Rasyid, A. Mujahid
Magister Pendidikan Islam, Universitas Islam Bandung

Published : 53 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Pengelolaan Pembelajaran Metode Qiroati dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an pada Siswa Kelas V di Sekolah Dasar Islam Terpadu Nurul Fikri Karawang Shafiera Oasa Harlia Shalsabila; enoh; mujahid rasyid
Bandung Conference Series: Islamic Education Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Islamic Education
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsied.v3i1.5982

Abstract

Abstract. This study aims to determine learning planning, implementation of learning, evaluation and learning outcomes in the learning process using the Qiroati method for fifth grade students at SDIT Nurul Fikri Karawang. The research method used is a qualitative approach with a descriptive method, which is used to describe the learning of the Qiroati method in fifth grade in an appropriate way.a, the technique used is observation, interviews, documentation and tests. Thus the research results that have been obtained are in the form of an overview of PE planning learning carried out at SDIT Nurul Fikri Karawang uses Right, this Qiroati method goes through three stages, the first of which is the teacher makes an annual program, the second makes a semester program and the third a learning design program. After that, at the stage of learning the Qiroat methodi is divided into three processes, namely preliminary activities, the second is the core activity and the third is the closing activity. Next stage evaluation by going through three stages, namely, the first is the daily evaluation, the second is the volume increase evaluation, and three evaluations finished volume. Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, evaluasi dan hasil pembelajaran dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode Qiroati pada siswa kelas lima di SDITNurul Fikri Karawang. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualiatatif dengan metode deskriptif, yang digunakan untuk menggambarkan pembelajaran metode Qiroati di kelas lima secara apa adanya, teknik yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dokumentasi serta tes. Dengan demikian hasil penelitian yang telah didapatkan berupa gambaran tentang perencanaan pembelajaran yang dilaksanakan di SDIT Nurul Fikri Karawang menggunakan metode Qiroati ini melalui tiga tahap yang pertama adalah guru membuat program tahunan, yang kedua membuat program semester dan yang ketiga program rancangan pembelajaran. Setelah itu pada tahap langkah-langkah pembelajaran metode Qiroati dibagi menjadi tiga proses yaitu kegiatan pendahuluan, yang kedua kegiatan inti dan yang ketiga kegiatan penutup. Selanjutnya pada tahap evaluasi dengan melalui tiga tahapan yaitu, pertama evaluasi harian, kedua evaluasi kenaikan jilid, dan ketiga evaluasi selesai jilid.
Nilai-Nilai Pendidikan Akhlak dalam Konsep Khauf dan Raja’ Menurut Imam Al-Ghazali Syintia Nisa Utami; Sobar Al Ghazal; A. Mujahid Rasyid
Bandung Conference Series: Islamic Education Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Islamic Education
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsied.v3i1.6252

