Claim Missing Document
Check
Articles

KAJIAN IKLIM MIKRO TERHADAP BERBAGAI SISTEM TANAM DAN POPULASI TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt.) Rahadyan Rizki Indrawan; Agus Suryanto; Roedy Soelistyono
Produksi Tanaman Vol. 5 No. 1 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Iklim merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan produk-tivitas tanaman. Faktor-faktor iklim yang sangat mempengaruhi pertumbuhan bagi tanaman adalah radiasi matahari, suhu dan curah hujan. Iklim mikro tanaman adalah kondisi disekitar tanaman mulai dari perakaran terdalam hingga tajuk teratas tanaman. Tujuan penelitian ini untuk untuk mengetahui pola perubahan iklim mikro pada berbagai sistem tanam dan populasi pada tanaman jagung manis varietas Talenta. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juli 2014 di desa Pandanrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu  dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 4 kali pengulangan. Terdapat 6 perlakuan ialah P1 : Sistem Tanam jagung konvensional dengan 1 benih / lubang tanam, P2 : Sistem Tanam Jagung konvensional dengan 2 benih / lubang tanam, P3 : Sistem Tanam Jagung konvensional dengan 3 benih / lubang tanam, P4 : Sistem Tanam Jagung Jajar Legowo (2:1) dengan 1 benih / lubang tanam, P5 : Sistem Tanam Jagung Jajar Legowo (2:1) dengan 2 benih / lubang tanam dan P6 = Sistem Tanam Jagung Jajar Legowo (2:1) dengan 3 benih / lubang tanam. Pengamatan dilakukan dengan tiga cara yaitu pengamatan iklim, tanaman dan hasil panen. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh nyata pada semua variabel pengamatan kecuali jumlah daun. Dengan penggunaan sistem tanam jajar legowo mampu menciptakan kondisi iklim mikro yang mendekati syarat tumbuh tanaman. Penggunaan sistem tanam jajar leowo dengan 1 benih / lubang tanam menghasilkan bobot panen sebesar 12,08 ton ha-1.
UJI ALELOPATI EKSTRAK UMBI TEKI PADA GULMA BAYAM DURI (Amaranthus spinosus L.) DAN PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays L. saccharata) Erik Namora Siregar; Agung Nugroho; Roedy Soelistyono
Produksi Tanaman Vol. 5 No. 2 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan herbisida merupakan salah satu upaya yang dilakukan sebagai pengendalian gulma. Namun penggunaan herbisida akan berdampak buruk pada kerusakan lingkungan. Oleh sebab itu pengurangan penggunaan herbisida dapat dilakukan dengan menggali potensi senyawa kimia yang berasal dari tumbuhan (alelokimia) dan dimanfaatkan sebagai bioherbisida. Teki (Cyperus rotundus)  merupakan salah satu tumbuhan yang berpotensi sebagai bioherbisisda karena teki dapat mengeluarkan senyawa penghambat pertumbuhan yang disebut alelopati. Salah satu gulma yang dapat menurunkan produksi tanaman budidaya seperti jagung, kacang-kacangan yaitu Bayam duri (Amaranthus spinosus L.). Tujuan penelitian ini ialah untuk mempelajari alelopati yang terdapat pada umbi teki, mendapatkan konsentrasi alelopati umbi teki yang sesuai, sehingga dapat menekan pertumbuhan bayam duri, dan mendapatkan konsentrasi umbi teki yang sesuai, sehingga tidak menekan pertumbuhan tanaman jagung. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 7 perlakuan dan 3 kali ulangan. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan April 2015, di Rumah Kaca UPT. Pengembangan Benih Palawija, Singosari, Malang, Jawa Timur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak umbi teki 3500 ppm mampu menekan tinggi tumbuhan, jumlah daun, luas daun, dan bobot kering bayam duri hingga 54,25% tinggi tumbuhan, 54,60% jumlah daun, 75,58% luas daun, 69,46% bobot kering. Alelopati ekstrak umbi teki tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah daun tanaman jagung. Konsentrasi 3500 ppm ekstrak umbi teki menekan tinggi tanaman, luas daun, dan bobot kering tanaman jagung hingga 10,23% tinggi tanaman, 49,10% luas daun, dan 52,16% bobot kering
