Claim Missing Document
Check
Articles

Pengaruh Lama Pengomposan pada Berbagai Suhu Sterilisasi Media Tanam terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus) Ramdhani, Abdul Hafizh; Soelistyono, Roedy
Jurnal Produksi Tanaman Vol 8, No 3 (2020)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1382

Abstract

Jamur tiram putih ialah komoditas pertanian yang belum mampu memenuhi kebutuhan konsumen setiap hari. Salah satu faktor yang memengaruhi budidaya jamur tiram putih yaitu media tanam jamur tiram putih. Penelitian dilaksanakan di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kompos Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur dan CV Damar Ayu, Kabupaten Malang.  Penelitian dilakukan pada bulan Februari-Mei 2019 dengan menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok yang disusun secara faktorial untuk melihat adanya pengaruh interaksi perlakuan. Perlakuan terdiri dari dua faktor, yaitu lama pengomposan dan suhu sterilisasi. Faktor lama pengomposan (P) terdiri dari: P0: Kontrol, P1: 2 hari , P2: 4 hari dan P3: 6 hari. Faktor suhu sterilisasi (S) terdiri dari S1: 100oC, S2: 110oC, S3: 120oC. Penelitian ini menggunakan 12 perlakuan yang diulang sebanyak 3 ulangan. Data pengamatan dianalisis menggunakan analisis data (uji F) dan dilanjutkan uji BNJ dengan taraf 5%. Hasil penelitian perlakuan lama pengomposan pada berbagai suhu sterilisasi menunjukkan adanya interaksi antar perlakuan lama pengomposan pada berbagai suhu sterilisasi. Perlakuan pengomposan kontrol, 2 dan 6 hari pada suhu sterilisasi 100oC, 110oC, dan 120oC menghasilkan bobot segar jamur tiram putih yang tidak berbeda nyata, sedangkan pada perlakuan pengomposan 4 hari dengan suhu sterilisasi 110oC menghasilkan bobot segar jamur tiram putih lebih tinggi dibandingkan dengan suhu sterilisasi 100oC namun tidak berbeda nyata dengan suhu sterilisasi 120oC.
Pengaruh Naungan Dan Pemberian Air Terhadap Pertumbuhan Serta Hasil Tanaman Paprika (Capsicum annum var. Grossum L.) Islam, Adinda Mentari; Soelistyono, Roedy
Jurnal Produksi Tanaman Vol 8, No 3 (2020)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1383

Abstract

Paprika (Capsicum annum var. Grossum L.) berasal dari wilayah subtropis Amerika Tengah dan bukan merupakan tanaman asli Indonesia. Paprika digunakan sebagai bahan pangan untuk masakan.  Produktivitas tanaman paprika di Indonesia belum mencapai potensi karena beberapa faktor yang mempengaruhi diantaranya faktor lingkungan seperti cahaya dan air. Cahaya berperan dalam proses fotosintesis akan tetapi paprika peka terhadap intensitas cahaya yang tinggi. Salah satu upaya peningkatan produktivitas paprika adalah dengan cara rekayasa lingkungan melalui penggunaan naungan. Semakin tebal tingkat naungan maka evaporasi maupun evapotranspirasi akan lambat, sehingga ketersediaan air dapat dipertahankan. Penelitian dilakukan bulan Febrari 2019 – Juni 2019 di rumah kaca Kampus 2 STPP Kota Malang. Penelitian ini menggunakan Rancangan Petak Terbagi (RPT) dengan 4 kali ulangan. Petak utama adalah: Naungan (N) yang terdiri dari N0 (Tanpa Naungan), N1 (25%), dan N2 (50%). Anak petak (A) yang terdiri 2 tingkatan air yaitu: A1 (100% Kapasitas Lapang) dan A2 (50% Kapasitas Lapang). Pengamatan meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, jumlah bunga,  bobot segar buah, bobot segar tanaman, jumlah buah, suhu udara, kelembaban udara dan intensitas cahaya. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis ragam (Uji F) pada taraf 5% dan apabila didapatkan hasil beda nyata maka dilakukan pengujian BNT (Beda Nyata Terkecil) dengan taraf uji 5%. Berdasarkan hasil penelitiaan perlakuan tingkat naungan 50% + pemberian air 50% kapasitas lapang menghasilkan bobot segar buah 88,94 g sehingga tidak berbeda nyata dengan perlakuan naungan 25% + air 100% kapasitas lapang sebesar 78,38 g. Jadi semakin tinggi tingkat naungan maka air yang dibutuhkan tanaman semakin sedikit.
Pengaruh Pengaturan Jarak Tanam dan Pemberian Pupuk Kandang Kambing pada Pertumbuhan dan Hasil Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt.) Sitopu, Ryon Nampati; Soelistyono, Roedy
Jurnal Produksi Tanaman Vol 8, No 6 (2020)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1424

