Claim Missing Document
Check
Articles

GALERI SENI LUKIS DI MANADO. Arsitektur Semiotik Oley, Natasya S.; Tungka, Aristotulus E.; Rompas, Leidy M.
Jurnal Arsitektur DASENG Vol 9, No 1 (2020): Volume 9 No. 1 Mei 2020
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di kota Manado terdapat banyak sanggar-sanggar dan komunitas seni. Kenyataannya, banyak jenis karya seni yang ada di kota Manado,  belum tersedia wadah yang menampung seluruh aktifitas seni yang ada. Olehnya, perlu dihadirkan sebuah Galeri Seni di Manado dimana masyarakat dapat mempelajari, mempertunjukkan, mempertahankan, dan mengembangkan seni seiring dengan zaman yang terus berjalan. Desain Galeri Seni telah banyak dilakukan oleh para Arsitek. Namun, mendesain Galeri Seni Lukis dengan tema Arsitektur Semiotik belum banyak. Desain ini memadukan Semiotik atau tanda dalam konsep-konsep kearifan lokal yang menghasilkan desain yang berkarakter. Tujuan Galeri Seni Lukis ini didesain dengan Tema Arsitektur Semiotik yang menerapkan ciri memberi tanda ke dalam rancangan. Tema akan diterapkan pada bentuk, fasad, material, ruang dalam maupun ruang luar. Ekspresi objek adalah bentuk yang bebas serta tidak monoton dan kaku, cat yang menunjukkan pola-pola yang berbeda warna namun terlihat ekspresif dan menyatu. Kata Kunci : Kota Manado, Galeri Seni Lukis, Semiotik, Arsitektur
Museum Kayu di Woloan “Eco-Tech” Raco, Winsensius S. P.; Tondobala, Linda; Rompas, Leidy M.
Jurnal Arsitektur DASENG Vol 3, No 2 (2014): Volume 3 No.2 November 2014
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Museum adalah lembaga, tempat penyimpanan, perawatan, pengamanan dan pemanfaatan benda-benda bukti materiil hasil budaya manusia serta alam dan lingkungannya guna menunjang upaya perlindungan dan pelestarian kekayaan budaya bangsa. Museum di Indonesia terus berkembang seiring perkembangan zaman. Kesan historik masih sangat kental pada museum  di Indonesia, sehingga museum yang sebenarnya memiliki fungsi edukatif yang sangat baik menjadi kurang diminati. Di antara banyaknya jenis museum yang ada di indonesia Museum kayu yang memiliki fungsi konservatif perlu diadakan agar kelestarian kayu dapat terjaga, selain itu juga dapat mempermudah kita dalam menklarifikasi jenis-jenis kayu termasuk fungsi, kualitas, kegunaan dan pembudidayaannya. Museum kayu di Indonesia terdapat didaerah Waduk Panji Sukarame, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur yaitu Museum  Kayu Tuah Himba. Di dalam Museum Kayu ini terdapat beragam jenis kayu-kayu yang ada di Pulau Kalimantan. Di daerah Sulawesi Utara terdapat beberapa museum seperti museum Kebudayaan Sulawesi Utara, museum budaya waruga dll. Masih banyak hal di Sulawesi Utara yang memiliki potensi yang perlu di museumkan, salah satunya yaitu kayu. Woloan adalah salah satu kelurahan di kota Tomohon yang terkenal dengan produksi Rumah Panggung. Sejak dahulu Woloan telah melakukan produksi rumah kayu yang sudah di eksport sampai luar negeri. Rumah panggung sendiri adalah salah satu hasil budaya daerah Sulawesi Utara. Hal tersebut mendukung daerah ini sebagai tempat dibangunnya Museum Kayu karena punya nilai historis dan kebudayaan yang mendukung. Dengan dibangunnya Museum Kayu ditempat ini diharapkan dapat turut menjadi sarana konservasi bagi pelestarian dan pengolahan kayu di Sulawesi Utara. Dengan Menggunakan Suatu pendekatan tematik yaitu “Eco-Tech” Objek rancangan dapat lebih diaplikasikan sesuai dengan maksud dan tujuan Museum Kayu yaitu menjadi sarana Edukatif, Rekreatif dan Konservasi. Pemanfaatan pengolahan lahan yang disesuaikan dengan ekologi daerah Woloan dan penggunaan Teknologi pendukung dalam desain diharapkan mampu menciptakan Mueum Kayu yang sesuai fungsi, menari dan punya nilai lebih terutama bagi daerah dibangunnya Museum Kayu.. Kata Kunci : Museum Kayu, Woloan, Eco-Tech.
