Claim Missing Document
Check
Articles

Investigasi Kandungan Parasetamol Pada Jamu Pegal Linu di Kawasan Pasar Malam Kota Banjarmasin Kalimantan Selatan Rahmadani Rahmadani; Tuti Alawiyah
Jurnal Farmasi & Sains Indonesia Vol 4 No 2 (2021)
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Nusaputera

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52216/jfsi.vol4no2p26-30

Abstract

Herbal products are very well known by the people of Indonesian since ancient times in an effort to prevent disease, treat and restore fitness. Medicinal Chemicals (MCs) are often added to herbal preparations to increase the efficacy of herbal medicine and provide a more instant herbal effect. With an uncertain dose will cause very serious side effects for health. This research was conducted with 5 samples of herbal aches and pains in the night market area of Banjarmasin. The test was carried out by qualitative analysis using Thin Layer Chromatography (TLC) and quantitative analysis using UV-Vis Spectrophotometer. The results of the qualitative test showed the presence of paracetamol BKO in sample C and sample D and the results of the quantitative test resulted in sample C of 8.13 mg/Kg and sample D of 6.28 mg/Kg
Formulasi Dan Evaluasi Sediaan Dry Shampoo Anti Ketombe Ekstrak Daun Sirsak (Annona muricata L.) Hadhrianor, Hadhrianor; Malahayati, Siti; Alawiyah, Tuti; Budi, Setia
Sains Medisina Vol 2 No 2 (2023): Sains Medisina
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ketombe terjadi pada 50% populasi orang dewasa di seluruh dunia dan banyak terjadi pada pria daripada wanita. Daun sirsak (Annona muricata L.) adalah salah satu tanaman yang mudah hidup di bagian tropis. Bagian tanaman yang sering digunakan adalah pada daun karena memiliki banyak khasiat bagi kulit, dan daun sirsak memiliki kandungan senyawa alkaloid, tanin, saponin, dan flavonoid yang memiliki fungsi sebagai antijamur. Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk membuat formulasi dan evaluasi sediaan dry shampoo anti ketombe ekstrak daun sirsak. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui formulasi yang optimal dan pengaruh variasi konsentrasi berdasarkan hasil evaluasi fisikokimia sediaan dry shampoo anti ketombe ekstrak daun sirsak. Eksperimental laboratorium dengan menggunakan metode quasy-experimental tanpa kelompok kontrol dengan menggunakan rancangan one-group posttest only design. Variasi konsentrasi etanol 70% berpengaruh secara signifikan terhadap daya sebar semprotan, pH, dan waktu kering sediaan. Kedua formula telah memenuhi syarat uji organoleptis dan homogenitas. Berdasarkan hasil evaluasi, formula yang lebih optimal adalah formula 2 karena hasil evaluasi daya sebar semprotan, pH, dan waktu kering mendekati nilai tengah tiap syarat yang ditentukan. Variasi konsentrasi etanol 70% tidak menunjukkan perbedaan signifikan terhadap organoleptis dan homogenitas, tetapi menunjukkan perbedaan signifikan terhadap daya sebar, pH, dan waktu kering, serta formula yang optimal adalah formula 2.
Analisis Kandungan Hidrokuinon Pada Sediaan Body Butter Di Pasaran Menggunakan Metode Spektrofotometri Uv-Vis Alawiyah, Tuti; Wikklin, Monica; Meka, Aderia Dang; Pitriya, Aima; Hidayati, Alfina; Anggriani, Fitria; Fernando, Solagratia Okta
Jurnal Farmasi SYIFA Vol 2 No 2 (2024): Jurnal Farmasi SYIFA
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63004/jfs.v2i2.426

