Claim Missing Document
Check
Articles

KREDIBILITAS KOMUNIKATOR DALAM MENGEMBANGKAN TIM E-SPORT PROFESSIONAL DOTA 2: Studi Analisis Semiotika Film Dokumenter Alta, Septian Titus Alta Pradana; Yanuar Nurul Fazri; Fajar Nugraha; Ike Junita Triwardhani
Linimasa : Jurnal Ilmu Komunikasi Vol. 6 No. 2 (2023): Juli 2023
Publisher : Ilmu Komunikasi, FISIP Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/linimasa.v6i2.7931

Abstract

DOTA 2 is one of the E-sports that is officially competed and attracts millions of eyes worldwide. The development of technology can make sports not only in physical form but also in digital form. The purpose of this study is to explain the communication credibility that exists in Ceb regarding the development of the OG eSports team both in game and out game. The research method used is qualitative with a case study approach to the OG eSports Team which won the Stockhold Major 2022 competition. The data analysis technique that the author does by analyzing the semiotics of the documentary film Ceb: The Greatest Comeback of Dota 2. The results of this study found that Ceb has two important factors that must be possessed by a communicator. Ceb has source attractiveness and source credibility factors, these two factors make Ceb very capable of influencing the team to increase motivation and morale. These things cannot be considered easy even though it is only the world of electronic sports, because the pressure in E-sport itself is as high as a conventional sports match usually.
Peran Komunikasi Antar Generasi Dalam Membangun Literasi Digital Lutfiyah Handayani; Aditya Rachmayanti, Feby; Afqira Syafa’ati Sya’ban; Ike Junita Triwardhani
J-CEKI : Jurnal Cendekia Ilmiah Vol. 4 No. 4: Juni 2025
Publisher : CV. ULIL ALBAB CORP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jceki.v4i4.10039

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara mendalam peran komunikasi antargenerasi dalam membangun literasi digital sebagai strategi untuk menangkal penyebaran hoaks, khususnya di lingkungan Dinas Komunikasi, Informatika, dan Persandian Kabupaten Cianjur. Di tengah perkembangan teknologi digital yang pesat, masyarakat dari berbagai kelompok usia menghadapi tantangan dalam menyaring dan memahami informasi yang beredar di media sosial. Perbedaan karakteristik antara generasi Baby Boomer, Generasi X, Milenial, hingga Generasi Z menyebabkan terjadinya kesenjangan dalam kemampuan mengakses, memahami, dan memverifikasi informasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa generasi muda cenderung lebih melek teknologi dan mampu menjadi fasilitator informasi digital bagi generasi yang lebih tua. Sementara itu, generasi yang lebih senior memiliki nilai-nilai kehati-hatian dan kemampuan berpikir kritis yang penting dalam proses verifikasi informasi. Dinas Komunikasi berperan sebagai penghubung melalui pelatihan, kampanye edukatif, dan pemanfaatan berbagai platform media sosial untuk mendorong keterlibatan publik. Kolaborasi antargenerasi terbukti efektif dalam meningkatkan kemampuan literasi digital masyarakat dan memperkuat ketahanan terhadap hoaks. Dengan demikian, komunikasi antargenerasi menjadi elemen strategis dalam membentuk masyarakat yang inklusif, kritis, serta tangguh menghadapi tantangan informasi digital di era modern.
Instagram sebagai Media Promosi bagi Stakeholders di Perusahaan Start-Up Pratama, Ramadhan Dwi; Ike Junita Triwardhani
Jurnal Riset Public Relations Volume 5, No. 1, Juli 2025, Jurnal Riset Public Relations (JRPR)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrpr.v5i`1.6868

