Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search
Journal : Busyro : Jurnal Dakwah dan Komunikasi Islam

Resiliensi Wanita yang Mengalami Perselingkuhan dalam Rumah Tangga di Sarirejo Lamongan Faizatul Muniroh; Muhimmatul Hasanah
Busyro : Jurnal Dakwah dan Komunikasi Islam Vol 2 No 1 (2020): November : Busyro : Jurnal Dakwah dan Komunikasi Islam
Publisher : Prodi. Manajemen Pendidikan Islam, Fakultas Tarbiyah, Institut Pesantren Sunan Drajat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (815.386 KB) | DOI: 10.55352/kpi.v2i1.572

Abstract

The research was conducted to find out how the description of the process of resilience and the factors that influence it where as a woman it is certainly not easy after being cheated on by her husband and divorced to be able to survive in a depressed state and even deal with adversity or trauma experienced in her life, and it is not easy to be a single parent who have a dual role in educating and earning their own living. The impact of infidelity and divorce is very influential on the personality of women, families, and children. The existence of resilience factors that vary from the condition of each individual, can the individual survive in a state of stress, trauma or misery. Researchers used descriptive qualitative research methods with data collection techniques of observation, interviews and documentation. This research was conducted in Sarirejo District, Lamongan Regency with 4 single parent subjects. The results showed that the analysis of the picture of resilience showed that the four subjects had good resilience. Because these individuals can regulate negative emotions due to betrayal effectively, so they don't drag on in these emotions, can adjust to new circumstances, are able to survive under pressure and are able to play a dual role, namely educating and earning a living. Factors that influence women to be resilient are parental support, can encourage and motivate to rise from adversity and individuals are able to survive because mothers must be role models for their children. Mothers are the first educators in the family for their children.
Perkembangan Moral Siswa-Siswi Kelas VIII dalam Ruang Lingkup Lingkungan Sekolah di SMPN 2 Pucuk Lamongan Retno Dwi Agustin; Muhimmatul Hasanah
Busyro : Jurnal Dakwah dan Komunikasi Islam Vol 2 No 2 (2021): Mei : Busyro : Jurnal Dakwah dan Komunikasi Islam
Publisher : Prodi. Manajemen Pendidikan Islam, Fakultas Tarbiyah, Institut Pesantren Sunan Drajat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (215.972 KB) | DOI: 10.55352/kpi.v2i2.581

Abstract

Factors that influence adolescent development are internal and external. The environment in question is the social environment of peers from outside or friends in the association from within. The main factor that determines the attractiveness of interpersonal relationships among adolescents in general is the similarity in interests, values, opinions, and personality traits. Moral education taught to adolescents will greatly affect the character in the school environment. Parents must be willing to engage in conversation and encourage their children to talk about things related to values ​​that will make children have high moral thinking. The role of parents here is very important to always monitor the moral development that occurs in their children in the school environment. Moral development related to the daily life of students at the school environment level is very influential in the attitudes that occur in the lives of students so that there is a lack of student morals in the school environment and a lot of social ethics that deviate from the association of students. The findings in the research above, there are about moral development and the causal factors of moral development or often called the influence of the moral development of class VIII SMP Negeri 2 Pucuk Lamongan, both from external and internal environmental problems.
GAMBARAN PLACE ATTACHMENT PADA MASYARAKAT DAERAH MAKAM SUNAN GIRI GRESIK Nurul Avifah; Muhimmatul Hasanah; Fatchul Munir
Busyro: Jurnal Dakwah dan Komunikasi Islam Vol 4 No 1 (2022): November : Busyro : Jurnal Dakwah dan Komunikasi Islam
Publisher : Prodi. Manajemen Pendidikan Islam, Fakultas Tarbiyah, Institut Pesantren Sunan Drajat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55352/busyro.v4i1.761