Abstract

Abstract. Khauf and raja’ is the path taken to draw closer to Allah. Khauf or fear is present in a person because he commits sinful and evil deeds or is forbidden by Allah. The more people know about Allah, the more those fears can influence a person to restrain lust and avoid forbidden deeds. So, raja’ or hope is very necessary because it is to encourage the heart to obey and worship God and it is easier to endure in the face of hardships and difficulties.This research uses a qualitative approach with a descriptive method and uses library research techniques by studying in depth various books and articles or sources related to the subject matter of the research. From this research, it was concluded that Imam al-Ghazali’s persfective about khauf and raja’ in their practice can cultivate commendable morals, keep away from all things forbidden by Allah and can increase obedience so as to make a person become taqwa and earnest in carrying out good deeds. As the values of moral education derived from the concept of khauf and raja’ Imam al-Ghazali, namely: (1) Educate everyone to always stay away from Allah's prohibitions for fear of His wrath; (2) Cultivate the politeness and always joyful person when doing good; (3) Educate everyone to be earnest and not easily discouraged; (4) To bear a person who is always tawakkal to Allah after making serious efforts. Abstrak. Khauf dan raja’ adalah jalan yang ditempuh untuk mendekatkan diri kepada Allah. Khauf atau rasa takut hadir pada diri seseorang dikarenakan melakukan perbuatan dosa dan maksiat atau yang dilarang oleh Allah. Semakin orang mengetahui ilmu tentang Allah, maka ketakutan-ketakutan itu dapat mempengaruhi seseorang untuk menahan hawa nafsu dan menghindari perbuatan yang dilarang. Maka raja’ atau harapan sangat diperlukan karena untuk mendorong hati agar taat dan beribadah kepada Allah serta lebih mudah untuk bertahan dalam menghadapi kesusahan dan kesulitan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif dan menggunakan teknik penelitian library research (kajian kepustakaan) dengan mengkaji secara mendalam berbagai buku dan artikel atau sumber yang berhubungan dengan pokok masalah penelitian. Dari penelitian ini, diperoleh simpulan bahwa khauf dan raja’ Imam al-Ghazali dalam pengamalannya dapat menumbuhkan akhlak yang terpuji, menjauhkan dari segala hal yang dilarang oleh Allah dan dapat meningkatkan ketaatan sehingga menjadikan seseorang menjadi taqwa dan bersungguh-sungguh dalam melaksanakan amal kebaikan. Sebagaimana nilai-nilai pendidikan akhlak yang diperoleh dari konsep khauf dan raja’ Imam al-Ghazali, yaitu: (1) Mendidik setiap insan agar senantiasa menjauhi larangan Allah karena takut akan kemurkaan-Nya; (2) Menumbuhkan pribadi yang santun dan senantiasa bergembira ketika melakukan kebaikan; (3) Mendidik setiap insan untuk bersungguh-sungguh dan tidak mudah berputus asa; (4) Melahirkan insan yang senantiasa bertawakkal kepada Allah setelah berusaha secara bersungguh-sungguh.
Upaya Asatidz dalam Mencegah Ma'ashil Yadain melalui Pembelajaran Akhlaq Kajian Kitab Muroqil Ubudiyah Ilham Alamsyah; Mujahid Rasyid; Ayi Sobarna
Bandung Conference Series: Islamic Education Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Islamic Education
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsied.v3i1.6311

