Claim Missing Document
Check
Articles

PENGARUH pH DAN KARAKTERISTIK AIR PADA PEMBENTUKAN LOW MOLECULAR WEIGHT ORGANIC: ALDEHIDA, AKIBAT PROSES PRADESINFEKSI DENGAN OZON Mohammad Rangga Sururi
Purifikasi Vol 10 No 2 (2009): Jurnal Purifikasi
Publisher : Department of Environmental Engineering-Faculty of Civil, Environmental and Geo Engineering. Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j25983806.v10.i2.171

Abstract

The aim of this research was to determine the influence of pH and water characteristics to low molecular weight (LMW) organic formation, particularly aldehydes, in predisinfection process by using ozone. Ozone gas can be supplied continually into batch system contactors of 7 L volume. The measurement was done at contact time of 3, 5, and 10 minutes at any pH conditions. The water sample was taken from WTP of Water Supply Company of Bandung City. Based on the research, aldehyde composition percentage which was detected by GC-MS, had increased gradually until a contact time of 10 minutes. This result was influenced by the quantity of hydrophobic nature of organic matter in water sample. At residual concentration of ozone/TOC below 0,012, aldehyde was not detected either at acidic or basic pH, but was detected at neutral condition at any range of contact time. Aldehyde formation was influenced by the quantity and kinds of precursors, their concentrations and contact time of ozonation. In addition, pH value gave significant influence at the third minute of contact time.
PENYISIHAN BAHAN ORGANIK ALAMI PADA AIR PERMUKAAN DENGAN OZONISASI DAN OZONISASI - FILTRASI Mohammad Rangga Sururi
Purifikasi Vol 13 No 1 (2012): Jurnal Purifikasi
Publisher : Department of Environmental Engineering-Faculty of Civil, Environmental and Geo Engineering. Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j25983806.v13.i1.220

Abstract

Pada proses desinfeksi dengan ozon, keberadaan bahan organik aromatik dan tak jenuh alami di dalam air baku dapat menyebabkan terbentuknya produk samping desinfeksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efisiensi penyisihan bahan organik aromatik dan tak jenuh dengan proses ozonisasi dan proses ozonisasi ditambah filtrasi. Sampel air yang digunakan berasal dari air danau di Situ Ciburuy. Penelitian skala laboratorium dilakukan secara batch dengan waktu kontak ozonisasi 10, 20, 30, 40, dan 50 menit, pada kontaktor dengan volume 1,5 liter. Sementara filter menggunakan media granular activated carbon (GAC), dengan variasi tebal media (1) yaitu GAC setebal 25 cm, sedangkan variasi tebal media (2) GAC setebal 15 cm. Metode yang digunakan untuk mengukur konsentrasi sisa ozon adalah Indigo Colorimetric. Bahan organik aromatik dan tak jenuh diukur dengan parameter UV254. Hasil penelitian menunjukkan efisiensi penyisihan organik aromatik tergantung kepada konsentrasi dan waktu kontak (CT). Hasil terbaik diperoleh pada proses ozonisasi - filter dengan media variasi 1, efisiensi penyisihan organik aromatik dan organik tak jenuh mencapai 86,31%.
EVALUASI HIDROLIS PADA JARINGAN DISTRIBUSI PDAM TIRTA JATI KABUPATEN CIREBON SISTEM CIBODAS Syanocty Putri Farah Fakhirah; Mohammad Rangga Sururi; Arief Dhany Sutadian
Jukung (Jurnal Teknik Lingkungan) Vol 6, No 2 (2020): SEPTEMBER 2020
Publisher : Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jukung.v6i2.9252

