Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Al-Jinayah: Jurnal Hukum Pidana Islam

Kontekstualisasi Teologi Keadilan Dalam Hukum Qisas Dan Poligami Bakry, Kasman; Gunawan, Edi
Al-Jinayah: Jurnal Hukum Pidana Islam Vol 4 No 1 (2018): Juni
Publisher : Prodi Hukum Pidana Islam Fakultas Syari?ah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6052.224 KB) | DOI: 10.15642/aj.2018.4.1.47-68

Abstract

Abstract: Principles of justice in both of al-Qur'an and al-hadith mean: equality (al-musâwâh), honesty (al-shidq), and purity (al-ikhlâsh). Islam is a religion that upholds the value of justice. Even, justice is the main character of the Prophet Muhammad (Peace be Upon Him)  and Muslims. However, Islamic criminal law, which contains of those three values, has many problem to be criticized particularly on some applications such as the punishment of qishāsh, the practice of polygamy. They are considered not to reflect the value of justice. The main problem of this research is the contextualization of theological justice in the law of qishash and polygamy, using a normative theological approach. The conclusions are that the values of justice which found in the application of the punishment of qishāsh and the practice of polygamy contain wisdom and benefit for mankind. Keywords: Theology, justice, qishash, polygamy.   Abstrak: Prinsip keadilan dalam al-Qur’an dan hadis meliputi makna antara lain: kesetaraan (al-musâwâh), kejujuran (al-shidq), dan kemurnian (al-ikhlâsh). Islam adalah ajaran yang menjunjung tinggi nilai keadilan, bahkan sisi keadilan merupakan karakter Rasulullah saw dan umat Islam. Namun nilai keadilan tersebut dikritisi pada beberapa penerapan hukum pidana Islam, seperti hukuman qishâsh, dan pada praktik poligami dalam perkawinan, yang dianggap tidak mencerminkan nilai keadilan. Pokok permasalahan penelitian ini adalah kontekstualisasi teologi keadilan dalam hukum  qishâsh  dan poligami, dengan menggunakan pendekatan teologi normatif. Kesimpulannya bahwa nilai-nilai keadilan terdapat pada penerapan hukuman qishâsh dan praktik poligami dalam perkawinan, dan mengandung hikmah bagi kemaslahatan umat manusia. Kata Kunci: Teologi, keadilan, qishâsh, poligami.
Kontekstualisasi Teologi Keadilan dalam Hukum Qisas dan Poligami Gunawan, Edi
Al-Jinayah : Jurnal Hukum Pidana Islam Vol. 4 No. 1 (2018): Juni 2018
Publisher : Islamic Criminal Law Study Program, Faculty of Sharia and Law, Sunan Ampel State Islamic University Surabaya, Surabaya, East Java, Indonesia.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6052.224 KB) | DOI: 10.15642/aj.2018.4.1.47-68

Abstract

Abstact Justice principle in the Quran and Hadis contains some meanings, among them: equality (al-Musāwāh), truthfulness (al-Ṣidq), and purity (al-Ikhlâṣ). Islam elevates justice values, it even became the character of Rasulullah and the muslims. However, these values of justice had been criticized at some applications of criminal judge, such as qisas, and polygamy in marriage which were considered not showing justice. The main point of this study was theological justice contextualization in the law of qisas and polygamy. The conclusion is that justice values in the implementation of qisas punishment and polygamy practice in marriage have beneficences for the goodness of human being. Prinsip keadilan dalam al-Qur’an dan Hadis meliputi makna antara lain: kesetaraan (al-Musâwâh), kejujuran (al-Ṣidq), dan kemurnian (al-Ikhlâṣ). Islam adalah ajaran yang menjunjung tinggi nilai keadilan, bahkan sisi keadilan merupakan karakter Rasulullah saw. dan umat Islam. Namun nilai keadilan tersebut dikritisi pada beberapa penerapan hukum pidana Islam, seperti hukuman qiṣāṣ, dan pada praktek poligami dalam perkawinan, yang dianggap tidak mencerminkan nilai keadilan. Pokok permasalahan penelitian ini adalah kontekstualisasi teologi keadilan dalam hukum qiṣâṣ dan poligami, dengan menggunakan pendekatan teologi normative. Kesimpulannya bahwa nilai-nilai keadilan terdapat pada penerapan hukuman qiṣâṣ dan praktik poligami dalam perkawinan, dan mengandung hikmah bagi kemaslahatan umat manusia.
Co-Authors - Afrizal Achmad Yanu Aliffianto AF, Swaidatul Ahmad Bustomi aisa, Siti Amin, Ali Andika Tangkudung Andika Triansyah Anugrahwati, Ria Ardianto Ardianto Askar Patahuddin Azmi, Fahrul Bonok, Risdianti Budi Rahmat Hakim Budi Rahmat Hakim Budi Rahmat Hakim Bukido, Rosdalina Deden Afandi DESI NATALIA, DESI Devi Restiani Susilo Djamila Usup Dwi Agustiyani Faradila Hasan Farida Isroani Gealby A R Roring Hariati Lestari Hartati Imamuddin Hayat Hidasari, Fitriana Puspa Imam Mashud Irma Irma Isa, Santhy Isroani, Farida Jamaludin . Johana Manuhuwa Jujuri Perdamaian Dunia Junaidi, Siti Hadija Karyadi Karyadi Kasjim Salenda Kasman Bakry Kasman Bakry Laela, Sri latifah K Darusman M. Udiharto M. Udiharto, M. Udiharto Makka, Misbahul Munir Mokoginta, Dion Muchsiri, Mukhtarudin Mudassir Mudassir Muh Rusdi Rasyid Muhammad Tahir Murjani Murjani Murtado, A.D. Nadia Oktiffany Putri Nasruddin Yusuf, Nasruddin Nazar Irfiawan Pomalingo Nur Azizah Nur Azizah Hutagalung Nurlaila Harun Nurlaila TQ Pandabo, Gizka Triana Permatasari, Tria Endah Purwati, Nyimas Heni Rafiud Ilmudinulloh Rahman Mantu Renata Saputri Reviza, Liza Reza Adeputra Tohis Rindiani Maramis Rosdalina Bukido Rosdalina Rosdalina, Rosdalina Sahari Sahari Sahari Sahari Silitonga, Junita Silitonga, Junita Maratur Siringo-ringo, Juwita Juliana Siti Aisa Siti Mujanah Sri Laela Sudirman Sudirman Sudirman, Sudirman Tarigan, Selvi Br Tarmanto, Nur Anjasari Tisya Yulia Sari Tubagus, Munir Usup, Djamila Wildana Arsyad WIRA PURWADI Wira Purwadi Wira Purwadi