Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

Penentuan Awal Waktu Salat (Awal Waktu Salat Asar, Magrib, dan Isya Berdasarkan Hadis Nabi) Qomariyah, Nur
AL - AFAQ : Jurnal Ilmu Falak dan Astronomi Vol. 2 No. 2 (2020): Desember 2020
Publisher : Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/afaq.v2i2.2918

Abstract

This study departs from the issue of differences of opinion in determining the beginning of the time of the traditional prayer, sunset and evening among Muslim scholars. Some scholars say that the beginning of the Prayer time is when the shadow of the object is the same as the object itself. Some other scholars claim that the beginning of the time of Asar Prayer is when the shadow of the object is longer than the object. Whereas in determining the beginning of the evening prayer times there is no difference except in determining the end of the prayer times. Determining the beginning of the evening prayer time there is no difference but in determining the end of the prayer. Factually, in Indonesia there is now widespread dissent and correction of the beginning of the evening prayer in terms of the position of the sun below the horizon (whether 18 ° or 11.1 °). It should be noted that the initial determinations of the time of the prayer would not have been effective when confronted with the problem of high latitudes of Muslims (circumpolar region ), such as the North and South Poles. Considering that prayer is a vital worship for Muslims, a study is needed from original sources, namely the Koran and al-Hadith to mediate differences of opinion which are then implicated in society. The belief that there is a wisdom hidden from the differences in the initial determination of this prayer will lead us to a way out that will be proven slowly by the Koran and al-Hadith. Penelitian ini berangkat dari persoalan mengenai perbedaan pendapat dalam menentukan awal waktu salat asar, magrib, dan isya dikalangan para ulama muslim. Sebagian ulama mengatakan bahwa awal waktu salat asar adalah ketika bayang-bayang benda sama dengan benda itu sendiri. Sedangkan ulama yang lain mengklaim bahwa awal waktu salat asar yaitu ketika bayang-bayang benda lebih panjang dari benda tersebut. Dalam menentukan awal waktu salat magrib tidak ada perbedaan kecuali penentuan akhir waktu salatnya. Begitu pula dalam menentukan awal waktu salat isya tidak ada perbedaan kecuali pada penentuan akhir salatnya. Faktanya, di Indonesia kini marak perbedaan pendapat dan pengkoreksian terhadap awal waktu salat isya ditinjau dari posisi matahari dibawah ufuk (apakah 18° atau 11,1°). Perlu diketahui bahwa penentuan-penentuan awal waktu salat tersebut kiranya tidak akan berjalan efektif ketika dihadapkan dalan persoalan lintang tempat umat Islam yang tinggi (daerah sikumpolar) seperti di Kutub Utara dan Kutub Selatan. Mengingat salat adalah ibadah yang vital bagi umat Islam, maka diperlukanlah sebuah penelitian dari sumber asli, yaitu al-Qur?n dan al-Had?s untuk menengahi perbedaan pendapat tersebut yang kemudian diimplikasikan dalam masyarakat. Keyakinan adanya sebuah hikmah yang tersembunyi dari perbedaan-perbedaan penentuan awal waktu salat ini akan menunutun kita kepada jalan keluar yang akan dibuktikan secara perlahan-lahan oleh al-Qur?n dan al-Had?s.
Koherensi Dalil Naqli, Pendapat Imam Mazhab dan Astronomi dalam Pemaknaan Fajar Qomariyah, Nur; Maulidia, Rinata; Ihsani, Ma’dinal; Agustina, Indi Rizky Amalia; Sopwan, Novi
Azimuth: Journal of Islamic Astronomy Vol. 4 No. 2 (2023): Juli
Publisher : Program Studi Ilmu Falak UIN Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15642/azimuth.v4i2.2221

