Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

Pelatihan pembuatan sabun transparan antibakteri dari ekstrak daun salam (Syzygium polyanthum) di desa Tanjung Baru Harmida Harmida; Nina Tanzerina; Safrina Lamin; Salni Salni; Nita Aminasih; Poedji Loekitowati Hariani
Abdimas Mandalika Vol 3, No 2 (2024): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/am.v3i2.21246

Abstract

Abstract:  The use of chemicals in soap can have a negative effect on sensitive skin and has the potential to pollute the environment. This community service activity aims to provide education about the importance of maintaining health, especially skin, and giving training in making transparent antibacterial soap with the addition of salam leaves extract (Syzygium polyanthum) in Tanjung Baru village, North Indralaya sub-district, Ogan Ilir. The activity participants were 30 young women and mothers. The activity method is carried out in stages: (i) education about infectious skin diseases and the importance of maintaining healthy skin, (ii) training on how to extract antibacterial compounds from salam leaves by maceration, (iii) training on making transparent soap, and (iv) activity evaluation. The activity results showed that 86.67% of participants did not understand antibacterial transparent soap before the training. After the activity, the percentage of understanding and very understanding increased to 98.67%. The soap products produced are very popular with the public (86.68%) based on aroma, shape, color, comfort, and foam characteristics. Through this activity, it is hoped that public awareness of skin health will increase, and the use of antibacterial transparent soap, proven safe, economical, and easy to make from natural ingredients, will also increase.Abstrak: Penggunaan bahan kimia dalam sabun dapat memberikan efek negatif pada kulit yang sensitif, dan berpotensi mencemari lingkungan. Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan ini bertujuan memberikan penyuluhan tentang pentingnya menjaga kesehatan terutama kulit, dan memberikan pelatihan pembuatan sabun transparan yang bersifat antibakteri dengan penambahan ekstrak daun salam (Syzygium polyanthum) di desa Tanjung Baru, kecamatan Indralaya Utara, Ogan Ilir. Peserta kegiatan adalah remaja putri dan ibu-ibu sebanyak 30 orang. Metode kegiatan dilaksanakan dengan tahapan (i) penyuluhan tentang infeksi penyakit kulit dan pentingnya menjaga kesehatan kulit, (ii) pelatihan cara mengekstraksi senyawa antibakteri dari daun salam dengan cara maserasi, (iii) pelatihan pembuatan sabun transparan, dan (iv) evaluasi kegiatan. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa sebelum pelatihan sebanyak 86,67 % peserta kurang memahami tentang sabun transparan yang bersifat anti bakteri. Setelah kegiatan persentase paham dan sangat paham meningkat menjadi 98,67 %. Produk sabun yang dihasilkan sangat disukai masyarakat (86,68 %) berdasarkan karakteristik aroma, bentuk, warna, kenyamanan dan busa. Melalui kegiatan ini, diharapkan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan kulit meningkat, serta penggunaan sabun transparan antibakteri yang terbukti aman, ekonomis, dan mudah dibuat dari bahan alami semakin meningkat pula.
Aktivitas Senyawa Antioksidan Daun Labu Kuning (Cucurbita maxima Duch.) Harmida; Salni; Desti Amanda Pratiwi; Nita Aminasih; Singgih Triwardana
Jurnal Biosilampari : Jurnal Biologi Vol 6 No 2 (2024): Biosilampari: Jurnal Biologi
Publisher : Universitas PGRI Silampari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62112/biosilampari.v6i2.94

Abstract

This study aimed to determine the activity and class of antioxidant compounds in pumpkin leaves. The research methods carried out were refining pumpkin leaves simplicia, extraction, fractionation, antioxidant activity test with TLC plate, purification, determination of compound class, and antioxidant activity test using the Difenilpikril Hidrazil Hidrat (DPPH) method. The results showed that the active fraction of pumpkin leaves is the ethyl acetate fraction, and the n-hexane fraction, column chromatography on the active fraction obtained six pure eluates that have antioxidant activity, namely N1, N2, E1, E2, and E3. Groups of compounds N1, N2, E1 are terpenoids, group E2 eluates compounds are flavonoids, while E3 eluates are included in the tannin group. The pure eluate antioxidant activity test with the DPPH method obtained IC50 values of N1 are 25.02 ppm, N2 36.27 ppm and E1 40.04 ppm, E2 68.10 ppm and E3 105.38 ppm.  
Karakter morfologi dan kekayaan jenis lichen kortikulus pada batang pohon glodogan tiang (Polyalthia longifolia Sonn) di lokasi dengan kepadatan lalu lintas berbeda Harmida; Juni Arti, Widia; Aminasih, Nita
Sriwijaya Bioscientia Vol 5 No 2 (2024)
Publisher : Biology Department, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24233/sribios.5.2.2024.481

