Claim Missing Document
Check
Articles

Found 79 Documents
Search
Journal : eProceedings of Engineering

Analisis Kondisi Rileks Saat Mendengarkan Alquran Berdasarkan Sinyal Delta Theta Eeg Rizky Gilang Gumilar; Inung Wijayanto; R Yunendah Nur Fu'adah
eProceedings of Engineering Vol 5, No 2 (2018): Agustus 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Pada penelitian ini, penulis menganalisa aktifitas sinyal otak manusia dalam keadaan rileks pada saat mendengarkan ayat suci Alquran dengan menggunakan metode EEG. Sinyal otak dideteksi melalui alat elektroensepalogram yang bernama NeuroSky Mindwave dan Muse Headband, setelah dideteksi, sinyal yang didapatkan merupakan sinyal mentah yang memiliki noise tinggi, oleh karena itu sinyal tersebut diolah melalui metode preprosessing untuk menganalisis serta mengklasifikasi sinyal yang didapatkan. Dalam proses preprosessing, penulis menggunakan metode Discrete Wavelet Transform (DWT), Fast Fourier Transform (FFT), dan K-Nearest Neighbor (K-NN). Metode DWT dapat menganalisis numerik dan analisis fungsional sinyal, karena sinyal percobaan yang diambil secara diskrit, keuntungan utama adalah pada resolusi temporal, sehingga DWT dapat menangkap frekuensi informasi dan lokasi dengan baik untuk database serta datauji. Metode K-NN digunakan pada saat mengklasifikasikan datauji ke database untuk mendapatkan nilai yang dekat dengan database. Hasil yang diperoleh dari 40 data penelitian ini menunjukan perbedaan sinyal delta pada Neurosky dan Muse sangat sedikit, sinyal delta pada Neurosky sebanyak 35 data dalam kondisi rileks sedangkan pada Muse sebanyak 38 data dalam kondisi rileks. Jumlah data sinyal theta yang dinyatakan rileks pada Neurosky sebanyak 36 data, sedangkan pada Muse sebanyak 40 data. Kata kunci : Elektroensepalografi (EEG), Elektroensepalogram, Sinyal Otak, Alquran, DWT, FFT, KNN. Abstract In this research, the author will analyze human’s brain activity on relaxed condition while listening Holy Quran used EEG to participants. Brain signal detected by Electroenchepalogram device called NeuroSky Mindwave, the signal obtained is a raw signal has high noise, therefore the signal can processed through the processing method to analyze and classify the signal. In the preprocessing, the author uses the method of Discrete Wavelet Transform (DWT), Fast Fourier Transform (FFT), and K-Nearest Neighbors (K-NN). The DWT method can analyze numerical and analyze functional signal, because discrete experimental signals are taken, the main advantage is at temporal resolution, so DWT can capture the frequency of information and a great location for data base and test the data. K-NN methode is used when classifying test data to train data to obtain the closest value to the training data. The results obtained from 40 research data show some delta signal on Neurosky and Muse little bit, on Neurosky showed 35 data in relaxed condition while on Muse showed 38 data in relaxed condition. unfortunately at theta signal is conspicuous, the amount of data used on Neurosky as much as 36 data, while on Muse as many as 40 data. Keywords: Electroencephalography (EEG), Electroenchepalogram, Brainwave, Holy Quran, DWT, FFT, KNN.
