Claim Missing Document
Check
Articles

PENILAIAN KINERJA IPAL KOMUNAL TERBANGUN DI KOTA CIMAHI Sururi, Mohamad Rangga; Dirgawati, Mila; Wiliana, Wili; Widiawati, Nining
CREATIVE RESEARCH JOURNAL Vol 9 No 01 (2023): Creative Research Journal
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34147/crj.v9i1.206

Abstract

Permasalahan limbah domestik di Kota Cimahi harus direspon dengan penyediaan sanitasi yang layak, utamanya pengelolaan limbah domestik terpusat (SPALD-T) skala komunal yang menyediakan prasarana dan sarana pengolahan air limbah domestik berbasis masyarakat (Sanimas). Pada 2021, terdapat 14 sistem komunal baru yang harus didata untuk memperbarui data keseluruhan sistem yang terbangun. Oleh karena itu, perlu dilakukan pemutakhiran data dengan sistem informasi yang mengintegrasikan data spasial dan non spasial. Hal ini untuk menunjang ketersediaan database, mengidentifikasi permasalahan dan mengenali potensi perbaikan; serta memberikan masukan dalam menentukan dan merencanakan penempatan lokasi sarana serta prasarana air limbah di masa yang akan datang. Kondisi eksisting sistem jaringan dan sistem pengolahan diperoleh dengan pengamatan dan wawancara. Penilaian sistem dilakukan melalui skoring parameter keberfungsian sistem, jumlah sambungan rumah, kondisi jaringan, kondisi IPAL, kondisi keuangan pengelolaan IPAL, pemelihara IPAL, dan aspek kelembagaan.  Selain itu akan di data kepadatan penduduk dan status risiko sanitasi setiap kelurahan di integrasikan secara spasial dengan Arc GIS. Hasil skoring dan analisis Arc Gis keseluruhan sistem menunjukan bahwa sistem baru berfungsi sesuai tujuannya hanya masih lemah dari sisi keuangan dan kelembagaan dengan rata – rata skor 82,05%.  Selain itu, terdapat 1 kelurahan berisiko sangat tinggi (zona merah) namun tidak terdapat system baru di wilayah ini. Hasil ini menjadi dasar untuk perencanaan penempatan atau perbaikan sarana serta prasarana air limbah di Kota Cimahi.
Determination of Critical Indicators for Community-Based TPS 3R Performance Siti Ainun Saleh; Mohamad Rangga Sururi
Jurnal Presipitasi : Media Komunikasi dan Pengembangan Teknik Lingkungan Vol 21, No 2 (2024): July 2024
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/presipitasi.v21i2.622-637

Abstract

The Ministry of Public Works and Public Housing (Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat – PUPR) has developed a guideline for assessing the performance of Waste Processing Sites in terms of Reduce, Reuse, and Recycle (Tempat Pengelolaan Sampah Reuse, Reduce, dan Recycle - TPS 3R) across five waste management aspects: regulations, technical technology, management institutions, finance, and community participation. The guideline includes parameters and indicators, but their definitions are not clearly specified, leading to various interpretations. This study aimed to identify the key indicators for measuring the performance of TPS 3R. The study involved defining and determining sub-indicators for each aspect using the constructive alignment concept to ensure clarity in measurement. These sub-indicators were consolidated into a set of questions for use in field data collection. The developed guidelines were applied to evaluate TPS 3R performance in West Java, using a comparative study and descriptive analysis for the evaluation. The study identified the critical indicators for each aspect as follows: (i) waste segregation for community participation, (ii) complete waste processing (sorting, organic waste processing, and inorganic waste handling) for technical aspects, and (iii) active management (waste and financial records) for management institutional aspects. These critical indicators not only influence the financial aspect but also provide economic support for the sustainability of TPS 3R.
Perencanaan Sistem Drainase Berkelanjutan di Daerah Aliran Sungai Cinambo dengan Konsep Low Impact Development Mohamad Rangga Sururi; Fauzi Fadlurrohman
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 22, No 6 (2024): November 2024
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jil.22.6.1626-1636

