Claim Missing Document
Check
Articles

ANALISIS POLA SEBARAN TSS (TOTAL SUSPENDED SOLID) MENGGUNAKAN CITRA SENTINEL-2 DI PERAIRAN MUARA SUNGAI BARITO Akbar, Hassanal; Baharuddin, Baharuddin; Syahdan, Muhammad
Marine Coastal and Small Islands Journal - Jurnal ilmiah Ilmu Kelautan Vol 8, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/mcsij.v8i1.15062

Abstract

Partikel sedimen tersuspensi atau Total Suspended Solid (TSS) merupakan material zat padat tersuspensi yang terdiri atas lumpur, pasir halus. Keberadaan TSS berada pada kolom perairan dapat dipengaruhi oleh faktor angin, gelombang, curah hujan, serta pasang surut yang secara tidak langsung dapat mempengaruhi konsentrasi serta distribusi dari TSS. Keberadaan TSS pada kolom perairan dapat mempengaruhi tingkat kecerahan yang dapat menyebabkan sedimentasi atau pendangkalan. Pengamatan konsentrasi TSS pada suatu perairan dapat menggunakan Teknik pengindraan jarak jauh yang mana informasi yang didapatkan akan lebih efisien tanpa melakukan pengecekan secara langsung dengan jangkauan wilayah kaji yang luas yang salah satunya yaitu dengan menggunakan citra sentinel-2. Tujuan dan kegunaan dari penelitian adalah untuk mengetahui distribusi dari TSS pada musim barat dan memberikan informasi serta bahan rujukan serta pertimbangan pengambilan kebijakan dalam pengelolaan dan pemanfaatan pada lokasi penelitian. Hasil penelitian menunjukan nilai TSS pada wilayah Sungai Barito berkisar antara 26 mg/l – 175 mg/l. kandungan TSS yang tinggi di wilayah hulu dan badan sungai sekitar 166 mg/l – 175 mg/l akibat curah hujan yang tinggi yang membawa volume run off  hingga ke muara dan yang terendah berkisar antara 26 mg/l – 35 mg/l pada bagian  muara yang semakin kearah laut semakin mengecil nilainya.
PEMETAAN GARIS PANTAI PESISIR TANJUNG KEMUNING KABUPATEN KOTABARU Attijani, Fatur Rahmat; Syahdan, Muhammad; Baharuddin, Baharuddin
Marine Coastal and Small Islands Journal - Jurnal ilmiah Ilmu Kelautan Vol 7, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/m.v7i1.11820

Abstract

Berdasarkan Undang-Undang nomor 4 tahun 2011 tentang informasi geospasial, garis pantai terdiri atas garis pantai surut terendah (LAT), garis pantai pasang tertinggi (HAT) dan garis pantai tinggi muka air laut rata-rata (MSL). Berdasarkan Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP3K) Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2022, Pesisir Tanjung Kemuning sedang dilakukan kegiatan reklamasi. Kegiatan reklamasi pantai ini pada dasarnya akan menyebabkan perubahan posisi garis pantai, sehingga mempengaruhi batas pengelolaan ruang darat dan laut. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kedudukan garis pantai Tanjung Kemuning pada saat HAT, MSL dan LAT. Berdasarkan hasil analisis nilai muka air laut Perairan Tanjung Kemuning pada saat muka air laut rata-rata (MSL) sebesar 218,33 cm, pasang tertinggi (HAT) sebesar 361,85 cm atau 143,52 cm terhadap MSL, dan nilai LAT sebesar 74,80 cm atau -143,52 cm terhadap MSL. Posisi garis pantai di wilayah Timur penelitian pada saat HAT dengan MSL berkisar 140 – 170 meter, sedangkan beda jarak antara MSL dan LAT berkisar 160 – 200 meter. Kemudian posisi garis pantai di wilayah Barat penelitian pada saat HAT dengan MSL memiliki jarak sebesar 10 – 70 meter, sedangkan posisi garis pantai pada saat LAT terhadap MSL memiliki jarak sekitar 15 – 120 meter.  Adapun posisi garis pantai di area reklamasi dan jetty pada saat HAT memiliki selisih jarak sejauh 9 – 20 meter terhadap MSL, sedangkan perbedaan selisih jarak antara garis pantai pada saat MSL dan LAT yaitu sebesar 10 – 100 meter.
KLASIFIKASI SUBSTRAT DASAR HABITAT BENTIK MENGGUNAKAN CITRA SATELIT SENTINEL-2 DI PULAU DENAWAN KABUPATEN KOTABARU Risman, Risman; Syahdan, Muhammad; Tony, Frans
Marine Coastal and Small Islands Journal - Jurnal ilmiah Ilmu Kelautan Vol 6, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/m.v6i1.11811