KAJIAN TENTANG PEMANFAATAN LIMBAH PETERNAKAN SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SAWI (Brassica Juncea L) DAN RUMPUT GAJAH (Pennisetum purpureum) YANG DITANAM SECARA MONOKULTUR DAN TUMPANGSARI Indra Maulana; Roedy Soelistyono; Y.B Suwasono Heddy
Produksi Tanaman Vol. 5 No. 4 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penanaman tumpangsari rumput gajah dan tanaman sawi akan memperkecil kompetisi terhadap pengambilan unsur hara, air, dan sinar matahari, juga dapat meningkatkan produktivitas tanaman dibandingkan dengan pertumbuhan monokultur yang nantinya akan memberikan keuntungan ganda pada pendapatan petani. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pemanfaatan limbah kotoran sapi pada pertumbuhan dan hasil tanaman sawi serta menentukan dosis limbah kotoran sapi yang tepat pada tanaman sawi yang ditanam secara monokultural dan tumpang sari dengan rumput gajah. Penelitian dilaksanakan di Dusun Maduarjo Desa Babadan Kecamatan Ngajum Kabupaten Malang.Penelitian  menggunakan  percobaan  Rancangan Petak Terbagi dengan  dasar  terdiri  2  faktor,  yaitu  sistem tanam dan dosis pupuk. Parameter yang diamatiadalah jumlah daun, tinggi tanaman, luas daun dan berat segar tanaman. Data pengamatan dianalisis dengan menggunakan analisis ragam (uji F) pada taraf 5% dan apabila hasilnya nyata maka dilanjutkan dengan uji BNT untuk mengetahui perbedaan diantara perlakuan. Hasil penelitian diketahui bahwa sistem tanam berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman sawi dan tidak berpengaruh terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, bobot segar serta hasil panen tanaman sawi dan rumput gajah. Dosis pemberian pupuk sebanyak 10 ton ha-1 (P2) memberikan hasil terbaik terhadap pertumbuhan tinggi tanaman, jumlah daun, panjang daun, luas daun, bobot segar serta hasil panen tanaman sawi dan rumput gajah. Pemberian dosis pupuk sebnayak 10 ton ha-1 dapat meningkatkan berat basah dan hasil panen per hektar pada tanaman sawi dan rumput gajah dengan jumlah hasil panen masing-masing sebesar 2981,82 kg ha-1 dan 33,42 t ha-1.  Disarankan untuk untuk pemberian dosis pupuk sebanyak 10 ton ha-1sehingga dapat meningkatkan hasil panen.
KAJIAN THERMAL UNIT TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN TERONG (Solanum melongena L.) PADA KERAPATAN TANAMAN DAN PEMBERIAN MULSA HITAM PERAK Khaidir Adam; Nurul Aini; Roedy Soelistyono
Produksi Tanaman Vol. 5 No. 6 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan di Desa Pandanrejo Dukuh Ngujung Kecamatan Bumiaji, Kabupaten Malang pada bulan April hingga Agustus 2014. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok sederhana, dengan menempatkan 9 kombinasi perlakuan yaitu P1:50x50cm, tanpa mulsa; P2:50x60cm, tanpa mulsa, P3:50x70 , tanpa mulsa; P4:50x50cm, mulsa plastik hitam perak; P5:50x60, mulsa plastik hitam perak; P6:50x70, mulsa plastik hitam perak; P7:50x50cm, mulsa plastik perak; P8:50x60, mulsa plastik perak; P9:50x70, mulsa plastik perak. Kemudian diulang sebanyak 3 kali. Pengamatan yang dilakukan terbagi menjadi 2 komponen utama yaitu pengamatan tanaman dan cuaca. Pengamatan tanaman meliputi pengamatan Thermal Unit, pengamatan  non destruktif dan detruktif. Hasil penelitian menunjukan perlakuan mulsa anorganik memberikan pertumbuhan yang lebih baik dan meningkatkan produksi tanaman terong (S. melongena L.) dibandingkan perlakuan tanpa mulsa dan mulsa plastik perak. perlakuan p1 dan p9 memperoleh nilai thermal unit terendah yaitu sebesar 40 ao Kemudian nilai thermal unit tertinggi yang dibutuhkan tanaman terong (S. melongena L.)  yaitu pada perlakuan P4 dengan nilai thermal unit sebesar 58 cdo. p5 dengan nilai thermal unit sebesar 62 do. dengan nilai thermal unit sebesar 62 do.
