Claim Missing Document
Check
Articles

Perancangan Tata Letak Fasilitas Produksi Pada Pt Dwi Indah Plant Gunung Putri Dengan Metode Algoritma Blocplan Adityo Pratama; Muhammad Iqbal; Devi Pratami
eProceedings of Engineering Vol 2, No 1 (2015): April, 2015
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT Dwi Indah memiliki 2 divisi utama yaitu divisi core paper dan divisi plastik. Pada kedua divisi tersebut terjadi backtracking pada proses produksinya. Backtracking yang terjadi dapat memperbesar momen perpindahan material. Membesarnya momen perpindahan material jelas akan memperbesar biaya operasional PT Dwi Indah. Berdasarkan penelitian yang terjadi akan digunakan algtiyma BLOCPLAN untuk memperbaiki tat a letak fasilitas produksi PT Dwi Indah. Algoritma BLOCPLAN bekerja dengan cara membangun dan mengubah tata letak fasilitas dengan parameter total jarak tempuh yang minimum dengan cara mempertukarkan antar fasilitas/workstation. Kemudian dari hasil layout usulan algoritma BLOCPLAN akan dibandingkan dengan tata letak eksisting. Pada penelitian ini layout usulan menghasilkan total momen perpindahan material sebesar 2.739,1 meter/hari dan tingkat efisiensi momen perpindahan material sebesar 55% apabila dibandingkan dengan layout eksisting. Dapat ditarik kesimpulan bahwa algoritma BLOCPLAN dapat digunakan untuk meminimasi total momen perpindahan material yang terjadi pada lantai produksi PT Dwi Indah. Kata Kunci: Tata Letak, BLOCPLAN, Momen Perpindahan Material
Perancangan Kebutuhan Program Prime Time Sore Pada Radio K-lite Bandung Dengan Menggunakan Integrasi Service Quality Model Dan Model Kano Afina Hardyanti; Yati Rohayati; Devi Pratami
eProceedings of Engineering Vol 4, No 2 (2017): Agustus, 2017
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak PT. Kontinental Lintas Telekomunikasi (Radio K-Lite) merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang penyiaran radio dengan segmentasi usia 25-45 tahun. Salah satu program prime time radio K-Lite adalah ‘Afternoon Lite’ yang menyajikan informasi mengenai teknologi dan ICT (Information and Communication Technology) diselingi dengan musik, hadir setiap hari Senin-Jumat pukul 15.00-18.00 WIB. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan pendengar radio K-Lite program ‘Afternoon Lite’ untuk memperbaiki kualitas layanan menggunakan integrasi Service Quality Model dan Model Kano dengan mengidentifikasi 17 atribut kebutuhan yang akan dikelompokkan kedalam dimensi Service Quality yaitu, announcer competence, program content, contact, technical quality dan uniqueness. Penelitian dilakukan dengan menyebar kuesioner terhadap 100 responden yang merupakan pendengar radio K-Lite. Berdasarkan hasil pengolahan data Service Quality Model didapatkan 9 atribut lemah dan 8 atribut kuat. Berdasarkan klasifikasi kategori Kano terdapat tiga atribut berkategori Must be, tujuh atribut berkategori One dimensional, lima atribut berkategori Attractive, dan dua atribut berkategori Indifferent. Hasil integrasi kedua metode menghasilkan 9 atribut yang menjadi True Customer Needs dan akan ditingkatkan. Kata Kunci: Atribut Kebutuhan, Service Quality Model, Model Kano, Integrasi Service Quality Model dan Model Kano, True Customer Needs
Analisis Kinerja Proyek Dengan Metode Earned Value Management Pada Proyek Shutdown Sto Kecamatan Tanjungsari Adelia Widiningrum; Imam Haryono; Devi Pratami
eProceedings of Engineering Vol 5, No 3 (2018): Desember 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak— Proyek Shutdown STO Tanjungsari adalah proyek modernisasi jaringan fiber optik dengan melakukan shutdown Sentral Telepon Ostomat (STO) di 334 lokasi di Kecamatan Tanjungsari. Untuk membandingkan kinerja aktual dalam hal lingkup, jadwal dan biaya terhadap perencanaan untuk membuat keputusan yang tepat dalam status dan kinerja proyek dibutuhkan pengendalian dengan menggunakan metode Earned Value Management karena dapat mengintegrasikan ketiga hal tersebut. Status dan indeks kinerja proyek pada hari kalender proyek ke dua puluh dua menyatakan