Abstract

Habitat bentik pada perairan dangkal di daerah tropis didominasi oleh substrat lumpur, pasir, pecahan karang, batu, alga, karang mati, karang lunak, karang keras dan lamun. Beberapa fungsi habitat bentik diantaranya sebagai tempat mencari makan, bertelur dan berpijah biota laut, pelindung pantai dari gelombang, menyerap karbon, serta sebagai tempat pariwisata. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan klasifikasi substrat dasar habitat bentik di Pulau Denawan mengguanakan data citra Sentinel-2B dengan metode Object Based Image Analysis dan data lapangan berupa persentase tutupan substrat dasar menggunakan metode Rapid Reef Inventory yang diklasifikasikan dengan metode Agglomerative Hierarchical Clustering. Hasil penelitian menunjukan terdapat 4 kelas dominan penyususn habitat bentik di Pulau Denawan yaitu kelas campuran (rubble, sand dan dead coral alga) dengan luasan 20,49 Ha; makro alga 7,53 Ha; dead coral 7,23 Ha; hard coral 23,53 Ha. Nilai total akurasi yang dihasilkan yaitu 90,48%.
STUDI KERUSAKAN EKOSISTEM TERUMBU KARANG DI KAWASAN WISATA BAHARI PULAU LIUKANG LOE KABUPATEN BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN Nirwan, Nirwan; Syahdan, Muhammad; Salim, Dafiuddin
Marine Coastal and Small Islands Journal - Jurnal ilmiah Ilmu Kelautan Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/m.v1i1.3304

Abstract

Kerusakan  terumbu  karang  diakibatkan  dua  faktor  yakni  aktivitas  manusia dan  proses  alami.  Aktivitas  manusia  yang  mengancam  ekosistem  terumbu karang yakni penggunaan bahan peledak, jala tarik, racun dan wisata bahari. Sementara  proses  alami  seperti  bleaching,  penyakit,  pemanansan  global, pemangsaan  dan  eutrofikasi.  Salah  satu  metode  yang  efektif  untuk menentukan  tingkat  kerusakan  terumbu  karang  yaitu  Underwater  Photo Transek (UPT) kemudian dianalis menggunakan aplikasi Coral Point Count with Excel extensions (CPCe). Penelitian ini dilaksanakan di perairan daerah wisata bahari Pulau  Liukang Loe  Kabupaten Bulukumba Provinsi  Sulawesi Selatan  dengan  tujuan  untuk  mengetahui  tingkat  dan  penyebab  kerusakan terumbu karang. Hasil penelitian menunjukkan telah terjadi kerusakan tingkat “Sedang”  dengan  tutupan  rata-rata  karang  mati  pada  kedalaman  3  meter 41,47% dan kedalaman 10 meter 38,66%. Kerusakan ini disebabkan berbagai macam  aktivitas  manusia  seperti  kegiatan  wisata  snorkeling  dan  diving, pengeboman  ikan,  pelemparan  jangkar  kapal,  dan  pembiusan.  Adapun kerusakan akibat proses alami yakni penyakit dan pemanasan global.
PEMETAAN POLA PERGERAKAN KAPAL PERIKANAN MENGGUNAKAN SATELIT VMS (VESSEL MONITORING SYSTEM) BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DI PERAIRAN WPP 713 SELAT MAKASSAR Oktoviandi, Oktoviandi; Syahdan, Muhammad; Yuliyanto, Yuliyanto
Marine Coastal and Small Islands Journal - Jurnal ilmiah Ilmu Kelautan Vol 6, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/m.v6i2.11816

