Claim Missing Document
Check
Articles

Learning Practices Method Effective to Increase Nurses Knowledge on Preceptorship Training Mona Saparwati; Achmad Syaifudin; Tri Ismu Pujiyanto
Indonesian Journal of Global Health Research Vol 3 No 4 (2021): Indonesian Journal of Global Health Research
Publisher : GLOBAL HEALTH SCIENCE GROUP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (169.826 KB) | DOI: 10.37287/ijghr.v3i4.665

Abstract

Nursing Manager is required to have the responsibility and able to perform quality nursing management so as to produce quality nursing services. In order to implement the management of care in the inpatient room, a nurse who meets the standard of the role of the care manager as well as able to transfer the skill and experience to the junior Nurse or Nursing students who are performing the practice of nursing clinics. Preceptorship Training is an educational process that emphasizes psychomotor aspect although it is based on knowledge and attitude with more interactive teaching method and shorter period of time compared to formal education which gives opportunity for practitioners in giving support to students in understanding their role and relationship welfare. This study aims to analyze the effectiveness of learning media practicum of nurse knowledge about clinical guidance Preseptorship method. Research design Pre-test and Post Test with control group design, where the treatment group was trained with lecture, discussion and practical methods, while the control group was trained with lecture and discussion methods only. Data analysis used the Wilcoxon test. There was a significant difference between the intervention group and the control group after the training at hospital. Preceptorship training with role playing practice method effective improves the knowledge score of nurses at hospital. Suggestions in this study include applying the results of the training on the process of clinical counseling method of Preseptorship thoroughly in hospital, improving the supervision of prescribing clinical methods preceptorship and helping improve the role of nurse as a preceptor in the clinic.
HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KENAKALAN REMAJA PADA SISWA Siti Anisa Pabela Yunia; Liyanovitasari Liyanovitasari; Mona Saparwati
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Vol. 2 No. 1 (2019): May 2019
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (102.099 KB) | DOI: 10.32584/jikj.v2i1.296

Abstract

Masa remaja merupakan masa yang rentan dengan perilaku menyimpang yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan cenderung meniru perilaku orang dewasa yang ada disekitarnya yang akan mengakibatkan terjadinya kenakalan remaja. Faktor yang mempengaruhi remaja salah satunya adalah kecerdasan emosional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kecerdasan emosional dengan kenakalan remaja pada siswa di SMK Islam Sudirman Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel dengan porpotional random sampling. Besarnya sampel adalah 76 siswa di SMK Islam Sudirman Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang. Instrumen penelitiannya berupa kuesioner. Analisis data menggunakan uji statistik Kendall Tau.Kemudian hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar kecerdasan emosional adalah rendah sebanyak 34 responden (44,7%), dan didapatkan bahwa sebagian besar kenakalan remaja adalah sedang sebanyak 43 responden (56,6%). Hasil penelitian melalui uji statistik Kendall Tau didapatkan nilai p-value 0,000<=0,05 yang artinya ada hubungan kecerdasan emosional dengan kenakalan remaja pada siswa di SMK Islam Sudirman Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang. Saran dalam penelitian ini adalah remaja diharapkan lebih peka dengan kasus-kasus kenakalan yang marak terjadi. Dengan demikian, para remaja bisa merefleksikan diri agar terhindar dari perilaku-perilaku tersebut. Salah satu cara remaja untuk dapat terhindar adalah dengan mengembangkan kecerdasan emosionalnya, karena kecerdasan emosional merupakan kemampuan yang bisa dipelajari. Kata kunci : Kecerdasan emosional, kenakalan remaja THE RESILIENCE AND ITS RELATIONSHIP WITH STRESS LEVELS OF PARENTS WHO HAVE CHILDREN WITH AUTISM SPECTRUM DISORDER ABSTRACTAdolescence is a susceptible period with deviant behavior who have high curiosity and tend to imitate the behavior of adults around them that will result in juvenile delinquency. The factor affecting juvenile delinquency is emotional intelligence. This study aim to know the correlation between emotional intelligence and juvenile delinquency on students at SMK Islam Sudirman West Ungaran Sub District Semarang Regency. The research was descriptive correlation research with cross sectional approach. Sampling used porpotional random sampling. The samples were 76 students at SMK Islam Sudirman West Ungaran Sub District Semarang Regency. The research instrument used a questionaire. Data analysis used statistical test of Kendall Tau. The results show that emotional intelligence is mostly low as many 34 students (44,7%) and juvenile delinquency is mostly medium as many as 43 students (56,6%). The results of the research through statistical test of Kendall Tau get p-value 0,000<=0,05 which means there is correlation between emotional intelligence and juvenile delinquency on students At SMK Islam Sudirman West Ungaran subdistrict Semarang Regency. Suggestion in this study students are expected to be more sensitive on juvenile delinquency cases. So, students can reflect themselves to avoid these behaviors. One of the ways is by developing emotional intelligence, because emotional intelligence is abilities that can be learned. Keywords: Emotional intelligence, juvenile delinquency
Persepsi Perawat Terhadap Fungsi Pengarahan Kepala Ruang tentang Kepatuhan dalam Menjalankan Hand Hygiene di Ruang Rawat Inap Indiyani Indiyani; Mona Saparwati; Eko Susilo
Indonesian Journal of Nursing Research (IJNR) Vol 3, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/ijnr.v3i2.898

