Claim Missing Document
Check
Articles

PENGARUHMEDIA TANAM PADA VERTIKULTUR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KANGKUNG (Ipomoea reptans. Poir) Shoumi, Eko Rahmat; Soelistyono, Roedy; Herlina, Ninuk
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/632

Abstract

Vertikultur adalah konsep taman tegak, yaitu tanaman dan elemen taman lainnya yang diatur sedemikian rupa dalam sebuah bidang tegak.Penggunaan media tanam yang tepat akan memberikan kondisilingkungan yang optimal bagi pertumbuhan tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari berbagai komposisi media tanam terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kangkung yang ditanam secara vertitikultur serta untuk mendapatkan komposisi media tanam yang dapat meningkatkan hasil dan pertumbuhan tanaman kangkung. Bahan yang digunakan antara lain benih tanaman kangkung varietas sutera, tanah, kompos, cocopit, arang sekam, paranet, dan pupuk urea.Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Oktober-November 2015di Jl. Bunga Kopi (Kopi Estate) Kota Malang. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 8 perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perlakuan media tanah + pupuk kandang (1:1) dan perlakuan media kompos + pupuk kandang (1:1) menghasilkan bobot kering total tanaman masing-masing sebesar 3.25 g.tan-1dan 3.76 g.tan-1, lebih tinggi dibandingkan bobot kering total tanaman yang dihasilkan oleh perlakuan media arang sekam yaitu sebesar 0.67 g.tan-1. Selain itu Perlakuan media tanam yang ditambahkan pupuk kandang menghasilkan pertumbuhan yang lebih baik dan produksi yang lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan media tanam tanpa pupuk kandang.
PENGARUH NAUNGAN DAN PEMBERIAN PUPUK KANDANG TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PAKCOY (Brassica rapa (L.)) Maghfoer, Mochamad Dawam; Soelistyono, Roedy
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/649

Abstract

Pakcoy merupakan sayuran yang mempunyai nilai komersial dan prospek yang cukup baik. Agar bisa ditanam dengan baik pada daerah yang beriklim tropis, perlu dilakukan penyesuaian iklim mikro agar sesuai dengan iklim tempat asal tanaman pakcoy. Cahaya matahari yang cukup terik di Indonesia kurang baik untuk pertumbuhan pakcoy, oleh karena itu dalam pembudidayaan tanaman pakcoy perlu dilakukan penaungan. Selain itu, hal yang dilakukan untuk meningkatan produktivitas tanaman pakcoy adalah dengan mengaplikasikan pupuk kandang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh naungan dan pemberian pupuk kandang serta menguji hubungan antara kedua perlakuan terhadap hasil dan kualitas tanaman pakcoy. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April – Mei 2015 di Dusun Dadapan, Desa Pandanrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur. Metode penelitian ini menggunakan Rancangan Petak Terbagi (RPT) yang diulang 3 kali, dengan petak utama berupa naungan (N) yang terdiri dari 0% (N0), 25% (N1), 50% (N2) dan pemberian pupuk kandang (B) menjadi sub plot yang terdiri dari tanpa pupuk kandang (B0), pupuk kandang sapi (B1), pupuk kandang kambing (B2), pupuk kandang ayam (B3). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi interaksi antara perlakuan naungan dan pupuk kandang pada variabel panjang tanaman pada saat umur pengamatan 35 hst. Perlakuan pemberian naungan menunjukkan perbedaan yang nyata terhadap panjang tanaman, jumlah daun, luas daun, indeks klorofil, bobot segar total per tanaman dan bobot segar total per m2. Perlakuan pupuk kandang menunjukkan perbedaan nyata terhadap seluruh variabel.
PENGARUH PERLAKUAN AIR PANAS DAN MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT TEBU ( Saccharum officinarum L) VARIETAS PS 881 MENGGUNAKAN METODE BUD CHIP Susilo, Hendrawan; Soelistyono, Roedy; Maghfour, Mochammad Dawam
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 3 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (305.579 KB) | DOI: 10.21776/665

