Claim Missing Document
Check
Articles

Found 39 Documents
Search

Optimalisasi Program Pengelolaan Hutan Kemasyarakatan (HKm) di Desa Aik Berik Kabupaten Lombok Tengah M. Zaenul Muttaqin; Ardiyanto Ardiyanto; Edy Wahyudi
POLITICO Vol 17, No 2 (2017): Jurnal POLITICO Fisipol
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/politico.v17i2.978

Abstract

Berkembangnya sejumlah kasus penebangan liar di kawasan hutan lindung membuat masyarakat Desa Aik Berik berinisiatif untuk menjaga kelestarian hutan bersama dengan pemerintah. Jangka waktu berlakunya program HKm selama 35 tahun, sementara aturan yang berlaku bagi aktor kebijakan atau stakeholder dalam program HKm mengalami banyak perubahan pada tataran organisasi.Lemahnya keterlibatan pihak-pihak bersangkutan dalam program HKm masih terkendala aturan kerjasama atau nota kesepahaman. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah belum optimalnya lembaga yang terkait implementasi program HKm dan belum optimalnya faktor penunjang implementasi program program HKmTujuan dari penelitian ini untuk mengoptimalkan kinerja lembaga yang terkait implementasi program program HKm dan mengoptimalkan faktor penunjang implementasi program HKm.Objek penelitian adalah pihak yang terlibat dalam program HKm. Penetapan dan pemilihannya dilakukan secara purpossive sampling. Ditetapkan 4 orang responden dan informan kunci yang dijadikan pakar pada penelitian ini. Pengumpulan data menggunakan teknik triangulasi untuk pengisian kueisioner (Analysis Hierarchy Process) AHP.Berdasarkan hasil penelitian didapatkan Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) merupakan lembaga yang perlu ditingkatkan perannya dalam implementasi Program Pengelolaan Hutan Kemasyarakatan (HKm) di Desa Aik Berik Kabupaten Lombok Tengah, Peraturan perundang-undangan merupakan faktor penunjang yang perlu ditingkatkan dalam implementasi Program Pengelolaan Hutan Kemasyarakatan (HKm) di Desa Aik Berik Kabupaten Lombok Tengah.Kata Kunci :Hutan Kemasyarakatan,  Kelembagaan, Faktor Penunjang Program, AHP
Analisis Keterlibatan Lembaga Swadaya Masyarakat dalam Program Hutan Kemasyarakatan di Provinsi Nusa Tenggara Barat M. Zaenul Muttaqin
POLITICOS: Jurnal Politik dan Pemerintahan Vol. 1 No. 1 (2021): POLITICOS: Jurnal Politik dan Pemerintahan
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Warmadewa, Denpasar-Bali, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1038.355 KB) | DOI: 10.22225/politicos.1.1.2787.1-13

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk menganalisis keterlibatan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dalam bingkai kebijakan kehutanan dengan fokus program Hutan Kemasyarakatan di Nusa Tenggara Barat. Metode dalam penelitian ini menggunakan kajian literatur. Sumber data menggunakan sumber data sekunder berupa dokumen, peraturan perundang-undangan, artikel dan buku yang memuat partisipasi LSM dalam program kehutanan. LSM dalam pelaksanaan program HKm untuk mewujudkan demokratisasi sangat strategis. Hal ini karena LSM sebagai representasi kebutuhan dan aspirasi masyarakat kawasan hutan. Pada siklus kebijakan, LSM Kehutanan di wilayah NTB bersinergi dengan semua stakeholder yang terlibat dalam program Hutan Kemasyarakatan, mulai dari formulasi hingga evaluasi. Keterlibatan LSM di tengah masyarakat kawasan HKm termanfestasikan dengan pendampingan dan pengembangan usaha masyarakat dalam pengelolaan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK). Upaya monitoring dan evaluasi sebagai dasar advokasi kebijakan pemerintah agar sesuai konteks masyarakat merupakan bentuk partisipasi LSM dalam kebijakan kehutanan. Kendati demikian, selaku organisasi independen, LSM bergantung pada ketersediaan sumber dana dalam menjalankan program pemberdayaan.
Konstruksi Opini Publik melalui Media Sosial: Studi Pendekatan Analisis Wacana Kritis Grup Facebook Lintas Kejadian Kota Jayapura pada Bulan Juni 2021 M. Zaenul Muttaqin; Sriyono Sriyono
POLITICOS: Jurnal Politik dan Pemerintahan Vol. 1 No. 2 (2021): POLITICOS: Jurnal Politik dan Pemerintahan
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Warmadewa, Denpasar-Bali, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (919.861 KB) | DOI: 10.22225/politicos.1.2.2021.113-129