Abstract

Abstrak: Persoalan tentang fajar merupakan pembahasan klasik yang penting dalam penentuan waktu ibadah, khususnya salat subuh dan puasa. Artikel ini mengkaji koherensi antara dalil naqli (al-Qur'an dan hadis), pendapat imam mazhab, dan temuan astronomi modern dalam memaknai fajar. Melalui kajian tekstual dan observasi ilmiah, ditemukan bahwa fajar shadiq ditandai dengan cahaya putih horizontal di ufuk timur, sedangkan fajar kadzib adalah cahaya vertikal yang menjulang ke langit. Imam empat mazhab sepakat terhadap karakteristik dasar fajar shadiq, meskipun variasi kecil terkait warna dan sifat cahaya tetap ada. Sementara itu, astronomi modern menunjukkan bahwa fajar kadzib tidak selalu disusul oleh kegelapan, berbeda dari deskripsi klasik. Perbedaan ini kemungkinan dipengaruhi oleh faktor geografis dan kondisi atmosfer. Analisis ini menunjukkan bahwa meskipun terdapat variasi pemaknaan, ketiga pendekatan tersebut sepakat bahwa fajar shadiq menjadi penanda sahnya pelaksanaan salat subuh. Penelitian ini menegaskan pentingnya integrasi antara sumber syar'i, pendapat ulama, dan observasi astronomis dalam memahami fenomena fajar secara lebih akurat dan kontekstual.Kata kunci: Fajar, dalil naqli, imam mazhab, astronomi, waktu salat subuh Abstract: The issue of dawn is an important classic discussion in determining the time of worship, especially dawn prayers and fasting. This article examines the coherence between the postulates of naqli (the Qur'an and hadith), the opinions of madhhab imams, and the findings of modern astronomy in interpreting dawn. Through textual studies and scientific observations, it was found that the dawn of shadiq is characterized by a horizontal white light on the eastern horizon. In contrast, the dawn of kadzib is a vertical light that rises into the sky. The imams of the four schools agree on the basic characteristics of dawn shadiq, although minor variations regarding the color and nature of light remain. Meanwhile, modern astronomy shows that the dawn of kadzib is not always followed by darkness, different from the classical description. Geographical factors and atmospheric conditions likely influence this difference. This analysis shows that although there are variations in meaning, the three approaches agree that the dawn of shadiq is a marker of the validity of the implementation of the dawn prayer. This research emphasizes the importance of integration between shari'i sources, scholars' opinions, and astronomical observations in understanding the dawn phenomenon more accurately and contextually.Keywords: Fajar, postulation of naqli, imam madhhab, astronomy, time of dawn prayer
Pengembangan Media Pembelajaran Website “Sarafku” pada Submateri Sistem Saraf untuk Melatih Kemampuan Literasi Digital Apriliyanti, Shofiyah Dwi; Qomariyah, Nur
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi (BioEdu) Vol. 14 No. 2 (2025)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/bioedu.v14n2.p530-540

Abstract

Perkembangan teknologi era digitalisasi semakin pesat, sehingga berpengaruh pada proses pembelajaran dalam dunia pendidikan. Kemampuan literasi digital dibutuhkan untuk mendukung peserta didik agar dapat mandiri dan tetap terarah dalam mengikuti segala aktivitas yang melibatkan internet sebagai hasil teknologi digital. Materi sistem saraf dianggap rumit sehingga membutuhkan media pendukung dalam penyampaiannya. Tujuan penelitian mengembangkan website “Sarafku” untuk melatih kemampuan literasi digital sebagai media inovasi yang layak, praktis, dan efektif guna memenuhi kebutuhan pada era digitalisasi. Model ADDIE (Analyze, Design, Development, Implementation, Evaluation) digunakan dalam pengembangan website “Sarafku” terkait materi sistem saraf, dengan responden sebanyak 20 peserta didik dari kelas XI Jurusan IPA 2 di SMA Negeri 17 Surabaya. Data kelayakan dari instrumen lembar validasi oleh ahli bidang materi, bidang media, dan guru pelajaran biologi di sekolah, menghasilkan persentase sejumlah 98,53% dengan kategori sangat layak. Data kepraktisan berupa keterlaksanaan aktivitas menghasilkan persentase 97% dan respons peserta didik sejumlah 98%, keduanya masuk kategori sangat praktis. Keefektifan media menghasilkan persentase sejumlah 88,9% dengan kategori baik. Persentase masing-masing indikator literasi digital diantaranya 100% pada pencarian (internet searching), 97,5% pada pemandu arah (hypertextual navigation), 95,3% pada evaluasi konten (content evaluation), dan 76% pada pengumpulan pengetahuan (knowledge assembly). Mengacu pada beberapa hasil persentase, maka website “Sarafku” dinyatakan layak, praktis dan efektif sebagai media belajar yang mendukung perkembangan teknologi yang dapat melatih kemampuan literasi digital.  
Sistem Pendidikan Karakter di SD Alam Islami Elkisi dalam Perspektif Kitab Ta’lim Muta’allim Qomariyah, Nur; Adityawati, Ika Agustin; Aprilianto, Andika
Chalim Journal of Teaching and Learning Vol. 3 No. 1 (2023): Teaching and Learning
Publisher : Program S3 Pendidikan Islam Institut Pesantren KH. Abdul Chalim Pacet Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31538/cjotl.v3i1.418

