Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

PEMANFAATAN BUAH PANDAN LAUT (Pandanus tectorius) SEBAGAI MINUMAN FUNGSIONAL Siagian, Herman; Putri, R. Marwita Sari; Amrizal, Sri Novalina
Marinade Vol 7 No 01 (2024): April, 2024
Publisher : Fisheries Product Technology Department, Faculty of Marine Science and Fisheries, Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31629/marinade.v7i01.6888

Abstract

Pandanus tectorius atau pandan tikar adalah tumbuhan liar dipesisir pantai yang memiliki potensi untuk diolah sebagai minuman fungsional karena mengandung kandungan air, karbohidrat, serat. Berdasarkan penelusuran literatur buah pandan laut (Pandanus tectorius) belum pernah diolah sebagai minuman fungsional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan minuman fungsional buah pandan laut (Pandanus tectorius) seperti kandungan proksimat, serat. Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahapan, antara lain pembuatan formulasi minuman fungsional, uji Hedonik, uji proksimat, uji kadar serat. Analisis data menggunakan analisis kualitatif dan kuantitatif yang dijelaskan secara deskriptif. Hasil dari penelitian dapat disimpulkan bahwa formulasi minuman fungsional buah pandan laut terbaik berdasarkan uji Hedonik adalah formulasi MP 3 dengan konsentrasi 80% sari buah pandan laut, 10% jeruk kalamansi (Citrus microcarpa) 10% tepung alginat. Hasil analisis proksimat minuman fungsional pada komponen kadar protein 0.42%, dan kadar serat 2.03%.
ANALISIS MUTU DAN KEAMANAN PANGAN KERUPUK IKAN DI BEBERAPA DAERAH KABUPATEN BINTAN, KEPULAUAN RIAU Febrian, Yopan; Ilhamdy, Aidil Fadli; Amrizal, Sri Novalina
Marinade Vol 7 No 01 (2024): April, 2024
Publisher : Fisheries Product Technology Department, Faculty of Marine Science and Fisheries, Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sektor perikanan menjadi penyumbang tertinggi pada perekonomian Provinsi Kepulauan Riau dengan capaian 1.059.050 ton terhadap potensi tangkapan per tahun. Tingginya hasil perikanan yang ada, menimbulkan diversifikasi produk untuk mempertahankan mutu dan menambah nilai jual hasil perikanan. Kerupuk menjadi salah satu produk diversifikasi yang banyak diolah oleh masyarakat. Kerupuk ikan adalah sejenis makanan kering dengan tambahan pati dan daging ikan. Pengolahan kerupuk juga ditambahkan bahan tambahan pangan yang dapat disalahgunakan oleh produsen. Bahan-bahan tersebut ditambahkan dengan maksud agar produk kerupuk ikan lebih awet, warna kerupuk lebih cerah, atau membuat kerupuk lebih renyah. Formalin, boraks, dan pewarna sintetik merupakan bahan tambahan pangan terlarang yang sering kali ditambahkan dalam pengolahan produk pangan. Hal tersebut menjadikan perlunya dilakukan penelitian terhadap keamanan pangan dan nilai gizi pada kerupuk ikan dari beberapa daerah Kabupaten Bintan. Uji yang dilakukan berupa uji proksimat yang terdiri dari kadar protein, abu, air dan lemak. Sedangkan uji keamanan pangan yang dilakukan adalah uji kandungan boraks, formalin dan rhodamin B. Hasil uji menunjukkan kadar protein kerupuk Y1 13,24% dan Y2 13,72%, kadar abu kerupuk Y1 2,57% dan Y2 2,94%, kadar air kerupuk Y1 10,27% dan Y2 13,32%, kadar lemak kerupuk Y1 0,93 dan Y2 0,24. Semua kerupuk uji dinyatakan tidak mengandung formalin dan pewarna rhodamin B. uji boraks yang dilakukan menunjukkan bahwa kerupuk Y1 mengandung 0,9% dan Y2 mengandung 1,05%. Secara keseluruhan kerupuk Y1 dan Y2 belum memenuhi SNI 8272:2016 dan masih mengandung bahan tambahan pangan yang dilarang sehingga dapat membahayakan kesehatan.
Intervensi tahu ungu mampu memperbaiki profil lipid darah subjek penderita diabetes melitus tipe-2 Amrizal, Sri Novalina; Zakaria, Fransiska Rungkat; Chasanah, Ekowati; Suliantari, Suliantari
Jurnal Gizi dan Pangan Vol. 12 No. 3 (2017)
Publisher : The Food and Nutrition Society of Indonesia in collaboration with the Department of Community Nutrition, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (338.862 KB) | DOI: 10.25182/jgp.2017.12.3.225-230

