Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Pelatihan Pembuatan Buku Ajar Berbasis Canva Pada Guru MGMP IPA Kabupaten Keerom, Papua. Satar, Suriyah; Nurbaya, Nurbaya; Listiani, Hanida; Lodeh, Cartika Candra
J-Abdimas Cenderawasih Vol. 2 No. 1 (2024): Volume 2 Nomor 1 Tahun 2024
Publisher : Universitas Cenderawasih

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31957/jabdimascenderawasih.v2i1.4028

Abstract

The development of digital technology has brought significant changes to the world of education, especially in the delivery of teaching materials. Canva provides an easy-to-use platform for creating interesting and interactive teaching materials. In this context, Canva-based textbook creation training is important for teachers, especially those who are members of the Keerom Regency Science MGMP, to improve their skills and educational effectiveness. The training took place over several sessions, including an introduction to Canva, textbook prototyping, interactive content preparation, and design review. The training participants were 30 science teachers who were members of the Keerom Regency Science MGMP from various schools. Data was collected through pre- and post-test questionnaires to measure participants' advanced knowledge and skills when using Canva. The teachers' knowledge of the Canva application before the training was only 6 teachers who were at a good and very good level, and after completing the training, all 30 teachers were at a good and very good level, knowing about the Canva application in the form of graphic design applications, especially for making textbooks..
Pendampingan Manajemen Operasional Laboratorium (Tata Ruang) Pada Laboratorium Pendidikan IPA SMP 3 Arso, Kab. Keerom, Papua Satar, Suriyah; Nurbaya, Nurbaya; Listiani, Hanida; Lodeh, Cartika Candra
J-Abdimas Cenderawasih Vol. 2 No. 2 (2024): Volume 2 Nomor 2 Tahun 2024
Publisher : Universitas Cenderawasih

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31957/jabdimascenderawasih.v2i2.4372

Abstract

The application of the scientific method to science learning requires a laboratory as a means or place to carry out practical activities. Utilization of laboratories or practical activities is part of the teaching and learning process. To prevent and overcome problems that may arise in laboratory management, it is necessary to make good laboratory management efforts. Therefore, it is intended to carry out the actualization of laboratory principles in question, namely laboratory surgery in the context of optimizing the Science Education laboratory at SMP Negeri 3 Arso. This service is assistance in laboratory management carried out by Lecturers at the PMIPA Department, FKIP, Cenderawasih University. The subjects of service are teachers and students of SMP Negeri 3 Arso, while the object of service is the science education laboratory at SMP Negeri 3 Arso. Achievement of success in community service activities was achieved through distributing survey instruments to schools. The laboratory management assistance activities that have been carried out include inventory of practical equipment, creating a laboratory organizational structure, organizing and cleaning equipment rooms such as tool cabinets, practical rooms, practical tables, cleaning practical equipment, and creating rules for practical activities. This assistance received a positive response from the school which showed that the school's need for a good science laboratory was met.
Digitalisasi pembelajaran IPA di sekolah 3T melalui pemanfaatan google workspace for education Listiani, Hanida; Satar, Suriyah; Nurbaya, Nurbaya; Gombo, Etta; Biang, Febiola Astri; Pagoga, Gracea; Piabang, Darmiati; Pigome, Samoel; Ledoh, Cartika Candra
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 5 (2025): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i5.34047