Abstract

Abstrak. Penelitian ini mengkaji peranan media sosial instagram dari sebuah Start-up dalam mempromosikan vendornya di instagram. Start-up adalah perusahaan atau sebuah bisnis yang perintisannya belum lama terbentuk. Salah satu Start-Up yang berkembang menawarkan jasa yang mengatur mengenai acara pernikahan adalah Seventeen WO yang menyediakan jasa pengelolaan prosesi pernikahan yang ada di bandung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengelolaan promosi, manfaat, alasan, dan hambatan yang dihadapi oleh Seventeen WO dalam mempromosikan vendornya di insragram. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teori yang digunakan yaitu teori media baru dan komunikasi pemasaran. Hasil penelitian ini yaitu Seventeen WO merupakan Start-Up di bandung yang melakukan promosi terhadap vendornya di istagram. Pengelolaan promosinya dimulai dari tahap pembuatan kesepakatan, pembuatan timeline hingga pembuatan konten promosi. Manfaat yang dirasakan oleh Seventeen WO yaitu kerjasama jangka panjang dan semakin luas jangkauan pasar nya. Alasan mengapa Seventeen WO mempromosikan ialah karna Seventeen WO ingin perusahaan nya cepat dikenal oleh masyarakat luas. Adapun hambatannya ialah perbedaan tujuan dari kedua belah pihak dan resiko reputasi yang bisa terjadi. Abstract. This research examines the role of Instagram as a promotional medium for vendors by a start-up company. A start-up is a company or business that has been recently established. One of the developing start-ups offering services related to wedding event management is Seventeen WO, which provides wedding procession management services in Bandung. This study aims to understand the promotion management, benefits, reasons, and obstacles faced by Seventeen WO in promoting its vendors on Instagram. The data collection techniques used are observation, interviews, and documentation. The research method employed is qualitative with a case study approach. The theories used are new media theory and marketing communication. The results of this research indicate that Seventeen WO is a start-up in Bandung that promotes its vendors on Instagram. Its promotion management begins from the agreement-making stage, the creation of a timeline, to the production of promotional content. The benefits experienced by Seventeen WO include long-term cooperation and an increasingly wider market reach. The reason Seventeen WO promotes its vendors is that the company wants to become widely known quickly. However, the obstacles encountered include differing goals between both parties and the risk of reputational damage.
Peran Komunikasi Politik Bawaslu Kabupaten Bandung Dalam Membangun Partisipasi Masyarakat (Studi Kasus Pada Proses Pengawasan Pemilu 2024) Rosmayati, Ema; Cikal Estetika Wijaya; Ike Junita Triwardhani
CARAKA : Indonesia Journal of Communication Vol. 6 No. 1 (2025): Caraka : Indonesia Journal of Communication
Publisher : Indonesian Scientific Journal (Jurnal Ilmiah Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25008/caraka.v6i1.211

Abstract

Penelitian ini membahas strategi komunikasi politik yang dilakukan oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Bandung dalam meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengawasan Pemilu 2024. Dalam konteks negara demokrasi seperti Indonesia, partisipasi masyarakat menjadi faktor krusial dalam menjamin integritas, transparansi, dan keadilan proses pemilihan umum. Namun, tingginya kompleksitas wilayah Kabupaten Bandung yang terdiri dari 31 kecamatan dan 5.859 TPS, serta tingginya indeks kerawanan Pemilu, menuntut adanya strategi pengawasan yang melibatkan publik secara aktif. Bawaslu Kabupaten Bandung merespons hal ini dengan menyusun berbagai strategi komunikasi politik partisi  patif yang adaptif dan berbasis lokal. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Fokus utama kajian ini adalah bagaimana Bawaslu membangun komunikasi politik melalui program-program sosialisasi dan kolaborasi dengan masyarakat untuk mendorong keterlibatan publik dalam pengawasan Pemilu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bawaslu Kabupaten Bandung menerapkan berbagai pendekatan strategis dalam membangun kesadaran politik masyarakat. Strategi tersebut mencakup sosialisasi pengawasan partisipatif secara tatap muka dan daring, pembentukan Desa Pengawasan dan Desa Anti Politik Uang, serta pendekatan kultural melalui kegiatan “Gelar Budaya”. Selain itu, Bawaslu juga membentuk Forum Warga Pengawasan Partisipatif sebagai ruang dialogis yang memungkinkan masyarakat dari berbagai kelompok sosial ikut terlibat dalam pemetaan kerawanan dan pelaporan pelanggaran. Program “Bawaslu Goes to School” dan “Saka Adhyasta Pemilu” menjadi upaya edukatif untuk menanamkan nilai-nilai demokrasi kepada generasi muda dan pemilih pemula. Dalam aspek kolaborasi, Bawaslu menjalin kerja sama dengan lembaga pendidikan, organisasi masyarakat sipil, komunitas keagamaan, dan kelompok disabilitas untuk memperluas cakupan edukasi dan pengawasan yang inklusif. Strategi lainnya meliputi pemanfaatan media sosial, pembuatan film pendek, podcast, talkshow, serta pengembangan program Sekolah Kader Pengawasan Partisipatif (SKPP) sebagai bentuk kaderisasi masyarakat dalam pengawasan Pemilu. Bawaslu Kabupaten Bandung secara signifikan meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pelaporan pelanggaran Pemilu. Meskipun demikian, tantangan seperti rendahnya pendidikan politik, keberagaman sosial budaya, serta keterbatasan sumber daya dan infrastruktur masih menjadi hambatan dalam mengoptimalkan pengawasan partisipatif. Oleh karena itu, Bawaslu perlu terus berinovasi dalam metode komunikasi dan memperkuat jejaring lintas sektor untuk menciptakan budaya politik yang partisipatif dan berkelanjutan.Komunikasi politik yang dijalankan Bawaslu Kabupaten Bandung mampu memperluas keterlibatan masyarakat dalam pengawasan Pemilu melalui pendekatan yang inklusif, edukatif, dan berbasis lokal. Model ini dapat menjadi contoh praktik baik bagi lembaga pengawas Pemilu di wilayah lain yang memiliki karakteristik serupa.
Gaya Komunikasi Kepala Desa Perempuan dalam Manajemen Konflik di Pemerintahan Desa Soebagdja Salim; Ike Junita Triwardhani
Jurnal Riset Manajemen Komunikasi Volume 3, No. 1, Juli 2023, Jurnal Riset Manajemen Komunikasi (JRMK)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrmk.v3i1.2345