Abstract

Tingginya angka kehilangan air pada Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) menjadi penyebab utama terhambatnya pemenuhan kebutuhan air minum masyarakat. Wilayah studi adalah Sistem Cibodas yang dikelola oleh PDAM Tirta Jati.  Wilayah studi tercatat angka kehilangan air tertinggi di sub sistem jaringan distribusi sebesar 62,67% dari debit air yang diproduksi dalam satu bulan.  Studi ini memiliki tujuan untuk melakukan evaluasi hidrolis pada jaringan perpipaan Sistem Cibodas dan mengidentifikasi faktor apa saja penyebab kehilangan air.  Evaluasi yang dilakukan meliputi evaluasi kuantitas air dari proses produksi, evaluasi pola pemakaian air, evaluasi kehilangan air, dan evaluasi hidrolis jaringan distribusi pada sub sistem SPAM eksisting.  Simulasi hidrolis jaringan dilakukan dengan menggunakan software EPANET 2.0 dari Environmental Protection Agency (EPA).  Hasil evaluasi menunjukkan penyebab utama tingginya angka air tak berekening di Sistem Cibodas adalah kebocoran pipa dengan persentase kehilangan air sebanyak 17,58% pada jaringan pipa distribusi.  Dari evaluasi hidrolis jaringan eksisting terlihat sebanyak 95,86% nodes memiliki tekanan lebih dari 8 atm, 1,06% links memiliki headloss lebih dari 5 m/km, dan sebanyak 74,46% links memiliki kecepatan aliran di bawah kriteria desain. Kata kunci: EPANET 2.0, jaringan distribusi, kebocoran pipa, kehilangan air, ketersediaan air.  The high rate of water loss is the main problem in fulfilling the community's need for drinking water.  The study area is the Cibodas System which is managed by the PDAM Tirta Jati.  In the study area the highest rate of water loss was found in the sub system of distribution network and the percentage of water losses was 62.67% of the water produced in one month. This study aims to evaluate a hydraulic condition of the Cibodas System pipeline and identify the factors that cause water loss. The evaluation were  included : (a) quantity of water production; (b) demand patterns; (c) quantity of water losses; and (d) hydraulic simulation of the existing distribution network.  The hydraulic simulation process was carried out using EPANET 2.0 from Environmental Protection Agency (EPA).  The result shows, the high number of non-revenue water in Cibodas System is mainly caused by pipe leakages with a percentage of 17.58% in distribution pipes.  From the hydraulic evaluation of the existing network, it shows that 95.86% nodes had pressures of more than 8 atm, 1.06% links had headloss more than 5 m/ km, and 74.46% links had flow velocities below the design criteria. Keywords: Distribution network, EPANET 2.0, pipe leakage, water losses, water production.
STRATEGI SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK DI KECAMATAN UJUNGBERUNG, CIBIRU, PANYILEUKAN, DAN CILEUNYI Fatinah Arina A'isyah; Mohammad Rangga Sururi
Jukung (Jurnal Teknik Lingkungan) Vol 7, No 1 (2021): MARET 2021
Publisher : Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jukung.v7i1.10809

