Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Teknik Mesin

PENGARUH DIAMETER MATA BOR TERHADAP TINGKAT KEHALUSAN PERMUKAAN LUBANG BOR PADA PROSES PERMESINAN BOR MAGNESIUM AZ31 Anang Ansyori; Rudi Saputra
JURNAL TEKNIK MESIN Vol 7, No 1 (2019): Oktober
Publisher : Universitas Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1078.046 KB)

Abstract

Beberapa kelebihan utama magnesium adalah sifat mekanis yang menyerupai tulang dan bio kompatibilitas yang baik. Selain dari itu bahan baku magnesium jauh lebih ekonomis bila dibandingkan dengan biomaterial lain seperti titanium bahkan baja tahan karat. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai pengaruh diameter pahat jenis HSS terhadap kehalusan permukaan lubang dengan menggunakan kecepatan putaran konstan dan Gerak Makan yang ditentukan saat pemesinan bor. Dari hasil penelitian ini  dismpulkan bahwa Pengaruh diameter pahat bor pada masing-masing pengujian cendrung mempengaruhi nilai kehalusan permukaan lubang bor, dimana nilai kehalusan yang didapatkan yaitu 0,49 µm, 0,55 µm, 0,61 µm, 0,73 µm, 0,87 µm, 0,91 µm, 1,01 µm, 1,03 µm dan 1,24 µm. Pada pengujian diameter pahat bor terabaik yakni diameter pahat bor 14 mm dengan variasi gerak makan 0,10 mm/rev, 0,18 mm/rev, 0,24 mm/rev dimana nilai kekasaran yang didapat  masing-masing 0,49 µm, 0,61 µm, 0,73 µm. Dimana nilai kekasaran lebih kecil dibanding pada diameter pahat bor 10 mm dan 12 mm. Nilai kekasaran permukaan maksimum terjadi pada diameter pahat bor 12 mm dengan gerak makan f = 0,24 mm/rev didapatkan nilai kekasaran yakni 1,24 µm. Dan nilai kekasaran minimum terjadi pada diameter pahat bor 14 mm dengan variasi gerak makan f = 0,49µm.
PENGARUH UKURAN BESAR BUTIR MENGGUNAKAN CETAKAN TEMBAGA DAN CETAKAN BAJA KARBON RENDAH TERHADAP LAJU KOROSI DALAM USAHA MENINGKATKAN KWALITAS PRODUK CORAN ANODA SENG anang ansyori
JURNAL TEKNIK MESIN Vol 9, No 2 (2022): APRIL
Publisher : Universitas Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perlindungan struktur baja terhadap laju kerusakan akibat korosi bisa diatasi oleh beberapa metoda misalnya sebagai contoh yaitu menghubungkan atau menempelkan anoda seng pada struktur baja tersebut. Cara ini digunakan untuk melindungi atau memperlambat terjadinya korosi pada struktur baja tersebut, sehingga lebih tahan lama apabila berada dalam tanah atau air laut.     Anoda seng sebagai anoda korban dibuat dengan cara pengecoran secara gravitasi. Untuk mendapatkan ukuran butir seperti yang diharapkan dilakukan dengan mengatur kecepatan pendinginan logam hasil coran tersebut. Pengunaan cetakan tembaga dan cetakan baja karbon untuk mengecor pembuatan anoda seng ini dimaksudkan untuk memperoleh laju proses pembekuan coran yang berbeda berdasarkan bahan cetakan tersebut, sehingga diharapkan didapat butiran partikel yang berariasi pula. Setelah didapat anoda seng hasil pengecaran selanjutnya dilakukan pengukuran butir kristal anoda seng tersebut yang diambil beberapa sampel dan dilakuan pengujian tegangan potensial, sehingga didapatkan dari setiap sampel tersebut diperoeh ukuran butir kristal yang berbeda.      Material cetakan tembaga mempunyai laju pendingan lebih cepat dan laju aliran panas lebih tinggi dbandingkan dengan material cetakan baja karbon. Sehingga menghasilkan hasil coran anoda seng yang memilki butiran kristal lebih halus dibandingkan dengan menggunakan cetakan baja karbon. Jadi dapat dikatakan bahwa kinerja anoda seng yang dicor dengan menggunakan cetakan tembaga lebih baik dibandingkan dengan menggunakan cetakan baja karbon karena memiliki kehalusan butir lebih halus. Nilai kehalusan butir Kristal anoda seng yang menggunakan cetakan tembaga adalah 68,82 m sedangkan kehalusan butir menggunakan cetakan baja karbon adalah sebesar 109,52 um.
PENGHITUNGAN ULANG SISTEM PERPIPAAN STASIUN PENGUMPUL PASIR JADI ASSET 3 AREA SUBANG Fauzi Ibrahim; Anang Ansyori; Adi Prasetyo
JURNAL TEKNIK MESIN Vol 10, No 1 (2022): Oktober
Publisher : Universitas Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT Pertamina EP adalah Badan Usaha Milik Negara yang bisnis utamanya dalam bidang Oil & Gas dengan beberapa area yang sistem utamanya menggunakan perpipaan. Namu, ditemukan beberapa masalah pada beberapa sistem perpipaan nya. Penelitian ini bertujuan untuk mengkalkulasi ulang dan mengetahui penyebab terjadi beberapa perbedaan pada desain dan saat operasi berlangsung. Penghitungan kompleks yang dilakukan tak luput dari data pengamatan dan observasi ketika dilapangan. Hasil penelitian menunjukkan pressure drop dengan data design 21,6947 psia, sedangkan pressure drop dengan data operation lebih kecil yaitu 0,76777 psia. Thickness dengan data design 0,1433423 dan Thickness Minimum nya adalah 0,278342261 inch (7,069989 mm), sedangkan Thickness dengan data operation 0,0822539-inch dan Thickness Minimum 0,217253882-inch (5,51825 inch). Perbandingan antara data design dan operation menghasilkan perbedaan diameter nominal dan schedule, untuk data design diameter nominal yaitu 8-inch dan schedule 40, sedangkan data operation diameter nominalnya adalah 8-inch dan schedule 40, namun bisa memakai 6 inch..