Abstract

Humans have a attach with a place called a place attachment. In this study, researchers aimed to find out the picture of place attachment in the community of the Grave of Sunan Giri which was expressed through feelings and actions carried out. This research used a qualitative method with the subject of the study, namely the community of the Grave of Sunan Giri area which was selected through purposive sampling in accordance with predetermined characteristics so that as many as 5 research subjects were obtained. The collection carried out in this study used interview and observation methods. The credibility of the data used uses source triangulation by comparing the subject's interview data with interviews with significant other. Based on the research conducted, the results were obtained that there was a picture of place attachment in the community of the Grave of Sunan Giri which was shown through the feelings and actions carried out by the subject. The place attachment that occurs in the community Grave of Sunan Giri area is in the form of positive and negative emotions felt during their stay in the Grave of Sunan Giri area and actions to protect the Grave of Sunan Giri area.
Resiliensi Wanita yang Mengalami Perselingkuhan dalam Rumah Tangga di Sarirejo Lamongan Faizatul Muniroh; Muhimmatul Hasanah
Busyro: Jurnal Dakwah dan Komunikasi Islam Vol. 2 No. 1 (2020): November : Busyro : Jurnal Dakwah dan Komunikasi Islam
Publisher : Institut Pesantren Sunan Drajat Lamongan, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55352/kpi.v2i1.211

Abstract

Penelitina dilakukan untuk mengetahui bagaimanakah gambaran proses terjadinya resiliensi serta faktor-faktor yang mempengaruhinya dimana sebagai wanita tentu tidak mudah setelah diselingkuhi suaminya dan diceraikan mampu bertahan dalam keadaan tertekan dan bahkan berhadapan dengan kesengsaraan atau trauma yang dialami dalam kehidupannya, dan tidak mudah menjadi single parent yang berperan ganda mendidik dan mencari nafkah sendiri. Dampak dari perselingkuhan dan perceraian merupakan hal yang sangat berpengaruh kepada kepribadian wanita, keluarga, dan anak. Adanya faktor resiliensi yang berbeda-beda dari kondisi individu masing-masing, mampukah individu tersebut bertahan dalam keadaan tertekan, trauma ataupun kesengsaraan. Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data observasi, wawancara dan dokumentasi. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sarirejo Kabupaten Lamongan dengan 4 subjek single parent. Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis mengenai gambaran resiliensi memperlihatkan bahwa keempat subjek memiliki resiliensi yang baik. Karena individu-individu tersebut dapat meregulasi emosi-emosi negatif akibat terhianati secara efektif, sehingga tidak berlarut-larut dalam dalam emosi tersebut, dapat menyesuaikan diri dengan keadaan baru, mampu bertahan dalam keadaan tertekan dan mampu berperan ganda yaitu mendidik dan mencari nafkah. Faktor yang mempengaruhi wanita menjadi resilien adalah dukungan orang tua, dapat mendorong dan memotivasi untuk bangkit dari keterpurukan dan individu mampu bertahan karena ibu harus menjadi teladan bagi anaknya. Ibu adalah wanita pendidik pertama dalam keluarga bagi anaknya
Perkembangan Moral Siswa-Siswi Kelas VIII dalam Ruang Lingkup Lingkungan Sekolah di SMPN 2 Pucuk Lamongan Retno Dwi Agustin; Muhimmatul Hasanah
Busyro: Jurnal Dakwah dan Komunikasi Islam Vol. 2 No. 2 (2021): Mei : Busyro : Jurnal Dakwah dan Komunikasi Islam
Publisher : Institut Pesantren Sunan Drajat Lamongan, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55352/kpi.v2i2.216