Analisis Dan Implementasi Aplikasi Pengenalan Suara Menjadi Teks Menggunakan Metode Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation Rayani Budi Andhini; Budhi Irawan; Inung Wijayanto
eProceedings of Engineering Vol 2, No 2 (2015): Agustus, 2015
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Bahasa merupakan interaksi yang paling natural yang digunakan manusia. Manusia dengan mudah menggunakan Bahasa sebagai alat untuk berkomunikasi satu sama lain. Speech recognition merupakan suatu metode yang dikembangkan untuk komunikasi manusia dengan mesin menggunakan suara. Pada sistem pengenalan suara yang dibangun dalam penelitian ini, metode ekstraksi ciri yang digunakan adalah Discrete Cosine Transform. Untuk proses klasifikasi, yang digunakan dalam pembuatan sistem ini adalah metode Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation. Sistem ini mengidentifikasi 30 kata dengan total data latih 270 dan untuk pengujian dengan total data uji 180. Berdasarkan hasil pengujian dengan parameter jumlah hidden neuron 200, jumlah nilai ciri 500 dan learning rate 0.02, yang diujikan non realtime diperoleh bahwa sistem pengenalan suara menjadi teks sebesar 51%. Kata kunci : speech recognition, Discrete Cosine Transform, Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation
Identifikasi Objek Dominan Citra Digital Menggunakan Metode Markov Random Field (mrf) Varian Mohammad Sutama; Rita Magdalena; Inung Wijayanto
eProceedings of Engineering Vol 5, No 3 (2018): Desember 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Segmentasi citra yaitu proses mengklasifikasikan citra menjadi beberapa daerah/region yang memiliki karakteristik yang sama. Banyak metode yang digunakan untuk melakukan segmentasi citra. Salah satu metode yang digunakan adalah metode markov random field. Markov random field memodelkan objek pada citra menggunakan sebuah permodelan probabilistik. Kemudian segmentasi dilakukan dengan mengklasifikasikan piksel- piksel citra sesuai parameter probabilistik tiap objek. Setelah melewati proses segmentasi tersebut, warna yang di hasilkan akan di counting untuk mencari persentase warna terendah yang di asumsikan menjadi objek dominan pada citra tersebut. Dan pada proses terakhir akan dilakukan masking citra untuk menentukan objek dominan pada citra. Tugas akhir ini merancang sistem segmentasi dan identifikasi objek dominan pada citra digital dengan metode markov random field. Proses yang dilakukan yaitu menggambil gambar atau citra digital dengan menggunakan kamera, lalu di proses pada software MATLAB. Terdapat 30 citra yang digunakan sebagai data untuk pengidentifikasian objek dominan. Data citra tersebut akan mengalami preprocessing dilanjutkan markov random field, yaitu dengan memodelkan objek pada citra menggunakan sebuah permodelan probabilistik. Kata kunci : Markov Random Field, Counting, Masking. ABSTRACT Image segmentation is the process of classifying the image into several regions / regions that have the same characteristics. Many methods are used to perform image segmentation. One of the methods used is the method of markov random field. The Markov random field modeled the object on the image using a probabilistic model. Then segmentation is done by classifying image pixels according to probabilistic parameters of each object. After passing through the process of segmentation, the resulting color will be in counting to find the lowest percentage of color that is assumed to be the dominant object in the image. And in the last process will be done image masking to determine the dominant object in the image. This final project designs segmentation system and identification of dominant object in digital image with markov random field method. The process is to take pictures or digital images using the camera, then in the process of software MATLAB. There are 30 images used as data for identification of dominant objects. The image data will undergo preprocessing followed by markov random field, that is by modeling the object in the image using a probabilistic modeling. Keywords : Markov Random Field, Counting, Masking.