Abstract

Character education is a effort to instill positive values for student to become good humans in all. Character education is expected to be amoral-social crisis that is happening in Indonesia. Responding to this, SD Alam Islami eLKISI made character education main program in forming the character of students. The purpose of this reseach is 1) To describe a designated character education system in SD Alam Islami eLKISI. 2) To describe and analyze the values of character education in SD Alam Islami eLKISI perspective of the Ta’lim Muta’allim book. This type of reseach uses a qualitative approach The methods of observation, interviews and documentation. The result of this study are 1) the character education system in SD Alam Islami eLKISI which is determinated based on three things, namely school programs that can indirectly shape the positive character of students, binding rule and sanction applied and strategies of implementing character education using learning, exemplary habituation, the existence a liaison book as well briefing and evaluation. 2) the values set in the programs and activities include religious, honest, disciplined, fond of reading, caring, environmental, social care and responsibility in accordance with the view of the book Ta’lim Muta’allim.
Optimalisasi Pembelajaran dan Bimbingan Konseling Saat Pandemi COVID-19 di TK Unggulan An-Nur Surabaya Qomariyah, Nur; Syafi’i, Imam
Didaktis: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Vol 22 No 1 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/didaktis.v22i1.8925

Abstract

Salah satu dampak saat pandemi adalah pendidikan. Bagaimana pembelajaran tetap berlangsung walaupun dalam masa pandemi Covid-19. Namun, banyak wali murid yang merasa bahwa pembelajaran daring jika diterapkan pada anak usia dini dirasa kurang maksimal. Penelitian ini menerapkan pendekatan fenomenal deskriptif dengan teknik wawancara dan obervasi. Instrumen pertanyaan wawancara berisikan 30 pertanyaan, dengan narasumber kepala sekolah dan 7 guru kelas yang ada di TK Unggulan An-Nur Surabaya. Hasil penelitian ini adalah Di TK Unggulan An-Nur Surabaya menerapkan pembelajaran daring maupun luring. Bimbingan dan konseling tetap diterapkan sebagaimana sebelum pandemi. Saat pembelajaran melalui daring, wali murid dapat berkonsultasi pribadi dengan guru kelas. Kegiatan home visit yang dilakukan adalah sebagai bentuk observasi yang dilakukan oleh sekolah ke rumah wali murid dengan tujuan mengobservasi bagaimana latar belakang peserta didik dan lingkungannya.
Menjalin Manik-Manik Merajut Makna: Penguatan Kewirausahaan dan Karakter Peserta Didik melalui Proyek Kerajinan P5 Bernuansa Budaya dan Ramah Lingkungan Pratiwi, Ananda Dwi; Putri, Elfandari Anindito Kartika; Qomariyah, Nur; Deta, Utama Alan
Dedikasi: Journal of Community Engagement and Empowerment Vol. 3 No. 1 (2025): Juni 2025
Publisher : Mitra Edukasi dan Publikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58706/dedikasi.v3n1.p25-34

Abstract

Kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) merupakan bagian dari implementasi Kurikulum Merdeka yang bertujuan membentuk karakter dan keterampilan abad ke-21 pada peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji keterlibatan peserta didik dalam pelaksanaan P5 melalui proyek wirausaha kerajinan berbasis bahan daur ulang dan budaya Nusantara, serta mengevaluasi dampaknya terhadap penguatan jiwa kewirausahaan dan karakter Profil Pelajar Pancasila. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan dukungan data kuantitatif. Subjek penelitian terdiri dari peserta didik kelas XI SMA yang terbagi dalam 12 kelas, dengan teknik pengumpulan data melalui observasi menggunakan rubrik penilaian berbasis dimensi Profil Pelajar Pancasila, survei dengan kuisioner skala Likert 1-5, serta dokumentasi kegiatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peserta didik terlibat aktif dalam seluruh tahapan proyek, mulai dari eksplorasi ide hingga refleksi akhir. Secara kuantitatif, capaian rata-rata Profil Pelajar Pancasila mencapai 77,5 %, dengan indikator tertinggi gotong royong, diikuti berpikir ktitis dan tanggung jawab. Pelaksanaan kegiatan P5 berhasil menumbuhkan karakter dan keterampilan peserta didik secara menyeluruh. Kegiatan ini tidak hanya mendorong peserta didik untuk berinovasi dan bertanggung jawab dalam proses kewirausahaan, tetapi juga memperkuat nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila yang relevan dengan tantangan abad ke-21 dan konteks budaya lokal. Meskipun masih terdapat kendala seperti kurangnya ide orisinal dan kepercayaan diri saat promosi. Pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dalam bentuk wirausaha kerajinan berbasis daur ulang dan budaya Nusantara terbukti mampu menjadi sarana efektif dalam menumbuhkan karakter serta keterampilan abad ke-21 pada peserta didik.
Keefektifan Modul Elektronik Berbasis Studi Kasus Materi Sistem Ekskresi untuk Melatihkan Keterampilan Hots Peserta Didik Wulandari, Lisa; Qomariyah, Nur
Jurnal Inovasi Pembelajaran Biologi Vol 6 No 2 (2025)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jipb.v6n2.p39-46