Abstract

Abstract. The Village Head is a government position that is rarely found by women. Whereas, the village has a more intensive interaction pattern that affects the welfare of the residents, especially mothers and children. This intensive pattern of interaction can lead to a higher chance of conflict. One strategy in overcoming conflict is to use communication as a management tool. But everyone has their own style of communication, women for example, have the instincts of a mother who is gentle, protects, and creates peace. Based on this phenomenon, the problems in this study are: (1) How is the conflict management process of the Ranca Kalapa Village Head who is a woman in the village environment? (2) How is the communication style of the Ranca Kalapa Village Head who is a woman in conflict management sought?, and (3). Why did the Ranca Kalapa Village Head who is a woman choose the communication style used in the conflict management process? The researcher uses a single case study method with a qualitative approach. The research subjects in this study were the village head of Ranca Kalapa, two village government officials, and one PKK cadre. Data collection techniques in this study were interviews, observation, and literature study. Data analysis technique in this research is descriptive analysis technique. From this study, it was found that the Village Head of Ranca Kalapa divided the conflict management process into three parts, (1) the observation process, (2) the settlement process, and (3) the evaluation process. In the process, research subjects can use one, alternately, or combine several communication styles depending on her needs. Abstrak. Kepala Desa ialah posisi pemerintahan yang jarang diduduki oleh perempuan. Padahal, desa memiliki pola interaksi yang lebih intensif yang berpengaruh pada kesejahteraan warga khususnya ibu dan anak. Pola interaksi yang intensif ini, dapat menimbulkan peluang konflik yang lebih tinggi. Salah satu strategi dalam mengatasi konflik ialah dengan menggunakan komunikasi sebagai alat manajemen. Namun tiap orang memiliki gaya komunikasinya tersendiri, perempuan misalnya, memiliki naluri seorang ibu yang lembut, menyayangi, melindungi, dan cenderung menciptakan kedamaian. Berdasarkan fenomena tersebut permasalahan dalam penelitian ini ialah: (1) Bagaimana proses manajemen konflik Kepala Desa Ranca Kalapa yang berstatus perempuan di lingkungan pemerintahan desa? (2) Bagaimana gaya komunikasi Kepala Desa Ranca Kalapa yang berstatus perempuan dalam manajemen konflik yang dilakukannya?, dan (3). Mengapa Kepala Desa Ranca Kalapa yang berstatus perempuan memilih gaya komunikasi yang ia gunakan dalam proses manajemen konfliknya? Peneliti menggunakan metode studi kasus tunggal dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian dalam penelitian ini ialah Kepala Desa Ranca Kalapa, dua aparatur Pemerintahan Desa, dan satu Kader PKK. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi, dan studi pustaka. Teknik analisis data pada penelitian ini ialah teknik analisis deskriptif. Dari penelitian ini ditemukan bahwa Kepala Desa Ranca Kalapa membagi proses manajemen konfliknya menjadi tiga bagian, (1) proses observasi, (2) proses penyelesaian, (3) proses evaluasi. Dalam prosesnya subjek penelitian dapat menggunakan satu, bergantian, maupun mengkombinasikan beberapa gaya-gaya komunikasinya tergantung kebutuhan
News Consumption Behavior of Generation Z In The Reading Community Via Instagram Andriany, Dian; Triwardhani, Ike Junita
Edunity Kajian Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol. 4 No. 1 (2025): Edunity: Social and Educational Studies
Publisher : PT Publikasiku Academic Solution

