Stunting memiliki prevalensi yang tinggi di Indonesia. Berdasarkan hasil SSGI tahun 2023 prevalensi stunting di Kota Jambi sebesar18%. Stunting akan menimbulkan berbagai dampak/masalah di wilayah tertentu khususnya, dan di Indonesia. Masalah stunting sebenarnya dapat dicegah dan diobati menggunakan tanaman obat keluarga dikarenakan beberapa tanaman obat keluarga (TOGA) memiliki kandungan gizi yang tinggi salah satunya adalah temulawak. Metode yang digunakan pada pengambilan data yaitu menggunakan kuesioner pretes dan postes pada partisipan yaitu kader, remaja, dan Ibu Rumah tangga di desa Pudak Ulu Kecamatan Kumpeh Ilir Kabupaten Muaro Jambi sebanyak 30 orang responden. Terdapat peningkatan pengetahuan sebelum dan sesudah dilakukan edukasi dilihat dari nilai pretest dibawah 50% dan posttest di atas 80%. Hasil ini menunjukkan bahwa terdapat tambahan pengetahuan yang diperoleh oleh Kader, Remaja, dan Ibu Rumah Tangga tersebut terkait temulawak yang bermanfaat untuk mencegah stunting.Abstract: Stunting has a high prevalence in Indonesia. According to the results of the 2023 SSGI, the prevalence of stunting in Jambi City is 18%. Stunting can lead to various impacts and problems in specific regions, particularly in Indonesia. This issue is preventable and treatable using family medicinal plants, as some of these plants, such as temulawak, contain high nutritional value. The method used for data collection involved pre-test and post-test questionnaires administered to participants, including cadres, adolescents, and housewives in Pudak Ulu Village, Kumpeh Ilir District, Muaro Jambi Regency, with a total of 30 respondents. There was an increase in knowledge before and after the education intervention, indicated by pre-test scores below 50% and post-test scores above 80%. These results demonstrate that the cadres, adolescents, and housewives gained additional knowledge about temulawak, which is beneficial for preventing stunting.