Abstract

Abstract. This essay discusses the phenomenon of ma’ashil yadain they are theft and ghasab at Islamic Boarding School, Bandung. This study aims to reveal the causes of the occurrence of acts of theft and ghasab and efforts to overcome them by the teachersthrough a study of the Muroqil Ubudiyah book how to implement it and what solutions can be offered to overcome the theft and the culture of the ghasab. This study uses a descriptive qualitative approach, because researcher want to describe and illustrate how acts of theft and ghasab occur at the Islamic Boarding School. Data collection techniques in this study used direct observation/observation, interviews, and documentation of the head of the boarding school, the teachers administrators and students. Data analysis uses three stages, the first is data reduction, the second is data presentation, and the third is drawing conclusions. The results showed: 1) The theft that occurred at the Islamic Boarding School was caused by several factors including economic factors, urgent circumstances and the carelessness of the owner of the goods while ghasab was caused by 3 factors, namely individual factors: weak awareness of students not to commit ghasab , an innate tradition from the previous environment and likes to belittle the items in the ghasab. Environmental factors: the absence of role models, patterns of interaction that are too close to be abused, and factors of the moral education system: the quality of educators is not maintained, the moral development is not optimal. 2). Efforts to implement prevention through the study of the book of muroqil ubudiyah at Pondok Pesantren are not going well. This is shown by the students who often arrive late for recitation, are not disciplined when reciting the recitation and lack of support from other the teachers 3). Solutions that can be offered as an effort to reduce theft and ghasab in Islamic boarding schools are changing perceptions of ghasab, setting an example not to commit theft and ghasab, making regulations about stealing and ghasab and improving the quality of moral education. For now, efforts have been made by Islamic Boarding School to tackle cases of theft and ghasab culture, namely changing perceptions about stealing and ghasab, doing punishment, and improving the quality of moral education. Abstrak. Skripsi ini membahas fenomena ma’ashil yadain yaitu pencurian dan ghasab di Pondok Pesantren. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap sebab terjadinya tindakan pencurian dan ghasab serta upaya penanggulangannya yang dilakukan asatidz melalui kajian kitab muroqil ubudiyah bagaimana pelaksanaannya serta solusi apa yang bisa ditawarkan guna menanggulangi pencurian dan budaya ghasab tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, sebab peneliti ingin mendeskripsikan dan menggambarkan bagaimana terjadinya tindakan pencurian dan ghasab di Pondok Pesantren. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan pengamatan langsung/observasi, wawancara, dan dokumentasi terhadap pimpinan pesantren, asatidz, pengurus dan santri. Analisis data menggunakan tiga tahapan yang pertama reduksi data kedua penyajian data dan yang ketiga penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan: 1) Pencurian yang terjadi di Pondok Pesantren disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya adalah faktor ekonomi, faktor keadaan yang mendesak dan faktor kecerobohan si pemilik barang sedangkan ghasab disebabkan oleh 3 faktor yaitu faktor individu: lemahnya kesadaran santri untuk tidak berbuat ghasab, tradisi bawaan dari lingkungan sebelumnya dan suka meremehkan barang yang di ghasab. Faktor lingkungan: tidak adanya sosok teladan, pola interaksi yang terlalu dekat yang disalahgunakan, serta faktor sistem pendidikan akhlak: kualitas pendidik yang kurang terjaga, kurang maksimalnya pembinaan akhlak yang dilakukan. 2). Upaya pelaksaan pencegahan melalui kajian kitab muroqil ubudiyah di Pondok Pesantren, berjalan kurang baik. Hal ini ditunjukkan dengan santri yang sering datang terlambat dalam pengajian, tidak disiplin ketika mengaji dan kurangnya dukungan dari asatidz lain. 3). Solusi yang dapat ditawarkan sebagai upaya mengurangi pencurian dan ghasab di pondok pesantren yaitu mengubah persepsi tentang ghasab, memberi teladan untuk tidak melakukan pencurian dan ghasab, membuat peraturan tentang mencuri dan ghasab serta meningkatkan mutu pendidikan akhlak. Untuk saat ini upaya yang sudah dilakukan Pondok Pesantren untuk menanggulangi kasus pencurian dan budaya ghasab yaitu mengubah persepsi tentang mencuri dan ghasab, melakukan ta’zir, dan meningkatkan mutu pendidikan akhlak.
Nilai-Nilai Karakter Dasadarma Pramuka dalam Pembentukan Akhlakul Karimah Anggota Pramuka di SMA PGII 1 Bandung Dwi Ristiana Widjayanti; Enoh; mujahid Rasyid
Bandung Conference Series: Islamic Education Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Islamic Education
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsied.v3i1.6406

