Claim Missing Document
Check
Articles

A nationwide survey of psychological distress among Indonesian residents during the COVID-19 pandemic Titik Respati; Siska Nia Irasanti; Dewi Sartika; Ieva Baniyah Akbar; Roy Rillera Marzo
International Journal of Public Health Science (IJPHS) Vol 10, No 1: March 2021
Publisher : Intelektual Pustaka Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11591/ijphs.v10i1.20609

Abstract

The Coronavirus disease (COVID-19) has become a public health emergency. The speed at which COVID-19 become pandemic and spread all over the world is alarming. A critical aspect of this type of pandemic is on the mental health of the community. This survey aimed to describe psychological distress in Indonesia's general population during the COVID-19 pandemic. Data collection began on 1st April 2020 to 30th April 2020. An online survey using Google Form with snowball sampling method used in this study. A modified version of the COVID-19 peri-traumatic distress index (CPDI) with 24 items used. The survey questionnaire included socio-economic and demographic variables. The study's total responses were 1,287, with 33 excluded from the analysis because of incomplete responses or not meeting inclusion criteria. Results showed that 63.5% of respondents reported having normal or no distress, 34% were having mild to moderate levels of distress, and 2.8% having severe distress. Age is the only variable that correlates with the level of distress. Healthcare workers and the general population showed no significant differences in the level of distress. During the early break of the COVID-19 pandemic, around 40% of respondents rated their psychological state having moderate to severe distress. These findings can be used to develop better psychological intervention measures and prevention of mental health during the pandemic.
Berbagai Faktor yang Memengaruhi Kejadian Demam Berdarah Dengue di Kota Bandung Titik Respati; Ardini Raksanegara; Heni Djuhaeni; Asep Sofyan; Dwi Agustian; Lia Faridah; Hadyana Sukandar
ASPIRATOR - Journal of Vector-borne Disease Studies Vol 9 No 2 (2017): Jurnal Aspirator Volume 9 Nomer 2 2017
Publisher : Loka Litbang Kesehatan Pangandaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (159.153 KB)

Abstract

Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) reemerged as a significant public health problem, whichreflects the difficulty in sustaining DHF control program. Community-based strategy to control Aedesaegypti breeding sites needs to be understood. The objective of this study is to understand contributedfactors to DHF based on characteristics, the availability of basic sanitation, knowledge, perception, andattitude towards DHF prevention program. A survey conducted to 2035 households in 12 districts and 16villages in Kota Bandung in April to June 2015 using stratified random sampling method. A questionnairewas administered to collect information on variables related to economic status, knowledge on DBD, riskperception and practices associated with Aedes aegypti breeding sites, also basic sanitation facilities. Theanalysis used was correlation and Generalized Estimating Equation (GEE). Results showed that gender, basic sanitation availability, knowledge about dengue in general, knowledge about DHF symptoms, andperception about the disease contribute to dengue cases (p ≤ 0.05). The conclusion of this study is factorscontributed to dengue cases were sex, education, basic sanitation, knowledge about dengue in general,knowledge about DHF symptoms and perception about the disease. Program planning should also include factors and the need for the local community.
Socio Cultural Factors in the Treatment of Pulmonary Tuberculosis: a Case of Pare-Pare Municipality South Sulawesi Titik Respati; Aisyah Sufrie
Global Medical & Health Communication (GMHC) Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3204.954 KB) | DOI: 10.29313/gmhc.v2i2.1532

