Claim Missing Document
Check
Articles

Hubungan Interaksi Sosial dengan Tingkat Kemandirian dalam Pemenuhan Activity Of Daily Living pada Lansia Dita Fadhila; Didi Kurniawan; Fathra Annis Nauli
Jurnal Vokasi Keperawatan (JVK) Vol. 5 No. 2 (2022): DESEMBER
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/jvk.v5i2.23091

Abstract

The ultimate stage of human existence is old age, which causes physical and mental changes. These changes make it difficult for the elderly to adapt to their surroundings and restrict social interaction. Poor social connection has an impact on independence in daily life tasks. The purpose of this study is to establish a relationship between social interaction and the degree of independence in performing daily life tasks. This study employs a correlational descriptive methodology with a cross-sectional approach, implemented in the working area of ​​the Payung Sekaki public Health Center from February to July 2022. Purposive sampling was used to choose 92 respondents depending on inclusion criteria. The measuring instrument utilised is a social interaction questionnaire with r findings (cronbach's alpha) of 0.941 and an activity of daily life instrumental with a correlation value (r) of 0.400. There is a significant link with a p value of 0.000 between the two variables. The more social interacti The ultimate stage of human existence is old age, which causes physical and mental changes. These changes make it difficult for the elderly to adapt to their surroundings and restrict social interaction. Poor social connection has an impact on independence in daily life tasks. The purpose of this study is to establish a relationship between social interaction and the degree of independence in performing daily life tasks. This study employs a correlational descriptive methodology with a cross-sectional approach, implemented in the working area of ​​the Payung Sekaki public Health Center from February to July 2022. Purposive sampling was used to choose 92 respondents depending on inclusion criteria. The measuring instrument utilised is a social interaction questionnaire with r findings (cronbach's alpha) of 0.941 and an activity of daily life instrumental with a correlation value (r) of 0.400. There is a significant link with a p value of 0.000 between the two variables. The more social interaction the elderly have, the more independent the elderly in fulfilling the Activity of Daily Living in the elderly. This study suggests that the elderly remain active in social interactions and remain independent in carrying out daily activities if the conditions are supportive. on the elderly have, the more independent the elderly in fulfilling the Activity of Daily Living in the elderly. This study suggests that the elderly remain active in social interactions and remain independent in carrying out daily activities if the conditions are supportive.
Hubungan Antara Beban dan Kualitas Hidup Caregiver Penderita Skizofrenia Pricilla Kartika; Fathra Annis Nauli; Musfardi Rustam
Jurnal Vokasi Keperawatan (JVK) Vol. 6 No. 1 (2023): JUNI
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/jvk.v6i1.26076

Abstract

The health of people with schizophrenia can decline, so they need caregivers. Demands for meeting the needs of sufferers affect the quality of life of caregivers. This study aims to determine the relationship between burden and the quality of life of caregivers with schizophrenia. This research is of the quantitative type with a correlation design, and the approach taken is cross-sectional. There are up to 58 respondents in the sample of schizophrenia caregivers. The instruments used were the Schizophrenia Caregiver Quality of Life (S-CQOL) questionnaire and the Zarit Burden Interview (ZBI), which were declared valid and reliable. The burden of care and quality of life were found to have a significant relationship in this study (= 0.000; correlation coefficient = -0.778). There is a strong relationship between burden and caregivers' quality of life. Based on the findings of this study, nurses at Puskesmas are advised to combat the decline in caregiver quality of life by providing counseling or education to caregivers of schizophrenia in an effort to improve quality of life. 
Pemberdayaan Lingkungan Masyarakat Melalui Sosialisasi Hidroponik System Wick (Sumbu) Di Desa Gading Permai Kec. Kampar Kiri Hilir, Kab. Kampar, Riau Alif Hadi Ariansyah; Fathra Annis Nauli; Jenni Nurika Wisyana Nasution
JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA Vol. 2 No. 3 (2023): Oktober : Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia (JPMI)
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jpmi.v2i3.2558

