p-Index From 2020 - 2025
7.962
P-Index
Claim Missing Document
Check
Articles

ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN LINGKARAN DI MTS SWASTA LHULO Paskoni Paskoni; Eline Yanty Putri Nasution; Rahmi Putri
Nabla Dewantara Vol 4 No 2 (2019): Nabla Dewantara: Jurnal Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas Tamansiswa Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51517/nd.v4i2.134

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesulitan belajar matematika materi lingkaran dan faktor penyebabnya. Informan kunci dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII MTs Swasta Lhulo Kecamatan Bukit Kerman. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Metodenya adalah observasi, wawancara, angket, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kesulitan belajar matematika pokok bahasan lingkaran pada siswa kelas VIII di MTs Swasta Lhulo tergolong rendah. Faktor penyebab terjadinya kesulitan belajar matematika pokok bahasan lingkaran pada siswa kelas VIII di MTs Swasta Lhulo yakni: kurangnya penggunaan media pembelajaran, penerapan metode yang kurang tepat, kurang terpenuhinya kebutuhan belajar, rendahnya tingkat intelegensi siswa, dan rendahnya motivasi siswa dalam belajar matematika.Upaya mengatasi kesulitan belajar matematika pokok bahasan lingkaran pada siswa kelas VIII di MTs Swasta Lhulo, diantaranya ialah : membuat jadwal belajar di rumah, memberikan bimbingan pada siswa, menggunakan metode bervariasi, menggunakan metode belajar tuntas dan pengadaan fasilitas penunjang.
RESPON SISWA SEKOLAH MENENGAH TERHADAP PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI ERA COVID-19 Muntazhimah Muntazhimah; Eline Yanty Putri Nasution; Sri Yunita Ningsih
JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS LAMPUNG Vol 8, No 3 (2020): SEPTEMBER 2020
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study provided an overview of the response of secondary school students regarding the learning from home policies in mathematics learning in four Provinces, Aceh, North Sumatra, Riau, and Jambi. Participants in this quantitative descriptive study were secondary school or equivalent students, amounting to 490 students who were selected based on convenience sampling. Data shows that only 30 percent of students who feel happy to do online mathematics learning, and as many as 62 percent of students experience obstacles on it. They are categorized into four things: Mathematical material that is very difficult to understand, there is no interaction between teacher and student as well as students and students, electricity and internet problems, and not focused on learning. While students who feel happy have a reason for the flexibility of time and place, as well as supporting social distancing recommended by the government. Then it is necessary to evaluate online mathematics learning because students' responses affect learning success.Keyword:  learning mathematics from home; social distancing; student perception DOI: http://dx.doi.org/10.23960/mtk/v8i2.pp193-206
Program Bimbingan Belajar (BIMBEL) Matematika Untuk Siswa SD di Desa Semerap Pada Era Pandemi Covid-19 Decha Veronica; Eline Yanty Putri Nasution
Madani : Indonesian Journal of Civil Society Vol. 4 No. 1 (2022): Madani, Februari 2022
Publisher : Politeknik Negeri Cilacap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35970/madani.v4i1.771

Abstract

The covid-19 pandemic has caused schools to be temporarily closed to avoid crowds and avoid the spread of the coronavirus. That way, school activities continue to run even with online learning, Problems encountered in the community during the current covid-19 pandemic regarding online learning have resulted in a lack of enthusiasm for students to study independently at home without the assistance of a teacher, often the material being taught cannot be understood properly, and there is a decrease in learning achievement. Therefore, this community service activity provides and holds a Tutoring Program (BIMBEL) which aims to help students solve learning difficulties at school. That way, teaching and learning activities will be more efficient so that can be better and more optimal in developing their abilities. The activity was carried out using the face to face teaching method while still adhering to health protocols. The conclusions and results obtained from this program are that there is an increase in students learning enthusiasm and student learning outcomes both cognitively and skillfully.
Program Bimbingan Belajar bagi Siswa Sekolah Dasar pada Masa Pandemi Covid-19 di Desa Paling Serumpun Iin Saltifa; Eline Yanty Putri Nasution
Altruis: Journal of Community Services Vol. 2 No. 3 (2021): Altruis
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/altruis.v2i3.17476

