Claim Missing Document
Check
Articles

KEBUN GIZI UNTUK MEMBANTU MEMENUHI KEBUTUHAN ZAT GIZI MASYARAKAT Aryu Candra; Martha Ardiaria; Enny Probosari; Etisa Adi Murbawani; Niken Puruhita; Muhammad Sulchan; Hertanto Wahyu Subagio
JNH (Journal of Nutrition and Health) Vol 9, No 2 (2021): JNH(JOURNAL OF NUTRITION AND HEALTH)
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jnh.9.2.2021.25-30

Abstract

Pandemi Covid 19 yang terjadi sejak tahun 2020 dan hingga kini belum selesai menimbulkan berbagai permasalahan di masyarakat. Salah satunya adalah permasalahan di bidang ekonomi. Penurunan daya beli terhadap bahan makanan dapat menyebabkan kualitas asupan zat gizi menurun. Salah satu cara untuk mengatasi adalah dengan membuat kebun gizi yang berisi tanaman sumber zat gizi di pekarangan rumah atau lahan kosong yang ada di sekitar perumahan. Kebun gizi dibuat di enam lokasi yaitu tiga lokasi di pekarangan rumah warga, dan tiga lokasi di pinggir jalan di wilayah kelurahan Jomblang. Luas masing-masing kebun berkisar antara 6-12 m2. Tanaman yang berhasil tumbuh dengan baik adalah bayam, terong, sawi, buncis, bawang dan kangkung, pepaya, tomat, cabai, jambu air, dan jambu biji (belum berbuah). Selain itu ada tanaman umbi umbian dan rempah yang juga tumbuh dengan baik yaitu ketela pohon, ubi jalar, jahe, kunyit, kencur, sereh, temulawak, dan lengkuas. Setelah 1  bulan hasil dari kebun gizi sebagian sudah dapat dipanen dan dimanfaatkan warga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kebun gizi bermanfaat untuk membantu memenuhi kebutuhan zat gizi warga kelurahan Jomblang.
Pengaruh Suplementasi Mikronutrien Terhadap Tingkat Kecukupan Energi Balita Enny Probosari
JNH (Journal of Nutrition and Health) Vol 5, No 2 (2017): JOURNAL OF NUTRITION AND HEALTH
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (627.041 KB) | DOI: 10.14710/jnh.5.2.2017.116-128

Abstract

Latar Belakang : Asupan gizi balita berkaitan dnegan nafsu makan dan pola makan balita. Nafsu makan yang rendah pada balita akan menyebabkan asupan energi rendah. Tidak hanya asupan energi saja, namun juga asupan zat gizi mikro terutama seng dan zat besi. Kekurangan energi dalam jangka panjang dapat menurunkan status gizi balita. Berdasarkan riskesdas 2013, prevalensi gizi buruk dan gizi kurang meningkat dari tahun 2007 ke tahun 2013. Gizi buruk pada tahun 2013 mencapai angka 5,7% sedangkan untuk gizi kurang 13,9%.Metode :  Jenis Penelitian ini adalah quasi experimental dengan randomized control group pre-post test design. Subjek penelitian adalah balita usia 3-5 tahun di Kelurahan Jomblang, Kecamatan Candisari, Kota Semarang sebanyak 36 subjek yang diambil secara purposive sampling sesuai kriteria inklusi dan dibagi kedalam 4 kelompok (9 subjek/kelompok) secararandom sampling. Kelompok 1 / kontrol diberikan placebo, sedangkan kelompok perlakuan 2, 3, dan 4 berturut-turut diberikan suplementasi Seng, Zat Besi, dan Seng-Zat Besi selama 60 hari. Dosis seng dan zat besi masing-masing sebesar 10 mg/hari dan 7,5 mg/hari. Asupan makan di peroleh dengan metode Semi Quantitative Food Frequency Questionaire (SQ-FFQ). Analisis data menggunakan uji beda paired t-test,dan uji Kruskal-Wallis.Hasil : Dari sampel sebanyak 36 balita terdiri dari 20 balita laki-laki dan 16 balita perempuan. Sebagian besar tingkat kecukupan energi balita tergolong dalam kategori cukup (75%). Setelah pemberian intervensi kelompok1,2 dan 3 tidak berpengaruh terhadap tingkat kecukupan energi. Hanya kelompok 4 yang berpengaruh dengan nilai sebesar 0.001.Simpulan :. Pemberian suplementasi seng dan zat besi berpengaruh meningkatkan tingkat kecukupan energy balita usia 3-5tahun.Kata Kunci : Suplementasi, seng-besi, kecukupan energi, asupan makan, balita
PONDOK GIZI SEBAGAI SARANA KONSELING GIZI MASYARAKAT Aryu Candra; Martha Ardiaria; Enny Probosari; Niken Puruhita; Etisa Adi Murbawani
JNH (Journal of Nutrition and Health) Vol 9, No 2 (2021): JNH(JOURNAL OF NUTRITION AND HEALTH)
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jnh.9.2.2021.13-18

