Claim Missing Document
Check
Articles

Found 39 Documents
Search

PENGARUH LAMA PENYIMPANAN SILASE PUCUK TEBU (ESTOSI FORMULA 2) TERHADAP UJI ORGANOLEPTIK, KANDUNGAN NEUTRAL DETERGENT FIBER, DAN ACID DETERGENT FIBER Utami, Siti Nina Sri; Liman, Liman; Erwanto, Erwanto; Tantalo, Syahrio
Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan (Journal of Research and Innovation of Animals) Vol 9 No 3 (2025): Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan: Agustus 2025
Publisher : Department of Animal Husbandry, Faculty of Agriculture, University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jrip.2025.9.3.478-490

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan molases, ammonium sulfat, urea dan dolomit dengan lama penyimpanan yang berbeda dan mengetahui lama penyimpanan terbaik pemberian molases, urea, ammonium sulfat dan dolomit pada silase pucuk tebu terhadap uji organoleptik, kandungan Neutral Detergent Fiber, dan Acid Detergent Fiber. Penelitian ini dilaksanakan bulan September--Desember 2023 bertempat di PT. Gunung Madu Plantations, KM 90 Terbanggi Besar, Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung. Analisi Kandungan NDF dan ADF dilaksanakan di Laboratorium Pelayanan Kimia, Balai Penelitian Ternak, Bogor. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan 5 ualangan, sehingga terdapat 20 unit percobaan. Perlakuan yang digunakan yaitu P0 : 0 minggu, P1 : 4 minggu, P2 : 8 minggu, P3 : 12 minggu. Data yang diperoleh dianalisis dengan Analisis of Varian (ANOVA), dan dilanjutkan dengan uji benar nyata terkecil (BNT). Hasil penelitian terdapat pengaruh yang nyata pada lama penyimpanan silase pucuk tebu terhadap organoleptik, kandungan Acid Detergent Fiber pada silase pucuk tebu namun tidak berpengaruh nyata terhadap kandungan Neutral Detergent Fiber. Hasil kualitas fisik warna pada P0 : Hijau, P1 : Hijau Kekuningan, P2 : Hijau Kecoklatan P3 : Hijau Kecoklatan, kualitas fisik tekstur pada P0 : Kasar, P1 : Agak Kasar, P2 : Agak Kasar, P3 : Lembut, dan kulitas fisik aroma pada P0 : Asam. P1: Agak Asam, P2 : Agak Asam. P3 : Sangat Asam. Lama penyimpanan 4 minggu menunjukan hasil data yang baik terhadap tekstur yaitu agak kasar dan kandungan Acid Detergent Fiber yaitu 41,95% tetapi penyimpanan 0 minggu menunjukan hasil data yang baik terhadap warna yaitu hijau dan aroma yaitu asam, namun kandungan Neutral Detergent Fiber tidak menunjukan hasil data yang terbaik.
PENGARUH PENAMBAHAN KULIT NANAS DENGAN LEVEL BERBEDA TERHADAP KANDUNGAN BAHAN KERING, BAHAN ORGANIK, DAN UJI ORGANOLEPTIK SILASE TEBON JAGUNG Septia, Dela; Muhtarudin, Muhtarudin; Tantalo, Syahrio; Liman, Liman
Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan (Journal of Research and Innovation of Animals) Vol 9 No 3 (2025): Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan: Agustus 2025
Publisher : Department of Animal Husbandry, Faculty of Agriculture, University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jrip.2025.9.3.464-477