Abstract

Public opinion has a very strategic function. In a democratic country, public opinion has a dual functions. First, as a mechanism of democratic control. Second, public opinion has function as factors for finding political decisions that answered people's aspirations. The purpose of this study was to explore the Jayapura City Cross-Genesis Facebook group (LKKJ) as a cyberspace that forms public opinion as well as a virtual community. Type of this research is qualitative research. Data analyzed of this research are form of pictures and writings. The secondary data source comes from one of the social media platforms, named facebook group "Info Jayapura City Events (IKKJ)". Data analyzed used a critical discourse analysis approach with the model approach developed by Fairclough. The results of this study that, textual analysis (micro level) of the text structure of facebook group Cross Events in Jayapura City (LKKJ) as a communication transmission presents a form of communication reproduction as well as a discursive arena that places the public as the subject of discourse. Dimensions of discourse practice (meso level), at the level of praxis, the centralization of discourse according to Fairclough is in the production process, distribution and consumption of texts. Dimensions of social practice (macro layer), The LKKJ facebook group is one of the production spaces for visual culture. With the background that connects the journalictic substance to be built.
IMPLEMENTING COLLABORATIVE GOVERNANCE: COLLABORATION BETWEEN ACTORS IN ORGANIZING BANYUWANGI FESTIVAL Bagus Nuari Harmawan; M. Zaenul Muttaqin; Singgih Manggalou
DIA: Jurnal Administrasi Publik Vol 20 No 01 (2022): PUBLIC ADMINISTRATION
Publisher : Program Studi Doktor Ilmu Administrasi, FISIP, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (397.071 KB) | DOI: 10.30996/dia.v20i01.6044

Abstract

The Banyuwangi Festival is the flagship of Banyuwangi tourism on a national level. In addition, the presence of the Banyuwangi Festival also supports the growth of tourist visits to the Banyuwangi area. The success of the Banyuwangi Festival is inseparable from the presence of two significant events, namely the Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) and the Gandrung Sewu event. The success of organizing these two significant events cannot be separated from the multi-actor collaboration between the Banyuwangi local government and the private sector to culturalists. This article answers questions about the Collaborative Governance process in the Banyuwangi Festival Program, which consists of the BEC event with the Hybrid Culture theme and Gandrung Sewu with the Traditional theme. This study uses a qualitative comparative method. In Collaborative Governance at the BEC event, the Banyuwangi government cooperates with Dinan Fariz Event Organizer as a private party who provides ideas in terms of conceptual to various detailed elements that support the implementation of a modern carnival. Meanwhile, the Blambangan Arts Council from the Cultural side determines the theme of traditional culture and the party that maintains traditional standards that must be maintained in the implementation of BEC. At the Gandrung Sewu event, the Banyuwangi local government invites cultural cooperation to determine all aspects of culture in the Gandrung Sewu event. Meanwhile, schools and art studios were invited to collaborate to involve their students in the Gandrung Sewu performance. The success of organizing two significant events, namely BEC and Gandrung Sewu, summarized in the Banyuwangi Festival program, cannot be separated from the collaboration of multi-actors who have successfully played their roles by the functions and synergies that have been built between all actors involved.
Khombouw Bark Painting (The Potential of Asei Island Craft Arts as a Tourism Attraction of Sentani Lake, Jayapura Regency) Ilham; M. Zaenul Muttaqin; Akhmad Kadir; Usman Idris; Eka Patmasari
Formosa Journal of Science and Technology Vol. 1 No. 4 (2022): August 2022
Publisher : PT FORMOSA CENDEKIA GLOBAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55927/fjst.v1i4.1002

Abstract

This paper focuses on reviewing the potential of the Asei Island community as a tourist attraction in Jayapura Regency, Papua Province. This study utilizes a library approach by conducting text and discourse analysis—data obtained from exploring library materials relevant to the research topic. Data analysis was carried out through several stages; data presentation, data reduction, verification, and conclusion. The results of this study indicate that Asei Besar Island has the potential to be developed as a craft tourism village because it is supported by various recreational facilities in the form of natural beauty and religious, cultural, and historical tourism. Bark painting khombouw can be done by developing community-based craft tourism villages by applying the craft advancement through the tourism model. In developing the craft tourism village of Pulau Asei, it is essential to pay attention to several obstacles the artisans. Such as; the difficulty of obtaining raw material for khombouw bark as a result of illegal logging without replanting. Many imitations made to resemble khombouw are found in the form of screen printing. It is widely circulated in the market and displayed with other typical Papuan souvenirs such as noken, koteka, and various statues, as well as the Covid-19 pandemic, which impacts decreasing income. Nevertheless, the artisans still carry out the painting activity because it has become a tradition and identity of the Asei people, which their ancestors inherited.
The Dynamics of Power, Violence, and Conflict of Nahdlatul Wathan M. Zaenul Muttaqin
JOURNAL OF INDONESIAN ISLAM Vol 15, No 2 (2021)
Publisher : State Islamic University (UIN) of Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15642/JIIS.2021.15.2.465-486

