Claim Missing Document
Check
Articles

Found 34 Documents
Search

PENGGUNAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING PENGARUHNYA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERFIKIR KREATIF (Studi Eksperimen Pada Mata Kuliah Pengantar Ilmu Ekonomi Tingkat II Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Kuningan) Yeyen Suryani; Cucu Suhartini
Equilibrium: Jurnal Penelitian Pendidikan dan Ekonomi Vol 15, No 01 (2018): Equilibrium: Jurnal Penelitian Pendidikan dan Ekonomi
Publisher : Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/equi.v15i01.1074

Abstract

AbstrakMasalah dalam penelitian ini adalah rendahnya kemampuan berpikir kreatif mahasiswa pada mata kuliah pengantar ilmu ekonomitingkat II di program studi Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas kuningan. Kemampuan berfikir kreatif mahasiswa masih rendah karena jarang sekali mahasiswa menjawab pertanyaan dengan pemikiran yang kreatif.Kebanyakan mahasiswa mengisi jawaban hanya terpaku pada materi di buku saja yang telah mereka hafalkan di rumah. Pembelajaran yang baik itu bukan hafalan tetapi pemahaman, pemahaman itu lebih menekankan pada proses mengerti bagaimana materi tersebut dipelajari.Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tidak terdapat perbedaan motivasi belajar baik pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol pada pengukuran awal, untuk mendeskripsikan perbedaan kemampuan berpikir kreatif pada pengukuran awal dengan pengukuran akhir pada kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran berbasis masalah (PBL), untuk mendeskripsikan perbedaan kemampuan berfikir kreatif pada pengukuran awal dengan pengukuran akhir pada kelas kontrol yang menggunakan model discovery learning, untuk mendeskripsikan perbedaan kemampuan berfikir kreatif dalam pengukuran akhir antara kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran berbasis masalah (PBL) dengan kelas kontrol yang menggunakan modeldiscovery learning.Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan padapretestantara kelas eksperimen dengan kelas kontrol sebelum pembelajaran. Sedangkan setelah pembelajaran terdapat perbedaan hasil posttest pada kemampuan berpikir kreatif siswa antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Adapun peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol dapat dilihat dari nilai gain kelas eksperimen sebesar 0,50 dan kelas kontrol sebesar 0,21. Hal tersebut berarti terdapat gain (pretest dan posttest) pembelajaran pada kemampuan berpikir kreatif mahasiswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dari bukti diatas, dapat disimpulkan bahwa modelProblem Based Learning(PBL) dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif bagi dosen untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif mahasiswa.Kata Kunci : Model Problem Based Learning, Motivasi Belajar, Berfikir Kreatif
PENGARUH PENGGUNAAN METODE BLENDED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR DENGAN VARIABEL MODERATOR KECERDASAN SISWA Een Ernawati; Iskandar Iskandar; Yeyen Suryani
Equilibrium: Jurnal Penelitian Pendidikan dan Ekonomi Vol 19, No 02 (2022): Equilibrium: Jurnal penelitian Pendidikan dan Ekonomi
Publisher : Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/equi.v19i02.6023