Abstract

Patient’s safety is an effort from health workers in providing safe health services for patients. Hand hygiene is a general term that applies to wash hands with antiseptic and handrub antiseptic. The implementation of operational standards of handwashing compliance procedures requires directing function to the nurses from the head of room. The type of this research was descriptive correlation with cross sectional approach. The population was all implementing nurses at Inpatient Room of Ungaran General Hospital as many as 82 nurses. 82 samples were taken by total sampling. The collecting data tool used a questionnaire ofnurse’s perception of directing function of head of room and observation sheet on hand hygiene. The research results showed that most of the heads of room performed good directing function as many as 76 people (92.7%),most of the nurses were compliance in practicing patient safety: five moment hand hygiene as many as 78 people (95,1%). The result of statistical test using Fisher's Exact Test obtained p value of 0,001 (α = 0,05). There is a correlation between nurse’s perception of directing function of head of room with nurses’ compliance in practicing hand hygiene in Inpatient Room of Ungaran General Hospital.Nurses need to increase patient safety awareness and compliance hand hygiene to minimize the incidence of nosocomial infections.Key words: directing function of head of roomnurses’ compliancehand hygienenurse’s perception  
Hubungan Kompensasi Non Finansial dengan Motivasi Perawat Melanjutkan Pendidikan di RSK Ngesti Waluyo Dwi Hendra Pratiwi; Mona Saparwati
Indonesian Journal of Nursing Research (IJNR) Vol 1, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (49.32 KB) | DOI: 10.35473/ijnr.v1i1.6

Abstract

Motivasi dibutuhkan perawat guna memberikan pelayanan kesehatan khususnya asuhan   keperawatan   yang   komprehensif.   Motivasi   eksternal   terdiri   dari konpensasi finansial dan non finansial. Salah satu motivasi perawat dalam melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi adalah mendapatkan pengakuan kenaikan jenjang pendidikan. Pengakuan jenjang pendidikan merupakan bentuk kompensasi non finansial yang diharapkan juga akan meningkatkan kompensasi finansial perawat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kompensasi non finansial dengan motivasi perawat untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi di RSK Ngesti Waluyo. Desain penelitian ini deskriptif korelasional dengan pendekatan cross-sectional dengan jumlah sampel 116 perawat diambil dengan metode simple random sampling.   Instrumen   penelitian   dengan   menggunakan   kuesioner.   Analisis Univariat menggunakan uji statistik deskriptif untuk mengetahui distribusi frekuensi  variabel  kompensasi  non  finansial  dan  variabel  motivasi.  Analisis bivariat  menggunakan  uji  korelasi  Spearmans.  Gambaran  kompensasi  non finansial sebagian besar dalam kategori cukup baik yaitu 72 orang (62,1%). Gambaran motivasi pendidikan sebagian besar dalam kategori rendah yaitu 59 orang (50,9%), hasil uji statistik korelasi spearman yaitu   p value adalah 0,000 dan  Correlation  Coefficient  (koefisien korelasi)  sebesar 0,338.  Ada hubungan kompensasi non finansial dengan motivasi perawat melanjutkan pendidikan di RSK Ngesti Waluyo. Manajemen RSK Ngesti Waluyo Parakan Temanggung hendaknya memperhatikan faktor kompensasi non finansial, yaitu dengan memperbaiki kondisi kerja dan menerapkan kebijakan yang lebih baik terutama dalam hal pendidikan bagi perawat agar motivasi kerja yang dimiliki oleh perawat semakin tinggi dan tentu akan meningkatkan kinerja perawat di Rumah Sakit.
SPORT HYPNOSIS: EGO STATE DALAM MEREDUKSI ANXIETY ATLET TAE KWON DO (Studi Kasus pada Atlet PPOPD Tae Kwon Do Kota Salatiga) Guntur Ratih Prestifa Herdinata Guntur Ratih Prestifa Herdinata; Mona Saparwati Mona Saparwati; Noer Indah Aprianti Noer Indah Aprianti
Jurnal Inovasi Penelitian Vol 2 No 12: Mei 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47492/jip.v2i12.1503