bahwa proyek mengalami keterlambatan yang merugikan proyek sebesar Rp. 2,680,000.00 dengan keterlambatan proyek 98% dari perencanaan dan proyek mendapatkan overruns anggaran sebesar 94% dari nilai yang telah dikeluarkan proyek pada periode tersebut dengan jumlah sebesar Rp. 7,410,000.00. Selain itu dilakukan forecasting sebagai tindakan korektif status dan kinerja proyek yang lalu. Diperkirakan durasi proyek untuk menyelesaikan pekerjaan sebesar 31 hari periode kalender proyek dengan total biaya untuk sisa pekerjaan (EAC) sebesar Rp. 140,170,00.00 dilihat dari kinerja proyek sebelumnya. Selain itu diperkirakan juga biaya total untuk sisa pekerjaan hingga proyek selesai atau ETC sebesar Rp. 7.770,000.00 dengan ukuran peramalan status proyek bersifat defisit dari nilai VAC yang dihitung sebesar (Rp. 7,410,000.00) dan proyek akan terselesaikan menurut perhitungan peramalan TCPI. Kata kunci: Proyek Infrastruktur, Pengendalian Proyek, Earned Value Management, Kinerja Proyek, Forecasting. Abstract— STO Tanjungsari Shutdown Project is a modernization project of fiber optic network for 334 locations in Tanjungsari Sub-district. To compare actual performance of the scope, schedule and cost with planning for making right decisions in project's status and performance, required controlling by using Earned Value Management method because it can integrate these three things. Status and index of project performance on the 22nd day indicate that project was behind schedule that caused loss revenue of Rp. 2,680,000.00 with 98% of delays from planning and project get 94% of overruns budget from issued value with amount of Rp. 7,410,000.00. In addition, forecasting is done as a corrective action of past project status and performance. It is estimated that the project duration to complete work is 31 days with total cost for the remaining work (EAC) of Rp. 140,170,00.00 from previous project performance. It is also estimated that cost for remaining work until the project is completed or ETC is Rp. 7,770,000.00 with size of the project's forecasting status is a deficit from VAC value that calculated about (Rp. 7,410,000.00) and the project will complete based on the TCPI forecasting calculation. Keywords: Infrastructure Project, Project Control, Earned Value Management, Project Performance, Forecasting.
Perancangan Project Performance Measurement Pada Proyek Ftth ( Fiber To The Home ) Sto Hegarmanah Evriligar Rachmanto; Imam Haryono; Devi Pratami
eProceedings of Engineering Vol 5, No 3 (2018): Desember 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Proyek Fiber to the home merupakan sebuah proyek pebangunan dan instalasi jaringan telekomunikasi untuk layanan IPTV, Internet, dan telepon. Proyek ini dilakukan diIndonesia khususnya di kota Bandung, jawa barat. Perusahaan PT. ZXY mendapatkan permintaan instalasi kabel optik di daerah Hegarmanah. Dalam studi manajemen proyek ini akan dibahas tentang perencanaan pembangunan proyek FTTH STO Hegarmanah yang ditinjau dari perancangan scope, jadwal, dan biaya proyek. Rancangan scope beupa work breakdown structure kemudian analisis penjadwalan dilakukan dengan menggunakan critical path, gantt chart dan rancangan penggunaan biaya yang berkaitan dengan jadwal kegiatan proyek menggunakan kurva s. Paket pekerjaan, volume pekerjaan proyek dan anggaran biaya menjadi acuan analisis pada penelitian ini. Analisis scope, penjadwalan dan biaya proyek menghasilkan output berupa WBS, gantt chart, critical path, dan kurva s. Proyek FTTH STO Hegarmanah berjalan selama 2 bulan. Studi manajemen proyek ini menunjukkan bahwa implementasi pembangunan proyek FTTH STO Hegarmanah bisa dijalankan sesuai dengan perencanaan yang telah dirancang. Kata Kunci : Fiber To The Home, Perencanaan, Scope Baseline, Schedule Baseline, Cost Baseline Abstract The Fiber to the Home project is a telecommunications network installation and installation project for IPTV, Internet and phone services. This project is done in Indonesia especially in Bandung city, west java. Company PT. ZXY