Abstract

Permintaan jagung manis dari tahun ke tahun terus meningkat, oleh kerena itu upaya peningkatan produktivitas jagung manis perlu dilakukan dengan penerapan teknologi budidaya seperti pengaturan jarak tanam dan pemberian pupuk kandang kambing. Jarak tanam yang optimal dapat meminimalisir kompetisi antar tanaman terhadap cahaya matahari, unsur hara dan air. Selain penggunaan jarak tanam, kesuburan tanah merupakan salah satu faktor peningkatan produktivitas jagung manis, pemberian pupuk kandang kambing dapat membantu kesuburan tanah. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan jarak tanam yang optimal dan dosis pupuk kandang kambing yang tepat untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil jagung manis. Penelitian dilaksanakan pada bulan Nopember 2018 sampai Januari 2019 di Jatimulyo, Kecamatan Lowokwaru, Malang, Jawa Timur. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial yang terdiri dari 2 faktor, faktor pertama adalah pengaturan jarak tanam yaitu J1=50x40 cm; J2=60x35 cm; J3=75x30 cm dan faktor kedua adalah dosis pupuk kandang kambing yaitu K1=Kontrol; K2=10 t ha-1; K3=20 t ha-1. Terdapat interaksi antara jarak tanam dan pupuk kandang kambing pada parameter luas daun umur 14 hst dan parameter berat kering tanaman umur 28 hst. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk kandang kambing 20 t ha-1 berpengaruh nyata meningkatkan berat kering tanaman pada jarak tanam 60 x 35 cm dan 75 x 30 cm serta pemberian pupuk kandang kambing 10 t ha-1 dan 20 t ha-1 berpengaruh nyata meningkatkan luas daun pada semua perlakuan jarak tanam.
KAJIAN INTERSEPSI CAHAYA MATAHARI PADA KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) DIANTARA TANAMAN MELINJO MENGGUNAKAN JARAK TANAM BERBEDA Suryadi, Suryadi; Setyobudi, Lilik; Soelistyono, Roedy
Jurnal Produksi Tanaman Vol 1, No 4 (2013)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (287.512 KB) | DOI: 10.21776/42