Abstract

Abstract The impact of the COVID-19 pandemic has caused SMK Negeri 3 Kuningan to implement an online learning pattern. The implementation of the online process, which is still in the process of adjustment, has a tremendous impact on student learning outcomes. The results of the assessment of students at the XI level of the subject (Creative Entrepreneurship Products) have not shown unsatisfactory results. The low learning outcomes of students are due to several factors. Such as the use of learning methods that are not appropriate, the low carrying capacity of student learning, due to the economic status of the family and the level of intelligence of students.This research of the purpose   is to describe the differences at student of learning outcomes used Blended Learning and expository method to students, to describe the high differences outcomes in student learning  intelligence levels and students with low intelligence levels or to describe the interaction between the learning model or the level of intelligence.  The student outcomes at influencing of the intelligence  at SMK Negeri 3 Kuningan. The research method uses a quasi-experimental design.The student are class XI MM 1 of  as subject the research  at SMK Negeri 3 Kuningan in the 2020-2021 school year, as many as 37 people. The techniques data collections using pretest and postest and intelligence questionnaire. The technique data analysis  used descriptive analysis. The  technique used two ways ANOVA at the hypothesis testing.There were differences  showed that in student learning outcomes using the Blended Learning model using the lecture method after the Tests of Between Subjects Effects were carried out and  an interaction between the Blended Learning model and the level of student intelligence in influencing student learning outcomes after the influence test (F test) is carried out. Based on the results of the study, the authors provide the following suggestions: Given that the blended learning method is positively correlated with student learning outcomes, it is hoped that the blended learning method can be applied in learning, especially after the Covid 19 pandemic outbreak which requires adaptation and adjustment of the learning process; Given that there is a positive correlation between the level of intelligence of students and student learning outcomes, it is necessary to carry out a test of the level of intelligence of students in schools. It is intended that the learning process can be carried out as well as possible by adjusting to the level of student intelligence; efforts need to be made to provide a good learning environment for students so that each student can bring out his full potential. There is a need for further studies on this research in the future. Keywords : Blended learning; students intelligence; learning outcome  Abstrak  Dampak dari pandemi covid 19, menyebabkan SMK Negeri 3 Kuningan harus menerapkan pola belajar daring. Pelaksanaan proses daring yang masih dalam proses penyesuaian-penyesuaian mengakibatkan dampak yang luar biasa terhadap hasil belajar siswa. Hasil penilaian peserta didik ditingkat XI mapel  (Produk Kreatif Kewirausahaan) belum menunjukkan hasil yang belum memuaskan, rendahnya hasil belajar siswa dikarenakan beberapa faktor. Seperti pemakaian metode belajar   yang belum tepat, rendahnya daya dukung belajar siswa, karena status ekonomi keluarga dan tingkat kecerdasan siswa. Penelitian ini bertujuan  untuk mendeskripsikan perbedaaan hasil belajar siswa dalam penggunaan  Metode Blended Learning dibandingkan metode ceramah pada siswa, untuk mendeskripsikan pengaruh tingkat kecerdasan emosional siswa terhadap hasil belajar siswa dan untuk mendeskripsikan hubungan  metode pembelajaran dengan tingkat kecerdasan emosional siswa dalam mempengaruhi hasil belajar siswa pada SMK Negeri 3 Kuningan. Metode penelitan menggunakan desain quasi eksperimental. Subyek penelitan adalah siswa kelas XI MM 1 SMK Negeri 3 Kuningan TP 2020 -2021, berjumlah 37 orang. Dalam mengumpulkan data dengan menggunakan teknik yaitu  pre test-post test dan angket kecerdasan. Untuk menganalisis data digunakan tehnik analisis deskriptif.Dalam menguji hipotesis digunakan rumus two ways anova .Setelah melakukan penelitian didapat hasil yang  menunjukkan yaitu terdapat pengaruh yang signifikan dengan penggunaan metode Blended Learning dibandingkan metode ceramah setelah dilakukan Tests of Between Subjects Effects, terdapat perbedaan hasil belajar siswa berdasarkan tingkat kecerdasan emosional siswa setelah dilaksanakan Tests of Between Subjects Effects, dan adanya hubungan  antara metode Blended Learning dan tingkat kecerdasan emosional siswa sehingga memberikan pengaruh pada hasil belajar siswa setelah dilaksanakan uji pengaruh (uji F). Berdasarkan hasil penelitian, maka penulis memberikan saran-saran sebagai berikut ;Mengingat metode pembelajaran blended learning berkorelasi positif terhadap hasil belajar siswa  maka diharapkan metode pembelajarn blended learning dapat diaplikasi dalam pembelajaran terutama setelah adanya wabah pandemi Covid 19 yang menuntut adanya adaptasi dan penyesuaian proses pembelajaran. Mengingat terdapat korelasi positif antara tingkat kecerdasan siswa dengan hasil belajar siswa maka perlu adanya pelaksanaan test tingkat kecerdasan siswa dilaksanakan di sekolah. Hal ini bertujuan agar proses pembelajaran dapat dilaksanakan sebaik mungkin dengan menyesuaikan pada tingkat kecerdasan siswa; Perlu adanya upaya memberikan lingkungan belajar yang baik bagi siswa agar setiap siswa dapat mengeluarkan seluruh potensinya. Perlu adanya kajian lebih lanjut atas penelitian ini dimasa yang akan datang.     Kata kunci : Blended learning; kecerdasan siswa; hasil belajar
The effectiveness of investigation group learning model based on Marzano’s instructional framework in improving students’ higher order thinking skill Yeyen Suryani; Sapriya Sapriya; Elly Malihah; Kokom Komalasari
Edusentris Vol 7, No 3 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/edusentris.v7i3.394