Abstract

The socialization of hydroponics to the village community is an effort to develop the independence and welfare of the community by improving knowledge, attitudes, skills, Hydroponics is a cultivati Wick hydroponics is a simple hydroponic method that uses a wick as a link between nutrients and the roots of the growing media. This activity was carried out in Gading Permai Village, Kampar Kiri Hilir District, Kampar, Riau. This activity began with a theoretical and practical explanation with pakcoy mustard plants as an example, the practice carried out starting from seed sowing, wick system hydroponic installation, transplanting and continued with a discussion session. The results of this activity are that the Gading Permai village community knows hydroponics in general, wick system hydroponics, hydroponic plant maintenance, handing over hydroponics to the Gading Permai village community so that they can continue to care for and continue hydroponic cultivation. This activity adds to the knowledge and insight of the Gading Permai village community about hydroponics and can spread and teach the knowledge that has been given to fellow communities.
Gejala Masalah Psikososial Remaja Berdasarkan Karakteristik Demografi Remaja di Pekanbaru Rizal, Kenisa Nazlia; Tampubolon, Nurhannifah Rizky; Nauli, Fathra Annis
Journal of Education Religion Humanities and Multidiciplinary Vol 2, No 1 (2024): Juni 2024
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/jerumi.v2i1.1844

Abstract

Menyelesaikan krisis identitas salah satu tugas perkembangan remaja. Pengendalian perkembangan psikososial tidak baik menimbulkan gangguan perkembangan karakter pemicu gangguan psikososial. Skrining perkembangan psikososial sangat penting dilakukan. Tujuan penelitian ini mendeskripsikan hasil perkembangan psikososial remaja. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif melibatkan 142 sampel di SMK Negeri 2 Pekanbaru dengan teknik quota sampling. Instrumen penelitian menggunakan Pediatric Symptom Checklist (PSC-35/Y) 35 item, memiliki 3 jawaban peritemnya, dan menggunakan skala likert. Analisa data menggunakan analisa univariat. Responden terbanyak berusia 16 tahun (36,6%), berjenis kelamin laki-laki (63,4%), sebagian besar mengalami perkembangan psikososial normal (73,9%), sedangkan yang mengalami penyimpangan perkembangan psikososial sebanyak 26,1%. Penyimpangan perkembangan psikososial paling banyak terjadi pada remaja 16 tahun (28,8%), dan berjenis kelamin perempuan (42,3%). Penyimpangan perkembangan psikososial terjadi karena remaja sering ingin bersama orang tua, sering mengalami kecemasan yang berlebih, dan sering memandang rendah dirinya. Sebagian besar remaja tidak mengalami masalah perkembangan psikososial.
Pemberdayaan Keluarga Dalam Penanganan Masalah Kesehatan Mental Emosional Jumaini, Jumaini; Wahyuni, Sri; Elita, Veny; Sari, Niken Yuniar; Nauli, Fathra Annis; Agrina, Agrina; Sari, Tesha Hestyana; Guna, Stephanie Dwi
Jurnal Pengabdian Masyarakat Jajama (JPMJ) Vol 2 No 2 (2023): JPMJ Vol 2 No 2 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Panca Bhakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47218/jpmj.v2i2.273

Abstract

Kelurahan Sri Meranti, Kecamatan Rumbai Pesisir, Kota Pekanbaru merupakan salah satu wilayah kerja Puskesmas Umbansari. Wilayah Kelurahan ini berada di sepanjang tepian Sungai Siak dan termasuk wilayah Kotamadya Pekanbaru bagian pinggiran. Masyarakat wilayah ini sangat rentan mengalami berbagai masalah kesehatan mental emosional karena kehidupan sehari-hari yang penuh dengan tekanan/stress. Oleh karena itu, perlu di lakukan edukasi dan pelatihan tentang berbagai masalah kesehatan mental dan emosional dan cara penangannya dalam keluarga. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dengan memberikan pendidikan kesehatan dan memberikan pelatihan kepada keluarga untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan keluarga di wilayah Kelurahan Sri Meranti tentang identifikasi dan penanganan masalah kesehatan mental emosional secara sederhana. Pelaksanaan Pengabdian ini terdiri dari penyusunan proposal, pre test, edukasi, mempraktikkan relaksasi otot progresive, post test dan penyusunan laporan. Metode pelaksanaan kegiatan dengan metode berbasis kelompok dilakukan secara offline dengan mengunakan metode melalui ceramah, diskusi dan demonstrasi dan simulasi secara langsung. Hasil dari kegiatan ini didapatkan terjadi peningkatan pengetahuan mengenai masalah kesehatan mental emosional pada 23 orang peserta yaitu sebesar 16,7 poin. Seluruh peserta antusias dan bersemangat mengikuti semua rangkaian kegiatan. Peserta menyatakan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat sekali, karena masalah mental emosional seperti stress dan kecemasan yang mereka rasakan dalam kehidupan sehari-hari.
Asuhan Keperawatan Jiwa Pasien Defisit Perawatan Diri dengan masalah Personal Hygiene menggunakan terapi Token Ekonomi Kesuma, Rafika Putri; Nauli, Fathra Annis; Nelma, Ulia
Jurnal Keperawatan Profesional Vol 12, No 2 (2024): Preventive Measures
Publisher : Nurul Jadid University, Probolinggo, East Java, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33650/jkp.v12i2.9473

