Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Studi Islam

RELASI ANAK, MEDIA SOSIAL, DAN PEMBENTUKAN KARAKTER: Studi Kasus Madrasah Ibtidaiah dan Sekolah Dasar di Surabaya dan Gresik Listiana, Heni
Islamuna: Jurnal Studi Islam Vol 6, No 1 (2019)
Publisher : Madura State Islamic Institute (Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/islamuna.v6i1.2212

Abstract

Social media is closely related to human life today, especially the life of children so that it influences their character formation. This research focuses on the relationship between children, social media, and the formation of children’s character. In times of growth, children need good stimulation to build good character. At present, santris or students of Madrasah Ibtidaiah (MI) and Elementary School (SD) have known and are familiar with social media. To prevent the adverse effects of social media, it takes an effort to keep them from the negative effects of social media. By using the quantitative method that extracts the data is done by questionnaire method on 52 santris or students from Surabaya and Gresik as respondents, this study analyzes children’s relationships, social media, and character formation. This study succeeded in revealing that social media has a negative impact on the formation of the character of santris or students, so parents must play an active role in monitoring them so that they can minimize the negative impact on their character formation.[Media sosial terkait erat dengan kehidupan manusia saat ini, terutama kehidupan anak sehingga memengaruhi pembentukan karakter mereka. Penelitian ini fokus pada hubungan antara anak, media sosial, dan pembentukan karakter anak. Dalam masa pertumbuhan, anak-anak membutuhkan rangsangan yang baik untuk membangun karakter yang baik. Saat ini, santri atau siswa/i Madrasah Ibtidaiah (MI) dan Sekolah Dasar (SD) telah mengetahui dan akrab dengan media sosial. Untuk mencegah efek buruk media sosial, dibutuhkan suatu usaha untuk menjaga mereka dari dampak negatif media sosial. Dengan menggunakan metode kuantitatif yang penggalian datanya dilakukan dengan metode kuisioner terhadap 52 santri atau siswa/i dari Surabaya dan Gresik sebagai responden, penelitian ini menganalisis hubungan anak, media sosial, dan pembentukan karakter. Penelitian ini berhasil mengungkap bahwa media sosial berdampak negatif terhadap pembentukan karakter santri atau siswa/i, sehingga orang tua harus berperan aktif mengawasi mereka sehingga dapat meminimalisasi dampak negatifnya terhadap pembentukan karakter mereka] 
RELASI ANAK, MEDIA SOSIAL, DAN PEMBENTUKAN KARAKTER: Studi Kasus Madrasah Ibtidaiah dan Sekolah Dasar di Surabaya dan Gresik Heni Listiana
Islamuna: Jurnal Studi Islam Vol. 6 No. 1 (2019)
Publisher : Madura State Islamic Institute (Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/islamuna.v6i1.2212

Abstract

Social media is closely related to human life today, especially the life of children so that it influences their character formation. This research focuses on the relationship between children, social media, and the formation of children’s character. In times of growth, children need good stimulation to build good character. At present, santris or students of Madrasah Ibtidaiah (MI) and Elementary School (SD) have known and are familiar with social media. To prevent the adverse effects of social media, it takes an effort to keep them from the negative effects of social media. By using the quantitative method that extracts the data is done by questionnaire method on 52 santris or students from Surabaya and Gresik as respondents, this study analyzes children’s relationships, social media, and character formation. This study succeeded in revealing that social media has a negative impact on the formation of the character of santris or students, so parents must play an active role in monitoring them so that they can minimize the negative impact on their character formation.[Media sosial terkait erat dengan kehidupan manusia saat ini, terutama kehidupan anak sehingga memengaruhi pembentukan karakter mereka. Penelitian ini fokus pada hubungan antara anak, media sosial, dan pembentukan karakter anak. Dalam masa pertumbuhan, anak-anak membutuhkan rangsangan yang baik untuk membangun karakter yang baik. Saat ini, santri atau siswa/i Madrasah Ibtidaiah (MI) dan Sekolah Dasar (SD) telah mengetahui dan akrab dengan media sosial. Untuk mencegah efek buruk media sosial, dibutuhkan suatu usaha untuk menjaga mereka dari dampak negatif media sosial. Dengan menggunakan metode kuantitatif yang penggalian datanya dilakukan dengan metode kuisioner terhadap 52 santri atau siswa/i dari Surabaya dan Gresik sebagai responden, penelitian ini menganalisis hubungan anak, media sosial, dan pembentukan karakter. Penelitian ini berhasil mengungkap bahwa media sosial berdampak negatif terhadap pembentukan karakter santri atau siswa/i, sehingga orang tua harus berperan aktif mengawasi mereka sehingga dapat meminimalisasi dampak negatifnya terhadap pembentukan karakter mereka] 
DERADICALIZATION BASED ON SPIRITUAL NEUROSCIENCE THROUGH ISLAMIC EDUCATION Heni Listiana
Islamuna: Jurnal Studi Islam Vol. 8 No. 1 (2021)
Publisher : Madura State Islamic Institute (Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/islamuna.v8i1.4584

Abstract

The development of Islamic Education course materials and deradicalization in learning is one of the efforts to prevent radicalism. Spiritual neuroscience can be used as a tool to study Islamic educational materials and deradicalization. Learning requires neuroscience to know the framework of student’s brain. This article discusses three things: (a) course material related to Islamic education and deradicalization; (b) the abstracted materials from a spiritual neuroscience perspective, and (c) models of Islamic educational material development and deradicalization in spiritual neuroscience. This article shows there are four materials related to Islamic education and deradicalization, they are: the reorientation of the meaning of jihâd, Islâm rahmah li al-‘âlamîn, multicultural values, and the strengthening of the material on love of the mother land. After being analyzed using neurospiritual operators, all such material closely relates to the meaning of life and positive emotions. Thus, Islamic education learning and deradicalization should be able to foster the formation of life meaning and positive emotions in students. [Pengembangan materi Pendidikan Agama Islam (PAI) dan deradikalasi dalam pembelajaran merupakan salah satu upaya tindakan pencegahan tindakan radikalisme. Neurosains spiritual dapat dijadikan sebagai alat untuk menelaah materi-materi Pendidikan Agama Islam (PAI) dan deradikalisasi. Pembelajaran membutuhkan neurosains untuk mengetahui kerangkan kerja otak siswa. Artikel ini membahas tiga hal: (a) materi yang berkaitan dengan Pendidikan Agama Islam (PAI) dan deradikalisasi; (b) materi-materi yang tersarikan akan dikaji dalam perspektif neurosains spiritual; dan (c) model pengembangan materi Pendidikan Agama Islam (PAI) dan deradikalisasi dalam neurosains spiritual. Artikel ini menunjukkan ada empat materi yang berkaitan dengan Pendidikan Agama Islam (PAI) dan deradikalisasi yaitu reorientasi makna jihad, Islâm rahmah li al-‘âlamîn, nilai-nilai multikultural, dan penguatan materi cinta tanah air. Setelah dianalisis dengan menggunakan operator neurospiritual semua materi tersebut berkaitan erat dengan makna hidup dan emosi positif. Dengan demikian pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) dan deradikalisasi harus mampu menumbuhkan terbentuknya makna hidup dan emosi positif pada diri siswa]