Abstract

Produktivitas gula nasional di Indonesia masih rendah. Salah satu upaya untuk meningkatkan produksi gula ialah dengan menyediakan bibit tebu unggul dan bermutu dalam jumlah banyak melalui Single bud planting. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lama hot water treatment dan komposisi media tanam untuk pertumbuhan bibit tebu asal bud chip. Penelitian ini telah dilaksanakan di Pusat Penelitian Gula PTPN X (Persero), Desa Plosokidul, Kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok faktorial yang terdiri atas 2 faktor dan diulang 3 kali. Faktor pertama ialah lama hot water treatment pada 400C yang terdiri atas H1 = 20 menit, H2 = 30 menit, H3 = 40 menit, faktor kedua ialah komposisi media tanam yang terdiri atas campuran tanah, kompos blotong dan sekam dengan perbandingan M1 = 6  : 3 : 1, M2 = 3 : 2 : 1, M3 = 1 : 1 : 1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama hot water treatment (HWT) dan komposisi media tanam berpengaruh nyata pada semua parameter pertumbuhan tanaman tebu pada 14 sampai 84 HST. Lama hot water treatment selama 20 menit (H1) meningkatkan pertumbuhan bibit tanaman tebu, sementara campuran media tanam kompos blotong dan sekam dengan proporsi 1 : 1 : 1 (M3) menghasilkan pertumbuhan bibit tanaman tebu lebih baik dibandingkan komposisi media tanam lainnya.
Pengaruh Waktu Tanam dan Ketinggian Tempat Terhadap Pertumbuhan Tanaman Tebu (Saccharum officinarum L.) Almedi, Ariojati; Soelistyono, Roedy
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 10 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/931

Abstract

Beberapa permasalahan rendahnya produktivitas tanaman tebu disebabkan oleh faktor biotik maupun abiotik diantaranya ketinggian tempat dan sinar matahari yang berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman tebu. Tujuan penelitian untuk mengetahui waktu tanam terbaik dan kesesuaian tumbuh tanaman tebu (Saccharum officinarum L.) pada fase vegetatif di ketinggian tempat yang berbeda. Penelitian dilaksanakan di PG.Soedhono, desa Tepas, Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur Penelitian ini menggunakan Rancangan Petak Terbagi. Terdapat 2 (dua) faktor, faktor 1 (satu) ialah Ketinggian Tempat (K) sebagai Main Plot yaitu: K1 (Ketinggian 200) dan K2 (Ketinggian  700 mdpl) dan sebagai Sub Plot yaitu waktu tanam (W) : W1 (Agustus), W2 (September) dan W3 (Oktober) dengan 4 ulangan. Interaksi antara ketinggian tempat dan waktu tanam memberikan pengaruh yang nyata terhadap pertumbuhan pada semua umur pengamatan tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah anakan, jumlah ruas batang dan luas daun pada umur tanaman 24 MST.
Pengaruh El Nino dan La Nina Terhadap Produktivitas dan Rendemen Tebu (Saccharum officinarum L.) (Studi Kasus di Kecamatan Pitu Kabupaten Ngawi) Indarwati, Lisa Dwifani; Fajriani, Sisca; Soelistyono, Roedy
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 10 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/951

Abstract

Anomali iklim yang sering terjadi pada akhir-akhir ini merupakan salah satu permasalahan penting dalam pembangunan pertanian, misalnya fenomena El Nino dan La Nina. Dampak El Nino di Indonesia menyebabkan penurunan curah hujan dibawah curah hujan normal sedangkan La Nina menyebabkan  peningkatan curah hujan diatas curah hujan normal. El Nino mengakibatkan kekeringan pada fase vegetatif tebu dengan gejala daun menggulung untuk mengurangi transpirasi, penurunan luas daun untuk mengurangi serapan sinar matahari dan penurunan kadar klorofil, sedangkan akibat La Nina yang terjadi pada fase generatif tebu menjadikan pertumbuhan tebu terus berlangsung dan tidak ada kesempatan dalam proses pemasakan sehingga rendemen menjadi rendah. Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Pitu Kabupaten Ngawi mulai bulan Maret sampai bulan Mei 2017 dengan metode pendekatan kuantitatif berdasarkan survey menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh secara langsung berdasarkan wawancara dengan petani tebu Kecamatan Pitu yang dipilih secara acak dan diambil sebanyak 10% dari total populasi petani tebu. Data sekunder berupa data produktivitas dan rendemen tebu serta data unsur-unsur iklim (curah hujan, hari hujan, suhu, dan lama penyinaran). Hasil yang didapatkan menunjukkan fenomena El Nino dan La Nina terbukti memberikan pengaruh terhadap produktivitas tebu di Kecamatan Pitu Kabupaten Ngawi, namun tidak memberikan pengaruh terhadap rendemen tebu. Unsur-unsur iklim secara simultan mempengaruhi produkstivitas tebu sebesar 64%. Unsur iklim hari hujan dan lama penyinaran berpengaruh secara parsial terhadap produktivitas tebu, namun unsur iklim curah hujan dan suhu tidak berpengaruh secara parsial terhadap produktivitas tebu.
Kajian Dampak Perubahan Iklim Terhadap Produktivitas Bawang Putih (Allium sativum L.) di Kabupaten Malang Muhammad, Cholif Fajaryan; Soelistyono, Roedy
Jurnal Produksi Tanaman Vol 8, No 9 (2020)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1463

