Claim Missing Document
Check
Articles

Found 39 Documents
Search

GAMBARAN FREKUENSI DAN JENIS MAKANAN JAJANAN DI SDN 17 BONGOMEME KABUPATEN GORONTALO TAHUN 2014 Indra Domili
JOURNAL HEALTH AND NUTRITIONS Vol 1, No 1 (2015): Health and Nutritions
Publisher : Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52365/jhn.v1i1.4

Abstract

Anak usia sekolah adalah investasi bangsa,karena anak usia tersebut adalah generasi penerus bangsa. Tumbuh berkembangnya anak usia yang optimal tergantung pemberian zat gizi dengan kualitas dan kuantitas yang benar. Pada masa tumbuh kembang tersebut pemberian zat gizi atau asupan zat gizi pada anak tidak selalu dapat dilaksanakan dengan sempurna. Makanan jajanan sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat, baik di perkotaan maupun di pedesan. Keunggulan makanan jajanan adalah murah dan mudah didapat, serta cita rasa yang enak dan cocok dengan selera sebagian besar masyarakat termasuk anak sekolah. Makanan jajanan sekolah sangat beresiko terhadap cemaran biologis atau kimiawi yang banyak menganggu kesehatan, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran frekuensi dan jenis makanan jajanan Anak Sekolah di SDN 17 Bongomeme Kabupaten Gorontalo. Penelitian ini merupakan penelitian survey deskriptif. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 103 orang yaitu siswa kelas III, IV danV di SDN 17 Bongomeme Kabupaten Gorontalo. Data yang dikumpulkan meliputi frekuensi makanan jajanan dan jenis makanan jajanan. Data diperoleh dari hasil pengisian kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar frekuensi makanan jajanan anak sekolah di SDN 17 Bongomeme Kabupaten Gorontalo kategori baik sebanyak 83 siswa (80,6%) dan kategori tidak baik sebanyak 20 siswa (19,4%). Jenis makanan jajanan anak sekolah di SDN 17 Bongomeme Kabupaten Gorontalo paling banyak dikonsumsi adalah jenis gorengan (pisang goreng) 57 Siswa (55,3%), serta jenis minuman yang paling banyak di konsumsi adalah minuman kemasan (panther) sebanyak 61 orang (59.2%).
POLA PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP-ASI) TERHADAP TUMBUH KEMBANG ANAK DI DESA POPODU KECAMATAN BULANGO TIMUR KABUPATEN BONE BOLANGO Indra Domili
JOURNAL HEALTH AND NUTRITIONS Vol 1, No 2 (2015): Health and Nutritions
Publisher : Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52365/jhn.v1i2.48

Abstract

Masalah gangguan tumbuh kembang pada bayi dan anak usia di bawah 2 tahun merupakan masalah yang perlu ditanggulangi dengan serius. Usia 6-11 bulan merupakan masa yang sangat penting sekaligus masa kritis dalam proses tumbuh kembang bayi baik fisik maupun kecerdasan, oleh karena itu setiap bayi pada masa ini harus memperoleh asupan gizi sesuai dengan kebutuhannya. Salah satu penyebab terjadinya gangguan tumbuh kembang bayi dan baduta di Indonesia adalah rendahnya mutu Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) sehingga tidak dapat mencukupi kebutuhan energi dan zat gizi mikro pada anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola pemberian MP-ASI terhadap tumbuh kembang anak di Desa Popodu Kecamatan Bulango Timur Kabupaten Bone Bolango. Metode penelitian yang digunakan yaitu survei analitik dengan rancangan cross sectional. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner, dan analisis data menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan pola pemberian MP-ASI yang baik sejumlah 5 orang (12,8%) dan kurang sejumlah 34 orang (87,2%), sedangkan tumbuh kembang anak yang normal sejumlah 17 orang (43,6%) dan terganggu sejumlah 22 orang (56,4%). Kesimpulan penelitian bahwa x2 hitung > x2 tabel (7,422 > 3,481), terdapat hubungan pola pemberian MP-ASI terhadap tumbuh kembang anak di Desa Popodu Kecamatan Bulango Timur Kabupaten Bone Bolango.
PENGARUH ASUPAN ENERGI DAN PROTEIN, POLA ASUH, DAN STATUS KESEHATAN TERHADAP KEJADIAN STUNTING PADA ANAK USIA 12-36 BULAN DI PUSKESMAS TILANGO KECAMATAN TILANGO KABUPATEN GORONTALO M. Anas Anasiru; Indra Domili
JOURNAL HEALTH AND NUTRITIONS Vol 4, No 1 (2018): Health and Nutritions
Publisher : Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52365/jhn.v4i1.132