Abstract

Traditional healers still play an important part in the daily life of people in Pare-pare municipality. This study was to examine the cultural model for the implementation of tuberculosis control program.This study used qualitative research methods. Semi structured in-depth interview were used to collect the data. Respondents of this study were traditional healer, community leader and TB patients. The findings of the study suggest that traditional healers can play an important part in the tuberculosis program, because people tend to visit them the first instance for health care. The understanding and knowledge about tuberculosis of traditional healers is very limited, they believe God caused it, and only God can cure the disease. Based on the findings of the study, recommendations were made for enhancing the problem by including socio cultural factors that influence tuberculosis control program in Parepare municipality. They are strengthening the understand and knowledge about tuberculosis, providing health education with a view to balancing traditional beliefs and eradicating harmful beliefs, improving referrals to health clinics, providing health education and better communication in the community. FAKTOR SOSIO KULTURAL PADA TERAPI TUBERKULOSIS PARU: KASUS DI KOTAMADYA PARE-PARE SULAWESI SELATANDukun tradisional masih memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat di Pare-pare. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan model budaya dalam implementasi program pencegahan tuberkulosis (TB). Penelititan ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan wawancara terstruktur. Responden pada penelitian ini adalah dukun, tokoh masyarakat, dan penderita TB. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukun dapat memegang peran sangat penting dalam program pencegahan TB karena masyarakat biasanya datang ke dukun sebagai penolong pertama untuk orang sakit. Pengertian dan pengetahuan dukun mengenai TB sangat terbatas. Mereka beranggapan bahwa Tuhan yang menjadi penyebab penyakit dan hanya Tuhan yang dapat menyembuhkan. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, beberapa rekomendasi perlu diperhatikan untuk meningkatkan program pencegahan dan pemberantasan TB dengan mengikutsertakan faktor sosial budaya dalam aktivitasnya. Beberapa di antaranya adalah dengan memperkuat pengetahuan dan pengertian dukun tenang TB, memberikan edukasi dengan memperhatikan pandangan kepercayaan lokal, dan menghilangkan kepercayaan yang membahayakan. Selain itu, akses terhadap pelayanan kesehatan serta komunikasi dengan petugas kesehatan perlu ditingkatkan.
Mendukung Bangkitnya Kesehatan dan Sains Bangsa Indonesia Menuju Era Global Titik Respati
Global Medical & Health Communication (GMHC) Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (83.523 KB) | DOI: 10.29313/gmhc.v5i2.2884

Abstract

Sebuah perjalanan yang cukup panjang telah ditempuh oleh jurnal Global Medical and Health Communication (GMHC) yang berawal di tahun 2012 untuk memberikan ruang bagi para peneliti, dosen, dan pemerhati masalah kesehatan dalam menyampaikan hasil penelitian maupun ide dan metode terbarunya. Diterbitkan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung, jurnal GMHC telah terakreditasi Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 2/E/KPT/2015 tertanggal 1 Desember 2015. Selain itu, jurnal ini telah terdaftar pula dalam Directory of Open Access Journals (DOAJ) tanggal 9 Mei 2017. Pencapaian ini telah mendapatkan respons positif dari para peneliti dan pemerhati masalah kesehatan terutama di Indonesia terbukti dengan semakin banyak artikel yang dikirimkan. Dibanding dengan awal pendiriannya pada tahun 2012 sampai tahun 2017 ini jumlah artikel yang dikirimkan menjadi tiga kali lipat banyaknya. Sebagai dukungan penyebaran informasi terutama hasil penelitian maka penerbitan GMHC yang sejak tahun 2013 cukup 6 bulan dalam setahun pada tahun 2017 menjadi setiap 4 bulan dalam setahun. Setelah menjadi jurnal terakreditasi nasional, jurnal GMHC mempersiapkan diri untuk berperan lebih di arena global. Jurnal GMHC bertekad dengan dukungan para penulis, pembaca, dan pemerhati untuk mulai menjadi sarana bagi bangsa Indonesia agar dapat berkiprah di tingkat dunia terutama dalam bidang kesehatan.
The Source of Stress of Students During Pandemic COVID-19: a Qualitative Study Susan Fitriyana; Titik Respati; Dewi Sartika
Global Medical & Health Communication (GMHC) Vol 9, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (225.472 KB) | DOI: 10.29313/gmhc.v9i1.6938

