Claim Missing Document
Check
Articles

Found 36 Documents
Search

ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BERAT TIMBAL (PB) PADA HEPATOPANKREAS KEPITING RAJUNGAN (Portunus pelagicus) Ulfa Triyani A Latif; Yul Fitriani; Fatmawati Nur
CELEBES BIODIVERSITAS : Jurnal Sains dan Pendidikan Biologi Vol 4, No 2 (2021): Science, Conservation, Biology Education
Publisher : Universitas Patompo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51336/cb.v4i2.268

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa kandungan logam berat timbal (Pb) pada hepatopankreas Kepiting Rajungan (Portunus pelagicus). Metode dalam penelitian ini dilakukan dengan mengambil sampel pada 2 titik di perairan pulau Lae-lae, yaitu titik 1 di sebelah utara dan titik 2 di sebelah barat. Analisis sampel menggunakan metode Spektrofotometer Serapan Atom (SSA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan logam berat Timbal (Pb) pada titik 1 yaitu 3.182 mg/kg dan titik 2 yaitu 4.781 mg/kg. Angka yang diperoleh menunjukkan bahwa kandungan Pb sudah melewati ambang batas sesuai yang telah ditetapkan (SNI 7380:2009) yaitu 0,5 mg/kg. Berdasarkan data yang diperoleh kepiting Rajungan (Portunus pelagicus) hasil tangkapan diperairan pulau Lae-lae sangat berbahaya untuk dikonsumsi.Kata kunci: Kepiting rajungan (Portunus pelagicus), Timbal (Pb), Hepatopankrea
Isolasi Bakteri Pengakumulasi Logam Berat Timbal (Pb) Pada Saluran Pembuangan Limbah Industri Kabupaten Gowa Hasyimuddin Hasyimuddin; Fatmawati Nur; Indriani Indriani
Biotropic : The Journal of Tropical Biology Vol. 2 No. 2 (2018): Biotropic, Volume 2, Nomor 2, 2018
Publisher : Program Studi Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (586.601 KB) | DOI: 10.29080/biotropic.2018.2.2.126-132

Abstract

Salah satu komponen perekonomian penting yang ada di Indonesia adalah perindustrian. Perkembangan perindustrian yang ada di Indonesia mengalami peningkatan yang begitu cepat. Percepatan pertumbuhan industri dapat mengakibatkan masalah bagi lingkungan. Limbah yang berasal dari Industri mengandung logam berat merupakan salah satu masalah yang bisa berdampak pada kesehatan manusia. Beberapa mikroorganisme diketahui mampu meremediasi logam berat seperti Bacillus sp dan Pseudomonas sp. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis bakteri pengakumulasi logamberat timbal (Pb) pada saluran pembuangan limbah industry kabupaten gowa. Sampel tanah berasal dari saluran pembuangan limbah pabrik tali rafia PT. Intra Polyplast Palangga, pabrik beton PT. Cipta Beton Sinar Perkasa. Sebanyak 6 isolat bakteri berhasil diisolasi dari limbah industri dan di uji kemampuan pengakumulasi logam berat timbal (Pb) menggunakan AAS (Atomic Absorpsion Spectrophotometer), dan isolat (1mTR) bergenus Bacillus yang mampu mengakumulasi logam sebesar 7 mg/l, isolat (5mTR) bergenus Pseudomonas yang mampu mengakumulasi logam sebesar 7 mg/l, isolat (10mTR) bergenus Bacillus yang mampu mengakumulasi logam sebesar 8 mg/l, isolat (1mPB) bergenus Bacillus yang mampu mengakumulasi logam sebesar 9 mg/l, isolat (5mPB) bergenus Bacillus yang mampu mengakumulasi logam sebesar 11 mg/l, dan isolat (10mPB) bergenus Bacillus yang mampu mengakumulasi logam sebesar 9 mg/l.
Fitoremediasi Logam Berat Kadmium (Cd) Fatmawati Nur
Biogenesis: Jurnal Ilmiah Biologi Vol 1 No 1 (2013)
Publisher : Department of Biology, Faculty of Sci and Tech, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/bio.v1i1.450