gets an optical cable installation request in Hegarmanah area. In this project management study will discuss about FTTH STO Hegarmanah project development planning in terms of scope design, schedule, and project cost. The scope design shall be the work breakdown structure and then the scheduling analysis is performed using the critical path, gantt chart and the design of the use of costs associated with the project activity schedule using the curve s. The package of work, the volume of project work and the budget cost become the reference analysis in this study. Scope analysis, scheduling and project costs produce outputs of WBS, gantt charts, critical paths, and s curves. The FTTH STO Hegarmanah project runs for 2 months. This project management study shows that the implementation of FTTH STO Hegarmanah project development can be run in accordance with the planning that has been designed. Keywords : Fiber To The Home, Design, Scope Baseline, Schedule Baseline, Cost Baseline
Perancangan Perbaikan Program Afternoon Lite K-lite Radio Menggunakan Metode Quality Function Deployment (qfd) Fitriana Rachmawati; Yati Rohayati; Devi Pratami
eProceedings of Engineering Vol 4, No 2 (2017): Agustus, 2017
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT. Radio Kontinental Lintas Telekomunikasi (K-Lite radio) merupakan salah satu anak perusahaan Yayasan Pendidikan Telkom (YPT) yang bergerak pada bidang penyiaran radio dengan segmen dewasa usia 25-45 tahun. K-Lite memiliki satu program yang menjadi prime time adalah ‘Afternoon Lite’. Program ‘Afternoon Lite’ hadir dengan talkshow keagamaan dan lagu lawas pada hari Senin-Jumat pukul 15.00 – 18.00. Namun, program tersebut masih belum mampu menarik banyak pendengar dan pengiklan. Sehingga, pendapatan K-Lite radio tidak pernah mencapai target. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan rekomendasi perbaikan program prime time berdasarkan 9 true customer needs menggunakan metode Quality Function Deployment (QFD). QFD dilakukan dengan dua iterasi yaitu, iterasi pertama (HoQ) yang menerjemahkan kebutuhan pelanggan ke dalam karakteristik teknis dengan mempertimbangkan kemampuan perusahaan, dan iterasi kedua (part deployment) untuk menentukan prioritas critical part. Rekomendasi yang dibuat berdasarkan data yang dipeorleh dan concept selection menggunakan decision matrices, yang dilakukan oleh perusahaan dengan memperhatikan kemampuan kompetitor untuk benchmarking. Rekomendasi yang dibuat yaitu kecepatan streaming, sistem grounding, daya pemancar, jarak jangkauan siaran, tahapan seleksi penyiar, frekuensi pelatihan penyiar dalam satu tahun, prosentase penyiar dalam berbicara, jumlah penyiar, jumlah operator, usia pemakaian alat, frekuensi iklan, talkshow, dan ragam media saluran komunikasi audiens. Kata kunci : perbaikan program, radio, QFD, House of Quality
Perancangan Atribut Program Radio K-lite Fm Berdasarkan Preferensi Masyarakat Bandung Dengan Menggunakan Metode Conjoint Analysis Faris Fathurahman; Yati Rohayati; Devi Pratami
eProceedings of Engineering Vol 4, No 2 (2017): Agustus, 2017
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT. Radio Kontinental Lintas Telekomunikasi (K-Lite FM) merupakan salah satu radio segmentasi dewasa muda di rentang usia 25 – 45 tahun, yang terdapat di Bandung. Sejak tahun 2012, radio K-Lite mempunyai target mencapai peringkat 20 untuk radio se Bandung, namun pada kenyataannya hingga triwulan terakhir di tahun 2016 K-Lite masih belum mencapai targetnya. Selain itu pendapatan K-Lite dari tahun 2014 hingga tahun 2016 terus mengalami penurunan dengan ditandai oleh menurunnya pemasang iklan dari tahun ke tahun. Salah satu penyebab hal ini adalah program siaran yang tidak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah menggali preferensi masyarakat terhadap pemilihan radio yang ingin mereka dengarkan, dan merumuskan kombinasi antara atribut dan taraf terkuat untuk dijadikan rekomendasi kepada pihak K-Lite. Dalam mengidentifikasi nilai yang responden berikan pada atribut, fitur, dan kegunaan produk, analisis conjoint menciptakan fungsi part-worth utilities atau nilai guna. Nilai guna suatu produk ini adalah jumlah dari nilai utilitas produk dari setiap responden yang diteliti. Hasil analisis conjoint berupa informasi kuantitatif yang dapat memodelkan preferensi konsumen untuk beberapa kombinasi fitur produk. Kata kunci : Analisis Conjoint, Radio K-Lite, Preferensi Masyarakat