Abstract

Daerah Aliran Sungai (DAS) Cinambo terletak di bagian timur Kota Bandung, dengan luas wilayah 17,64 km2. Perkembangan kota telah menyebabkan perubahan tata guna lahan di DAS Cinambo, yang mengakibatkan terjadinya banjir akibat peningkatan limpasan air. Perencanaan sistem drainase model low impact development (LID) dilakukan untuk mengurangi potensi banjir dengan cara menampung dan memanfaatkan air hujan. Tujuan studi ini adalah untuk merencanakan sistem drainase dengan model LID dengan simulasi storm water management model (SWMM) 5.2 menggunakan tiga skenario pengurangan limpasan air, yaitu: (1) sistem drainase tanpa model LID, (2) sistem drainase dengan sistem pemanenan air hujan (PAH), dan (3) sistem drainase dengan sistem PAH dan kolam retensi. Setiap skenario akan dibandingkan dan skenario dengan pengurangan limpasan tertinggi digunakan dalam perencanaan sistem drainase. Berdasarkan hasil kajian, DAS Cinambo menghasilkan rata-rata limpasan sebesar 24.126,85 m3. Hasil simulasi menunjukkan skenario ketiga mengurangi 72% limpasan air yang masuk ke saluran drainase menjadi 6.541,48 m3. Perencanaan skenario ketiga terdiri dari saluran drainase terbuka dengan dengan dimensi 0,4x0,5 meter di jalan lokal dan 1 x1 meter di jalan arteri, disertai PAH sebanyak 10.605 buah berkapasitas 1 m3, dan tiga buah kolam retensi di Kecamatan Gedebage berdimensi 40x30x3 meter berkapasitas 3.600 m3.
PENYISIHAN KEKERUHAN DAN NATURAL ORGANIC MATTER (NOM) PADA UNIT KOAGULASI-FLOKULASI INSTALASI PENGOLAHAN AIR MINUM DI ASIA TENGGARA : STUDI LITERATUR Sururi, Mohamad Rangga; Hardika, Hardika
Jurnal Reka Lingkungan Vol 12, No 1 (2024)
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/rekalingkungan.v12i1.63-79

Abstract

Kekeruhan dan senyawa organik (NOM) merupakan parameter penting yang harus diperhatikan pada operasi proses pengolahan air minum. Unit koagulasi-flokulasi memainkan peran krusial dalam menghilangkan kekeruhan dan NOM dari air baku. Oleh karena itu, tinjauan ini bertujuan untuk menyelidiki berbagai teknik dan strategi yang telah dikembangkan dan diuji untuk meningkatkan efisiensi penyisihan kekeruhan dan DOM pada unit koagulasi-flokulasi. Review ini melakukan tinjauan sistematis terhadap literatur yang relevan yang dipublikasikan 10 tahun terakhir untuk mengidentifikasi teknik dan strategi yang telah diusulkan dan diuji dalam upaya meningkatkan penyisihan kekeruhan dan DOM pada unit koagulasi-flokulasi pada instalasi pengolahan air minum. Berbagai parameter yang mempengaruhi efisiensi unit koagulasi-flokulasi, diantaranya jenis koagulan, dosis koagulan, parameter kimia air, serta pengaruh keberadaan NOM dieksplorasi secara mendalam. Hasil review menunjukan bahwa parameter kimia air memiliki peran penting dalam mencapai efisiensi penyisihan kekeruhan yang tinggi pada kondisi air sungai tercemar. Beberapa studi menunjukkan penggunaan koagulan tawas menghasilkan efisiensi penyisihan sebesar 85,27% dengan kondisi pengolahan pH asam, temperatur optimal, dan tingkat kekeruhan sedang. Dalam hal ini, dosis koagulan minimal sebesar 20 mg/L dapat digunakan. Namun, pada beberapa studi lainnya hanya menghasilkan efisiensi penyisihan kekeruhan ≤70%. Selain parameter kimia air, keberadaan senyawa NOM, terutama triptofan yang berasal dari aktivitas non-alami dalam air baku juga dapat menurunkan efisiensi. Sehingga, mengakibatkan peningkatan dosis koagulan dan meningkatkan risiko kegagalan proses koagulasi-flokulasi. Meskipun telah ada kemajuan dalam teknik pengolahan air minum, parameter NOM masih jarang dipertimbangkan di IPAM Indonesia. Oleh karena itu, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memahami pengaruh keberadaan NOM pada air baku sungai di Indonesia.
Perencanaan Sistem Pemanenan Air Hujan Sebagai Teknologi Alternatif Penyediaan Air Bersih Di Kawasan Pemukiman Kepadatan Tinggi Dirgawati, Mila; Sururi, Mohamad Rangga; Ridwan, Yanti Susanti
Jurnal Teknologi Lingkungan Vol. 25 No. 2 (2024)
Publisher : BRIN Publishing (Penerbit BRIN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55981/jtl.2024.290

