Claim Missing Document
Check
Articles

Keanekaragaman Araceae di Hutan Kampung Bumi Sahaja Distrik Yapsi Kabupaten Jayapura Linda Aprilia Yansip; Leonardo E. Aisoi; Edoward Krisson Raunsay
Jurnal Cakrawala Pendidikan dan Biologi Vol. 1 No. 4 (2024): Desember : Jurnal Cakrawala Pendidikan dan Biologi
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/jucapenbi.v1i4.58

Abstract

Indonesia is a country with highly diverse flora, ranking second in the world for its megabiodiversity. Araceae is a group of monocotyledonous Angiosperms characterized by flowers arranged in a spadix surrounded by a spathe, with either unisexual or bisexual inflorescences. This study aims to examine the diversity, distribution patterns, and utilization of Araceae species in the Bumi Sahaja Village Forest, using purposive sampling techniques with station placements based on forest types. The research findings show that there are 668 Araceae individuals, divided into 13 species, with moderate diversity and an even distribution pattern. Schismatoglottis calyptrata has the highest importance value, which is 47.14. In conclusion, 13 species of Araceae have been identified, with moderate diversity at each station, even distribution patterns, and two Araceae species used as ornamental plants, namely Alocasia lauterbachiana and Monstera adansonii.
Bentuk Trikoma (Urticaceae) dan Pemanfaatan dalam Pengobatan Tradisional pada Masyarakat Tablasupa Distrik Depapre Kabupaten Jayapura Demena, Widelmina Keterina; Raunsay, Edoward Krisson; Aisoi, Leonardo E.
Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati Vol 9, No 3 (2024): October 2024
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/biota.v9i3.8099

Abstract

Masyarakat Kampung Tablasupa Distrik Depapre menggunakan tumbuhan daun gatal, daun jilat, dan jelatang dalam pengobatan secara tradisional untuk mengatasi keluhan kesehatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk trikoma Daun Gatal (Laportea decumana (Roxb.) Wedd.), Daun Jilat (Villebrunia rubescens Bl.), Daun Jelatang (Urtica dioica L.) dan penggunaan daun dalam pengobatan tradisional. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi, eksperimen, wawancara, dokumentasi, dan studi pustaka. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif. Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa bentuk trikoma Daun Gatal dan Daun Jilat berbentuk uniseluler sedangkan bentuk trikoma pada Daun Jelatang berbentuk bintang. Daun gatal dapat digunakan untuk menghilangkan rasa pegal-pegal pada badan, Daun Jilat dapat digunakan untuk mengeluarkan darah mati atau darah kotor akibat memar, Daun Jelatang dapat digunakan untuk mengobati asam urat.
SOSIALISASI UPAYA PELESTARIAN SATWA LIAR DI KAMPUNG PERSIAPAN BERBER, DISTRIK BONGGO BARAT, KABUPATEN SARMI Rophi, Apriani Herni; Kawatu, Paul Johan; Rehiara, Rosaniya E.; Raunsay, Edoward Krisson; Megawati, Ruth; Jesajas, David R.
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2024): Volume 5 No 1 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i1.25740

