Claim Missing Document
Check
Articles

VISUALISASI PENJALARAN GELOMBANG TSUNAMI DI KABUPATEN PESISIR SELATAN SUMATERA BARAT Dwi Pujiastuti
Jurnal Ilmu Fisika (JIF) Vol 2 No 1 (2010): March 2010
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jif.2.1.24-35.2010

Abstract

Penelitian ini difokuskan untuk melihat pola penjalaran gelombang tsunami dari pusat pembangkitan sampai kawasan pantai Pesisir Selatan Sumatera Barat dengan menggunakan model numerik linier Tunami N3. Dalam penelitian ini digunakan tiga model skenario penjalaran gelombang tsunami yaitu untuk magnitudo (Mw) 7,5, 8,0 dan 8,5 dengan titik koordinat gempa 99.3 BT dan -3,3 LS. Dari hasil pemodelan menunjukkan bahwa tinggi gelombang tsunami paling besar dihasilkan pada skcnario pemodelan dengan magnitodo 8,5.
ANALISIS EFEK KARBON DIOKSIDA (CO2) TERHADAP KENAIKAN TEMPERATUR DI BUKIT KOTOTABANGTAHUN 2005 – 2009 Dwi Pujiastuti
Jurnal Ilmu Fisika (JIF) Vol 2 No 2 (2010): September 2010
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jif.2.2.56-67.2010

Abstract

Analysis of radiative forcing of carbon dioxide (CO2) by using IPCC (Intergovermental on Panel Climate Change) method over Bukit Kototabang (Agam, West Sumatera) for period of 2005 to 2009 has been conducted. The result is correlated with temperature deviation which measured by using AWS (Automatic Weather Station). Result showed that CO2 concentration increased from 375.256 ppm in 2005 to 381.736 ppm in 2009 but still below the global CO2 concentration in every year. In addition, CO2 radiative forcing has derived increased from 1.605 Wm-2 in 2005 to 1.697 Wm-2 in 2009 but still below the global CO2 radiative forcing. Concentration of CO2 has the same trend with CO2 radiative forcing. Temperature deviation was influenced by CO2 radiative forcing but with low correlation coefficient, about 6.9%. It can be concluded that the CO2 radiative forcing is not the main factor which is influences the temperature deviation in Bukit Kototabang.
ANALISIS KEJADIAN SPREAD F IONOSFER PADA GEMPA SOLOK 6 MARET 2007 Dwi Pujiastuti; Badrul Mustafa
Jurnal Ilmu Fisika (JIF) Vol 5 No 2 (2013): September 2013
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jif.5.2.52-64.2013

Abstract

Analisis kejadian Spread F menggunakan data ionosonda FMCW di stasiun pengamat dirgantara LAPAN Kototabang telah dilakukan untuk melihat keterkaitan antara kejadian gempa bumi Solok dengan kemunculan Spread F. Dari hasil pengamatan pada tanggal 20 Februari sampai 20 Maret 2007 kemunculan Spread F terjadi pada tanggal 2, 3 dan 5 Maret 2007. Kemunculan Spread F tersebut diprediksi sebagai prekusor gempa bumi Solok yang terjadi pada tanggal 6 Maret 2007 karena pada saat itu aktivitas geomagnet dan matahari dalam kondisi normal. Setelah gempa Solok aktivitas ionosfer kembali menunjukkan kondisi yang normal.
Estimasi Intensitas Gempa Bumi Dan Percepatan Tanah Maksimum Kota Padang Berdasarkan Data Historis Gempa 1976-2016 di Wilayah Mentawai Dwi Pujiastuti; Rido Nofaslah; Arif Budiman
Jurnal Ilmu Fisika Vol 9 No 2 (2017): September 2017
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jif.9.2.110-120.2017