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui level penambahan kulit nanas yang terbaik terhadap kandungan bahan kering, bahan organik, dan uji organoleptik silase tebon jagung. Penelitian ini dilaksanakan pada Oktober-Desember 2023 di Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung dan Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak, Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 3 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan yang diberikan yaitu P1: Tebon jagung + 4% onggok + 5% kulit nanas, P2: Tebon jagung + 4% onggok + 10% kulit nanas, P3: Tebon jagung + 4% onggok + 15% kulit nanas Data yang diperoleh akan dianalisis menggunakan Analisis Ragam (ANOVA) dan dilanjutkan dengan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan kulit nanas dengan level berbeda pada silase tebon jagung tidak memberikan pengaruh yang nyata (P>0,05) terhadap kandungan bahan kering, bahan organik dan uji organoleptik.
PENGARUH PEMBERIAN ACIDIFIER CUKA APEL MELALUI AIR MINUM TERHADAP KONSUMSI RANSUM TOTAL, BOBOT AKHIR, DAN INCOME OVER FEED AND COST (IOFC) AYAM ULU Ananda, Rizki; Septinova, Dian; Tantalo, Syahrio; Nova, Khaira
Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan (Journal of Research and Innovation of Animals) Vol 9 No 3 (2025): Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan: Agustus 2025
Publisher : Department of Animal Husbandry, Faculty of Agriculture, University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jrip.2025.9.3.491-502

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian acidifier cuka apel terhadap konsumsi ransum total, bobot akhir, dan Income Over Feed Cost (IOFC) dan mengetahui level pemberian terbaik kadar penambahan acidifier cuka apel terhadap konsumsi ransum total, bobot akhir, dan Income Over Feed Cost (IOFC), pada ayam ULU. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2023 – Januari 2024 di Kandang Open House, Jurusan Peternakan, Fakultas Pertaniaacn, Universitas Lampung. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan yaitu: P0 tanpa penambahan acidifier (kontrol), P1 penambahan acidifier cuka apel 0,25%, P2 penambahan acidifier cuka apel 0,5%, P3 penambahan acidifier cuka apel 0,75% dan 5 ulangan, setiap satuan percobaan terdiri dari 10 ekor ayam ULU sehingga penelitian ini menggunakan 200 ekor ayam ULU. Data yang diperoleh akan dianalisis menggunakan Analysis of variance (ANOVA). Apabila terdapat beda nyata antar perlakuan maka analisis dilanjutkan menggunakan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian acidifier cuka apel tidak berpengaruh nyata (P>0,05), sehingga belum diketahui level pemberian yang terbaik yang dapat mempengaruhi konsumsi ransum total, bobot akhir, dan Income Over Feed Cost (IOFC) pada ayam ULU.
Pengaruh Suplementasi Daun Sirsak (Annona muricata), Bawang Putih (Allium sativum) dan Kombinasinya Terhadap Kadar HDL, LDL, Trigliserida Ayam Petelur Wulandana, Caecaria Septa; Siswanto, Siswanto; Tantalo, Syahrio; Suharyati, Sri
Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan (Journal of Research and Innovation of Animals) Vol 9 No 3 (2025): Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan: Agustus 2025
Publisher : Department of Animal Husbandry, Faculty of Agriculture, University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jrip.2025.9.3.534-543

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian daun sirsak (Annona muricata), bawang putih (Allium sativum) dan kombinasinya terhadap kadar HDL, LDL, trigliserida ayam petelur. Penelitian ini dilaksanakan pada Januari 2025—Maret 2025 di Kandang Laboratorium Lapang Terpadu, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Penelitian secara eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan menggunakan 32 ekor ayam petelur. Perlakuan yang diberikan adalah P0; ransum tanpa perlakuan, P1; ransum + 6 mg/kg BB/hari Allium sativum, P2; ransum + 24 mg/kg BB/hari Annona muricata, P3; ransum + 6 mg/kg BB/hari Allium sativum dan 24 mg/kg BB/hari Annona muricata. Peubah yang diamati yaitu High Density Lipoprotein, Low Density Lipoprotein dan trigliserida. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan kadar HDL pada perlakuan P0, P1 dan P2 dalam batas normal sedangkan P3 berada di bawah normal; kadar LDL pada semua perlakuan berada pada batas normal; kadar trigliserida semua perlakuan di atas batas normal.
Pengaruh Penambahan Tepung Daun Kelor (Moringa oleifera) terhadap Konsumsi Ransum, Bobot Telur, dan Henday Production Ayam Ras Petelur Umur 73--79 Minggu Legowo, Ahmad Bambang; Riyanti, Rr; Tantalo, Syahrio; Septinova, Dian
Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan (Journal of Research and Innovation of Animals) Vol 9 No 3 (2025): Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan: Agustus 2025
Publisher : Department of Animal Husbandry, Faculty of Agriculture, University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jrip.2025.9.3.601-611