Abstract

Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik (SPALD) harus diawali dengan penentuan strategi yang tepat, ditentukan mempertimbangkan kondisi wilayah perencanaan. Wilayah perencanan merupakan wilayah perbatasan antara Kota Bandung dan Kabupaten Bandung, sehingga berpotensi untuk dibangun SPALD regional meliputi 4 kecamatan, yaitu Kecamatan Ujungberung, Cibiru, Panyileukan di Kota Bandung, dan Kecamatan Cileunyi di Kabupaten Bandung. Saat ini SPALD Setempat (SPALDS) di Bandung Timur menggunakan sistem on site individual dan komunal, serta 11,04% masyarakat di Kabupaten Bandung masih membuang air limbah langsung ke sungai. Penelitian ini akan  mengidentifikasi startegi  SPALD menggunakan metode analisis Strenghts, Weakness, Opportunities, Threats (SWOT) kuantitatif. Parameter yang digunakan berdasarkan Pedoman Penyusunan Rencana Induk SPAL tahun 2016, parameter tersebut adalah kepadatan penduduk, topografi, resiko sanitasi, akses air minum, akses sanitasi layak, kawasan kumuh, permeabilitas tanah, kedalaman muka air tanah, pembiayaan daerah, kelembagaan pengelola air limbah, dan tingkat pendidikan. Hasil analisis SWOT, menunjukkan  Kecamatan Panyileukan berada pada kuadran II (strategi selektif sistem terpusat), dengan arah pengembangannya dari SPALDS menjadi SPALDT kawasan. Sedangkan Kecamatan Ujungberung, Cibiru, dan Cileunyi berada pada kuadran III (strategi agresif sistem terpusat), dengan arah pengembangan SPALDT skala kota. Kata kunci: analisis SWOT, arah pengembangan, sistem pengelolaan air limbah domestik, strategi. The Domestic Wastewater Management System (SPALD) must begin with the determination of an appropriate strategy, determined by considering the conditions of the planning area. The planning area is the border area between Bandung City and Bandung Regency, so that the potential for regional SPALD to be built includes 4 districts, namely Ujungberung, Cibiru, Panyileukan in Bandung City, and Cileunyi District in Bandung Regency. Currently SPALD Local (SPALDS) in East Bandung uses individual and communal on site systems, and 11.04% of the people in Bandung Regency still dispose of their waste water directly into the river. This research will identify SPALD strategies using quantitative Strenghts, Weakness, Opportunities, Threats (SWOT) analysis methods. The parameters used are based on the 2016 SPAL Master Plan Preparation Guidelines, these parameters are population density, topography, sanitation risk, access to drinking water, access to proper sanitation, slum areas, soil permeability, groundwater level depth, regional funding, wastewater management institutions, and education level. The results of the SWOT analysis show Panyileukan sub-district is in quadrant II (centralized system selective strategy), with its development direction from SPALDS to regional SPALDT. Meanwhile, Ujungberung, Cibiru, and Cileunyi Subdistricts are in quadrant III (an aggressive strategy with a centralized system), with the direction of city-scale SPALDT development. Keywords: development direction, domestic wastewater management system, strategy, SWOT analysis.
Studi Unit Proses dan Unit Operasi di IPA 1 PDAM Way Rilau Kota Bandar Lampung Rio Andi Suhandi; Rachmawati S. D. J; Mohamad Rangga Sururi; Etih Hartati
Jurnal Serambi Engineering Vol 7, No 2 (2022): April 2022
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/jse.v7i2.3999

Abstract

AbstrakPerusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Way Rilau merupakan salah satu fasilitas penting dan satu-satunya dalam memenuhi kebutuhan air bagi masyarakat kota Bandar Lampung. Tujuan penelitian ini adalah memahami, mengevaluasi kesesuaian unit operasi dan proses pegolahan di instalasi pengolahan air 1 (IPA 1) PDAM Way Rilau Bandar Lampung. Metodologi yang digunakan adalah pengamatan, pengumpulan data, serta wawancara dengan pihak-pihak terkait. Analisis dan evaluasi dilakukan dengan acuan dokumen Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 492 Tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum.Pengolahan PDAM Way Rilau menggunakan air sungai Way Kuripan yang memiliki debit maksimal sebesar 1200 liter/detik sedangkan debit minimum sebesar 900 liter/detik. Debit eksisting instalasi pengolahan air (IPA) sebesar 196 liter/detik untuk setiap unit IPA. Hal ini nantinya akan di evaluasi untuk unit-unit pada pegolahan lainnya. Dimana akan diketahui kesesuaian dari kriteria desain, sehingga tidak terjadi beban pengolahan yang berakibat pada parameter terhadap kriteria desain pada proses operasional dan pemeliharaan unit instalasi pengolahan air (IPA 1) di PDAM Way Rilau Bandar Lampung.Kata kunci: instalasi pengolahan air (IPA), Evaluasi, Unit operasi.
EVALUASI SISTEM DISTRIBUSI AIR MINUM PDAM TIRTA KERTA RAHARJA CABANG TELUKNAGA KABUPATEN TANGERANG Iftikar Rizkia Nugraha; Mohammad Rangga Sururi; Lina Apriyanti Sulistiowati
Jurnal Teknik Lingkungan Vol. 23 No. 1 (2017)
Publisher : ITB Journal Publisher, LPPM ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/j.tl.2017.23.1.10