Abstract

Pengetahuan masyarakat Indonesia tentang gizi berdasarkan hasil penelitian tenyata masih banyak dalam kategori kurang. Sumber informasi yang efektif untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat adalah yang secara langsung disampaikan oleh narasumber, bukan informasi melalui media elektronik atau sosial. Hal ini dikarenakan informasi melalui media massa sering tidak benar bahkan menyesatkan. Pondok Gizi yang merupakan sarana untuk memberi informasi, solusi, dan intervensi gizi  pada anggota masyarakat yang membutuhkan. Pondok Gizi sebagai Sarana Konseling Gizi Masyarakat didirikan di wilayah Kelurahan Jomblang, Kecamatan Candisari, kota Semarang pada tahun 2021. Pondok Gizi adalah  sebuah tempat yang dilengkapi fasilitas pelayanan gizi yaitu peralatan antropometri, alat kedokteran seperti tensimeter, stetoskop, alat pengukur komposisi tubuh seperti Body Fat Analyzer, Bioimpedance Anlysis, dll. Kegiatan yang dilakukan di Pondok Gizi meliputi pemeriksaan status, gizi , konseling gizi, serta intervensi gizi. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa warga sudah menjalankan pola hidup sehat sesuai anjuran dari narasumber. Kegiatan ini terbukti efektif membantu mengatasi permasalahan gizi dan kesehatan masyarakat di wilayah kelurahan Jomblang.
Penatalaksanaan Gizi pada Pasien dengan Kanker Pankreas Enny Probosari
JNH (Journal of Nutrition and Health) Vol 6, No 1 (2018): JOURNAL OF NUTRITION AND HEALTH
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (653.821 KB) | DOI: 10.14710/jnh.6.1.2018.21-30

Abstract

ABSTRAKPenanganan karsinoma pankreas terdiri atas 3 modalitas terapi yaitu pembedahan, kemoterapi dan radioterapi. Pilihan untuk pembedahan kuratif meliputi pankreatikoduodenektomi (prosedur Whipple), pankreatektomi distal, dan pankreatektomi total. Pankreatektomi total merupakan terapi yang paling efektif, akan tetapi hanya dapat dilakukan pada sekitar 10-20% kasus. Selain itu, angka survival-5-tahun hanya 10-15% dengan median 11-18 bulan. Kontraindikasi absolut operasi reseksi adalah metastasis pada hepar, peritoneal maupun limfonodi jauh, atau pasien yang keadaan klinisnya tidak memungkinkan untuk dilakukan operasi mayor. Pankreatikoduodenektomi dengan reseksi vena porta atau vena mesenterika superior cukup aman dan bisa dilakukan, dengan mortalitas dan morbiditas yang sama dengan pankreatikoduodenektomi tanpa reseksi vaskuler. Penatalaksanaan gizi sangat diperlukan untuk mempertahankan status gizi yang optimal serta mendukung terapi medis supaya lebih efektif.
Komposisi Proksimat, Kandungan Kalsium dan Karakteristik Organoleptik Snack Bar Pisang Raja dan Kacang Kedelai Sebagai Alternatif Makanan Selingan Balita Rohmatul Ummah; Enny Probosari; Gemala Anjani; Diana Nur Afifah
Warta Industri Hasil Pertanian Vol 37, No 2 (2020)
Publisher : Balai Besar Industri Agro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32765/wartaihp.v37i2.6159