PUSAT HIBURAN MUSIK DI MANADO (SOUL OF SPACE SEBAGAI PENDEKATAN DESAIN) Abdulsalam, Gilang G.; Waani, Judy O.; Rompas, Leidy M.
Jurnal Arsitektur DASENG Vol 5, No 1 (2016): Volume 5 No.1 Mei 2016
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Musik adalah Bahasa manusia, karena dengan musik dapat mengekspresikan perasaan, isi hati, serta jati diri seseorang. Musik sudah menjadi bagian dari kehidupan manusia, pada awalnya musik hanya berperan sebagai hiburan di waktu-waktu tertentu. Namun seiring berjalannya waktu, musik menjelma sebagai sebuah gaya hidup yang melekat dalam kehidupan manusia. Di Indonesia musik berkembang dengan sangat pesat, ditandai dengan munculnya grup-grup muik, aliran-aliran musik yang baru, pendetang-pendatang baru di balantika musik Indonesia, yang banyak di support oleh event dan kompetisi musik solo singer maupun grup band. Pengaruh ini pun mulai menjamur dan terasa di kota Manado yang mulai memperhatikan dunia musik, banyaknya penyanyi-penyanyi solo yang sudah terkenal, dan munculnya band-band lokal, serta adanya kompetisi-kompetisi paduan suara gerejawi yang marak di Sulawesi Utara dan sudah memunculkan sanggar-sanggar paduan suara yang cukup berprestasi di ajang nasional maupun internasional. Namun ketika hal ini berkembang dengan sangat pesat, maka dibutuhkan sebuah wadah yang bisa menampung segala bentuk hiburan yang berkaitan dengan musik. Oleh karena itu sebagai inisiatif, diangkat Pusat Hiburan Musik di Manado dengan tema Soul Of Space Sebagai Pendekatan Desain. Keberadaan gedung Pusat Hiburan Musik di kota Manado sangatlah penting, selain sebagai wadah menyalurkan seni musik dan kegiatannya. Gedung Pusat Hiburan Musik juga dapat berperan sebagai pemicu dan poin penting dalam tonggak pariwisata di kota Manado. Dengan menggunakan tema perancangan “Soul Of Space Sebagai Pendekatan Desain” diharapkan bangunan Pusat Hiburan Musik ini dapat meng-ekspresikan jiwa atau karakteristik musik ke dalam setiap aspek perancangan. Kata Kunci : Kota Manado, Musik ,Pusat Hiburan, Soul Of Space.
PUSAT ANIMASI DAN DESAIN GRAFIS DI MANADO (ILUSIONISME DALAM ARSITEKTUR) Johannis, Kristin N.; Rogi, Octavianus H. A.; Rompas, Leidy M.
