Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer

Model Metric untuk Mengukur Fleksibilitas Model Proses Bisnis Pamungkas, Endang Wahyu; Sinaga, Fernandes; Rochimah, Siti
Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Vol 1, No 2 (2014)
Publisher : Fakultas Ilmu Komputer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1028.471 KB)

Abstract

Abstrak Organisasi bisnis dunia saat ini banyak memanfaatkan sistem informasi digital untuk memberikan pemahaman mengenai manajemen proses bisnis yang mereka jalani. Pemanfaatan sistem Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan contoh teknologi dalam manajemen proses bisnis. Melalui sistem ini perusahaan dapat membangun dan mengembangkan proses bisnis. Selain itu, perusahaan juga dapat menyesuaikan proses bisnis secara cepat terhadap perubahan yang terjadi seiring bertambahnya kebutuhan dan informasi, berubahnya kondisi pasar, atau perubahan kebijakan. Sehubungan dengan perubahan proses bisnis yang sering terjadi, maka aspek fleksibilitas terhadap model proses yang dibangun harus ditingkatkan. Dalam mendukung peningkatan fleksibilitas tersebut tentunya dibutuhkan sebuah model untuk mengukur tingkat flesibelitas model proses bisnis. Model tersebut yang kemudian dapat digunakan oleh analis untuk melakukan perbandingan sehingga dapat diperoleh model proses bisnis yang paling fleksibel dan cocok dengan perusahaan. Hal ini dapat dianalisa dengan melibatkan aspek-aspek fleksibel yang telah diteliti pada penelitian-penelitian sebelumnya. Dalam paper ini akan dilakukan penelitian mengenai aspek fleksibitas dalam model proses bisnis untuk menghasilkan model metric yang dapat melakukan kuantifikasi tingkat fleksibilitas pada model proses bisnis. Model metric yang dihasilkan pada penelitian ini mampu melakukan perhitungan fleksibelitas pada model proses bisnis secara kuantitatif. Kata kunci: ERP, fleksibilitas, metadata, model metric, model proses bisnis, variasi Abstract Recently, business organizations in the world are making use of digital information systems to provide an understanding of the business process management in which they live. Utilization of Enterprise Resource Planning (ERP) system is an example of technology in business process management. Through this system, some companies can build and develop business process and can quickly adjust it to changes that occur with increasing needs and information, changing market conditions, or changes in policy towards the business process. According to changes in business process that frequently occur, then the flexibility aspect of the process models are built to be upgraded. This is because the process model can early describe the business process that run. So that the process model must have a high value of flexibility to deal with changes that happen. It can be analyzed with the involvement of the flexible aspects that have been investigated in previous studies. In this paper, we will do research on the flexibility of business process model to produce a model of metrics that can quantify the level of flexibility in business process models.Metric models in this study were able to perform calculations on the flexibility of business process models quantitatively. Keywords: business process model, ERP, flexibility, metadata, model metric, variation
Segmentasi Pelanggan Majalah pada Situs Web E-Commerce dengan K-Means++ dan Metode RFM Tampubolon, Andrew Lomaksan Manuel; Butar Butar, Thio Marta Elisa Yuridis; Rochimah, Siti
Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Vol 11 No 6: Desember 2024
Publisher : Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25126/jtiik.2024118208

