Claim Missing Document
Check
Articles

HAMBATAN MASYARAKAT DALAM PENGURUSAN SERTIFIKAT TANAH DI DESA SIMBANGU KECAMATAN ANGATA KABUPATEN KONAWE SELATAN Agustina, Sri; Karsadi, Karsadi; Yusuf, Muh
SELAMI IPS Vol 13, No 2 (2020): Selami IPS
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/selami.v13i2.14305

Abstract

Penelitian ini bertujuan: (1) untuk mengetahui hambatan masyarakat dalam pengurusan sertifikat tanah pemukiman dan perkebunan di Desa Simbangu Kecamatan Angata Kabupaten Konawe Selatan, (2) untuk mengetahui upaya yang dilakukan kepala desa dalam menangani sertifikat tanah pemukiman dan perkebunan masyarakat di Desa Simbangu Kecamatan Angata Kabupaten Konawe Selatan. Teknik pengumpulan data yakni (1) Wawancara mendalam (Indepth Interview), (2) Dokumentasi. Responden dalam penelitian ini diperoleh dari 8 orang masyarakat yang belum memiliki sertifikat tanah. Sedangkan informan dalam penelitian ini yaitu 1 orang Kepala Desa, 1 orang Kepala Kantor PertanahanKonawe Selatan dan 4 orang Kepala Dusun. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif, yaitu memberikan gambaran/deskripsi mengenai hambatan masyarakat dalam pengurusan sertifikat tanah di Desa Simbangu Kecamatan Angata Kabupaten Konawe Selatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Hambatan masyarakat dalam pengurusan sertifikat tanah pemukiman dan perkebunan di Desa Simbangu Kecamatan Angata Kabupaten Konawe Selatan yaitu mahal, ketidaktahuan masyarakat tentang prosedur pendaftaran tanah, dan ketidakmauan masyarakat untuk mendaftarkan tanahnya karena prosesnya yang rumit.(2) Upaya yang dilakukan kepala desa dalam menangani sertifikat tanah pemukiman di Desa Simbangu adalah dengan menyelenggarakan program Ptsl (Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap), sedangkan upaya yang dilakukan Kepala Desa dalam menangani sertifikat tanah perkebunan masyarakat di Desa Simbangu Kecamatan Angata Kabupaten Konawe Selatan ialah dengan mengusulkan Prona (Program Proyek Operasional Agraria). 
Karakteristik Fisik Habitat Peneluran Penyu di Pulau Gelasa, Kepulauan Bangka Belitung Marselino, Frendy; Yusuf, Muh; Redjeki, Sri
Journal of Marine Research Vol 13, No 2 (2024): Journal of Marine Research
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jmr.v13i2.39011