Abstract

ABSTRACT Stunting occurs to 170 million children aged under 5 years with prevalence of 40% in South Asia and 50% in Sub-Saharan Africa. Finding of Basic Health Research in Indonesia in 2010 shows that there are 35.6% of stunting babies and it improves to 37.2% in 2013. Then, data of Department of Health in Gorontalo District in 2013 show that number of stunting babies at Puskesmas (Public Health Center) of Tilango remains in the highest level. Objective this research aims to identify and add insight about influence of energy and protein intake, parenting and health status over stunting incident at babies aged 12 to 36 months. This research is conducted in Puskesmas of Tilango area, District of Gorontalo. Research hypothesis is H1: there is influence of energy and protein intake, parenting and health status on stunting incident at babies aged 12 to 36 months, H0: there is no influence of energy and protein intake, parenting and health status on stunting incident at babies aged 12 to 36 months. Methodology: it applies analytical observational study with case control design in which the case group is stunting babies while control group is non-stunting babies. Finding p value of energy intake is 0,010 with value of OR for 1,664, protein intake is 0,000 with value of OR for 2,172, parenting is 0,000 with value of OR for 4,714 and status of health is 0,096. Conclusion: There is influence of energy and protein intake as well as parenting on stunting incident at babies aged 12 to 36 months at Puskesmas of Tilango, Sub-district of Tilango, District of Gorontalo. There is no influence of health status on stunting incident at babies aged 12 to 36 months at Puskesmas of Tilango, Sub-district of Tilango, District of Gorontalo. Keywords: Stunting, Protein, Parenting ABSTRAK Stunting terjadi sekitar 170 juta pada anak usia dibawah 5 tahun dengan prevalensi 40% di Asia Selatan dan 50% di sub Sahara Afrika. Hasil Riset Kesehatan Dasar di Indonesia tahun 2013 masih terdapat 37.2% balita stunting meningkat dari 35,6% tahun 2010. Puskesmas Tilango terdapat balita stunting tertinggi di Kabupaten Gorontalo. Tujuan penelitian ini mengidentifikasi dan menambah wawasan tentang pengaruh asupan energi dan protein, pola asuh dan status kesehatan terhadap kejadian stunting pada anak umur 12-36 bulan. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di wilayah Puskesmas Tilango Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo. Hipotesis penelitian ini H1: Ada pengaruh asupan energi dan protein, Pola Asuh, dan status Kesehatan terhadap kejadian stunting pada anak usia 12-36 bulan, H0: Tidak ada pengaruh asupan energi dan protein, Pola Asuh, dan status Kesehatan terhadap kejadian stunting pada anak usia 12-36 bulan. Metodologi yang digunakan yaitu studi observational analitik dengan rancangan case control dimana sebagai kelompok kasus adalah balita stunting dan kelompok kontrol yaitu balita non stunting. Hasil Nilai p Asupan energi 0,010 nilai OR 1,664, Asupan protein 0,000 nilai OR 2,172, Pola asuh 0,000 nilai OR 4,714, dan status kesehatan 0,096. Kesimpulan Ada pengaruh asupan energi, Protein dan pola asuh terhadap kejadian stunting Anak usia 12-36 bulan di Puskesmas Tilango Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo. Tidak ada pengaruh status kesehatan terhadap kejadian stunting Anak usia 12-36 bulan di Puskesmas Tilango Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo. Kata Kunci: Stunting, Protein, Pola Asuh
GAMBARAN KADAR GLUKOSA DARAH PUASA SEBELUM DAN SESUDAH DIBERI KONSULTASI GIZI PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD dr. M.M DUNDA LIMBOTO Indra Domili; Nur Ayu Ruhmayanti; Atok Saputra
JOURNAL HEALTH AND NUTRITIONS Vol 3, No 1 (2017): Health and Nutritions
Publisher : Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52365/jhn.v3i1.118

