduksikan beberapa teknologi seperti introduksi hijauan unggul pada sisi areal tanaman pangan dan areal tanaman perkebunan, pengolahan kotoran ternak dan sisa makanan menjadi pupuk organik serta pengolahan limbah pertanian menjadi pakan ternak yang bermutu. Konsep ini merupakan desain standar minimal untuk pemberdayaan ternak sapi sebagai tenaga kerja usaha tani. Beberapa keuntungan yang diperoleh dari penerapan konsep ini adalah terjadinya peningkatan produktivitas dan peningkatan pendapatan serta berdampak pada keberlanjutan system produksi
Kualitas Berahi Pada Akseptor IB Sapi Brahman Cross Dengan Pemberian Pakan Berbeda Ervandi‬, ‪Mohamad
Jurnal Sains Ternak Tropis Vol 2, No 1 (2024): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31314/jstt.2.1.35-44.2024

Abstract

The success of AI is influenced, in part, by the management of providing feed that contains sufficient nutrition to support production and improve reproduction in cattle. The aim of the research was to determine the effect of feeding Feedlot type (PMP02) on the success of AI in Brahman Cross (BX) cows. The material used was 80 Brahman Cross (BX) cows, the samples were selected using purposive sampling, the hormone used for estrus synchronization was PGF2α (Lutelayse) while for AI using liquid semen from Onggol crossbreed cows (PO) with motility above 40 %according to SNI standards. The method used in this research was experimental research, with Feedlot type feeding treatment (PMP02) for 1 month and Breeding type feed (BRW) as a control, the feed given was concentrate, forage and rice straw. The method used in this research is experimental research. If there are significant results, the trial is continued with Chi-square calculations. The variables observed were the onset of estrus (by observing every 4 hours after PGF2α injection), the characteristics of estrus (by observing the visual characteristics of estrous conditions). The nutritional requirements in the form of dry matter and crude protein contained in the feed provided at the research location have not been met, so this has an impact on the quality of estrus produced by BX cattle.Keberhasilan IB salah satunya di pengaruhi oleh tatalaksana pemberian pakan yang mengandung nutrisi yang cukup untuk mendukung produksi maupun perbaikan reproduksi pada ternak sapi. Tujuan  penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian pakan Feedlot jenis (PMP02) terhadap keberhasilan IB pada sapi induk Brahman Cross (BX). Materi yang digunakan adalah sapi Induk Brahman Cross (BX) berjumlah 80 ekor, sampel yang dipilih secara Purposive Sampling, hormon yang digunakan untuk singkonronisasi estrus yaitu  PGF2α (Lutelayse) sedangkan untuk IB menggunakan semen cair sapi Peranakan Onggol (PO) dengan motilitas di atas 40% sesuai standar SNI. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimental, dengan perlakuan pemberian pakan Feedlot jenis (PMP02) selama 1 bulan dan pemberian pakan Breeding jenis (BRW) sebagai kontrol, pakan yang diberikan berupa konsentrat, hijauan dan jerami padi.   Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimental, Jika ada hasil yang signifikan, dilanjutkan uji coba dengan perhitungan Chi-square. Variabel yang diamati adalah onset birahi (dengan pengamatan setiap 4 jam setelah injeksi PGF2α), karakteristik birahi (dengan cara pengamatan karakteristik visual kondisi birahi). Kebutuhan nutrisi berupa bahan kering dan protein kasar yang terkandung dalam pakan yang diberikan dilokasi penelitian belum tercukupi sehingga berpengaruh pada kualitas birahi yang dihasilkan oleh ternak sapi BX.
Review: Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Produksi Susu Sapi Perah Nugraha, Primasatya; Rifa’i, Rifa’i; Maskur, Camal Adi; Ervandi, Mohamad
Jurnal Sains Ternak Tropis Vol 2, No 1 (2024): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31314/jstt.2.1.1-11.2024

Abstract

The production of dairy cow milk is a vital aspect in the livestock industry that requires a profound understanding of the factors influencing the quantity and quality of the produced milk. This study aims to compile a comprehensive literature review related to the factors affecting the production of dairy cow milk. Factors influencing the production of dairy cow milk include Genetics, Feed and Nutrition, Health Management, Environmental Conditions, Reproduction Management, Maintenance Management, and Technology Utilization. The role of technology and innovation is crucial in enhancing production efficiency, along with management strategies that can be adopted to optimize the potential of dairy cow milk production.Produksi susu sapi perah merupakan aspek vital dalam industri peternakan yang memerlukan pemahaman mendalam terhadap faktor-faktor yang memengaruhi kuantitas dan kualitas susu yang dihasilkan. kajian ini bertujuan untuk menyusun tinjauan literatur yang komprehensif terkait dengan faktor-faktor yang mempengaruhi produksi susu sapi perah. Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi susu sapi perah diantaranya yaitu Genetik, Pakan dan Nutrisi, Manajemen Kesehatan, Kondisi Lingkungan, Manajemen Reproduksi, Manajemen Pemeliharaan, dan Penggunaan Teknologi. Peran teknologi dan inovasi penting dalam meningkatkan efisiensi produksi serta strategi manajemen yang dapat diadopsi untuk mengoptimalkan potensi produksi susu sapi perah.
Pengaruh Pemberian Probiotik EM4 Terhadap Pertumbuhan Berat Badan Ayam Joper di Sejahtera Farm Kediri Afikasari, Dian; Maskur, Camal Adi; Ervandi, Mohamad
Jurnal Sains Ternak Tropis Vol 3, No 2 (2025): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31314/jstt.3.2.131-136.2025