Abstract

Terapi token ekonomi merupakan terapi prilaku dengan penerapan memberikan reward pada pasien yang dapat meningkatkan kebersihan diri. Beberapa penelitian terkait terapi token ekonomi untuk meningkatkan kemampuan kebersihan diri sudah banyak terbukti keefektifannya. Pentingnya penelitian ini dilakukan untuk menganalisis asuhan keperawatan pada pasien defisit perawatan diri  dengan masalah personal hygiene. Terapi ini diberikan secara tatap muka pada Tn. F (33 tahun) dan Tn. A (28 tahun) selama 7 hari dengan frekuensi 1 kali sehari dengan waktu 30 menit. Ners muda juga mengobservasi kegiatan harian yang sudah dijadwalkan dan menggunakan instrumen observasi defisit perawatan diri (PPNI, 2018). Hasil setelah implementasi yang dilakukan terdapat peningkatan pemahaman serta mampu melakukan perawatan diri seperti kegiatan mandi, menggosok gigi, potong kuku, berpakaian, eliminasi, dan cara makan yang baik dan benar. Pada pasien I dengan nilai skor rata-rata pre test yaitu 16.71 dan nilai skor rata-rata post test yaitu 17.85. Dan pada Tn. A didapatkan nilai skor rata-rata pre test yaitu 13.28 dan nilai skor rata-rata post test yaitu 15. Berdasarkan hasil penerapan asuhan keperawatan ini disarankan kepada perawat jiwa dapat mengintervensikan terapi token ekonomi ini dalam penatalaksanaan pasien dengan defisit perawatan diri.
PERBANDINGAN KARAKTERISTIK LINGKUNGAN SOSIAL SEKOLAH DAN KESEHATAN MENTAL ANAK USIA SEKOLAH Nurjannah, Siti; Nauli, Fathra Annis; Karim, Darwin
Jurnal Keperawatan Profesional Vol 11, No 1 (2023): Psychiatric Nursing
Publisher : Nurul Jadid University, Probolinggo, East Java, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33650/jkp.v11i1.5544

Abstract

The social environment of the school plays an important role in the development of           students' mental health. This study aims to compare     the characteristics of the school's social environment             and the mental health of school-age children at SD   ANNUR Pekanbaru and SDN 166 Pekanbaru. Methods: The design used in this research is descriptive comparative with a sample of 74 respondents using simple random sampling. This study used a modified researcher questionnaire             regarding the characteristics of the school's social     environment and the Strength and Difficulties Questionnaire. Results: The results showed that the majority of respondents were female as many as 41 students (55.4%) aged 10 years as many as 47 students(63.5%), and the majority lived with their     parents as many as 65 students (87.8%) with the       status of parents with 61 students (82.4%). Comparison of the variables characteristic of the       school's social environment and the mental health of         school-age children shows that the majority of student-teacher relationships are good, namely             52.6%, the majority of student-student relationships             are good, namely 51.4%, the majority of student-teacher relationships are good, namely as much as 59.5%, and the majority of the mental health of          school-age children is normal, namely as much as 56.8%.Conclusion: A conducive school social environment will lead to good mental health of students, and vice versa. It is hoped that the results of         this study can be used to improve the characteristics             of a better school social environment so that the mental health of school-age children can also be good.
Peningkatan Kesehatan Mental Anak Usia Sekolah melalui Stimulasi Perkembangan Aspek Emosi Sari, Niken Yuniar; Jumaini, Jumaini; Nauli, Fathra Annis; Wahyuni, Sri; Azni, Anisa Yulvi
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 6 No 4 (2024): Jurnal Peduli Masyarakat: Desember 2024
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v6i4.5141