Abstract

The COVID-19 pandemic can lead to students' mental health problems, such as anxiety, depression, and stress. The government's policy for study from home exacerbates mental health problems. This study aimed to determine the source of student stress during the study from home during the COVID-19 pandemic. The study design used qualitative research. The sampling technique uses consecutive sampling. This research involved 36 students from the faculty of psychology and the faculty of medicine in Bandung city who underwent study from home (SFH). Data were collected by interviewing participants in May 2020. This study's results are the dominant thing that participants feel during the study from home is boredom, relaxed, and complicated; the things they missed during learning at home were friends, playing, and chatting; and they feel fear, sadness, and anxiety when heard the news about COVID-19. This study concludes that the source of student stress was being far from friends, limited communication and face-to-face contact with friends and lecturers, and did not get direct attention from friends or lecturers. SUMBER STRES MAHASISWA SELAMA MASA PANDEMIK COVID-19: PENELITIAN KUALITATIFPandemik COVID-19 dapat mengakibatkan masalah kesehatan mental untuk mahasiswa seperti kecemasan, depresi, dan stress. Kebijakan pemerintah untuk melakukan pendidikan jarak jauh (PJJ) telah memperburuk masalah kesehatan mental. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan sumber stres mahasiswa selama menjalani PJJ di masa pandemik COVID-19. Desain penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Metode pengambilan sampel adalah consecutive sampling dengan melibatkan 36 mahasiswa dari fakultas psikologi dan fakultas kedokteran di Kota Bandung yang menjalani PJJ. Data diambil dengan melakukan wawancara kepada partisipan pada bulan Mei 2020. Hasil dari penelitian ini adalah perasaan dominan yang dirasakan partisipan selama PJJ adalah bosan, santai dan tidak praktis; hal yang dirindukan selama masa kuliah di rumah adalah teman, bermain dan mengobrol; dan hal yang terlintas ketika mendengar berita tentang COVID-19 adalah takut, sedih dan cemas. Kesimpulan dari penelitian ini adalah sumber stres mahasiswa adalah merasa jauh dengan teman, komunikasi dan kontak tatap muka dengan teman dan dosen yang terbatas serta tidak mendapatkan perhatian langsung dari teman dan dosen.
Implementation of Environmental Health Management to Achieve Open Defecation Free in Tamansari Village in Bandung Raden Ganang Ibnusantosa; Susan Fitriyana; Nurul Romadhona; Titik Respati
Global Medical & Health Communication (GMHC) Vol 9, No 3 (2021)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1151.128 KB) | DOI: 10.29313/gmhc.v9i3.8328

Abstract

Proper sanitation will ensure the community is healthy and reduce most infectious diseases' transmission, especially water-borne diseases. Open defecation has a significant effect on public health. Sanitation coverage data from the Ministry of Health Republic of Indonesia in 2018 shows that open defecation is still high, including in Bandung city. This study aims to analyze the implementation of environmental health management programs that have been implemented in Tamansari village in Bandung city. This research is a qualitative research conducted in Tamansari village in Bandung city. The data were collected from May to August 2021 through Focus Group Discussion with cadres and in-depth interviews with informants from the village head, a representative from a non-governmental group, and cadres. The results of this study indicate that the process of planning, organizing, mobilizing, and controlling has been running according to the theory. Obstacles faced by the village in achieving open defecation free include funds, land, community understanding, and sub-optimal supervision. PENERAPAN MANAJEMEN KESEHATAN LINGKUNGAN UNTUK MENCAPAI BEBAS BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN DI KELURAHAN TAMANSARI BANDUNGSanitasi yang layak akan memastikan masyarakat berada dalam lingkungan yang sehat dan mengurangi sebagian besar penularan penyakit infeksi terutama penyakit yang ditularkan melalui air. Buang air besar (BAB) sembarangan memiliki efek yang sangat besar bagi kesehatan masyarakat. Data cakupan sanitasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2018 menunjukkan bahwa perilaku BAB sembarangan masih tinggi termasuk di Kota Bandung. Penelitian ini bertujuan menganalisis penerapan program manajemen kesehatan lingkungan yang telah dilaksanakan di Kelurahan Tamansari Kota Bandung. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang dilakukan di Kelurahan Tamansari Kota Bandung. Pengambilan data dilakukan pada bulan Mei hingga Agustus 2021 melalui Focus Group Discussion dengan kader dan wawancara mendalam dengan lurah, perwakilan kelompok swadaya masyarakat, dan kader. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan sudah berjalan sesuai dengan teori. Kendala yang dihadapi oleh kelurahan dalam mencapai bebas BAB sembarangan antara lain dana, lahan, pemahaman masyarakat, dan pengawasan yang belum optimal.
Acute Toxicity Test of Unripe Papaya (Carica papaya L.) Aqueous Extract (UPAE) on The Blood Urea and Creatinine Concentration Yuktiana Kharisma; Yuke Andriane; Titik Respati
Global Medical & Health Communication (GMHC) Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (58.232 KB) | DOI: 10.29313/gmhc.v6i2.3794