Abstract

Bimbingan belajar dari rumah sangat diperlukan pada saat ini terlebih di masa pandemi covid-19, dimana semua kegiatan pembelajaran dilaksanakan secara daring. Kemendikbud menerbitkan peraturan agar semua kegiatan pembelajaran dilakukan di sekolah diganti dengan pembelajaran dari rumah masing-masing siswa. Pada proses pembelajaran dari rumah siswa membutuhkan bimbingan dari orang tua maupun walinya untuk mendampingi siswa dalam belajar. Bimbingan belajar yang dilakukan oleh mahasiswa KKN DR-BPM di tahun 2021 ini adalah bentuk pengabdian masyarakat dalam membantu siswa yang kesulitan dan memiliki kendala dalam proses belajar dari rumah pada masa pandemi covid-19 ini. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan bimbingan belajar ini yaitu metode ceramah dan diskusi secara face to face dengan menggunakan pendekatan pendampingan dan pendidikan berkelanjutan. Program bimbingan belajar yang dilaksanakan memberikan peningkatan pengetahuan bagi peserta didik yang mengalami kesulitan dalam proses belajar secara daring. ABSTRACT Tutoring learning from home is very necessary at this time, especially during the covid-19 pandemic, where all learning activities are carried out online. The Ministry of Education and Culture issues regulations so that all learning activities carried out in schools are replaced with learning from each student's home. In the learning process from home, students need guidance from their parents and guardians to assist students in learning. Through the "Smart House" tutoring conducted by DR-BPM KKN students in 2021 as a form of community service, they can help students who have difficulties and have obstacles in the learning process from home during this covid-19 pandemic. The method used in the implementation of this tutoring is the face to face method and uses a mentoring and continuing education approach. The tutoring program implemented provides increased knowledge for students who have difficulty in the online learning process. KEYWORDS Tutoring, Elementary School Students, Covid-19 Pandemic
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI PENDEKATAN OPEN-ENDED Eline Yanty Putri Nasution
INSPIRAMATIKA Vol 3 No 1 (2017): Inspiramatika, June 2017
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Islam Darul Ulum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (466.022 KB) | DOI: 10.52166/inspiramatika.v3i1.175

Abstract

Artikel ini merupakan penelitian kuasi aksperimen dengan desain penelitian kelompok kontrol tidak ekuivalen. Tujuan penelitian ini adalah untuk menelaah pendekatan Open-Ended dalam meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa. Penelitian ini dilaksanakan pada salah satu SMP Negeri dengan populasi seluruh siswa kelas VIII. Dua kelas dipilih dari populasi sebagai sampel penelitian dengan menggunakan teknik purposif sampling. Pembelajaran Konvensional diimplementasikan pada kelas kontrol dan pendekatan Open-Ended diimplementasikan pada kelas eksperimen. Penelitian ini menggunakan tes kemampuan berpikir kreatif untuk melihat peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa. Pengolahan data peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa dilakukan dengan menggunakan uji-t. Pengolahan data peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa berdasarkan kemampuan awal matematis (KAM) dilakukan dengan menggunakan uji ANOVA dua jalur. Berdasarkan hasil analisis data, temuan penelitian ini meliputi: (1) Terdapat perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kreatif antara siswa yang memperoleh pembelajaran Open-Ended dengan siswa yang memperoleh Pembelajaran Konvensional ditinjau dari Kemampuan Awal Matematis (KAM); (2) Rata-rata peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa pada kelas eksperimen adalah 0,56 sedangkan rata-rata peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa pada kelas kontrol adalah 0,43; (3) Siswa menunjukkan sikap positif terhadap pendekatan Open-Ended. Kesimpulan penelitian ini adalah peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa dengan menggunakan pendekatan Open-Ended lebih baik daripada dengan menggunakan Pembelajaran Konvensional.
Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Prezi Eline Yanty Putri Nasution; Nur Fauziah Siregar
Tarbawi : Jurnal Ilmu Pendidikan Vol. 15 No. 2 (2019): Tarbawi : Jurnal Ilmu Pendidikan
Publisher : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Kerinci