Abstract

Perubahan iklim merupakan salah satu permasalahan terpenting saat ini yang dapat terjadi karena disebabkan oleh faktor internal dan eksternal. Fenomena perubahan iklim yang tidak menentu dapat berdampak terhadap sektor pertanian salah satunya sektor Bawang Putih. Salah satu penyebab rendahnya produktivitas Bawang Putih adalah perubahan iklim yang berpengaruh terhadap musim tanam Bawang Putih karena dapat berdampak pada pergeseran musim. Tujuan penelitian adalah Untuk mengetahui pengaruh perubahan iklim terhadap perubahan musim tanam Bawang Putih di Kabupaten Malang, dan juga untuk mengetahui pengaruh perubahan iklim terhadap produktivitas Bawang Putih di Kabupaten Malang.  Penelitian telah dilaksanakan di sentra produksi Bawang Putih di Kabupaten Malang, Yaitu di Kecamatan Pujon, Ngantang, dan Poncokusumo. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli hingga Agustus 2019. Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah data hasil wawancara petani Bawang Putih, data unsur-unsur iklim (curah hujan, hari hujan, suhu dan lama penyinaran) serta data produksi, data luas lahan, dan data produktivitas Bawang Putih. Penelitian dilaksanakan menggunakan tiga metode, yaitu perrtama metode penentuan lokasi. pemilihan lokasi berdasarkan sentra produksi Bawang Putih yaitu Kecamatan Pujon 67 ha, Ngantang 112 ha, dan Poncokusomo 6 ha. Analisis iklim dilakukan dengan membandingkan perubahan rata – rata iklim selama 20 tahun antara periode pertama dan kedua. Analisis untuk mengetahui pengaruh antara variabel iklim dengan produksi Bawang Putih menggunakan uji regresi linear berganda dan korelasi kemudian dilanjutkan dengan analisis deskripsi. Dari hasil uji korelasi dan uji regresi linear berganda menunjukkan terjadi perubahan iklim di kabupaten malang dan tidak mempengaruhi produktivitas Bawang Putih secara signifikan
Penekanan Klorosis dengan Pseudomonas fluorescens dan Belerang untuk Peningkatan Hasil Kacang Tanah di Tanah Alkalin Herdina Pratiwi1*; Nurul Aini2; Roedy Soelistyono2
Buletin Palawija Vol 14, No 1 (2016): Buletin Palawija Vol 14 No 1, 2016
Publisher : Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/bulpa.v14n1.2016.p9-17

Abstract

Klorosis pada tanaman kacang tanah di tanah alkalin dapat menurunkan hasil hingga 60%, karena tanaman mengalami kahat Fe dan S. Penekanan klorosis tersebut di antaranya dapat dilakukan dengan aplikasi belerang dan pupuk hayati berbahan baku Pseudomonasfluorescens. Penelitian bertujuan untuk menentukan keefektifan belerang dan P. fluorescens dalam menekan klorosis dan meningkatkan hasil kacang tanah di tanah alkalin. Penelitian dilaksanakan di Rumah Kaca Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi Malangpada bulan Januari–Mei 2015, menggunakan rancangan acak kelompok dengan dua faktor perlakuan, tiga ulangan. Faktor pertama adalah 3 konsentrasi P. fluorescens (cfu/mL), terdiri dari: 1) P0=0, 2) P1=107, 3) P2=109 cfu/mL. Faktor kedua adalah 4 dosispemberian serbuk belerang (g/kg tanah) terdiri dari: 1) S0=0, 2) S1=1, 3) S2=2, 4) S3=3. Penelitian menggunakan tanah Alfisol dari Lamongan Jawa Timur dengan pH 9,5. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat interaksi nyata antara pengaruh penggunaan P. fluorescens dengan belerang terhadap penekanan klorosis dan peningkatan hasil kacang tanah. P. fluorescens mampu meningkatkan kadar Fe tersedia dalam tanah hingga 35%tetapi tidak mampu menekan klorosis dan meningkatkan hasil kacang tanah. Pemberian belerang dapat meningkatkan kadar SO4 2– di tanah, menurunkan pH tanah, menekan klorosis dan meningkatkan hasil 81% pada dosis 3 g/kg tanah di tanah alkalin ber-pH 9,5. Penekanan klorosis, peningkatan hasil polong dan indeks panen kacang tanah berkorelasi positif dengan peningkatan kadar SO4 2– di tanah dan penurunan pH tanah.
PENGARUH TINGGI BEDENGAN DAN DOSIS PUPUK KANDANG SAPI PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BUNCIS (Phaseolus vulgaris L.) Fauzia Hidayati; Roedy Soelistyono
PLANTROPICA: Journal of Agricultural Science Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (369.389 KB)