Abstract

Segmentasi pelanggan merupakan salah satu metode yang dapat diterapkan untuk memaksimalkan peluang bisnis. Hal tersebut dapat membantu bisnis agar tetap kompetitif dalam persaingan pasar. Penerapan Artificial Intelligence (AI) dapat membantu dalam memberikan pemahaman kepada pelaku bisnis tentang segmentasi pelanggan berdasarkan riwayat transaksi. Penelitian ini menerapkan metode Recency, Frequency, and Monetary (RFM) yang dipadukan dengan algoritma clustering K-Means++ untuk melakukan segmentasi pelanggan. Silhouette score menjadi indikator pemilihan nilai k yang paling optimal dalam menentukan jumlah cluster. Kerangka kerja CRISP-DM yang digunakan dalam makalah ini juga membantu mempertahankan proses analisis yang konsisten. Pendekatan statistik sederhana ddigunakan untuk mengklasifikasikan setiap fitur dalam RFM menjadi label low, medium, dan high dalam hal menangkap pola segmentasi pelanggan. Hasil eksperimen menunjukkan nilai k = 3 sebagai yang paling optimal berdasarkan nilai WSS sebesar 843,214747 dan silhouette score sebesar 0,638181. Eksperimen juga menunjukkan bahwa cluster 0 memiliki nilai RFM rata-rata sebesar 1,14 (low), 1,20 (low), dan 301.640 (low). Cluster 1 memiliki nilai RFM rata-rata sebesar 249,61 (high), 2,62 (medium), dan 799,934 (medium). Cluster 2 memiliki nilai RFM rata-rata sebesar 233,01 (medium), 6,41 (high), dan 2018,088 (high).   Abstract Customer segmentation is one method that can be applied to maximize business opportunities. It can help businesses remain competitive in the market competition. The application of Artificial Intelligence (AI) can assist in providing business stakeholders with an understanding of customer segmentation based on transaction history. This study applies the Recency, Frequency, and Monetary (RFM) method combined with the K-Means++ clustering algorithm for customer segmentation. The Silhouette score serves as an indicator for selecting the most optimal value of k to determine the number of clusters. The CRISP-DM framework used in this paper also helps maintain a consistent analysis process. A simple statistical approach is used to classify each RFM feature into low, medium, and high labels to capture customer segmentation patterns. Experimental results show that k = 3 is the most optimal value based on a WSS value of 843.214747 and a silhouette score of 0.638181. The experiments also indicate that Cluster 0 has average RFM values of 1.14 (low), 1.20 (low), and 301,640 (low). Cluster 1 has average RFM values of 249.61 (high), 2.62 (medium), and 799,934 (medium). Cluster 2 has average RFM values of 233.01 (medium), 6.41 (high), and 2018.088 (high).
Review Studi Literatur untuk Metode Pendeteksian God Class Prasetyo Putri, Divi Galih; Khairy, Muhammad Shulhan; Rochimah, Siti
Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Vol 3 No 4: Desember 2016
Publisher : Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (966.278 KB) | DOI: 10.25126/jtiik.201634111

Abstract

AbstrakCode Smell mengacu pada konsep mengenai pola atau aspek desain pada sistem perangkat lunak yang dapat menimbulkan masalah dalam proses pengembangan, penggunaan, atau perawatan sebagai dampak dari implementasi yang buruk dari desain perangkat lunak. Code Smell dapat menurunkan aspek understandability dan maintainability program. Program yang mengandung God Class juga cenderung lebih sulit untuk dirawat dibandingkan dengan program yang sama namun tidak mengandung God Class. God Class atau dapat juga disebut Blob merupakan sebuah kelas yang terlalu banyak berisi fungsionalitas didalamnya. Kelas-kelas seperti ini mengolah dan mengakses banyak informasi sehingga sulit dipahami. Pada penelitian ini akan dibahas metode-metode untuk mendeteksi adanya God Class. Selain itu juga dibandingkan kelebihan serta kekurangan metode-metode yang telah dianalisa. Dari pencarian literatur yang dilakukan, didapatkan 3 buah metode, metode pertama menggunakan cara deteksi dalam bentuk rule card, metode kedua menggunakan rule card dan catatan histori perubahan pada sebuah perangkat lunak, dan metode ketiga adalah pendeteksian berdasarkan contoh kelas yang dideteksi manual sebagai kecacatan perangkat lunak. Dari ketiga metode tersebut, metode ketiga dinilai sebagai yang terbaik berdasarkan nilai presisi dan recall-nya.Kata kunci: Blob, God Class AbstractCode smell referring to the concept about a pattern or design aspects on a software system that can make a problem in the process of development, using, or maintenance as the impact of bad implementation of software design. Code smell can lower software understandability and maintainability. A software that containing god class will be more difficult to maintain compared with a same software but doesn’t have a god class. God class, also called blob is a class that has too many functionality. A god class process and access a lot of information. On this research will be discussed methods to detect a god class. We also compared the advantage and disadvantage about analysed method. From the literature we search, there are 3 methods, first method using detection with a rule card, the second method using rule card and history changes of a software, and the third method is detection by examples classes that detected manually as a software defect. And our research result is the third method is the best method based on its precision and recall.Keywords: Blob, God Class
Model Metric untuk Mengukur Fleksibilitas Model Proses Bisnis Pamungkas, Endang Wahyu; Sinaga, Fernandes; Rochimah, Siti
Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Vol 1 No 2: Oktober 2014
Publisher : Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1028.471 KB) | DOI: 10.25126/jtiik.201412113