Abstract

Telah dilakukan estimasi nilai intensitas gempa bumi dan percepatan tanah maksimum di Kota Padang  berdasarkan data historis gempa 1976-2016 di wilayah  Mentawai.  Rumusan empiris Si and Midorikawa (1999) digunakan untuk menghitung percepatan tanah maksimum dan rumusan empiris Murphy O’Brein untuk menghitung intensitas gempa. Data yang digunakan diperoleh dari USGS untuk gempa di wilayah Mentawai dengan dengan kekuatan ≥ 5 SR dan kedalaman ≤ 70 km dari tahun 1976 – 2016.  Daerah penelitian dibatasi oleh  1.1o LS - 0,4o LU dan 100,05o BT – 100,35o BT yang dibagi dengan jarak grid 0,02o sehingga didapatkan 208 titik penghitungan. Intensitas gempa dan percepatan tanah maksimum dihitung berdasarkan data gempa di wilayah intraplate dan interplate. Dari hasil pengolahan data didapatkan peta  percepatan tanah maksimum dan intensitas gempa Kota Padang dari kedua wilayah gempa tersebut.. Nilai percepatan tanah maksimum terbesar di Kota Padang akibat gempa di wilayah interplate segmen Mentawai berkisar antara  57,89 cm/s2 sampai 119,69 cm/s2. Kecamatan dengan percepatan tanah maksimum akibat gempa di wilayah interplate adalah Kecamatan Bungus Teluk Kabung yaitu berkisar antara 106,21 cm/s2 sampai 119,69 cm/s2  dengan intensitas gempa sebesar VI - VII MMI. Nilai percepatan tanah maksimum di Kota Padang akibat gempa di segmen intraplate wilayah Mentawai berkisar antara sebesar 830,38 cm/s2 sampai 956,75 cm/s2 yaitu di  Kecamatan Padang Selatan dan Padang Barat dan mengecil ke arah timur Kota Padang. Intensitas gempa Kota Padang akibat gempa intraplate adalah sekitar IX MMI. Dampak  gempa dengan intensitas IX  menimbulkan kondisi kerusakan yang parah yang ditandai dengan adanya gejala kerusakan pada struktur bangunan, dan muncul gejala likuifaksi di area alluvial atau pasir.  Kata kunci :  Gempa bumi, Intensitas, MMI, Percepatan tanah, interplate, intraplate            
Analisis Kecocokan Nilai Percepatan Tanah Kota Padang Berdasarkan Perhitungan Secara Empiris Dengan Data Percepatan Tanah Dari Akselerograf Yang Terpasang Di Stasiun Maritim Teluk Bayur Padang Dwi Pujiastuti; Fitri Gustiana; Maya Minangsih; Hamdy Arifin
Jurnal Ilmu Fisika Vol 10 No 2 (2018): September 2018
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jif.10.2.103-112.2018

Abstract

Telah dilakukan perhitungan beberapa nilai percepatan tanah kota Padang akibat gempa bumi dari Segmen Mentawai dari beberapa persamaan empiris yang divalidasi   dengan data percepatan tanah dari akselerograf yang terpasang di Stasiun Maritim Teluk Bayur Padang. Data gempa yang digunakan adalah data gempa dari  Segmen Mentawai dari tahun 2013 – 2017 yang terekam di akselerograf  Stasiun Maritim Telukbayur Padang. Digunakan 4 rumusan empiris, yaitu Mc.Guire, Fukushima-Tanaka, Esteva, dan Donovan. Hasil validasi menunjukkan bahwa rumusan Fukushima-Tanaka merupakan rumusan paling cocok  digunakan untuk Kota Padang dengan persentase kesalahan rata-rata terendah sebesar 51%, sedangkan 3 rumusan lainnya mempunyai persentase kesalahan rata-rata yaitu Mc.Guire 396%, Esteva 74%, dan Donovan 861%. Kata kunci :  Gempa bumi, percepatan tanah, akselerograf, persamaan empiris
Analisis Deformasi Praseismik Stasiun GPS Akibat Gempa di Segmen Mentawai Februari 2008 Dwi Pujiastuti; Deasy Arisa; Regina Mai Anggriani Br. Sitanggang; Annisa Zahratul Hilma
Jurnal Ilmu Fisika Vol 12 No 1 (2020): March 2020
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jif.12.1.35-43.2020