Abstract

Abstract Rainwater harvesting system (RWH) is a technology to collect and store rainwater as an alternative clean water source. The aim of this study to plan RWH, including determining strategies, feasibility analysis based on rainwater quality and quantity, and planning basic engineering design of RWH. The planning was carried out in Jelegong Village, Bandung Regency, an area with critical water catchment conditions that has not been served by clean water piping networks, and only uses groundwater with limited availability as the only source of water in the dry season. Primary data were collected through field surveys and sampling of rainwater quality in the early rainy period (September, 2022). The selected catchment area is the roof surface of the house. In terms of quantity, with 55 houses served, the potential rainwater supply (4,318.88 m3 / year) can meet the needs of non-drinking water use (2,369.65 m3 / year) such as bathing activities, toilet needs, and laundry activities. In terms of quality, rainwater color parameters have not met the quality of clean water based on Permenkes 32/2017. Communal RWH is planned due to limited land and high population density. The collected rainwater will go through a disinfection and filtration process to meet clean water quality standards, then be stored in ground tanks (70 m3) and roof tanks (5 m3) to be distributed to each house. Thus, the planned RWH is able to provide alternative sources of clean water for communities in the Jelegong Village area.   Abstrak Sistem pemanenan air hujan (SPAH) merupakan teknologi mengumpulkan dan menampung air hujan untuk sumber air bersih alternatif. Tujuan penelitian ini adalah melakukan perencanaan SPAH mencakup penentuan strategi, analisis kelayakan berdasarkan kualitas dan kuantitas air hujan, dan perencanaan basic engineering design SPAH. Perencanaan dilakukan di Desa Jelegong Kabupaten Bandung, yaitu wilayah dengan kondisi resapan air yang kritis, belum terlayani jaringan perpipaan air bersih, dan hanya menggunakan air tanah dengan ketersediaan yang terbatas sebagai satu-satunya sumber air pada musim kemarau. Data primer dikumpulkan melalui survei lapangan dan sampling kualitas air hujan pada periode awal hujan (September, 2022). Daerah tangkapan air terpilih adalah permukaan atap rumah. Secara kuantitas, dengan 55 rumah yang dilayani, potensi pasokan air hujan (4.318,88 m3/tahun) dapat memenuhi kebutuhan penggunaan air non-minum (2.369,65 m3/tahun) seperti aktivitas mandi dan keperluan WC, dan kegiatan mencuci pakaian. Secara kualitas, parameter warna air hujan belum memenuhi kualitas air bersih berdasarkan Permenkes 32/2017. SPAH komunal diimplementasikan karena lahan terbatas dan tingkat kepadatan penduduk tinggi. Air hujan yang dikumpulkan akan melalui proses desinfeksi dan filtrasi sehingga memenuhi baku mutu air bersih, kemudian disimpan pada ground tank (70 m3) dan roof tank (5 m3) untuk didistribusikan ke setiap rumah. Dengan demikian, SPAH yang direncanakan mampu menyediakan sumber air bersih alternatif bagi masyarakat di wilayah Desa Jelegong.
Penentuan status mutu air sungai di kegiatan konstruksi PLTU Kotabaru dengan STORET dan Indeks Pencemaran Ragil Naga Lanang; Moh. Rangga Sururi
Jurnal Pengelolaan Lingkungan Berkelanjutan (Journal of Environmental Sustainability Management) JPLB, Vol 6, No 3 (2022)
Publisher : Badan Kerjasama Pusat Studi Lingkungan (BKPSL) se-Indonesia bekerjasama dengan Pusat Penelitian Lingkungan Hidup IPB (PPLH-IPB)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36813/jplb.6.3.180-193

Abstract

PLTU Kotabaru (2 x 7 MW) is a power plant that has 2 turbines with a capacity of 7 MW each and is located in Sigam Village, Kota Baru Regency, South Kalimantan Province. Surface water monitoring was carried out to see the impact caused by the construction of the Kotabaru PLTU in affecting the quality of surface water by determining its quality status. Parameters that exceed the quality standard are TSS, TDS, BOD, COD, DO, total coliform and fecal coliform. The STORET method identified that the classification of surface water quality was classified as heavily polluted. While the pollution index method identified that the classification of surface water quality was included in the lightly polluted category. The high quality standards in several parameters were not caused by the construction activities of the PLTU Kotabaru (2 x 7 MW) but from domestic activities in the form of sewage disposal and industrial activities around the Kemuning River.
Evaluation of Drinking Water Treatment Plant Design at Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Drinking Water Treatment Plant Shalahuddin Nur, Adila; Sururi, Mohamad Rangga; Ramadhan, Anugrah
Journal of Community Based Environmental Engineering and Management Vol. 9 No. 2 (2025): September 2025
Publisher : Department of Environmental Engineering - Universitas Pasundan - Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/jcbeem.v9i2.30219