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung daun kelor (Moringa oleifera) terhadap konsumsi ransum, bobot telur, dan hen-day production ayam petelur fase produksi II. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 minggu pada Januari 2024-Februari 2024 di perusahan peternakan ayam petelur CV. Margaraya Farm, Dusun Sukananti, Desa Margaraya, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 6 ulangan. Pada setiap ulangan terdiri atas 9 ekor ayam ras petelur. Peubah yang diamati meliputi konsumsi ransum, bobot telur, dan hen-day production. Data yang diperoleh dari hasil pengamatan selanjutnya akan dianalisis dengan menggunakan analisis ragam pada taraf 5% apabila berpengaruh nyata akan dilanjutkan dengan uji lanjut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian tepung daun kelor (Moringa oleifera) dengan level 1%, 2%, dan 3% dalam ransum ayam ras petelur, berpengaruh relatif sama (P>0,05) terhadap konsumsi ransum, bobot telur, dan hen-day production.
FEEDING LOCAL FERMENTED WITH EM-4, AMMONIUM SULFATE, AND UREA ON THE BLOOD FAT LEVEL OF MALE DUCK Septinova, Dian; Arti, Aisyah Yuli; Sutrisna, Rudy; Tantalo, Syahrio; Hartono, Madi
Jurnal Kedokteran Hewan Vol 14, No 2 (2020): June
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21157/j.ked.hewan.v14i2.16501

Abstract

The objective of this study was to determine the effect of commercial ration by the addition of ammonium sulfate and urea fermented feed ingredients on the blood fat levels of local male ducks. This study used a completely randomized design with 32 male ducks which weredivided into four groups namely R0, R1, R2, R3, and R4. Each group was given the following treatment: R0 only given commercial ration;R1 was given 80% commercial ration + 20% fermentation of EM-4 + 1.5% urea); R2 was given 80% commercial ration + 20% EM-4 + 1.5%ammonium sulfate fermentation; and R3 was given 80% commercial ration + 20% EM-4 + 1.5% urea + 1.5% ammonium sulfate. Variablesin this study were blood fat consisting of cholesterol, triglyceride, High-Density Lipoprotein (HDL), and Low-Density Lipoproteins (LDL).The data obtained were analyzed by using 5% real level and LSD. The results showed that the provision of commercial ration added withlocal feed fermented with ammonium sulfate and urea had a significant effect on cholesterol levels (P0.5), but not significant (P0.05) ontriglyceride, HDL, and LDL levels. Furthermore, the ration that gave the best effect on the blood fat levels of male ducks blood was the ration given to R3 group.
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza) DALAM AIR MINUM TERHADAP EFISIENSI PROTEIN RANSUM AYAM KUB Tutuarima, Fika; Nova, Khaira; Tantalo, Syahrio; Riyanti, Riyanti
Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan (Journal of Research and Innovation of Animals) Vol 8 No 4 (2024): Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan: November 2024
Publisher : Department of Animal Husbandry, Faculty of Agriculture, University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jrip.2024.8.4.702-771