Abstract

WPPNRI 713 memiliki potensi ikan pelagis besar, ikan karang, ikan pelagis kecil, ikan demersal dan udang penaeid. Banyak kapal perikanan yang beroperasi sehingga perlu pengawasan aktivitas kapal. VMS adalah sebuah sistem pengawasan berbasis satelit untuk mengawasi aktivitas kapal menggunakan sebuah transmitter. Data yang dihasilkan informasi tentang lokasi dan aktivitas kapal pada saat setting dan hauling. Metode analisis data menggunakan pendekatan SIG serta pembuatan grafik fluktuasi jumlah titik kapal. Analisis SIG dilakukan untuk mengetahui pola sebaran titik kapal secara spasial dan temporal. Adapun pembuatan grafik dilakukan untuk melihat fluktuasi jumlah titik kapal dalam periode waktu tertentu. Pola migrasi ikan bergerak dari Selat Makassar menuju ke selatan dengan rute Karang Gamelan, Pulau Lumu-lumu, Pulau Lari-Larian, Karang Martaban dan hampir sampai ke Pulau Masalima. Lokasi penangkapan berada pada koordinat 2º - 5º LS dan 116º - 118º BT. Waktu untuk melakukan penangkapan dimulai ketika memasuki musim peralihan II dan mencapai puncak pada awal musim barat.
ESTIMASI SERAPAN GAS CO2 TERHADAP TUTUPAN LAHAN MANGROVE MENGGUNAKAN DATA PENGINDERAAN JAUH DI WILAYAH PT ARUTMIN TAMBANG KINTAP DESA MEKARSARI KABUPATEN TANAH LAUT PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Khadafi, Faraluna Putri; Syahdan, Muhammad; Tony, Frans
Marine Coastal and Small Islands Journal - Jurnal ilmiah Ilmu Kelautan Vol 6, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/m.v6i1.11807

Abstract

Keberadaan ekosistem mangrove di wilayah penelitian berkontribusi sebagai penyerap dan penyimpan karbon (C) terutama dalam menyerap CO2 dalam upaya mitigasi perubahan iklim (global climate change). Untuk mengetahui tutupan luas lahan mangrove pada suatu wilayah dapat dilakukan dengan mengidentifikasi tutupan lahan mangrove menggunakan teknologi penginderaan jauh, sehingga memberikan kemudahan dalam pemantauan tutupan lahan dan perhitungan kemampuan penyerapan gas CO2 di atmosfer. Perhitungan serapan gas CO2 di wilayah penelitian memiliki hasil rata-rata sebesar 2,1913 ton CO2/ha dengan kisaran nilai antara 0,35 ton/ha – 7,59 ton/ha, nilai tersebut di kalikan dengan luas tutupan lahan mangrove yang sebelumnya telah dihitung menggunakan citra SPOT 7 PMS ORT, sehingga dapat diketahui kemampuan luas tutupan mangrove terhadap penyerapan CO2 di wilayah penelitian yaitu sebesar 28,9254 ton CO2/ha dengan luas tutupan lahan ekosistem mangrove yaitu 13,2 ha, hasil estimasi serapan gas CO2 di wilayah penelitian tersebut dikategorikan tergolong baik, sehingga pada ekosistem mangrove di lokasi penelitian mampu berkontribusi dalam upaya mitigasi perubahan iklim global (global climate change).
ANALISIS KATEGORI SUBSTRAT DENGAN METODE OBIA MENGGUNAKAN CITRA SPOT 7 PADA GUGUSAN GOSONG KARANG KIMA DI PERAIRAN ANGSANA KABUPATEN TANAH BUMBU Melkyanus, Melkyanus; Syahdan, Muhammad; Hamdani, Hamdani
Marine Coastal and Small Islands Journal - Jurnal ilmiah Ilmu Kelautan Vol 4, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/m.v4i2.11788

Abstract

Terumbu karang merupakan salah satu ekosistem perairan tropis dengan fungsi dan manfaat penting bagi kehidupan. Oleh karena itu, pemetaan sebaran dan luasan terumbu karang sangatlah dibutuhkan dalam pengembangan potensi sumber daya laut dan pesisir. Pada tahun 2015, 2016 dan 2019 hingga awal tahun 2020 terjadi pemutihan karang di Gugusan Karang Kima yang disebabkan oleh anomali suhu permukaan laut.  Selain itu ada peristiwa banjir di kawasan Desa Bunati dan Angsana yang mempengaruhi penurunan  salinitas dan peningkatan sedimentasi. Kedua peristiwa ini dan beberapa faktor lainnya dapat mempengaruhi perubahan kategori substrat pada paparan karang. Perubahan kategori substrat ini yang akan dipetakan dengan koreksi awal citra dan dilanjutkan dengan analisis OBIA.  Dalam analisis tersebut  dilakukan segmentasi dan klasifikasi terhadap training area atau input data lapangan sebagai pemberi ciri atau penanda. Selanjutnya diproses dengan algoritma  SVM (Support Vector Machine) untuk menghasilkan klasifikasi. Analisis ini membantu memperbaiki dinamika data terumbu karang terkait dengan perubahan variasi kategori substrat pada paparan terumbu.
PEMANTAUAN SEBARAN DAN LUASAN VEGETASI MANGROVE MENGGUNAKAN CITRA LANDSAT DI PESISIR KABUPATEN TANAH LAUT Ponaru, Algui Sumas; Syahdan, Muhammad; Nursalam, Nursalam
Marine Coastal and Small Islands Journal - Jurnal ilmiah Ilmu Kelautan Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/m.v1i1.3305