Abstract

Learners in the 21st century are required to master various skills that can be utilized to improve their life skills. Higher Order Thinking Skills (HOTS) is one of the skills that must be mastered by students, but it has not been maximally trained in the learning process. Factors causing the low HOTS skills are the limited number of learning resources and learning resources that have not linked to real events in life so that they have not trained HOTS. Based on this, learning resources that can train HOTS skills are needed. The purpose of this study is to describe the effectiveness of interactive electronic modules based on case studies of excretory system material to train high school students' HOTS skills. This research is a type of development research with the 4D model (define, design, develop, and disseminate). The data collection technique used the test method in the form of pretest and posttest to see the HOTS skills of students in terms of the improvement of HOTS skills and the completeness of HOTS indicators. Students' HOTS skills have increased by referring to the results of the N-Gain calculation which obtained a result of 0.84% in the high category. Indicators of students' HOTS skills experienced completeness by looking at the posttest results where the C4 (analyze) indicator scored 87%, the C5 (evaluate) indicator scored 86%, and the C6 (create) indicator scored 89% with the category achieved by all indicators, namely very complete. Thus, it can be concluded that the case study-based interactive electronic module developed is effective to train the HOTS skills of high school students.
Transformasi Digital SMK dengan E-Learning Moodle Plus: Inovasi Pembelajaran yang Mengintegrasikan Kolaborasi Orang Tua Romadhon, Muhammad Imron; Qomariyah, Nur; Pratama, Krisna Raditya; Septiyanti, Nisa Dwi
WASPADA (Jurnal Wawasan Pengembangan Pendidikan) Vol 13, No 2 (2025): WASPADA
Publisher : Faculty of Teacher Training and Education of Undaris

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Digital transformation in Vocational High Schools (SMK) faces significant challenges, particularly the dominance of traditional teaching methods and the limited involvement of parents in the learning process. This study aims to develop a Moodle Plus–based e-learning platform integrated with parental involvement as supervisory partners, and to evaluate its validity, practicality, and effectiveness. The research employed a Research and Development (R&D) approach using the plomp model, which consists of preliminary investigation, prototype development, and assessment phases. The trial involved 31 tenth-grade students at SMKN 2 Yogyakarta, adopting a One-Group Pretest–Posttest design. The validity of the e-learning platform was assessed using ISO 25010 standards, focusing on functionality, usability, and portability. Effectiveness was measured by comparing pretest and posttest results through the Wilcoxon test. The findings indicate thatthe Moodle Plus–based e-learning platform is valid, with product moment correlation values of r = 1 for functionality and portability (excellent) and r = 0.607 for usability (good). The Wilcoxon test produced a significance value of 0.000 (< 0.05), demonstrating a substantial improvement in students’ psychomotor learning outcomes after using the platform. In conclusion, Moodle Plus e-learning, supported by parental involvement as supervisory partners, is proven to be valid, practical, and effective, making it feasible for implementation as a Learning Management System in vocational schools.Keywords: e-learning, moodle plus, ISO 25010, parental collaboration
Transformasi Digital SMK dengan E-Learning Moodle Plus: Inovasi Pembelajaran yang Mengintegrasikan Kolaborasi Orang Tua Romadhon, Muhammad Imron; Qomariyah, Nur; Pratama, Krisna Raditya; Septiyanti, Nisa Dwi
WASPADA (Jurnal Wawasan Pengembangan Pendidikan) Vol 13, No 2 (2025): WASPADA
Publisher : Faculty of Teacher Training and Education of Undaris

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61689/waspada.v13i2.797

Abstract

Koherensi Dalil Naqli: Pendapat Imam Mazhab dan Astronomi dalam Pemaknaan Fajar Qomariyah, Nur; Maulidia, Rinata; Ihsani, Ma’dinal; Agustina, Indi Rizky Amalia; Qulub, Siti Tatmainul; Rohman, Holilur
Al-Qanun: Jurnal Pemikiran dan Pembaharuan Hukum Islam Vol 26 No 2 (2023): Al-Qanun, Vol. 26, No. 2, Desember 2023
Publisher : Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15642/alqanun.2023.26.2.243-253

Abstract

The issue of dawn is a classic discussion that is interesting to study. Rumors about the differences in interpretation of the Sharia evidence from the perspective of the imam of the school of thought and astronomy have become an actual discussion that is never-ending to be reviewed. It seems that dawn is one of the determinants of the entry of the five obligatory prayer times, so it is an urgent problem among Muslims to know the form of visualization and when dawn occurs. Therefore, it is necessary to have a match between the naqli evidence and the opinions of the imam of the school of thought and astronomy to interpret dawn as a sign of the entry of the morning prayer time. However, if there is a discrepancy between the three, it does not necessarily mean that the sharia evidence needs to be corrected. But rather an oversight in interpreting and studying nature regarding its relationship to the sharia evidence.