Analisis Perbandingan Sinyal Alpha Dan Beta Eeg Empat Kanal Terhadap Efek Yang Ditimbulkan Pada Seseorang Saat Diberi Stimulus Berupa Potongan Film Horror Irsyad Abdul Basit; Inung Wijayanto; Sugondo Hadiyoso
eProceedings of Engineering Vol 5, No 3 (2018): Desember 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Film horor merupakan film yang dirancang untuk menciptakan atau memberikan situasi dan keadaan yang menakutkan, mengejutkan, menyeramkan dan teror untuk para penikmatnya. Hal ini memberikan rangsangan tersendiri terhadap otak karena adanya fluktuasi ion pada neuron otak yang dapat terbaca oleh alat electroencephalograph (EEG). Berdasarkan rentang frekuensinya sinyal otak dibagi menjadi 5 jenis pola sinyal otak yaitu alpha, beta, theta, delta, dan gamma dengan frekuensi berbeda-beda dan dimana masing-masing sinyal menandakan kondisi yang berbeda-beda. Pada penelitian kali ini metode Principal Component Analysis (PCA) sebagai ekstraksi ciri dan metode klasifikasi menggunakan K-Nearest Neighbor (K-NN) dengan masukan berupa data sinyal EEG. Pemilihan metode tersebut ditujukan untuk membagi data sinyal menjadi beberapa komponen berdasarkan frekuensinya dan mengklasifikasikan gelombang otak tersebut untuk memperoleh keluaran berupa kondisi emosional seseorang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan pola sinyal alpha dan beta pada seseorang pada saat diberi stimulus berupa potongan film horor serta didukung dengan sinkronnya detak jantung, ekspresi wajah atau tingkah laku. Pada penelitian ini hasil perbandingan sinyal beta yang cenderung muncul berada dikanal AF7 dan AF8, sedangkan untuk sinyal alpha yang cenderung muncul berada pada kanal TP9 dan TP10. Akurasi terbaik dari penelitian dengan 2 skenario mencapai 77,7% untuk sinyal alpha dan 77,7% untuk sinyal beta. Kata kunci: EEG, alpha beta, Principal Component Analysis, KNN Abstract Horror Movie is a movie that is made to create or giving some reaal life situation and condition such as fear, shock, scare and terror to its audiences. This makes it’s own stimulus to the brain caused by the ion fluctuation in brain neurons that can be read by electroencephalograph (EEG) tool. Based on the range of frequency signals the brain is divided into has 5 types of signal patterns, those are alpha, beta, theta, delta and gamma with each has 5 characteristics of frequency and each represents different human condition. In this research Principal Component Analysis (PCA) method is used as feature extraction and K-Nearest Neighbor (K-NN) classification method is used with the data input from EEG signals. Those method are selected as the function of splitting the data signals to some components based on the frequency and classifying the brain waves itself to obtain the output in the form of human emotional condition. The purpose of this research is to understand the comparison of alpha and beta signal while given a stimulus of horror movie scene, supported by synchronizing heart beat, face expression and habitual act. The result of comparison in this research is that beta signal is more liable in AF7 and AF8 channels, and alpha signals are more liable in TP9 and TP10 channels. The best accuracy of this research with 2 scenario is 77,7% in alpha signal and 77,7% in beta signal. Keywords: EEG, alpha, beta, Principal Component Analysis, KNN
Perancangan Dan Implementasi Sistem Pengendalian Lampu Rumah Berbasis Android Menggunakan Raspberry-pi Adnan Azhary; Inung Wijayanto; Sugondo Hadiyoso
eProceedings of Engineering Vol 3, No 3 (2016): Desember, 2016