Abstract

Sport Hypnosis or Sports hypnosis refers to the use of hypnotherapy with athletes to improve sports performance. Every athlete must feel the mental turmoil, the mental that usually arises is anxiety. Anxiety or anxiety can arise during practice or during matches, and during the COVID-19 pandemic. The purpose of this study was to determine wheter the implementation of sport hypnosis : ego state could reduce the anxiety of taekwondo athletes in Salatiga This study uses a qualitative approach with comparative descriptive analysis. The data used in this study through the results of observations, interviews and documentation of objects and informants.The results of this study obtained information that exercise of sport hypnosis : ego state uses a combination of techniques commonly used in transactional analisys. After going through seeral stage of sport hypnosisi : ego state, it was proven to be able to reduce the level of anxiety in taekwondo PPOPD athletes in Salatiga. It can be seen that by reducing the level of anxiety in athletes, it is able to improve the performance of athletes wich is marked by an increase in the achievement of taekwondo PPOD athletes in Salatiga. Ego state therapy or ego state counseling is expected to add insight regarding counseling techniques that can be developed in a variety of problems faced by athletes, especially taekwondo PPOPD athletes in salatiga.
HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 24-60 BULAN Ika Pramulya S; Fiki Wijayanti; Mona Saparwati
Jurnal Kesehatan Kusuma Husada Vol. 12 No. 1, Januari 2021
Publisher : Universitas Kusuma Husada Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (156.968 KB) | DOI: 10.34035/jk.v12i1.545

Abstract

Pembangunan kesehatan dalam periode 2015-2019 difokuskan pada empat program prioritas yaitu penurunan angka kematian ibu dan bayi, penurunan prevalensi balita pendek (stunting), pengendalian penyakit menular, dan pengendalian penyakit tidak menular. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pemberian ASI eksklusif dengan kejadian stunting di wilayah kerja Puskesmas Selopampang Kabupaten Temanggung. Metode penelitian ini adalah diskriptif korelasi dengan jumlah sampel 92 balita diambil dengan metode quota sampling. Intrumen yang digunakan berupa lembar kuosioner untuk pemberian ASI dan lembar observasi untuk status gizi balita. Analisis bivariat menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan 44 balita (47,8%) mengalami stunting, yang tidak diberikan ASI eksklusif sebanyak 38 balita dan yang diberikan ASI eksklusif sebanyak 6 balita. Analisis bivariat menunjukkan bahwa ada hubungan pemberian ASI eksklusif dengan kejadian stunting (p value 0,0001). Kesimpulan penelitian ini adalah ada hubungan antara pemberian ASI eksklusif dengan kejadian stunting di wilayah kerja Puskesmas Selopampang Kabupaten Temanggung Health development in the 2015-2019 period focused on four priority programs, namely reducing maternal and infant mortality, decreasing the prevalence of short toodler (stunting), controlling infectious diseases and controlling non-communicable diseases. This study aims to determine the correlation between exclusive breastfeeding and stunting incidence. The design of this study was correlation descriptive study with sample of 92 toddlers taken by quota sampling method. The instruments used questionnaire sheets for breastfeeding and observation sheets for nutritional status of children. Bivariate analysis used the chi-square test. The results showed 44 toddlers (47.8%) experience stunting, who were not given exclusive breastfeeding as many as 38 toddlers and who were given exclusive breastfeeding as many as 6 toddlers. Bivariate analysis show that there was a correlation between exclusive breastfeeding and the incidence of stunting (p value 0,0001). The conclusion was there is correlation between exclusive breastfeeding with stunting incidence.
PE SPORT HYPNOSI: STAGE HYPNOSIS METHOD PENINGKATAN PEAK PERFORMANCE ATLET PPOPD TAE KWON DO KOTA SALATIGA Guntur Herdinata; Mona Saparwati; Fredy Eko Setiawan; Arikatus Shofia
JURNAL PENGABDIAN MANDIRI Vol. 1 No. 2: Februari 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.801 KB)

