This Author published in this journals
All Journal Interaksi Online
M Bayu Widagdo
Unknown Affiliation

Published : 91 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Produksi Program "Di Balik Nama" di Cakra Semarang TV ( Scriptwriter dan Narator ) Pranamya Dewati; I Nyoman Winata; Tandiyo Pradekso; M Bayu Widagdo
Interaksi Online Vol 3, No 4: Oktober 2015
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (123.19 KB)

Abstract

Televisi memiliki potensi yang besar sebagai sarana untuk menyampaikan isu-isusejarah yang cenderung membosankan melalui penyajian tayangan news feature, yangbertujuan menyampaikan informasi sekaligus menghibur pemirsanya. Dari beberapastasiun TV lokal yang ada di Semarang, belum ada tayangan news feature bertemakansejarah lokal yang pembahasannya berangkat dari sebuah nama. Program acara newsfeature “Di Balik Nama” yang mengangkat tema seputar sejarah dibalik nama-namakawasan/tempat, kuliner, dan tradisi yang ada di kota Semarang dan sekitarnya, dapatmenjadi referensi tayangan baru yang segar dan informatif.Proses produksi karya bidang program acara “Di Balik Nama” melibatkan empatorang mahasiswa dengan pembagian tugas sebagai produser, kameramen, penulis naskah,pengisi suara, pengarah program, dan penyunting gambar. Laporan ini fokus menjabarkanapa saja tugas penulis naskah dan pengisi suara program “Di Balik Nama” mulai daritahap pra produksi, produksi, hingga paskaproduksi beserta hambatan dan solusinya.Program acara ini diproduksi sebanyak 13 episode dengan 3 tema dalam setiapepisodenya. Disajikan dengan narasi yang efektif dan ragam visual yang menarik,program ini menampilkan narasumber-narasumber yang kompeten untuk memperkuatinformasi yang disampaikan.Karya bidang ini tayang di stasiun televisi lokal Cakra Semarang TV setiap hariJumat jam 19.00 WIB mulai tanggal 17 April sampai dengan 24 Juli 2015. Tayangan inidiharapkan mampu memberikan dampak positif kepada masyarakat dalam rangkapemenuhan informasi dan pengetahuan mengenai sejarah lokal dari nama-namakawasan/tempat, kuliner, dan tradisi yang ada di kota Semarang dan sekitarnya.
LAPORAN EVENT MARCOMM TOURING MERDEKA YZF R-25 (JABATAN PROJECT OFFICER) Yunita Indriyaswari; Djoko Setyabudi; Tandiyo Pradekso; M Bayu Widagdo
Interaksi Online Vol 3, No 1: Januari 2015
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (296.182 KB)

Abstract

PT. Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), yang merupakan perusahaan otomotif asal Jepang meluncurkan produk terbaru yaitu YZFR-25. Sebagai salah satu wujud apresiasi YIMM terhadap konsumennya, YIMM membuat rangkaian event berupa touring dan launching yang bernama Touring Merdeka YZF R-25. Event ini melibatkan 20 konsumen indent online terpilih untuk touring dari Bali ke Solo dengan YZF R-25 secara gratis. Tujuan diselenggarakan rangkaian event tersebut adalah untuk menjaga konsistensi komunikasi dengan para konsumen dan memberi pengalaman langsung kepada masyarakat terhadap YZF R-25.Tujuan dari event ini tercapai karena rangkaian acara “Touring Merdeka YZF R-25” merupakan alat marketing yang efektif karena fokus pada pengalaman konsumen (experimental) dan mendorong terjadinya proses konsumsi secara emosional dan rasional.Di dalam rangkaian acara “Touring Merdeka YZF R-25” keterlibatan konsumen indent online yang merupakan ridersselama touring sangat berpengaruh, karena kesan dan penilaian mereka terhadap acara dan YZF R-25 dapat mempengaruhi pandangan dari calon konsumen mengenai YZF R-25. Selain itu, adanya test ride di area launching YZF R-25 juga sangat efektif untuk mendorong calon konsumen untuk memutuskan pembelian. Tak sekedar mendapatkan pengetahuan produk darisales promotion, tetapi melalui test ride calon konsumen juga dapat merasakan langsung performa dari YZF R-25 sehingga dapat meyakinkan calon konsumen untuk memutuskan pembelian.Kata kunci : Event, Marketing , Promotion
Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Divisi Script Writer) Atina Primaningtyas; Tandiyo Pradekso; Agus Naryoso; M Bayu Widagdo
Interaksi Online Vol 3, No 1: Januari 2015
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (70.877 KB)