Abstract

ABSTRAK: Asupan gizi makro dan mikro yang tidak terpenuhi dapat meningkatkan risiko terjadinya stunting balita. Makanan selingan perlu diberikan untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi balita. Pisang raja dan kacang kedelai mengandung tinggi protein dan kalsium sehingga pembuatan snack bar pisang raja dan kacang kedelai diharapkan menjadi makanan selingan balita dengan kandungan gizi dan karakteristik organoleptik  yang baik. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental rancangan acak lengkap satu faktor dengan perbandingan variasi pisang raja dan kacang kedelai F1(9:1), F2(4:1) dan F3 (7:3). Analisis statistik komposisi proksimat, kandungan kalsium dan karakteristik organoleptik  berdistribusi normal diuji dengan One Way ANOVA serta uji lanjut Duncan dan apabila berdistribusi tidak normal diuji dengan Kruskall-Wallis serta uji lanjut Mann-Whitney. Formula terbaik menggunakan metode De Garmo. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh formulasi pisang raja dan kacang kedelai terhadap kandungan protein, lemak, karbohidrat, air, abu, serat pangan, dan kalsium (p<0,05). Karakteristik organoleptik pada parameter rasa (p=0.028) dan tekstur (p=0.017) juga menunjukan ada perbedaan yang signifikan. Formula snack bar terbaik yang dapat memenuhi kebutuhan makanan selingan pada balita adalah snack bar F2 dengan kandungan lemak 4 g, karbohidrat 18,08 g, serat pangan 3,27 g dan kalsium 617 mg.Kata kunci: kacang kedelai, organoleptik, pisang raja, snack bar, zat giziABSTRACT: Inadequate macro and micronutrients  intake can increase the risk of toddler stunting. A snack needs to be provided to help meet the nutritional needs of toddlers. Banana and soybeans contain high protein and calcium, so that the manufacture of snack bar banana and soybeans is expected to be a snack bar for toddlers with good nutritional content and organoleptic properties. This study was one-factor completely randomized experimental study with ratio banana and soybeans snackbars F1 (9:1), F2 (4:1) and F3 (7:3). Statistic analysis for proximate composition, calcium content and organoleptic properties with normal distribution was tested using one way anova test followed by duncan’s posthoc test and if abnormal distribution was tested using the kruskal wallis test followed by mann-whitney’s posthoc test. The best formulation using De Garmo method. The results showed that there was an influence of the formulation of banana and soybean on the content of proximate and calcium (p<0,05). Organoleptic properties in the parameter of taste (p=0.028) dan texture (p=0.017) showed a significant difference. F2 is the best snack bar formula which contains fat 4 g, carbohydrate 18,08 g, fiber 3,27 g, calcium 617 mg and can meet the nutritional needs of snack foods in toddler.Keywords:  soybeans, organoleptic, banana, snack bar, nutrient
HUBUNGAN TINGKAT STRESS, PERILAKU MEROKOK DAN ASUPAN ENERGI PADA MAHASISWA Rhory Defie; Enny Probosari
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 7, No 2 (2018): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (487.26 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v7i2.20694

Abstract

Latar Belakang Stress merupakan kondisi yang dialami oleh semua orang, termasuk mahasiswa. Stress merupakan salah satu alasan seseorang merokok. Perilaku merokok dan tingkat stress dapat menyebabkan asupan makanan berkurang, sehingga asupan energi juga berkurang.Tujuan Mengetahui faktor yang berpengaruh dengan asupan energi, mengetahui hubungan perilaku merokok terhadap asupan energi, mengetahui hubungan tingkat stress terhadap asupan energi dan mengetahui hubungan perilaku merokok dengan tingkat stress.Metode Observasional analitik dengan desain cross sectional. Sampel penelitian ini adalah Mahasiswa Universitas DiponegoroHasil Didapatkan hasil yang signifikan antara perilaku merokok terhadap asupan energi dengan p yaitu p=0,031. Sedangkan tingkat stress terhadap asupan energi tidak mendapatkan hasil yang signifikan dengan p yaitu p=0,120 dan tingkat stress terhadap perilaku merokok juga tidak mendapatkan hasil yang signifikan dengan p yaitu p=0,418.Kesimpulan Perilaku merokok mempengaruhi asupan energi pada mahasiswa yaitu seiring meningkatnya perilaku merokok maka asupan energi pada mahasiswa juga akan meningkat. Sedangkan tingkat stress tidak mempengaruhi asupan energi dan perilaku merokok.
HUBUNGAN ASUPAN MAKAN DAN STATUS GIZI PADA PASIEN KANKER SERVIKS POST KEMOTERAPI Eryn Trijayanti; Enny Probosari
Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) Vol 5, No 4 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.12 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v5i4.14342