Abstract

Tae kwon do adalah olahraga beladiri modern yang berakar pada beladiri tradisional Korea. Tae kwon do mempunyai banyak kelebihan tidak hanya mengajarkan aspek fisik semata, seperti keahlian bertarung, melainkan juga sangat menekankan pengajaran aspek disiplin mental. Bela diri tae kwon do sering kali ditemukan berbagai macam permasalahan. Salah satu permasalahan yang sering dihadapi para atlet ketika bertanding maupun latihan, yaitu tidak bisa mengeluarkan kemampuan terbaiknya (peak performance). Permasalahan peak performance sering terjadi pada atlet PPOPD tae kwon do Kota Salatiga. Terapi atau intervensi psikologi olahraga yang akan diterapkan dalam permasalahan psikologis atlet PPOPD tae kwon do Kota Salatiga adalah Stage Hypnosis Method. Program kemitraan masyarakat (PkM) ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan sport hypnosis dan asistensi dalam psikologi olahraga untuk meningkatkan pengetahuan pelatih mengenai sport hypnosis serta membantu meningkatkan peak performance atlet. Berikut program PkM yang direncanakan; 1) Sosialisasi dan edukasi sport hypnosis (stage hypnosis methode) pada pelatih dan atlet PPOPD Tae kwon do, 2) Pelatihan sport hypnosis kepada pelatih, 3) Treatment dan pendampingan sport hypnosis (stage hypnosis methode) pada atlet PPOPD Tae Kwon Do. Stage Hypnosis Method dalam program kepada masyarakat ini dilakukan untuk mengetahui peningkatan peak performance atlet PPOPD tae kwon do kota Salatiga, dengan memberikan sosialisasi, edukasi, serta pendampingan pelatihan terkait program pelatihan psikologi olahraga, sport hypnosis, dan evaluasi program latihan psikologi olahraga. Selanjutnya melakukan monitoring dan evaluasi terkait pelaksanaan serta hasil pelatihan sport hypnosis (stage hypnosis methode). Pengabdian kepada masyarakat ini berlangsung selama 4 bulan. Luaran dan target yang akan dicapai adalah artikel yang dijurnalkan ke Gandrung dan publikasi di media massa elektronik.
Parent Support In Female Teenagers Readiness In Facing Menarche Heni Purwaningsih; Nanik Handayani; Mona Saparwati; Sri Mintarsih
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 14th University Research Colloquium 2021: Bidang Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (305.76 KB)

Abstract

Kesiapan remaja putri menghadapi menarche berpengaruh terhadap perilaku remaja putri. Perilaku yang salah menghadapi menarche menyebabkan masalah diantarnaya infeksi saluran reproduksi yang menimbulkan kemandulan, kanker leher rahim dan kehamilan di luar kandungan. Keluarga sebagai orang terdekat dapat memberikan dukungan bagi remaja dalam menghadapi menarche sehingga mereka menjadi lebih siap. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan dukungan orang tua dengan kesiapan remaja putri dalam menghadapi menarche. Desain penelitian ini deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 50 remaja putri. Pengambilan data menggunakan purposive sampling dan alat pengambilan data menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan uji chi square .Hasil penelitian didapatkan dukungan orang tua remaja putri sebagian besar kategori rendah (70,0%). Kesiapan remaja putri dalam menghadapi menarche sebagian besar kategori siap (30,0%).Ada hubungan yang bermakna dukungan orang tua dengan kesiapan remaja putri dalam menghadapi menarche dengan p value sebesar 0,035 < 0,05 (α). Saran untuk orang tua perlunya pendekatan dan pendampingan dari orang tua kepada anaknya dalam menghadapai menarche.
Learning Practices Method Effective to Increase Nurses Knowledge on Preceptorship Training Mona Saparwati; Achmad Syaifudin; Tri Ismu Pujiyanto
Indonesian Journal of Global Health Research Vol 3 No 4 (2021): Indonesian Journal of Global Health Research
Publisher : GLOBAL HEALTH SCIENCE GROUP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (169.826 KB) | DOI: 10.37287/ijghr.v3i4.665