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada saat ini pertumbuhan teknologi sangat berkembang pesat dalam berbagai bidang, Salah satunya smart house. Banyak sekali teknologi yang dikembangkan dalam bidang ini, hal ini demi menambah kenyamanan dan keefisienan waktu dalam pengerjaan sesuatu. Salah satunya pengembangan sistem kendali lampu rumah, di antaranya menggunakan remote. Akan tetapi, teknologi tersebut sangat boros karena mengharuskan 1 lampu 1 remote. Aplikasi ini merupakan aplikasi yang digunakan untuk memudahkan pemilik rumah untuk dapat menghidupkan lampu dan mematikan lampu. Hal ini berguna untuk mengurangi biaya tagihan pembayaran listrik, dan menghemat sumber daya alam terbatas. Hasil dari penelitian ini, adalah dari 5 smartphone dengan masing masing 100 kali percobaan di dapat hasil 100% mengikuti perintah, akan tetapi masih menghasilkan delay rata rata terbesar 0.957s. Delay ini di dapat setelah penggantian IC menjadi optocoupler, yang merupakan IC terbaik yang di dapat dari pengujian. Artinya aplikasi ini memenuhi harapan penulis dan berhasi menjalankan fungsinya dengan baik. Kata kunci : Android, Raspberry-PI, Kontrol Lampu
Perancangan Dan Prototipe Sistem Petunjuk Parkir Menggunakan Arduino Dengan Algoritma Teori Permainan Sebagai Penentu Lokasi Parkir Gemilang Kurniawan Soejantono; Iwan Iwut Tritoasmoro; Inung Wijayanto
eProceedings of Engineering Vol 4, No 3 (2017): Desember, 2017
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sistem Smart parking dapat mengatasi permasalahan mencari tempat parkir yang kosong, sehingga tidak perlu membuang waktu untuk berkeliling mencari tempat parkir. Permasalahan dalam mencari tempat parkir dapat disebabkan oleh pertumbuhan jumlah kendaraan yang setiap tahun meningkat. Dengan adanya fitur petunjuk tempat parkir akan membantu dalam menunjukan tempat parkir yang kosong dengan optimal. Algoritma Game Theory adalah sebuah urutan langkah pemrograman untuk menyelesaikan masalah bedasarkan perhitungan matematis, dimana smart parking dapat menentukan perbadingan tempat parkir yang kosong bedasarkan kedekatan pintu masuk dengan pemberian skor pada setiap tempat parkir. Pengujian dilakukan dengan 2 jenis yaitu pengujian deteksi parkir dengan perangkat keras dan pengujian algoritma dengan perangkat lunak. Dari hasil simulasi tersebut dapat terlihat bahwa sensor ultrasonik dan LED yang dihubungkan kepada arduino uno dapat menentukan keberadaan mobil atau tidak. . Pada pengujian algoritma Game Theory di lakukan ujicoba dengan berbagai kondisi seperti tempat parkir yang kosong secara acak. Percobaan dilakukan sebanyak 50 kali dengan berbagai kondisi. Hasil pengujian di dapatkan nilai performansi algoritma sebesar 100% berhasil menjalankan petunjuk parkir dengan akurat bedasarkan kedekatan pintu masuk gedung.Kata Kunci : Smart parking, Microcontroller, Arduino Uno, Ultrasonic sensor, Embedded System,Game Theory Algorithm
Deteksi Penyusup Berdasarkan Analisis Depth Frame Menggunakan Kamera Kinect Iqbal Surya Adi Permana; Inung Wijayanto; Eko Susatio
eProceedings of Engineering Vol 3, No 3 (2016): Desember, 2016
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permasalahan sistem keamanan selalu dikembangkan sejalan dengan perkembangan teknologi informasi. Otomatisasi keamanan dengan berdasarkan Analysis Depth Frame merupakan salah satu alternatif yang dapat menggantikan kamera CCTV dikarenakan Kinect Camera memiliki fitur infrared sehingga dapat memproses gerakan yang bersumber baik dari gambar atau video walaupun dalam kondisi yang gelap sekalipun. Proses kerja sistem ini sangat dipengaruhi oleh ketepatan dan keakuratan dalam pengolahan gerakan yang kemudian akan diidentifikasi sebagai perbandingan antar frame suatu citra dengan memberi batas toleransi dan juga luas cakupan kamera yang digunakan menggunakan metode NSSD (Normalized Sum-Squared Differences) dan kemudian hasilnya dilanjutkan kepada sistem untuk dapat menjalankan suatu perintah pengamanan berupa pengaktifan alarm yang biasa kita sebut sebagai Early Warning System. Upaya implementasi sistem keamanan seperti ini diharapkan dapat mengkolaborasikan antara