Jurnal Arsitektur DASENG Vol 3, No 1 (2014): Volume 3 No.1 Mei 2014
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Perkembangan bidang multimedia dan perekonomian yang ditunjang dengan kemajuan teknologi dan informasi menjadikan industri animasi dan desain grafis semakin berkembang, bahkan permintaan terhadap produksinya mengalami peningkatan setiap tahun, baik dari segi komersil maupun dari segi hiburan. Namun banyaknya permintaan terhadap animasi dan desain grafis tidak didukung dengan studio produksi yang kompeten. Maka Pusat Animasi dan Desain Grafis yang berfungsi sebagai rumah produksi dihadirkan untuk mampu menjawab berbagai potensi dan permasalahan tersebut, serta mampu mewadahi berbagai animo masyarakat khususnya para animator dan desainer grafis untuk dapat lebih berkarya dan mengeksplor ide serta kreatifitas mereka, agar kualitas animasi dan desain grafis yang ada di Indonesia khususnya Sulawesi Utara semakin meningkat. Untuk mendukung rancangan objek, maka tema Ilusionisme dalam Arsitektur pun dipilih untuk diimplementasikan dalam perancangan karena dianggap mampu merepresentasikan fungsi serta karakteristik objek. Pada perancangan ini, proses perancangan yang dipakai adalah proses desain generasi II sesuai dengan kategorisasi dari Horst Rittel yang terdiri dari 2 fase, yang pertama adalah fase pengembangan wawasan komprehensif, yaitu pengkajian tipologi objek, tapak dan lingkungan, serta tema Ilusionisme dalam Arsitektur, lalu dilanjutkan ke fase kedua yaitu fase konseptualisasi, dengan mekanisme siklus image-present-test menurut John Zeisel, yang diawali dengan pemikiran konsep (imaging), dilanjutkan dengan penyajian konsep ke dalam bentuk gambar (presenting), lalu mengevaluasi konsep berdasarkan kriteria pengujian tertentu (testing). Proses tersebut dilakukan secara berulang dengan memperbaiki setiap hasil evaluasi, hingga perancang memutuskan untuk mengakhiri proses pada siklus tertentu. Gubahan bentuk Pusat Animasi dan Desain Grafis di Manado ini mengambil konsep bentuk “The Ebbinghaus Illusion” yang merupakan contoh dari salah satu jenis tema Ilusionisme dalam Arsitektur, yaitu ilusi skala. Selain ilusi skala, beberapa jenis ilusi lain yang diimplementasikan pada objek perancangan adalah ilusi fisiologis, ilusi distorsi, ilusi ambigu, ilusi Shakkei, ilusi Trompe L’oeil, dan ilusi anamorfosis. Jenis-jenis ilusi tersebut diimplementasikan pada beberapa kriteria perancangan arsitektur seperti gubahan massa, ruang dalam (interior), selubung bangunan, dan ruang luar (eksterior). Implementasi jenis-jenis ilusi tersebut umumnya diimplementasikan pada elemen arsitektural yang dapat dilihat secara langsung, karena tema Ilusionisme dalam Arsitektur mengandalkan teknik visualisasi untuk dapat dinikmati / dirasakan.   Kata kunci : Animasi, Desain Grafis, Ilusionisme
ANALISIS PERKEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN SEKITAR DANAU TONDANO KABUPATEN MINAHASA Makarawung, Brigita T.; Sela, Rieneke L. E.; Rompas, Leidy M.
MEDIA MATRASAIN Vol 18, No 1 (2021)
Publisher : Department of Architecture, Engineering Faculty - Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

In the Minahasa Regency RTRW the area around Lake Tondano is designated as a protected area, in fact the existing protected area has been used as a place to live for the existing community to fulfill human interests. Lake Tondano. The community's need for land as a place to build houses is decreasing due to population growth. People's houses are no longer around the lake, but have penetrated to the waters. Therefore, a research was carried out with the aim of identifying the development of residential areas around Lake Tondano and calculating the area of development of residential areas around Lake Tondano. The research method used in this research is spatial time series analysis to see the development of residential areas and quantitative descriptive analysis . The results showed that the area around Lake Tondano experienced settlement development from 2003 to 2019, the area of settlement development from 2003 to 2011 grew by 87 ha, while the development of settlements in 2011 to 2019 increased by 132.58 ha. So that the distribution area of settlements from 2003-2019 is 413.76 ha to 633.81 ha.
