Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Kualitas konseling bidan terhadap kesesuaian indikasi penggunaan alat kontrasepsi di kota Kendari Askrening, Askrening; Hendrayulita, Hendrayulita; Heyrani, Heyrani
Health Information : Jurnal Penelitian Digitalisasi Versi Cetak
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kualitas konseling bidan terhadap kesesuaian indikasi penggunaan alat kontrasepsi di kota Kendari
Diabetes Mellitus and Bacterial Infections: A Review of Main Infections in DM Patients Yunus, Reni; Wijayati, Fitri; Askrening, Askrening; Rahayu, Dian Yuniar Syanti; Hasan, Fonnie E; Trees, Trees; Fusvita, Angriani
Public Health of Indonesia Vol. 10 No. 1 (2024): January - March
Publisher : YCAB Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36685/phi.v10i1.777

Abstract

Millions of single-celled microscopic organism called bacteria reside within the human body. Numerous infectious diseases in humans are caused by some of these pathogen bacteria. One of the major risk factors for bacterial infections is diabetes mellitus. Bacterial infections and diabetes may have a reciprocal relationship in which some illnesses exacerbate insulin resistance. Diabetes may occur as a result of bacteria in the digestive system. Any organ in a human body can become infected by bacteria. The respiratory tract, gastrointestinal tract, urinary tract, skin, and soft tissues are the most frequently infected areas with diabetes. Uncontrolled hyperglycemia increases the risk of bacterial infections by impairing innate and adaptive immune responses. Furthermore, skin ulceration can result from long-term diabetic consequences such peripheral vascular disease and neuropathy (sensorimotor and autonomic). These conditions can also lead to secondary bacterial infections.
Pemberdayaan dan Penguatan Perempuan dalam Pemenuhan Hak-Hak Reproduksi di Desa Sawa, Kabupaten Konawe Utara Wulandari, Hesti; Askrening, Askrening; Anwar, Khalidatul Khair; Dolofu, Muliaty; Nurmiaty, Nurmiaty
SEGANTANG LADA : JURNAL PENGABDIAN KESEHATAN Vol. 2 No. 1 (2024): SEGANTANG LADA : JURNAL PENGABDIAN KESEHATAN
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53579/segantang.v2i1.148

Abstract

Usia 4-6 tahun merupakan usia yang rentan terhadap penyakit karena pada usia inilah motorik anak mulai aktif. Tanpa disadari, apa yang anak-anak lakukan seringkali dekat dengan kuman-kuman yang dapat menyebabkan penyakit seperti flu, batuk, diare. Mencuci tangan merupakan proses membuang kotoran dan debu secara mekanisme dari permukaan kulit dan mengurangi jumlah mikroorganisme. Tujuan cuci tangan adalah untuk menghilangkan jumlah mikroorganisme. Kegiatan ini dilakukan melalui sarana kegiatan belajar bersama dalam bentuk tatap muka dalam kelompok, penyuluhan diberikan, meliputi: materi dan praktik mencuci tangan basah dengan air mengalir dan cuci tangan kering dengan hand sanitaizer. Hasil kegiatan ini dianalisis ini menggunakan uji paired t-test. Data yang digunakan adalah data numerik hasil observasi checklist keterampilan mencuci tangan. Dari hasil uji terdapat pengaruh pemberian penyuluhan teknik mencuci tangan terhadap keterampilan mencuci tangan siswa TK. Kebiasaan cuci tangan sejak dini, diharapkan nantinya mereka akan menjadi generasi yang sadar akan pentingnya kebersihan, tidak hanya kebersihan diri sendiri, tapi juga kebersihan lingkungan. Tidak hanya itu, dengan hal sederhana yang dilakukan secara rutin dan terarah ini nantinya anak-anak akan belajar untuk melakukan kebiasaan-kebiasaan lain dengan benar. Salah satu cara untuk mencegah anak-anak terserang penyakit tersebut adalah dengan mencuci tangan. Kebiasaan mencuci tangan ini seharusnya memang ditanamkan sejak dini
Edukasi gizi seimbang dan sosialisasi peran keluarga sadar gizi untuk mencegah penyakit tidak menular di Desa Bajo Indah, Soropia, Konawe Wiralis, Wiralis; Askrening, Askrening; Fathurrahman, Teguh; Suwarni, Suwarni; Hariani, Hariani; Nirmala, Intan Ria
Kisi Berkelanjutan: Sains Medis dan Kesehatan Vol 1 No 3 (2024): Juli-September
Publisher : PT Karya Inovasi Berkelanjutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit tidak menular menjadi masalah kesehatan masyarakat baik secara global maupun di Indonesia. Stunting diusia balita dapat menjadi faktor risiko penyakit tidak menular diusia dewasa. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah meningkatkan dan menguatkan pengetahuan masyarakat tentang penyakit tidak menular melalui penguatan peran keluarga sadar gizi. Pada awal kegiatan dilakukan skrining terhadap faktor risiko penyakit tidak menular, dan dilanjutkan dengan edukasi melalui metode penyuluhan menggunakan media leaflet, slide presentasi dan pemutaran media video. Hasil identifikasi yang dikumpulkan melalui survei dan pelacakan pada setiap rumah diukur 56 balita menunjukkan balita dengan status gizi buruk (Z-Score: < -3) menggunakan indeks massa tubuh sebanyak 36,5% dan gizi kurang (Z-score: (-2) -  (>-3)) sebesar 14,3%. Sebagian besar keluarga memiliki risiko akibat perilaku hidup yang tidak sehat seperti merokok, minum alkohol, tidak memiliki program olah raga, pola makan sayur dan buah dalam katagori kurang. Hasil skrining dijadikan fakta manyarakat, dengan memberikan solusi membangun keluarga sadar gizi melalui pemenuhan pola makan dengan gizi seimbang, pola hidup berolah raga, melakukan penimbangan balita setiap bulan dan melakukan identifikasi masalah gizi pada tingkat keluarga.
Penambahan Tepung Daging Ikan Pogo (Aluterus Monoceros) pada Kreakers Meningkatkan Kadar Protein dan Seng Israwati, Israwati; Wiralis, Wiralis; Fathurrahman, Teguh; Suwarni, Suwarni; Hariani, Hariani; Fatmawati, Fatmawati; Askrening, Askrening
Jurnal Stunting Pesisir dan Aplikasinya Vol 1 No 2 (2022): Juli-Desember
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36990/jspa.v1i2.799