Abstract

Nursing Manager is required to have the responsibility and able to perform quality nursing management so as to produce quality nursing services. In order to implement the management of care in the inpatient room, a nurse who meets the standard of the role of the care manager as well as able to transfer the skill and experience to the junior Nurse or Nursing students who are performing the practice of nursing clinics. Preceptorship Training is an educational process that emphasizes psychomotor aspect although it is based on knowledge and attitude with more interactive teaching method and shorter period of time compared to formal education which gives opportunity for practitioners in giving support to students in understanding their role and relationship welfare. This study aims to analyze the effectiveness of learning media practicum of nurse knowledge about clinical guidance Preseptorship method. Research design Pre-test and Post Test with control group design, where the treatment group was trained with lecture, discussion and practical methods, while the control group was trained with lecture and discussion methods only. Data analysis used the Wilcoxon test. There was a significant difference between the intervention group and the control group after the training at hospital. Preceptorship training with role playing practice method effective improves the knowledge score of nurses at hospital. Suggestions in this study include applying the results of the training on the process of clinical counseling method of Preseptorship thoroughly in hospital, improving the supervision of prescribing clinical methods preceptorship and helping improve the role of nurse as a preceptor in the clinic.
Hubungan Kompensasi Non Finansial dengan Motivasi Perawat Melanjutkan Pendidikan di RSK Ngesti Waluyo Dwi Hendra Pratiwi; Mona Saparwati
Indonesian Journal of Nursing Research (IJNR) Vol. 1 No. 1 (2018)
Publisher : Program Studi S1 Keperawatan Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/ijnr.v1i1.6

Abstract

Motivasi dibutuhkan perawat guna memberikan pelayanan kesehatan khususnya asuhan   keperawatan   yang   komprehensif.   Motivasi   eksternal   terdiri   dari konpensasi finansial dan non finansial. Salah satu motivasi perawat dalam melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi adalah mendapatkan pengakuan kenaikan jenjang pendidikan. Pengakuan jenjang pendidikan merupakan bentuk kompensasi non finansial yang diharapkan juga akan meningkatkan kompensasi finansial perawat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kompensasi non finansial dengan motivasi perawat untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi di RSK Ngesti Waluyo. Desain penelitian ini deskriptif korelasional dengan pendekatan cross-sectional dengan jumlah sampel 116 perawat diambil dengan metode simple random sampling.   Instrumen   penelitian   dengan   menggunakan   kuesioner.   Analisis Univariat menggunakan uji statistik deskriptif untuk mengetahui distribusi frekuensi  variabel  kompensasi  non  finansial  dan  variabel  motivasi.  Analisis bivariat  menggunakan  uji  korelasi  Spearmans.  Gambaran  kompensasi  non finansial sebagian besar dalam kategori cukup baik yaitu 72 orang (62,1%). Gambaran motivasi pendidikan sebagian besar dalam kategori rendah yaitu 59 orang (50,9%), hasil uji statistik korelasi spearman yaitu   p value adalah 0,000 dan  Correlation  Coefficient  (koefisien korelasi)  sebesar 0,338.  Ada hubungan kompensasi non finansial dengan motivasi perawat melanjutkan pendidikan di RSK Ngesti Waluyo. Manajemen RSK Ngesti Waluyo Parakan Temanggung hendaknya memperhatikan faktor kompensasi non finansial, yaitu dengan memperbaiki kondisi kerja dan menerapkan kebijakan yang lebih baik terutama dalam hal pendidikan bagi perawat agar motivasi kerja yang dimiliki oleh perawat semakin tinggi dan tentu akan meningkatkan kinerja perawat di Rumah Sakit.