Abstract

Penyu merupakan satwa yang termasuk dalam daftar merah satwa yang dilindungi karena populasinya semakin sedikit. Banyaknya perburuan telur,pencemaran alam, hingga perubahan morfodinamika alam mengakibatkan habitat hidupnya menjadi terganggu. Kondisi bentang alam yang kondusif sangat diperlukan untuk meningkatkan populasi penyu, oleh karena itu pengetahuan tentang kondisi fisik habitat yang sesuai untuk peneluran penyu sangat diperlukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik fisik habitat peneluran penyu di Pulau Gelasa, Kepulauan Bangka Belitung. Karakteristik fisik habitat peneluran terdiri dari karakteristik pesisir hingga laut dan karakteristik sarang penelurannya. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2022. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif dan deskriptif dengan data primer meliputi: jumlah dan telur penyu, vegetasi, kemiringan pantai, panjang dan lebar pantai, kedalaman dan diameter sarang, ukuran butir sedimen sarang, pH sarang, suhusarang, dan kelembaban sarang. Sedangkan data sekunder meliputi: data topografi dan batimetri, pasang surut air laut, angin, gelombang laut, dan arus laut. Analisis data berupa korelasi antara beberapa parameter karakteristik fisik habitat peneluran terhadap jumlah telur penyu. Hasil penelitian menunjukkan terdapat tujuh sarang peneluran, diantaranya enam bekas sarang peneluran dan terdapat satu sarang yang terdapat telur. Rata-rata karakteristik fisik habitat peneluran penyu di Pulau Gelasa ini termasuk kurang sesuai untuk peneluran, karena kondisi kelerengan yang agak curam, sehingga sarang menjadi terlalu dekat dengan permukaan air laut. Hubungan antara beberapa karakteristik fisik habitat peneluran penyu yang terukur terhadap jumlah butir telur didapatkan hubungan yang sangat kuat yaitu 96,86% dengan setiap parameter yang tidak signifikan memengaruhi jumlah butir telur. Faktorfaktor yang membuat penyu tetap melakukan peneluran di Pulau Gelasa adalah kondisi alam yang masih terjaga, sehingga penyu laut banyak mencari makan di tempat tersebut, dan yang paling unik adalah penyu memiliki insting untuk kembali ke tempat kelahirannya untuk bertelur. Sea turtles are included in the red list of protected animals because of their smaller populations. The large number of egg hunting, natural pollution, tochanges in natural morphodynamics have resulted in disturbed living habitats.Conducive landscape conditions are indispensable for increasing turtlepopulations, therefore knowledge of the physical conditions of suitable habitats forturtle nesting is indispensable. This study aims to determine the physicalcharacteristics of turtle nesting beach habitats on Gelasa Island, in BangkaBelitung Province. The physical characteristics of the nesting habitat consist of thecharacteristics of the coast to the sea and the characteristics of the nest of itsspawning. This research was conducted in October 2022. The methods used arequantitative and descriptive methods with primary data including: nests and turtleeggs, vegetation, coastal slope, length and width of the beach, depth and diameterof the nest, grain size of the nest sediment, pH of the nest, nest temperature, andnest humidity. While secondary data include: topographic and bathymetric data,tides, winds, ocean waves, and ocean currents. Analysis of correlation data betweenseveral parameters of the physical characteristics of the nesting habitat to turt leeggs. The results showed that there were seven nests, including six former nests andone nest with eggs. The average physical characteristics of turtle nesting habitatson Gelasa Island are not suitable for nesting, because the slope conditions arerather steep, so the nests become too close to sea level. The relationship betweenseveral physical characteristics of turtle nesting habitat that is measured to seaturtle eggs obtained a very strong relationship of 96.86% with each parameter thatdoes not significantly affect sea turtle eggs. Factors that make sea turtles continueto nest on Gelasa Island are the natural conditions that are still maintained, so thatsea turtles are looking for food in that place, and the most unique thing is that seaturtles have an instinct to return to their birthplace to lay eggs.
Fungsi Pengawasan Ombudsman dalam Meningkatkan Kualitas Pelayanan di Pemerintah Kota Kendari: Sebuah Tinjauan Kualitatif Rinding, Rinding; Rahman, Rahman; Yusuf, Muh
PAMARENDA : Public Administration and Government Journal Vol 3, No 3 (2024):
Publisher : Program Studi Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Halu O

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52423/pamarenda.v3i3.47716

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan fungsi pengawasan Ombudsman dalam meningkatkan kualitas pelayanan Pemerintah Daerah Kota Kendari. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pelaksanaan fungsi pengawasan Ombudsman dalam meningkatkan kualitas pelayanan Pemerintah Kota Kendari belum berjalan efektif. Hal ini dapat dilihat berdasarkan tiga indikator pengawasan Ombudsman yang meliputi kegiatan penerimaan dan verifikasi laporan, pemeriksaan dan penyelesaian laporan diketahui sudah berjalan baik, tetapi untuk indikator Pencegahan Maladministrasi belum efektif dilakukan oleh Ombudsman Perwakilan Sulawesi Tenggara dalam mengawasi penyelenggaraan pelayanan publik di Kota Kendari. Kata kunci : Fungsi Pengawasan, Ombudsman, Kualitas Pelayanan Publik
Simulasi Pola Arus Permukaan 2 Dimensi di Perairan Pulau Nyamuk Taman Nasional Karimunjawa Pada Musim Peralihan II Alam, Mikala Faza; Indrayanti, Elis; Yusuf, Muh
Indonesian Journal of Oceanography Vol 5, No 2 (2023): Indonesian Journal of Oceanography
Publisher : University of Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ijoce.v5i2.16554