Abstract

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk melakukan perawatan kulit adalah dengan menggunakan kosmetika. Kosmetika berfungsi untuk memberikan dampak kecantikan dan kesehatan bagi tubuh, seperti pada body butter pemutih. BPOM RI Nomor 18 tahun 2015 tentang persyaratan teknis bahan kosmetika membatasi hidrokuinon dalam kosmetika. Indonesia tidak mengizinkan penggunaan hidrokuinon pada produk pemutih kulit, karena penggunaan hidrokuinon lebih dari 2% dapat menyebabkan iritasi kulit, kulit kemerahan dan terbakar, bahkan menyebabkan kanker. Tujuan identifikasi ini untuk mengetahui kadar hidroquinon pada body butter yang beredar di online shop. Metode analisis kimia dengan menggunakan uji kualitatif menggunakan pereaksi pewarna yaitu FeCl3, Benedict dan Ag-Amonical untuk menentukan keberadaan zat pada sampel dan uji kuantitatif menggunakan spektrofotometri Uv-vis untuk mengukur kadar zat pada sampel. Hasil uji kualitatif dari pereaksi warna FeCl3 dan Benedict mengandung hidrokuinon dan uji kuantitatif didapatkan kadar hidrokuinon pada sampel A sebesar 5,6% dan sampel B sebesar 6,93%. Dapat disimpulkan bahwa kedua sampel body butter mengandung hidrokuinon dan tidak memenuhi standar yang telah ditetapkan yaitu 0,02%.
Pendampingan dan Pelatihan Pengelolaan Limbah Botol Plastik Melalui Tanaman Hidroponik Guna Peningkatan Ekonomi Masyarakat Bantaran Sungai Lulut Kalimantan Selatan Fitriani, Siska; Alawiyah, Tuti; Elliza, Putri; Saputra, Adi; Winata, Christian Konstantin; Naufal, Ahmad
JPKMI (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia) Vol 5, No 1: February (2024)
Publisher : ICSE (Institute of Computer Science and Engineering)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36596/jpkmi.v5i1.750

Abstract

Abstrak: Pengelolaan limbah botol yang tidak menggunakan metode dan teknik yang ramah lingkungan dapat berdampak buruk pada kesehatan. Oleh karena itu, penting untuk melaksanakan program pelatihan dan pendampingan pengelolaan limbah botol plastik yang dapat mengatasi permasalahan tersebut. Metode yang diterapkan dalam kegiatan ini melibatkan survei lokasi, sosialisasi, pengenalan pertama tentang hidroponik, praktek pembuatan instalasi, praktek penyemaian bibit, pemindahan bibit, perawatan, sosialisasi akhir, dan evaluasi program. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan bahwa program yang telah disetujui dan dilaksanakan di Kelurahan Sungai Lulut, Kalimantan Selatan, dianggap berhasil karena semua kegiatan dilaksanakan sesuai dengan timeline yang sudah terjadwal. Kegiatan pendampingan dan pelatihan pengelolaan limbah botol plastik melalui tanaman hidroponik bertujuan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat di bantaran Sungai Lulut, Kalimantan Selatan. Secara ekonomis, program ini dapat membantu meningkatkan pengetahuan mitra dalam menanggulangi limbah botol plastik di Kelurahan Sungai Lulut. Peningkatan pengetahuan tersebut terlihat dari hasil pretest yang awalnya menunjukkan persentase pengetahuan berkisar antara 5-15%, menjadi mencapai 100%.Abstract: Waste bottle management that does not use environmentally friendly methods and techniques can have a negative impact on health. Therefore, it is important to implement a training and mentoring program for plastic bottle waste management that can address these issues. The method applied in this activity involves site surveys, socialization, initial introduction to hydroponics, installation practice, seedling practice, seedling transfer, maintenance, final socialization, and program evaluation. The results of this activity show that the program, which was approved and implemented in Sungai Lulut Village, South Kalimantan, was considered successful because all activities were carried out according to the scheduled timeline. The mentoring and training activities for plastic bottle waste management through hydroponic plants aim to improve the economy of the community along the banks of Sungai Lulut, South Kalimantan. Economically, this program can help improve the knowledge of partners in managing plastic bottle waste in Sungai Lulut Village. The increase in knowledge can be seen from the pretest results, which initially showed a knowledge percentage ranging from 5-15%, to reaching 100%.
Pengaruh Metode Ekstraksi terhadap Kadar Alkaloid Total Ekstrak Daun Kirinyuh (Chromolaena odorata): Determination of Total Alkaloid Content of Kirinyuh Leaf Extract (Chromolaena odorata) Based on Different Extraction Methods Hakim, Ali Rakhman; Nayaken, Putri Olivia; Alawiyah, Tuti
Indonesian Journal of Pharmacy and Natural Product Vol. 6 No. 02 (2023): Indonesian Journal of Pharmacy and Natural Product
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/ijpnp.v6i02.2508