Abstract

The dynamics of Muslim communities of Nusa Tenggara Barat (NTB) in Lombok Island, have a profound emotional impact on the history of Nahdlatul Wathan (NW). It alters how social and religious systems are developed. Since 1953, NW has grown quickly to become the majority Islamic organization in Lombok due to the pioneers’ educational background, as well as their cultural and social capitals in the development of Islam. After the New Order, internal created two strongholds for conflict entities and reconciliation. Open violence has broken out in a number of Lombok locations due to conflicting forces. The integrated dualism of the organization's leadership has not been seen in the resolution of conflicts through practical politics. This article underlines how NW has evolved into one of the cases where division positively affects the growth of mass organizations.
Emas Merah Paniai : Kebijakan Pengembangan Ekonomi Rakyat Berbasis Potensi Lokal Hiskia C. M. Sapioper; Ilham Ilham; Akhmad Kadir; Jackson Yumame; Sriyono Sriyono; M. Zaenul Muttaqin; Usman Idris; Eka Patmasari
Publikauma : Jurnal Administrasi Publik Universitas Medan Area Vol. 10 No. 2 (2022): PUBLIKAUMA, DESEMBER 2022
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/publika.v10i2.7860

Abstract

Potensi lokal kopi Paniai masyarakat setempat menganalogikan sebagai emas merah penyambung kehidupan, sebab kopi menjanjikan kesejahteraan yang dapat dipetik tanpa harus merusak alam sekitar. Pada kajian ini kemudian bertujuan untuk mengetahui kebijakan pemgembangan ekonomi kerakyataan dengan memanfaatkan potensi lokal kopi di Kabupaten Paniai, Papua. Adapun jenis penelitian yang digunakan adalah studi kepustakaan dengan melakukan analisis teks dan wacana. Data diperoleh dari berbagai sumber kepustakaan yang dianggap relevan dengan topik penelitian. Penyajian data dilakukan melalui beberapa tahapan; reduksi data, penyajian data, verifikasi data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian terungkap bahwa bertani kopi bagi masyarakat Paniai merupakan bagian dari upaya merawat kearifan lokal dengan hidup berdampingan dengan alam sekitar. Berkebun kopi merupakan warisan leluhur yang dapat diturunkan ke generasi selanjutnya. Dalam mempertahankan budaya bertani kopi, Pemerintah Kabupaten Paniai tengah giat-giatnya mengembangkan potensi lokal yang ada. Adapun kebijakan pengembangan ekonomi rakyat melalui pengembangan potensi kopi dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak seperti; pemerintah, masyarakat, swasta, Lembaga Swadaya Masyarakat (Yapkema), dan akademisi. Selain itu, kebijakan pulang kampung membangun, gerakan tanam kopi, program kartu tani kopi, pembentukan koperasi, dukungan anggaran, penyedian fasilitas pendukung, dan pelibatan pemerintah pusat, serta upaya pemasaran di berbagai event seperti G20 Nusa Dua Bali menjadi bagian dari upaya pemerintah Kabupaten Paniai dalam melakukan pengembangan ekonomi rakyat berbasis potensi lokal kopi Paniai.
SOSIALISASI TENTANG MANFAAT PEMBERIAN VAKSIN COVID-19 PADA MANULA/LANSIA DI KELURAHAN TRIKORA DISTRIK JAYAPURA UTARA KOTA JAYAPURA Nur Aedah; Usman Idris; Ilham Ilham; M. Zaenul Muttaqin
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 3 (2022): Volume 3 Nomor 3 Tahun 2022
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v3i3.10788