Abstract

Pulau Nyamuk adalah salah satu gugusan kepulauan yang berada di Kawasan Taman Nasional Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Provisi Jawa Tengah. Pulau Karimunjawa ini memiliki karakteristik yang spesifik baik secara geografis maupun ekologissebagai kawasan perairan tipe semi tertutup. Pulau ini dikelilingi oleh gugusan pulau-pulau besar dan kecil. Lokasi yang spesifik ini akan mempengaruhi arah, kecepatan dan pola arus serta karakteristik gelombang. Tujuan dari penelitian ini akan mengkaji pola pergerakan arus permukaan melalui pendekatan model dua dimensi di Perairan Karimunjawa, khususnya di perairan Pulau Nyamuk. Pola pergerakan arus diperoleh berdasarkan model pendekatan hidrodinamika 2D. Verifikasi kesesuaian model dilakukan dengan membandingkan terhadap hasil pengukuran lapangan tanggal 23-26 Oktober 2021. Pengukuran arus menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Penelitian menunjukkan bahwa kecepatan arus maksimum 0,056 m/s ke arah 66° dan arus minimum 0,001 ke arah 38° dengan karakteristik arus pasut sebesar 51,44%. Pasang surut perairan Nyamuk, Karimunjawa bertipe pasang surut tunggal. Hasil simulasi model menggunakan pendekatan hidrodinamika 2D menggambarkan arah pergerakan arus yang terjadi cenderung bersifat bolak–balik akibat adanya dominasi arus pasut dengan kecepatan rata–rata 0,013 m/s.AbstractNyamuk Island is one of the island groups in the Karimunjawa National Park area of Karimunjawa, Jepara Regency, Central Java Province. Karimunjawa has specific characteristics both geographically and ecologically, namely the water area is a semi-closed type, because it is surrounded by a group of islands, both large and small islands. Karimunjawa waters will be greatly influenced by the direction, speed, and pattern of currents and the characteristics of the waves that occur at that time. This study aims to determine the pattern of surface current movement with a two-dimensional model approach in Nyamuk Waters, Karimunjawa. The current movement pattern is obtained based on the 2D hydrodynamic approach model. Verification of the suitability of the model is carried out by comparing the results of field measurements carried out on October 23-26 October 2021. The current is carried out using a quantitative descriptive method. The results showed that the maximum current velocity was 0.056 m/s in the direction of 66° and the minimum current was 0.001 in the direction of 38° with a tidal current characteristic of 51.44%. Tides Nyamuk waters, Karimunjawa single tidal type. The simulation results using a 2D hydrodynamics approach describe the direction of current movement that tends to be alternating due to the dominance of tidal currents with an average speed of 0.013 m/s.
IMPACT ANALYSIS OF COAL MINING ON WATER POLLUTION IN BUNATI VILLAGE, ANGSANA SUB-DISTRICT, TANAH BUMBU REGENCY, SOUTH KALIMANTAN Kasim, Hasni; Haslinda, Haslinda; Yusuf, Muh; Rachmat, Rachmat; Basmar, Muh. Fahmi
INFOKUM Vol. 10 No. 5 (2022): December, Computer and Communication
Publisher : Sean Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58471/infokum.v10i5.1086