Abstract

ABSTRACT Diabetes Mellitus is a collection of symptoms that arise in a person caused by an increase in blood glucose levels due to absolute or relative insulin deficiency.In Gorontalo Province, the prevalence of Diabetes Mellitus is 0.5% and increased to 1.5% in 2013. This study aims to find out the image of fasting blood glucose of patients Type 2 Diabetes Mellitus who was given a nutritional counselling in dr. M.M Dunda Limboto Kabupaten Gorontalo. This research method includes the quasi-experiment type using Time Series Design approach that is group used for research cannot be chosen at random. Sample are 10 patients. Measured fasting blood glucose levels before and after nutrition counselling. The results of the study found that changes in fasting blood glucose levels in groups given nutritional counselling and who were not decreased from previous examination results. Fasting blood glucose level tends to decrease in group who received nutritional counselling. Conclusion: nutritional counselling has significant impact on lowering the fasting blood glucose level. Keywords: diabetes mellitus, nutrition counselling, fasting blood glucose level ABSTRAK Diabetes Melitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang disebabkan adanya peningkatan kadar glukosa darah akibat kekurangan insulin baik absolut maupun relatif, di Provinsi Gorontalo prevalensi Diabetes Melitus adalah sebesar 0,5% dan meningkat menjadi 1,5% pada tahun 2013. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambarankadar glukosa darah puasa pasien Diabetes Melitus Tipe 2 yang diberi konsultasi gizi di RSUD dr. M.M Dunda Limboto Kabupaten Gorontalo. Metode penelitian ini termasuk jenis quasi eksperimen dengan menggunakan pendekatan Time Series Design yaitu kelompok yang digunakan untuk penelitian tidak dapat dipilih secara random.Sampel sebanyak 10 pasien. Dilakukan pengukuran kadar glukosa darah puasa sebelum dan sesudah konsultasi gizi. Hasil penelitian diperoleh bahwa perubahan kadar glukosa darah puasa pada kelompok yang diberi konsultasi gizi dan yang tidak diberi konsultasi gizi menurun dari hasil pemeriksaan sebelumnya. Pada kelompok yang diberi konsultasi gizi lebih besar penurunan kadar glukosa darah puasa disbanding dengan kelompok yang tidak mendapatkan konsultasi gizi. Kesimpulan penelitian ini penurunan kadar glukosa darah puasa pada kelompok yang diberi konsultasi gizi lebih besar daripada kelompok yang tidak diberi konsultasi gizi. Kata Kunci: diabetes mellitus, konsultasi gizi, kadar glukosa darah puasa
GAMBARAN PENGETAHUAN 13 PESAN DASAR GIZI SEIMBANG (PDGS) PADA SISWA SMK NEGERI 1 BULANGO UTARA KABUPATEN BONE BOLANGO Indra Domili
JOURNAL HEALTH AND NUTRITIONS Vol 3, No 2 (2017): Health and Nutritions
Publisher : Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52365/jhn.v3i2.124