perangkat computer dan kamera Kinect yang kemudian diaplikasikan sebagai pengontrol keamanan benda bernilai sejarah/harga jual tinggi yang berada dalam instansi ataupun museum. Hasil yang didapat dari pengujian terhadap sistem adalah didapatkan pada penggunaan metode ini bersifat akurat dengan rata-rata nilai frame per second adalah 77,81 dan juga sistem ini tidak terpengaruh terhadap jenis resolusi dikarenakan pada setiap proses NSSD dilakukan proses normalisasi angka sesuai dengan resolusi input yang digunakan. Kondisi ideal pengujian sistem adalah berada didalam ruangan dengan obyek pengamatan yang tidak bersifat reflektif atau glossy. Kata kunci: NSSD (Normalize Sum-Square Different), Early Warning System, Kinect Camera, Depth Frame
Perancangan Dan Implementasi Audio Meter Pada Platform Android Wahyu Lukman Hasan; Inung Wijayanto; Eko Susatio
eProceedings of Engineering Vol 3, No 3 (2016): Desember, 2016
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kesehatan adalah salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia. Salah satunya adalah kesehatan pendengaran. Seringkali kita tidak sadar bahwa kegiatan yang biasa kita lakukan sehari-hari dapat merusak kesehatan pendengaran kita. Kerusakan pendengaran baik secara sementara atau secara permanen disebabkan oleh kebisingan. Sumber kebisingan dapat berasal dari kendaraan bermotor, kawasan industri atau pabrik, pesawat terbang, kereta api, tempat-tempat umum, dan tempat niaga. Untuk menjaga agar lingkungan kita dari kebisingan yang berlebih yaitu dengan melakukan pengukuran kebisingan. Pengukuran kebisingan yang akurat dapat dilakukan dengan Sound Level Meter. Namun Sound Level Meter memiliki harga yang relatif mahal dan kurang fleksibel untuk dibawa karena memiliki ukuran yang cukup besar. Dalam Tugas akhir ini akan dibuat aplikasi android Audio Meter yang dapat digunakan untuk mengukur kebisingan. Proses pengujian keberhasilan sistem Audio Meter adalah dengan cara menghitung akurasi. Akurasi sistem yang dihasilkan dengan menggunakan device pemodelan setelah melakukan kalibrasi mencapai 99,58 % sedangkan rata- rata tingkat akurasi yang dihasilkan oleh aplikasi sejenis adalah 96 % dengan kondisi pengukuran yang sama Kata kunci : Pengukuran Kebisingan, Audio Meter, Sound Level Meter, Android
Analisis Perbandingan Pola Sinyal Delta Dan Theta Eeg 5 Channel Terhadap Efek Yang Ditimbulkan Pada Seseorang Saat Diberikan Stimulus Berupa Potongan Film Horor Ana Durrotul Isma; Inung Wijayanto; Sugondo Hadiyoso
eProceedings of Engineering Vol 5, No 3 (2018): Desember 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Saat menonton film horor, tubuh memberikan respon berupa rasa takut. Rasa takut tersebut dapat mengakibatkan naik turunnya aktivitas otak yang menghasilkan sinyal otak dengan karakteristik tertentu. Aktivitas saat menghasilkan sinyal otak tersebut dapat terekam dengan menggunakan alat Electroencephalogram. Berdasarkan rentang frekuensinya, sinyal otak dibagi menjadi 5 yaitu delta, theta, alpha, beta, dan gamma. Pada jurnal ini dirancang sebuah sistem untuk membandingkan pola sinyal kondisi normal, mulai takut, dan sangat takut berdasarkan pola sinyal delta dan theta ketika seseorang diberikan stimulus berupa potongan film horor serta mengklasifikasi kondisi. Ekstraksi ciri yang digunakan yaitu Discrete Wavelet Transform (DWT) dan klasifikasi yang digunakan yaitu K-Nearest Neighbor (KNN). Hasil perbandingan pola sinyal kondisi normal dan takut menunjukkan bahwa untuk sinyal delta pada kedua kondisi tersebut memiliki frekuensi kerja yang sama pada semua kanal, sedangkan untuk sinyal theta pada kedua kondisi tersebut memiliki frekuensi kerja yang berbeda dan perbedaan terbesar berada pada kanal PZ. Hasil pengujian menunjukkan akurasi tertinggi sinyal delta berada pada kanal AF3 dan PZ dengan akurasi sebesar 61.11% dan sinyal theta