PENINGKATAN PERTUMBUHAN BIBIT BUD CHIP BATANG BAWAH TANAMAN TEBU (Saccharum officinarum L.) MELALUI PERBEDAAN WAKTU HOT WATER TREATMENT (HWT) DAN PEMBERIAN GIBERELIN Agustia Afifuddin; Roedy Soelistyono; Agung Nugroho
Produksi Tanaman Vol. 5 No. 6 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gula ialah bahan pokok yang dibutuhkan oleh masyarakat maupun industri. Produksi tanaman tebu belum bisa dicapai secara maksimal, karena masih rendahnya produktivitas pada budidaya tebu. Bud Chip adalah teknologi percepatan pembenihan tebu dengan satu mata tunas yang diperoleh dengan menggunakan alat mesin bor dengan mengadopsi teknologi pembenihan tebu ini dari Kolumbia, dengan menggunakan bud chip diharapkan akan tumbuh banyak anakan dengan pertumbuhan yang seragam. Penelitian dilaksanakan pada bulan April 2015 sampai Juni 2015 di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Desa Ngijo, Karangploso, Malang. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok faktorial yang terdiri dari dua faktor perlakuan dan 3 kali ulangan. Faktor pertama adalah : perbedaan waktu HWT, adalah H1: Hot Water Treatment 15 menit, H2: Hot Water Treatment 30 menit, H3: Hot Water Treatment 45 menit. Faktor kedua adalah pemberian giberelin adalah : G1 : giberelin 0,5 ml l-1, G2 : giberelin 1 ml l-1, G3 : giberelin 1,5 ml l-1. Hasil percobaan menunjukkan bahwa terjadi interaksi yang nyata antara perlakuan perbedaan waktu Hot Water Treatment (HWT) yang digunakan dengan berbagai taraf pemberian giberelin pada bibit bud chip batang bawah tanaman tebu varietas. Interaksi terbaik terjadi pada HWT 45 menit dan giberelin 1,5 ml l-1.
KAJIAN PENGGUNAAN BEBERAPA MACAM PUPUK KANDANG TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BUNGA KOL(Brassica Oleraceea L.) PADA JARAK TANAM YANG BERBEDA Ahsanul Falah Annas Setya; Agung Nugroho; Roedy Soelistyono
Produksi Tanaman Vol. 5 No. 6 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bunga kol (Brassica oleraceea L.) merupakan sayuran yang mempunyai nilai komersial dan prospek yang cukup baik. Akan tetapi tanaman bunga kol masih memerlukan penanganan serius, terutama dalam hal peningkatan hasil dan kualitas. Rendahnya produktivitas di Indonesia dikarenakan oleh, luasan panen yang fluktuatif dan penggunaan pupuk anorganik jangka panjang tanpa diimbangi pupuk organik. Maka dari itu penelitian ini bertujuan ingin mempelajari pengaruh pemberian berbagai macam pupuk kandang dan jarak tanam yang berbeda terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bunga kol (Brassica oleraceea L.). Penelitian ini dilaksanakan di Desa Pandanrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur, pada bulan Mei - Agustus 2015. Menggunakan Rancangan Petak Terbagi (RPT) yang terdiri dari 2 faktor yaitu jarak tanam (J) dan pupuk kandang (P) dengan 3 kali ulangan. Faktor pertama adalah: Jarak Tanam, J1 : 40 cm X 40 cm dan J2 : 30 cm X 30 cm. Faktor kedua adalah : macam pupuk kandang, P0: Tanpa pupuk kandang, P1: Pupuk Kandang Sapi, P2 : Pupuk Kandang Kambing dan P3 : Pupuk Kandang Ayam. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi interaksi yang nyata antara perlakuan jarak tanam dan macam pupuk kandang pada luas daun berumur 10 HST saja. Hasil terbaik terdapat pada pupuk kandang ayam.