Abstract

Kegiatan pengabdian ini mengangkat tema “Sosialisasi Tentang Manfaat Pemberian Vaksin Covid-19 Pada Manula/Lansia Di Kelurahan Trikora Distrik Jayapura Utara Kota Jayapura”. Adapun yang rangkaian sosialisasi yang dilakukan meliputi, penyampaian dan pemberian gambaran tentang vaksin covid-19, kemudian Mensosialisasikan manfaat pemberian vaksin covid-19 terutama pada lansia atau pada manula. Adapun hasil yang diharapkan dari pengabdian ini adalah Masyarakat tahu akan vaksin covid-19, kemudian masyarakat mampu memahami manfaat pemberian vaksin corona-19, khususnya pada lansia atau pada manula. Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan melalui metode sosialisasi yang dilakukan secara virtual dengan menggunakan aplikasi zoom. Hasil pelaksanaan kegiatan menunjukkan bahwa para peserta sosialisasi telah mengetahui dengan benar mengenai tujuan vaksinasi dan prosedur pemberian vaksin tersebut kepada mereka, hasil kegiatan ini juga telah menepis seluruh haoks yang berkembang mengenai permberian vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat.
EDUKASI PEDULI LINGKUNGAN PADA PEDAGANG PASAR KAGET KOYA BARAT DISTRIK MUARA TAMI KOTA JAYAPURA Made Selly Dwi Suryanti; Claudia Conchita Renyoet; Johni R.V. Korwa; Aldrin Watson Gainau; Jackson Yumame; Ilham Ilham; Dorthea Renyaan; Vince Tebay; Yosephina Ohoiwutun; M. Zaenul Muttaqin; Usman Idris
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 3 (2022): Volume 3 Nomor 3 Tahun 2022
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v3i3.10995

Abstract

Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertajuk Edukasi Peduli Lingkungan pada Pedagang Pasar Distrik Muara Tami Kota Jayapura dengan tujuan diharapkan mampu mengembangkan pengetahuan dan tingkat kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan. Selain itu pengabdian ini bertujuan untuk mengarahkan perilaku dan pola pikir masyarakat Koya Barat dalam mengelola sampah plastik, serta dapat memberikan solusi bagi masyarakat tentang menjaga lingkungan dari sampah limbah plastik. Dalam pelaksanaannya, kegiatan tersebut menggunakan metode observasi dan partisipasi. Hasil kegiatan ini menunjukkan bahwa para pedagang memiliki pengetahuan dasar dalam mengelola sampah dan melakukan penyeleksian sampah organik dan non organik. Kegiatan edukasi peduli lingkungan menjadi bekal yang memberikan manfaat pada masyarakat, khususnya para pedagang pasar yang berperan penting dalam persoalan sampah di lingkungannya. Produksi harian sampah di lingkungan Pasar Kaget yang terus menumpuk tidak hanya menjadi tanggung jawab dinas terkait, tetapi juga peran aktif kelompok pedagang. Dengan melakukan penyeleksian sampah organik dan non organik, para pedagang akan turut membantu meringankan beban dan tanggung jawab pemerintah Kota Jayapura dalam mewujudkan lingkungan hidup yang sehat. Para pedagang pasar yang menjadi mitra kegiatan perlu terus dikonsolidasikan dalam kegiatan pelatihan dan pendampingan di masa mendatang, untuk memacu pengetahuan dan keterampilannya. Melalui kegiatan edukasi, para pedagang mampu dan andil mewujudkan pasar yang bersih, sekaligus pioner pasar terbersih di lingkungan Kota Jayapura di masa mendatang.
Humanitarian Action of United Nations International Children’s Emergency Fund (UNICEF) in Jayapura During the Covid-19 Pandemic Claudia Conchita Renyoet; Made Selly Dwi Suryanti; M Zaenul Muttaqin
Insignia: Journal of International Relations Vol 10 No 1 (2023): April 2023
Publisher : Laboratorium Hubungan Internasional, FISIP, Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.ins.2023.10.1.7375

Abstract

The issue of humanitarianism in international relations is a vital topic to probe deeper. Activist groups, individuals, and institutionalized groups or organizations, such as the United Nations International Children's Emergency Fund (UNICEF), have been carrying out humanitarian actions in Papua. UNICEF has been around for a long time in Papua, running several programs, including children's education program in Papua. However, education in Papua remains relatively low due to high rates of illiteracy and school dropouts, and poor literacy. This research explains that international organizations working in the humanitarian field can carry out the basic principles of humanitarianism, specifically, how UNICEF's programs adhere to these principles during the Covid-19 era. Direct interviews and secondary data collection were conducted in this qualitative descriptive research. The results show that UNICEF, as an international humanitarian organization, managed to uphold four basic principles in carrying out its role, particularly in improving the quality of education in Jayapura City. However, the Covid-19 pandemic has posed such obstacles to UNICEF related to donors, program implementation, and personnel that the practiced humanitarian principles became blurred and somewhat questionable. While the best practice promotes faithful adherence to the basic principles of humanity, it is undeniable that almost all organizations cannot exist without assistance from third parties which would ignore the principle of impartiality. Keywords: Covid-19, education, humanitarianism, Jayapura, UNICEF