Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies

Kendala Guru Sekolah Dasar dalam Memahami Kurikulum 2013 Melati, Ema Rahma; Utanto, Yuli
Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies Vol 4 No 1 (2016): April 2016
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijcets.v4i1.14252

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman dan hambatan yang dihadapi serta solusi untuk mengatasi hambatan oleh guru sekolah dasar terhadapKurikulum 2013 yang dilakukan di SD Muhammadiyah 11 Semarang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Subjek penelitian adalah guru yang melaksanakan Kurikulum 2013. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik pemeriksaan keabsahan data dengan triangulasi. Langkah-langkah analisis data adalah pencatatan dan pengumpulan, reduksi, penyajian, dan verifkasi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) sebagian besar guru belum memiliki pengetahuan cukup untuk memahami Kurikulum 2013 secara utuh dan belum siap melaksanakannya, (2) hambatan guru adalah pelatihan yang didapat belum memadai dan guru belum mampu melaksanakan pembelajaran sesuai Kurikulum 2013, (3) upaya guru dalam mengatasi hambatan adalah mengikuti pelatihan, belajar dan menggali informasi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa guru SD Muhammadiyah 11 Semarang belum memahami Kurikulum 2013. Guru mengalami kendala dalam memahami Kurikulum 2013 secara teoritis dan praktis. Solusi untuk mengatasi hambatan guru dalam memahami Kurikulum 2013 yaitu mengembangkan kompetensi diri guru. This study aims to determine the understanding and the obstacles faced and the solutions to overcome the obstacles by elementary school teachers to Curriculum 2013 in SD Muhammadiyah 11 Semarang. This study used qualitative research methods. Subjects were teachers who implement Curriculum 2013. The data collection technique using interviews, observation, and documentation.The data validity checking technique istriangulation. Data analysis steps is recording and collection, reduction, presentation, and verifcation.The results showed that: (1) the majority of teachers do not have enough knowledge to understand Curriculum 2013 as a whole and yet ready to implement Curriculum 2013, (2) the teacher obstacles was the training obtained is not sufciently and the obstacles in implement learningbased Curriculum 2013, (3) the teachers efforts to overcome the obtacles is training, learning and gather information. Based on the results of this study concluded that SD Muhammadiyah 11 Semarang teachers do not understand Curriculum 2013. Teachers experienced problems in understanding Curriculum 2013 theoretically and practically. The solutions to overcome the obstacles in understanding Curriculum 2013 is to develop teacher self-competence.
Legitimasi Budaya Lokal Islam dalam Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Azmy, Rikzi Izzet Alvaeni; Haryono, Haryono; Utanto, Yuli
Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies Vol 5 No 2 (2017): November 2017
Publisher : Curriculum and Educational Technology Department

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini menguraikan mengenai legitimasi budaya dalam pengembangan kurikulum agama Islam di MTs Ma’arif, desa Nyatnyono, Ungaran. Dengan menggunakan pendekatan penelitian kualitatif peneliti menemukan bahwa kurikulum di MTs Ma’arif mengakomodasi keunikan nilai-nilai, tradisi, dan kultur keislaman masyarakat setempat. Akomodasi tersebut diwujudkan melalui integrasi ke dalam kurikulum dan praktik pembelajaran. Akomodasi ini merupakan upaya melestarikan dan mewariskan keunikan masyarakat lokal yang bertradisi Nahdliyin. Orientasi akomodasi tersebut kompatibel dengan MTs Ma’arif yang memang juga merupakan lembaga pendidikan bertradisi Nahdlatul Ulama (NU). Penelitian ini menunjukkan bahwa sekolah dapat berperan besar dalam melestarikan nilai-nilai, tradisi, dan kultur masyarakat setempat dengan cara mengintegrasikannya ke dalam kurikulum dan pembelajaran, dan sekolah-sekolah swasta seperti di bawah naungan Ma’arif potensinya lebih besar dalam hal ini.   This article describes the cultural legitimation on Islamic teaching curriculum development in Islamic junior high school (MTs) Ma’arif, Nyatnyono, Ungaran. By employing qualitative approach the researcher found that the school’s curriculum accommodates the uniqueness of the local Islamic values, traditions, and cultures by integrating it to the official curriculum and learning practices. This kind of accommodation is compatible with the school characteristics as a private school under the supervision of Nahdlatul Ulama (NU) which is very acceptable to the Islamic local wisdom. This research also showed that MTs Ma’arif as a private school has a great potential to preserve the local Islamic values, traditions, and cultures by integrating it to the official curriculum and learning practices.
Implementasi Kurikulum Pendidikan Inklusi di Sekolah Agama (Islam) Tingkat Dasar Supriyono, Supriyono; Religiana, Mergy; Budiyono, Budiyono; Utanto, Yuli
Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies Vol 5 No 2 (2017): November 2017
Publisher : Curriculum and Educational Technology Department