RESORT RAMAH ANAK DI TOMOHON UTARA, KOTA TOMOHON, Bangunan Sehat Tiffanie B. Halim; Raymond D. Ch. Tarore; Leidy M. Rompas
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 10 No. 2 (2021): DASENG Volume 10, Nomor 2, November 2021
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v10i2.39067

Abstract

Tomohon Utara, Kota Tomohon merupakan salah satu daerah di Sulawesi Utara yang terkenal dengan berbagai tempat wisata dan termasuk dalam Kawasan Pengembangan Pariwisata Nasional. Jumlah wisatawan yang terus meningkat setiap tahunnya tentu harus diimbangi juga dengan peningkatan sarana prasarana salah satunya adalah resort. Resort yang perlu dihadirkan adalah resort dengan konsep yang menarik bukan hanya untuk orang dewasa melainkan juga untuk anak-anak. Oleh sebab itu perlu dihadirkan resort dengan konsep “Ramah Anak”. Perancangan Resort Ramah Anak ini diharapkan dapat menunjang kegiatan pariwisata Kota Tomohon dengan berbagai fasilitas indoor maupun outdoor yang disediakan yang juga dapat mengasah kemampuan anak-anak sekaligus melatih kemampuan anak bersosial. Pendekatan tema Bangunan Sehat juga diharapkan untuk dapat menciptakan rancangan yang dapat membuat pengguna bangunan herasakan “healing” dan nantinya dapat menghasilkan rancangan yang memperhatikan kondisi lingkungan sekitar dan juga pengguna yang akan tinggal di dalam resort.Kata Kunci: Resort Ramah Anak, Bangunan Sehat, Tomohon Utara, Pariwisata
PUSAT REHABILITASI REMAJA KORBAN PENYALAHGUNAAN NAPZA DI KOTA MANADO, Youth Healing Architecture Amanda M. Rompas; Rieneke L. E. Sela; Leidy M. Rompas
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 11 No. 1 (2022): DASENG Volume 11, Nomor 1, Mei 2022
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v11i1.43267

Abstract

AbstrakPenyalahgunaan NAPZA di Sulawesi Utara masih marak dilakukan, bahkan pada kelompok usia remaja. Para penyalahguna NAPZA butuh mendapatkan rehabilitasi untuk terlepas dari efek negatif NAPZA pada tubuh maupun kehidupan sosialnya. Namun fasilitas rehabilitasi NAPZA khusus bagi penyalahguna remaja belum ditemukan di Sulawesi Utara, padahal penanganan bagi penyalahguna dalam usia ini berbeda dari penyalahguna dari kelompok usia dewasa ataupun anak-anak. Oleh karena itu dirancang sebuah pusat rehabilitasi bagi remaja penyalahguna NAPZA dengan tema youth healing architecture. Tujuan perancangan adalah untuk menentukan lokasi dan tapak yang sesuai dengan objek dan tema perancangan, merancang objek yang sesuai dengan standar dan peraturan yang ada, serta mengaplikasikan tema youth healing architecture pada objek Pusat rehabilitasi remaja korban penyalahgunaan NAPZA. Metode yang digunakan pada perancangan ini adalah siklus image-present-test oleh John Zeisel. Pendekatan yang dilakukan dalam proses perancangan adalah pendekatan tipologi, pendekatan lokasional dan pendekatan tematik. Pusat rehabilitasi remaja korban penyalahgunaan NAPZA dirancang untuk mewadahi kegiatan rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial. Tema youth healing architecture diimplementasikan pada objek perancangan ini dengan menata ruang dalam dan ruang luar yang dapat mewadahi kegiatan sosial, penerapan prinsip sensory place pada fasad dan interior, serta memperkuat koneksi dengan alam melalui pembuatan bukaan-bukaan dan penataan interior.Kata Kunci : Rehabilitasi, NAPZA, Remaja, Healing