Abstract

Lichen merupakan organisme simbiosis antara fungi dan alga/cyanobacteria yang sensitif terhadap perubahan kualitas udara, sehingga dapat dijadikan bioindikator polusi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji karakter morfologi dan kekayaan jenis lichen kortikulus pada batang pohon glodogan tiang (Polyalthia longifolia) yang tumbuh di area dengan tingkat kepadatan lalu lintas berbeda (tinggi, sedang, dan rendah). Metode yang digunakan adalah survei eksploratif dan deskriptif kuantitatif, dengan pengambilan data lichen pada batang pohon menggunakan kuadrat 10 × 10 cm pada ketinggian 1–1,5 meter. Identifikasi dilakukan secara morfologi makroskopis dan mikroskopis. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 14 spesies lichen dari 11 genera, dengan kekayaan jenis tertinggi pada area lalu lintas rendah. Morfotipe utama yang ditemukan adalah crustose dan foliose. Keanekaragaman tertinggi terdapat di area lalu lintas rendah , menurun pada kepadatan sedang , dan terendah di kepadatan tinggi . Hasil ini mengindikasikan bahwa polusi udara akibat lalu lintas berdampak negatif terhadap keragaman lichen kortikulus
Pelatihan Pembuatan Sabun Transparan Antibakteri Berbahan Ekstrak Daun Mengkudu (Morinda Citrifolia L.) sebagai Upaya Pemberdayaan Masyarakat di Desa Tanjung Atap, Ogan Ilir Harmida, Harmida; Tanzerina, Nina; Lamin, Safrina; Salni, Salni; Aminasih, Nita; Hariani, Poedji Loekitowati
Jurnal Altifani Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 5 No. 3 (2025): Mei 2025 - Jurnal Altifani Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Indonesian Scientific Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59395/altifani.v5i3.679

Abstract

Tanaman mengkudu (Morinda Citrifolia L.) telah dikenal masyarakat sebagai salah satu tanaman sebagai sumber obat tradisional. Ekstrak daun mengkudu mengandung senyawa bioaktif seperti fenolik, flavonoid dan antrakuinon yang bersifat antibakteri dan antioksidan. Pemanfaatan ekstrak daun mengkudu sebagai bahan sabun padat transparan antibakteri untuk mendukung pengembangan produk alami, aman digunakan, dan yang paling utama adalah meningkatkan kebersihan dan kesehatan masyarakat. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan memberikan pelatihan pembuatan sabun transparan antibakteri dari ekstrak daun mengkudu yang dilakukan di desa Tanjung Atap, kecamatan Tanjung Batu, kabupaten Ogan Ilir. Kegiatan diikuti oleh ibu-ibu dan remaja putri sebanyak 30 orang. Metode kegiatan meliputi penyuluhan, pelatihan dan evaluasi hasil kegiatan. Hasil pre-test dan pos-test menunjukkan terjadinya peningkatkan pengetahuan peserta tentang sabun transparan antibakteri yang dari ekstrak daun mengkudu. Peserta yang menjawab pertanyaan dengan tepat dari sebelum pelatihan sebanyak 18,75% meningkat menjadi 76,67% setelah pelatihan. Selain itu masyarakat juga menyukai produk sabun yang dihasilkan. Hal ini mengindikasikan keberhasilan kegiatan pelatihan yang diberikan.
Aktivitas larvasida fraksi aktif daun bakau hitam Rhizophora mucronata Lamk. terhadap larva Nyamuk Aedes aegypti Linn Lamin, Syafrina; Aminasih, Nita; Pasya, Azira Nadia; Nofyan, Erwin; Purwoko, Agus
Jurnal Penelitian Sains Vol 25, No 1 (2023)
Publisher : Faculty of Mathtmatics and Natural Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56064/jps.v25i1.782