Abstract

Abstrak Pendidikan di abad 21 membutuhkan inovasi dalam proses pembelajaran, salah satunya melalui pemanfaatan teknologi. Pemanfaatan teknologi digital dalam pendidikan kini memiliki peran yang krusial, namun muncul kekhawatiran global terkait rendahnya tingkat literasi digital di kalangan guru. Oleh karena itu kegiatan pengabdian pemanfaatan google workspace for education ini dilakukan bertujuan untuk meningkatkan literasi digital guru IPA di Daerah 3T terutama Kabupaten Keerom. Program ini diharapkan mampu menjembatani kesenjangan digital dalam pendidikan. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2025. Peserta yang terlibat dalam kegiatan pengabdian ini adalah guru-guru yang tergabung dalam MGMP guru IPA Kabupaten Keerom yang berjumlah 22 guru. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah metode Participatory Learning and Action. Pengabdian ini menghasilkan capaian yang menggambarkan peningkatan kompetensi guru secara signifikan, serta terbentuknya praktik pembelajaran IPA yang lebih interaktif dan digital. Hal ini dibuktikan dengan terjadi peningkatan pengetahuan sebesar 34,7 skor dari hasil pretest dan posttest. Sebanyak 80% peserta mampu menyiapkan google meet, 75% peserta mampu mengelola google classroom dan 79% peserta mampu membuat kuis di google form. Pencapaian ini menunjukan bahwa meskipun mayoritas guru berasal dari wilayah 3T dengan keterbatasan fasilitas, mereka tetap memiliki motivasi tinggi untuk belajar dan beradaptasi terhadap teknologi. Kata kunci: digitalisasi; google workspace for education; literasi digital; pembelajaran IPA. Abstract Education in the 21st century requires innovation in the learning process, one of which is through the use of technology. The adoption of digital technology in education is very important, but there are global concerns about the level of digital literacy of teachers. Therefore, this community service activity utilizing google workspace for education was carried out with the aim of improving the digital literacy of science teachers in the 3T Region, especially Keerom Regency. This program is expected to be able to bridge the digital divide in education. This community service activity was carried out in June 2025. Participants involved in this community service activity were teachers who were members of the MGMP Science Teachers of Keerom Regency, totaling 22 teachers. The method used in this community service was the Participatory Learning and Action method. This community service resulted in achievements that illustrate a significant increase in teacher competency, as well as the formation of more interactive and digital science learning practices. This is evidenced by an increase in knowledge of 34.7 scores from the pretest and posttest results. 80% of participants were able to set up google meet, 75% of participants were able to manage google classroom and 79% of participants were able to create quizzes in google forms. This achievement shows that even though the majority of teachers come from 3T areas with limited facilities, they still have high motivation to learn and adapt to technology. Keywords: digitalization; google workspace for education; digital literacy; science learning.
Media Interaktif: Pembelajaran berbasis Audio-Comic Pada Materi Klasifikasi Makhluk Hidup Satar, Suriyah; Irdyana, Friski Wiwit; Tanta, Cornelius
Jurnal BIOEDUIN : Program Studi Pendidikan Biologi Vol 14 No 2 (2024): Bioeduin Agustus
Publisher : Department of Biology Education UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/bioeduin.v14i2.38679

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan media pembelajaran audio-comic berbasis aplikasi canva pada materi klasifikasi makhluk hidup yang difokuskan pada tingkat SMP terutama kelas VII di SMP YPPK Santu Paulus Abepura. Tujuan penelitian ini yaitu bertujuan untuk mengetahui kelayakan pengembangan media pembelajaran audio-comic menggunakan Canva terhadap materi klasifikasi makhluk hidup, serta untuk mengetahui respon guru dan peserta didik terhadap media pembelajaran audio-comic berbasis canva pada materi klasifikasi makhluk hidup. Model pengembangan yang digunakan pada penelitian ini adalah model pengembangan 4D yang terdiri dari empat tahap yaitu define, design, develop, dan disseminate. Pada tahap develop peneliti melakukan uji kelyakan oleh ahli materi, ahli media dan uji dan uji coba dalam skala kecil dengan jumlah 15 orang peserta didik dan uji coba dalam skala besar dengan jumlah 35 orang peserta didik. Hasil dalam penelitian ini memperoleh nilai sebesar 92,5% ahli materi menyatakan sangat layak, 79,85% ahli media pertama menyatakan sangat layak dan 55,86% ahli media kedua mengatakan layak. Hasil angket respon siswa dan guru terhadap media pembelajaran audio-comic berbasis canva pada materi klasifikasi makhluk hidup dengan respon sangat menarik. Hal ini dilihat dari 97,33% respon guru menyatakan sangat menarik, uji coba kelompok kecil 90,27% menyatakan sangat menarik dan kelompok besar 91,58 % peserta didik menyatakan sangat menarik yang artinya pengembangan media pembelajaran audio-comic berbasis aplikasi canva pada materi klasifikasi makhluk hidup ini layak menjadi bahan atau media pembelajaran.
PELATIHAN GURU MGMP IPA DALAM IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROBALUSAN IPA PADA SMP DI KOTA JAYAPURA Rehiara, Rosaniya E.; Raunsay, Edoward Krisson; Antoh, Alfred Alfonsoh; Kameubu, Konstantina MB.; Kawatu, Paul Johan; Akobiarek, Maik NR.; Aisoi, Leonardo Elisa; Megawati, Ruth; Rophi, Apriani Herni; Jesajas, David Reinhard; Bwefar, Marsya I.; Satar, Suriyah; Listiani, Hanida
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 5 (2024): Vol. 5 No. 5 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i5.35315