Abstract

Kirinyuh leave (Chromolaena odorata) was used by the community as a potential plant because it contains many benefits, one of which contains alkaloid compounds. Alkaloids have the ability to help wound healing because the active compounds of the alkaloids have antioxidant activity, so the enhanced wound healing by kirinyuh leaf can be caused by the action of free radicals in increasing levels of antioxidant enzymes. The aim of the study was to determine the total alkaloid content of kirinyuh leaf  leaf extract in each of the extraction methods to be used. In this study, a different extraction method will be used, namely maceration and ultrasonic with ethanol solvent which will be carried out using the UV-Vis spectrophotometry method. The results of measuring the total alkaloid content in each method were the maceration and ultrasonic method consecutive at 8.259% and 5.938%. The conclusion from the research is that the alkaloid content is higher with the maceration method than with the ultrasonic method.   ABSTRAK Daun kirinyuh (Chromolaena odorata) digunakan oleh masyarakat sebagai tanaman yang potensial karena memiliki kandungan yang banyak memberikan manfaat salah satunya mengandung senyawa alkaloid. Alkaloid memiliki kemampuan dalam membantu penyembuhan luka. Senyawa aktif alkaloid memiliki aktivitas sebagai antioksidan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh metode ekstraksi terhadap kadar alkaloid total ekstrak daun kirinyuh. Pada penelitian ini menggunakan metode ekstraksi yang berbeda yakni maserasi dan ultrasonik dengan pelarut etanol 96%, kemudian dilakukan analisis kuantitatif alkaloid dengan menggunakan spektrofotometri UV-Vis. Hasil dari analisis kuantitatif alkaloid total pada metode maserasi dan metode ultrasonik berturut-turut adalah sebesar 8,259% dan 5,938%. Simpulan dari penelitian diketahui bahwa kadar alkaloid lebih tinggi dengan metode maserasi dibandingkan metode ultrasonik.
Potential of Hyacinth Activated in Lowering Levels of Lead Heavy Metals by Method of Atomic Absorption Spectrophotometry Wardani, Dita Kusuma; Alawiyah, Tuti; Tambun, Madschen Sia Mei Ol Siska Selvija
International Journal of Education, Science, Technology, and Engineering (IJESTE) Vol 4 No 2: December 2021
Publisher : Lamintang Education and Training Centre, in collaboration with the International Association of Educators, Scientists, Technologists, and Engineers (IA-ESTE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36079/lamintang.ijeste-0402.319