Perancangan Kebutuhan Bisnis Packaging Iklan Di K-lite Radio Menggunakan Metode Blue Ocean Dan Importance Performance Analysis (ipa) Ainun Ulum Eristyanawati; Yati Rohayati; Devi Pratami
eProceedings of Engineering Vol 4, No 2 (2017): Agustus, 2017
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

K-Lite Radio merupakan salah satu sebuah stasiun radio yang berbasis di Kota Bandung. Pada segi finansial, pendapatan iklan K-Lite Radio masih sedikit apabila dibandingkan dengan kompetitor. Sehingga K-Lite harus mampu mengembangan pasar Iklan dalam bentuk Packaging Iklan yang menarik sehingga menarik pendengar dan menghasilkan peningkatan angka profit. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan perencanaan kebutuhan bisnis dan menciptakan pernyataan positioning dan memberikan peningkatan layanan iklan dan differensiasi bagi perusahaan agar mampu menimbulkan ketertarikan. Penelitian diawali dengan menentukan atribut-atribut kompetisi dan identifikasi dari batasan red ocean. Selanjutnya, penyusunan kurva existing strategy (“as is”), matriks IPA, dan merekontruksi batasan pasar dengan kuisioner. Kemudian hasil tersebut dianalisis menggunakan four action framework dan ERRC Grid untuk menyusun kurva blue ocean strategy. Pada penelitian ini dirumuskan 20 atribut kebutuhan bisnis, dengan dua tribut dihapuskan, delapan atribut harus ditingkatkan, empat atribut harus dikurangi, dan enam atribut harus diciptakan oleh K-Lite radio. Dengan menerapkan ini, K-Lite radio akan siap memasuki pasar packaging iklan radio yang berbeda, mengedepankan kepercayaan, kepuasan, pionir penggunaan aplikasi dalam periklanan dengan pegawai yang prefosional. Kata Kunci : Perencanaan Kebutuhan Bisnis, Blue Ocean Strategy, Importance Performance Analysis, Packaging Iklan
Perancangan Positioning K-lite Radio Berdasarkan Perceptual Mapping Dengan Metode Multidimensional Scaling Wanda Suci Utami; Yati Rohayati; Devi Pratami
eProceedings of Engineering Vol 4, No 2 (2017): Agustus, 2017
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

K-Lite Radio merupakan radio bersegmen dewasa di Kota Bandung. Dilihat dari sisi pendapatan tiga tahun terakhir, K-Lite Radio masih belum bisa mencapai targetnya. Selain itu, K-Lite Radio berada pada posisi ketiga pada tingkatan top of mind masyarakat, dimana posisi pertama diduduki oleh Delta Radio. Hal ini berdampak pula pada pendapatan yang diperoleh perusahaan, dari hasil pemasangan iklan di radio yang tidak mencapai target, dikarenakan jumlah pendengar yang sedikit, jika dilihat dari peringkat K-Lite Radio pada lima tahun terakhir. Tujuan dari penelitian ini adalah menggali persepsi para pendengar radio ketika mereka memilih radio bersegmen dewasa di Kota Bandung, menggunakan perceptual mapping dengan metode Multidimensional Scaling (MDS) berbasis atribut. Atribut-atribut yang terpilih dalam penelitian ini adalah ciri khas lagu yang diputar, ciri khas penyiar, informasi yang disiarkan, konten program, kejernihan suara yang dihasilkan, popularitas radio, jarak jangkauan penyiaran radio, fasilitas streaming, jenis iklan, dan penyiar yang terkenal. Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner, diambil sampel 100 orang pendengar radio dengan rentang usia 25-45 tahun. Hasil rekapitulasi data kuesioner akan menjadi data masukan untuk penggambaran perceptual mapping yang diperoleh dengan olahan metode MDS. Setelah dilakukan pengolahan data menggunakan MDS, dihasilkan perceptual mapping yang menggambarkan bahwa Delta Radio merupakan pesaing utama dari K-Lite Radio. Kata Kunci : Analisis Positioning, K-Lite Radio, Perceptual Mapping, dan Multidimensional Scaling.