Abstract

This study aims to analyze the effectiveness of investigation group learning model based on Marzano’s instructional framework in improving students’ higher order thinking skills. The method used in this study was a quasi-experimental method with the matching only control group pretest-posttest design. Here, the data were collected through observations, questionnaires, and tests. The tests consisting of limited and extensive tests aim to analyze the effectiveness of the investigation group learning model based on Marzano’s instructional framework in improving students’ higher order thinking skills. The results showed that the majority of students (>75%) have an increased level of higher order thinking skills (critical and creative thinking skills). It was proved by the results of statistical analysis where the sig. value < 0.05 and ttable > tcount. Thus, H0 is rejected meaning that there is a significant difference on students’ higher order thinking skills before and after applying the investigation group learning model based on Marzano’s instructional framework in the teaching and learning process. Then, if it is classified, the improvement of students’ critical and creative thinking skills is included into the medium category. Hence, it can be concluded that the investigation group learning model based on Marzano’s instructional framework is effective in improving students’ higher order thinking skills in social studies learning.
PENERAPAN LESSON STUDY DENGAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS Yeyen Suryani; Melasari Melasari; Nanung Nurjannah; Iis Trisno Iskandar; Oyoh Rokayah; Ibnu Udy Prasetyo; Nisa Fadillah Hidayanti
Equilibrium: Jurnal Penelitian Pendidikan dan Ekonomi Vol 20 No 01 (2023): Equilibrium: Jurnal penelitian Pendidikan dan Ekonomi
Publisher : Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/equi.v20i01.7012

Abstract

AbstrakPermasalahan pada penelitian ini yaitu rendahnya kemampuan berpikir kritis siswa. Tujuan penelitiannya yaitu untuk mengetahui penerapan lesson study dengan Problem Based Learning (PBL) untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dengan penguatan profil pelajar pancasila pada siswa kelas X MPLB SMKN 2 Kuningan. Kegiatan Lesson Study terdiri dari tiga tahapan kegiatan yaitu PLAN (merencanakan), DO (melaksanakan), SEE (Merefleksi). Dalam kegiatan PLAN guru model beserta guru lain sebagai observer merencanakan rencana pembelajaran dalam hal ini disebut modul ajar sesuai dengan ketentuan dalam Kurikulum Merdeka. Para observer  memberi masukan atas modul ajar yang disusun oleh guru model. Dalam tahapan kedua yaitu DO, guru model melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran yaitu Problem Based Learning (PBL) yang menitik beratkan pada keaktifan peserta didik di dalam pembelajaran dan pemecahan masalah dari topik yang diajarkan dipecahkan oleh peserta didik itu sendiri dengan cara berkelompok sampai dengan memberikan kesimpulan. Guru model hanya sebagai fasilitator dalam pembelajaran. Model pembelajaran PBL merangsang peserta didik untuk berpikir kritis dan membuka wawasan peserta didik itu sendiri. Tahapan ketiga yaitu SEE dengan merefleksi hasil pembelajaran yang telah dilaksanakan guru model dengan melihat kekurangan dalam hal peserta didik belajar untuk ditindaklanjuti pada pembelajaran siklus selanjutnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kritis siswa meningkat dengan penerapan model problem based learning melalui lesson study. Kata kunci: Lesson Study;  Problem Based Learning; Kemampuan Berpikir Kritis  AbstractThis research was conducted to solve the main problem faced by the students, their low critical thinking. The objective is to find out the application of lesson study with Problem Based Learning (PBL) to improve critical thinking skills by strengthening the profile of Pancasila students in class X MPLB SMKN 2 Kuningan. There are three stages of activity in implementing lesson study: PLAN,DO (implement), SEE (Reflect). In PLAN activities, the model teacher and other teachers as observers plan a lesson plan, in this case called a teaching module, in accordance with the provisions of the Independent Curriculum. The observers provide input on the teaching modules prepared by the model teacher. In the second stage, namely DO, the model teacher carries out learning using the learning model, namely Problem Based Learning (PBL) which focuses on the activeness of students in learning and solving problems from the topics taught are solved by the students themselves by way of groups up to giving conclusion. The model teacher is only a facilitator in learning. The PBL learning model stimulates students to think critically and opens the students' own insights. The third stage is SEE by reflecting on the learning outcomes that have been carried out by the model teacher by looking at the deficiencies in terms of student learning to be followed up in the next cycle of learning. The results showed that students' critical thinking skills increased with the application of the problem-based learning model through lesson study. Keywords: Lesson Study;  Problem Based Learning; Critical Thinking Skills
PENDAMPINGAN DAN PELATIHAN PENYUSUNAN PTK UNTUK GURU-GURU MGMP IPS SMP GUGUS CIAWIGEBANG Yeyen Suryani; Entin Jumantini; Atin Nuryatin; Rani Tania Pratiwi; Iskandar Iskandar; Sri Mulyati
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2023): Volume 4 Nomor 1 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i1.12380