Abstract

Abstrak: Cabang Teluknaga merupakan bagian wilayah dari pelayanan air minum PDAM Tirta Kerta Raharja Kabupaten Tangerang. Cakupan wilayah pelayanan Cabang Teluknaga yaitu Kecamatan Teluknaga dan Kecamatan Kosambi, dengan jumlah penduduk pada tahun 2017 adalah 325.417 jiwa. Permasalahan sistem distribusi di wilayah ini adalah kurangnya sisa tekan pada jam puncak. Perencanaan ini bermaksud untuk mengevaluasi jaringan distribusi dengan simulasi menggunakan EPANET 2.0 pada jaringan distribusi. Hasil evaluasi jaringan distribusi eksisting menunjukan bahwa sisa tekan pada daerah pelayanan terjauh kurang dari 10 m dan diamater pipa yang terlalu besar sehingga kecepatan air kurang dari 0,3 m/detik. Oleh karena itu, dibutuhkan penyesuaian diamater pipa dan pemerataan tekanan untuk mencapai kondisi optimal. Direncanakan dua alternatif untuk menentukan kondisi optimal yaitu pemasangan booster pump dan menara air. Melalui analisa menggunakan WRT (Weight Ranking Method) terpilih sistem distribusi dengan pemasangan booster pump. Kata kunci: evaluasi, air minum, sistem distribusi, EPANET 2.0, Teluknaga Abstract: Teluknaga Branch is part of PDAM Tirta Kerta Raharja Tangerang District. The coverage of drinking water area in Teluknaga Branch is Teluknaga and Kosambi Subdistricts, with the population in 2017 is 325.417 people. The problem of distribution system in this region is lack of residual head at peak hour. This plan to evaluate by simulation using EPANET 2.0. The results the evaluation of existing distribution network show that residual head on the farthest service less than 10 m and pipes have a diameter that's too large so the velocity in pipe less than 0.3 m/sec. Under these conditions, adjustable of diameter pipe is necessary and equalization of pressure to achieve optimal conditions. Planned two alternatives to determine the most optimal conditions that is using the booster pump and water tower. The alternative selection method uses WRT, so that the chosen alternative is the alternative one, namely the distribution system using a booster pump. Keywords: evaluation, drinking water, distribution system, EPANET 2.0, Teluknaga 
Penyisihan Kekeruhan dan DHL Lindi dengan Menggunakan Advanced Oxidation Process (AOP) pada Reaktor Kontinu Delta Fitri Sari; Mohamad Rangga Sururi; Siti Ainun
Jurnal Reka Lingkungan Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/rekalingkungan.v5i1.%p

Abstract

AbstrakPengolahan lindi TPA Sarimukti oleh Nuriana (2015) menggunakan AOP kombinasi ozon dan H2O2 1,197 g/L dengan reaktor semi-batch, menghasilkan penurunan kekeruhan 91,59% dan DHL 21,04%. Sistem pengolahan tersebut memiliki keterbatasan kemampuan pengolahan hanya 1 liter lindi dalam waktu 180 menit. Sehingga diperlukan penelitian lanjutan berupa pengolahan secara kontinu. Perancangan rangkaian reaktor kontinu pengolahan lindi berbasiskan ozon olehKomalasari (2015),menyebutkan bahwa rangkaian reaktor kontinu dengan static mixer, SME 6,25 meter dan ozone contactor 6,8 liter memiliki performa hidraulik paling besar yaitu 87,14%. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektifitas rangkaian reaktor kontinu terhadap penyisihan kekeruhan dan DHL lindi dengan AOP kombinasi ozon dan H2O2 1,197 g/L. Static mixer yang digunakan berdiameter 0,8 cm dengan sekat berjarak 0,5 cm sepanjang 20 cm. SME berupa selang berdiameter 1 cm dengan variasi panjang 80 cm, 430 cm, 625 cm dan 780 cm. Ozone  contactor yang digunakan bervolume 1,5 liter dan 6,8 liter dengan variasi resirkulasike-1 dan ke-2.Resirkulasi bertujuan untuk memperpanjang waktu tinggal lindi. Oksigen dari udara bebas dengan debit 4 L/menit disuplai menggunakan aerator dan air compressor ke ozone generator untuk menghasilkan ozon.Rangkaian reaktor kontinu ini menaikkan nilai pH sampel lindi sebesar 3,03-4,77% serta menyisihkan kekeruhan 23,53-32,23% dan DHL 5,09-8,76%.Kata kunci:AOP,reaktor kontinu, static mixer
Konsentrasi Sisa Ozon pada Pengolahan Lindi TPA Paripurna menggunakan Advanced Oxidation Process (AOP) Kasih Sakinah Irawan; Mohamad Rangga Sururi; Siti Ainun
Jurnal Reka Lingkungan Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/rekalingkungan.v3i2.%p