Abstract

ABSTRACT The General Guidelines for Balanced Nutrition (PUGS) contains 13 Basic Balanced Nutrition Messages (PDGS). According to Riskesdas 2013, 32% of the population in Gorontalo is less active. This number ishigher compare tothe National number (26,1%). Moreover, 44,4% of the population consumes fatty food with high in cholesterol and oil. The number is also higher than the National number (40,7%). This shows that Gorontalo citizens have not known about 13 PDGS. Research Objectives: to know the description of knowledge 13 Basic Message of Balanced Nutrition (PDGS) on students of SMK Negeri 1 Bulango Utara Bone Bolango District. This study is a descriptive research that describes knowledge of 13 Basic Message of Balanced Nutrition (PDGS) which was held in May 2016 in SMK Negeri 1 Bulango Utara Bone Bolango Regency. The research population of all students of SMK Negeri 1 Bulango Utara amounted to 370 people, and the subject is all students of Agriculture majors amounted to 69 people. Instruments used questionnaire. The results showed that the knowledge of PDGS in students of SMK Negeri 1 Bulango Utara Bone Bolango Regency with good category that is on message to two, four, five, seven, eight, and eleven, while knowledge about message of PDGS with less good category that is on message to one, three, six, nine, ten, twelve and thirteen.The conclusion of research on knowledge of Basic Balanced Nutrition Message (PDGS) on students of SMK Negeri 1 Bulango Utara Bone Bolango Regency is a good category as much as 6 PDGS and less good category as many as 7 PDGS. Keywords: Knowledge, 13 Basic Balanced Nutrition Message ABSTRAK Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) berisi 13 Pesan Dasar Gizi Seimbang (PDGS). Riskesdas 2013 proporsi penduduk Gorontalo aktivitas fisiknya kurang aktif 32%, angka ini diatas dari angka Nasional 26,1%, terdapat pula proporsi penduduk Gorontalo dengan perilaku mengkonsumsi makanan berlemak, berkolesterol dan makanan gorengan sebanyak 44,4% angka ini juga diatas dari angka nasional 40,7%. Hal ini menunjukan bahwa penduduk Gorontalo belum mengetahui tentang 13 PDGS. Tujuan Penelitian untuk mengetahui gambaran pengetahuan 13 Pesan Dasar Gizi Seimbang (PDGS) pada siswa SMK Negeri 1 Bulango Utara Kabupaten Bone Bolango. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yaitu menggambarkan pengetahuan 13 Pesan Dasar Gizi Seimbang (PDGS) yang dilaksanakan pada Bulan Mei tahun 2016 di SMK Negeri 1 Bulango Utara Kabupaten Bone Bolango. Populasi penelitian seluruh siswa SMK Negeri 1 Bulango Utara berjumlah 370 orang, dan subjek adalah seluruh siswa jurusan Pertanian berjumlah 69 orang. Instrumen yang digunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan tentang PDGS pada siswa SMK Negeri 1 Bulango Utara Kabupaten Bone Bolango dengan kategori baik yaitu pada pesan ke dua, empat, lima, tujuh, delapan, dan sebelas, sedangkan pengetahuan tentang pesan PDGS dengan kategori kurang baik yaitu pada pesan ke satu, tiga, enam, sembilan, sepuluh, duabelas dan tiga belas. Kesimpulan penelitian tentang pengetahuan 13 Pesan Dasar Gizi Seimbang (PDGS) pada siswa SMK Negeri 1 Bulango Utara Kabupaten Bone Bolango yaitu kategori baik sebanyak 6 PDGS dan kategori kurang baik sebanyak 7 PDGS. Kata Kunci: Pengetahuan, 13 Pesan Dasar Gizi Seimbang (PDGS)
POLA ASUH PENGETAHUAN PEMBERIAN MAKAN PADA BALITA STUNTING Indra Domili; Zulfiah Nurhidayah Tangio; Fitri Yani Arbie; M Anas Anasiru; Rahma Labatjo
Jurnal GIZIDO Vol 14 No 1 Mei (2022): Jurnal GIZIDO edisi Mei 2022
Publisher : POLTEKKES KEMENKES MANADO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47718/gizi.v14i1 Mei.1441

Abstract

Stunting sebagai masalah gizi yang dapat menurunkan kualitas hidup anak nantinya. Terdapat beberapa faktor yang berhubungan dengan stunting, termasuk pengetahuan ibu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan pola asuh pemberian makan pada balita dengan kejadian stunting di Desa Ilotidea Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo. Metode penelitian menggunakan cross sectional study. Analisis statistik menggunakan uji chi-square dengan taraf signifikansi 0,05 dan CI 95%. Sampel sebanyak 33 balita yang diambil menggunakan random sampling. Hasil Penelitian yaitu pengetahuan pola asuh pemberian makan pada balita berpengaruh terhadap kejadian stunting (p-value=0,006). Kesimpulan pengetahuan mengenai pemberian makan pada balita berkontribusi terhadap praktek pemberian makan. Oleh karenanya, diperlukan usaha peningkatan akses informasi mengenai pemberian makan yang tepat pada balita.
Protein and Iron Intake Among Female Adolescents in SMP Negeri 10 in Gorontalo City Indra Domili; Firka Kartasasmita Djafar; Fitri Yani Arbie; Misnati Misnati
JOURNAL OF NONCOMMUNICABLE DISEASES Vol 1, No 1 (2021): April 2021
Publisher : Poltekkes Kemenkes Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (626.08 KB) | DOI: 10.52365/jond.v1i1.222

Abstract

Female adolescents are prone to anaemia. This situation can be caused most of them consume more vegetables than meat. The consideration behind such a diet is the desire to be slim. However, a diet like this will put the menstrual cycle at risk, and the excretion of iron through faeces. This study aims to determine the intake of protein and iron in adolescent girls at SMP Negeri 10 Kota Gorontalo. This survey research used a descriptive method. All data were collected using a 24-hour recall form which was distributed to all young women at the study location. This research was conducted in October 2019. A total of 60 students were selected as samples. The results showed that protein intake in young women was in the very low category. Meanwhile, the iron intake in adolescent girls was in the low category. Overall, the study participants' protein and iron intake were low.
Kebiasaan Konsumsi Makanan Siap Saji dan Status Obesitas Pada Anak Sekolah Dasar Mohamad Renaldiyanto Lowanga; Salman Salman; Anna Y Pomalingo; Indra Domili; Misnati Misnati
JOURNAL OF NONCOMMUNICABLE DISEASES Vol 1, No 2 (2021): November 2021
Publisher : Poltekkes Kemenkes Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (908.994 KB) | DOI: 10.52365/jond.v1i2.362