Abstract

Media masa dalam komunikasi masa memiliki beberapa fungsi yaitu untuk memberikan informasi serta untuk menghibur. Televisi merupakan salah satu bagian dari media masa yang juga berperan penting untuk menjadi sarana edukasi dan hiburan bagi masyarakat.Gitaran Sore-sore adalah sebuah program talkshow yang hadir untuk memberikan fungsi tersebut. Dengan segmentasi anak muda, Gitaran Sore-sore memiliki bahasan seputar hobi. Hobi merupakan hal terdekat yang sering dilakukan dan dimiliki oleh setiap anak muda, serta naskah untuk tayangan ini dibuat oleh penulis naskah dengan bahasa sehari-hari.Pada program tayangan Gitaran Sore-sore, penulis naskah bertugas untuk membuat dan bertanggung jawab dalam isi naskah, penambahan pertanyaan pada saat tayang live, serta mencari bintang tamu yang akan diundang untuk datang menjadi pengisi acara.Penulis naskah memasukkan informasi yang berkaitan dengan tema tiap episode serta informasi yang sedang terjadi di hari itu. Ini dikarenakan penulis naskah diharuskan memasukkan fungsi media massa kedalam naskah. Melalui karya bidang ini, diharapkan masyarakat mampu mendapatkan tayangan yang mendidik serta menghibur.Kata kunci : talkshow, penulis naskah, anak muda
Dekonstruksi Maskulinitas dan Feminitas dalam Sinetron ABG Jadi Manten Diyan Krissetyoningrum; M Bayu Widagdo; Dr Sunarto; Wiwid Noor Rakhmad
Interaksi Online Vol 3, No 1: Januari 2015
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (46.276 KB)

Abstract

Stereotype masyarakat mengenai gender adalah laki-laki maskulin dan tentu perempuan feminin. Masyarakat cenderung mempersepsikan bahwa gender merupakan kodrat, padahal gender terbentuk melalui kostruksi lingkungan dandapat dipertukarkan. Sedangkan yang jelas merupakan kodrat adalah jenis kelamin. Masyarakat juga meyakini akan budaya patriarki. Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan dekonstruksi atas gagasan dominan mengenai gender yang mengkonstruksi karakteristik laki-laki sebagai memiliki sikap maskulin dan perempuan yang memiliki watak feminin dalam Sinetron ABG Jadi Manten. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori queer. Judith Butler menolak mengenai gender dominan . menurut Butler bahwa segala sesuatu yang sama tidak selamanya sama, karena segala sesuatunya tidak ada yang benar-benar pasti.Peneliti menggunakan konsep yang dikemukakan oleh John Fiske dalam buku Television Culture, yaitu tentangThe Code of Television untuk menguraikan dekonstruksi dalam Sinetron ABG Jadi Manten. Setelah melakukan analisis sintagmatik pada level reality dan level representation, peneliti kemudian melakukan analisis secara paradigmatik untuk level ideology. Analisis sintagmatik digunakan untuk menemukan makna terdalam pada sebuah teks dalam sinetron. Penelitian menunjukkan adanya dekonstruksi gender dimana biasanya gender yang ditampilkan oleh media adalah laki-laki maskulin dan perempuan feminin, namun pada sinetron ini sebaliknya. Laki-laki ditampilkan secara feminin, dan perempuan maskulin. Hal ini menunjukkan bahwa peran gender dapat dipertukarkan. Kedua karakter tersebut merujuk pada androgini style, yaitu pembagian peran yang sama antara karakter maskulin dan feminin secara bersamaan. Dalam identitas gender bahwa orang yang tidak sepenuhnya cocok dengan peranan gender maskulin dan feminin yang tipikal dalam masyarakat. Sikap tokoh laki-laki yang cenderung feminin pada akhirnya bisa berperan sebagai suami yang bertanggung jawab terhadap istri. Dan sosok istri yang cenderung keras dan maskulin dapat menurut pada apa yang sudah menjadi keputusan suaminya. Sinetron ABG Jadi Manten ini sesungguhnya meneguhkan ideologi patriarki, dimana laki-laki- memiliki kedudukan di atas perempuan, tetapi dengan menawarkan melalui tokoh perempuan yang maskulin untuk menunjukkan bahwa perempuan tidak selalu lemah.Kata Kunci: Sinetron, Dekonstruksi, Gender
PENGEMBANGAN WEBSITE MAGAZINE JATENGTRAVELGUIDE.COM (DIVISI REPORTER, DESAINER GRAFIS DAN NEWS EDITOR) Asti Amalina Widiyasari; M Bayu Widagdo; Musyafi Tribun Jateng; Primada Qurrota Ayun
Interaksi Online Vol 4, No 1: Januari 2016
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (460.325 KB)