Abstract

Tahapan perkembangan psikososial anak usia sekolah adalah berada pada fase industri yaitu kemampuan menghasilkan karya, berinteraksi dan berprestasi dalam belajar. Jika anak sekolah sekolah tidak mampu mencapai perkembangannya secara optimal maka anak sekolah akan mengalami rendah diri. Stimulasi perkembangan emosi anak usia sekolah merupakan aspek penting dalam mendukung pertumbuhan psikososial karena dapat mempengaruhi kemampuan sosial di masa depan. Tanpa stimulasi yang tepat anak dapat mengalami hambatan dalam perkembangan yang dapat menyebabkan masalah seperti rendah diri dan ketidakpercayaan diri. Tujuan pengabdian ini untuk menstimulasi perkembangan aspek emosi anak usia sekolah. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian ini adalah melaksanakan stimulasi pada 30 anak usia sekolah dengan pemberian stimulasi tentang aspek perkembangan emosi anak usia sekolah yang meliputi aspek emosi positif dan emosi negatif. Hasil kegiatan pengabdian ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan aspek emosi sebesar 8,18% emosi pada anak usia sekolah. Oleh karena itu stimulasi perkembangan aspek emosi ini direkomendasikan sebagai promosi kesehatan untuk meningkatkan perkembangan aspek emosi anak usia sekolah pada tatanan pelayanan kesehatan jiwa di masyarakat.
Faktor-Faktor Individu yang Berhubungan dengan Status Kesehatan Mental Mahasiswa Sari, Suci Indah; Nauli, Fathra Annis; Elita, Veny
Jurnal Keperawatan Profesional Vol 13, No 1 (2025): Determinants of Health
Publisher : Nurul Jadid University, Probolinggo, East Java, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33650/jkp.v13i1.9915

Abstract

Status kesehatan mental merupakan keadaan individu yang dapat dibedakan menjadi sehat mental dan masalah kesehatan mental. Kondisi status kesehatan mental ini dapat berhubungan dengan berbagai faktor dari dalam diri individu itu sendiri, meliputi kepribadian, keharmonisan hidup, kebermaknaan hidup dan persaudaraan emosional. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan status kesehatan mental mahasiswa Universitas Riau. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif korelasi melalui pendekatan cross sectional . Sampel pada penelitian ini berjumlah 394 responden mahasiswa Universitas Riau yang diambil berdasarkan kriteria inklusi menggunakan teknik proporsional random sampling . Hasil : Hasil penelitian menunjukkan 275 responden (69,8%) mengalami masalah mental emosional. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa faktor-faktor individu yang berhubungan dengan status kesehatan mental siswa adalah kepribadian ( p value 0,00 < α 0,05) dan keharmonisan hidup ( p value 0,00 < α 0,05). Namun, kebermaknaan hidup ( p value 0,461 > α 0,05) dan kenangan emosional (p value 0,336 > α 0,05) tidak berhubungan dengan status kesehatan mental siswa. Simpulan: Mayoritas responden mahasiswa Universitas Riau mengalami masalah kesehatan mental. kepribadian dan keharmonisan hidup menunjukkan hubungan dengan status kesehatan mental pada siswa.
Gambaran Burnout Pada Mahasiswa Keperawatan Ramadhanty, Sabrina Nur; Nauli, Fathra Annis; Guna, Stephanie Dwi
Jurnal Keperawatan Profesional Vol 13, No 1 (2025): Determinants of Health
Publisher : Nurul Jadid University, Probolinggo, East Java, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33650/jkp.v13i1.9992