Abstract

Obesity that occurs in school children is caused by wrong eating patterns, namely children like snacks that are high in fat and high in sugar. In addition, excess intake of energy and fat accompanied by a lack of activity also affects the incidence of obesity. This study aims to determine the description of fast food consumption habits and obesity status in elementary school children in Tanggilingo Village, Kabila District, Bone Bolango Regency. This research method uses a descriptive survey. The population is all students in Tanggilingo Village, Kabila District, Bone Bolango Regency. Independent research variables, namely the habit of consuming fast food and obesity status in elementary school children. The results of the study: showed the habit of consuming fast food for school children in the frequent category of 25 people (83.3%) and the less category as many as 5 people (16.7%). Obese nutritional status of school children who are obese (3.3%) and non-obese (96.7%). The conclusion of the study that most school children have a habit of frequently consuming fast food and obesity status is 1 person (3.3%).
GAMBARAN PENGETAHUAN MAKANAN SIAP SAJI DAN STATUS GIZI PADA SISWA Lidyawati Anis; Sofyawati D. Talibo; Fitri Yani Arbie; Indra Domili
JOURNAL HEALTH AND NUTRITIONS Vol 6, No 1 (2020): Health and Nutritions
Publisher : Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52365/jhn.v6i1.471

Abstract

ABSTRACT Fast Food is a food that contains high calories, high fat and low fiber. High consumption of fast food is thought to cause obesity because of the content of fast food. Various foods that are classified as fast food include french fries, fried chicken, hamburgers, soft drinks, pizza, hot dogs, donuts, and others. This study to determine the description of knowledge about fast food and nutritional status of adolescents in SMA 1 Kabila, Kabupaten Bone Bolango. The research method uses descriptive research to describe knowledge about fast food and nutritional status of adolescents with a sample of 92 adolescents. The results that the knowledge was good as many as 60 people (78.9%), 9 people (11.8%) enough and 7 people (9.2%) lacking. Nutritional status in the less category as many as 24 people (26.1%), the Normal category as many as 58 people (63%), the more category as many as 8 people (8.7%) and the obesity category as many as 2 people (2.2%). The conclusion of this study is that most teenagers have good knowledge about fast food and the nutritional status of adolescents in the normal. ABSTRAK Makanan siap saji atau fast food merupakan makanan yang mengandung tinggi kalori, tinggi lemak dan rendah serat. Konsumsi yang tinggi terhadap makanan cepat saji diduga dapat menyebabkan obesitas karena kandungan dari makanan cepat saji tersebut. Berbagai makanan yang tergolong makanan cepat saji antara lain kentang goreng, ayam goreng, hamburger, soft drink, pizza, hotdog, donat, dan lain-lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Gambaran Pengetahuan tentang Makanan Siap Saji dan Status Gizi Remaja di SMA 1 Kabila Kabupaten Bone Bolango. Metode penelitian menggunakan jenis penelitian Deskriptif  untuk menggambarkan pengetahuan tentang makanan siap saji dan status gizi remaja dengan jumlah sampel 92 orang remaja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuannya baik sebanyak 60 orang (78.9%), Cukup sebanyak 9 orang (11.8%) dan yang Kurang sebanyak 7 orang (9.2%). Status Gizi kategori kurang sebanyak 24 orang (26,1%), kategori Normal sebanyak 58 orang (63%), kategori lebih sebanyak 8 orang (8,7%) dan kategori obesitas sebanyak 2 orang (2,2%). Kesimpulan dari penelitian ini yaitu sebagian besar siswa berpengetahuan baik dengan status gizi normal. 
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN MP-ASI PADA BAYI USIA 6-24 BULAN Anisa Dyahpratiwi Sadu; Indra Domili; Nangsih S. Slamet; Sofyawati D. Talibo
JOURNAL HEALTH AND NUTRITIONS Vol 5, No 2 (2019): Health and Nutritions
Publisher : Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52365/jhn.v5i2.475