Abstract

Telah dilakukan penelitian untuk melihat bentuk deformasi yang terjadi  pada tahap praseismik gempa di Segmen Mentawai akibat gempa Februari 2008.   Data GPS diolah menggunakan software GAMIT/GLOBK untuk mendapatkan koordinat estimasi beserta besar vektor pergeseran dari 7 stasiun GPS SuGAR di sekitar episenter gempa pada Day of Year (DoY) 01 sampai DoY 054 yang terjadi sebelum gempa Februari 2008. Hasil penelitian deformasi praseismik dari gempa Mentawai 2008  memperlihatkan tidak adanya anomali deformasi berupa akselerasi deformasi di 7 stasiun yang diamati.  Nilai  koordinat harian dari setiap  stasiun hanya berubah dalam fraksi millimeter. Arah deformasi pada tahap praseismik  sesuai dengan arah laju penunjaman Lempeng India-Australia terhadap Eurasia yaitu North – East dengan besar deformasi stasiun BSAT  (Bulasat) 5,9 mm, PRKB (Parak Batu) 4,2 mm, SLBU (Silabu) 103,46 mm, SMGY (Saumangayang) 35,16 mm, KTET (Katiet) 96,9 mm, PPNJ (Pulau Siburu) 0,77 mm, dan MKMK (Muko muko) 3,6 mm.  Terjadi pemusatan energi pada daerah Pulau Sipora dan Pulau Pagai Utara yang ditandai dengan besarnya deformasi stasiun KTET, SLBU, dan SMGY dibandingkan stasiun BSAT, PRKB, PPNJ, dan MKMK pada tahap praseismik. Hal ini dibuktikan dengan posisi episenter Gempa Mentawai 2008 yang berada di daerah ini.
Program Handsanitizer dan Masker Kain Gratis bagi Masyarakat Kurang Mampu di Sekitar Kampus Universitas Andalas dalam Rangka Mencegah Penularan COVID-19 Afdal Afdal; Marzuki Marzuki; Muldarisnur Muldarisnur; Ardian Putra; Trengginas Eka Putra Sutantyo; Dwi Pujiastuti; Mutya Vonnisa; Fadilla Monica; Yoci Darwita Putri; Sucy Lestari Wirma; Novia Dwi Agusri; Eldiani Arifya
Warta Pengabdian Andalas Vol 27 No 2 (2020)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jwa.27.2.95-103.2020

Abstract

COVID-19 has become a terrifying thing for everyone. The government has made several decisions to prevent the spread of this disease, such as the program of physical distancing where economic, educational, entertainment, social, and even religious activities are requested to be carried out at home. The physical distancing policy also has a negative impact. This program results in reduced community mobility and a sluggish economy. Many people working in the informal sector with a daily income are experiencing difficulties. They struggle to meet their daily needs, especially buying face masks and hand sanitizers. This problem has inspired our community service team at the Department of Physics FMIPA Andalas University, West Sumatra (Indonesia), to make a program to overcome this problem by distributing 400 pieces of cloth masks and 120 bottles of hand sanitizer accessible to the public. This activity was very beneficial for the community, shown by their enthusiasm when the stock of cloth masks and hand sanitizers was gone in one hour. Most people do not use masks in outdoor activities, not because they do not want to wear them, but because of economic constraints. There is a need that is more important than a mask. To prevent the spread of COVID-19, especially to the poor, the government must provide them with free masks.
Analisis Pemodelan Tinggi dan Waktu Tempuh Gelombang Tsunami di Pesisir Pantai Bengkulu dengan Menggunakan Data Historis Gempa Bengkulu 12 september 2007 Dwi Pujiastuti; Rahmad Aperus; Rachmad Billyanto
Prosiding SNFA (Seminar Nasional Fisika dan Aplikasinya) 2016: Prosiding SNFA (Seminar Nasional Fisika dan Aplikasinya) 2016
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5586.017 KB) | DOI: 10.20961/prosidingsnfa.v1i0.4506

Abstract

Abstract Tsunami modeling research has been done on the coast of Bengkulu using software L-2008 and Travel Time Tsunami (TTT). Earthquake historical data that used in this research is the earthquake in Bengkulu on September 12, 2007 which is obtained from BMKG and the USGS. This research is aimed to determine the height (run up) and travel time of the tsunami on the coast of Bengkulu as the tsunami disaster mitigation efforts. Tsunami modelling has been done by validate the run up using tide gauge  data in the area of Padang, Muko-Muko, and Kaur.  In this research used magnitude scenario are 8 Mw, 8.5 Mw and 9 Mw. Local tsunami effect observed were 10 areas along the coast region Bengkulu. Tsunami modeling of Bengkulu in September 12, 2007 results the run up value which is close to the run up value of the measurements. From the modelling result obtained that the quickest area impacted by the tsunami is Enggano Island   which is 27  minutes 46  seconds from earthquake.  The highest tsunami run up value is located in the Bengkulu city. The run up values by using the scenario of magnitude 8Mw is  2.07 m, 8.5 Mw is  4.05 m and 9 Mw is 9.83 m. Keywords:   tsunami, modelling, software L-2008, software TTT, run up Abstrak Telah dilakukan penelitian pemodelan tsunami di pesisir Pantai Bengkulu dengan menggunakan software L-2008 dan Travel Time Tsunami (TTT). Data historis gempa bumi yang digunakan dalam penelitian ini adalah gempa bumi Bengkulu 12 September 2007 yang diperoleh dari BMKG dan USGS. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan tinggi (run up) dan waktu tempuh gelombang tsunami di pesisir Pantai Bengkulu sebagai upaya mitigasi bencana tsunami. Sebagai validasi digunakan data run up stasiun tide gauge yang berlokasi di Padang, Muko-muko dan Kaur. Dalam penelitian ini dilakukan pemodelan tsunami untuk mengestimasi tinggi run up dan waktu tempuh penjalaran gelombang tsunami menggunakan skenario magnitudo 8 Mw, 8,5 Mw dan 9 Mw. Sebagai titik tinjau digunakan 10  daerah di sepanjang pantai wilayah Bengkulu. Hasil pemodelan menunjukkan  bahwa nilai run up  tsunami  yang diperoleh mendekati nilai run up hasil pengukuran. Daerah dengan waktu tercepat dihantam gelombang tsunami adalah Pulau Enggano dengan waktu tempuh 27 menit dan 46 detik. Run up tertinggi terjadi di  Kota Bengkulu. dengan  nilai run up yang diperoleh adalah 2,07 m untuk skenario 8 Mw, 4,05 untuk skenario 8,5 Mw  dan9,83 m untuk skenario 9 Mw. Kata kunci: :tsunami, pemodelan, software L-2008, software TTT, run up
Analisis Hindcasting Gelombang Terhadap Perubahan Garis Pantai di Perairan Pesisir Pantai Padang Menggunakan Data Angin Permukaan Widi Satria Indriani; Dwi Pujiastuti; Koko Ondara
Jurnal Fisika Unand Vol 11 No 3 (2022)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (454.438 KB) | DOI: 10.25077/jfu.11.3.334-340.2022