Abstract

Latar Belakang : Kanker serviks merupakan kanker yang paling sering menyebabkan kematian pada wanita. Virus HPV (human papilloma virus) penyebab utama terjadinya kanker serviks. Salah satu metode pengobatan pada penyakit kanker adalah kemoterapi yaitu pengobatan kanker secara sistemik dengan tujuan menghambat pertumbuhan sel. Efek samping yang ditimbulkan berupa mual dan muntah sehingga akan mempengaruhi asupan makan. Kemoterapi juga dapat berpengaruh terhadap status gizi pasien.Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara asupan makan dan status gizi pada pasien kanker serviks post kemoterapi.Metode : Metode penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional dengan rancangan penelitian cross sectional. Pengambilan sampel dengan cara consecutive sampling didapat sampel penelitian 29 sampel dengan memperhatikan kriteria inklusi dan kriteria eksklusi sampel. Pengambilan data tingkat asupan makan menggunakan metode recall 24 jam selama 3 hari sedangkan status gizi menggunakan lingkar lengan atas (LILA). Data dianalisis dengan uji spearman dan uji regresi logistik ordinal.Hasil : Hasil uji statistik menunjukkan tidak ada hubungan antara asupan makan dengan status gizi post kemoterapi (p = 0,221). Analisis multivariat logistik ordinal tidak ada hubungan antara usia, stadium kanker dan frekuensi kemoterapi terhadap status gizi. Dengan nilai p=0,881 untuk usia, stadium kanker p=0,532 dan frekuensi kemoterapi p=0,132.Kesimpulan : Asupan makan pasien kanker serviks post kemoterapi sebagian besar buruk, diharapkan pasien meningkatkan asupan makan untuk menunjang pengobatan.
Musa balbisiana and Musa paradisiaca Starches Increase SCFA and Caspase-3 as well as Decrease β-glucuronidase and MDA of Mouse Model for Colon Cancer Diana Nur Afifah; Fauzia Purnamasari; Luthfiatul Khusna; Noviasti Rahma Utami; Aida Fitri Nazillah; Syafira Noor Pratiwi; Fillah Fithra Dieny; Aryu Candra; Ayu Rahadiyanti; Rachma Purwanti; Enny Probosari; Martha Ardiaria; Nyoman Suci Widiastiti; Ferry Sandra
The Indonesian Biomedical Journal Vol 13, No 1 (2021)
Publisher : The Prodia Education and Research Institute (PERI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18585/inabj.v13i1.1320

Abstract

BACKGROUND: Administration of resistant starch (RS) influences the diversity and the composition of microbiota as well as inhibits the growth of cancer cell. Banana as a potential source of RS has been reported. Although Musa paradisiaca has been reported to induce apoptosis in colon cancer cells, Musa balbisiana, which has low glycemic index and suitable for particular patients, has not been investigated yet.METHODS: Starches of M. balbisiana and M. paradisiaca were prepared and mixed with other components to make 3 types of mouse pellets. Mouse model for colon cancer was prepared and fed with different types of mouse pellets. Blood was collected and processed for measuring β-glucuronidase and malondialdehyde (MDA) with Enzyme-linked Immunosorbent Assay (ELISA) method. Resected ceca were incised to collect the inner part for short-chain fatty acid (SCFA) measurement with gas chromatography analysis. Resected colas were fixed and processed for immunohistochemistry to detect Caspase-3.RESULTS: Colon-cancer-mice fed with the M. balbisiana and M. paradisiaca starches-contained pellets had significant higher concentrations of total SCFA (p=0.003), acetic acid (p=0.000), propionic acid (p=0.000) and butyric acid (p=0.000); lower concentration of β-glucuronidase (p<0.001); higher Caspase-3 score (p=0.040); and lower MDA concentration (p<0.001) than colon-cancer-mice fed with standard pellet (control).CONCLUSION: M. balbisiana and M. paradisiaca starches could be suggested as potential anti-colon cancer RS. Further research should be carried out to disclose the starches mechanisms in colon cancer cell.KEYWORDS: Musa balbisiana, Musa paradisiaca, colon cancer, resistant starch, Caspase-3, SCFA, β-glucuronidase, malondialdehyde
Diagnostic accuracy of calf circumference for decreased muscle mass in older adults with sarcopenia Novi Diah Pusparini; Enny Probosari; Etisa Adi Murbawani; Siti Fatimah Muis; Febe Christianto
Journal of Biomedicine and Translational Research Vol 8, No 1 (2022): April 2022
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jbtr.v1i1.12115