berada pada kanal T7 dan PZ dengan akurasi sebesar 55.56%. Kata kunci: EEG, DWT, K-NN, film horor Abstract While watching horror movie, human body gives a response in a form of fear. Fear itself can conduce a fluctuation in brain activity and results a certain signal characteristic. The activity of brain waves can be recorded by Electroencephalogram. Based on the signal’s frequency, brain signals can be classified into 5, those are delta, theta, alpha, beta and gamma. In this journal, it is designed a system to compare and classify a different patterns of signals in condition of normal, getting scared, and really scared based on delta and theta signals of someone when given a stimulus of a horror movie scene. The feature extraction that is used in this research is Discrete Wavelet Transform (DWT) and using K-Nearest Neighbor (K-NN) as the classification method. The result from signal pattern comparison shows that on delta signal the frequencies strat working at the same frequency on every channels, on theta signal the frequencies start working at the different frequency and the highest difference is on PZ channel. The testing results show that the highest delta signal accuracy is one the AF3 and PZ channels with an accuracy of 61.11% and the theta signal is on the T7 and PZ channels with an accuracy of 55.56%. Keyword: EEG, DWT, K-NN, horror movie
Implementasi Salient Object Detection Pada Sistem Estimasi Berat Badan Manusia Berbasis Pengolahan Citra Digital Siti Nur Fatihah; Inung Wijayanto; Ratri Dwi Atmaja
eProceedings of Engineering Vol 5, No 3 (2018): Desember 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Otak dan sistem visual manusia lebih memperhatikan beberapa bagian dari suatu gambar. Perhatian visual telah dipelajari oleh para peneliti dalam fisiologi, psikologi, sistem saraf, dan visi komputer untuk waktu lama. Studi terbaru menunjukkan bahwa perhatian visual membantu pengenalan objek, pelacakan, dan deteksi juga. Dipilihnya Salient Object Detection karena memiliki dua keuntungan. Pertama, membantu objek detektor menangani objek orientasi yang berbeda. Kedua, bentuk yang diusulkan dapat bervariasi agar sesuai dengan objek. Dalam tugas akhir ini, akan diimplementasikan Salient Object Detection pada sistem estimasi berat badan manusia berbasis pengolahan citra digital. Melalui tahapan pre-processing yang dilakukan secara manual dan dilanjutkan dengan proses saliency yang keluarannya adalah citra grayscale. Dari sana, citra akan dihitung pikselnya untuk menjadi masukan dalam perhitungan estimasi berat badan. Pengujian dilakukan dengan menggunakan 48 citra yang diperoleh dari 16 orang. Setelah dilakukan pengujian, teknik saliency tanpa threshold menghasilkan akurasi rata-rata sebesar 84% dengan standar deviasi 13,05 kilogram. Hasil RMSE untuk performansi sistem dengan teknik saliency tanpa threshold adalah 13,3612. Adapun untuk hasil pengujian untuk teknik saliency menggunakan threshold mempunyai akurasi rata-rata sebesar 87% dengan standar deviasi 15,06 kilogram. Hasil RMSE untuk performansi sistem dengan teknik saliency menggunakan threshold adalah 10,9173. Teknik saliency tanpa threshold menghasilkan 56% akurasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan teknik saliency menggunakan threshold. Kata Kunci: Berat Badan, Salient Object Detection, Pengolahan Citra Digital Abstract The human brain and visual system pay more attention to some parts of an image. Visual attention has been studied by researchers in physiology, psychology, nervous system, and computer vision for a long time. Recent studies show that visual attention aids object recognition, tracking, and detection as well. Salient Object Detection is chosen because it has two advantages. First, help the detector object handle different orientation objects. Second, the proposed form can vary to suit the object. In