Abstract

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan oleh guru di sekolah masih rendah, banyak guru tidak melakukan penelitian untuk mengatasi masalah-masalah pembelajaran di kelas. Salah satu yang dapat mengatasi masalah yang dihadapi guru di kelas adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), PTK mampu meningkatkan kualitas pembelajaran menjadi lebih berkualitas . Tujuan dari pengabdian masyarakat ini untuk memberikan ilmu dan wawasan baru kepada guru-guru MGMP IPS SMP  Gugus Ciawigebang tentang penyusunan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), sehingga terbuka pikiran dan kompetensi serta  motivasi dalam diri mereka  untuk memiliki kemampuan dalam menyusun Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah berupa pelatihan melalui ceramah, tanya jawab dan diskusi serta praktek langsung. Hasil yang dicapai adalah peningkatan pemahaman dan pengetahuan guru-guru MGMP IPS mengenai penyusunan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) serta mampu menyusun PTK dengan baik dan benar.
PELATIHAN DIGITAL MARKETING PADA UMKM DESA CIOMAS KABUPATEN KUNINGAN Rani Tania Pratiwi; Atin Nuryatin; Sri Mulyati; Yeyen Suryani
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2023): Volume 4 Nomor 1 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i1.12395

Abstract

Pelaku usaha dituntut menguasai berbagai keterampilan digital dan tidak terbatas pada kecakapan bisa menggunakan komputer saja. Melalui digitalisasi dalam kewirausaahaan, para pelaku usaha dapat menembus pasar yang lebih luas. Hanya saja dari sekian potensi produk daerah, terbilang sangat sedikit sekali yang sudah mampu menembus ekspor. Terlebih lagi para pelaku usaha yang secara umum kurang sigap dalam menanggapi perubahan dan pertumbuhan teknologi yang cepat di era android seperti pada saat ini. Kondisi tersebut real terjadi di Desa Ciomas, masyarakat pelaku UMKM masih cenderung mempertahankan pola perdagangan konvesional karena kurangnya kemampuan untuk menggunakan sarana digital dalam usahanya, disana masih ada UMKM yang belum memanfaatkan teknologi digital sebagai sarana perdagangan, UMKM juga belum memahami standar keamanan produk terutama standar kemasan dan label untuk produk pangan. Pelaku usaha cenderung berinternet hanya for leisure (komunikasi, bermain medsos, game dan aktivitas lain yang kurang produkfit) dan belum memanfaatkan potensi internet yang luar biasa. Kegiatan ini menggunakan metode penyuluhan dan pelatihan. Secara umum pelaksanaan pengabdian berjalan dengan lancar dan hampir seluruh peserta puas dan merasakan manfaat dari mengikuti kegiatan pengabdian ini. Wawasan pengetahuan peserta meningkat dan juga setidaknya mampu merancang logo dan desain kemasan produk serta memiliki akun online store mandiri. Poin penting dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah memberikan pemahaman terkait dengan kesadaran merek atau brand identity, dan adaptabilitas pelaku usaha terhadap berbagai perkembangan teknologi sehingga mampu bersaing di dunia usaha.
ANALISIS PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA MARKETPLACE SHOPEE Iyan Setiawan; Sri Mulyati; Yeyen Suryani; Rani Tania Pratiwi; Sri Wulandini; Aditiya Putri
Equilibrium: Jurnal Penelitian Pendidikan dan Ekonomi Vol 20, No 02 (2023): EQUILIBRIUM: JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN DAN EKONOMI
Publisher : Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/equi.v20i02.8008