PENGARUH PEMBERIAN PGPR (PLANT GROWTH PROMOTING RHIZOBACTERIA) DAN KOMPOS KOTORAN KELINCI TERHADAP HASIL TANAMAN TERUNG (Solanum melongena L.) Fauziah Aini Rohmawati; Roedy Soelistyono; Koesriharti Koesriharti
Produksi Tanaman Vol. 5 No. 8 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi tanaman terung (Solanum melongena L.) adalah dengan pemberian PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) dan kompos kotoran kelinci. Tujuan penelitian ini adalah mempelajari pengaruh interaksi PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) dan kompos kotoran kelinci terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman terung. Penelitian ini merupakan percobaan faktorial yang dirancang dalam Rancangan Acak Kelompok dengan faktor pertama PGPR dengan taraf: P0; 0 ml, P1; 15 ml dan P2;  30 ml dan faktor kedua kompos kotoran kelinci dengan taraf: K1; 5 ton/ha, K2; 10 ton/ha, K3; 15 ton/ha dan K4; 20 ton/ha sehingga terdapat 12 perlakuan dengan 3 ulanga dan 36 satuan percobaan. Penelitian dilaksanakan di Desa Dadaprejo Kecamatan Junrejo, Batu pada bulan April-Juli 2015. Hasil penelitian menunjukkan adanya interaksi yang nyata antara perlakuan PGPR dengan kompos kotoran kelinci pada jumlah buah dan bobot buah per Ha. Perlakuan PGPR 30 ml dengan kompos kotoran kelinci 10 ton/ha menghasilkan jumlah buah lebih tinggi dari perlakuan lainnya, sedangkan perlakuan PGPR 30 ml dengan kompos kotoran kelinci 10 ton/ha dan 15 ton/ha menghasikan bobot buah per Ha lebih tinggi dari perlakuan lainnya. PGPR berpengaruh nyata terhadap umur berbunga, umur berbuah, umur panen pertama dan bobot buah per tanaman dengan perlakuan PGPR 30 ml, sedangkan kompos kotoran kelinci berpengaruh nyata terhadap umur berbunga, umur berbuah dan umur panen pertama. Perlakuan kompos kotoran kelinci 20 ton/ha dapat mempercepat umur berbunga dan umur berbuah, sedangkan perlakuan kompos kotoran kelinci 10 ton/ha, 15 ton/ha dan 20 ton/ha dapat mempercepat umur panen pertama.
PENGARUH JARAK TANAM DAN DOSIS PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max L.) Panji Tamura; Roedy Soelistyono; Bambang Guritno
Produksi Tanaman Vol. 5 No. 8 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Luas lahan yang tidak terlalu luas petani biasanya mengatur jarak tanam selalu rapat antara tanaman satu dengan yang lain. Dengan lahan yang tidak luas petani beranggapan, semakin rapat jarak tanam yang dipakai maka jumlah tanaman juga akan semakin banyak dan produksi kedelai juga banyak. Namun dengan jarak tanam yang terlalu rapat tidak selalu meningkatklan hasil produksi tanaman. Jarak tanam yang terlalu rapat atau sangat renggang akan menyebabkan produktivitas tanaman kedelai menjadi kurang optimal. Uapaya yang yang dapat dilakukan ialah dengan mengatur jarak tanam yang tepat dan juga melakukan penambahan pupuk kandang ayam dapat meningkatkan hasil dari tanaman kedelai. Penelitian dilaksanakan pada bulan April 2015 sampai Juli 2015 di Desa Sambangrejo, Kecamatan Modo, Kabupaten Lamongan, dengan perlakuan jarak tanam dan dosis pemberian pupuk kandang ayam. Data pengamatan yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis ragam (uji F) pada taraf 5% untuk mengetahui pengaruh perlakuan. Apabila hasil yang didapatkan nyata maka dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil pada taraf nyata 5%. Pada perlakuan jarak tanam rerata tertinggi pada pengamatan tinggi tanaman dan berat kering biji dan kadar air tanah didapat dari perlakuan J1 (40 cm x 10 cm). Sedangakan untuk parameter luas daun, jumlah daun, bobot kering total tanaman dan jumlah polong rerata tertinggi didapat dari pelakuan J3 (30 cm x 20 cm). Pada perlakuan dosis pemberian rerata tertinggi pada pengamatan tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, bobot kering tanaman dan jumlah polong didapat dari perlakuan A3 (dosis pupuk kandang ayam 15 ton ha-1).