Abstract

Masyarakat terutama usia muda cenderung memilih internet sebagai sumber informasi yang cepat. Untuk memenuhi kebutuhan informasi masyarakat, banyak media massa yang mulai berkembang menjadi media massa online. Salah satunya Jateng Travel Guide, sebuah media cetak yang berdiri di bawah naungan Tribun Jateng.Jateng Travel Guide merupakan majalah yang berisi informasi seputar traveling Jawa Tengah. Majalah disebarkan secara gratis ke spot-spot seperti bandara, hotel dan maskapai penerbangan. Versi online majalah Jateng Travel Guide dibuat karena keterbatasan versi cetak majalah.Versi online Jateng Travel Guide beralamat Jatengtravelguide.com. Website ini perlu dikembangkan agar lebih informatif dan bergaya anak muda sesuai dengan target audiensnya. Pengembangan website Jatengtravelguide.com dilakukan berdasarkan ketertarikan anak muda di bidang traveling dan keingintahuan mereka tentang konten traveling di Jawa Tengah cukup tinggi. Melihat peluang besar tersebut menjadi landasan untuk mengoptimalkan website Jatengtravelguide.com.Website Jatengtravelguide.com menggunakan penulisan berita secara feature yang merupakan hasil reportase atau peliputan mengenai suatu hal, biasanya sifat berita feature ini timeless, atau lebih lama relevansinya dibandingkan dengan straight news.Dalam kurun waktu 2 bulan, pengembangan website Jatengtravelguide.com telah berhasil mendapatkan pengunjung 9123 viewers dari target goals yang hanya 6000 viewers. Selama 2 bulan itu pula website telah berhasil membuat dan mengunggah 60 artikel ke dalam website. Website Jatengtravelguide.com juga mendapatkan 18 komentar yang artinya audiens sudah terlibat lebih jauh pada website ini. Konsep yang diambil dalam website Jatengtravelguide.com sudah dianggap cocok untuk mewakili anak muda dengan angka 86% dari segi tampilan ataupun gaya penulisannya.
PEMAKNAAN KHALAYAK TERHADAP SOSOK HAJI DALAM SINETRON TUKANG BUBUR NAIK HAJI THE SERIES Nurhanatiyas Mahardika; M Bayu Widagdo; Joyo NS Gono; Triyono Lukmantoro
Interaksi Online Vol 2, No 2: April 2014
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (138.912 KB)

Abstract

Sinetron masih menjadi tayangan televisi paling laris di Indonesia. Hampirseluruh stasiun televisi swasta dan negeri menayangkan sinetron dengan berbagaitema, dan yang sedang marak saat ini adalah sinetron religi dengan menampilkansosok haji. Salah satu sinetron yang menampilkan sosok haji adalah TukangBubur Naik Haji The Seriesdengan Haji Muhidin sebagai pemeran utama. SosokHaji Muhidin merupakan contoh penggunaan identitas keagamaan dalam konteksyang tidak sesuai dengan ajaran Islam. Haji diidentikkan dengan seseorang yangpaling kaya dan sebutan haji menjadi sebuah gengsi tersendiri.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana pemaknaan khalayak terhadapkonstruksi media atas sosok haji dalam tayangan Tukang Bubur Naik Haji TheSeries. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif denganpendekatan analisis resepsi. Teori dasar yang digunakan adalah teori encoding-decodingyang dikemukakan oleh Stuart Hall tentang bagaimana khalayakmemproduksi sebuah pesan dari suatu teks media. Proses tersebut akanmenghasilkan makna yang tidak selalu sama karena dipengaruhi oleh kapasitassetiap penonton. Data diperoleh dari in-depth interviewterhadap empat informandengan latar belakang berbeda.Hasil penelitian menunjukkan Haji Muhidin dalam sinetron Tukang Bubur NaikHaji The Seriesmerupakan haji yang mempunyai sikap yang cenderungnegatifdibandingkan sifat positif, seperti sombong yang selalu diperlihatkan denganmembanggakan status haji dua kali, iri, dengki, danterlalu mengejar duniawi.Selain itu, sinetron ini hanya menjadi sinetron yang mengedepankan sisi hiburandibandingkan nilai edukasi. Dalam proses konsumsi dan produksi makna terhadapsosok Haji Muhidin, perbedaan latar belakang agama,sosial budaya, danpengalaman empat informan menjadi faktor penting yang membedakanpemaknaan mereka.Kata Kunci : Identitas Keagamaan, Tukang Bubur NaikHaji The Series
Produksi Program Acara Berita Feature “Harmoni Islam” di Cakra Semarang TV Sebagai Penulis Naskah Arum Sawitri Wahyuningtias; M Bayu Widagdo; Hedi Pudjo Santosa; I Nyoman Winata; Lintang Ratri Rahmiaji
Interaksi Online Vol 2, No 4: Oktober 2014
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (84.367 KB)