Abstract

Penanaman kacang tanah dibawah naungan pohon merupakan alternatif penin-gkatan intensifikasi lahan perkebunan untuk meningkatkan pendapatan. Untuk menduk-ung upaya tersebut maka dibutuhkan pe-ngaturan jarak tanam yang tepat sehingga dapat sesuai dengan keseimbangan cahaya yang diterima. Penelitian bertujuan untuk mengkaji pengaruh penggunaan lahan ter-naungi serta memperoleh penggunaan jarak tanam yang sesui untuk pertumbuhan dan hasil tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea L.). Penelitian dilaksanakan per-kebunan PT. Karya Sami’in, Pacet, Mojo-kerto, pada bulan Juli hingga September 2012. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Petak Terbagi (RPT) diulang 4 kali. Petak utama adalah : Lokasi penanam-an (N) terdiri dari 2 macam yaitu : (N0) lahan terbuka dan (N1) lahan diantara tanaman melinjo. Anak petak menggunakan jarak tanam (J) terdiri dari 3 macam yaitu : (J1) jarak tanam 40 cm x 10 cm, (J2) jarak tanam 40 cm x 15 cm dan (J3) jarak tanam 40 cm x 20 cm. Perlakuan lahan penanaman dan jarak tanam menunjukkan hasil persentase intersepsi cahaya maksimum pada umur pengamatan 90 hst dengan penggunaan jarak tanam 40 cm x 10 cm pada lahan ter-buka maupun pada perlakuan lahan ter-naungi, sedangkan hasil panen bobot kering polong terbaik dicapai pada perlakuan lahan terbuka dengan menggunakan jarak tanam 40 cm x 20 cm. Kata kunci: Kacang tanah, Intersepsi cahaya, Jarak tanam
PENGARUH BERBAGAI MACAM BAHAN ORGANIK DAN PEMBERIAN AIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.) Darmawan, Andika Fajar; Herlina, Ninuk; Soelistyono, Roedy
Jurnal Produksi Tanaman Vol 1, No 5 (2013)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (142.047 KB) | DOI: 10.21776/49

Abstract

Sayuran merupakan komoditas penting dalam mendukung ketahanan pangan nasional dan memiliki keragaman yang luas dan berperan sebagai sumber karbohidrat, protein nabati, vitamin dan mineral yang bernilai ekonomi tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interaksi antara macam bahan organik dan pemberian air terhadap pertumbuhan dan hasil sawi serta mengetahui hasil terbaik dari perlakuan bahan organik dan pemberian air terhadap pertumbuhan dan hasil sawi. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial yang terdiri dari macam bahan organik (B) dan pemberian air (A) dengan tiga (3) kali ulangan. Adapun macam faktor yang diteliti : Pemberian Air (A) yang terdiri dari dua taraf yaitu : A1 = 100 % Pemberian air. A2 = 50 % Pemberian air. Macam bahan organik (B) yang terdiri dari empat taraf yaitu : B0 = Kontrol (tanpa bahan organik) B1 = Bahan organik kompos jerami 20 ton ha-1 B2 = Bahan organic bokashi 20 ton ha-1 B3 = Bahan organik kotoran ayam 20 ton ha-1. Hasil penelitian menunjukkan kombinasi perlakuan bahan organik kotoran ayam 20 ton ha-1 dan pemberian air 100 % kapasitas lapang memberikan hasil terbaik pada parameter tinggi tanaman, jumlah daun, bobot basah tanaman, bobot kering tanaman, bobot segar total tanaman dan bobot segar total konsumsi. Kata kunci: Sawi, Bahan organik, Kapasitas lapang, Kotoran ayam
PENGARUH KOMBINASI KOMPOS KOTORAN SAPI DAN PAITAN (Tithonia diversifolia L.)TERHADAP PRODUKSI TANAMAN CABAI KERITING (Capsicum annum L.) Al Ghifari, Mochammad Fachrurrozi; Tyasmoro, Setyono Yudo; Soelistyono, Roedy
Jurnal Produksi Tanaman Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (611.661 KB) | DOI: 10.21776/76