Abstract

Pemantauan vegetasi mangrove dalam rentan waktu yang panjang diperlukan untuk  mengetahui  perubahannya  sebagai  langkah  awal  pengelolaan mangrove.  Tujuan  penelitian  ini  memetakan  sebaran  spasial  vegetasi mangrove  dan  melihat  perubahan  luas  vegetasi  mangrove  di  pesisir Kabupaten  Tanah  Laut  selama  12  tahun.  Metode  yang  digunakan  dalam penelitian  ini  adalah  penginderaan  jarak  jauh  dan  obeservasi  lapangan. Berdasarkan  hasil  analisis Citra  Landsat  7  tahun  2003  dan  Citra  Landsat 8 tahun 2015 sebaran spasial vegetasi mangrove terdapat diseluruh Kecamatan Pesisir  Kabupaten  Tanah  Laut.  Terjadi  penambahan  luasan  vegetasi mangrove sebesar 561,48 ha selama kurun waktu 12 tahun. Laju penambahan luas  mangrove  setiap  tahunnya  adalah  sebesar  46,79  ha  atau  11,93  %  dari perubahan selama 12 tahun. Hasil uji akurasi pada penelitian ini adalah 83%.
VARIASI FASE PENYEBARAN KLOROFIL-A BERDASARKAN POLA PERGERAKAN ARUS DAN HUBUNGANYA TERHADAP TANGKAPAN YANG DIPEROLEH IKAN PELAGIS KECIL DI LAUT JAWA Setiawan, Bagus; Syahdan, Muhammad; Dewi, Ira Puspita
Marine Coastal and Small Islands Journal - Jurnal ilmiah Ilmu Kelautan Vol 7, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/m.v7i2.11826

Abstract

Penelitian yang dilakukan di perairan Laut Jawa ini berlangsung selama periode Bulan Desember 2017 hingga Bulan Mei 2022 dengan tujuan untuk memahami hubungan antara pola pergerakan arus dan penyebaran klorofil-a kepada ikan pelagis kecil yang diperoleh. Penelitian tersebut menggunakan data klorofil-a dari citra satelit Aqua MODIS, data arus dari citra satelit Altimetri, dan data Tangkapan yang Diperoleh Ikan pelagis kecil dari Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Bajomulyo. Analisis korelasi menunjukkan bahwa klorofil-a memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap tangkapan ikan pelagis kecil, dengan variasi fase yang memengaruhi distribusi ikan pada perairan tersebut. Hasil penelitian memperlihatkan jika penyebaran klorofil-a di Laut Jawa mengalami perubahan fase. Fase barat memiliki konsentrasi tinggi klorofil-a, terutama di sepanjang pesisir Pulau Kalimantan dan Jawa, disebabkan oleh naiknya nutrien ke permukaan laut. Fase peralihan I juga menunjukkan fluktuasi konsentrasi klorofil-a, tetapi cenderung lebih rendah pada laut dalam. Fase timur mempunyai konsentrasi klorofil-a yang lebih sedikit daripada fase barat. Pada fase peralihan II, konsentrasi klorofil-a fluktuatif dan rendah, terutama di sekitar Pulau Kalimantan dan Laut Jawa. Pola pergerakan arus di Laut Jawa juga bervariasi sepanjang tahun. Fase barat ditandai dengan arus yang mengarah ke Laut Jawa dari Laut Natuna dengan kecepatan yang berubah-ubah. Fase peralihan I memiliki arus yang mengarah ke tenggara dengan konsentrasi klorofil-a yang stabil. Fase timur menghasilkan arus ke arah barat daya dan barat laut, mempengaruhi aliran arus di Laut Jawa. Di fase peralihan II, terjadi perubahan arah arus di sepanjang pesisir Pulau Kalimantan dan Laut Jawa. Klorofil-a di Laut Jawa memiliki pengaruh tidak signifikan terhadap Tangkapan yang Diperoleh Ikan pelagis kecil. Klorofil-a yang tinggi kadang-kadang mendorong pertumbuhan makanan ikan, tetapi faktor lain seperti fase , lingkungan, dan dinamika perairan juga memengaruhi Tangkapan yang Diperoleh Ikan.
RANCANG BANGUN INSTRUMEN PENGUKUR PASANG SURUT OTOMATIS PORTABEL (P2SOP) BERBASIS SISTEM ARDUINO DAN DATA LOGGER Rohim, Gusti Akhmad; Syahdan, Muhammad; Dewi, Ira Puspita
Marine Coastal and Small Islands Journal - Jurnal ilmiah Ilmu Kelautan Vol 6, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/m.v6i2.11817