Abstract

Abstract. The purpose of this study is to identify the implementation process of Scout moral formation by Dasadasa Pramukha, examine the evaluation, and find disincentives and supportive factors. This study is an empirical study using a descriptive qualitative approach. This qualitative study is presented in the form of a narrative text that uses theoretical and empirical research to clearly describe the process of moral formation through scouting and how to analyze the moral values contained in the scout's dasadharma. The data collection methods used in this study are observations, interviews, and transcriptions. Thus the results showed that the scout dasadarma had a major influence on the process of forming the morals of scout members at SMA PGII 1 Bandung through the work program that had been created by the scout coach, the work program created among them was sharing takjl and rock packages, ambalan deliberations, persami and mentoring. These four work programs are carried out with the appropriate time vulnerability between per year, per month, per week, and incidentally, in order to maximize the objectives in the process of moral formation. Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pelaksanaan, mengkaji evaluasi, dan menukan faktor penghambat serta pendukung dalam proses pembentukan akhlak anggota pramuka melalui dasadarma pramuka. Penelitian ini merupakan studi eksaminasi dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif ini memberikan gambaran yang jelas mengenai proses pembentukan moral melalui kepramukaan dan analisis nilai-nilai moral yang terkandung dalam Dasadharma Pramuka, dengan menggunakan penelitian teoritis dan data empiris yang disajikan dalam bentuk teks naratif. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi, wawancara, dan dokumenter. Dengan demikian hasil penelitian menunjukan bahwa dasadarma pramuka memberikan pengaruh yang besar dalam proses pembentukan akhlak anggota pramuka di SMA PGII 1 Bandung dengan melalui program kerja yang telah dibuat oleh Pembina pramuka, program kerja yang dibuat diantaraya ialah berbagi takjl dan paket batuan, musyawarah ambalan, persami dan mentoring. Keempet program kerja ini dilaksanakan dengan rentan waktu yang sesuai antara pertahun, perbulan, perminggu, dan isidental, agar memaksimalkan tujuan dalam proses pembentukan akhlak.
Upaya Guru Pendidikan Agama Islam dalam Pembelajaran Akhlak pada Siswa Tunanetra di Kelas 4 SD Atta’zhimiyah Bandung Karlina Nurhasanah Lina; A. Mujahid Rasyid; Nurul Afrianti
Bandung Conference Series: Islamic Education Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Islamic Education
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsied.v3i1.6828

