Daya dukung proses produksi berjalan dengan baik, maka setiap perusahaan harus memiliki strategi dalam proses pengendalian bahan baku yang tepat. Perusahaan manufaktur perlu melakukan pengendalian persediaan karena berpengaruh terhadap kelancaran proses produksi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kebijakan pengendalian persediaan bahan baku yang digunakan oleh PT. ABC dan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah persediaan bahan baku pada PT. ABC, mengetahui berapa perhitungan persediaan bahan baku minimal dan maksimal jika menggunakan metode min-max stock serta bagaimana penerapan metode min-max stock pada PT. ABC. Metode min-max stock menentukan berapa jumlah persediaan pengaman, persediaan minimum, persediaan maksimum, dan kuantitas pemesanan kembali. Setelah melakukan penelitian, ada beberapa faktor yang mempengaruhi jumlah persediaan yang diadakan oleh perusahaan diantaranya adalah fluktuasi harga bahan baku, kebijakan pemesanan oleh perusahaan, waktu menunggu pemesanan, dan kapasitas gudang penyimpanan serta resiko penyimpanan. Perhitungan persediaan bahan baku menggunakan metode min-max stock didapatkan hasil paling maksimal adalah sebesar 482,5 ton sedangkan untuk persediaan bahan baku minimal adalah sebesar 330 ton. Aplikasi metode min-max stock dapat diterapkan secara efisien oleh perusahaan apabila perusahaan melakukan pemesanan kembali dengan stabil disetiap bulannya