Abstract

Phytoremediation consists in treating environmental pollutions through the use of plants and their associated microbes. Phytoremediation can be used for pollutant stabilization, extraction, degradation or volatilization. Cadmium is one of the most toxic trace metallic elements for living organisms and its accumulation in the environment is recognized as a worldwide concern. Plants suitable for efficient pollutant extraction from the soil should combine different characteristics like fast growth, high biomass, high tolerance and high accumulation capacities in harvestable parts. Several studies haveshown that plants can accumulate Cd in the body such as Eichornia crassipes, Brassica napus, Avicenna marina, Lycopersicon esculentum, Wolffia globosa, Phytolacca Americana, Solanum nigrum, Typha domingensis, Sedum plumbizincicola, Thlaspi caerulescens, Helianthus annuus,Lolium perenne, Tagetes erecta, Chara australis, Jatropha curcas, Sedum alfredii, Atriplex halimus,Phragmites cummunis, Nitella opaca, Phragmites australis, Typha angustifolia, Cyperus esculentus, Chara aculeolata, Ricinus communis, Hibiscus cannabinus, Zea mays, Arabidopsis halleri, Arundo donax, and Vetiveria zizanioides.Keywords: Cadmium, Phytoremediation, Plant
Isolasi Bakteri Asam Laktat Berpotensi Probiotik Pada Dangke, Makanan Tradisional dari Susu Kerbau di Curio Kabupaten Enrekang Fatmawati Nur; Hafsan H; Andi Wahdiniar
Biogenesis: Jurnal Ilmiah Biologi Vol 3 No 1 (2015)
Publisher : Department of Biology, Faculty of Sci and Tech, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/bio.v3i1.568

Abstract

This research is a preliminary study to explore potential probiotics of Lactic Acid Bacteria (LAB) in dangke, a traditional food from buffalo milk in Curio the district of Enrekang. Isolation of LAB performed using the selective medium de Man Rogosa Sharpe Agar. LAB will show clear zone on MRS medium after the addition of the indicator in the form of CaCO3 and incubated for 24 hours. Selection is done by observing the cell morphology and Gram staining. Further testing with the biochemical properties of sugar fermentation test. The results showed that lactic acid bacteria isolates obtained consists of two species of Lactobacillus plantarum and Lactobacillus fermentum.Keywords: Buffalo milk, dangke, Lactic Acid Bacteria, probiotic
PERTUMBUHAN BERBAGAI MACAM VARIETAS TANAMAN KACANG HIJAU (Phaseolus radiatus) PADA TANAH ULTISOL Fatmawati Nur; Baiq Farhatul Wahidah; Erna Afdal
Teknosains Vol 12 No 2 (2018): JULI
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/teknosains.v12i2.7601

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan berbagai macam varietas tanaman kacang hijau (Phaseolus radiatus) pada tanah ultisol. Pengamatan dilakukan 1 minggu setelah tanam hingga minggu ke 4. Data hasil penelitian pada varietas Vima 1, Vima 2, Vima 3, dan Kutilang dianalisis menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Hasil penelitian menunjukkan bahwa varietas kacang hijau berpengaruh tidak nyata terhadap parameter yang diamati yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah cabang dan panjang akar. Pertambahan tinggi tanaman tertinggi adalah varietas Vima 3 dengan nilai ratarata 6,90 cm, pertambahan jumlah daun terbanyak adalah varietas Vima 3 dengan jumlah rata-rata 3,60 helai, pertambahan jumlah cabang terbanyak adalah varietas Kutilang, Vima 1 dan Vima 2 dengan jumlah rata-rata 0,80 tangkai, dan panjang akar terpanjang adala varietas Vima 1 dengan nilai rata-rata 25,33 cm.
PRODUKSI ENZIM AMILOGLUKOSIDASE DARI Aspergillus niger Fatmawati Nur
Teknosains Vol 11 No 2 (2017): JULI
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/teknosains.v11i2.7828

Abstract

Semua mikroorganisme memerlukan nutrien dasar sebagai sumber karbon, nitrogen, energi, dan faktor esensial pertumbuhan. Molekul-molekul sederhana seperti gula dan komponen lain yang larut di sekelilingnya dapat langsung digunakan, tetapi molekul yang lebih kompleks harus dipecah dahulu sebelum diserap ke dalam sel. Untuk memecahkan molekul besar menjadi molekul sederhana, mikroba mengeluarkan enzim tertentu ke lingkungannya yang lazim disebut enzim ekstraselluler misalnya amiloglukosisase. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kondisi pH dan waktu fermentasi optimum Aspergillus niger dengan memanfaatkan selaput biji markisa sebagai substrat untuk menghasilkan enzim amiloglukosidase. Perlakuan pH yang diberikan adalah 4.0, 4.5, 5.0, dan 5.5, serta waktu fermentasi 3, 4, 5, dan 6 x 24 jam. Hasil yang diperoleh memperlihatkan kemampuan Aspergillus niger menghasilkan enzim amiloglukosidase melalui uji aktivitas metode Somogyi-Nelson adalah pada pH 4.5 senilai 433.675 unit, waktu fermentasi 5 x 24 jam senilai 529.513 unit.
PENGARUH pH DAN WAKTU FERMENTASI UNTUK MENGHASILKAN ENZIM AMILOGLUKOSIDASE DARI Aspergillus niger Fatmawati Nur
Teknosains Vol 13 No 1 (2019): JANUARI
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/teknosains.v13i1.7831