Abstract

Unripe papaya aqueous extract (UPAE) widely used as lactation stimulator, antidiabetes, antibacterial, and anti-inflammatory. The utilization of papaya is not known for its safety yet, so it is necessary to research its toxicity. The purpose of this study was to investigate the acute toxicity of UPAE on renal function through measurement of blood urea and creatinine levels. This study was conducted in July 2017 in Laboratory of Medical Biology, Faculty of Medicine, Universitas Islam Bandung. This study used pure in vivo experimental design on 11 Swiss Webster mice using the dose of acute toxicity determination based on new recommended methods of 0; 50; 200; 400; 800; 1,000; 1,500; 2,000; 3,000; 4,000; and 5,000 mg/kgBW. After 24 hours, 1 mL blood drawn through the tail examined for blood urea and creatinine levels. The measurement of urea content using kinetic method point and creatinine level using modified Jaffe method. Provision of UPAE at doses of 0, 50, 200, 400, 800, and 1,000 mg/kgBW resulted on blood urea equal to 39, 35, 48, 49, 48, and 32 mg/dL respectively. Blood urea level 23, 22, 28, 34, and 35 mg/dL was obtained at 1,500 UPAE doses; 2,000; 3,000; 4,000; and 5,000 mg/kgBW dosages respectively. After 24 hours of UPAE administration, the creatinine level in various doses using new recommended method of (0–5,000 mg/kgBW) were 0.75, 0.54, 0.53, 0.50, 0.60, 0.54, 0.52, 0.55, 0.42, 0.51, and 0.40 mg/dL. In conclusion, UPAE do not cause acute toxicity on renal function through measurement of blood urea and creatinine levels. TOKSISITAS AKUT EKSTRAK AIR BUAH PEPAYA (CARICA PAPAYA L.) TERHADAP KADAR UREUM DAN KREATININ DARAHEkstrak air buah pepaya muda (EABPM) digunakan secara empiris sebagai laktagogum, antidiabetes, antibakteri, dan antiinflamasi. Tingkat keamanannya belum banyak diketahui sehingga perlu dilakukan penelitian uji toksisitas akut. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui toksisitas akut EABPM terhadap fungsi ginjal melalui pengukuran kadar ureum dan kreatinin plasma. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2018 di Laboratorium Biologi Medis, Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Bandung. Penelitian ini menggunakan desain eksperimental murni in vivo terhadap 11 ekor mencit betina galur Swiss Webster dengan penentuan dosis sesuai dengan new recommended method: 0, 50, 200, 400, 800, 1.000, 1.500, 2.000, 3.000, 4.000, dan 5.000 mg/kgBB. Setelah 24 jam, diambil darah melalui ekor mencit sebanyak 1 mL untuk diperiksa kadar ureum dan kreatinin plasma. Pengukuran kadar ureum menggunakan point kinetic method dan kadar kreatinin menggunakan metode Jaffe yang dimodifikasi. Pemberian EABPM pada dosis 0, 50, 200, 400, 800, dan 1.000 mg/kgBB didapatkan kadar ureum plasma 39, 35, 48, 49, 48, dan 32 mg/dL secara berurutan. Kadar ureum plasma 23, 22, 28, 34, dan 35 mg/dL didapatkan pada pemberian dosis EABPM sebanyak 1.500, 2.000, 3.000, 4.000, dan 5.000 mg/kgBB. Kadar kreatinin plasma dalam berbagai dosis (0–5.000 mg/kgBB) adalah 0,75; 0,54; 0,53; 0,50; 0,60; 0,54; 0,52; 0,55; 0,42; 0,51; dan 0,40 mg/dL. Simpulan, EABPM tidak menimbulkan tanda toksisitas akut pada fungsi ginjal melalui pengukuran kadar ureum dan kreatinin plasma.
Soursop Effect in Cervical Cancer Apoptosys Mechanism Lelly Yuniarti; Herri S. Sastramihardja; Wida Purbaningsih; Maya Tejasari; Titik Respati; Enggar Hestu; Agly Adithya
Global Medical & Health Communication (GMHC) Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3993.352 KB) | DOI: 10.29313/gmhc.v2i1.1524