Abstract

The purpose of this study was to analyze the heavy metal mercury (Hg) component in coal mining waste water during mining activities. A field observation method has been used to continuously capture and monitor sampling at mining and processing sites. In the laboratory, tests for the content of metal mercury (Hg) in liquid waste from mine waste have been completed. The three components of the field survey are preliminary research, main research (sampling), and laboratory analysis. Air samples were fired at pre-tapped points based on waste conditions while fully appreciating the potential of about four points. The results showed that there were two air samples with very high mercury content, namely 5.0828 pp Hg at location 02 (ST.02) and 6.3060 pp Hg at location 3 (ST.03).
Analisis Implementasi Total Productive Maintenance Pada Pyro Processing PT Semen Bosowa Maros Dengan Menggunakan Metode Overall Effectiveness Equipment (OEE) & Failure Mode And Effects Analysis (FMEA) Yusuf, Muh; Alisyahbana, Takdir; Chairany, Nurul
Scientica: Jurnal Ilmiah Sains dan Teknologi Vol. 3 No. 1 (2024): Scientica: Jurnal Ilmiah Sains dan Teknologi
Publisher : Komunitas Menulis dan Meneliti (Kolibi)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kelancaran proses produksi merupakan prioritas utama bagi perusahaan, faktor yang memengaruhi kelancaran proses produksi ialah kinerja mesin. Pada PT Semen Bosowa Maros mesin pfister 4C1.PW2 megalami penurunan efektivitas dan efisiensi sehingga harus mengalami downtime. Penurunan ini memberikan dampak berupa turunnya hasil produksi yang terjadi pada bulan juli – agustus 2023 hanya 10486 – 8417 ton dan mei 2024 hanya 12108 ton. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis nilai efektivitas mesin berdasar overall effectiveness equipment (oee) dan mengetahui dampak dan penyebab dari kegagalan mesin sehingga mampu memaksimalkan efektivitas mesin pfister 4C1.PW2 dengan menerapkan konsep perawatan total productive maintenance. Dari hasil perhitungan availability, performance, dan quality ratio dikalikan dan didapatkan nilai efektifitas mesin yaitu rata-rata sebesar 47% Nilai tersebut berada dibawah standar world class OEE yaitu 85 %. untuk itu dilakukan analisis failure mode and effect analysis (fmea) didapatkan nilai RPN 270 untuk komponen rotor scale, 144 untuk komponen rotary blower, 120 untuk komponen slide gate, 112 untuk komponen load cell. Usulan konsep perawatan berdasar TPM yang dapat diterapkan yaitu autonomous maintenance, planned maintenace, quality maintenance, health & safety environment, dan early equipment management
Pengaruh Penggunaan Metode Problem Solving Terhadap Hasil Menulis Teks Eksposisi Yusuf, Muh
PINISI :Journal of Teacher Professional Vol 5, No 2 (2024): Agustus
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/tpj.v5i2.63195

Abstract

Abstrak.Bagaimana menggunakan teknik pemecahan masalah untuk membantu siswa di SMAN 9 Makassar menulis teks eksplanasi dengan lebih baik merupakan tantangan utama yang dibahas dalam penelitian ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membantu siswa kelas X.10 di SMAN 9 Makassar menjadi lebih mahir menulis eksposisi dengan mengajarkan teknik problem solving. Penelitian tindakan kelas (disebut juga penelitian tindakan kelas) adalah jenis penelitian ini. Hal ini dilakukan dalam dua siklus, dengan dua sesi per siklus. Perencanaan, pelaksanaan tugas, observasi, dan refleksi merupakan bagian dari proses penelitian. Subyek penelitian adalah siswa kelas X.10 SMAN 9 Makassar yang berjumlah 35 orang. Tes dan observasi dilakukan guna mengumpulkan data untuk penelitian ini. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 35 siswa yang menyelesaikan tugas individu pada siklus I, hanya 20 siswa atau 57% yang memenuhi syarat ketuntasan minimal (KKM). Secara historis, hal ini belum terpenuhi karena hasil rata-ratanya adalah 76%. Sebaliknya, pada siklus II terdapat 30 siswa atau 85% yang tuntas KKM dari total 35 siswa; secara tradisional, persentase ini adalah 85,08%.Temuan penelitian menunjukkan bahwa penggunaan pendekatan pemecahan masalah untuk mengajar siswa kelas X.10 SMAN 9 Makassar cara membuat teks eksplanasi telah meningkatkan hasil.  Kata kunci: Menulis, Teks Eksposisi, Problem Solving
Pengaruh Penggunaan Metode Problem Solving Terhadap Hasil Menulis Teks Eksposisi Yusuf, Muh
PINISI :Journal of Teacher Professional Vol 5, No 2 (2024): Agustus
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/tpj.v5i2.63015