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32939/tarbawi.v15i02.466

Abstract

ABSTRAK. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan suatu media pembelajaran berbasis Prezi yang valid, praktis dan efektif. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan menggunakan model 4-D yang terdiri atas 4 tahap, yaitu: 1) pendefinisian, 2) perancangan, 3) pengembangan, dan 4) penyebaran. Media pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah suatu alat presentasi digital berbasis Prezi pada materi Geometri bagi mahasiswa kelas 4B jurusan Tadris Matematika IAIN Kerinci Tahun Ajaran 2017/2018. Media pembelajaran berbasis Prezi ini terlebih dahulu diperiksa validitasnya untuk kemudian diujicobakan dan diimplementasikan pada proses perkuliahan di dalam kelas. Validasi dilakukan oleh ahli pendidikan matematika, pendidikan dasar dan bahasa. Kepraktisan media pembelajaran diselidiki dengan cara mengamati pelaksanaan perkuliahan, pengisian angket praktikalitas oleh mahasiswa, serta wawancara kepada mahasiswa. Keefektifan media pembelajaran diselidiki dengan cara mengamati aktivitas dan hasil belajar mahasiswa. Seluruh data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Hasil analisis data menunjukkan bahwa: 1) media pembelajaran berbasis Prezi sudah valid berdasarkan segi konstruk dan isinya; 2) media pembelajaran berbasis Prezi juga sudah dapat dikatakan praktis berdasarkan pelaksanaan perkuliahan; dan 3) media pembelajaran berbasis Prezi sudah efektif terhadap aktivitas dan hasil belajar mahasiswa. Berdasarkan hasil uji coba dan implementasi media serta hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran berbasis Prezi sudah valid, praktis dan efektif.
The Effect of Blended Learning Models Assisted by Video Tutorials on Students' Critical Thinking Ability in Mathematics Learning Eline Yanty Putri Nasution; Laras Sintia; Rahmi Putri
Logaritma : Jurnal Ilmu-ilmu Pendidikan dan Sains Vol 10, No 01 (2022)
Publisher : UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24952/logaritma.v10i01.5186

Abstract

This study aimed to determine students' critical thinking skills on the subject of number patterns using the Blended Learning learning model. The research was conducted at MTsN 3 Kerinci, Academic Year 2021/2022. The research method used is a quasi-experimental method with a posttest-only control design. The research instrument used is a critical thinking ability test. The results showed that the critical thinking ability of students who were taught with the Blended Learning leraning model assisted by video tutorials had an average score of 8.58, and the class that did not use the Blended Learning learning model assisted by video tutorials had an average score of 6.24. Thus, this study concludes that the Blended Learning learning model has a significant influence on students' critical thinking ability.
ANALISIS METAKOGNITIF SISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH INTEGRAL Eline Yanty Putri Nasution; Anggun Emjasmin; Nur Rusliah
Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Al Qalasadi Vol 5 No 2 (2021): JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN MATEMATIKA AL QALASADI
Publisher : Prodi Pendidikan Matematika, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Langsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32505/qalasadi.v5i2.3259

Abstract

Abstrak Metakognitif siswa kelas XII Multimedia SMK Negeri 1 Sungai Penuh dari 15 siswa kelas XII Multimedia SMK Negeri 1 Sungai Penuh ada beberapa tingkatan metakognisi yaitu: a. tacit use, b. aware use, c. strategic use, dan d. reflective use. Adapun yang memiliki pola pikir tacit use yaitu 6 orang siswa, ada 4 siswa yang memiliki pola pikir aware use, dan 5 orang siswa memiliki pola pikir strategic use dan tidak ada siswa yang memiliki pola pikir reflective use pada materi integral. Adapun jenis-jenis metakognitif yang dialami oleh siswa adalah: a. tidak mampu mengetahui apa yang ia ketahui; b. tidak mampu mengurutkan apa yang akan ia lakukan; c. mampu menganalisis suatu masalah tahu menentukan langkah awal dan langkah penyelesaian; d. mengevaluasi hasil yang didapatkan benar atau salah Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa metakognitif siswa kelas XII Multimedia masih dalam kategori sedang. Kata kunci: metakognitif siswa, materi integral. Abstract Metacognition of class XII Multimedia students of SMK Negeri 1 Sungai Penuh from 15 students of class XII Multimedia of SMK Negeri 1 Sungai Penuh there are several levels of metacognition, namely: a. tacit use, b. aware use, c. strategic use, and d. reflective use. As for those who have a tacit use mindset, there are 6 students, there are 4 students who have an aware use mindset, and 5 students have a strategic use mindset and no students have a reflective mindset use on integral material. The types of metacognitive experienced by students are: a. unable to know what he knows; b. unable to sort out what he is about to do; c. able to analyze a problem knows to determine the initial steps and steps to completion; d. evaluate the results obtained are true or false From the description it can be concluded that the metacognitive of class XII Multimedia students is still in the medium category. Keywords: student metacognitive, integral material.
Interaksi Antara Peningkatan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Dengan Pendekatan Open-Ended dan Kemampuan Awal Matematis Siswa Eline Yanty Putri Nasution
Proximal: Jurnal Penelitian Matematika dan Pendidikan Matematika Vol. 2 No. 1 (2019)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.417 KB)