Abstract

Saat ini masyarakat sudah banyak yang mulai menyadari untuk hidup lebih sehat dan kembali ke alam atau “back to nature”. Peluang dalam produksi pertanian organik, khususnya cabai keriting masih terbuka lebar hal ini didukung dengan pertumbuhan pasar produk pertanian organik dunia yang terus meningkat 20% per tahun. Tanaman cabai keriting responsif terhadap penyerapan unsur hara makro seperti N, P dan K, selain itu pemenuhan kebutuhan tanaman cabai keriting juga dapat dipenuhi dengan alternatif penggunaan kompos kotoran sapi dan paitan (Tithonia diversifolia) sebagai bahan organik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peran kombinasi kompos kotoran sapi dan paitan sebagai pupuk organik dalam produksi cabai keriting, serta mengetahui residu hara pada petak lahan produksi cabai keriting. Penelitian ini dilaksanakan di Jl. Joyo Agung no 2 Tlogomas Kota Malang pada bulan September 2012 hingga Februari 2013. Penelitian ini menggunakan percobaan Rancangan Acak Kelompok (RAK). Parameter pengamatan meliputi pengamatan tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah bunga, bobot basah tanaman, bobot kering tanaman, laju pertumbuhan relatif tanaman, luas daun dan analisa kimia tanah. Kombinasi perlakuan yang dapat menjadi rekomendasi ke petani berdasarkan hasil  penelitian yaitu aplikasi kompos kotoran sapi 75% dan paitan 25% dapat menghasilkan produksi yang optimal. Kata kunci: Bahan Organik, Kompos Kotoran sapi, Paitan, Cabai Keriting
PENGARUH PEMBERIAN AIR DAN PUPUK KANDANG SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt L.) Wayah, Eriosthafilla; Sudiarso, Sudiarso; Soelistyono, Roedy
Jurnal Produksi Tanaman Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (202.159 KB) | DOI: 10.21776/84

Abstract

Produksi tanaman jagung manis di Indonesia tergolong masih rendah, ren-dahnya produksi jagung manis dikarena-kan sebagian besar lahan penanaman jagung berupa lahan kering. Masalah utama lahan kering adalah kebutuhan air sepenuhnya tergantung pada curah hujan dan kandungan bahan organik yang rendah. Penelitian bertujuan untuk me-ngetahui pengaruh pemberian air dan pupuk kandang sapi terhadap pertumbuh-an dan hasil jagung manis. Dilaksanakan di Desa Canggah, Kecamatan Sarirejo Kabupaten Lamongan pada bulan April -Juni 2013. Penelitian menggunakan Ran-cangan Acak Kelompok Faktorial (RAKF) terdiri dari 2 faktor dan 3 kali ulangan. Faktor pertama pemberian air terdiri 50% kapasitas lapang, 75% kapasitas lapang, 100% kapasitas lapang dan 125% kapasitas lapang. Faktor kedua adalah tanpa pupuk kandang sapi dan pemberian pupuk kandang sapi 49 t ha-1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada interaksi antara pemberian air dan pupuk kandang sapi terhadap pertumbuhan dan hasil jagung manis. Pemberian air tidak berpengaruh terhadap semua komponen hasil sedangkan perlakuan pemberian pupuk kandang sapi 49 t ha-1 berpengaruh terhadap bobot segar tongkol berkelobot. Kata kunci: jagung manis, pemberian air, pupuk kandang sapi, pertumbuhan
PENGARUH JARAK TANAM DAN WAKTU PENGGENANGAN PADA METODE SRI (SYSTEM OF RICE INTENSIFICATION) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PADI (Oryza sativa L.) Sauki, Achmad; Nugroho, Agung; Soelistyono, Roedy
Jurnal Produksi Tanaman Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (319.986 KB) | DOI: 10.21776/87

Abstract

Tanaman padi (Oryza sativa L.) ialah tanaman penghasil beras yang digunakan sebagai bahan pangan utama hampir 90 % penduduk Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh berbagai jarak tanam dan waktu penggenangan pada metode SRI (system of rice intensification) terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman padi (Oryza sativa L.) yang terbaik. Penelitian di laksanakan di kebun Praktikum Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Desa Kepuharjo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus sampai  bulan November 2012. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 8 kombinasi 8 perlakuan dan diulang 3 kali. Adapun kombinasi perlakuan adalah sebagai berikut : 1. J1A0 Jarak tanam 25 x 25 cm petak diairi secara terus menerus (metode konvensional). 2. J1A1 Jarak tanam 25 x 25 cm Penggenangan air saat umur 35 hss sampai panen. 3. J1A2 Jarak tanam 25 x 25 cm Penggenangan air saat umur 45 hss sampai panen. 4. J1A3 Jarak tanam 25 x 25 cm petak diari secara berselang (intermittent). 5. J2A0 Jarak tanam 35 x 35 cm petak diairi secara terus menerus (metode konvensional). 6. J2A1 Jarak tanam 35 x 35 cm Penggenangan air saat umur 35 hss sampai panen. 7. J2A2 Jarak tanam 35 x 35 cm Penggenangan air saat umur 45 hss sampai panen. 8. J2A3 Jarak tanam 35 x 35 cm petak diari secara berselang (intermittent). Kata kunci : tanaman padi, jarak tanam, penggenangan, SRI
KAJIAN POLA TANAM TUMPANGSARI PADI GOGO (Oryza sativa L.) DENGAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt L.) Dewi, Suci Surya; Soelistyono, Roedy; Suryanto, Agus
Jurnal Produksi Tanaman Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (139.623 KB) | DOI: 10.21776/89