Abstract

This study is aimed to know the ability of Aspergillus niger in producing amyloglucosidase enzyme through fermentation technology by exploiting marquisa waste's peel and coated seed under the condition of variation pH and fermentation time. Design used is Randomized Complete Block along with the respective variation of pH is pH 4.0, 4.5, 5.0, and 5.5, through fermentation time is 3, 4, 5 , and 6 x 24 hours, duplo, which is analyzed with F test, then tested with Least  Significant Difference (LSD). The result of study shows the highest glucose concentration representing job of amyloglucosidase enzyme at coated seed substract is fermentation time 5 x 24 hours pH 4.5 which amounts 51.964 µg/ml.
UJI AKTIVITAS ENZIM AMILOGLUKOSIDASE DARI Aspergillus niger PADA KOMBINASI pH DAN SUHU YANG BERVARIASI Fatmawati Nur
Teknosains Vol 12 No 1 (2018): JANUARI
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/teknosains.v12i1.7866

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk menguji aktivitas enzim amiloglukosidase yang dihasilkan oleh Aspergillus niger pada kombinasi pH dan suhu yang bervariasi, yaitu pada pH 4.5, 5.0, dan 5.5, suhu 35 °C, 40 °C, 50 °C, 55 °C, 60 °C, dan 65 °C, dengan tujuan mengetahui kombinasi pH dan suhu yang optimum untuk aktivitas maksimum enzim tersebut. Pengujian aktivitas enzim amiloglukosidase dilakukan pada jam ke 96 waktu fermentasi pada media cair yang diinkubasikan pada penangas goyang, suhu kamar, dan pH 4.5 dengan metode Sacharifying, tiga kali ulangan dan dianalisis dengan Rancangan Faktorial, Rancangan Acak Kelompok (RAK), kemudian dilanjutkan dengan uji Wilayah Berganda Duncan (WBD). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Aktivitas enzim amiloglukosidase maksimal terjadi pada kombinasi suhu 60 °C dan pH 5.0 sebesar 15.6493 (unit/ml), dan aktivitas enzim amiloglukosidase minimal terjadi pada kombinasi suhu 65 °C dan pH 5.5 sebesar 7.9823 (unit/ml).
BIOSORPSI LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) OLEH BAKTERI Ummi Aminah; Fatmawati Nur
Teknosains Vol 12 No 1 (2018): JANUARI
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/teknosains.v12i1.7868

Abstract

Contamination caused by heavy metals has a high potential of risk because they easily penetrate in to the trofic chain accumulating as organometallic compounds. Lead (II) has been as one of the most toxic heavy metals because it is associated with many health hazards. Therefore, people are increasingly interested in discovering new methods for effectively and economically scavenging lead (II). Recent studies demonstrate biosorption is a promising technology for the treatment of pollutant. Several research demonstrated the ability of lead biosorption by bacteria such as Enterobacter sp, Bacillus sp, Escherichia coli, Micrococcus sp, Aeromonas sp, Lactobacillus sp, and Pseudomonas sp.
POTENSI KANDUNGAN SENYAWA EKSTRAKSI DAUN PATIKAN KEBO (Euphorbia hirta L.) SEBAGAI KANDIDAT ANTIBIOTIK ALAMI Zulkarnain Zulkarnain; Cut Muthiadin; Fatmawati Nur; St. Aisyah Sijid
Teknosains Vol 15 No 2 (2021): Mei-Agustus
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/teknosains.v15i2.19545

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi dari kandungan senyawa ekstraksi daun patikan kebo (Euphorbia hirta L.) sebagai antibiotik alami. Hal ini dilatarbelakangi dengan masih banyaknya kasus penyakit infeksi yang terjadi di kalangan masyarakat atas sampai bawah yang mana diantaranya adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh serangan bakteri, selain itu juga dengan masih banyaknya penggunaan antibiotik yang tidak sesuai baik jenis dan takarannya sehingga menyebabkan terjadinya resistensi antibiotik. Parameter penelitian ini adalah munculnya zona bening pada daerah sekitaran kertas cakram yang telah direndam dengan beberapa konsentrasi dari ekstrak daun patikan kebo di medium pertumbuhan bakteri yang sebelumnya telah diinokulasikan dengan dua perwakilan bakteri gram negatif (Escherichia coli) dan gram positif (Staphylococcus aureus). Hasil penelitian ini berdasarkan uji statistik menunjukkan bahwa pemberian ekstrak patikan kebo berpengaruh nyata dalam menghambat pertumbuhan kedua jenis bakteri tersebut, yang mana semakin tinggi konsentrasi ekstrak daun patikan kebo, maka semakin besar pula zona hambat yang terbentuk di sekitaran kertas cakram tersebut.