this final project, Salient Object Detection will be implemented in human body weight estimation systems based on digital image processing. Through the pre-processing stages which are done manually and continued with the saliency process, the output is a grayscale image. From there, the image will be calculated pixels to be input in calculating the estimated body weight. Testing was carried out using 48 images obtained from 16 people. After testing, the saliency technique without threshold resulted in an average accuracy of 84% with a standard deviation of 13.05 kilograms. RMSE results for system performance with saliency techniques without threshold are 13.3612. As for the test results for the saliency technique using threshold has an average accuracy of 87% with a standard deviation of 15.06 kilograms. RMSE results for system performance with saliency technique using threshold is 10.9173. The saliency technique without threshold produces 56% higher accuracy than the saliency technique using threshold. Keywords: Weight, Salient Object Detection, Digital Image Processing
Co-Authors Achmad Muzahid Achmad Rizal Achmad Rizal Adisaputra, Rangga Adnan Azhary Ahmad Hilmi Ahmad Muammar Agusti Akbar Budi Wikanta Aldo Setiawan Alif, M.Nurfadli Alrizqi, Naufal Dwi Ana Durrotul Isma Andhita Nurul Khasanah Andi Muhammad Wahyu Safaat Angga Rusdinar ANGGUNMEKA LUHUR PRASASTI Atiffan Ramadhiat Azahra, Yasmin Azis, Qitfirul Abdul Azriel Gilbert Samuel Rogito Azzahra, Salwa Bagus Tri Astadi Balova , Fathrurrizqa Bambang Hidayat Bara, Alfianto Teofilus Bayu Erviga Yulanda Setiawan Budhi Irawan Daivalana Mahadika Priatama Denny Darlis Didin Bramastya Diliana, Faizza Haya Eko Susatio Elia Kurniawati Fardiyanti, Defitriana Fathrurrizqa Balova Faturachman Faturachman Fauzia Anis Sekar Ningrum Firdaus, Alvaro Ahmad Firmanda Robi Fitriah Halimah Gadama, Melsan Gelar Budiman Gemilang Kurniawan Soejantono Goenadiningrat, Jeahan Fitria Hakim, Nurina Listya Hendriadi Mukri HUMAIRANI, ANNISA Hurianti Vidyaningtyas I Nyoman Apraz Ramatryana Ilham Fadhlurrohman Ilva Herdayanti Indah Ratu Aulia Indra Bari Yulio Indrarini Dyah Irawati Iqbal Eshar Dwi Pourindra Iqbal Surya Adi Permana Irsyad Abdul Basit Iwan Iwut Tritoasmoro Jangkung Raharjo Jannah, Sabila Hayyinun Jasmine, Diva Dhila Jauhari, Muhammad I Jehan Pratama Herdaning Karina Permatasari Khairul Sani Kurnia Ismanto, Rima Ananda Leanna Vidya Yovita Lokahita, Lulu Luthfi Muhammad Pahlevi M. Fadhil Abdullah Meidatomo , Muhammad Haykal Meidi Mahendra Rahmatullah Melati Wahyutami Milan Adila Amalia Mohamad Ilham Abdurrahman Muhammad Adnan Muhammad Ary Murti Muhammad Ridho Putra Muzahid, Achmad Nadya Silva Arline Nasution, Seri Wahyuni Nizhar Arya Hamitha Novian Permana Nur Afifah Nur Ibrahim Nur Pratama, Yohanes Juan Nurina Listya Hakim Olivia Rossiana Pahira, Ela Diranda Pandu Jati Utomo Pelita Santi Permana, Andri Satia Prakoso, Mochamad Rafi Alfian Prasetio Nugroho Putra, I Gusti Ngurah R. A. Putri, Athaliqa Ananda Putri, Indah Amalia R. Dhenake Aghni Bunga R. S. Deanto R. Yunendah Nur Fu’adah Raditiana Patmasari Rahayu Lubis Rahmaniar, Thalita Dewi Ramdani, Ahmad Zaky Rani Harnila Ratri Dwi Atmaja Rayani Budi Andhini Rayyan Budhiarta Reny Yuliani Arnis Revi Febriana Simanjuntak Rita Magdalena Rita Purnamasari Rivan Radian Suryadi Rizal Fachrudin Maulana Rizky Gilang Gumilar Rogito, Azriel Gilbert Samuel Sa'idah, Sofia Safitri, Ayu Sekar Satrio Nur Adhi Gyat Sa’idah, Sofia Sidqi, Anka Siti Nur Fatihah Sofia Sa’idah SOFIA SAIDAH Subiakto, Septiaini Dela Suci Aulia Sugondo Hadiyoso Sulistyo, Tobias Mikha Sunarso Sunarso Syahnas, Aulia Teguh Musaharpa Gunawan Triadi Triadi Unang Sunarya Utami, Ayu Tuty Varian Mohammad Sutama Wahyu Lukman Hasan Wibowo, Raiyan Adi Wirakusuma, Muhammad P. Y. P. Gautama Yasmin Azahra Yoza Radyaputra YULI SUN HARIYANI Zulfikar F.M. Ramli