Abstract

Kampung Berber merupakan salah satu kampung yang terletak di Distrik Bonggo Barat, Kabupaten Sarmi, Papua. Di kampung ini, masih dapat ditemui cenderawasih (Paradisaea minor) yang merupakan hewan endemik papua yang juga dilindungi. Masyarakat masih dapat melihat aktivitas bermain, mencari makan maupun melakukan aktivitas kawin dari burung ini. Selain itu, beberapa hewan yang dilindungi lainnya seperti burung kaka tua, nuri serta kangguru juga masih dapat ditemui di kawasan hutan. Melihat adanya potensi ancaman bagi keberlangsungan satwa liar dilindungi di kawasan kampung Berber maka perlu dilakukan sosialisasi upaya pelestarian satwa liar di sekitar hutan kawasan kampung Berber. Adapun metode yang digunakan meliputi: perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.Kegiatan sosialisasi dapat diselengarakan dengan baik dan lancar sesuai dengan rencana kegiatan yang telah dibuat. Kegiatan ini disambut baik oleh masyarakat dengan jumlah peserta yang hadir mencapai target 100%. Materi dapat disampaikan secara tuntas serta pada akhir kegiatan, peserta memiliki wawasan baru terkait pemanfaatan kekayaan alam disekitar kawasan kampung dengan bertanggung jawab.
PELATIHAN GURU MGMP IPA DALAM IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROBALUSAN IPA PADA SMP DI KOTA JAYAPURA Rehiara, Rosaniya E.; Raunsay, Edoward Krisson; Antoh, Alfred Alfonsoh; Kameubu, Konstantina MB.; Kawatu, Paul Johan; Akobiarek, Maik NR.; Aisoi, Leonardo Elisa; Megawati, Ruth; Rophi, Apriani Herni; Jesajas, David Reinhard; Bwefar, Marsya I.; Satar, Suriyah; Listiani, Hanida
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 5 (2024): Vol. 5 No. 5 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i5.35315

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa pelatihan guru-guru MGMP IPA dalam implementasi model Probalusan dalam pembelajaran IPA di SMP. Pelatihan ini diharapkan guru-guru sebagai fasilitator yang kreatif dan inovatif memiliki keterampilan dalam menyelenggarakan pembelajaran menggunakan model pembelajaran inovatif. Sasaran kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah guru-guru MGMP IPA di kota Jayapura yang berjumlah 41 orang. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian, meliputi penyampaian materi model pembelajaran Probalusan IPA, simulasi sintaks model pembelajaran Probalusan IPA dan dilanjutkan dengan diskusi seputar model pembelajaran Probalusan IPA untuk memberi kesempatan bagi guru untuk mengatasi kendala dalam menerapkan model Probalusan IPA. Manfaat yang diperoleh guru dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah memperoleh pengetahuan tentang model pembelajaran inovatif yaitu model Probalusan IPA dan dapat menerapkannya dalam pembelajaran IPA di SMP. Hasil angket respon guru setelah mengikuti pelatihan untuk kategori sangat setuju diatas 85% dari 41 guru dan setuju 15% artinya guru sangat senang mengikuti kegiatan pelatihan implementasi model pembelajaran Probalusan IPA. Menurut Guru pelatihan ini membantu mereka memahami model pembelajaran inovatif diantaranya model Probalusan IPA. Guru lebih mengerti konsep dasar model pembelajaran Probalusan IPA, disertai contoh-contoh praktis yang berguna untuk diterapkan di kelas. Pelatihan ini mendorong guru-guru sebagai fasilitator lebih kreatif dan inovatif, serta memiliki keterampilan dalam menyelenggarakan pembelajaran menggunakan model pembelajaran inovatif. Implementasi model Probalusan IPA menciptakan pembelajaran yang lebih aktif, inovatif dan menyenangkan sehingga tujuan pembelajaran tercapai dengan mudah.
LITERASI LAUT PADA SISWA SD INPRES DORMENA UNTUK MEMBENTUK GENERASI YANG BERTANGGUNG JAWAB TERHADAP PEMANFAATAN LAUT Tanta, Cornelius; Rophi, Apriani Herni; Raunsay, Edoward Krisson; Jesajas, David R.; Citraningrum, Mivtha
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 6 (2024): Vol. 5 No. 6 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i6.37484