Perancangan Job Description Pada Proyek Instalasi Feeder Fiber Optic Menggunakan Metode Raci Matrix Di Pt.abc Rizka Alifiani Soenredi; Devi Pratami; Ika Arum Puspita
eProceedings of Engineering Vol 6, No 1 (2019): April 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Keberadaan teknologi kabel tembaga dalam jaringan akses telekomunikasi saat ini sudah tidak mampu melayani kebutuhan arus data yang tinggi sehingga menyebabkan inovasi di bidang teknologi yang melahirkan teknologi fiber optik yang mampu melayani kebutuhan bandwith yang tinggi termasuk data, suara dan video dalam skenario jaringan akses fiber to the home. PT. ABC merupakan salah satu perusahaan telekomunikasi serta penyelenggara layanan telekomunikasi dan jaringan terbesar di Indonesia. Proyek yang sedang dijalani oleh PT. ABC adalah proyek pemasangan feeder fiber optic. Feeder fiber optic merupakan kabel penghantar layanan jaringan, yang merupakan bagian dari FTTH (Fiber To The Home). Pada kasus yang dialami oleh PT. ABC adalah keterlambatan (delay) dalam penyelesaian proyek instalasi feeder fiber optic sehingga mengakibatkan kendala salah satunya yaitu dari aspek stakeholder. Stakeholder menjadi hal yang penting dalam sebuah perusahaan atau organisasi terutama proyek karena pada dasarnya sumber daya manusia yang bergerak untuk mengelola sebuah perusahaan atau proyek. RACI merupakan salah satu metode teknik dan alat untuk mendukung perencanaan matriks penugasan pada proyek. Metode RACI yang terdiri dari Responsibility, Assignment, Consult, dan Informed memiliki manfaat yaitu dapat dicapai sepenuhnya jika tim manajemen proyek memahami dan menggunakannya sesuai dengan konteks organisasi. Hasil dari bisnis proses aktivitas proyek disesuaikan pada proyek yang sedang berlangsung. Aktivitas proyek dipetakan dengan RACI Matrix untuk menentukan peran dan tanggung jawab pada masing-masing jabatan. Output dari RACI Matrix berupa job description untuk stakeholder yang terdapat pada proyek yang sedang berjalan. Kata Kunci : RACI Matrix, Stakeholder Management, Proses Bisnis, Job Description. Abstract The existence of copper technology in telecommunication access networks is currently not able to serve the needs of high data flows, causing innovation in the field of technology that gave birth to fiber optic technology capable of serving high bandwidth requirements including data, voice and video in fiber to the home access network scenarios . PT. ABC is one of the largest telecommunications companies and providers of telecommunications and network services in Indonesia. The project that is being undertaken by PT. ABC is a fiber optic feeder installation project. A fiber optic feeder is a network service delivery cable, which is part of FTTH (Fiber To The Home). In the case experienced by PT. ABC is a delay (delay) in the completion of a fiber optic feeder installation project so that one of the obstacles is the stakeholder aspect. Stakeholders are an important thing in a company or organization, especially a project because basically human resources are engaged in managing a company or project. RACI is one of the technical methods and tools to support the planning of assignment matrices on the project. The RACI method consisting of Responsibility, Assignment, Consult, and Informed has benefits that can be achieved fully if the project management team understands and uses it in accordance with the organizational context. The results of the business process project activities are adjusted to the ongoing project. Project activities are mapped with the RACI Matrix to determine roles and responsibilities in each position. The output of the RACI Matrix is a job description for stakeholders found on the ongoing project. Keywords: RACI Matrix, Stakeholder Management, Business Processes, Job Description.