Abstract

Abstract. Karlina nurhasanah. (10030118189). Thesis of PAI Study Program, Faculty of Tarbiyah and Teacher Training, Islamic University of Bandung. 2023. Moral learning must be carried out in all schools and given to all students, including those with special needs such as blindness. Moral learning is required or carried out not only looking at limitations or looking at age. like this research at SD Atta'zhimiyah Bandung inclusive school which has blind students and researchers are interested in how the teacher's efforts in learning morals in blind students. This research uses qualitative research with a case study method on one blind student located at SD Atta'zhimiyah Bandung. The data sources used are primary data and secondary data. The data collection techniques used were interviews, observation and documentation. The data analysis technique uses the Miles and Humberman technique (1992, p. 20), namely data collection from data analysis activities, data reduction, data verification, and data presentation. The results of this study can be described that: 1). Moral learning planning for blind students is in accordance with the lesson plan, syllabus and in accordance with the 2013 curriculum. 2). the implementation of moral learning for blind students, namely, the utilization of senses that are still functioning, the use of media in moral learning, and effective learning skills for blind students. 3). Evaluation in learning morals in blind students, namely daily tests, UTS, and UAS using 3 techniques, namely written tests, oral tests, and assignments. 4). Obstacles in learning morals in blind students have several factors. 5). Analysis of moral learning in blind students is good enough in improving moral learning. Moral learning planning for blind students at SD Atta'zhimiyah Bandung relies on the 2013 curriculum, which has lesson plans and syllabus. This is also followed by the implementation of moral learning for blind students in the opening, core and closing activities. After planning and implementation, it is inseparable from evaluation so that teachers can find out the understanding of blind students. And every learning must have obstacles in achieving these goals, therefore an analysis of moral learning is held for blind students. Abstrak. Karlina Nurhasanah. (10030118189). UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBELAJARAN AKHLAK PADA SISWA TUNANETRA DI KELAS 4 SD ATTA’ZHIMIYAH BANDUNG. Skripsi Program PAI, Fakultas Tarbiyah san Keguruan, Universitas Islam Bandung. 2023. Pembelajaran akhlak harus dilakukan diseluruh sekolah dan diberikan kepada semua siswa, tak terkecuali yang memiliki kebutuhan khusus seperti tunanetra. Pembelajaran akhlak dilakukan tidak hanya memandang keterbatasan tetapi belajar suatu hal yang sangat wajib untuk dilakukan pada semua orang. seperti penelitian ini di sekolah inklusi SD Atta’zhimiyah Bandung yang memiliki siswa tunanetra dan peneliti tertarik dengan bagaimana upaya guru dalam pembelajaran akhlak pada siswa tunanetra. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan metode studi kasus pada satu siswa tunanetra yang berlokasi di sekolah dasar (SD) Atta’zhimiyah Bandung. Sumber data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, verivikasi data, dan penyajian data. Hasil penelitian ini dapat di dekripsikan bahwa: 1). Perencanaan pembelajaran akhlak pada siswa tunanetra sesuai dengan RPP, Silabus dan sesuai dengan kurikulum 2013. 2). Pelaksanaan pembelajaran akhlak pada siswa tunanetra yaitu, pemanfaatan indera yang masih berfungsi, penggunaan media dalam pembelajaran akhlak, dan keterampilan belajar yang efektif bagi siswa tunanetra. 3). Evaluasi dalam pembelajaran akhlak pada siswa tunanetra yaitu ulangan harian, UTS, dan UAS dengan menggunakan 3 teknik yaitu tes tulis, tes lisan, dan penugasan. 4). Hambatan dalam pembelajaran akhlak pada siswa tunanetra memiliki beberapa faktor. 5). Analisis Pemelajaran akhlak pada siswa tunanetra sudah cukup baik dalam meningkatkan pembelajaran akhlak. Perencanaan pembelajaran akhlak pada siswa tunanetra di SD Atta'zhimiyah Bandung merancu pada kurikulum 2013, yang memiliki RPP dan silabus. Hal ini pun dilanjutkan dengan Pelaksanaan Pembelajaran akhlak pada siswa tunanetra pembuka, kegiatan inti dan penutup. Setelah diadakannya perencanaan dan pelaksanaan maka tidak terlepas dari evaluasi agar guru dapat mengetahui pemahaman siswa tunanetra. Dan setiap pembelajaran pasti memiliki hambatan dalam mencapai tujuan tersebut, maka dari itu diadakannya analisis pembelajaran akhlak pada siswa tunanetra.
Implikasi Program Kegiatan Keagamaan dalam Pembiasaan Solat Duha dan Baca Al-Qur'an Luthfan Amna Sya'ban Faturrohman; A. Mujahid Rasyid; Huriah Rachmah
Bandung Conference Series: Islamic Education Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Islamic Education
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsied.v3i1.7070