Abstract

Kampung Doromena yang berada di Distrik Depapre Kabupaten Sentani, Papua merupakan kampung yang memiliki potensi perairan yang besar apabila dikelola dengan baik. Masyarakat Pesisir Kampung Doromena sebagian besar menggantungkan hidupnya dari hasil laut dengan bermata pencaharian sebagai nelayan. Akan tetapi, beberapa masyarakat masih melakukan destructive fishing yang dapat menyebabkan kerusakan terumbu karang sebagai tempat hidup banyak biota laut serta merusak regenerasi dan rantai makanan dalam eksosistem tersebut. Selain itu, berdasarkan hasil observasi kesadaran masyarakat akan laut masih rendah, hal ini terlihat dari perilaku masyarakat yang masih membuang limbah rumah tangganya langsung ke laut. daerah Depapre juga menjadi area yang sangat sering dikunjungi oleh wisatawan karena lautnya yang indah. Hal ini dapat menjadi ancaman dimana kegiatan pariwisata seperti snorkeling yang kurang bertanggung dapat merusak eksosistem terumbu karang dan eksosistem lamun. Ditambah lagi berdasarkan hasil observasi dan wawancara di sekolah diketahui bahwa literasi laut kurang dilakukan. Hal ini akan berdampak pada kesadaran dan kepedulian generasi muda yang kurang dalam menjaga kelestarian laut di daerahnya. Berdasarkan permasalahan diatas, maka perlu adanya literasi laut pada masyarakat pesisir kampung Doromena sejak usia Sekolah Dasa Tujuan dari kegiatan ini ialah untuk memberikan literasi laut bagi anak-anak Sekolah Dasar. Adanya kegiatan literasi laut ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman anak-anak pesisir tentang pentingnya laut bagi keberlanjutan hidup manusia. Dengan pemahaman tersebut, diharapkan kedepannya generasi Doromena tidak lagi melakukan destructif fishing atau kegiatan pengrusakan laut lainnya. Melalui kesadaran tersebut, masyarakat Doromena ke depannya dapat mengelola dan memanfaatkan laut secara berkelanjutan sehingga sumberdaya laut dapat dimanfaatkan dalam jangka waktu yang lama. Kegiatan pengabdian dapat diselengarakan dengan baik dan lancar sesuai dengan rencana kegiatan yang telah dibuat. Kegiatan ini disambut baik pihak sekolah dan masyarakat setempat dengan jumlah peserta yang hadir mencapai target 93%. Materi dapat disampaikan secara keseluruhan serta pada akhir kegiatan, peserta memiliki penilaian sikap peduli laut pada kategori sedang hingga tinggi dengan persentase sebesar 83%.
PENGUATAN KAPASITAS KELOMPOK KPA DAN MMP DALAM MENDUKUNG EKOWISATA BIRDWATCHING DI AMAI DISTRIK DEPAPRE KABUPATEN JAYAPURA Raunsay, Edoward Krisson; Rehiara, Rosaniya E.; Sulistiowati, Dewi; Koirewoa, Dolfina Costansah; Jesajas, David Reinhard; Salam, Safitri; Kayoi, Dorce
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 6 No. 5 (2025): Vol.6 No. 5 Tahun 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v6i5.51498

Abstract

Peran masyarakat lokal memiliki kontribusi penting dalam menjaga keberlangsungan burung Cenderawasih di habitat alaminya. Namun, peran kelompok pencinta burung di Papua masih belum optimal karena keterbatasan pengetahuan ekologi dan kurangnya konsistensi dalam pelestarian. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini dilaksanakan di Kampung Amai, Distrik Depapre, Kabupaten Jayapura, dengan tujuan meningkatkan kapasitas pengetahuan dan keterampilan konservasi masyarakat melalui pendekatan partisipatif. Metode yang digunakan meliputi ceramah, Focus Group Discussion (FGD), dan praktik lapangan bersama dua kelompok mitra utama, yaitu Kelompok Pencinta Alam (KPA) dan Masyarakat Mitra Pariwisata (MMP). Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan pemahaman peserta terhadap ekologi burung Cenderawasih, identifikasi spesies, serta pengelolaan habitat dan jalur ekowisata. Evaluasi pre–post menunjukkan peningkatan pengetahuan dan keterampilan sebesar 40–55%. Peserta kini mampu mengenali empat spesies utama Paradisaea minor, Seleucidis melanoleuca, Cicinnurus regius, dan Cicinnurus magnificus serta memahami jenis pohon pakan dan area aktivitasnya. Kegiatan ini membuktikan bahwa penguatan kapasitas masyarakat efektif dalam membangun kesadaran konservasi dan menjadi dasar pengelolaan ekowisata birdwatching berkelanjutan di Papua.
PENGUATAN KESADARAN MASYARAKAT TENTANG PENTINGNYA REKAYASA HABITAT MELALUI PENANAMAN Asplenium nidus SEBAGAI BIOINDIKATOR SARANG BURUNG CENDERAWASIH DI TABLASUPA DISTRIK DEPAPRE KABUPATEN JAYAPURA Bwefar, Marsia Isa; Raunsay, Edoward Krisson; Sulistiowati, Dewi; Koirewoa, Dolfina Costansah
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 6 No. 5 (2025): Vol.6 No. 5 Tahun 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v6i5.51556