PENGARUH PEMBERIAN URIN KELINCI PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TIGA VARIETAS STROBERI (Fragaria sp.) Nur Laili; Sudiarso Sudiarso; Roedy Soelistyono
Produksi Tanaman Vol. 5 No. 9 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stroberi merupakan komoditas hortikultura yang dikonsumsi oleh banyak masyarakat di Indonesia, Konsumsi Stroberi yang terus meningkat dari waktu ke waktu namun belum diimbangi dengan produksi yang meningkat pula. Usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi tanaman  Stroberi adalah dengan penggunaan varietas unggul dan penambahan input berupa bahan oraganik yang berasal dari kotoran ternak berupa urin kelinci. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian urin kelinci dan tiga varietas stroberi pada pertumbuhan dan hasil tanaman stroberi. Penelitian ini merupakan percobaan faktorial yang dirancang dalam Rancangan Acak Kelompok yang terdapat 12 perlakuan dengan 3 ulangan sehingga didapatkan 36 satuan percobaan. Penelitian dilaksanakan di Desa Pandanrejo Bumiaji, Batu pada bulan Maret-Juni 2015. Hasil Penelitian menunjukkan tidak terjadi interaksi antara perlakuan pemberian urin kelinci dan tiga varietas stroberi pada dan belum mampu meningkatnya pertumbuhan tanaman stroberi yang dicerminkan jumlah daun,  jumlah stolon, umur berbunga serta berat kering tanaman dan parameter hasil tanaman stroberi antara lain jumlah buah, bobot buah per tanaman bobot per buah dan diameter buah, Perlakuan pemberian urin kelinci hanya berpengaruh terhadap parameter pertumbuhan seperti panjang tanaman dan umur berbunga, Secara umum pemberian urin kelinci yang diaplikasikan belum menunjukkan perbedaan yang nyata. Sedangkan pada perlakuan varietas California tidak menunjukkan perbedaan dangan varietas Earlibrite. Penggunaan varietas dapat meningkatkan hasil tanaman  stroberi seperti Jumlah buah per  tanaman dan bobot buah per tanaman, bobot per buah.
PENGARUHMEDIA TANAM PADA VERTIKULTUR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KANGKUNG (Ipomoea reptans. Poir) Eko Rahmat Shoumi; Roedy Soelistyono; Ninuk Herlina
Produksi Tanaman Vol. 6 No. 2 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Vertikultur adalah konsep taman tegak, yaitu tanaman dan elemen taman lainnya yang diatur sedemikian rupa dalam sebuah bidang tegak.Penggunaan media tanam yang tepat akan memberikan kondisilingkungan yang optimal bagi pertumbuhan tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari berbagai komposisi media tanam terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kangkung yang ditanam secara vertitikultur serta untuk mendapatkan komposisi media tanam yang dapat meningkatkan hasil dan pertumbuhan tanaman kangkung. Bahan yang digunakan antara lain benih tanaman kangkung varietas sutera, tanah, kompos, cocopit, arang sekam, paranet, dan pupuk urea.Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Oktober-November 2015di Jl. Bunga Kopi (Kopi Estate) Kota Malang. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 8 perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perlakuan media tanah + pupuk kandang (1:1) dan perlakuan media kompos + pupuk kandang (1:1) menghasilkan bobot kering total tanaman masing-masing sebesar 3.25 g.tan-1dan 3.76 g.tan-1, lebih tinggi dibandingkan bobot kering total tanaman yang dihasilkan oleh perlakuan media arang sekam yaitu sebesar 0.67 g.tan-1. Selain itu Perlakuan media tanam yang ditambahkan pupuk kandang menghasilkan pertumbuhan yang lebih baik dan produksi yang lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan media tanam tanpa pupuk kandang.