Perancangan Perencanaan Manajemen Proyek Berdasarkan Aspek Pemangku Kepentingan Dan Komunikasi Pada Proyek Ftth Pt Telkom Andhy Pramadana Prawansa; Devi Pratami; Ika Arum Puspita
eProceedings of Engineering Vol 6, No 1 (2019): April 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Salah satu proyek yang dikembangkan oleh PT Telkom Indonesia adalah proyek Fiber to the Home (FTTH). Untuk mendukung pengembangan dan bentuk antisipasi terjadinya kegagalan dalam proyek tersebut, diperlukan sebuah perancangan perencanaan manajemen proyek. Data terkait pemangku kepentingan diolah menggunakan beberapa metode yang terdiri atas Power Interest Grid, Salience Model, dan Engagement Assessment Matrix. Dan data terkait perencanaan komunikasi diolah dengan menggunakan model perancangan dan metode komunikasi yang diterapkan. Disimpulkan bahwa pada proyek FTTH PT Telkom terdapat 57 pemangku kepentingan yang terdiri dari 46 pemangku kepentingan internal dan 11 pemangku kepentingan eksternal. Berdasarkan Power Interest Grid, pemangku kepentingan digolongkan menjadi tiga kuadran yang terdiri atas Manage Closely, Keep Satisfied, Monitor. Berdasarkan Salience Model, pemangku kepentingan digolongkan menjadi 5 kategori yang terdiri atas Definitive, Dominant Dependent Demanding, dan Dangerous. Berdasarkan Engagement Assessment Matrix diketahui bahwa terdapat pemangku kepentingan berada pada kondisi yang tidak sesuai dengan kondisi yang diharapkan sehingga dibutuhkan penanganan. Terkait komunikasi, disimpulkan bahwa perancangan komunikasi sangat membantu dalam pengelolaan pemangku kepentingan, yang mana perancangan ini harus diberikan kepada setiap pihak yang memiliki kepentingan dengan baik sehingga alur komunikasi menjadi lebih efektif. Kata Kunci : Manajemen proyek, Pemangku kepentingan, Komunikasi Abstract One of the projects developed by PT Telkom Indonesia is the Fiber to the Home (FTTH) project. To support the development and anticipation of failure in the project, project design planning is needed. Data related the stakeholders was processed using several methods consisting of; the Power Interest Grid, Salience Model, and Engagement Assessment Matrix. And data related communication planning was processed using the design model and the method of applied communication. It was concluded that at the FTTH project PT Telkom has 57 stakeholders, consisting of 46 internal stakeholders and 11 external stakeholders. Based on the Power Interest Grid, stakeholders are classified into three quadrants, consisting of Manage Closely, Keep Satisfied, Monitor. Based on the Salience Model the stakeholder is classified into 5 categories consisting of Definitive, Dominant Dependent Demanding, and Dangerous. Based on the Engagement Assessment Matrix it is known that there are stakeholders who are in a condition that is not in accordance with the expected conditions so that handling is needed. Related to communication, it is concluded that communication design is very helpful in managing stakeholders, which this design must be given to each party that has a good interest so the communication flow becomes more effective. Keywords: Project Management, Stakeholders, Communication
Co-Authors Achmad Fuad Bay Adelia Widiningrum Adityo Pratama Afifah , Zhahira Nur Afina Hardyanti Ageak Raporte Bermano Ainun Ulum Eristyanawati Alghifari Nuroni Ameilia, Talitha Putri Amelia Kurniawati Andhy Pramadana Prawansa Andi Muhammad Fachri Chaeruddin Anisah Ridhayani Febri Kuntarsih Anugerah, Zha Sha Putri Arvia Nisrina Efendi Atikah Sayyidatu Nisaa Atya Nur Aisha Bermano, Ageak Raporte Budi Sulistyo Budiarto, Sulistyo Danang Triantoro Murdiansyah Delvika, Rizka Hasna Dhiyo Ardhyan Herfirsta Dini Nuraisyah Endang Chumaidiyah Evriligar Rachmanto Fachri Fadlillah Fadillah, Fachri Faris Fathurahman Fariz Faturochman Fauziyyah Eka Sya'bani Favian Dewanta Fida Nirmala Nugraha Fitriana Rachmawati G. N. Sandhy Widyasthana Ghifari Naufal Rahman Gilang Pradana Haryono, Imam Ika Arum Puspita Imam Haryono Imam Haryono Intan Permatasari Irish Illenia Martha Ayudya Kenanda Ardhenariswari Subagya Litasari Suwarsono Litasari Widyastuti Suwarsono Litasari Widyastuti, Litasari M Firmansyah Maria Dellarosawati Idawicaksakti Mohammad Deni Akbar Muhammad Azani Hasibuan Muhammad Ihsan Caniago Muhammad Iqbal Muhardi Saputra Nadia Khairunnisa Nindytha Salsabila Kara Noor Nurfitri Ayu Puspitasari Nurfitri Ayu Puspitasari Nurul Ikhsan Oka Sutarto Putra Panji Agda Permatasari , intan Prodi, Putu Yasa Puteri , Aura Maharani Putri, Tantri Febiara Putu Yasa Putu Yasa Rahmad Dwi Putra Suhanda Ramadhan, Alvin Reanatami Irawan Reggie Nuravianta Haedar Reza Rendian Septiawan Rizka Alifiani Soenredi Rizka Hasna Delvika Sari, Maulida Permata Shidqi Rizqullah Feriansyah Suwarsono, Litasari Tantri Febiara Putri Umar Ali Ahmad Wanda Suci Utami Wawan Tripiawan Yati Rohayati Zahroh Oliviany Fadilah Thomas Zha Sha Putri Anugerah ZK Abdurahman Baizal