Intelligence is a gift from Allah SWT. to every human being. Every child born has their intelligence, this research is about developing kinesthetic intelligence in Paud Al-Izdihar. Because his kinesthetic intelligence is underdeveloped, for example in gymnastics, his movements do not increase so that the child becomes bored. The problems faced in early childhood education are that children do not like gymnastics or dancing, they are engrossed in toys or playing with their friends. So the researcher proposed research on the creation of the tokecang dance to develop kinesthetic intelligence using the classroom action research method carried out in two cycles, namely cycle I and cycle II. Using observation, interview, and documentation techniques. After the data was collected, it was analyzed using qualitative descriptive analysis. The population of this research data is students. The research was conducted in group B with 6 children consisting of 3 boys and 3 girls. At the beginning of the study, children who had not developed (BB) were 66.67%, children who began to develop (MB) were 33.33%. After conducting the research, it was shown that: children who began to develop in their kinesthetic intelligence were: 16.67% MB (Starting to Develop), 50% BSH (Developing according to expectations), 16.67% BSB (Developing Very Well). Thus it can be concluded that developing this tokecang dance creation has made a good contribution to children such as: starting to move the body, hands, feet, and head in a coordinated manner to improve kinesthetic intelligence. Kecerdasan merupakan anugrah dari Allah Swt. kepada setiap manusia. Setiap anak lahir mempunyai kecerdasannya masing-masing, penelitian ini mengenai mengembangkan kecerdasan kinestetik di Paud Al-Izdihar. Sebab kecerdasan kinestetiknya kurang berkembang misalnya dalam kegiatan senam, gerakannya tidak bertambah sehingga anak menjadi jenuh. Permasalahan yang dihadapi di Paud tersebut yaitu anak kurang menyukai senam atau tarian, mereka asyik dengan mainan atau bermain dengan teman-temannya. Maka peneliti mengajukan penelitian kreasi tari tokecang untuk mengembangkan kecerdasan kinestetik menggunakan metode penelitian tindakan kelas yang dilakukan dengan II siklus yaitu siklus I dan siklus II. Menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Setelah data terkumpul di analisis menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Populasi data penelitian ini adalah siswa. Penelitian dilaksanakan pada kelompok B jumlah anak 6 orang terdiri 3 laki-laki dan 3 perempuan. Pada awal penelitian anak yang Belum Berkembang (BB) 66,67 %, anak yang Mulai Berkembang (MB) 33,33 %. Setelah melakukan penelitian menunjukan bahwa: anak yang mulai berkembang dalam kecerdasan kinestetiknya yaitu: 16,67% MB (Mulai Berkembang), 50% BSH (Berkembang Sesuai Harapan), 16,67% BSB (Berkembang Sangat Baik). Dengan demikian dapat disimpulkan mengembangkan kreasi tari tokecang ini telah memberikan kontribusi yang baik pada anak seperti: mulai menggerakan badan, tangan, kaki, dan kepala secara terkoordinasi untuk meningkatkan kecerdasan kinestetik.