Abstract

Televisi, sebagai media massa memiliki peran yang besar dalam pembentukan opini publik. Televisi menjadi salah satu media massa yang paling disukai masyarakat untuk memperoleh informasi dan hiburan. Karakteristik televisi yang dapat didengar dan dilihat (audiovisual) membuat televisi menjadi primadona bagi masyarakat. Berdasarkan fakta ini, menimbulkan persaingan dalam membuat konten program yang menarik bagi masyarakat antar stasiun televisi.Ketika bulan Ramadhan tiba, berbagai macam acara dihadirkan untuk menemani penonton disela-sela aktivitas. Sehingga, kemunculannya adalah, tayangan bulan Ramadhan yang banyak syarat akan hiburan namun kering dari esensi Ramadhan yang sebenarnya. Harmoni Islam adalah program acara di bulan Ramadhan dengan mengangkat isu-isu yang dekat sekali dengan masyarakat muslim, menjadi solusi ditengah konten program televisi yang tidak memperhatikan kualitas dan edukasi bagi penonton.Setelah melalui tahapan praproduksi, proses produksi, pascaproduksi, karya ditayangkan di Cakra Semarang TV setiap hari selama Bulan Ramadhan mulai dari tanggal 28 Juni 2014 sampai 27 Juli 2014 pukul 17.00 WIB. Melalui karya ini diharapkan masyarakat mendapatkan tayangan yang mendidik mengedukasi dan menambah informasi khalayak mengenai serba-serba Islam sehingga meningkatkan ibadah di Bulan Ramadhan dan menambah wawasan khasanah Isla di setiap insan umat muslim.Kata kunci : Program, Berita Feature, Islam, Televisi, Ramadhan.
Komunikasi Pemasaran Program Berita Feature “Di Balik Nama” Di Cakra Semarang TV (Marketing Communication Officer) Eggie Nurmahabbi; I Nyoman Winata; Tandiyo Pradekso; M Bayu Widagdo
Interaksi Online Vol 3, No 4: Oktober 2015
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (200.196 KB)

Abstract

Program TV “Di Balik Nama” adalah sebuah program tayangan baru di stasiun televisilokal Cakra Semarang TV. Tingkat pengetahuan (Brand Knowledge) masyarakat tentangprogram TV “Di Balik Nama” jelas masih nol. Dalam kondisi ini, fakta mennjukkan bahwapresentase share televisi lokal hanya 3% dibanding dengan televisi nasional. Ditambahdengan angka 1% untuk presentase share televisi lokal yang ada di Semarang. Hal inimenandakan rendahnya jumlah penonton televisi lokal di Semarang.Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memasarkan program TV “Di Balik Nama”di Semarang dengan cara yang lebih kreatif dan inovatif. Menggunakan kombinasi pulldan push strategy, juga dengan pemilihan penggunaan bauran alat komunikasi besertamedia baru dan konvensional untuk sasaran target audience yang berbeda, akan lebihmendekatkan program TV ini kepada masyarakatnya (local community).Hasil kegiatan komunikasi pemasaran terpadu ini menunjukkan keberhasilanmembangun awareness masyarakat Semarang terhadap program TV “Di Balik Nama”.Hal ini bisa dijadikan pijakan untuk menyusun langkah pemasaran berikutnya dalamperaihan penonton. Keberhasilan lain juga ditandai dengan suksesnya strategi partnershipdengan terciptanya kerjasama dengan berbagai pihak untuk mendukung proses produksimaupun kegiatan pemasaran.Dengan membentuk identitas yang kuat dengan konsep brand focus, pesan yang jelasdan strategi yang inovatif, juga mengkoordinasikan alat komunikasi menjadi kuncikeberhasilan pencapaian goals. Kegiatan komunikasi pemasaran ini, besertapencapaianya diharapkan dapat menjadi contoh perancangan, hingga pengaplikasiankegiatan komunikasi pemasaran pada sebuah program televisi lokal lainya.
Strategic Communication Museum Kereta Api Ambarawa sebagai Project Manager Mohammad Akbar Rizal Hamidi; M Bayu Widagdo; Djoko Setyabudi; Tandiyo Pradekso
Interaksi Online Vol 3, No 4: Oktober 2015
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (200.872 KB)