Abstract

Budidaya padi gogo pada lahan kering merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi padi di Indonesia. Tumpangsari padi gogo dengan jagung manis diharapkan dapat meningkatkan produksi padi dan memaksimalkan penggunaan lahan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh tumpangsari tanaman jagung manis (Zea mays saccharata Sturt L.) varietas Sugar 75 pada pertumbuhan dan hasil tanaman padi gogo (Oryza sativa L.) varietas Situ Bagendit. Penelitian dilaksanakan pada bulan April 2013 sampai Juli 2013 di Kebun Percobaan Universitas Brawijaya di Desa Jatikerto Kabupaten Malan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 6 perlakuan dan 4 ulangan yaitu : padi gogo monokultur (25 cm x 25 cm), padi gogo +  jagung manis (50 cm x 30 cm), padi gogo +  jagung manis (50 cm x 40 cm), padi gogo +  jagung manis (50 cm x 50 cm), padi gogo +  jagung manis (50 cm x 60 cm) dan padi gogo +  jagung manis (50 cm x 70 cm). Evaluasi keberhasilan bentuk pola tanam dilakukan dengan menghitung Nisbah Kesetaraan Lahan (NKL). Pola tanam tumpangsari padi gogo dengan jagung manis tidak mempengaruhi hasil tanaman padi gogo akan tetapi berpengaruh terhadap besarnya cahaya yang diterima tanaman padi, tinggi tanaman, jumlah anakan, bobot 1000 butir dan komponen hasil jagung manis yaitu panjang tongkol, diameter tongkol dan bobot jagung manis. Perlakuan tumpangsari tanaman padi gogo dengan tanaman jagung manis (50 cm x 70 cm) cenderung memiliki hasil yang lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan tumpangsari yang lain. Kata kunci : padi gogo, tumpangsari, jagung manis, jarak tanam
PENGARUH MACAM BAHAN TANAM PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TIGA VARIETAS STROBERI (Fragaria sp.) Ni’matillah, Zulfa Alif; Ashari, Hasim; Soelistyono, Roedy; Herlina, Ninuk
Jurnal Produksi Tanaman Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.076 KB) | DOI: 10.21776/92