Abstract

Abstract. The background of this research is where educators see students who are not accustomed to praying Duha and reading the Qur'an, therefore educators and schools from SMPN 36 Bandung want to implement a program of religious activities in the habit of praying Duha and reading the Qur'an. and for the students. The purpose of this religious activity program is to familiarize and apply it in everyday life for all students. This research uses a qualitative descriptive method to analyze the data use data collection, data reduction and data presentation. Based on the results of data processing, planning is carried out based on evaluation, namely the person in charge of this religious activity program forms an implementing team or often referred to as PPK, the formation of the SMPN 36 Character School Team is tasked with making PPK-based curriculum development documents, implementing quality assurance for the implementation of KDP Jagar is going well in the future, the implementation of this religious activity program is neatly arranged, namely online through software such as Zoom, for the final evaluation of this religious activity program all students are required to write down all religious activities that have been carried out through an assignment book and fill out the final evaluation through the google form that has been provided by the person in charge of the program.Abstrak. Kajian penelitian ini dilatar belakangi pendidik melihat kondisi peserta didik yang belum terbiasa melaksanakan sholat duha dan baca Al-Qur’an, maka dari itu pendidik dan pihak sekolah dari SMPN 36 Bandung ingin menerapkan program kegiatan keagamaan dalam pembiasaan sholat duha dan baca Al-Qur’an bagi peserta didiknya. Tujuan dari program kegiatan keagamaan ini yaitu bertujuan untuk membiasakan dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari bagi semua peserta didiknya. Untuk penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, untuk menganilisis data yaitu pengumpulan data, reduksi data dan penyajian data. Berdasarkan hasil dari pengolahan data, perencanaan yang dilakukan berdasarkan evaluasi, yaitu penanggung jawab dari program kegiatan keagamaan ini membentuk Tim pelaksana atau sering disebut dengan PPK, terbentuknya Tim Sekolah Karakter SMPN 36 ini bertugas untuk membuat dokumen pengembangan kurikulum berbasis PPK, melaksanakan penjaminan mutu pelaksanaan PPK jagar terlaksana dengan baik kedepannya , pelaksanaan dari program kegiatan keagamaan ini tersusun dengan rapi yaitu secara online melalui perangkat lunak seperti zoom, untuk evaluasi akhir dari program kegiatan keagamaan ini semua peserta ddik diwajibkan menulis semua kegiatan keagamaan yang sudah dilaksanakan melalui buku tugas dan mengisi evaluasi akhir melalui google form yang sudah disediakan oleh penanggung jawab dari program tersebut.
Studi Komparasi Metode Talaqqi dan Metode Tilawati dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-qur’an Salma Nadhifa Asy-Syahida; A. Mujahid Rasyid
Jurnal Pendidikan Islam Indonesia Vol 4 No 2 (2020)
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Ibrahimy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35316/jpii.v4i2.192

Abstract

An educational institution has the responsibility for the process of educating children as students in reading and memorizing the Qur’an. Among the tasks that require extreme seriousness and extra care from every educator is the task of finding the best method to teach the student about Qur’an. This study aims to determine differences in the ability to read Qur’an between the students who use the Talaqqi method at Fitrah Insani SMPIT with students who use the Tilawati method at Salman Al-Farisi Middle School. The approach used in this research is a quantitative approach, which is by collecting data in the form of numbers. The sample used was 110 students. Data collection techniques such as interviews, observation, test and documentation studies. In analyzing the data using a sample independent t-test on the SPSS 15.0 application. Based on quantitative results, there are significant differences in the ability to read the Qur’an between students who use the Talaqqi method with students who use the Tilawati method. The mean value of students with the Talaqqi method was 87.6 while the average value of students who use the Tilawati method was 90.4, that students who use the Tilawati method get the higher scores than students who use the Talaqqi method. Students who use the Tilawati method are more fluent in reading the Qur’an with good and correct makharijul hurf and tajweed rules.
Implikasi Pendidikan dari Surat Al-Kahfi Ayat 71-82 terhadap Komunikasi Interaksional Putri Maryam F; Mujahid Rasyid; Heru Pratikno
Jurnal Riset Pendidikan Agama Islam Volume 3, No. 1, Juli 2023, Jurnal Riset Pendidikan Agama Islam (JRPAI)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrpai.v3i1.1826