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis gelombang pecah dan mengetahui perubahan garis pantai di sepanjang Pantai Padang, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang. Metode yang digunakan berdasarkan data angin di masa lampau (hindcasting) yaitu menggunakan data angin 10 tahun (2010-2019) yang diperoleh dari Stasiun Meteorologi Maritim Teluk Bayur untuk mendapatkan tinggi dan periode gelombang yang signifikan. Untuk mengetahui perubahan garis pantai yang terjadi digunakan metode tumpang susun (overlay) citra satelit Landsat 5 TM tahun 2011 dan Landsat 8 OLI/TIRS tahun 2019, kemudian dianalisis menggunakan metode Digital Shoreline Analysis System (DSAS) untuk menghitung laju perubahan garis Pantai Padang. Hasil penelitian menunjukkan gelombang di perairan Pantai Padang didominasi oleh gelombang dari arah Barat Daya dengan tinggi gelombang 1,58 m dan periode gelombang 5,27 s. Tinggi gelombang pecah yang diperoleh adalah 1,1 m dan pecah pada kedalaman 3 m dari bibr pantai. Gelombang pecah yang terjadi secara terus menerus menyebabkan garis Pantai Padang mengalami kemunduran (abrasi) dengan laju abrasi 3,50 m/tahun. Abrasi terbesar terletak di daerah Muaro Lasak, Purus. Penumpukan-penumpukan sedimen yang dibawa oleh gelombang dan kembali ke pantai menyebabkan terjadinya akresi (penumpukan sedimen) dengan laju akresi sebesar 3,89 m/tahun. Akresi terbesar terletak di belakang Hotel Pangeran Beach, Rimbo Kaluang.
Analisis Kecepatan Pergeseran Seismik Sesar Palu Koro Akibat Gempa Palu 2018 Menggunakan Data Global Navigation Satellite System Nurdin Nurdin; Dwi Pujiastuti; Marzuki Marzuki
Jurnal Fisika Unand Vol 11 No 4 (2022)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (628.106 KB) | DOI: 10.25077/jfu.11.4.428-434.2022