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijcets.v5i2.19753

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui, menganalisis, dan mendeskripsikan kesesuaian implementasi kurikulum pendidikan inklusi di MI Ma’arif Keji Ungaran Barat dilihat dari aspek konteks, aspek masukan, aspek, proses, dan aspek produk. Penelitian ini menggunakan model evaluasi CIPP yang terdiri dari aspek context, input, process, dan product. Subyek penelitian ini adalah kurikulum pendidikan inklusi MI Ma’arif Keji. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner/angket, wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan kesesuaian implementasi kurikulum pendidikan inklusi termasuk dalam kategori sangat sesuai dengan nilai pencapaian sebesar 41.8 (77.4%). Hasil per aspek sebagai berikut: (1) aspek konteks sangat sesuai dengan nilai pencapaian sebesar 48.0 (88.9%); (2) aspek masukan sangat sesuai dengan nilai pencapaian sebesar 42.2 (78.1%); aspek proses sangat sesuai dengan nilai pencapaian sebesar 43.1 (79.8%); dan (4) aspek produk sesuai dengan nilai pencapaian sebesar 33.8 (62.6%). The purpose of this study was to identify, analyze and describe the suitability curriculum implementation of education of inclusion in MI MaArif Keji Ungaran Barat seen from the aspect of context, input, process, and of the product. This study used the CIPP evaluation model consisting of aspects of context, input, process, and product. The subject of this study is the educational curriculum of inclusion MI Maarif Keji. The Methods of collecting data using questionnaires, interviews, observation, and documentation. The results showed that the overall suitability of inclusion education curriculum implementation included in the category of highly value the achievement of 41.8 (77.4%). Results by the aspects as follows: (1) aspect of context is in accordance with the value achievement of 48.0 (88.9%); (2) aspects of the input is in accordance with the value achievement of 42.2 (78.1%); aspect of the process is in accordance with the value achievement of 43.1 (79.8%); and (4) aspects of the product in accordance with the value achievement of 33.8 (62.6%).
Kendala Guru Sekolah Dasar dalam Memahami Kurikulum 2013 Melati, Ema Rahma; Utanto, Yuli
Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies Vol 4 No 1 (2016): April 2016
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijcets.v4i1.14252