Abstract

Buncis (Phaseolus vulgaris L.) ialah tanaman hortikultura yang dimanfaatkan polongnya. Selain itu, buncis ialah salah satu sayuran sumber protein nabati yang banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia. Upaya peningkatan produksi tanaman buncis dapat dilakukan dengan cara aplikasi tinggi bedengan dan dosis pupuk kandang sapi. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui pengaruh tinggi bedengan dan aplikasi dosis pupuk kandang sapi pada pertumbuhan hasil tanaman buncis (Phaseolus vulgaris L.). Penelitian ini dilaksanakan di Dusun Dadapan, Desa Pandanrejo Kecamatan Bumiaji Batu pada bulan Maret-Mei 2016. Data yang diperoleh menggunakan analisis ragam (ANOVA), jika terdapat pengaruh yang nyata dilanjutkan dengan uji BNT 5%. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa semua perlakuan tinggi bedengan dan dosis pupuk kandang sapi berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman buncis. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa perlakuan tinggi bedengan 45 cm + dosis pupuk kandang sapi 20 ton ha-1 meningkatkan panjang tanaman, jumlah daun, panjang polong dan berat polong.
Dampak Perubahan Iklim Terhadap Perubahan Musim Tanam Padi (Oryza sativa L.) di Kabupaten Malang Eka Mauludina Pramasani; Roedy Soelistyono
PLANTROPICA: Journal of Agricultural Science Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (406.515 KB)

Abstract

Padi rentan terhadap perubahan iklim sehingga perubahan iklim mempegaruhi produksi padi bahkan hingga gagal panen. Lahan pertanaman padi yang rusak akibat kekeringan dan kebanjiran. Penentuan musim tanam bisa menjadi solusi adaptasi perubahan iklim sehingga produksi padi tetap stabil. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perubahan iklim di Kabupaten Malang dan mengetahui perubahan musim tanam terhadap produktivitas padi di Kabupaten Malang. Penelitian di laksanakan di wilayah Kabupaten Malang yaitu sentra produksi padi di Kecamatan Donomulyo, Kecamatan Kalipare, Kecamatan Kepanjen. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari hingga April 2018. Penelitian ini menggunakan data wawancara petani dan data iklim Kabupaten Malang Stasiun Geofisika Karang Kates tahun 1997-2016 dan data produktivitas padi Kabupaten Malang tahun 1997-2016. Analisis data menggunakan Uji Regresi Linear Berganda dan Uji Korelasi. Kabupaten Malang telah terjadi keragaman iklim yang ditunjukkan dengan keragaman curah hujan, suhu, lama penyinaran, dan kelembaban udara dari tahun 1997-2016. Hasil analisis keragaman produktivitas padi 72% dipengaruhi oleh teknik budidaya yaitu varietas, irigasi, sistem tanam, jarak tanam, dan pemupukan, lalu 28% di pengaruhi oleh iklim yaitu curah hujan, suhu, lama penyinaran, dan kelembaban udara. Perubahan iklim tidak mempegaruhi perubahan musim tanam padi pada lahan irigasi di Kabupaten Malang.
Pengaruh Kerapatan Tanaman dan Pupuk Urea Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kale (Brassica oleracea var acephala) Laeli Nur Fajri; Roedy Soelistyono
PLANTROPICA: Journal of Agricultural Science Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (485.437 KB)