Abstract

Stroberi merupakan salah satu komoditas buah-buahan yang penting di  dunia, terutama untuk negara-negara beriklim subtropis. Perbanyakan vegetatif pada tanaman stroberi yang paling banyak dilakukan oleh petani yaitu dengan menumbuhkan stolon, ada juga dengan anakan, namun belum ada riset ilmiah tentang bahan tanam dan pengaruhnya terhadap produkstivitas stroberi. Penelitian ini bertujuan (1) Untuk mempelajari pengaruh jenis bahan tanam dan varietas pada pertumbuhan dan hasil tanaman stroberi (2) Untuk menentukan jenis bahan tanam maupun varietas stroberi yang paling baik, sehingga diperoleh pertumbuhan dan hasil tanaman stroberi yang terbaik. Penelitian dilaksanakan pada bulan April - Juli 2013 di Kebun Percobaan Kliran (Sumber Brantas). Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial. Faktor I = macam bahan tanam (indukan, anakan dan stolon). Faktor II = varietas (Santung, Sweet Charlie dan Lokal Brastagi). Masing-masing kombinasi perlakuan diulang 3 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan bahan tanam Indukan dengan varietas Lokal Brastagi memberikan hasil terbaik pada parameter bobot basah tanaman, bobot kering tanaman dan jumlah anakan. Sedangkan bahan tanam stolon dengan varietas Lokal Brastagi menghasilkan panjang buah tertinggi. Kata kunci: Bahan tanam, Fragaria sp., Stroberi, Varietas
Co-Authors Achmad Sauki Adam, Khaidir Afifuddin, Agustia Agung Nugroho Agus Suryanto Agustia Afifuddin Ahsanul Falah Annas Setya Aini, Nurul Al Ghifari, Mochammad Fachrurrozi Almedi, Ariojati Andika Fajar Darmawan Andyka Setya Rahman Angger Wangsitala Anggorowati, Dian Annas Setya, Ahsanul Falah Aprilianawati, Widya Sam Ariojati Almedi Ashari, Hasim Atmasari, Ayu Ayu Atmasari Azizah, Nur Bambang Guritno Bambang Guritno Bhakti Waluyo Bimayudha Bagaskara Rizal Candra, Cindy Lodya Candra, Cindy Lodya Capter Soga Murda Carina Hesti Ratri Cindy Lodya Candra Darmawan, Andika Fajar Dewi, Suci Surya Dian Anggorowati Didik Hariyono Dwi Yamika, Wiwin Sumiya Dwijanarko, Fajar Eka Mauludina Pramasani Eko Rahmat Shoumi Eli Ando, Mikky Napda Erik Namora Siregar Eriosthafilla Wayah Fajar Dwijanarko Fauzia Hidayati Fauziah Aini Rohmawati Halifah, Unik Nur Hasim Ashari Heddy, Y.B Suwasono Hendrawan Susilo Herdina Pratiwi1* Huda, Maulana Nuril Indarwati, Lisa Dwifani Indra Maulana Indrawan, Rahadyan Rizki Islam, Adinda Mentari Khaidir Adam Koesriharti Koesriharti Laeli Nur Fajri Laili, Nur Lilik Setyobudi Maghfoer, Mochamad Dawam Maghfour, Mochammad Dawam Maulana Nuril Huda Maulana, Indra Mikky Napda Eli Ando Moch Dawam Maghfoer Moch. Dawam Maghfoer Mochamad Dawam Maghfoer Mochammad Dawam Maghfour Mochammad Fachrurrozi Al Ghifari Mudji Santosa Mudji Santosa Mudji Santoso Muhammad Muslim, Muhammad Muhammad, Cholif Fajaryan Murda, Capter Soga Ni’matillah, Zulfa Alif Ninuk Herlina Nugraha, Yoga Sasmita Nugroho, Agung Nungki Ainun Yaqin Nungki Kusuma Astuti Nur Azizah Nur Laili Nurul Aini Nurul Aini2 Panji Tamura Rahadyan Rizki Indrawan Rahman, Andyka Setya Ramdhani, Abdul Hafizh Ratri, Carina Hesti Ridlo, Rosyid Rizal, Bimayudha Bagaskara Rohmawati, Fauziah Aini Rosyid Ridlo Santoso, Mudji Sauki, Achmad Setyobudi, Lilik Setyono Yudo Tyasmoro Shoumi, Eko Rahmat Siregar, Erik Namora Sisca Fajriani Sisca Fajriani Sitopu, Ryon Nampati Suci Surya Dewi Sudiarso Sudiarso Sudiarso Sudiarso Sudiarso, Sudiarso Sunaryo Sunaryo Sunaryo, Sunaryo Suryadi Suryadi Suryadi, Suryadi Susilo, Hendrawan Tamura, Panji Titin Sumarni Unik Nur Halifah Waluyo, Bhakti Wangsitala, Angger Wayah, Eriosthafilla Widya Sam Aprilianawati Wiwin Sumiya Dwi Yamika Wiwin Sumiya Dwi Yamika Y.B Suwasono Heddy Yaqin, Nungki Ainun Yoga Sasmita Nugraha Yusuf, Andi Cakra Zulfa Alif Ni’matillah