PUSAT REHABILITASI KORBAN BULLYING DI MAPANGET KOTA MANADO: Intimacy and Identity Space Jonathan B. Antou; Johannes Van Rate; Leidy M. Rompas
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 11 No. 1 (2022): DASENG Volume 11, Nomor 1, Mei 2022
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bullying adalah bentuk penindasan yang sengaja dilakukan oleh satu orang atau sekelompok orang yang lebih kuat atau lebih berkuasa atas orang lain, dengan tujuan untuk menyakiti dan terus menerus dilakukan (Wardhana 2015). Data studi Program for International Student Assessment (PISA) 2018 menunjukkan 41,1% siswa mengaku pernah mengalami penindasan di Indonesia. Angka korban bullying ini di atas rata-rata negara anggota OECD yang hanya sebesar 22,7%. Efek negatif yang didapat para korban, antara lain:, depresi, kualitas tidur menurun, mulai dari sensitif, rasa marah yang selalu muncul, gangguan mental, cemas, , keinginan menyakiti diri sendiri, hingga bunuh diri. Fakta ini menyadarkan kita bahwa penyebab dari kurangnya lingkungan yang aman disebabkan oleh maraknya kasus bullying ini. Oleh karena itu Pusat Rehabilitasi sangat penting agar upaya penanganan korban bullying dapat berjalan sesuai fungsi pusat rehabilitasi yaitu untuk menyediakan sarana bagi pasien untuk pulih dari apa pun yang mereka butuhkan untuk pulih. Dengan menerapkan tema Intimacy and Identity Space dimana tema ini menggunakan metode penyembuhan psikologi melalui keintiman. Keintiman disini adalah bagaimana para korban dapat membangun kembali sebuah hubungan terhadap diri sendiri dan orang terdekat dan dapat mengembalikan identitasnya Kata Kunci: Bully, Korban Bullying, Intimacy, Identity
SISTEM PENGELOLAAN PERSAMPAHAN DI KABUPATEN TORAJA UTARA Gabriela T' Pakan; Ricky M. S' Lakat; Leidy M. Rompas
SPASIAL Vol. 11 No. 1 (2023): Volume 11 no.1 2023
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sampah masih menjadi salah satu persoalan di Kabupaten Toraja Utara yang belum ditangani dengan baik hingga saat ini. Kecamatan Rantepao, Kecamatan Kesu, Kecamatan Tallunglipu merupakan tiga kecamatan yang rentan akan permasalahan sampah ini dikarenakan laju pertumbuhan penduduk di tiga kecamatan ini yang paling tinggi di Kabupaten Toraja Utara. Salah satu dampak yang ditimbulkan karena persolaan sampah ini adalah terjadinya banjir yang pernah beberapa wilayah Kecamatan Rantepao. Hal ini dikarenakan sampah yang menyumbat drainase dan aliran sungai sehingga ketika hujan datang air meluap ke badan jalan. maka dari itu penting untuk mengkaji sistem pengelolaan persampahan yang ada di Kabupaten Toraja utara. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi tingkat kemauan dan kemampuan masyarakat dalam suatu sistem pengelolaan persampahan serta membuat model sistem pengelolaan persampahan di lokasi penelitian. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan analisis preferensi yaitu metode Willingness to pay dan Ability to pay serta analisis ambang batas. Hasil analisis menunjukan bahwa dari tujuh faktor willingness to pay dan ability to pay masyarkat belum setuju dengan sistem pengelolaan sampah yang berjalan dan nilai WTP maupun ATP masih dibawah standar atau berada pada area prospek konsep negatif. Maka dari analisis itu disertai dengan analisis ambang batas dibuatlah model sistem pengelolaan persampahan mulai dari perwadahan, pengumpulan, pengangkutan, dan pemrosesan akhir dengan fokus menangani sampah yang sulit terurai seperti sampah plastik. Kata Kunci : Sistem . Persampahan, Toraja Utara