Abstract

Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan remaja adalah internal dan eksternal. Lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan sosial teman sebaya dari luar atau teman dalam pergaulan dari dalam. Faktor utama yang menentukan daya Tarik hubungan interpersonal diantara para remaja pada umumnya adalah adanya kesamaan dalam minat, nilai, pendapat, dan sifat-sifat kepribadian pendidikan moral yang diajarkan pada remaja akan sangat berpengaruh terhadap karakter yang ada di lingkungan sekitar sekolah. Orang tua harus bersedia terlibat dalam percakapan dan mendorong anaknya untuk membicarakan hal-hal yang berhubungan dengan nilai-nilai akan membuat anak memiliki pemikiran moral yang tinggi. Peran orang tua disini sangat penting untuk selalu memantau perkembangan moral yang terjadi pada anak-anaknya yang ada dalam lingkungan sekitar sekolah. Perkembangan moral yang terkait keseharian siswa-siswi dalam tingkatan lingkungan disekolah sangatlah berpengaruh dalam tindakan sikap yang terjadi pada kehidupan siswa siswi sehingga kurangnya akan moral siswa yang ada dalam lingkungan sekolah dan banyak etika pergaulan yang menyimpang dari pergaulan siswa siswi. Hasil temuan dalam penelitian tersebut diatas, terdapat mengenai perkembangan moral dan faktor penyebab dari perkembangan moral atau sering disebut pengaruh dari perkembangan moral kelas VIII SMP Negeri 2 Pucuk Lamongan, baik dari permasalahan lingkungan luar maupun dari dalam sekolah.
GAMBARAN PLACE ATTACHMENT PADA MASYARAKAT DAERAH MAKAM SUNAN GIRI GRESIK Nurul Avifah; Muhimmatul Hasanah
Busyro: Jurnal Dakwah dan Komunikasi Islam Vol. 4 No. 1 (2022): November : Busyro : Jurnal Dakwah dan Komunikasi Islam
Publisher : Institut Pesantren Sunan Drajat Lamongan, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55352/kpi.v4i1.242

Abstract

Manusia memiliki ikatan dengan suatu tempat yang disebut dengan place attachment. Pada penelitian ini, peneliti bertujuan untuk mengetahui gambaran place attachment pada masyarakat daerah Makam Sunan Giri yang di ekspresikan melalui perasaan dan tindakan yang dilakukan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan subjek penelitian yaitu masyarakat daerah Makam Sunan Giri yang di pilih melalui purposive sampling sesuai dengan karakteristik yang telah ditentukan sehingga di dapatkan sebanyak 5 subjek penelitian. Pengumpulan yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan metode wawancara dan observasi. Kredibilitas data yang digunakan menggunakan triangulasi sumber dengan membanding data wawancara subjek dengan wawancara dengan significant other. Berdasarkan dari penelitian yang dilakukan didapatkan hasil bahwa terlihat adanya gambaran place attachment pada masyarakat daerah Makam Sunan Giri yang di tunjukkan melalui perasaan dan tindakan yang dilakukan subjek. Place attachment yang terjadi pada masyarakat daerah Makam Sunan Giri berupa emosi positif dan negatif yang dirasakan selama tinggal di daerah Makam Sunan Giri dan tindakan untuk menjaga daerah Makam Sunan Giri
GAMBARAN KONTROL DIRI REMAJA YANG MELAKUKAN CLUBBING Maulida Alifiyah Maulan; Muhimmatul Hasanah; Prianggi Amelasasih
Busyro: Jurnal Dakwah dan Komunikasi Islam Vol. 4 No. 2 (2023): Mei : Busyro : Jurnal Dakwah dan Komunikasi Islam
Publisher : Institut Pesantren Sunan Drajat Lamongan, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55352/kpi.v4i2.243

Abstract

Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran kontrol diri remaja yang melakukan clubbing. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan studi kasus (Case Study). Penelitian ini dilakukan dengan metode wawancara dan observasi. Terdapat 4 Subjek dan 4 Significant other yang bersedia diwawancara dan observasi. Hasil penelitian ini menemukan Kurangnya kontrol diri pada diri remaja pada akhirnya memilih untuk masuk kedalam satu circle yang negatif dan melakukan hal seharusnya tidak mereka lakukan di usia remaja seperti saat ini. Faktor yang membuat remaja melakukan clubbing adalah karena rasa penasaran, ajakan dari teman-temannya, ingin melepaskan stress dan beban fikiran sehari-hari. Dimana perhatian keluarga yang kurang menyababkan kondisi yang tidak nyaman bagi remaja berada di lingkungan keluarga. Kurangnya perhatian dari keluarga dan juga broken home membuat remaja memilih untuk mencari kenyamanan di luar lingkungan keluarga seperti lingkungan komunitas yang dapat menghargai remaja tersebut.