Abstract

This study evaluated the performance of the BLUD Drinking Water Treatment Plant (WTP) in Cimahi to identify parameters exceeding national standards and assess design and operational adequacy. Raw water quality did not comply with PP No. 22/2021 for BOD (11.9 mg/L), COD (24.1 mg/L), detergent (0.426 mg/L), fecal coliform (4.27 × 10⁷ MPN/100 mL), total coliform (1.14 × 10⁶ MPN/100 mL), nitrite (0.093 mg/L), sulfate (0.328 mg/L), TSS (88 mg/L), and zinc (0.061 mg/L). Treated water failed Permenkes No. 2/2023 for color (22.5 TCU) and residual chlorine (0.16 mg/L), while negative removals were observed for fluoride, manganese, nitrite, TDS, and color. Evaluation revealed several design flaws: bar screen spacing of 25 mm and thickness of 10 mm (required 4–8 mm and 25–50 mm); coagulation with constant PAC dosing (18 mg/L) without jar testing; flocculation detention time of 22 min with constant velocity gradients (30.5 s⁻¹) instead of 30–45 min with decreasing gradients; sedimentation with detention time of 0.97 h and surface loading of 3.75 m³/m²·h (required 1.5–3 h and 3.8–7.5 m³/m²·h); filtration with backwash velocity of 41.86 m/h and duration of 5 min (required 46–50 m/h and 10–15 min); and disinfection with velocity gradient of 111 s⁻¹ (required ~500 s⁻¹). Revised designs included reducing bar spacing to 8 mm and thickness to 50 mm, implementing routine jar testing, extending flocculation detention to 30.1 min with step-down gradients (34–26 s⁻¹), deepening sedimentation basins to 6 m (detention 1.54 h, surface loading 3.87 m³/m²·h), increasing backwash velocity to 46.56 m/h for 10 min, and installing a static mixer (G = 1427 s⁻¹) for chlorine application. These improvements are expected to enhance removal efficiency, eliminate negative removals, and ensure compliance with Indonesian drinking water standards.
Co-Authors Adam Dzaky Rahman Aditya Rifqi Rizqullah Ali Djamhuri Amalia Krisna Amalia Krisnawati Andiko widyadhana Arief Dhany Sutadian CHINDY CINTHYA DELTA FITRI SARI DEWI KOMALASARI Dhama Yudha Suhendar Dhea Yafina Rinka Dimas Muhammad Rifqi Dimas Rizki Darmawan Dirgawati, Mila Djaenudin Djaenudin DODY OCTAVIANUS H. ARITONANG Dwina Roosmini Dwinda Maudila Dyah Marganingrum Eka Wardhani Emma Akmalah Etih Hartarti Etih Hartarti, Etih FADIYAH, MAYANG AFI Fahry Rachmayadi Fatinah Arina A'isyah Fauzi Fadlurrohman Fikri Abdillah FIKRI MUHAMMAD ABDILLAH Frederica Karunia Sandodo Limbong Rare Glenn Lucas Hendrajaya H. ARITONANG, DODY OCTAVIANUS Hardika Hardika, Hardika Hartati, Etih Heilia Nur Ruhendra Heilia Nur Ruhendra, Heilia Nur Henry Yosua Iftikar Rizkia Nugraha Ihsan Faturahman Indra Suryana JULI SOEMIRAT Kancitra Pharmawati, Kancitra Kasih Sakinah Irawan Lina Apriyanti Sulistiowati Lutfi Adhi Setiapraja Maulana, Yusuf Eka MAYANG AFI FADIYAH Mayla Zahra Nugraha Mia Wimala, Mia Muhammad Pramuda Nugraha Sirodz Muhammad Ridwan Mumu Sutisna MUMU SUTISNA Nanda Nurita Sari NANDA NURITA SARI Nenes Anggi Puspadi Nenes Anggi Puspadi, Nenes Anggi Nining Widiawati Nugraha, Iftikar Rizkia Pawitania Afifah Prama Setia Putra Pricilla Jihan Fadilla Putra, Prama Setia Rachmawati S. D. J Ragil Naga Lanang Ramadhan, Anugrah Ratih Nurjayat Reza Husyaeri Reza Husyaeri, Reza Ridwan, Yanti Susanti Rio Andi Suhandi Rizky Fathan Witjaksono Salma Savira Siddik Sandi Gelardiansyah SARA NISSA FAUZAN Shalahuddin Nur, Adila Shelvy Putri Pratama Siti Ainun Sukmawardani, Maharani Anastasya Sulistiowati, Lina Apriyanti Suprihanto Notodarmojo Sutadian, Arief Dhany Syanocty Putri Farah Fakhirah Veny Rachmawati Widiawati, Nining Wili Wiliana Wiliana, Wili Yusuf Eka Maulana