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57096/edunity.v4i1.336

Abstract

This research study examines the impact of the post-truth era—where emotional responses, personal beliefs, and subjective interpretations are more influential than objective facts—on Generation Z's news consumption patterns, particularly in the context of social media. The objective of this study is to examine and assess Generation Z's news consumption patterns in the context of the social media platform Instagram. Data was collected through semi-structured interviews, observational studies, and a comprehensive review of relevant literature. The purposive selection of respondents included individuals from Generation Z who actively use Instagram, with a minimum age of 17.The study's findings suggest that Generation Z's news consumption habits are influenced by the prevalence of easily accessible social media platforms, as well as trends and influencers in this space. While respondents demonstrated an understanding of the potential risks associated with fake news, they frequently encountered challenges in verifying the reliability of the content they encountered. This underscores the necessity for strategies aimed at promoting news literacy. The study found that trust in news sources was influenced by the reputation of the media outlet, the visual appeal of the content, and the opinions of their social networks. The study's findings underscore the pervasive influence of prevailing trends, prominent influencers, and the ease of access to information, particularly through social media platforms, on Generation Z's news consumption patterns. While respondents acknowledged the dangers associated with fake news, their inclination to verify information remains a significant challenge.
Public Participation in Environmental Issues in Bandung City Triwardhani, Ike Junita; Kennedy, Ema Khotimah
Edunity Kajian Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol. 4 No. 1 (2025): Edunity: Social and Educational Studies
Publisher : PT Publikasiku Academic Solution

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57096/edunity.v4i1.358

Abstract

In the contemporary era of globalization, public participation has emerged as a pivotal element in the management of environmental issues.  The city of Bandung, in particular, is confronted with a myriad of environmental challenges that necessitate the active involvement of the public. This research endeavors to explore the extent of public participation and its influencing factors in the context of environmental issues in Bandung.  Specifically, the objective is threefold: first, to identify forms of public participation; second, to understand the role of stakeholders; and third, to evaluate the effectiveness of communication channels.  The study also aims to provide recommendations to improve public involvement in environmental management. The research method is a qualitative approach with a case study method. Data were collected through in-depth interviews, participatory observation, and document analysis, involving various stakeholders, including NGOs, environmental experts, and the general public. The results show that public participation in Bandung is still limited and often formalistic.  Despite the existence of diverse communication channels, the level of public awareness and engagement in environmental issues remains inadequate. Stakeholders, comprising government entities and NGOs, play a pivotal role in fostering enhanced participation. This study posits that to augment public participation in the management of environmental issues in Bandung City, a more inclusive and strategic approach is imperative. Recommendations are put forth to refine communication channels and cultivate public awareness, thereby facilitating active contribution to environmental decision-making.
Kepuasan Media Terhadap Informasi di Program 'Bandung Menjawab' Pemerintah Kota Bandung Riswoto, Ghiok; Ferdiana, Sandy; Triwardhani, Ike Junita
CARAKA : Indonesia Journal of Communication Vol. 5 No. 1 (2024): Caraka : Indonesia Journal of Communication
Publisher : Indonesian Scientific Journal (Jurnal Ilmiah Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25008/caraka.v5i1.131