Abstract

Berdasarkan beberapa hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa Asplenium nidus berperan pening dalam pelestarian burung Cenderawasih terutama sebagai bioindikator sarang burung Cenderawasih. Burung Cenderawasih meletakan sarangnya pada Asplenium nidus, oleh karena itu penting sekali dilakukan kegiatan penanaman tumbuhan bioindikator tersebut dalam kawasan atau habitat dimana satwa ini berada. Berdasarkan beberapa hasil observasi dan wawancara kepada kelompok-kelompok pencinta burung Cenderawasih di Tanbasupa yaitu KPA dan MMP menunjukkan bahwa populasi burung Cenderawasih dalam habitat masih sangat minim, belum pernah ditemukannya sarang burung Cenderawasih dan populasi tumbuhan bioindikator tersebut masih sangat minim dalam habutat dimana satwa ini berada. Oleh karenanya penting sekali dilakukan upaya penyadaran kepada masyarakat terutama komunitas-komunitas pencinta burung Cenderawasih atau mereka yang telah berkomitmen untuk mengelola dan menjaga kawasan demi pelestarian burung Cenderawasih. Upaya penyadaran ini akan dilakukan dengan kegiatan penanaman Asplenium nidus bersama dengan masyarakat di dalam habitat burung Cenderawasih. Metode PKM yang akan digunakan adalah Ceramah, Diskusi dan aksi nyata (penanaman) serta monitoring. Kegiatan penanaman ini dilakukan dengan tujuan untuk merekayasa habitat satwa burung Cenderawasih dengan menanam sejumlah Asplenium nidus pada setiap pohon-pohon tertentu terutama pada pohon bermain agar satwa ini dapat meletakan sarang untuk bertelur. Ketika sarangnya diletakan dalam kawasan atau habitat terutama pada pohon bermain maka harapannya adalah populasi satwa ini akan terus meningkat dalam kawasannya dan tidak berpindah ke tempat lain. Kegiatan penguatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya rekayasa habitat melalui penanaman Asplenium nidus sebagai bioindikator sarang burung Cenderawasih di Tablasupa, Distrik Depapre, Kabupaten Jayapura, berhasil meningkatkan pemahaman dan partisipasi masyarakat dalam pelestarian lingkungan. Melalui pendidikan, pelatihan, dan praktik langsung penanaman A. nidus serta pohon pakan seperti Ficus sp., Intsia bijuga, dan Pometia pinnata, masyarakat memperoleh pengetahuan tentang peran vegetasi sebagai penunjang habitat Cenderawasih dan membangun kesadaran kolektif menjaga keanekaragaman hayati lokal. Kegiatan ini juga menghasilkan aksi nyata berupa penanaman bibit yang menunjukkan tingkat adaptasi baik berdasarkan hasil pemantauan berkala terhadap kondisi habitat, sehingga program ini berkontribusi pada peningkatan kesadaran ekologis sekaligus pemulihan ekosistem alami pendukung keberlangsungan burung Cenderawasih.
The Influence of Cocopeat Plant Media and Manure on the Growth of Ketapang (Terminalia cattapa L.) in Telaga Cemara Beach Forest, Holmafen Village, Muara Tor District, Sarmi Regency Felle, Isobela Kornelia; Antoh, Alfred Alfonso; Raunsay, Edoward Krisson; Akobiarek, Maik N R; Aisoi, Leonard Elisa; Jesajas, David Reinhard
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 9 No 8 (2023): August
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v9i8.4596