Abstract

Tugas akhir berupa karya bidang ini dilatarbelakangi oleh sangat potensialnyamuseum kereta api Ambarawa sebagai rancangan museum kereta apiInternasional, akan tetapi kurangnya promosi museum membuat museum jarangdikenal oleh masyarakat dan belum banyak dikunjungi. Terbukti dari riset yangtelah dilaksanakan, diperoleh angka brand knowledge informan terhadap museumKA sebesar 58% yang menunjukan bahwa orang belum tahu museum kereta apiAmbarawa, dimana letaknya dan apa saja barang yang dikoleksi disana.Sedangkan tingkat afeksi menunjukan angka 37%, hal ini menunjukan bahwaorang masih belum mau mencari tahu informasi tentang museum KA Ambarawaitu sendiri. Sedangkan hal behavior berupa tingkat kunjungan masihlah berada dirata-rata kunjungan sebesar 600 orang per hari.Tujuan dari diadakannya Strategic Communication Museum Kereta ApiAmbarawa ini adalah mempromosikan Museum Kereta Api Ambarawa gunameningkatkan pengetahuan dan sikap masyarakat untuk berkunjung ke museumKereta Ambarawa. Selain itu karya bidang ini juga bertujuan untuk meningkatkanafeksi, kognisi dan juga behavior pengunjung maupun calon pengunjung museumkereta api Ambarawa.Pada 1 bulan pelaksanaan di bulan Mei 2015, kegiatan berhasil mendapatkanpeningkatan pengunjung yang signifikan di bulan Mei dengan total kunjungan21.514 orang (dewasa) dan 9.272 orang (anak-anak). Rata-rata di bulan Meimenunjukan angka 993 orang per hari. Jika dikatergorikan berdasarkan kunjunganweekend dan weekdays, pada weekdays menunjukan angka rata-rata 623 orang danpada weekend menunjukan angka rata-rata 1.769 orang. Aspek kognisitentangpengetahuan pengunjung tentang museum Kereta Api Ambarawa tentang apa,dimana letak museum, koleksi, dan juga potensi museum kereta api Ambarawadalam pelaksanaannya meningkatkhingga presentase 73% dari angka 58%.Dalamaspek afeksi didasarkan pada minat masyarakat untuk mau berkunjung keMuseum Kereta Api Ambarawa dalam pelaksanaannya meningkat dia angka 66%dari 37%.Karya bidang ini menunjukkan bahwa “Strategic CommunicationMuseum Kereta Api ambarawa ‘Sepoorheroes’ berhasil dilakukan sesuai goalsyang ditentukan.
PEMBUATAN WEBSITE MAGAZINE “IKILHO” BEKERJASAMA DENGAN EKSPRESI SUARA REMAJA (Divisi Reporter dan Fotografer) Ni Made Dinna Caniswara; Nurist Surayya Ulfa; M Bayu Widagdo; Adi Nugroho
Interaksi Online Vol 3, No 1: Januari 2015
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (399.294 KB)