Abstract

AbstrakPada era globalisasi, penggunaan internet semakin terus berkembang seiring dengan perubahan perilaku dalam pengambilan keputusan pembelian. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persepsi mahasiswa mengenai produk, harga, promosi, sikap, dan pelayanan dalam mempengaruhi Keputusan Pembelian Marketplace Shopee. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu survei dengan kuesioner sebagai pengumpulan data utama. Sampel penelitian 87 responden, menggunakan Penelitian total sampling. Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa  Program Studi Pendidikan Ekonomi  tahun akademik 2020/2021 di Kuningan, Indonesia. Teknik analisis data menggunakan Regresi Linear berganda dengan SPSS. Studi ini memiliki temuan. Pertama, faktor produk berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan pembelian pada Marketplace Shopee. Kedua, faktor harga berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan pembelian pada Marketplace Shopee. Ketiga, faktor promosi berpengaruh positif signifikan terhadap  keputusan pembelian pada Marketplace Shopee. Keempat, faktor sikap berpengaruh positif signifikan terhadap  keputusan pembelian pada Marketplace Shopee serta kelima faktor pelayanan berpengaruh positif signifikan terhadap  keputusan pembelian pada Marketplace Shopee. Hasil yang diperoleh adalah promosi berpengaruh lebih besar terhadap keputusan pembelian pada Marketplace Shopee. Hal ini menunjukkan bahwa promosi mampu memobilisasi perilaku mahasiswa dalam mengambil keputusan pembelian Marketplace Shopee. Sementara faktor produk mempunyai hubungan yang rendah, bahwa terdapat temuan ketidaksesuaian material produk yang diterima. Penelitian ini membuktikan bahwa faktor promosi perlu menjadi pertimbangan yang akan meningkatkan loyalitas mahasiswa dalam mengambil keputusan pembelian online.Kata kunci: persepsi mahasiswa; keputusan pembelian; marketplace shopee AbstractIn the era of globalization, the use of the internet continues to grow along with changes in behavior in making purchasing decisions. This study aims to analyze student perceptions of products, prices, promotions, attitudes, and services in influencing Shopee Marketplace Purchase Decisions. The method used in this research is a survey with a questionnaire as the main data collection. The research sample was 87 respondents, using total sampling research. This research was conducted on students of the Economic Education Study Program for the academic year 2020/2021 in Kuningan, Indonesia. The data analysis technique uses multiple linear regression with statistical software SPSS. This study has findings. First, the product factor has a significant positive effect on purchasing decisions on the Shopee Marketplace. Second, the price factor has a significant positive effect on purchasing decisions on the Shopee Marketplace. Third, the promotion factor has a significant positive effect on purchasing decisions. Fourth, the attitude factor has a significant positive effect on purchasing decisions and the five service factors have a significant positive effect on purchasing decisions on the Shopee Marketplace. The results obtained are that promotions have a greater effect on purchasing decisions on the Shopee Marketplace. This shows that promotion is able to mobilize student behavior in making Shopee Marketplace purchasing decisions. While the product factor has a low relationship, that there are findings of non-conformance of the product material received. This study proves that promotional factors need to be considered that will increase student loyalty in making online purchasing decisions.Keywords : student perception; purchase decision; marketplace shopee
The Impact of Economic Literacy and Environmental Literacy on Student Green Consumer Behavior Rani Tania Pratiwi; Atin Nuryatin; Wirasmo Prawirasuyasa; Yeyen Suryani; Deden Agustira
International Journal of Educational Management and Innovation Vol. 4 No. 3 (2023)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/ijemi.v4i3.8679