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman dan hambatan yang dihadapi serta solusi untuk mengatasi hambatan oleh guru sekolah dasar terhadapKurikulum 2013 yang dilakukan di SD Muhammadiyah 11 Semarang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Subjek penelitian adalah guru yang melaksanakan Kurikulum 2013. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik pemeriksaan keabsahan data dengan triangulasi. Langkah-langkah analisis data adalah pencatatan dan pengumpulan, reduksi, penyajian, dan verifkasi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) sebagian besar guru belum memiliki pengetahuan cukup untuk memahami Kurikulum 2013 secara utuh dan belum siap melaksanakannya, (2) hambatan guru adalah pelatihan yang didapat belum memadai dan guru belum mampu melaksanakan pembelajaran sesuai Kurikulum 2013, (3) upaya guru dalam mengatasi hambatan adalah mengikuti pelatihan, belajar dan menggali informasi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa guru SD Muhammadiyah 11 Semarang belum memahami Kurikulum 2013. Guru mengalami kendala dalam memahami Kurikulum 2013 secara teoritis dan praktis. Solusi untuk mengatasi hambatan guru dalam memahami Kurikulum 2013 yaitu mengembangkan kompetensi diri guru. This study aims to determine the understanding and the obstacles faced and the solutions to overcome the obstacles by elementary school teachers to Curriculum 2013 in SD Muhammadiyah 11 Semarang. This study used qualitative research methods. Subjects were teachers who implement Curriculum 2013. The data collection technique using interviews, observation, and documentation.The data validity checking technique istriangulation. Data analysis steps is recording and collection, reduction, presentation, and verifcation.The results showed that: (1) the majority of teachers do not have enough knowledge to understand Curriculum 2013 as a whole and yet ready to implement Curriculum 2013, (2) the teacher obstacles was the training obtained is not sufciently and the obstacles in implement learningbased Curriculum 2013, (3) the teachers efforts to overcome the obtacles is training, learning and gather information. Based on the results of this study concluded that SD Muhammadiyah 11 Semarang teachers do not understand Curriculum 2013. Teachers experienced problems in understanding Curriculum 2013 theoretically and practically. The solutions to overcome the obstacles in understanding Curriculum 2013 is to develop teacher self-competence.
Legitimasi Budaya Lokal Islam dalam Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Azmy, Rikzi Izzet Alvaeni; Haryono, Haryono; Utanto, Yuli
Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies Vol 5 No 2 (2017): November 2017
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini menguraikan mengenai legitimasi budaya dalam pengembangan kurikulum agama Islam di MTs Ma’arif, desa Nyatnyono, Ungaran. Dengan menggunakan pendekatan penelitian kualitatif peneliti menemukan bahwa kurikulum di MTs Ma’arif mengakomodasi keunikan nilai-nilai, tradisi, dan kultur keislaman masyarakat setempat. Akomodasi tersebut diwujudkan melalui integrasi ke dalam kurikulum dan praktik pembelajaran. Akomodasi ini merupakan upaya melestarikan dan mewariskan keunikan masyarakat lokal yang bertradisi Nahdliyin. Orientasi akomodasi tersebut kompatibel dengan MTs Ma’arif yang memang juga merupakan lembaga pendidikan bertradisi Nahdlatul Ulama (NU). Penelitian ini menunjukkan bahwa sekolah dapat berperan besar dalam melestarikan nilai-nilai, tradisi, dan kultur masyarakat setempat dengan cara mengintegrasikannya ke dalam kurikulum dan pembelajaran, dan sekolah-sekolah swasta seperti di bawah naungan Ma’arif potensinya lebih besar dalam hal ini. This article describes the cultural legitimation on Islamic teaching curriculum development in Islamic junior high school (MTs) Ma’arif, Nyatnyono, Ungaran. By employing qualitative approach the researcher found that the school’s curriculum accommodates the uniqueness of the local Islamic values, traditions, and cultures by integrating it to the official curriculum and learning practices. This kind of accommodation is compatible with the school characteristics as a private school under the supervision of Nahdlatul Ulama (NU) which is very acceptable to the Islamic local wisdom. This research also showed that MTs Ma’arif as a private school has a great potential to preserve the local Islamic values, traditions, and cultures by integrating it to the official curriculum and learning practices.
Implementasi Kurikulum Pendidikan Inklusi di Sekolah Agama (Islam) Tingkat Dasar Supriyono, Supriyono; Religiana, Mergy; Budiyono, Budiyono; Utanto, Yuli
Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies Vol 5 No 2 (2017): November 2017
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijcets.v5i2.19753

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui, menganalisis, dan mendeskripsikan kesesuaian implementasi kurikulum pendidikan inklusi di MI Ma’arif Keji Ungaran Barat dilihat dari aspek konteks, aspek masukan, aspek, proses, dan aspek produk. Penelitian ini menggunakan model evaluasi CIPP yang terdiri dari aspek context, input, process, dan product. Subyek penelitian ini adalah kurikulum pendidikan inklusi MI Ma’arif Keji. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner/angket, wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan kesesuaian implementasi kurikulum pendidikan inklusi termasuk dalam kategori sangat sesuai dengan nilai pencapaian sebesar 41.8 (77.4%). Hasil per aspek sebagai berikut: (1) aspek konteks sangat sesuai dengan nilai pencapaian sebesar 48.0 (88.9%); (2) aspek masukan sangat sesuai dengan nilai pencapaian sebesar 42.2 (78.1%); aspek proses sangat sesuai dengan nilai pencapaian sebesar 43.1 (79.8%); dan (4) aspek produk sesuai dengan nilai pencapaian sebesar 33.8 (62.6%). The purpose of this study was to identify, analyze and describe the suitability curriculum implementation of education of inclusion in MI Ma'Arif Keji Ungaran Barat seen from the aspect of context, input, process, and of the product. This study used the CIPP evaluation model consisting of aspects of context, input, process, and product. The subject of this study is the educational curriculum of inclusion MI Maarif Keji. The Methods of collecting data using questionnaires, interviews, observation, and documentation. The results showed that the overall suitability of inclusion education curriculum implementation included in the category of highly value the achievement of 41.8 (77.4%). Results by the aspects as follows: (1) aspect of context is in accordance with the value achievement of 48.0 (88.9%); (2) aspects of the input is in accordance with the value achievement of 42.2 (78.1%); aspect of the process is in accordance with the value achievement of 43.1 (79.8%); and (4) aspects of the product in accordance with the value achievement of 33.8 (62.6%).