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa pelatihan guru-guru MGMP IPA dalam implementasi model Probalusan dalam pembelajaran IPA di SMP. Pelatihan ini diharapkan guru-guru sebagai fasilitator yang kreatif dan inovatif memiliki keterampilan dalam menyelenggarakan pembelajaran menggunakan model pembelajaran inovatif. Sasaran kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah guru-guru MGMP IPA di kota Jayapura yang berjumlah 41 orang. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian, meliputi penyampaian materi model pembelajaran Probalusan IPA, simulasi sintaks model pembelajaran Probalusan IPA dan dilanjutkan dengan diskusi seputar model pembelajaran Probalusan IPA untuk memberi kesempatan bagi guru untuk mengatasi kendala dalam menerapkan model Probalusan IPA. Manfaat yang diperoleh guru dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah memperoleh pengetahuan tentang model pembelajaran inovatif yaitu model Probalusan IPA dan dapat menerapkannya dalam pembelajaran IPA di SMP. Hasil angket respon guru setelah mengikuti pelatihan untuk kategori sangat setuju diatas 85% dari 41 guru dan setuju 15% artinya guru sangat senang mengikuti kegiatan pelatihan implementasi model pembelajaran Probalusan IPA. Menurut Guru pelatihan ini membantu mereka memahami model pembelajaran inovatif diantaranya model Probalusan IPA. Guru lebih mengerti konsep dasar model pembelajaran Probalusan IPA, disertai contoh-contoh praktis yang berguna untuk diterapkan di kelas. Pelatihan ini mendorong guru-guru sebagai fasilitator lebih kreatif dan inovatif, serta memiliki keterampilan dalam menyelenggarakan pembelajaran menggunakan model pembelajaran inovatif. Implementasi model Probalusan IPA menciptakan pembelajaran yang lebih aktif, inovatif dan menyenangkan sehingga tujuan pembelajaran tercapai dengan mudah.
PELATIHAN PENULISAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) BAGI GURU IPA SE-KOTA JAYAPURA Rophi, Apriani Herni; Tanta, Cornelius; Rehiara, Rosaniya E.; Kawatu, Paul Johan; Akobiarek, Maik; Megawati, Ruth; Satar, Suriyah; Bwefar, Marsia Isa; Rahmawati, Rahmawati
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 6 (2024): Vol. 5 No. 6 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i6.37483

Abstract

Guru merupakan determinant factor dalam meningkatkan mutu pendidikan baik dalam arti proses maupun hasil. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan guru akan meningkatkan kemampuan dalam mendiagnostik hingga menyelesaikan masalah-masalah di dalam kelas. Akan tetapi, banyak kendala yang dihadapi oleh para guru terkait tuntutan pelaksanaan PTK. Berdasarkan hasil penelitian Tanta, dkk (2023) khusus di kota jayapura menyimpulkan bahwa kendala yang dihadapi berasal dari dua faktor yaitu internal (minat guru yang masih rendah) dan eksternal (biaya dan waktu yang tidak ada dalam membuat PTK). Oleh karena itu perlu dilakukan kegiatan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan penulisan PTK guru-guru IPA SMP di Kota Jayapura. Diharapkan melalui kegiatan ini, guru-guru mampu mengimplementasikan PTK secara mandiri di sekolah masing-masing dan akan terbiasa dalam membuat PTK yang baik dan benar. Sasaran dari kegiatan ini adalah seluruh guru MGMP IPA Tingkat SMP Kota Jayapura, Adapun tahapan pelaksanaan kegiatan terdiri dari: (1) Tahap awal / Pendampingan (Sasaran); (2) Tahan Pelaksanaan Pelatihan; (3) Tahap proses (Evaluasi dan indikator keberhasilan); (4) Tahap akhir (target). Kegiatan pengabdian terlaksana dengan baik. Teknis pelaksanaan kegiatan meliputi: pembukaan oleh Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Cenderawasih, penyampaian materi pelatihan penulisan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) oleh tim pengabdian, tanya jawab dan Penutup. penyajian materi dibagi menjadi 2 sesi yaitu sesi pertama adalah Penyajian materi tentang teori dasar PTK dan sesi kedua dilanjutkan dengan praktik Penulisan Proposal PTK. Adapun hasil dari kegiatan ini yaitu Guru IPA Kota Jayapura sangat tertarik dengan materi pelatihan penulisan PTK yang dapat dilihat dari persentase penilaian angket responden sebesar 83,05% dengan kriteria sangat baik., penyampaian materi dapat dipahami dengan baik serta Guru IPA Kota Jayapura dapat mempraktekan cara mengidentifikasi masalah dan membuat proposal PTK.
Literasi Sains Pelajar Papua: Profil Kemampuan Siswa Kelas X SMA YPPK Teruna Bakti dalam Konteks Pendidikan Abad 21 Hanida Listiani; Satar, Suriyah; Nurbaya, Nurbaya; Ledoh, Cartika Candra; Upuya, Betty B.
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar Vol. 10 No. 03 (2025): Volume 10 No. 3 September 2025 In Order
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/jp.v10i03.33439