Abstract

The Barito River as the largest and longest river in South Kalimantan has been convicted as the most polluted river on an international level. Where one of the most commonly found compounds is the heavy metal lead (Pb) with a high enough levels that alternatives are needed to reduce the levels of the metal. One way to reduce the levels of such heavy metals is to use activated carbon hyacinth. So the activated carbon from hyacinth is made in accordance with SII No.0258-79 and knows the effect of variations in the administration of activated carbon hyacinth at a time of 15 minutes, 30 minutes and 45 minutes in lowering the levels of lead heavy metals (Pb). The research method used to determine the effect of variations in the administration of activated carbon hyacinth is by quantitative testing using the Atomic Absorption Spectrophotometry tool. The results showed that activated carbon hyacinth has met SII No.0258-79 with a randemen test result of 15%, water content of 3%, and absorption of iodine of 241.16 mg / gram. Significant value produced 0.742 with regression value (r) 0.999 and resulted in decreased lead metal levels in the variation of 15 minutes activated carbon administration of -0.030 mg / l with an absorption of 120%, 30 minutes of 0.073 mg / l with an absorption of 48% and 45 minutes of -0.097 mg / l with an absorption of 167%. Hyacinth activated carbon can be used to lower the levels of lead heavy metals (Pb) with a maximum contact time of 45 minutes by 167%.
Pendampingan Ibu – Ibu PKK Melalui Inovasi Kulit Buah Pisang Sebagai Media Filter Dan Sabun Herbal Halal Alawiyah, Tuti; Kusumawati, Linda; Kusvitasari, Hairiana
Indonesia Berdaya Vol 5, No 4 (2024)
Publisher : UKInstitute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.2024928

Abstract

Penyakit diare di Kalimantan Selatan masih termasuk dalam salah satu golongan penyakit terbesar yang angka kejadiannya relatif cukup tinggi, keadaan ini di dukung oleh faktor lingkungan, terutama kondisi sanitasi dasar yang masih tidak baik, misalnya penggunaan air untuk keperluan sehari-hari yang tidak memenuhi syarat, jamban keluarga yang masih kurang dan keberadaannya kurang memenuhi syarat, serta kondisi sanitasi perumahan yang masih kurang dan tidak higienis. Sebagai perbandingan kasus diare kota Banjarmasin pada tahun 2017 sebanyak 8.681 kasus, tahun 2019 sebanyak 1.073 kasus, serta tahun 2020 kasus diare mengalami peningkatan sebanyak sebanyak 5.412 kasus (Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan, 2022) [6]. Salah satu kelurahan di kota Banjarmasin yang tinggi angka diare yaitu Kelurahan Belitung Selatan. Kelurahan Belitung Selatan mempunyai luas wilayah 54 ha dan secara administratif merupakan salah satu kelurahan dalam lingkungan Kecamatan Banjarmasin Barat dengan jarak tempuh ke Pusat Kecamatan sekitar 1,5 km./ 10 mnt. Dari segi penataan sanitasi masih kurang baik dan kondisi tersebut Perluaadanya upaya dalam pengelolaan kesehatan. Perlu adanya upaya dalam peningkatan derajat Kesehatan di kelurahan Belitung Selatan salah satunya dengan adanya upaya pelatihan PHBS serta pemanfaatan inovasi pembuatan sabun dan filter air berbahan dasar karbon aktif kulit buah pisang. Kulit buah pisang memiliki manfaat kesehatan yang signifikan karena kandungan karbohidrat, kalsium, fosfor, vitamin A, B C, dan beberapa senyawa metabolit sekunder lainnya. Tujuan dari PkM ini adalah untuk: (1) Menumbuhkan dan Meningkatkan kepedulian PHBS melalui cuci tangan pakai sabun; (2) Meningkatkan derajat Kesehatan masyarakat RT 25 kelurahan Belitung Selatan; (3) Meningkatkan keterampilan mitra dalam pengelolaan air bersih melalui filtrasi karbon aktif kulit buah pisang; (4) Meningkatkan ketempilan mitra dalam pembuatan sabun cair herbal halal berbahan dasar karbon aktif kulit buah pisang. kegiatan ini bermanfaat bagi dosen dan mahasiswa sendiri yang mengacu terhadap 8 (delapan) Indikator Kinerja Utama (IKU) Perguruan Tinggi yang ditetapkan oleh pemerintah. Bagi dosen memberikan pengalaman berkegiatan di luar kampus (IKU) dan Hasil kerja riset dosen terkait karbon aktif kulit buah pisang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dalam menyelesaikan permasalahan yang ada (IKU 5. Bagi mahasiswa kegiatan ini dapat sebagai wadah pengalaman diluar kampus (IKU 2) dan dapat dintegrasikan dalam kegiatan MBKM dengan mata kuliah 7 SKS yaitu mata kuliah Kewirausahaan (3 sks) Kuliah Kerja
Pendampingan Kader Melalui Penerapan Teknologi PESO (Pencegahan Stunting Operasional) Dan Pemanfaatan Tanaman Lokal Dalam Upaya Penurunan Stunting Yuwindry, Iwan; Alawiyah, Tuti; Nurhaeni, Nurhaeni; Lestari, Yayuk Puji
Indonesia Berdaya Vol 5, No 4 (2024)
Publisher : UKInstitute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.2024942