Abstract

Abstrak Organisasi bisnis dunia saat ini banyak memanfaatkan sistem informasi digital untuk memberikan pemahaman mengenai manajemen proses bisnis yang mereka jalani. Pemanfaatan sistem Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan contoh teknologi dalam manajemen proses bisnis. Melalui sistem ini perusahaan dapat membangun dan mengembangkan proses bisnis. Selain itu, perusahaan juga dapat menyesuaikan proses bisnis secara cepat terhadap perubahan yang terjadi seiring bertambahnya kebutuhan dan informasi, berubahnya kondisi pasar, atau perubahan kebijakan. Sehubungan dengan perubahan proses bisnis yang sering terjadi, maka aspek fleksibilitas terhadap model proses yang dibangun harus ditingkatkan. Dalam mendukung peningkatan fleksibilitas tersebut tentunya dibutuhkan sebuah model untuk mengukur tingkat flesibelitas model proses bisnis. Model tersebut yang kemudian dapat digunakan oleh analis untuk melakukan perbandingan sehingga dapat diperoleh model proses bisnis yang paling fleksibel dan cocok dengan perusahaan. Hal ini dapat dianalisa dengan melibatkan aspek-aspek fleksibel yang telah diteliti pada penelitian-penelitian sebelumnya. Dalam paper ini akan dilakukan penelitian mengenai aspek fleksibitas dalam model proses bisnis untuk menghasilkan model metric yang dapat melakukan kuantifikasi tingkat fleksibilitas pada model proses bisnis. Model metric yang dihasilkan pada penelitian ini mampu melakukan perhitungan fleksibelitas pada model proses bisnis secara kuantitatif. Kata kunci: ERP, fleksibilitas, metadata, model metric, model proses bisnis, variasi Abstract Recently, business organizations in the world are making use of digital information systems to provide an understanding of the business process management in which they live. Utilization of Enterprise Resource Planning (ERP) system is an example of technology in business process management. Through this system, some companies can build and develop business process and can quickly adjust it to changes that occur with increasing needs and information, changing market conditions, or changes in policy towards the business process. According to changes in business process that frequently occur, then the flexibility aspect of the process models are built to be upgraded. This is because the process model can early describe the business process that run. So that the process model must have a high value of flexibility to deal with changes that happen. It can be analyzed with the involvement of the flexible aspects that have been investigated in previous studies. In this paper, we will do research on the flexibility of business process model to produce a model of metrics that can quantify the level of flexibility in business process models.Metric models in this study were able to perform calculations on the flexibility of business process models quantitatively. Keywords: business process model, ERP, flexibility, metadata, model metric, variation
Evaluasi Kombinasi Hipernin dan Sinonim untuk Klasifikasi Kebutuhan Non-Functional Berbasis ISO/IEC 25010 Hakim, Lukman; Rochimah, Siti; Fatichah, Chastine
Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Vol 6 No 5: Oktober 2019
Publisher : Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2870.836 KB) | DOI: 10.25126/jtiik.2019651422