Abstract

Background: Increasing number of the older adults population results in increasing sarcopenia, a geriatric problem that may lead to poor quality of life, susceptibility to disease, malnutrition, and even death. Muscle mass is an important sarcopenia parameter that can be measured by Bioelectrical Impedance Analysis (BIA). Detection of decreased muscle mass can be done by measuring calf circumference, it is expected to provide an early diagnose of sarcopenia so that early intervention can be given and improve the quality of life of the older adults.Objective: To analyze the diagnostic accuracy of calf circumference for decreased muscle mass in older adults to provide simple way in diagnosing sarcopenia.Methods: This study involved 126 older adults, consisted of 57 men and 69 women aged 60-80 years in the community who met the inclusion criteria. Criteria of sarcopenia were defined based on the Asian Working Group for Sarcopenia (AWGS) Consensus, consisted of three components; muscle mass, handgrip strength, and walking speed. This study analyze the diagnostic accuracy of calf circumference for decreased muscle mass measured by single- frequency BIA and calf circumference was measured using a measuring tape. The analysis was carried out according to the receiver operating characteristic (ROC) curve to determine the cut-off point along with the sensitivity (Se) and specificity (Sp) values, positive and negative predictive values (PPV and NPV) of calf circumference as an indicator for low muscle mass.Results: Optimal cut-off point of calf circumference to indicate low muscle mass is 32.9 cm in women (Se 80.8%, Sp 79.1%, PPV 75.9%, NPV 87.5%) and 33.5 cm in men (Se 78.6%, Sp 74.4%, PPV 50%, NPV 91.4%). PPV in men is lower than women. This is due to a lower prevalence of decreased muscle mass in men than women. There were 49 participants with the calf circumference below cut-off point and 40 (31.7%) of the 126 participants had sarcopenia.Conclusion: Calf circumference has a diagnostic accuracy to find decreased muscle mass in  sarcopenia.
PENGARUH PEMBERIAN TEH ROSELA UNGU (HIBISCUS SABDARIFFA LINN) TERHADAP PROFIL LIPID PADA TIKUS HIPERKOLESTEROLEMI Enny Probosari; Etisa Adi Murbawani; Aryu Candra; Martha Ardiaria
IJCNP : INDONESIAN JOURNAL OF CLINICAL NUTRITION PHYSICIAN Vol 5 No 1 (2022): IJCNP (INDONESIAN JOURNAL OF CLINICAL NUTRITION PHYSICIAN)
Publisher : Perhimpunan Dokter Gizi Klinik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54773/ijcnp.v5i1.94