Abstract

Stunting merupakan masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu cukup lama akibat pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. Stunting dapat terjadi mulai janin masih dalam kandungan dan baru nampak saat anak berusia dua tahun. Asia Tenggara khususnya Indonesia prevalensi stunting pada anak masih cukup tinggi dibandingkan negara-negara tenggara lainnya. Kalimantan Selatan juga termasuk dalam wilayah yang menjadi fokus utama dalam pengendalian stunting. Berdasarkan Studi Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) pada tahun 2019, angka prevalensi stunting nasional diperoleh sebesar 27,7%. Sementara itu, angka prevalensi stunting Provinsi Kalimantan Selatan sebesar 31,75%, yang menandakan bahwa Kalimantan Selatan dapat dikatakan sebagai wilayah kronis. Pada tahun 2022 angka prevalensi stunting tertinggi antar kabupaten/kota di Kalimantan Selatan adalah Kabupaten Barito Kuala. Kabupaten Barito Kuala mengalami stunting dengan prevalensi stunting mencapai 33,6%. Kabupaten Barito Kuala adalah sebuah wilayah kabupaten yang terletak di Provinsi Kalimantan Selatan, Indonesia. Ibu kotanya adalah Marabahan dengan luas wilayah 2.996,46 km² dan jumlah penduduk sebanyak 318.044 jiwa, Sensus Penduduk Indonesia 2022. Untuk mendeteksi dan mencegah terjadinya stunting, diperlukan kerjasama dari berbagai stakeholder, terutama yang berkaitan dengan gizi dan kesehatan anak Kader Kesehatan dan perangkat desa sebagai orang yang juga dekat dengan masyarakat dan merupakan perpanjangan tangan petugas kesehatan dalam hal menangani masalah kesehatan yang terdapat di masyarakat bisa sangat strategis untuk dijadikan sebagai pihak yang bisa membantu mengatasi masalah stunting sesuai dengan kapasitasnya. Salah satu kader kesehatan yang aktif dalam kegiatan Batola adalah kader Kesehatan Dagusibu Batola. Tujuan dari PkM ini adalah untuk: (1) Meningkatkan pengetahuan dan keterampiran kader pencegahan dan deteksi dini stunting melalui teknologi PESO (2) Memberikan pelatihan dalam pembuatan produk inovasi tanaman lokal nanas sebagai biskuit sehat pencegah stuntin dan (3) memberikan pemasukan kas kader melalui inovasi biskuit sehat berlabel halal. 
Identifikasi Kandungan Natrium Benzoat pada Roti Berselai dengan Kualitatif Pereaksi Warna dan Kuantitatif Spektrofotometer UV Tuti Alawiyah; Dhea Wardhani; Gusria Surya Nigsih; Dwi Ika Andriani; Era Dea Amanda; Chindy Monica Anugrahni; Fitriyadi Fitriyadi