Abstract

Cervical cancer is the fifth leading cancer cause of women death in Indonesia. Acetogenin, flavonoids, and tannins in sour sop leaves have anti-cancer effects through regulated genes which involved in apoptotic process such as in caspase-3. This study aimed to determine the effect of ethanol extract of sour sop leaves to apoptosis and caspase-3 gene expression in HeLa cell cultures. This was an in vitro study using HeLa cell culture samples divided into 4 groups in Laboratory of Biological Science Center Institute Technology Bandung. The first group was HeLa cell cultures without  sour sop leaves ethanol extract. The 2nd,3rd, and 4th group were HeLa cells cultures which were given sour sop leaves ethanol extract with concentration of 60 μg/mL, 120 mg/mL, and 240 mg/mL respectivelly. Apoptosis in each group was examined using terminal deoxynucleotidyl transferase-mediated (TUNEL) method and the expression of the caspase 3 gene by reverse transciptase-polimerase chain reaction (RT-PCR). One way analysis of varians (ANOVA) with confidence level of 95% were used as statistical analysis. The result showed the effect of the sour sop leaves ethanol extract increased the apoptosis percentage in HeLa cells culture but did not affect the gene expression of caspase-3. EFEK DAUN SIRSAK DALAM MEKANISME APOPTOSIS KANKER SERVIKSKanker serviks adalah penyebab kematian kelima untuk wanita di Indonesia. Asetogenin, flavonoid, dan tanin dalam daun sirsak terbukti mempunyai pengaruh antikanker melalui regulasi gen melalui proses apoptosis seperti pada caspase-3. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan efek ekstrak etanol daun sirsak untuk apoptosis dan ekspresi gen caspase-3 dalam kultur sel HeLa. Penelitian ini adalah penelitian in vitro menggunakan sel kultur HeLa yang dibagi menjadi 4 kelompok dilakukan di Laboratorium Biological Science Center Institut Tehnologi Bandung. Grup pertama adalah sel kultur HeLa tanpa ekstrak etanol daun sirsak sedangkan grup dua, tiga dan empat adalah sel kultur HeLa yang mendapat ekstraks etanol daun sirsak dengan konsentrasi 60 μg/mL, 120 mg/mL, dan 240 mg/mL secara berturut-turut. Apoptosis dalam setiap kelompok diperiksa dengan menggunakan metode terminal deoxynucleotidyl transferase-mediated (TUNEL) dan ekspresi gen caspase-3 dengan menggunakan reverse transciptase-polimerase chain reaction (RT-PCR). One way analysis of varians (ANOVA) dengan tingkat kepercayaan 95% digunakan untuk analisis statistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun sirsak meningkatkan persentase apoptosis dari kultur sel HeLa tetapi tidak berpengaruh pada ekspresi gen caspase-3.
Perbandingan Pengetahuan dengan Sikap dalam Pencegahan Demam Berdarah Dengue di Daerah Urban dan Rural Titik Respati; Budiman Budiman; Eka Nurhayati; Fajar A. Yulianto; Yudi Feriandi
Global Medical & Health Communication (GMHC) Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (205.618 KB) | DOI: 10.29313/gmhc.v4i1.1598

Abstract

Demam berdarah dengue tidak saja menimbulkan beban penyakit, akan tetapi juga beban ekonomi yang tinggi bagi individu, keluarga maupun negara. Belum terdapat obat atau vaksin yang efektif telah membatasi pilihan dalam melakukan pencegahan dan pengobatan. Program yang dilaksanakan adalah vektor kontrol untuk membatasi transmisi virus yang memerlukan peran serta masyarakat secara terus menerus. Penelitian ini bertujuan mengetahui perbedaan persepsi tentang penyakit dengan praktik dalam pencegahan demam berdarah di daerah urban (Tamansari) dan daerah rural (Ciparay). Penelitian dilakukan pada total 208 responden di Tamansari Bandung dan 122 responden di Ciparay pada bulan Februari sampai Maret 2015. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi lingkungan di kedua daerah belum baik dengan sanitasi dasar terutama sistem pembuangan air limbah yang belum memadai. Perbedaan tampak dalam hubungan antara persepsi mengenai demam berdarah dan sikap dalam praktik pencegahan. Di Tamansari persepsi mengenai demam berdarah dengue berhubungan dengan sikap dalam memberantas sarang nyamuk (OR 14,297; p<0,05). Ciparay menunjukkan fenomena yang berlawanan, persepsi mengenai demam berdarah dengue tidak berhubungan dengan sikap dalam pemberantasan sarang nyamuk (OR 0,327; p>0,05). Simpulan, terdapat perbedaan persepsi dengan praktik pencegahan demam berdarah dengue antara responden Tamansari dan Ciparay. COMPARISON ON KNOWLEDGE, ATTITUDE AND PRACTICE REGARDING DENGUE PREVENTION IN URBAN AND RURAL AREADengue fever is not only become a burden of disease but can also become burden on economy affected individual person, family and country. At present there weren’t any specific drug and no effective vaccine yet, that the prevention was limited to disease prevention through disease management and vector control which needed continuing community participation. This study aims to understand the difference between perception and the practice in vector control activities between urban and rural areas. Data was collected using questionnaires from 208 and 122 respondents from Tamansari dan Ciparay respectively since February to March 2015. Results showed that the environment condition in both study area were not good especially for the basic sanitation facilities. There were differences between perception of the disease and the practice of vector control in these two areas. Perception of the disease associate with practice in vector control in Tamansari was OR  14.297, p<0.05 while it was the other way in Ciparay was OR 0.327,  p>0.05. In conclusion there are differences between Tamansari and Ciparay regarding perception of dengue fever with the practice on vector control.
Halal Critical Point Analysis of Bajakah Wood (Spatholobus littoralis Hassk.) Nano Particle as Anticancer Agent Lelly Yuniarti; Yuktiana Kharisma; Titik Respati; Maya Tejasari
Global Medical & Health Communication (GMHC) Vol 9, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (119.771 KB) | DOI: 10.29313/gmhc.v9i2.6997

