Agriculture is the main sector of livelihood for the people of Tambes Hamlet. Still, the community has not been able to manage it well with various challenges such as limited quality seeds, pest attacks, limited knowledge in managing the economy, and the lure of a more lucrative practical economy. This article aims to support and empower the community in Tambes Hamlet's sustainable agricultural development efforts. Community empowerment is an important step for local resident to contribute to the development process. Sustainable agriculture is the main focus because it has a great impact on daily life. In completing this program, the author took a participatory approach. This approach involves working with various parties such as village officials, farmer groups, and related agencies. The program stages include problem mapping, sustainable agriculture counseling, environmentally friendly pest control, and yield optimization through commodity diversification. 2,000 seedlings were distributed for greening and agricultural yields. Farmer groups were reactivated for program efficiency and sustainability, with technical assistance and regular monitoring. It is hoped that agriculture in Tambes Hamlet can be more productive and improve the welfare of the community.ABSTRAKPertanian merupakan sektor utama mata pencaharian masyarakat Dusun Tambes, namun masyarakat belum bisa mengelola dengan baik dengan berbagai tantangan seperti keterbatasan bibit berkualitas, serangan hama, adanya keterbatasan pengetahuan dalam mengelola ekonomi, dan iming-iming ekonomi praktis yang lebih menggiurkan. Pengabdian ini bertujuan untuk mendukung dan memberdayakan masyarakat dalam upaya pembangunan pertanian yang berkelanjutan Dusun Tambes. Pemberdayaan masyarakat adalah langkah penting agar penduduk lokal dapat berkontribusi dalam proses pembangunan. Pertanian berkelanjutan menjadi fokus utama karena memiliki dampak yang besar terhadap kehidupan sehari-hari. Tim penulis mengambil pendekatan yang bersifat partisipatif. Pendekatan ini melibatkan kerja sama dengan berbagai pihak seperti perangkat desa, kelompok tani, serta dinas terkait. Tahapan program mencakup pemetaan masalah, penyuluhan pertanian berkelanjutan, pengendalian hama ramah lingkungan, serta optimasi hasil melalui diversifikasi komoditas. 2.000 bibit didistribusikan untuk penghijauan dan hasil pertanian. Kelompok tani diaktifkan lagi untuk efisiensi dan keberlanjutan program, dengan pendampingan teknis dan monitoring berkala. Diharapkan pertanian di Dusun Tambes bisa lebih produktif dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.