Abstract

The livestock sector is one of the priority sectors as the foundation of the domestic economy. Livestock products that continue to experience increased demand are meat. JOPER chickens are a superior breed that can produce high meat productivity. The experimental design used in this study was a Completely Randomized Design (CRD) with 4 treatments and 3 replications. The results of the study showed the average individual weight in the different probiotic treatment categories during the third and fifth weeks, along with the average weight gain and standard deviation. The results of the study showed that chickens receiving probiotics had higher body weights compared to the control group that did not receive probiotic treatment. Although there was an increase in weight gain, there was no significant difference between the treatment and control groups. This indicates that probiotics improve feed efficiency without affecting the amount of feed consumed. Sektor peternakan merupakan salah satu sektor prioritas sebagai pondasi perekonomian dalam negeri. Produk peternakan yang terus mengalami peningkatan permintaan adalah daging. Ayam JOPER merupakan suatu ras unggulan yang dapat menghasilkan produktivitas daging yang tinggi. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan berat rata-rata individu dalam kategori pemberian probiotik yang berbeda selama minggu ketiga dan kelima, bersama dengan kenaikan berat badan rata-rata dan standar deviasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ayam yang menerima probiotik memiliki bobot badan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol yang tidak mendapatkan perlakuan probiotik. Meskipun terdapat peningkatan pada pertambahan berat badan, tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan antara kelompok perlakuan dan kontrol. Ini menunjukkan bahwa probiotik meningkatkan efisiensi penggunaan pakan tanpa mempengaruhi jumlah pakan yang dikonsumsi
Efek Penambahan Level Molases Terhadap Kualitas Fisik Silase Rumput Gajah (Pennisetum purpreum) Akbar, Mishbahul; Maskur, Camal Adi; Afikasari, Dian; Ervandi, Mohamad
Jurnal Sains Ternak Tropis Vol 2, No 2 (2024): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31314/jstt.2.2.67-74.2024

Abstract

This research aims to know the effect of adding molasses levels on physical quality are color, smell, texture and the presence of mold in elephant grass (Pennisetum purpureum) silage. The research was conducted at Akbar farm, Blitar. The materials used were elephant grass and molasses. The research design used was a Completely Randomized Design (CRD) with 4 treatments and 4 replication. The treatment in this study was the level of molasses addition consisting of T0= Elephant grass + 0% molasses, T1= Elephant grass + 1% molasses, T2= Elephant grass + 2% molasses, T3= Elephant grass + 3% molasses, with curing time 21 days. The variables were the physical quality of elephant grass silage. The result of show that level of molasses to silage as a whole had no significant effect (p>0.05), only the color variable had very significant effect (p<0.01). The conclusion of the research is the quality of adding various levels of molasses in elephant grass silage had not significant effect on the overall quality of silage. The addition of molasses level has a greater effect on the color of silage. The best quality silage in this study was silage with addition 3% of molasses.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan level molasses terhadap kualitas fisik berupa warna, aroma, tekstur dan keberadaan jamur pada silase rumput gajah (Pennisetum purpureum). Penelitian dilakukan di Akbar Farm, Blitar. Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah rumput gajah dan molasses. Rencangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan pada penelitian ini adalah level penambahan molasses yang terdiri dari P0= Rumput gajah + molasses 0%, P1= Rumput gajah + molasses 1%, P2= Rumput gajah + molasses 2%, P1= Rumput gajah + molasses 3%, dengan waktu pemeraman 21 hari. Variable yang diukur adalah kualitas fisik silase rumput gajah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa level molasses yang ditambahkan pada silase secara keseluruhan tidak berpengaruh nayta (p>0,05), hanya variable warna yang berpengaruh sangat nyata (p<0,01). Kesimpulan dalam penelitian ini adalah kualitas penambahan berbagai level molasses pada pembuatan silase rumput gajah tidak berpengaruh nyata terhadap kualitas silase secara keseluruhan. Penambahan level molasses lebih berpengaruh pada warna silase yang dihasilkan. Kualitas silase terbaik dalam penelitian ini adalah silase dengan penambahan molasses 3%.