Abstract

Bajakah wood contains phenolic compounds, flavonoids, tannins, and saponins with anticancer activity. The discovery and development of new drugs require several stages. In the process, there are many possibilities of adding other substances to form new active substances or as solvents that allow drug preparations to be doubtful of halalness. Hence, it is necessary to analyze the critical point of halal ingredients. The purpose of this study was to determine the characteristics of the nanoparticles of bajakah wood (Spatholobus littoralis Hassk.) and to test the anticancer activity in several cancer cell cultures, as well as to analyze the critical point of halalness of the material. This research method is a composition test using chromatography and anticancer activity test using MTT. Analysis of the critical point of halal materials using hazard analysis critical control point (HACCP). The research was carried out at the Indonesian Engineering Nanotechnology Laboratory South Tangerang and the UGM Integrated Laboratory Sleman in July–December 2020. The results showed that bajakah wood nanoparticles contained pure water as a solvent, viscosity 0.08878 cP, scattering intensity 1.1059 cps, diameter 176.1+/−43.7 (nm). Cytotoxic test results showed IC50 against cell culture MCF7 1,063.28 (±114.98) g/mL, HepG2 53.34 (±0.35) g/mL, T47D 150.63 (±8.44) g/mL, WiDR 114.38 (±7.82) μg/mL, HTB 97.50 (±3.49) μg/mL, HeLa 182.95 (±36.22) μg/mL, and Vero 710.10 (±106.46) μg/mL. This study concludes that bajakah wood nanoparticles are not critical in terms of halal ingredients. At the same time, their anticancer activity is weak against breast cancer and uterine cervical cancer, medium categories against liver cancer and lung cancer, and is not toxic to normal cells. ANALISIS TITIK KRITIS KEHALALAN NANOPARTIKEL KAYU BAJAKAH (SPATHOLOBUS LITTORALIS HASSK.) SEBAGAI AGEN ANTIKANKERKayu bajakah mengandung senyawa fenolik, flavonoid, tanin, dan saponin yang memiliki aktivitas antikanker. Penemuan dan pengembangan obat baru memerlukan beberapa tahapan. Dalam prosesnya terdapat banyak kemungkinan penambahan zat lain untuk membentuk zat aktif baru atau sebagai pelarut yang memungkinkan sediaan obat diragukan kehalalannya. Oleh sebab itu, perlu dilakukan analisis titik kritis kehalalan bahan. Tujuan penelitian ini mengetahui karakteristik sediaan nanopartikel kayu bajakah (Spatholobus littoralis Hassk.) dan menguji aktivitas antikanker pada beberapa kultur sel kanker, serta menganalisis titik kritis kehalalan bahan. Metode penelitian ini adalah uji komposisi menggunakan kromatografi dan uji aktivitas antikanker menggunakan MTT. Analisis titik kritis kehalalan bahan menggunakan hazard analysis critical control point (HACCP). Penelitian dilakukan di Laboratorium Nanovasi Rekayasa Indonesia Tangerang Selatan dan Laboratorium Terpadu UGM Sleman pada Juli–Desember 2020. Hasil penelitian menunjukkan sediaan