Abstract

ABSTRACT  Complementary feeding (MP-ASI) is food and drink given to a child in addition to breast milk uring the weanin period. This research aims to investigate mother’s knowledge about complementary feeding to 6-24 months of age, in the working area of Puskesmas Telaga Jaya, Gorontalo District. This is a descriptive research in describing the variables, and a questionnaire is given to obtain the data. The results are: mothers who have good knowledge on giving complementary feeding to 6-24 months of age child were 33 (41.25%), those who have just enough knowledge were 24 (30%), and those who have lack of knowledfe were 23 (28.75%). Therefore, it can be concluded that most of the mothers with a child in the working area of Puskesmas Telaga Jaya have good knowledge about complmentary feeding to 6-24 months of age child. ABSTRAK  MP-ASI adalah makanan atau minuman selain ASI yang mengandung zat gizi yang diberikan kepada bayi selama periode penyapihan (complementary feeding) yaitu pada saat makanan/minuman lain diberikan bersama pemberian ASI. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Pemberian MP-ASI pada Bayi Usia 6-24 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Talaga Jaya Kecamatan Talaga Jaya Kabupaten Gorontalo.  Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian Deskriptif dengan menggambarkan variabel pemberian MP-ASI pada bayi usia 6-24 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Talaga Jaya Kecamatan Talaga Jaya Kabupaten Gorontalo. Pengumpulan data pemberian ASI Eksklusif diperoleh dengan menggunakan kuesioner. Hasil penelitian: Tingkat pengetahuan ibu tentang pemberian MP-ASI pada bayi usia 6-24 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Talaga Jaya Kecamatan Talaga Jaya Kabupaten Gorontalo pengetahuan baik mengenai pemberian MP-ASI berjumlah 33 orang (41,25%), pengetahuan cukup 24 (30%) dan pengetahuan kurang baik berjumlah 23 orang (28,75%). Kesimpulan dari penelitian ini yaitu sebagian besar ibu bayi memiliki pengetahuan tentang pemberian MP-ASI pada bayi usia 6-24 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Talaga Jaya Kecamatan Talaga Jaya Kabupaten Gorontalo termasuk dalam kategori baik.  
Co-Authors Aboka, Ainun Octaviani Abubakar Sidik Katili Adinda oktaviani Agustian Maridji Ahmad, Sri Cindra Alam, Raden Ayu Cahyaning Anisa Dyahpratiwi Sadu Anna Y Pomalingo Anna Y. Pomalingo Arifasno Napu Arifasno Napu Atok Saputra Budy Santoso Denny Indra Setiawan Desliana Dai Dewi, Ayu Bulan Febry Kurnia Dilla Fadlila Hasania Dwi Indah Puspita Paramata Firka Kartasasmita Djafar Firka Kartasasmita Djafar Fitri Yani Arbie Ginaya Binolombangan Hasnawatty Surya Porouw Herman Luawo Imran Tumenggung Indri Adam Lidyawati Anis Liean N. Ntau Lusiana Moha M Anas Anasiru M Anas Anasiru M. Anas Anasiru M. Anas Anasiru M. Anas Anasiru M. Anas Anasiru M. Anas Anasiru Magdalena Tompunu Marendra, Zulfito Margaretha Solang Maya Kumalasari Misnati Misnati Misnati Misnati Misnati Misnati Misrawati Goi Mohamad Anas Anasiru Mohamad Renaldiyanto Lowanga Nangsih Sulastri Slamet Napu, Arifasno Novian S. Hadi Novian Swasono Hadi Ntau, Liean N. Nur Ayu Ruhmayanti Nur Iin Bumulo Nurnaningsih Ali Abdul Nuryani Nuryani Nuryani Nuryani Nuryani Nuryani Olii, Melsi Pangalo, Paulus Pepi S Umar Pomalingo, Anna Yuliastani Rabia Zakaria Rahma Labatjo Rahma Labatjo Rhofsan Suryani Rizka Puji Astuti Daud Ruhmayanti, Nur Ayu Salman Salman Sapiun, Zulfiayu Saputra, Atok Sinto Mohamad Sofyawati D. TAlibo Sofyawati D. Talibo Sofyawati D. Talibo Sri Cindra Ahmad Suwarly Mobiliu Syafrawati Tumartony T. Hiola Wenny Ino Ischak Yanti Mustafa Yuliana Retnowati Yusmiati T. Tolo Yusni Igirisa Yusni Igirisa Zulfiah Nurhidayah Tangio