GRAHA SENI RUPA DI MANADO (EKSPRESIONISME DALAM ARSITEKTUR) Ririn E. V. Sembiring; Esli D. Takumansang; Leidy M. Rompas
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 6 No. 2 (2017): DASENG Volume 6, Nomor 2, November 2017
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v6i2.17089

Abstract

Kota Manado adalah ibukota dari Sulawesi Utara dan juga pintu gerbang dari Sulawesi Utara untuk wisatawan lokal maupun mancanegara. Kota Manado sangat kurang dengan kegiatan yang menyangkut seni rupa, sehingga dibutuhkannya wadah yang dapat memberikan fasilitas edukasi serta rekreasi secara bersamaan. Karena di Kota Manado sangat mudah tertarik dengan suatu kegiatan yang berbentuk rekreatif.Graha Seni Rupa adalah objek rancangan yang di dalamnya terdapat berbagai kegiatan yang berkaitan dengan seni rupa. Fasilitas yang disediakan di dalam adalah fasilitas untuk kegiatan edukasi, ekshibisi, rekreasi dan juga profisi (pemasaran).Tema Ekspresionisme dalam Arsitektur adalah tema yang menerapkan ciri dan nilai dari ekspresionisme ke dalam rancangan. Tema akan diterapkan pada tapak, bentuk, fasad, material, ruang dalam maupun ruang luar. Konsep yang diterapkan adalah cat yang terjatuh sehingga terlihat bercak-bercak yang menyebar. Sehingga menunjukkan pola-pola yang berbeda warna dan juga besar namun terlihat ekspresif dan menyatu. Kata Kunci : Kota Manado, Graha Seni Rupa, Ekspresionisme, Arsitektur
Co-Authors Aldona A. Silain Alvin J. Tinangon Amanda M. Rompas Andre R. Runtuwene Andri M. Ogotan Andy A. M. Malik Anggreiny A. Palimbong Aristotulus E. Tungka Aristotulus E. Tungka, Aristotulus E. Atikah Basalamah Brigita T. Makarawung Chesneyglen Udang Chintia R. Koagouw Christy E. Nelwan Clarissa S.S. Lumanauw Enggrila D. Magdalena Esli D. Takumansang Faizah Mastutie Fela Warouw Florensi V. Punuindoong Frits O. P. Siregar Gabriela T' Pakan Gilang G. Abdulsalam, Gilang G. Greis Matualage Herry Kapugu Ingerid L. Moniaga Ingerid L. Moniaga Iriyansa Lagonda, Iriyansa Jefrey I. Kindangen Johannes Van Rate Jonathan B. Antou Judy O. Waani Judy O. Waani Julianus A. R. Sondakh Kiolol, Pingkan Abigail Kristin N. Johannis Kurniawan Paransi Kushelmy R. Astuty, Kushelmy R. Lakat, Ricky M.S Linda Tondobala Makarawung, Brigita T. Makienggung, Gabriel K. H. Martin, Willy Michael B. Mandak Michael M. Rengkung Mutiara L. Surentu Natasya S. Oley Octavianus H. A. Rogi Octavianus Hendrik Alexander Rogi Oley, Natasya S. Pajow, Vanesa Mariani Papia J. C. Franklin Patricia H. N. Taliawo Pingkan L. Sajangbati Pingkan P. Egam Rachmat Prijadi Raymond C. H. Tarore Raymond Ch. Tarore Raymond D. Ch. Tarore Regina D. Manopo Reny Syafriny Ricky M. S' Lakat Ricky S. M. Lakat Rieneke L. E. Sela Ririn E. V. Sembiring Rischi I. Putri Risnawati Badu Rompas M. P. Emanuella Sherli C. T. Polii Siridaeng, Holy V. Sumilat, Jeremy L. Theodosius M. Manabung Tiffanie B. Halim Todingan, Ripka T. Tulung, Reyven Vecky H. Makarau, Vecky H. Virginia N. Lobo Windy J. Mononimbar Winsensius S. P. Raco