Abstract

Planting media with a certain composition and different treatments influence the growth of a plant. This research was carried out for 5 months from December 2022 -May 2023 with the aim of research to find out the right composition for planting T. catappa plants in the rehabilitation process of the Telaga Cemara beach forest in Holmafen Village, Muara Tor District, Sarmi Regency. The composition of the growing media used in this study was manure, cocopeat, and soil. The research design used was Completely Randomized Design (CRD). There are three variables used in this study, namely the independent variable (combination of Cocopeat manure and soil), dependent variable (type of tree planted), and control variable (soil without treatment). The results showed that there was an effect of treatment on the Ketapang plant which showed significant results on the five parameters tested, NL (T2K3), LL (T2K1), LW (T2K1), PH (T2K1), NB (T2K1). Based on the results of linear regression, the correct composition was obtained, namely the composition of 32.5% cocopeat, manure 17.5%, and land 50%.    
Analysis of Science Process Skills of Junior High School Students Rophi, Apriani Herni; Megawati, Ruth; Aiboy, Yaneta Tabita; Citraningrum, Mivtha; Raunsay, Edoward Krisson
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 10 No 5 (2024): May
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v10i5.7194

Abstract

Natural Sciences (IPA) emphasizes students' science process skills in every learning process. However, looking at the facts in the field when studying science, students still tend to memorize concepts, theories, and principles without understanding the discovery process. This has an impact on the ongoing learning process being uninteresting so that students become bored and ultimately causes students' understanding of science concepts to become low. This research aims to determine the quality of science process skills of class VII students at Kanda Middle School. The research method used is quantitative. The population is all class VII students at Kanda Middle School, totaling 46 people, while the sample in this study was 23 students taken by random sampling. The instruments used are performance that assesses practicum activities as well as interview guidelines used to gather information from science teachers. Data were analyzed using the percentage value formula. This research concludes that the science process skills of class VII Kanda State Middle School students have a percentage of 70.01% in the skilled category.
Utilization of Endemic Fruits in Efforts to Conserve Genetic Resources in Jayapura District Ondikeleuw, Mariana; Mene, Bau; Rumbarar, Merlin K.; Nikmatulah, M.; Fairyo, Klementin; Kawer, Sonya M.; Raunsay, Edoward Krisson; Marsandi, Fenky; Purnamasari, Riska Ayu
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 10 No 10 (2024): October
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v10i10.9143

Abstract

Papua is known as an island rich in plant diversity and potential fauna. The problems encountered are that not all types of genetic resources have been explored and identified, limited guidance on the characterization of local plants and some of them are also starting to be difficult to find, especially species that experience rarity and lead to extinction. This study aims to explore and introduce the potential of typical Papuan fruit plants so that it is useful for policymakers for the development of typical fruit plants in the future as a food reserve source of vitamins, and minerals. The location was determined based on where typical fruit plants grow in Papua Province. Data collected include socio-cultural data (local wisdom), its contribution to the economy of farmer households, and growing environment data. The research method used was descriptive exploration, to be able to document community knowledge about the management of typical fruit germplasm requires appropriate information gathering and careful and in-depth study. Information was taken in the yard and land outside the yard/farmer's garden. Activities were carried out from March to December 2019 in Jayapura district. Local plants include fruit plants endemic to the local community, which have been used for generations by the local community.