Abstract

The design of a portable automatic tide gauge instrument (P2SOP) based on the arduino system and data logger is an activity of designing and implementing an instrument that can measure sea level fluctuations during tides using an integrated mechatronics system between mechanical bodies, electronic systems in the form of input systems, processing system, output system in the form of an LCD (liquid crystal display) display and in the form of a data logger and a controlled program system. This P2SOP instrument has a mechanical body that functions as a shelter for electronic components and as a wave ripple damper so that tide level fluctuations are actually not affected by wind wave ripples. In the electronics system section, the input section uses the HC SR04 sensor, the processing system uses an integrated Arduino Uno board system and an RTC DS3231 timer system, for the output itself to be displayed in the form of an LCD (liquid crystal display) and stored in the Secure Digital Card module in the form of a data logger. It is hoped that with this P2SOP instrument in the future tide measurements can be carried out in an automated manner and minimize the occurrence of inaccurate measurement times and reading errors on manual tide measurements.
Co-Authors Abdul Hakim, Ilham Abdul Rozaq, Muhammad Adirawan, Muhammad Aditya Rahman Agus Atmadipoera Agus Syahrani Aida Sukma Hati Akbar, Hassanal Akbar, Zainuddin Akhmad Rizalli Saidy Al Mughni, Muhammad Johari Algui Sumas Ponaru Algui Sumas Ponaru Asyari, Mufidah Attijani, Fatur Rahmat Badawi, Achmad Bagus Setiawan Baharuddin Baharuddin Baharuddin Baharuddin Bambang Joko Priatmadi Dafiuddin Salim, Dafiuddin Dini Sofarini Domu Simbolon Elman Sudri, Abdurrobi Fatur Rahmat Attijani Hadiratul Kudsiah Hadiratul Kudsiah Hadiratul Kudsiah, Hadiratul Hamdani Hamdani Hamdani Hamdani Heidiani Ikasari, Ines Ichsan Ridwan Ira Puspita Dewi, Ira Puspita Iskandar Yusuf Jauhari, Isynu Lutfhi Khadafi, Faraluna Putri Kurniawan, Euis Sri Wahyuni Lestarina, Putri Mudhlika M Sauqi Mubarok M. Ahsin Rifa’i M. Fedi A. Sondita Melkyanus Melkyanus Melkyanus, Melkyanus Mirna Sari Mubarok, M Sauqi Muh. Afdal Muhammad Faisal Amin Muhammad Yusuf Dibisono Muzdalifah Muzdalifah nanang nanang Nasution, Ali Napiah Nirwan Nirwan Nur Salam Nurliana NURSALAM Nursalam . Nursalam Nursalam Oktoviandi Oktoviandi Oktoviandi, Oktoviandi Parinduri, Sulthon Ponaru, Algui Sumas Ponaru, Algui Sumas Prayogo, Shonu Dwi Raafi, Muhammad Rempil, Nicolas Teah Batara Rifa'i, Muhammad Ahsin Rifa’i, Muhammad Ahsin Risman Risman Rizhansyah, Rifqi Rizqi Nur Fitriani Rohim, Gusti Akhmad Santoso Santoso Sari Ginting, Makharani Setiawan, Muhammad Ade Noor Setiyadi, Yusnar Silaban, Christianly Yery Suryaningrat, Suryaningrat Syaeful Machfud Syahril, Akhmad Syamsul Arifin Tengku Zia Ulqodry Tony, Frans Wantoro Wantoro, Wantoro Yulisman Yulisman Yuliyanto Yuliyanto Yunida, Rania