Abstract

Abstract. Humans are social creatures which means they need other humans. Humans cannot control their own lives in everyday life. As a result, humans need the help of other humans. Islam has established rules and moral values for each of its adherents, including those related to social life that guarantee happiness for every Muslim. However, based on what is currently happening, Muslims themselves are far from the principles set by Islam. Neighbors are part of one form of socialization of life. As social beings, everyone has the desire to have neighbors. The reason is, without neighbors, the living environment will not be comfortable. However, having neighbors who don't know manners is also one of the causes of an uncomfortable place to live. The purpose of this study is to find out the opinion of the Mufassir about QS. An-Nisa verse 36, knowing the Essence of QS. An-Nisa verse 36 according to the Mufassir, knowing the opinion of Education experts on Neighbor Ethics, knowing the Educational Implications of QS. An-Nisa verse 36 concerning Neighboring Ethics Against Efforts to Cultivate Neighborhood Ethics in the Family. This study uses a qualitative approach. Research is carried out by looking at certain sources, searching, studying books, articles or others related to the title. The type of research used is good neighbor literature which is a source of happiness. Abstrak. Manusia adalah makhluk sosial artinya membutuhkan manusia lainnya. Manusia tidak dapat mengontrol kehidupannya sendiri dalam sehari-hari. Akibatnya, manusia membutuhkan bantuan manusia lain. Islam telah menetapkan aturan serta nilai moral bagi setiap pemeluknya, termasuk yang berkaitan dalam kehidupan sosial yang menjamin kebahagiaan bagi setiap muslim. Namun, berdasarkan apa yang terjadi saat ini, umat Islam sendiri jauh dari prinsip-prinsip yang sudah ditetapkan oleh Islam. Bertetangga merupakan bagian dari salah satu bentuk sosialisasi kehidupan. Sebagai makhluk sosial, setiap orang memiliki keinginan untuk mempunyai tetangga. Alasannya, tanpa adanya tetangga, lingkungan tempat tinggal tidak akan nyaman. Akan tetapi, memiliki tetangga yang tidak tahu sopan santun jua menjadi salah satu penyebab tidak nyamannya tempat tinggal. Tujuan dari penelitian ini mengetahui pendapat para Mufassir tentang QS. An-Nisa ayat 36, mengetahui Esensi dari QS. An-Nisa ayat 36 menurut para Mufassir, mengetahui pendapat para pakar Pendidikan tentang Etika Bertetangga, mengetahui Implikasi Pendidikan dari QS. An-Nisa ayat 36 tentang Etika Bertetangga Terhadap Upaya Penanaman Etika Bertetangga di Keluarga. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian dilakukan dengan mencermati sumber tertentu, mencari, menelaah buku-buku, artikel atau lainnya yang berkaitan dengan judul. Jenis penelitian yang digunakan adalah kepustakaan tetangga yang baik merupakan sumber kebahagiaan.
Nilai-Nilai Pendidikan Akhlak dalam Konsep Khauf dan Raja’ Menurut Imam Al-Ghazali Syintia Nisa Utami; Sobar Al Ghazal; A. Mujahid Rasyid
Jurnal Riset Pendidikan Agama Islam Volume 3, No. 1, Juli 2023, Jurnal Riset Pendidikan Agama Islam (JRPAI)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrpai.v3i1.1946