Abstract

Abstrak.Bagaimana menggunakan teknik pemecahan masalah untuk membantu siswa di SMAN 9 Makassar menulis teks eksplanasi dengan lebih baik merupakan tantangan utama yang dibahas dalam penelitian ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membantu siswa kelas X.10 di SMAN 9 Makassar menjadi lebih mahir menulis eksposisi dengan mengajarkan teknik problem solving. Penelitian tindakan kelas (disebut juga penelitian tindakan kelas) adalah jenis penelitian ini. Hal ini dilakukan dalam dua siklus, dengan dua sesi per siklus. Perencanaan, pelaksanaan tugas, observasi, dan refleksi merupakan bagian dari proses penelitian. Subyek penelitian adalah siswa kelas X.10 SMAN 9 Makassar yang berjumlah 35 orang. Tes dan observasi dilakukan guna mengumpulkan data untuk penelitian ini. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 35 siswa yang menyelesaikan tugas individu pada siklus I, hanya 20 siswa atau 57% yang memenuhi syarat ketuntasan minimal (KKM). Secara historis, hal ini belum terpenuhi karena hasil rata-ratanya adalah 76%. Sebaliknya, pada siklus II terdapat 30 siswa atau 85% yang tuntas KKM dari total 35 siswa; secara tradisional, persentase ini adalah 85,08%.Temuan penelitian menunjukkan bahwa penggunaan pendekatan pemecahan masalah untuk mengajar siswa kelas X.10 SMAN 9 Makassar cara membuat teks eksplanasi telah meningkatkan hasil.  Kata kunci: Menulis, Teks Eksposisi, Problem Solving
PERAN PEMERINTAH DESA DALAM PEMBERDAYAAN KELOMPOK TANI Ramli, Hajra; Muhiddin, Amir; Yusuf, Muh
Kajian Ilmiah Mahasiswa Administrasi Publik (KIMAP) Vol 5, No 4 (2024): Agustus 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/kimap.v5i4.15567

Abstract

This research aims to determine the role of the village government as a regulator, dynamist and facilitator in empowering farmer groups in Tawakua Village, Angkona District, East Luwu Regency. The type of research used is descriptive qualitative. The data collection techniques used were observation, documentation and interviews with a number of informants in the field. The results of this research show that the role of the village government is considered less than optimal, where the role of the government as a regulator shows that the village government does not make rules regarding the empowerment of farming communities, but the village government implements the regulations from the central government, the role of the village government as a dynamist, mentoring and training is not evenly provided to all. farmer groups, and the role of the village government as a facilitator in providing seeds, fertilizer and production facilities and infrastructure that are in accordance with the needs of the farming community
PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA DESA DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN DESA BALLE KECAMATAN KAHU KABUPATEN BONE Imran, A; Parawangi, Anwar; Yusuf, Muh
Kajian Ilmiah Mahasiswa Administrasi Publik (KIMAP) Vol 4, No 6 (2023): Desember 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/kimap.v4i6.13735

Abstract

This study aimed  to find out  the leadership of  Village Head in increasing community participation in development in Balle Village, Kahu District, Bone Regency. This study used a qualitative method. Data collection was carried out by using observation, interviews and documentation techniques. The results showed that the leadership  of the Village Head in Increasing Community Participation in Development in Balle Village, Kahu District, Bone Regency was still not optimal, while for Community Participation, there were still many people who did not have awareness and willingness when viewed from aspects 1) Motivator, the village head needed skill to improve in giving motivation. The village head motivated his subordinates to develop talent, the ability to create a better village office in carrying out all the tasks given by the balle village head. 2) Facilitator, considered optimal in facilitating development activities. the village head had provided facilities and infrastructure for the community and village officials to facilitate the development of the village of Balle. 3) Mobilizers were good because they  do something related to development for the public interest, the village head always encouraged the community and government officials to actively participated in implementing village development.