Abstract

Latar Belakang : Dislipidemia merupakan faktor risiko terjadinya penyakit kardiovaskular yang menjadi salah satu penyebab utama kematian di dunia. Bunga rosela sebagai tanaman herbal yang popular di masyarakat Indonesia mengandung bahan aktif yang dapat memperbaiki profil lipid. Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pemberian seduhan kelopak rosela terhadap profil lipid tikus wistar yang diberi pakan tinggi lemak. Metode : Penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratorium dengan design pre-post test dengan kelompok kontrol, menggunakan 24 ekor tikus wistar jantan usia 3 bulan, dibagi menjadi 4 kelompok yaitu kelompok kontrol diberi pakan standar dan minum ad libitum, kelompok perlakuan P1 diberi pakan standar dan seduhan rosela dosis 1340 mg/KgBB/hari, kelompok perlakuan P2 diberi pakan standar dan seduhan rosela dosis 2700 mg/KgBB/hari, kelompok perlakuan P3 diberi pakan standar dan seduhan rosela dosis 4020 mg/KgBB/ hari selama 30 hari. Pada awal dan akhir perlakuan diambil serum darah untuk mengetahui kadar trigliserida, kolesterol total, HDL, dan LDL. Hasil: Pemberian rosela pada ketiga kelompok perlakuan mengalami penurunan kadar trigliserid, kadar LDL, Peningkatan kadar kolesterol, dan kadar HDL secara bervariasi. Kelompok P3 menunjukan penurunan kadar trigliserid sebesar -61,00±45,41 (p<0,05) lebih baik dibanding kelompok lain. Kelompok P2 menunjukan peningkatan kadar HDL sebesar 10,20±9,89 (p>0,05) lebih baik dibanding kelompok lain. Kelompok P2 menunjukan penurunan LDL sebesar -5,50±7,06 (p>0,05) dibanding kelompok lain. Kesimpulan: Pemberian teh rosela dengan dosis 4020 mg/KgBB/hari selama 30 hari mampu menurunkan kadar trigliserida secara signifikan (p<0,05) pada tikus hiperkolesterolemi. Kata Kunci : Profil lipid, Rosela, Tikus Wistar
Co-Authors A Fahmy Arif Tsani Adinda Maharani Ahmad Syauqy Aida Fitri Nazillah Aisyah Aisyah Ajeng Pramudita Alfadila, Tsania Izza Andarbeni, Larasati Andriani Rizka Yasmina Anjani, Gemala Annisa Fauziah, Annisa Annta Kern Nugrohowati Aqmariya Syarafina Arwinda Nugraheni Aryu Candra Ayu Rahadiyanti Azalia, Fawnia Azhoranezar Ramadhani Betsi Kusumaningnastiti Binar Panunggal Brotoarianto, Happy Kurnia Chairunnisa, Otty Claudia Kartika Dewi Darmono SS Deny Yudi Fitranti Devana Doanaresta Devy Sukma Sari, Devy Sukma Dewi, Arini Citra Dewi, Suci Noviya Diana Nur Afifah, Diana Nur Dwi Ratna Sari Eka Hermawati, Eka Eryn Trijayanti Etika Ratna Noer Etisa Adi Murbawani Fauzia Purnamasari Febe Christianto Ferry Sandra Fillah Fithra Dieny Fillah Fithra Dieny Firdaus, Ozi Rahmat Fithri, Annisa Amala Handayani, Endah Nur Hartanti Sandi Wijayanti Hartanti Sandi Wijayanti Haznawati, Nur Dian Heri Nugroho Hertanto Wahyu Subagio Hertanto Wahyu Subagyo Hertanto WS Isvi Thuba Mustaghfiroh Joriandhita Ramadhan Kusumaningnastiti, Betsi Lady, Chantika Laurensia Mei Vrayanti Hutajulu Lili Nor Indah Sari Luthfiatul Khusna Marlina Rully Wahyuningrum MARTHA ARDIARIA Maulida Khurriya Rahman Mega Herdanti Febrikaharisma Merisa Inggit Widyaswari Muhammad Sulchan Niken Puruhita Ningsih, Ryta Ristantia Nisa, Ana Khoirun Nisa, Fitria Zahrotun Nisrina Hanisa Nissa, Choirun Novi Cynthia Prisma Dewi Novi Diah Pusparini Noviasti Rahma Utami Nungki Dwi Permatasari, Nungki Dwi Nur Rochmah, Nur Nurdini, Della Annisa Nurhasanah Nurhasanah Nurmasari Widyastuti Nurul Ratna Mutu Manikam Nuryanto Nuryanto Nyoman Suci Widiastiti Prayoga, Edwin Agung Putri, Nindya Marta Ghassani Putri, Tri Andianne Rachma Purwanti Rahmani, Shera Mutiara Rhory Defie Rizki, Mawarni Uli Rizkita, Maura Sania Roberta Lei Easter, Roberta Lei Rohmatul Ummah Rujiantina, Ahaddini Septian Ruth Elizabeth Violita, Ruth Elizabeth Sandy Eka Pratama Sari, Mega Lucyta Siallagan, Rini Martina Siti Fatimah Muis Siti Fatimah Muis Siti Fatimah Muis Syafira Noor Pratiwi Tantri, Ignas Fawwaz Tri Hanni Desiana Putri Tri Indah Winarni Widitha Gustining Asmariani Wiriesta Anggraini Yuniari, Dwi Yushila Meyrina