Abstract

Abstract. Khauf and raja’ is the path taken to draw closer to Allah. Khauf or fear is present in a person because he commits sinful and evil deeds or is forbidden by Allah. The more people know about Allah, the more those fears can influence a person to restrain lust and avoid forbidden deeds. So, raja’ or hope is very necessary because it is to encourage the heart to obey and worship God and it is easier to endure in the face of hardships and difficulties.This research uses a qualitative approach with a descriptive method and uses library research techniques by studying in depth various books and articles or sources related to the subject matter of the research. From this research, it was concluded that Imam al-Ghazali’s persfective about khauf and raja’ in their practice can cultivate commendable morals, keep away from all things forbidden by Allah and can increase obedience so as to make a person become taqwa and earnest in carrying out good deeds. As the values of moral education derived from the concept of khauf and raja’ Imam al-Ghazali, namely: (1) Educate everyone to always stay away from Allah's prohibitions for fear of His wrath; (2) Cultivate the politeness and always joyful person when doing good; (3) Educate everyone to be earnest and not easily discouraged; (4) To bear a person who is always tawakkal to Allah after making serious efforts. Abstrak. Khauf dan raja’ adalah jalan yang ditempuh untuk mendekatkan diri kepada Allah. Khauf atau rasa takut hadir pada diri seseorang dikarenakan melakukan perbuatan dosa dan maksiat atau yang dilarang oleh Allah. Semakin orang mengetahui ilmu tentang Allah, maka ketakutan-ketakutan itu dapat mempengaruhi seseorang untuk menahan hawa nafsu dan menghindari perbuatan yang dilarang. Maka raja’ atau harapan sangat diperlukan karena untuk mendorong hati agar taat dan beribadah kepada Allah serta lebih mudah untuk bertahan dalam menghadapi kesusahan dan kesulitan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif dan menggunakan teknik penelitian library research (kajian kepustakaan) dengan mengkaji secara mendalam berbagai buku dan artikel atau sumber yang berhubungan dengan pokok masalah penelitian. Dari penelitian ini, diperoleh simpulan bahwa khauf dan raja’ Imam al-Ghazali dalam pengamalannya dapat menumbuhkan akhlak yang terpuji, menjauhkan dari segala hal yang dilarang oleh Allah dan dapat meningkatkan ketaatan sehingga menjadikan seseorang menjadi taqwa dan bersungguh-sungguh dalam melaksanakan amal kebaikan. Sebagaimana nilai-nilai pendidikan akhlak yang diperoleh dari konsep khauf dan raja’ Imam al-Ghazali, yaitu: (1) Mendidik setiap insan agar senantiasa menjauhi larangan Allah karena takut akan kemurkaan-Nya; (2) Menumbuhkan pribadi yang santun dan senantiasa bergembira ketika melakukan kebaikan; (3) Mendidik setiap insan untuk bersungguh-sungguh dan tidak mudah berputus asa; (4) Melahirkan insan yang senantiasa bertawakkal kepada Allah setelah berusaha secara bersungguh-sungguh.
Pengelolaan Pembelajaran Metode Qiroati dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an pada Siswa Kelas V SD Shafiera Oasa Harlia Shalsabila; Enoh; A. Mujahid Rasyid
Jurnal Riset Pendidikan Agama Islam Volume 3, No. 1, Juli 2023, Jurnal Riset Pendidikan Agama Islam (JRPAI)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrpai.v3i1.1951

Abstract

Abstract. This study aims to determine learning planning, implementation of learning, evaluation and learning outcomes in the learning process using the Qiroati method for fifth grade students at SDIT Nurul Fikri Karawang. The research method used is a qualitative approach with a descriptive method, which is used to describe the learning of the Qiroati method in fifth grade in an appropriate way.a, the technique used is observation, interviews, documentation and tests. Thus the research results that have been obtained are in the form of an overview of PE planning learning carried out at SDIT Nurul Fikri Karawang uses Right, this Qiroati method goes through three stages, the first of which is the teacher makes an annual program, the second makes a semester program and the third a learning design program. After that, at the stage of learning the Qiroat methodi is divided into three processes, namely preliminary activities, the second is the core activity and the third is the closing activity. Next stage evaluation by going through three stages, namely, the first is the daily evaluation, the second is the volume increase evaluation, and three evaluations finished volume. Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, evaluasi dan hasil pembelajaran dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode Qiroati pada siswa kelas lima di SDITNurul Fikri Karawang. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualiatatif dengan metode deskriptif, yang digunakan untuk menggambarkan pembelajaran metode Qiroati di kelas lima secara apa adanya, teknik yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dokumentasi serta tes. Dengan demikian hasil penelitian yang telah didapatkan berupa gambaran tentang perencanaan pembelajaran yang dilaksanakan di SDIT Nurul Fikri Karawang menggunakan metode Qiroati ini melalui tiga tahap yang pertama adalah guru membuat program tahunan, yang kedua membuat program semester dan yang ketiga program rancangan pembelajaran. Setelah itu pada tahap langkah-langkah pembelajaran metode Qiroati dibagi menjadi tiga proses yaitu kegiatan pendahuluan, yang kedua kegiatan inti dan yang ketiga kegiatan penutup. Selanjutnya pada tahap evaluasi dengan melalui tiga tahapan yaitu, pertama evaluasi harian, kedua evaluasi kenaikan jilid, dan ketiga evaluasi selesai jilid.