Abstract

Mahasiswa Keperawatan berpotensi mengalami burnout akibat tingginya beban akademik dan akan berdampak buruk bagi mahasiswa Keperawatan dimana faktor yang menyebabkan burnout bisa berasal dari lingkungan akademik itu sendiri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran burnout pada mahasiswa Keperawatan Universitas Riau. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif sederhana. Sampel pada penelitian ini merupakan mahasiswa Keperawatan yang mengalami burnout berjumlah 236 responden yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian didapatkan bahwa mayoritas mahasiswa berusia 20 tahun (38,1%), dengan jenis kelamin perempuan (87,7%), dan angkatan yang paling banyak yaitu angkatan 2023 (42,8%). Didapatkan burnout ringan pada mahasiswa sebanyak 58 mahasiswa (24,6), sedang 176 mahasiswa (74,6%), dan berat 2 orang (0,8%). Mayoritas mahasiswa mengalami burnout pada dimensi exhaustion kategori sedang (61%), depersonalisasi ringan (46,2%) dan penurunan pecapaian yang rendah kategori ringan (59,3%). Faktor yang terbanyak menyebabkan burnout yaitu beban akademik yang tinggi (56,4%). Dampak yang paling sering dialami oleh mahasiswa adalah kelelahan (56,0%), diikuti oleh sering merasa ketakutan akan pikirannya sendiri (49,1%) dan merasa hasil belajarnya tidak memuaskan (45,3%). Kesimpulannya, mayoritas mahasiswa mengalami burnout pada kategori sedang.  Manajemen lingkungan yang baik oleh institusi dapat membantu menurunkan risiko terjadinya burnout pada mahasiswa.
Co-Authors ", Deswita " Abd. Rasyid Syamsuri Ade Dilaruri Afivah Nofitri Rahmadani Afriani, Kartika Agrina - - Agrina, Agrina Alfian Konadi Alif Hadi Ariansyah Amir, Yufitriana Aninda Fitra Aulia Anisa Yulvi Azni Annisa Biiznillah Utami Ari Pristiana Dewi Arneliwati Asriani atika ulfa safitri Aulia, Aulia aziz, ari rahmat Bayhakki &#039; &#039; Bayhakki Bayhakki, Bayhakki Bayhakky - - Dahniel " Darwis Darwin " Karim Darwin - Karim Darwin Karim Darwin Karim &#039; de Laura, Diva Deby Rayendra Deva Lestiarma S Didi Kurniawan Dita Fadhila Dona Marnis Dwi Laila Ranti Eka Yuliatri Elma Trina Eni - Purwanti Eninta, Mentari " Erika Erika Ervy - Tamara Erwin Erwin &#039; Rinaldi Erwin Erwin Fadila - Dinantia Faiza Samudra Rifai Fajri &#039; Alfiannur Fajri L. Jakoswa Fathur Rahman Febbi Nugra Restita Febriana " Sabrian Febriana Sabrian Febriandari, Dona Febriandari, Dona FEBRIANI, ANISA Febryani Zuvita Fera Andini Feri Candra Fitri, Natasya Aidil Gamya Tri Utami Ganis " Indriati Ganis Indriati Ganis Indriati Geby Swarty Gustira, Erika Hardianti, Rani Hellena Deli Herlina " " Herlina Herlina Hertika Nanda Putri Idia - Lusi Iis Zahari Chandra Negara Indah Purnama Sari Indra &#039; Syahrizal Indra Hayati Putri Indriani, Reftesa Indriati, Ganis Irawati Irawati Ismalinda, Wan Ismalinda, Wan Jenni Nurika Wisyana Nasution Judika Yessi Sara Jumaini, Jumaini Junia - Trisnawati Karim, Darwin Karim, Darwin Karolin Paninzela Dwi Putri Kesuma, Rafika Putri Lawolo, Yanti Elfiani Leli Suryana Lidya Esrawati Br. Pasaribu Mardiah Mebi " Rania Megawati Megawati Meutia - Rhadia Misrawati Misrawati Muhammad Ihsan Putra Nadia Anugrah Nadia Relenia Relenia Pane Nadila Chilika Nadzla - Kirana Nanda Agustia Nelma, Ulia Nengsih, Devi Kemalasari Nepta Yulita Nisa Nur Fauziah Nori " Nofrianti Nur Azmi Nurcahyati Nurcahyati Nurhannifah Rizky Tampubolon Nurul Hafiza Nurul Intan Rendra Zola Nurul Khofifah Lubis Oswati Hasanah Pricilla Kartika Putri, Lucyyana Rahmah Fuadi Rahmat Putra An-Nur Ramadhanty, Sabrina Nur Ratih Delimaniar Siregar Razana - Hijani Reni Savita Reni Zulfitri Ria " Sugiarti Riki Ahmad Firmanda Rina Suprayanti Rina Riri &#039; Novayelinda Riri Novayelinda Riski Amaliyah Rismadefi - Woferst Rizal, Kenisa Nazlia Rizky Ika Winda Roza Misalia Rukmana Rukmana Rustam, Musfardi Sada Ulina Sembiring Safri " " Sakkot Mariani Sarah &#039; Anastasia Sari, Dita Kartika Sari, Niken Yuniar Sari, Suci Indah Sari, Tesha Hestiana Sari, Tesha Hestyana Shinta Rahma Nata Sari Shinta Rahma Nata Sari Shinta Rahma Nata Sari Silvia Monica Putri Siska Erni Wandayani Laoli Siti Nurjannah Siti Rahmalia HD Sofiana " Nurchayati Sri - Utami Sri Marlina, Sri Sri Mutia Sari Sri Wahyuni Sri Wahyuni Sri Wahyuni Stephanie Dwi Guna Suchy " Ramadhanis Susan Fakhirah susanti, Rifi ' Syarifah Nurul Fadilla Tabroni, Irman Tarikah Amaliah Tesha Hestyana Sari Tia Oktari Tiomarlina - Purba Veny Elita Viola Hamnesti Wasisto &#039; Utomo Wasisto Utomo Wasisto Utomo Widia Lestari Witri Sikniati Yanti, Rada Yantris Suha Yesi &#039; Hasneli Yesi - Hasneli Yessy Meinarti Yola Gress Septia Nengsih Yovindra Satria Maulana Yuhelma &#039; &#039; YUHELMA, YUHELMA ' Yulia Irvani Dewi Yuliana. S - - Zukhra, Ririn Muthia