Abstract

This study aimed to determine the effect of purple tofu intervention made from black soybean seeds in improving blood lipid profile of diabetics. Intervention of purple tofu was performed for 28 days and 20 subjects selected purposively and divided into two groups, control and treated. Tofu was served in soup form as much as 85 g. Significant improvement was identified in blood lipid profile of subjects after intervention (p<0.05). Decreased lipid profile occurred in triglycerides, low density lipoprotein (LDL), total cholesterol, and high density lipoproteins (HDL) (175.60±72.61 mg/dl to 123.70±29.50 mg/dl; 133.76±47.00 mg/dl to 98.96±13.81 mg/dl; 207.00±52.26 mg/dl to 154.40±50.89 mg/dl; 48.90±3.24 mg/dl to 30.80±7.09 mg/dl, respectively). Overall, black soy improves blood lipid profile of type 2 diabetes mellitus subjects, involving decreased triglycerides, LDL, and total cholesterol levels, but has not been able to increase HDL levels.
Karakteristik mutu es krim dengan penambahan hidrolisat protein ikan rucah: Quality characteristics of ice cream with added bycatch fish protein hydrolysate (FPH) Tatty Yuniarti; Dela Fristina; Asriani Asriani; Ani Leilani; Sri Novalina Amrizal
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 28 No 1 (2025): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 28(1)
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17844/jphpi.v28i1.50466

Abstract

Hidrolisat protein ikan (HPI) adalah peptida sederhana sebagai hasil hidrolisis protein ikan secara enzimatis. Penambahan HPI terhadap es krim diharapkan dapat meningkatkan karakteristik mutu es krim dan tingkat penerimaan konsumen. Tujuan penelitian adalah untuk menentukan konsentrasi hidrolisat protein ikan (HPI) rucah terbaik dalam menghasilkan es krim berdasarkan parameter organoleptik, fisik, dan kimia. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor, yaitu perlakuan penambahan HPI rucah 0; 0,4; 0,8; 1,2 dan 1,8% pada es krim. Parameter yang dianalisis, yaitu mutu hedonik, intensitas rasa, proksimat, serat, daya leleh, viskositas, overrun, total padatan, dan angka lempeng total. Es krim dengan penambahan HPI 0,8% mempunyai tingkat penerimaan panelis terbaik, sedangkan penambahan HPI 1,8% mempunyai mutu kimia dan fisik terbaik. Perlakuan 0,8% memiliki nilai kesukaan warna (3,73), aroma (3,66), tekstur (4,26) dan keseluruhan (4,02) dengan kategori agak disukai panelis. Penilaian intensitas atribut fishy (3,34), manis (3,34), rasa (3,59), stroberi (3,13), dan susu (3,25) masih bisa diterima panelis kategori sedang. Es krim dengan penambahan HPI 1,8% memiliki kadar air (72,25%), lemak (1,62%), abu (1,11%), protein (1,71%), serat (5%), viskositas (2.084,4 cP) dan daya leleh (44 menit). Angka lempeng total es krim masih memenuhi batas aman sesuai SNI 01-3713-1995. Makin tinggi penambahan HPI, maka makin tinggi atribut fishy, kadar protein, serat, viskositas, serta nilai overrun sehingga meningkatkan sifat fungsional matriks es krim sebagai agen pembusa.
SOSIALISASI MAKANAN SEHAT PRODUK PERIKANAN PADA SISWA SEKOLAH DASAR SEBAGAI CIKAL BAKAL GENERASI TANGGUH COVID-19 DI DESA PENGUJAN KABUPATEN BINTAN Oktavia, Yulia; Jumsurizal, Jumsurizal; Apriandi, Azwin; Ilhamdy, Aidil Fadli; Putri, R Marwita Sari; Novalina A, Sri; Yulianto, Tri
Jurnal Pemberdayaan Maritim Vol 6 No 1 (2023): Journal of Maritime Empowerment
Publisher : Lembaga Penelitian, Pengabdian Masyarakat, dan Penjaminan Mutu, Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tahun 2019 merupakan tahun dimana semua aspek kehidupan mengalami perubahan, pada penghujung tahun terjadi pandemi yang disebut Covid-19 yang melanda semua negara, dampak pendemi ini membuat banyak pihak melakukan perubahan dan mencari solusi untuk keluar dari situasi ini, salah satu yang bisa dilakukan adalah dengan cara mengkonsumsi makanan sehat. Tujuan sosialisasi ini adalah untuk mengenalkan makanan sehat produk perikanan pada siswa Sekolah Dasar sebagai cikal bakal generasi tangguh Covid-19 di Desa Pengujan Kabupaten Bintan. Target dari sosialisasi ini adalah siswa-siswi Sekolah Dasar dengan harapan dapat menumbuhkan kesadaran untuk mengkonsumsi makanan sehat dari produk perikanan. Permasalahan yang ditemukan di lapangan yaitu kurangnya informasi kepada siswa Sekolah Dasar mengenai makanan sehat yang dapat membantu meningkatkan imunitas dan Kesehatan. Hasil dari pengabdian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan tentang keamanan produk perikanan serta pengaruhnya terhadap kesehatan. Berdasarkan kegiatan pengabdian yang telah dilakukan terhadap siswa Sekolah Dasar, adanya peningkatan pemahaman siswa setelah mendapatkan materi tentang makanan yang sehat untuk anak usia sekolah dasar dan mengetahui perilaku hidup sehat yang baik selama masa pandemi Covid-19.
SOSIALISASI POTENSI SUMBER DAYA PESISIR DAN LAUT SEBAGAI MAKANAN SEHAT PADA SISWA SD NEGERI 005 TELUK SEBONG DESA PENGUDANG KABUPATEN BINTAN Anggraini, Rika; Amrizal, Sri Novalina; Haidawati, Haidawati; Ardiyanti, Sallu; Mona, Silvia; Amelia, Cevy; Silalahi, Ratna Dewi; Aritonang, Stefanny Angelica
Jurnal Pemberdayaan Maritim Vol 7 No 3 (2025): Journal of Maritime Empowerment - Edisi Khusus
Publisher : Lembaga Penelitian, Pengabdian Masyarakat, dan Penjaminan Mutu, Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31629/1zv47a42