Abstract

Kebutuhan non-fungsional dianggap mampu mendukung keberhasilan pengembangan perangkat lunak. Namun, kebutuhan non-fungsional sering diabaikan selama proses pengembangan perangkat lunak. Hal ini dikarenakan kebutuhan non-fungsional sering tercampur dengan kebutuhan fungsional. Disamping itu, standar kualitas yang beragam menyebabkan kebingungan dalam menentukan aspek kualitas. Pendekataan yang ada menggunakan ISO/IEC 9126 sebagai referensi untuk mengukur aspek kualitas. ISO/IEC 9126 merupakan standar lama yang dirilis pada tahun 2001. Peneliti sebelumnya mengungkapkan ambiguitas dalam enam sub-atribut pada struktur hirarkis ISO/IEC 9126. Hal ini menimbulkan keraguan serius tentang validitas standar secara keseluruhan. Oleh karena itu, standar kualitas yang digunakan sebagai referensi untuk mengukur aspek kualitas pada penelitian ini adalah ISO/IEC 25010. Selain itu, penelitian ini juga mengusulkan suatu sistem untuk mengidentifikasi aspek kualitas kebutuhan non-fungsional dengan menggunakan 1 level hipernim dan 20 sinonim yang disebut skenario 1. Skenario ini akan dibandingkan dengan 2 level hipernim dan 9 sinonim pada masing-masing sinonim yang disebut skenario 2. Kedua skenario tersebut akan menghasilkan dua data latih berbeda. Kedua data latih tersebut akan dibandingkan menggunakan dua model pengujian yaitu berdasarkan ground truth pakar dan sistem dengan menggunakan metode klasifikasi KNN dan SVM. Hasil pengujian menunjukkan skenario 1 terbukti memberikan nilai lebih baik dibandingkan skenario 2 pada kedua model pengujian, dimana nilai precision dari ground truth pakar, KNN, dan SVM masing-masing 49.3%, 81.0%, dan 74.6%.Abstract Non-Functional requirements are considered capable of supporting the success of software development. However, non-functional requirements are often ignored during the software development process. This is because the quality aspects of non-functional requirements are often mixed with functional requirements. in addition, the number of diverse quality standards causes confusion in determining quality aspects. The existing approach uses ISO / IEC 9126 as a reference to measure quality aspects. ISO / IEC 9126 is an old standard released in 2001. Previous researchers revealed ambiguity in six sub-attributes on the hierarchical structure of ISO / IEC 9126. This raises serious doubts about the validity of the overall standard. Therefore, the quality standard used as a reference to measure the quality aspects of this study is ISO / IEC 25010. In addition, this study also proposes a system to identify aspects of the quality of non-functional requirements using 1 hypernym level and 20 synonyms called scenario 1. This scenario will be compared with 2 hypernym levels and 9 synonyms in each synonym called scenario 2. Both scenarios will produce two different training data. The two training data will be compared using two testing models ie based on expert ground truth and systems using the KNN and SVM classification methods. The test results showed scenario 1 is proven to provide a better value than scenario 2 in both testing models, where the precision values of expert ground truth, KNN, and SVM  respectively 49.3%, 81.0%, and 74.6%.
Co-Authors ABDUL MUNIF Achmad Arwan Achmad Arwan Addien Haniefardy Ahmadiyah, Adhatus Solichah Akbar, Fawwaz Ali Akbar, Rizky Januar Aldy Sefan Rezanaldy Alexander L. Romy Alqis Rausanfita Ana Tsalitsatun Ni'mah Andhik Ampuh Yunanto Andy Rachman Anggraini, Ratih Nur Esti Arifiani, Siska Arini R. Rosyadi Arrijal Nagara Yanottama Bagus Priambodo Balqis Hidayat, Sultana Bambang Jokonowo Bayu Priyambadha Bayu Priyambadha Bintang Nuralamsyah Butar Butar, Thio Marta Elisa Yuridis Chastine Fatichah Choiru Zain Daniel Oranova Daniel Oranova Siahaan Darlis Heru Murti Darlis Herumurti Denni Aldi Ramadhani Denni Aldi Ramadhani Denni Aldi Ramadhani Diana Purwitasari Dianni Yusuf Dimas Widya Liestio Pamungkas Dini Adni Navastara, Dini Adni Diniar Nabilah Ghassani Djoko Pramono Dwi Sunaryono Dyah Sulistyowati Rahayu Eko M. Yuniarno Eko Wahyu Wibowo Endang Wahyu Pamungkas Evi Triandini F.X. Arunanto Faizal Johan Fernandes Sinaga Galang Amanda Dwi P. Hadiningrum, Tiara Rahmania Haq, Arinal Hengki Suhartoyo Hidayatul Munawaroh I Gede Suardika Imam Kuswardayan Jan Claes Java, Muhammad Iskandar Karolita, Devi Khairy, Muhammad Shulhan Kholed Langsari Kurniasari, Dias Tri Kurniawan, Adi Kusbandono Ari Bowo Laili Yuhana, Umi Lesmideyarti, Dwi Lukman Hakim Lutfi Rizal Gozali Maidina Choirun Nisa Mardiana, Bella Dwi Mardianto, Ricky Mauridhi Hery Purnomo Mohammad Ahmaluddin Zinni, Mohammad Ahmaluddin Montolalu, Billy Muhammad Sonhaji Akbar Muhammad Yusuf Muhsin Bayu Aji Fadhillah Mutia Rahmi Dewi Nugroho, Supeno Mardi S. Nur Fajri Azhar Nuralamsyah, Bintang Oranova, Daniel Pamungkas, Dimas Widya Liestio Pertiwi, Kharisma Monika Dian Pradanita, Windy Rahmadia Prasetyo Putri, Divi Galih R. Firman Insan M. Rachman, Andy Rahmi Ika Noviana Ratih Nindyasari Relaci Aprilia Istiqomah Reza Fauzan Ridho Rahman Hariadi Ridwan, Mochammad Arief Riyanarto Sarno Rizky Januar Akbar Santoso, Bagus Jati Saptarini, Istiningdyah Sarwosri Sarwosri Sarwosri Septiyawan Rosetya Wardhana Shabrina, Ulima Inas Siska Arifiani Stefanie Quinevera Steven Joses Suhadi Lili Supeno Mardi S. Nugroho Tampubolon, Andrew Lomaksan Manuel Vico Ade Candra Wattiheluw, Fadli Husein Widyanti Kartika Windy Rahmadia Pradanita Yanuar Risah Prayogi Yuhana, Umi Laili Yulvida, Donata Yuniarno, Eko M. Yusuf, Dianni Zulhaydar Fairozal Akbar