Abstract

One of the reasons for the low quality of the environment today is the activities carried out by humans as consumers. Consumers' positive attitudes towards environmental issues can be encouraged by economic literacy and ecological literacy, which reflect the relationship between the economy and ecology. A person's lack of insight into the environment causes various environmental problems to continue without the perpetrators of destruction realizing it. Solutions to various environmental issues must come from all scientific disciplines, especially the most basic ones in education. Environmentally friendly consumer behavior is individual behavior that is influenced by concern for the environment. This research aims to describe the influence of economic literacy and environmental literacy on environmentally friendly consumer behavior, financial literacy on ecologically friendly consumer behavior, and environmental literacy on social consumer behavior. Environment. Environment. This research was conducted using a quantitative approach and correlational descriptive analysis techniques. This research analyzes the influence of Economic Literacy and Environmental Literacy on Green Consumer Behavior. The research population was students of the Economic Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, Kuningan University. Data analysis uses multiple regression. The research results show that economic and environmental literacy positively affect environmentally friendly consumer behavior. The findings of this research have implications for efforts to increase consumption of green consumer behavior, which is predominantly triggered by digital media and educational institutions. In addition, the research results show that although environmental literacy positively affects environmentally friendly consumer behavior, the effect is low. This can be improved with a learning approach that seeks to increase student involvement by using the environment as a learning resource. So, the author recommends that for further research, an approach can be used that involves students in utilizing the environment through learning activities that will attract students' interest in studying things related to life and beneficial to the environment.
THE EFFECT OF ENTREPRENEURIAL KNOWLEDGE ON ENTREPRENEURIAL INTENTION WITH THE MEDIATION OF ENTREPRENEURIAL ATTITUDES, SUBJECTIVE NORMS, AND SELF- EFFICACY Iskandar Iskandar; Yuli Yuliati; Yeyen Suryani; Sri Mulyati
JURNAL PENDIDIKAN EKONOMI: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, Ilmu Ekonomi dan Ilmu Sosial Vol 17 No 2 (2023): SEPTEMBER 2023
Publisher : Economic Education, University of Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jpe.v17i2.43287

Abstract

The results of pre-research conducted by researchers by giving a questionnaire regarding entrepreneurial intentions to students, revealed that the entrepreneurial intentions of students at SMK Palasah District are still low. Various efforts can be made to increase entrepreneurial intentions, one of which is by learning entrepreneurial creative products. In addition to entrepreneurial knowledge, other internal factors such as attitudes, subjective norms and self-efficacy also affect the level of entrepreneurial intentions. The population in this study were all XII grade students of SMKN 1 Palasah and SMKS Ar Rahmat which amounted to 913 people with a sample proportion of 278 students. The results showed that 1) Entrepreneurial knowledge has a direct and positive effect on entrepreneurial intention. 2) Entrepreneurial attitudes mediate the influence of entrepreneurial knowledge on entrepreneurial intentions. 3) Subjective norms mediate the effect of entrepreneurial knowledge on entrepreneurial intentions. 4) Self-efficacy mediates the effect of entrepreneurial knowledge on entrepreneurial intention.
PENYULUHAN BAHAYA PORNOGRAFI DAN PELATIHAN LITERASI MEDIA BAGI REMAJA DI ERA MILENIAL Atin Nuryatin; Sri Mulyati; Rani Tania Pratiwi; Yeyen Suryani
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 4 (2023): Volume 4 Nomor 4 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i4.19227

Abstract

Urgensi dalam kegiatan PKM ini adalah pentingnya pendampingan remaja dalam mengakses media dalam kesehariannya. Dalam perkembangannya remaja mengalami perubahan emosional, kognitif, dan psikis, salah satu perubahan yang tidak bisa dihindari adalah motivasi dan rasa keingintahuan yang tinggi terhadap berbagai hal yang menimpa dirinya termasuk masalahmasalah yang berhubungan dengan seksualitas. Kecanggihan teknologi membuat mudahnya mengakses content bermuatan seks yaitu pornografi sehingga banyak remaja yang menikmati hal ini dan menjadi candu. Kecanduan pornografi dapat mengakibatkan kerusakan otak yang serius. Untuk itu perlu upaya untuk meningkatkan kesadaran pada remaja dan anak agar terhindar dari bahaya paparan pornografi terutama di era milenial sekarang dimana semua akses informasi begitu mudah untuk diperoleh. Kegiatan pengabdian dilakukan di lingkungan pesona alam Kelurahan Cipari Kecamatan Kuningan yang dihadiri 22 remaja. Pelatihan dilakukan dengan dua sesi yaitu sesi penyuluhan tentang bahaya pornografi dan sesi pelatihan literasi media. Hasil penyuluhan tentang bahaya pornografi menunjukan bahwa mayoritas peserta memiliki pemahaman yang sangat baik tentang apa itu pornografi, bagaimana bahayanya dan dampaknya bagi mereka. Peserta mempersepsi bahwa pornografi bukan bagian dari kebutuhan mereka dan mereka menyadari bahwa pornografi dapat mengganggu mereka dalam belajar. Selanjutnya hasil pelatihan menunjukan bahwa mayoritas peserta memiliki pemahaman yang baik tentang literasi media dan memiliki kemampuan dalam berinternet secara aman, memiliki kemampuan memilih konten-konten yang bermanfaat dan sesuai dengan usianya, serta pengelolaan waktu yang baik dalam berinternet.