Abstract

Abstrak Lindi merupakan limbah cair dari timbunan sampah di TPA yang dapat bersumber dari air hujan maupun degradasi dari sampah itu sendiri. Sampel lindi yang berasal dari TPA Paripurna Leuwigajah diolah dengan mengaplikasikan proses oksidasi menggunakan ozon, baik ozonisasi konvensional maupun Advanced Oxidation Process (AOP). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon karakteristik lindi pada proses ozonisasi konvensional dan AOP terhadap konsentrasi sisa ozon (KSO) yang terukur. Variasi AOP dilakukan menggunakan hidrogen peroksida (H2O2) dengan dosis 0,3 g/L dan 0,6 g/L, dimana dosis tersebut ditentukan melalui penelitian pendahuluan. Proses yang berlangsung secara semi-batch menggunakan ozon kontaktor bervolume 1 Liter dengan interval waktu kontak 10, 20, 30, 40, 50, dan 60 menit. Variasi ozonisasi konvensional menunjukkan KSO yang lebih tinggi dibandingkan variasi AOP/H2O2 dengan dosis 0,3 g/L, dimana perbedaan nilai yang diperoleh sebesar 0,095 mg/L. Berdasarkan data tersebut maka H2O2 dengan dosis 0,3 g/L dapat berfungsi sebagai inisiator dalam memicu dekomposisi ozon.Kata kunci: Lindi, Leuwigajah, Ozonisasi, Sisa Ozon 
Pemilihan Skenario Kebutuhan Air Minum pada Pengembangan Jaringan Distribusi Air Minum di Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang, Provinsi Banten Henry Yosua; Mohamad Rangga Sururi
Jurnal Reka Lingkungan Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/rekalingkungan.v3i2.%p

Abstract

Abstrak Kecamatan Cipondoh adalah bagian dari Kota Tangerang yang akan dikembangkan sebagai kawasan permukiman menengah, rendah serta perdagangan dan jasa  skala regional. Luas wilayah adalah sebesar 1.938,1 Ha yang terbagi kedalam sepuluh kelurahan. Kecamatan Cipondoh membutuhkan pengembangan pelayanan air bersih karena PDAM hanya dapat melayani 3,5% dari jumlah penduduk di Kecamatan Cipondoh. Kecamatan Cipondoh juga memiliki jumlah kejadian penyakit bawaan air terbanyak di Kota Tangerang. Evaluasi terhadap jaringan eksisting menunjukkan sisa tekan antara 59,97 m - 40,52 m, kecepatan antara 0,02 m/detik - 0,73 m/detik, headloss maksimum sebesar 7,55 m/km. Hasil perhitungan diperoleh dari software Epanet 2.0. Pada perencanaan jaringan distribusi yang baru, perlu diperhitungkan dengan baik kebutuhan air yang akan dialokasikan untuk suatu wilayah perencanaan. Periode perencanaan adalah 20 tahun dengan skenario pertama adalah optimasi jaringan dengan cakupan pelayanan yang disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah dan skenario kedua adalah meningkatkan cakupan hingga 80% pelayanan dengan adanya bantuan pihak luar. Berdasarkan analisa ditinjau dari aspek teknis dan non teknis, skenario kedua dipilih sebagai acuan perencanaan. Qrata-rata sebesar 1.260,81 l/dtk, Qpeak sebesar 2.912,48 l/dtk.Kata kunci: kebutuhan air minum, pengembangan jaringan distribusi, Tangerang, Cipondoh. 
Pengolahan Lindi dengan Menggunakan Advanced Oxidation Process (AOP) dengan Variasi Debit Udara Mayang Afi Fadiyah; Mohamad Rangga Sururi; Siti Ainun
Jurnal Reka Lingkungan Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/rekalingkungan.v5i1.%p