Abstract

Latar belakang : Protein dan seng merupakan zat gizi yang sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan anak balita. Kreakers telah dikembangkan menggunakan berbagai jenis ikan yang dapat meningkatan kandungan gizi dan daya terimanya. Tujuan penelitian adalah untuk mengembangkan kreakers ikan Pogo (Aluterus monoceros) sebagai camilan tinggi protein dan seng.Metode : Jenis penelitian adalah kuantitatif. Pengembangan creakers menggunakan tepung ikan Pogo (Aluterus monoceros) dengan persentase 0%, 15% dan 20%. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 23-29 maret 2021 bertempat di Laboratorium ilmu teknologi pangan politeknik kendari jurusan gizi dan Universitas Haluoleo Kendari. Data yang dikumpulkan meliputi daya terima, kadar protein dan seng (Zn). Daya terima diukur dengan uji orgnoleptik menggunakan skala hedonik (1-5), protein kreakers diukur dengan metode Lowry, kadar seng diukur dengan metode Atomic Absorption Spektrophotometer (AAS). Data diolah secara deskriptif.Hasil : Dihasilkan formula creakers dengan penggunaan tepung ikan Pogo F1= 0%, F2 = 15% dan F3 = 20%. Uji daya terima menggambarkan penilaian panelis terhadap parameter warna kreakers dengan katagori sangat suka presentase tertinggi pada formula F2, katagori suka persen tertinggi memilih formula F2. Parameter aroma, menunjukan penilaian panelis dengan katagori sangat suka pada formula F2 dan suka F1. Parameter rasa, panelis menilai katagori sangat suka pada formula F2: 73% dan suka F3 : 90%. Parameter tekstur katagori sangat suka pada F2: 53,3% dan suka F1: 70%. Nilai rata-rata skor daya terima tertinggi adalah F2:3.7, selanjutnya F1: 3.1 dan F3: 3.0. Hasil analisis kadar protein tertinggi adalah pada formula F3: 41%, selanjutnya F2: 27% dan F1: 16%. Kadar seng tertinggi adalah formula F3: 4%, F2: 2% dan F1: 1%.KESIMPULAN: Penambahan tepung ikan Pogo 20% pada kreakres menghasilkan kadar protein dan seng paling tinggi. Daya terima kreakers formula F2 lebih diterima dengan skor 3.7 , dibandingkan F1 (3.1) dan F3 (3.0).
Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Menopause di Desa Lambangi Kolono Timur Kabupaten Konawe Selatan Aswita, Aswita; Askrening, Askrening; Kartini, Kartini; Halijah, Halijah; Azlimin, Azlimin
Health Information : Jurnal Penelitian Vol 16 No 3 (2024): September-Desember
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36990/hijp.v16i3.1530