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 2 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Konsumen memiliki hak untuk mengetahui bahan-bahan yang terkandung dalam makanan yang mereka konsumsi, termasuk bahan pengawet seperti natrium benzoat. Penelitian mengenai identifikasi natrium benzoat dalam roti berselai tidak hanya berdampak pada keamanan konsumen, tetapi juga berkontribusi pada pengembangan pedoman regulasi yang lebih baik dan praktik industri makanan yang lebih aman.Metode penelitian ini merupakan eksperimental laboratorium untuk mengidentifikasi kualitatif dan kuantitatif kandungan Natrium Benzoat pada sampel roti berselesai yang tidak bermerek. Hasil pengujian kualitatif dengan pereaksi FeCl3 5% menunjukkan hasil positif dengan perubahan warna menjadi kuning kecoklatan, sedangkan pengujian dengan pereaksi NaOH 10% menunjukkan hasil negatif. Analisis kuantitatif menggunakan spektrofotometer UV-Vis menunjukkan bahwa kadar natrium benzoat dalam sampel adalah 22.130 ppb, yang masih berada di bawah batas maksimum yang diizinkan oleh peraturan kesehatan Indonesia, yaitu 1 g/kg menurut Permenkes RI Nomor 722/Menkes/Per/IX/1988 dan 400 mg/kg menurut Permenkes RI Nomor 33 Tahun 2012. Roti berselai tidak bermerk yang beredar di Banjarmasin Utara aman untuk dikonsumsi.
Co-Authors Adi Saputra Ahmad Naufal, Ahmad Aida Royani Ali Rakhman Hakim Alifira Adhany Yustian Alifira Adhany Yustian Amanda Shelvia Savitri Angelyna Surya Nata Angga Irawan Anggriani, Fitria Anisa Putri Ayu M. Ayin Annida Hasanah Ario Yudo Hariyanto Aulia Rahmah Ayu Putri Lestari Ayu Safitri Bima Sabda Wibawa Chindy Monica Anugrahni Darini Kurniawati Darni Darni Darni Dedek Yahya Darmadi Dedek Yahya Darmadi Dhea Wardhani Dita Kusuma Wardani Doni Irawan F.M. Dwi Ika Andriani Dyan Fitri Nugraha Dyan Fitri Nugraha Dyan Fitri Nugraha Elliza, Putri Elva Gusnianti Era Dea Amanda Fakhria Rizqina Fatimah Azzahra Febriyanti Febriyanti Femmy Kristiani Kartina Agun Fernando, Solagratia Okta Firda Alfisah Fitri Yuliana Fitri Yuliana, Fitri Fitriyadi Fitriyadi Giovanni Ulima Nibras Giovanni Gusria Surya Nigsih Hadhrianor, Hadhrianor Hairiana Kusvitasari, Hairiana Hernaldi Jihan Alfiyandi Hidayati, Alfina Husnus Saniah I Ketut Gunawan Kusuma I Ketut Gunawan Kusuma Iwan Yuwindry Khaliza Natasya Dilla Kunti Nastiti Lestari, Yayuk Puji Linda Kusumawati Malahayati, Siti Maqh irah Amiruddin Maria Dwi Ayu Listiawati Masriadi Maynada Safitri Meka, Aderia Dang Melviani Mia Audina Muhammad Fajrin Wijaya Muhammad Naufal Mulia Rahmah Mustaqimah Mustaqimah Nadia Nadia Chitania Nadia Nadia Chitania Nadia Oktavia Winda Nayaken, Putri Olivia Noval Noval Novitalia Selendra Nur Hidayah Nur Hidayah Nur Hidayah Nur Rahmayani Nurhaeni Nurhaeni Nurhayati Nurhayati Nurul Fajriah Nurul Fajriah Pitriya, Aima Rahmadani Rahmadani Rahmadani Rahmadani Rahmadani Rahmadani Razmi Razmi Razmi Razmi Rina Saputri Rohama Rohama Selvia Resti Setia Budi Setia Budi Sinta Rahmawati Siska Fitriani, Siska Sola Gresia Tambun, Madschen Sia Mei Ol Siska Selvija Tasya Haditya Vikri Haikal Rivani Vita Mayasari Wikklin, Monica Winata, Christian Konstantin Wusko, Ikna Urwatul Yunina Elasari Yuwindry, Iwan