Co-Authors Achmad Sauki Adam, Khaidir Afifuddin, Agustia Agung Nugroho Agus Suryanto Agustia Afifuddin Ahsanul Falah Annas Setya Aini, Nurul Al Ghifari, Mochammad Fachrurrozi Almedi, Ariojati Andika Fajar Darmawan Andyka Setya Rahman Angger Wangsitala Anggorowati, Dian Annas Setya, Ahsanul Falah Aprilianawati, Widya Sam Ariojati Almedi Ashari, Hasim Atmasari, Ayu Ayu Atmasari Azizah, Nur Bambang Guritno Bambang Guritno Bhakti Waluyo Bimayudha Bagaskara Rizal Candra, Cindy Lodya Candra, Cindy Lodya Capter Soga Murda Carina Hesti Ratri Cindy Lodya Candra Darmawan, Andika Fajar Dewi, Suci Surya Dian Anggorowati Didik Hariyono Dwi Yamika, Wiwin Sumiya Dwijanarko, Fajar Eka Mauludina Pramasani Eko Rahmat Shoumi Eli Ando, Mikky Napda Erik Namora Siregar Eriosthafilla Wayah Fajar Dwijanarko Fauzia Hidayati Fauziah Aini Rohmawati Halifah, Unik Nur Hasim Ashari Heddy, Y.B Suwasono Hendrawan Susilo Herdina Pratiwi1* Huda, Maulana Nuril Indarwati, Lisa Dwifani Indra Maulana Indrawan, Rahadyan Rizki Islam, Adinda Mentari Khaidir Adam Koesriharti Koesriharti Laeli Nur Fajri Laili, Nur Lilik Setyobudi Maghfoer, Mochamad Dawam Maghfour, Mochammad Dawam Maulana Nuril Huda Maulana, Indra Mikky Napda Eli Ando Moch Dawam Maghfoer Moch. Dawam Maghfoer Mochamad Dawam Maghfoer Mochammad Dawam Maghfour Mochammad Fachrurrozi Al Ghifari Mudji Santosa Mudji Santosa Mudji Santoso Muhammad Muslim, Muhammad Muhammad, Cholif Fajaryan Murda, Capter Soga Ni’matillah, Zulfa Alif Ninuk Herlina Nugraha, Yoga Sasmita Nugroho, Agung Nungki Ainun Yaqin Nungki Kusuma Astuti Nur Azizah Nur Laili Nurul Aini Nurul Aini2 Panji Tamura Rahadyan Rizki Indrawan Rahman, Andyka Setya Ramdhani, Abdul Hafizh Ratri, Carina Hesti Ridlo, Rosyid Rizal, Bimayudha Bagaskara Rohmawati, Fauziah Aini Rosyid Ridlo Santoso, Mudji Sauki, Achmad Setyobudi, Lilik Setyono Yudo Tyasmoro Shoumi, Eko Rahmat Siregar, Erik Namora Sisca Fajriani Sisca Fajriani Sitopu, Ryon Nampati Suci Surya Dewi Sudiarso Sudiarso Sudiarso Sudiarso Sudiarso, Sudiarso Sunaryo Sunaryo Sunaryo, Sunaryo Suryadi Suryadi Suryadi, Suryadi Susilo, Hendrawan Tamura, Panji Titin Sumarni Unik Nur Halifah Waluyo, Bhakti Wangsitala, Angger Wayah, Eriosthafilla Widya Sam Aprilianawati Wiwin Sumiya Dwi Yamika Wiwin Sumiya Dwi Yamika Y.B Suwasono Heddy Yaqin, Nungki Ainun Yoga Sasmita Nugraha Yusuf, Andi Cakra Zulfa Alif Ni’matillah