Abstract

Kale (Brassica oleracea var acephala) merupakan komoditas hortikultura termasuk dalam family Brassicaceae yang memiliki banyak manfaat dan bernilai ekonomis tinggi. Dalam upaya mengoptimalkan hasil dan produktivitas tanaman kale dapat ditempuh dengan peningkatan hasil per satuan luas. Perlu dilakukan beberapa usaha berupa jumlah populasi yang sesuai, pemupukan yang tepat serta teknik budidaya yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan interaksi antara kerapatan tanaman dan pupuk urea terhadap pertumbuhan dan hasil panen tanaman kale. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Maret sampai dengan Bulan Mei 2018 di Desa Torongrejo Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Jawa Timur. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang disusun secara faktorial. Faktor pertama ialah kerapatan tanaman (K) yaitu: K1: 20 x 20 cm2, K2: 20 x 25 cm2, dan K3: 25 x 25 cm2. Sedangkan faktor kedua ialah pupuk urea, yaitu N1: 100 kg ha-1, N2: 200 kh ha-1, dan N3: 300 kg ha-1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat interaksi antara perlakuan kerapatan tanaman dan pupuk urea kecuali pada komponen pertumbuhan panjang tanaman (17 hst) dan jumlah daun (24 hst). Komponen pertumbuhan dan hasil yang lebih baik ditunjukkan oleh perlakuan kerapatan 25 x 25 cm2 dan pupuk urea 200 kg ha-1.
Co-Authors Achmad Sauki Adam, Khaidir Afifuddin, Agustia Agung Nugroho Agus Suryanto Agustia Afifuddin Ahsanul Falah Annas Setya Aini, Nurul Al Ghifari, Mochammad Fachrurrozi Almedi, Ariojati Andika Fajar Darmawan Andyka Setya Rahman Angger Wangsitala Anggorowati, Dian Annas Setya, Ahsanul Falah Aprilianawati, Widya Sam Ariojati Almedi Ashari, Hasim Atmasari, Ayu Ayu Atmasari Azizah, Nur Bambang Guritno Bambang Guritno Bhakti Waluyo Bimayudha Bagaskara Rizal Candra, Cindy Lodya Candra, Cindy Lodya Capter Soga Murda Carina Hesti Ratri Cindy Lodya Candra Darmawan, Andika Fajar Dewi, Suci Surya Dian Anggorowati Didik Hariyono Dwi Yamika, Wiwin Sumiya Dwijanarko, Fajar Eka Mauludina Pramasani Eko Rahmat Shoumi Eli Ando, Mikky Napda Erik Namora Siregar Eriosthafilla Wayah Fajar Dwijanarko Fauzia Hidayati Fauziah Aini Rohmawati Halifah, Unik Nur Hasim Ashari Heddy, Y.B Suwasono Hendrawan Susilo Herdina Pratiwi1* Huda, Maulana Nuril Indarwati, Lisa Dwifani Indra Maulana Indrawan, Rahadyan Rizki Islam, Adinda Mentari Khaidir Adam Koesriharti Koesriharti Laeli Nur Fajri Laili, Nur Lilik Setyobudi Maghfoer, Mochamad Dawam Maghfour, Mochammad Dawam Maulana Nuril Huda Maulana, Indra Mikky Napda Eli Ando Moch Dawam Maghfoer Moch. Dawam Maghfoer Mochamad Dawam Maghfoer Mochammad Dawam Maghfour Mochammad Fachrurrozi Al Ghifari Mudji Santosa Mudji Santosa Mudji Santoso Muhammad Muslim, Muhammad Muhammad, Cholif Fajaryan Murda, Capter Soga Ni’matillah, Zulfa Alif Ninuk Herlina Nugraha, Yoga Sasmita Nugroho, Agung Nungki Ainun Yaqin Nungki Kusuma Astuti Nur Azizah Nur Laili Nurul Aini Nurul Aini2 Panji Tamura Rahadyan Rizki Indrawan Rahman, Andyka Setya Ramdhani, Abdul Hafizh Ratri, Carina Hesti Ridlo, Rosyid Rizal, Bimayudha Bagaskara Rohmawati, Fauziah Aini Rosyid Ridlo Santoso, Mudji Sauki, Achmad Setyobudi, Lilik Setyono Yudo Tyasmoro Shoumi, Eko Rahmat Siregar, Erik Namora Sisca Fajriani Sisca Fajriani Sitopu, Ryon Nampati Suci Surya Dewi Sudiarso Sudiarso Sudiarso Sudiarso Sudiarso, Sudiarso Sunaryo Sunaryo Sunaryo, Sunaryo Suryadi Suryadi Suryadi, Suryadi Susilo, Hendrawan Tamura, Panji Titin Sumarni Unik Nur Halifah Waluyo, Bhakti Wangsitala, Angger Wayah, Eriosthafilla Widya Sam Aprilianawati Wiwin Sumiya Dwi Yamika Wiwin Sumiya Dwi Yamika Y.B Suwasono Heddy Yaqin, Nungki Ainun Yoga Sasmita Nugraha Yusuf, Andi Cakra Zulfa Alif Ni’matillah