Abstract

Pendidikan abad 21 menuntut siswa untuk menguasai berbagai keterampilan agar mampu menghadapi tantangan di era globalisasi, salah satunya adalah keterampilan literasi sains. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan profil kemampuan literasi sains siswa kelas X SMA YPPK Teruna Bakti Papua dalam konteks pendidikan abad ke-21. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan teknik pengumpulan data melalui tes literasi sains berbasis indikator NoSLiT yang dikembangkan oleh Wenning. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA YPPK Teruna Bakti sebanyak 26 orang yang diperoleh melalui teknik convenience sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum literasi sains siswa berada pada kategori rendah, dengan capaian tertinggi berada pada kategori sedang yaitu indikator kaidah bukti saintifik dan miskonsepsi utama tentang sains, indikator postulat dan disposisi ilmiah berada pada kategori rendah, sementara aspek indikator penamaan ilmiah dan kemampuan keterampilan proses masih berada pada kategori sangat rendah. Temuan ini menunjukkan bahwa kemampuan literasi sains siswa belum optimal untuk menjawab tantangan pendidikan abad ke-21. Oleh karena itu, diperlukan strategi pembelajaran inovatif yang kontekstual, berbasis kearifan lokal, dan memanfaatkan teknologi digital agar literasi sains siswa Papua dapat ditingkatkan secara signifikan.
Identification of TPACK-ICT Jayapura City High School Biology Teachers in Facing Post-Pandemic Learning Tanta; Akobiarek, Maik; Satar, Suriyah; Listiani, Hanida; Nurbaya
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 9 No 12 (2023): December
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v9i12.6119

Abstract

TPACK-ICT components by Biology Teachers, this research was carried out with the aim of identifying the Technological Pedagogical Content Knowledge Information and Communication Technology (TPACK-ICT) components of High School Biology Teachers in Jayapura City. The research method used in this research is mixed methods. The sample used in this research was 12 Biology teachers in the city of Jayapura using a sampling technique, namely convenience sampling from the population, namely all teachers of public high schools and private high schools in the city of Jayapura. Quantitative data in this research was obtained using questionnaires using Likert scale 1 to 5 containing 30 statements related to TPACK-ICT with supporting data using an interview guide. The data obtained was then analyzed using quantitative and qualitative approaches. After conducting the analysis, the results showed that the TPACK competency of high school Biology teachers in the city of Jayapura was classified as good for all TPACK components. The average score in each aspect, namely TK, CK, PK, PCK, TCK, TPK, and TPACK is in the medium category, this indicates that biology teachers at Jayapura City High Schools are ready to face post-pandemic learning with their competencies.
Digital Competence of Science Teachers at Jayapura City of Papua Nurbaya, Nurbaya; Listiani, Hanida; Satar, Suriyah; Akobiarek, Maik
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 10 No 9 (2024): September
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v10i9.8422

Abstract

The digital competence of science teachers is of vital significant to improving the quality teaching-learning process. The aim of this study is to know the level of digital competence of science teachers in Jayapura City. The methodology used was non-experimental and descriptive quantitative, with survey design. In such a context, 41 science teachers took part in this research, who were teaching in state junior high schools and private junior high schools. As for data collection tools, the study used 31-items of digital competence questionnaire, developed from 5 main areas of DigComp Framework (information and data literacy, communication and collaboration, digital content creation, safety, and problem solving). Based on data analyses, the digital competence of science teachers stood from high to very high level. Although the third and the fourth showed some indicator with the low ability in teachers’ competence.
Measuring Science Teachers’ Digital Teaching Competence in Rural Area, Keerom Regency of Papua Nurbaya, Nurbaya; Listiani, Hanida; Satar, Suriyah; Ledoh, Cartika Candra
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 11 No 1 (2025): January
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v11i1.9859

Abstract

The demand of ICT-based learning required teachers to adapt 21st century teaching skills. These skills are encompassed in Digital Teaching Competence (DTC) developed from DogCompEdu Framework. The aim of this paper is to measure the DTC of science teachers in Keerom Regency of Papua. This research is developed through a 22-items and completed by 23 science teachers, with quantitative study with a descriptive approach. There are six dimensions measured in this study (professional engagement, digital resources, teaching and learning, assessment, empowering learners, and facilitating learner’s digital competence. The main results of the study show the level of DTC stood at medium to high category. Teachers who are still relatively young have a higher average questionnaire score than the older teacher age group. For the female teachers, the scores are slightly higher than male teachers. Teaching experience did not determine the level of DTC, but instead the competence measured relevant to years of experience using ICT-based learning class.