Abstract

Wilayah pesisir Desa Pengudang memiliki kekayaan hayati laut yang melimpah, seperti ikan, kerang, rumput laut,  dan hasil laut lainnya yang memiliki nilai gizi tinggi dan berperan penting dalam mendukung pola makan sehat. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran siswa SD Negeri 005 Teluk Sebong, Desa Pengudang, Kabupaten Bintan terhadap potensi sumber daya pesisir dan laut sebagai makanan sehat. Melalui metode sosialisasi interaktif, presentasi visual, dan permainan edukatif, kegiatan ini memberikan pemahaman kepada siswa mengenai jenis-jenis sumber daya laut, manfaat gizinya, serta pentingnya menjaga kelestarian lingkungan laut. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pemahaman siswa terhadap pentingnya konsumsi makanan laut serta kesadaran menjaga ekosistem pesisir. Pengabdian ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam membentuk pola pikir dan perilaku generasi muda yang peduli terhadap pemanfaatan sumber daya lokal secara bijak dan berkelanjutan.
ANALISIS TINGKAT KEAMANAN PANGAN PADA UMKM WILAYAH PERKOTAAN Irwanto, Reno; Novalina, Sri
Marinade Vol 7 No 02 (2024): Oktober, 2024
Publisher : Fisheries Product Technology Department, Faculty of Marine Science and Fisheries, Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31629/marinade.v7i2.7659

Abstract

Keamanan pangan merupakan aspek penting dalam menjaga kesehatan konsumen, terutama di wilayah perkotaan yang memiliki tingkat konsumsi tinggi dan beragam. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat keamanan pangan pada UMKM dengan menggunakan pendekatan Skor Keamanan Pangan (SKP) yang mencakup empat aspek utama: Pemilihan dan Penyimpanan Bahan Pangan (PPB), Higiene Pemasak (HGP), Pengolahan Bahan Makanan (PBM), dan Distribusi Makanan (DMP). Metode penelitian ini adalah observasional deskriptif dengan pengumpulan data melalui observasi langsung, wawancara, dan penilaian menggunakan formulir SKP. Data diambil dari enam UMKM di Jakarta Timur dan Jakarta Pusat pada Bulan Maret-April 2024. Hasil penelitian menunjukkan bahwa skor SKP bervariasi diantara UMKM, dengan UMKM D memiliki skor tertinggi (0,99) dan UMKM B memiliki skor terendah (0,54). Aspek PBM dan DMP menjadi titik lemah utama yang meningkatkan risiko kontaminasi, sedangkan aspek PPB secara umum menunjukkan tingkat kepatuhan yang baik. Penelitian ini menyimpulkan bahwa meskipun sebagian UMKM telah memenuhi standar keamanan pangan, upaya perbaikan masih diperlukan pada aspek pengolahan dan distribusi untuk meningkatkan kualitas produk dan perlindungan konsumen. Rekomendasi meliputi pelatihan, pengawasan, dan penyediaan fasilitas sanitasi yang memadai. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pelaku UMKM, pemerintah, dan pembuat kebijakan dalam merancang program pembinaan yang lebih efektif untuk menciptakan ekosistem pangan yang aman dan berkelanjutan.