Abstract

TPA Sarimukti memiliki karakteristik lindi dengan rasio BOD/COD yang sangat kecil yaitu 0,130, untuk rasio BOD/COD yang kurang dari 0,5 sebaiknya dilakukan pengolahan secara fisik-kimia. Salah satu pengolahan fisik-kimia yang bisa diterapkan yaitu dengan oksidasi lanjut menggunakan AOP berbasiskan ozon (O3/H2O2). Penelitian ini menggunakan suplai oksigen dari udara bebas karena dinilai lebih ekonomis, yaitu dengan melakukan variasi debit udara. Debit udara berpengaruh signifikan terhadap peningkatan oksigen terlarut. Semakin besar debit oksigen, maka semakin tinggi kelarutan oksigen menjadi ozon. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat mengetahui debit udara yang terbaik dalam pengolahan lindi TPA Sarimukti dengan proses AOP berbasiskan ozon (O3/H2O2). Penelitian ini menggunakan variasi debit udara 2 L/menit, 3 L/menit, dan 4 L/menit yang dialirkan ke ozon generator untuk menghasilkan ozon kemudian dialirkan menuju reaktor semi batch dengan kapasitas 1,5 L kemudian dikontakkan dengan lindi sebanyak 1 liter dengan dosis H2O2 1,197 g/L dalam kontaktor. Efisiensi penyisihan parameter kekeruhan tertinggi terdapat pada debit udara 4 L/menit dengan penurunan nilai kekeruhan mencapai 45,14% dan DHL 15,00%. Hal ini juga ditandai dengan tingginya nilai pH pada debit udara 4 L/menit yaitu 9,29.Kata kunci: Lindi, AOP berbasiskan ozon (O3/H2O2), Variasi debit udara
Co-Authors Adam Dzaky Rahman Aditya Rifqi Rizqullah Ali Djamhuri Amalia Krisna Amalia Krisnawati Andiko widyadhana Arief Dhany Sutadian CHINDY CINTHYA DELTA FITRI SARI DEWI KOMALASARI Dhama Yudha Suhendar Dhea Yafina Rinka Dimas Muhammad Rifqi Dimas Rizki Darmawan Dirgawati, Mila Djaenudin Djaenudin DODY OCTAVIANUS H. ARITONANG Dwina Roosmini Dwinda Maudila Dyah Marganingrum Eka Wardhani Emma Akmalah Etih Hartarti Etih Hartarti, Etih FADIYAH, MAYANG AFI Fahry Rachmayadi Fatinah Arina A'isyah Fauzi Fadlurrohman Fikri Abdillah FIKRI MUHAMMAD ABDILLAH Frederica Karunia Sandodo Limbong Rare Glenn Lucas Hendrajaya H. ARITONANG, DODY OCTAVIANUS Hardika Hardika, Hardika Hartati, Etih Heilia Nur Ruhendra Heilia Nur Ruhendra, Heilia Nur Henry Yosua Iftikar Rizkia Nugraha Ihsan Faturahman Indra Suryana JULI SOEMIRAT Kancitra Pharmawati, Kancitra Kasih Sakinah Irawan Lina Apriyanti Sulistiowati Lutfi Adhi Setiapraja Maulana, Yusuf Eka MAYANG AFI FADIYAH Mayla Zahra Nugraha Mia Wimala, Mia Muhammad Pramuda Nugraha Sirodz Muhammad Ridwan Mumu Sutisna MUMU SUTISNA Nanda Nurita Sari NANDA NURITA SARI Nenes Anggi Puspadi Nenes Anggi Puspadi, Nenes Anggi Nining Widiawati Nugraha, Iftikar Rizkia Pawitania Afifah Prama Setia Putra Pricilla Jihan Fadilla Putra, Prama Setia Rachmawati S. D. J Ragil Naga Lanang Ramadhan, Anugrah Ratih Nurjayat Reza Husyaeri Reza Husyaeri, Reza Ridwan, Yanti Susanti Rio Andi Suhandi Rizky Fathan Witjaksono Salma Savira Siddik Sandi Gelardiansyah SARA NISSA FAUZAN Shalahuddin Nur, Adila Shelvy Putri Pratama Siti Ainun Sukmawardani, Maharani Anastasya Sulistiowati, Lina Apriyanti Suprihanto Notodarmojo Sutadian, Arief Dhany Syanocty Putri Farah Fakhirah Veny Rachmawati Widiawati, Nining Wili Wiliana Wiliana, Wili Yusuf Eka Maulana