Abstract

Ringkasan: Latar Belakang: Peningkatan usia harapan hidup menyebabkan semakin banyak perempuan mengalami menopause dengan berbagai dampak kesehatan fisik dan psikologis yang memerlukan identifikasi faktor risiko untuk intervensi dini. Tujuan: Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian menopause di Desa Lambangi Kecamatan Kolono Timur Kabupaten Konawe Selatan. Metode: Penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional terhadap 64 ibu berusia 40-65 tahun menggunakan teknik total sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner karakteristik dan pengetahuan menopause, kemudian dianalisis dengan Chi-Square (? = 0,05) dan Confidence Interval 95%. Hasil: Analisis statistik menunjukkan hubungan signifikan (p < 0,05) antara usia menarche (p = 0,003), paritas (p = 0,011), pendidikan (p = 0,045), pekerjaan (p = 0,003), dan riwayat penggunaan kontrasepsi hormonal (p = 0,015) dengan kejadian menopause. Simpulan: Usia menarche, paritas, pendidikan, pekerjaan, dan penggunaan kontrasepsi hormonal merupakan faktor determinan kejadian menopause. Saran: Diperlukan peningkatan pelayanan konseling pra-menopause dan penelitian lanjutan faktor menopause untuk mengurangi dampak negatif.
Detection, Prevention and Early Treatment of Cardiovascular Disease in the Community Askrening; Khair Anwar, Khalidatul; Yustiari; Asmaidar; Nasrawati
Mattawang: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 4 (2024)
Publisher : Yayasan Ahmar Cendekia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35877/454RI.mattawang3357

Abstract

Cardiovascular disease is a major health problem in the world. The rate of cardiovascular diseases accounts for the highest mortality when compared to infectious diseases. The main treatment is healthy living behavior and early detection of heart and vascular diseases. The service aims to improve people's knowledge and skills about prevention, early detection and handling of cardiovascular disease attacks. Service is carried out by two methods, namely 1) counseling with the target of health cadres, 2) cardiopulmonary resuscitation training. The results of the service showed that health education was able to increase knowledge about cardiovascular diseases (P=0.000) and all participants were able to carry out cardiopulmonary resuscitation correctly.
Project-Based Learning Models In 21st Century Health Education: Enhancing Collaboration and Problem-Solving Skills: A Systematic Review Askrening, Askrening; Reni Yunus; Alvin Sicat; Sutrisman, Heny; Pajar Machmud; Chotimah, Chotimah; Adrianus Prihartanto; Rosmerry Simanjuntak; Dina Angela
International Journal of Education, Vocational and Social Science Vol. 4 No. 01 (2025): Pebruary,International Journal of Education, Vocational and Social Science( IJ
Publisher : Cita konsultindo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63922/ijevss.v4i01.1572

Abstract

This research aims to explore project-based learning models in 21st century health education, with a focus on improving collaboration and problem-solving skills. Through a systematic literature review covering 15 research journals published between January 2020 and January 2024, it was found that project-based learning significantly improved students' global health competencies. Results showed improvements in communication and problem-solving skills, reflecting progress in students' capacity to think critically and collaborate in the context of global health issues. Although the results are positive, challenges such as inadequate teacher training and limited resources must be overcome to maximize the benefits of this learning model. This research provides important insights for educators and policy makers in implementing project-based learning in health education.
Parity is Related to Anemia in Pregnant Women in the Coastal Area Askrening, Askrening; Wiralis, Wiralis; Mangun, Mardiani; Suwarni, Suwarni
Poltekita: Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 19 No. 1 (2025)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33860/jik.v19i1.3122

Abstract

Maternal mortality is still a serious problem in Indonesia. One of the causes is anemia in pregnant women. Anemia in pregnant women is very influential not only on the mother, but on the fetus, and the process of childbirth. The purpose of the study was to analyze the relationship between parity, gestational age and the incidence of anemia in pregnant women in coastal areas in Soropia sub-district, Konawe Regency Design Method of analytical observational research with cross sectional design, sample selection with purposive. The population of all pregnant women in Soroia sub-district. Large sample of 38 respondents, variables of parity study, gestational age and anemia. Questionnaires and Hb check tools were used to measure the variables of parity, gestational age and Hb respondents. Chi-square statistical analysis with α = 0.05. The results showed a significant relationship between parity and anemia in pregnant women (p = 0.036). Pregnant women in the 2nd and 3rd trimesters were more likely to have anemia than pregnant women in the 1st trimester, although the relationship was not significant (p = 0.12). Conclusion. The more parity many tend to be anemic and the closer to birth the Hb decreases.