Abstract

Kecepatan pergeseran seismik horizontal dari Sesar Palu koro akibat gempa Palu 28 September 2018 dengan kekuatan 7,4 SR telah dianalis menggunakan 10 stasiun InaCORS (Indonesian Continuously Operating Reference Stations) untuk melihat pergeseran yang terjadi sebelum gempa/praseismik, saat gempa/koseismik, dan setelah gempa/pascaseismik. Stasiun yang digunakan adalah CBAL, CRAU, PALP, CKEN, CTOL, CPRE, CMLI, CPAL, CMAK, dan CBIT. Penelitian ini menggunakan software GAMIT, GLBOK, dan GMT. Data pengamatan yaitu sebanyak 100 DoY (Day of Years) dimulai dari 6 Agustus sampai 28 November 2018 (DoY 218-317). Pada fase praseismik (DoY 218-270), stasiun InaCORS mengalami kecepatan pergeseran 0,245819 mm/hari-0,026816 mm/hari dengan arah pergerakan dipengaruhi oleh manifestasi tektoknik yang ada di Sulawesi. Kecepatan Pergeseran meningkat pada fase koseismik (DoY 271-272) dimana stasiun InaCORS kecepatan pergeseran 1151,790819 mm/hari sampai 0,592832 mm/hari dengan arah yang berlawanan dengan fase praseismik. Stasiun yang bagian utara bergerak dominan ke utara dan yang selatan dominan ke selatan. Pada fase pascaseismik (DoY 273-318), Kecepatan pergerakan stasiun InaCORS mengikuti arah pergerakan pada fase koseismik, dengan besar kecepatan  sebesar 0,023154 mm/hari 0,283536 m.
Co-Authors Adrial, Rico Afdal Afdal Afdal Afdal Afdal, Afdal Afdhal Muttaqin Afrizal Afrizal Ahmad Fauzi Pohan Ahmad Furqan Alifvia Daswita Alimin Mahyudin Andiyansyah Sabarani Andiyansyah Z Sabarani Annisa Zahratul Hilma Annisa Zahratul Hilma Ardian Putra Ardian Putra Ardian Putra Ari Febriana Kabisat Arif Budiman Arif Budiman Ariqah Ardelia Arisa, Deasy Asep Firman Ilahi Astuti Astuti - Astuti Astuti Astuti Astuti Atin Nur Aulia Atin Nur Aulia Aulia Latifah Aulya Rahayu Badrul Mustafa Badrul Mustafa, Badrul Br. Sitanggang, Regina Mai Anggriani Dahyunir Dahlan Damayanti, Elok Daz Edwiza, Daz Deasy Arisa Deasy Arisa Deasy Arisa Dedi Mardiansyah Denisa Syafriana Desi Indriani Dian Fitriyani Dian Fitriyani Dian Milvita Diana Saputri Dika Aprilia Susanti Dimas Pramudito Dwi Puryanti Ednofri - Ednofri - Ednofri Ednofri, Ednofri Edwards Taufiqurrahman, Edwards Ekarama Putri Eldiani Arifya Elistia Liza Namigo, Elistia Elvaswer Elvaswer Fadilla Monica Fadilla Monica Feriska Handayani Irka, Feriska Handayani Fery Kurnia Sandi Fhatihatul Rahmi Fitri Gustiana Fitri Gustiana Friska Puji Lestari Gustiana, Fitri Hamdy Arifin Hamdy Arifin Hamdy Arifin, Hamdy Hanif Hidayat Harmadi Harmadi Herifa - Hilma, Annisa Zahratul Ikhwan Safrima Illona giovanni, Vannessa Imam Taufik Imam Taufiq Indah Putri Utami Indri Septiani Iqbal Ramadhan Irma Kurniawati Jarnal Witarsa Koko Ondara Lina Handayani Lusi Fitrian Sani Luthfia Hafizhah M. Arif Mairisdawenti - Marlisa Marlisa Marzuki Marzuki Marzuki Marzuki Maya Minangsih Maya Minangsih Mayang Putri Andini Mayola Fariza Meqorry Yusfi Minangsih, Maya Mochammad Imron Awalludin Mohammad Ali Shafii Mora Mora Muhamad Rizki Agfustian Muhammad Arif Muhammad Kahfi Muhammad Razi Muhammad Ridho Amirudin Muldarisnur, Mulda Mutya Vonnisa Nadila Syarah Nadya Rezky Ananda Naela Amalia Zulfa Nini Firmawati Nofaslah, Rido Novia Anggraini Novia Dwi Agusri Nurdin Nurdin Nurul Annisa Nurul Hasanah Okci Mardoli Rachmad Billyanto Rachmad Billyanto Rachmad Billyanto Rahma Fidia Rahmad Aperus Rahmad Aperus Rahmad Baihaqi Rahmat Rasyid Rahmi Nanda Pertiwi Ramacos Fardela Regina Mai Anggriani Regina Mai Anggriani Br. Sitanggang Rido Nofaslah Rido Nofaslah Rika Desrina Saragih Rika Desrina Saragih Riska Wulan Dari Rita Ummi Sahida Tanjung Rohadatul Aisy Syafda Solly Aryza Sri Handani Sri Oktamuliani Sri Wahyuni Sucy Lestari Wirma Sumi Daniati, Sumi Titi Anggono Toni Widianto Trengginas Eka Putra Sutantyo Trevi Jayanti Puspasari Usna, Sri Rahayu Alfitri Velli Shinta Violina Oktaviani Vira Friska Wendi Harjupa Widi Satria Indriani Wildan Hafni Wiwit Reflidawati Yoci Darwita Putri Yoci Darwita Putri Yudi Darma Zulfi Zulfi Abdullah