Abstract

Dalam era globalisasi dan masyarakat modern yang selalu membutuhkan gerak cepat, internet menjadi salah satu kebutuhan bagi mayarakat modern dalam memenuhi kebutuhan informasi global maupun lokal. Kini pun mulai bermunculan majalah website yang merupakan versi online dari majalah cetak yang sudah ada sebelumnya. Hal ini mendorong penulis membuat majalah website lokal bernama “Ikilho” untuk memenuhi kebutuhan inormasi lokal di Semarang, hal ini menjadi peluang karena sebelumnya belum ada majalah website dengan lingkup lokal Semarang yang membahas mengenai gaya hidup meliputi kuliner, wisata, kesehatan, fashion, event, DIY, musik, film, isu, dan promo yang ditujukan pada anak muda.Pada majalah website “Ikilho” seorang reporter bertugas untuk mencari tema yang akan dibahas pada website, menghubungi narasumber, melakukan liputan, dan menulis artikel. Selain itu, terdapat seorang fotografer yang memiliki tugas untuk mengambil foto sebagai pedukung informasi pada artikel yang akan di-post di website, dalam mengambil gambar, seorang fotografer harus memperhatikan teknik pengambilan gambar dan angle yang diambil saat mengambil gambar.Pada saat proses pelaksanaan terdapat hambatan yang dihadapi oleh reporter, yaitu perubahan tema yang sebelumnya yang sudah ditetapkan, dan juga hambatan yang dialami fotografer karena ada beberapa narasumber yang tidak bisa ditemui langsung sehingga fotografer tidak bisa diambil gambar langsung.Kata kunci : majalah website, gaya hidup, anak muda, reporter, fototgrafer, Semarang, karya bidang.
Co-Authors Adi Nugroho Aditia Nurul Huda Aditya Iman Hamidi Adityo Cahyo Aji Agus Naryoso S.Sos, M.Si, Agus Naryoso Ahmad Fauzi Ahmad Fikar Harakan Aisah Putri Sajidah, Aisah Putri Aldila Leksana Wati Ambar Rakhmawati Angga Dwipa Anggia Anggraini Aprillia N S Arum Sawitri Wahyuningtias Asti Amalina Widiyasari Atina Primaningtyas Ayu Pramudhita Noorkartika Bareta Hendy Pamungkas Bayu Bagus Panuntun Bayu Hastinoto Prawirodigdo Bebby Rihza Priyono Beta Fiftina Aryani Bhaswarani Oktadianisty Budi Adityo Debi Astari Deni Arifiin Dimas Muhammad Dimas Setiawan Hutomo Distian Jobi Ridwan Diyan Krissetyoningrum Djoko Setyabudi Djoko Setyabudi DR Sunarto Dr. Sunarto Dwi Purbaningrum Dyah Mayangsari Puspaningrum Eggie Nurmahabbi Farisa Dian Utami Febryana Dewi Nilasari Fitriana Nur Indah S Fransiska Candraditya Utami Ghela Rakhma Islamey Ghita Kriska Dwi Ananda Gilang Maher Pradana Gilang Wicaksono Hapsari Dwiningtyas Hapsari Dwiningtyas Sulistyani Hedi Pudjo Santosa Hedi Pudjo Santosa Hendrikus Setya Pradhana Hilda Maisyarah I Nyoman Winata I Nyoman Winata Ibrahim Muhammad Ramadhan Ifadhah Vellayati Widjaja Imam Dwi Nugroho Imam Muttaqin Indah Pratiwi Indra Septia BW Jaza Akmala Ramada Jenny Putri Avianti Joyo NS Gono Kaisya Ukima Tiara Anugrahani Kartika Ayu Pujamurti Lintang Jati Rahina Lintang Ratri Rahmiaji Manggala Hadi Prawira Marliana Nurjayanti Nasoetion Mohammad Akbar Rizal Hamidi Much. Yulianto Muhammad Imaduddin Musyafi Tribun Jateng Nadia Dwi Agustina Nanda Ayu Puspita Ningsih Nanda Dwitiya Swastha Ni Made Dinna Caniswara Nicolas Handoko Raharjo, Nicolas Handoko Nilna Rifda Kholisha Novelia Irawan S Novi Rosmaningrum Nur Dyah Kusumawardhani Putri Nurhanatiyas Mahardika Nurist Surayya Ulfa Nuriyatul Lailiyah Nurrist Surayya Ulfa Pranamya Dewati Primada Qurrota Ayun Raynaldo Faulana Pamungkas Renis Susani Karamina Rijalul Vikry Rizki Rengganu Suri Perdana Sallindri Sanning Putri Sarah Veradinata Purba Shabara Wicaksono Sholakhiyyatul Khizana Sigit Haryadi Siska Ratih Dewanti Sri Widowati Herieningsih Stephany Alamanda Sulastri _ Syarifa Larasati Tandiyo Pradekso Taufik Indra Ramadhan Taufik Reza Ardianto Taufik Suprihartini Taufik Suprihatini Theresia Dita Anggraini Tri Utami Triyono Lukmantoro Turnomo Rahardjo Vania Ristiyana Vivitri Dewi Prasasty Wahyu Tri Oktaviani Wiwid Noor Rakhmad Yanuar Luqman Yoga M Pamungkas Yoga Yuniadi Yudi Agung Kurniawan Yuliantika Hapsari Yunita Indriyaswari Yuyun Octaviani Budiarti