Abstract

Kegiatan media relations menjadi salah satu strategi bagian humas di Pemerintah Kota Bandung. Media relations juga menjadi jembatan komunikasi antara instansi dengan masyarakat melalui media massa atau awak media. Kegiatan media relations dapat diimplementasikan melalui jumpa pers, media gathering, interview, dan lainnya. Salah satu bentuk media relations yang diinisiasi oleh Pemkot Bandung, diberi nama Program Bandung Menjawab. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kepuasan awak media terhadap informasi yang disampaikan melalui Program Bandung Menjawab. Kepuasan awak media terhadap infromasi diukur dari aspek akurasi, aktualitas, dan relevansi, yang semua itu akan menyimpulkan sebuah kualitas informasi. Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan teknis pengumpulan data berupa penyebaran angket kepada 28 responden dari kalangan wartawan yang tergabung dalam Kelompok Kerja (Pokja) Wartawan Balai Kota Bandung di rentang waktu Desember 2023 - Maret 2024. Hasil penelitian menunjukkan bahwa harapan awak media terhadap informasi dari aspek akurasi, aktualitas, relevansi, hingga kualitas informasi sangat tinggi. Harapan itu terjawab dengan angka kepuasan pada ketiga aspek yang cukup baik. Dari Skala Likert yang didapat melalui angket, disimpulkan bahwa awak media sangat puas terhadap informasi di Program Bandung Menjawab yang diselenggarakan Humas Pemkot Bandung. Penelitian ini memberikan kontribusi baru dengan mengukur kepuasan awak media terhadap informasi yang diperoleh dari kegiatan di Program Bandung Menjawab. Hingga kini, belum ada penelitian yang secara khusus mengevaluasi kepuasan awak media terhadap program media relations Pemkot Bandung, khususnya Program Bandung Menjawab.
Peran Instagram dalam Pembentukan Citra Organisasi Kemahasiswaan Friska Eldianita Nur; Zaskhya Andretta; Allisya Ridhona Aulia Djafar; Ike Junita Triwardhani
Jurnal Ilmiah Teknik Informatika dan Komunikasi Vol. 5 No. 2 (2025): Juli: Jurnal Ilmiah Teknik Informatika dan Komunikasi
Publisher : Lembaga Pengembangan Kinerja Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/juitik.v5i2.1089

Abstract

This study investigates the use of Instagram as a communication tool by the DAM (Student Representative Council) of Fikom Unisba in engaging and informing students. The importance of social media platforms, particularly Instagram, for student organizations in fostering interaction and enhancing the visibility of organizational activities is emphasized. A qualitative research method was employed, utilizing interviews with key members of DAM to understand the strategies, strengths, and challenges associated with Instagram as a platform for organizational communication. The findings indicate that while Instagram effectively enhances DAM’s presence and facilitates the dissemination of important information, there is still a need for improvement in student engagement and interaction. The study concludes that Instagram plays a crucial role in strengthening the identity and credibility of student organizations, but more creative, interactive, and responsive strategies are required to boost participation and deepen student engagement. The results highlight the potential of social media in advancing organizational goals and building stronger communication channels with students. This research contributes to the field of communication studies by exploring the use of social media as a strategic tool in student organization communications.
Relationships of Healthcare Communication, Emotional Support and Family Support on Hemodialysis Decisions Dwi Laksono, Rudy; Esah Siti Aisyah; Ana Rosyana; Ike Junita Triwardhani
Journal Islamic Global Network for Information Technology and Entrepreneurship Vol. 2 No. 3 (2024): July : Journal Islamic Global Network for Information Technology and Entreprene
Publisher : STIKes Ibnu Sina Ajibarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59841/ignite.v2i3.1635

Abstract

Hemodialysis is a primary therapy for patients with end-stage chronic kidney disease. This study aims to examine the relationship between healthcare communication, emotional support, and family support on patients' decisions to undergo hemodialysis. A cross-sectional survey method was employed, involving 77 patients at the Hemodialysis Unit of Dustira Hospital, Cimahi. The research instruments included structured questionnaires measuring variables such as healthcare communication, healthcare emotional support, family support, and consent decisions. Data were analyzed using SmartPLS software. The results showed that healthcare communication had a significant influence on emotional support (R = 0.640, p < 0.001) and family support (R = 0.611, p < 0.001). Healthcare communication also had a very strong and significant impact on patients' consent decisions (R = 0.663, p < 0.001). Although the emotional support from healthcare providers had a small impact on consent decisions (R = 0.034, p > 0.05), family support had a relatively small but greater influence (R = 0.108, p < 0.05). In conclusion, effective communication between healthcare providers and family support is crucial in the medical decision-making process for hemodialysis patients. Enhancing the quality of communication between healthcare providers and patients is essential to support better medical decisions and improve patient health outcomes.