Abstract

Rhizophora mucronata merupakan tumbuhan mangrove yang banyak tersebar dipinggir pantai. R. mucronata memiliki metabolit sekunder yang dapat dijadikan sebagai bahan pestisida alami. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fraksi dari daun R. mucronata yang bersifat larvasida terhadap larva nyamuk Aedes aegypti, mengetahui LC50 dari fraksi aktif daun R. mucronata, mengetahui perbandingan aktivitas fraksi aktif daun R. mucronata dengan abate, dan mengetahui senyawa aktif dari daun R. mucronata yang diamati secara kualitatif terdapat pada fraksi aktif. Metode ekstraksi dengan metode maserasi dan fraksinasi dengan fraksinasi cair-cair, uji aktivitas fraksi dan uji aktivitas larvasida dengan metode eksperimental laboratorium, penentuan golongan senyawa aktif dengan metode kromatografi lapis tipis. Hasil penelitian diperoleh, diketahui bahwa fraksi metanol air dari daun R. mucronata memiliki aktivitas larvasida yang lebih tinggi daripada fraksi n-heksan dan etil asetat. LC50 fraksi metanol air dari daun R. mucronata yang mampu membunuh 50% dari total larva uji yaitu 1621,297 ppm. Fraksi metanol air membutuhkan konsentrasi yang tinggi untuk membunuh larva uji dibandingkan dengan bubuk abate. Fraksi metanol air dari daun R. mucronata mengandung senyawa tanin dan fenol. Kesimpulannya fraksi metanol air dari daun R. mucronata memiliki aktivitas larvasida yang lebih tinggi daripada fraksi n-heksan dan etil asetat, LC50 fraksi metanol air dari daun R. mucronata yang mampu membunuh 50% dari total larva uji yaitu 1621,297 ppm, fraksi metanol air dari daun R. mucronata memiliki pengaruh yang lebih kecil terhadap kematian larva A. aegypti karena pada konsentrasi 3000 ppm membunuh 21 larva uji sedangkan abate memiliki pengaruh yang lebih besar karena pada konsentrasi 1000 ppm dapat membunuh 30 larva uji, dan fraksi metanol air dari daun R. mucronata mengandung senyawa tanin dan fenol.
DNA Barcoding Using the Chloroplast Gene MatK for Genetic Diversity Analysis of Lansium domesticum Corr. Plants Growing in South Sumatra, Indonesia Wardana, Singgih Tri; Hanum, Laila; Nursela, Dewi; Aminasih, Nita; Kasiamdari, Rina Sri
Biosfer: Jurnal Tadris Biologi Vol 16 No 1 (2025): Biosfer: Jurnal Tadris Biologi
Publisher : UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/bk0zrs84

Abstract

Lansium domesticum Corr. known as duku, langsat, and kokosan is a popular fruit in Indonesia, particularly in South Sumatra. Furthermore, the fruit is cherished in this region because of the nice smell, sweet taste, and high economic value. Until now, South Sumatra local duku is rarely investigated, even though information on the genetic diversity of the germplasm is useful in supporting breeding and conservation programs. Therefore, this study aimed to determine the genetic diversity and phylogenetics of local duku and langsat (Lansium domesticum) based on matK gene DNA barcoding. DNA genome was extracted using Tiangen Plant Genomic DNA Kit DP305, then amplified using GoTaq Green Master Mix (Promega) and primers 3F_KIM-F and 1R_KIM-R. The product was sequenced by 1st Base Singapore and seven amplification results had a DNA size of 900 bp. The results showed that the matK gene is capable of determining Lansium domesticum interspecies. According to the DNA sequence phylogenetic analysis conducted using the maximum likelihood method, all the DNA samples were designated as Lansium domesticum Corr. with a fairly high genetic variation, indicated by DNA sequence differences caused by gene mutations. DNA Barcoding Menggunakan Gen Kloroplas MatK untuk Analisis Keragaman Genetik Tanaman Lansium domesticum Corr. yang Tumbuh di Sumatera Selatan, Indonesia ABSTRAK: Lansium domesticum Corr. yang dikenal dengan sebutan duku, langsat, dan kokosan merupakan buah yang populer di Indonesia, khususnya di Sumatera Selatan. Selain itu, buah ini digemari di daerah ini karena baunya yang harum, rasanya yang manis, dan bernilai ekonomis tinggi. Hingga saat ini, duku lokal Sumatera Selatan jarang diteliti, padahal informasi mengenai keragaman genetik plasma nutfahnya bermanfaat dalam mendukung program pemuliaan dan konservasi. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaman genetic dan filogenetik duku dan langsat (Lansium domesticum) berdasarkan DNA barcoding gen matK. DNA genom diekstraksi menggunakan Tiangen Plant Genomic DNA Kit DP305, kemudian diamplifikasi menggunakan GoTaq Green Master Mix (Promega) dan primer 3F_KIM-F dan 1R_KIM-R. Produk tersebut disekuensing oleh 1st Base Singapore dan tujuh hasil amplifikasi memiliki ukuran DNA 900 bp. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gen matK mampu mengidentifikasi Lansium domesticum antarspesies. Berdasarkan analisis filogenetik sekuens DNA yang dilakukan dengan metode kemungkinan maksimum, semua sampel DNA ditetapkan sebagai Lansium domesticum Corr. dengan variasi genetik yang cukup tinggi, ditunjukkan oleh perbedaan sekuens DNA yang disebabkan oleh mutasi gen.