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk menelaah interaksi antara peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa terhadap pendekatan pembelajaran: pendekatan Open-Ended dan Pembelajaran Konvensional; dengan Kemampuan Awal Matematis siswa. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP. Dua kelas dipilih dari populasi sebagai sampel penelitian menggunakan teknik purposif sampling. Pembelajaran Konvensional diimplementasikan pada kelas kontrol dan pendekatan Open-Ended diimplementasikan pada kelas eksperimen. Penelitian ini menggunakan tes kemampuan berpikir kreatif sebagai instrumen penelitian untuk melihat peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa. Peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa berdasarkan kemampuan awal matematis dianalisis dengan menggunakan uji ANOVA dua jalur pada taraf signifikansi 5% (α = 0,05) yang dilanjutkan dengan uji Post Hoc LSD. Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh: (1) terdapat perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kreatif antara siswa yang memperoleh pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Open-Ended dengan siswa yang memperoleh Pembelajaran Konvensional ditinjau dari Kemampuan Awal Matematis siswa; (2) tidak terdapat interaksi antara pendekatan pembelajaran (Open-Ended dan Konvensional) dan Kemampuan Awal Matematis siswa (tinggi, sedang, dan rendah) terhadap peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa; (3) Siswa menunjukkan sikap positif terhadap pendekatan Open-Ended. Kesimpulan penelitian ini adalah faktor pembelajaran dan kategori kemampuan awal matematis secara bersama-sama tidak memberikan pengaruh terhadap peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa.
Analisis Terhadap Disposisi Berpikir Kreatif Siswa Pada Pembelajaran Matematika Eline Yanty Putri Nasution
Edumatika : Jurnal Riset Pendidikan Matematika Vol. 1 No. 1 (2018): Mei 2018, Edumatika : Jurnal Riset Pendidikan Matematika
Publisher : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Kerinci

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.016 KB) | DOI: 10.32939/ejrpm.v1i1.217

Abstract

This article was a qualitative research type grounded theory. The purpose of this study is to analyze the creative thinking disposition through junior high school students in order to understand students’ disposition on creative thinking deeply. This study belongs to postpositivism paradigm research. According to ontological side, the reality about students’ creative thinking disposition is actually appeared on students but not or have not been understood before, it just predictable. Otherwise, according to epistemologycal side, the prediction about creative thinking disposition is needed to be more understood. That’s way qualitative research is needed to overcome students’ negative creative thinking disposition. Researcher as the instrument analyzes students’ creative thinking disposition wisely with using triangulation of the data. This study was implemented in one of the junior high school with 25 students as the subject. Based on the analysis of the data, the finding is obtained in this study are: (1) the has complete facilities with fresh air and a clean environment, (2) mathematics studying and learning process is very optimal and conducive so that it can give a positive attitude in students’ creative thinking disposition, (3) based on the result of questionnaire data, there are 20 students (80%) have a positive attitude in creative thinking disposition, although there are 5 students (20%) have a negative attitude in creative thinking disposition. We can conclude that most of the students have a positive attitude in creative thinking disposition.