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengatuhi pengaruh dari ekstrak temulawak (Curcuma xanthorriza) dalam air minum ayam KUB terhadap konsumsi ransum, efisiensi ransum, konsumsi protein, dan rasio efisiensi protein. Penelitian ini dilaksanakan pada Desember 2022--Februari 2023 di kandang Laboratorium Terpadu, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Pembuatan ekstrak temulawak dilakukan di Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan, dengan satu unit percobaan terdiri dari 10 ekor ayam, sehingga total ayam KUB yang digunakan sebanyak 200 ekor. Perlakuan yang diberikan 0% ekstrak temulawak (P0), air minum dengan dosis 5% ekstrak temulawak (P1), air minum dengan dosis 10% ekstrak temulawak (P2), dan air minum dengan dosis 15% ekstrak temulawak (P3). Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis ragam. Hasil analisis ragam menunjukkan pemberian air minum ekstrak temulawak tanpa ekstrak temulawak (P0), maupun air minum dengan dosis 5% (P1), 10% (P2), dan 15% (P3) ekstrak temulawak tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap konsumsi ransum, efisiensi ransum, konsumsi protein, dan rasio efisiensi protein ransumayam KUB. Pemberian ekstrak temulawak sampai dosis 15% masih dapat diterima oleh ayam KUB, meskipun belum mampu meningkatkan konsumsi ransum, efisiensi ransum, konsumsi protein, dan rasio efisiensi protein ransum ayam KUB.
PENGARUH PEMBERIAN PROBIOTIK RABAL TERHADAP KONSUMSI, PERTAMBAHAN BERAT TUBUH DAN EFISIENSI RANSUM PADA KAMBING RAMBON Dunuraen, Muhammad Amru; Qisthon, Arif; Tantalo, Syahrio; Adhianto, Kusuma
Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan (Journal of Research and Innovation of Animals) Vol 8 No 4 (2024): Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan: November 2024
Publisher : Department of Animal Husbandry, Faculty of Agriculture, University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jrip.2024.8.4.609-615

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan level pemberian probiotik rabal terhadap konsumsi ransum, pertambahan berat tubuh dan efisiensi ransum pada kambing rambon, Penelitian ini dilaksanakan pada Desember 2023 sampai Januari 2024 di Peternakan Rakyat Desa Tanjung Tirto, Kec. Way Bungur, Kab. Lampung Timur. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan 16 ekor kambing jantan jenis rambon dengan menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dan menggunakan 4 perlakuan serta 4 ulangan dengan menggunakan 16 ekor kambing jantan dengan jenis kambing rambon. Perlakuan yangdiberikan yaitu P0; Ransum Basal (tanpa menggunakan probiotik rabal),P1; Ransum Basal+ Probiotik Rabal 100 gram/kg Ransum, P2; Ransum Basal + Probiotik Rabal 150 gram/kg Ransum, P3; Ransum Basal + Probiotik Rabal 200 gram/kg Ransum. Variabel yang diamati yaitu Konsumsi Ransum, Pertambahan Berat Tubuh, dan Efisiensi Ransum. Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa pemberian probiotik rabal dalam ransum tidak mempengaruhi konsumsi ransum, pertambahan berat tubuh, dan efisiensi ransum terhadap pada kambing rambon.
Moringa Leaf Powder Utilization in Feed to Improve the Egg Quality of ISA Brown Chickens Riyanti, Riyanti; Septinova, Dian; Nova, Khaira; Tantalo, Syahrio; Urba, Musyarofah Rahmah; Salsabilla, Annisa; Hasiib, Etha 'Azizah
JURNAL ILMIAH PETERNAKAN TERPADU Vol. 13 No. 2 (2025)
Publisher : DEPARTMENT OF ANIMAL HUSBANDRY, FACULTY OF AGRICULTURE, UNIVERSITY OF LAMPUNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jipt.v13i2.p229-241

Abstract

Innovation or nutritional engineering in the process of raising laying hens to produce eggs as a functional product is really needed by society.  The specific objective to be achieved is to optimize the use of Moringa oleifera leaf flour in improving the quality of  eggs.  The research method was carried out experimentally using a completely randomized design, consisting of three treatments of moringa leaf flour (Moringa oleifera) supplementation at 1%, 2% and 3%.  Each treatment was repeated six times and each repetition used 9 Isa Brown 73 weeks laying hens.  The variables observed included egg weight, albumen index, yolk index, yolk color and Haugh Unit score. The research results showed that supplementation of 1-3% Moringa oleifera leaf flour in the diet produced relatively the same egg weight, albumen index, yolk index,  yolk color and HU score