nanopartikel kayu bajakah mengandung pelarut air murni, viskositas 0,08878 cP, scattering intensity 1,1059 cps, berdiameter 176,1+/−43,7 (nm). Hasil uji sitotoksik menunjukkan IC50 terhadap kultur sel MCF7 1.063,28 (±114,98) μg/mL, HepG2 53,34 (±0,35) μg/mL, T47D 150,63 (±8,44) μg/mL, WiDR 114,38 (±7,82) μg/mL, HTB 97,50 (±3,49) μg/mL, HeLa 182,95 (±36,22) μg/mL, dan Vero 710,10 (±106,46) μg/mL. Kesimpulan penelitian ini bahwa nanopartikel kayu bajakah bersifat tidak kritis dalam kehalalan bahan. Selain itu, aktivitas antikankernya lemah terhadap kanker payudara dan kanker serviks uteri, sedang terhadap kanker hati dan kanker paru, serta tidak toksik pada sel normal.
Co-Authors Abdulhadi, Abdulrazak Adi Imam Cahyadi Afrijal Muhammad Agam Mayzufli Agam Mayzufli, Agam Agly Adithya Agly Adithya, Agly Agustina Aisha Berliana Nugraha Aisyah Sufrie Aisyah Sufrie, Aisyah Alamsyah, Indra Fajar Alya Kamila Ramadhanty Ami Rachmi Andika Aulia Ramadhan Andriane, Yuke Anita Asmara Anwar Hidayat Ardini Raksanagara ardini raksanagara, ardini Ardini Raksanegara Ardini Saptaningsih Raksanagara Ariko Rahmat Putra Ariko Rahmat Putra Arin Nandita Asep Sofyan Asri Destriani Astuti, Ratna Dewi Indi Atia Mansoorah Budiman Budiman , Budiman Buti Azfiani Azhali Dartiwen Dartiwen Dede R Oktini Deis Hikmawati Dessiana Kusumahwardani Dewi Sartika Djonny Djuarsa Dwi Agustian Eka Nurhayati Enggar Hestu Enggar Hestu, Enggar Engkun Sopian Indrayana Eni Kusmiran Erika Maria Resi Ervan Meidan Ariatama Fahmi Arief Fajar A. Yulianto Fajar Awalia Yulianto Fathya Puspita Wijaya Hadyana Sukandar Hadyana Sukandar Hani Burhanudin Heni Djuhaeni Henni Djuhaeni Henni Djuhaeni Herri S. Sastramihardja Herry Garna Hilmi Sulaiman Rathomi Ieva B. Akbar Imanuel Ruku Isnawati Isnawati Isnawati Isnawati Lelly Yuniarti Leni Yuliani Putri Lia Faridah Lina Jamilah Lisa Adhia Garina Lu&#039;lu Ulul Albab Luh Putu Ratna Sundari Mahmudah Mahmudah Maretha Puspa Nuraili Maya Tejasari Meike Rachmawati Millatul Malihah MMSI Irfan ,S. Kom Mochammad Rachmat Deriansyah Mohamad Satori Muhamad Iqbal Nada Nabila Ramadhani Nanan Sekarwana Nasyifa Nurul Fitriany Nevi Nurkomarasari Nevi Nurkomarasari, Nevi Nindrea, Ricvan Dana Nurul Romadhona Pahmi Firman Fauzi Pahmi Poernomo Prasetia, Ayu Purnomo Putri Anggraini Aswad R Kince Sakinah R. Kince Sakinah Raden Ganang Ibnusantosa Ragu Harming Kristina Ramadhani Ferrial Nugraha Ratih Tresnati Revan Muhammad Ridad Agoes Rizky Ramdhani Rizky Ramdhani, Rizky Romadhona, Nurul Rosady, Dony Septriana Roy Rillera Marzo Rudiansyah Rudiansyah Sadeli Masria Salma Nur Fauziah Setyo Dwi Widyastuti Siprianus Singga Siska Nia Irasanti Sri Yusnita Irda Sari Sunarjati Sudigdoadi Susan Fitriyana Tony S. Djajakusumah Usep Abdullah Husin Vira Annisa Fitriyani Vira Annisa Fitriyani Wanti Wanti Wanti Wanti Wawang S. Sukarya Wida Purbaningsih Widia Nurul Aidah Yani Triyani Yudi Feriandi Yuktiana Kharisma Yusrawati Yusrawati Zulfi Noor Fadia